Tim Penyusun :
Ns. Hairuddin Safaat, S.Kep.M.Kep
Hardin, S.Kep.Ns.M.Kep
Alhamudillahi Robbil Alamin, Puji dan puja kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang
Maha Esa atas petunjuk dan rahmatNya, sehingga tim pengajar dapat menyusun Modul
pembelajaran anatomi fisiologi yang secara khusus di peruntukkan bagi Mahasiswa
magasiswa Prodi Diploma III Keperawatan.
Modul ini mengajak saudara untuk mempelajari konsep anatomi dan fisiologi manusia.
Didalam modul ini ada 13 kegiatan belajar. Sistimatika kegiatan belajar sebagai berikut :
konsep umum anatomi fisiologi tubuh manusia, system musculoskeletal, anatomi fisiologi
sistem integument, system persarafan dan fungsi integrative, sistem penginderaan, sistem
imun dan hematologi, sistem endokrin, sistem pencernaan, sistem kardiovaskuler dan
peredaran darah, sistem perkemihan, sistem pernafasan, system reproduksi dan
membahas tentang sistem cairan, elektrolit dan asam basa
Jika andan tuntas membahas modul ini dengan baik akan membantu saudara
sebagai calon perawat dalam memberikan asuhan keperawatan perawat. Kemampuan
menerapkan proses keperawatan salah satunya perlu ditunjang oleh pemahaman tentang
anatomi dan fisiologi manusia. Untuk melakukan pengkajian dengan benar saudara harus
memahami struktur dan fungsi setiap organ demikian halnya dengan tindakan
keperawatan. Oleh karena itu saudara perlu memahami anatomi dan fisiologi manusia,
sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan dengan baik
Peranan anatomi yang penting dalam kegiatan medis inilah yang
melatarbelakangi pembuatan modul anatomi. Modul ini diharapkan dapat mempermudah
kegiatan pembelajaran anatomi fisiologi sehingga mahasiswa dapat mengefisiensikan
waktu memahami anatomi fisiologi manusia.
Penyusun
SAMPUL .................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2
DAFTAR ISI .............................................................................................................. 3
INTRODUKSI MODUL .............................................................................................. 4
Deskripsi modul ....................................................................................................... 5
KEGIATAN BELAJAR 1 : Konsep Umum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia ...... 7
KEGIATAN BELAJAR 2 : struktur anatomi dan fungsi system musculoskeletal ........ 24
KEGIATAN BELAJAR 3 : anatomi fisiologi sistem integument ................................. 51
KEGIATAN BELAJAR 4 : anatomi fisiologi membahas tentang system persarafan
dan fungsi integrative .................................................... 61
KEGIATAN BELAJAR 5 : anatomi fisiologi sistem penginderaan .............................. 84
KEGIATAN BELAJAR 6 : anatomi fisiologi sistem imunitas dan hematologi ............. 107
KEGIATAN BELAJAR 7 : anatomi fisiologi sistem endokrin ...................................... 117
KEGIATAN BELAJAR 8 : anatomi fisiologi sistem pencernaan................................. 136
KEGIATAN BELAJAR 9 : anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler ............................ 156
KEGIATAN BELAJAR10: anatomi fisiologi sistem perkemihan ................................ 189
KEGIATAN BELAJAR11: anatomi fisiologi sistem respirasi ...................................... 197
KEGIATAN BELAJAR12: anatomi fisiologi sistem reproduksi ................................... 204
KEGIATAN BELAJAR13: anatomi fisiologi cairan tubuh ........................................... 215
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 225
KOMPETENSI PERKULIAHAN :
Mahasiswa mampu memahami bagaimana tubuh manusia diorganisasi dan bagaimana
tubuh berfungsi serta menyimpulkan bahwa tubuh manusia merupakan satu kesatuan
yang utuh.
B. Relevansi
Saudara tentunya sudah paham bahwa selama menempuh pendidikan Diploma
III Keperawatan dan setelah lulus nanti, akan selalu berhubungan dengan klien baik
sehat maupun sakit. Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat
menggunakan instrument ilmiah yaitu proses keperawatan. Kemampuan
menerapkan proses keperawatan salah satunya perlu ditunjang oleh pemahaman
tentang anatomi dan fisiologi manusia. Untuk melakukan pengkajian dengan benar
saudara harus memahami struktur dan fungsi setiap organ demikian halnya dengan
tindakan keperawatan. Oleh karena itu saudara perlu memahami anatomi dan
fisiologi manusia, sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan dengan baik.
C. Petunjuk Belajar
Untuk memudahkan Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini, maka
Akan lebih mudah bagi Anda untuk mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1. Pahami lebih dulu kepentingan dan kegunaan anatomi fisiologi manusia Anda
sebagai manusia dan calon perawat ahli madya.
2. Pelajari secara berurutan kegiatan belajar
3. Bacalah dengan seksama setiap kata/kalimat. Jika ada kata/kalimat yang menurut
saudara tidak jelas atau membingungkan, catatlah kemudian tanyakan pada dosen
atau diskusikan dengan teman anda atau penelusuran pustaka.
4. Pelajari satu kegiatan belajar secara tuntas, sebelum mempelajari kegiatan belajar
lainnya. Hal ini dimaksudkan agar saudara mendapatkan pemahaman secara utuh.
5. Kerjakan semua test atau tugas pada setiap kegiatan belajar. Test dan tugas yang
saudara kerjakan merupakan bentuk self evaluasi (evaluasi diri) saudara.
6. Untuk menambah wawasan, saudara dapat melengkapi modul ini dengan
membaca referensi lain dengan topik yang sejenis
7. Pada bagian akhir Anda diminta untuk melakukan kegiatan belajar pratikum.
8. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda mengingat.
1. Bacalah dengan seksama setiap kata/kalimat. Jika ada kata/kalimat yang menurut
saudara tidak jelas atau membingungkan, catatlah kemudian tanyakan pada dosen
atau diskusikan dengan teman anda atau penelusuran pustaka.
2. Pelajari satu kegiatan belajar secara tuntas, sebelum mempelajari kegiatan belajar
lainnya. Hal ini dimaksudkan agar saudara mendapatkan pemahaman secara utuh.
3. Kerjakan semua test atau tugas pada setiap kegiatan belajar. Test dan tugas yang
saudara kerjakan merupakan bentuk self evaluasi (evaluasi diri) saudara.
4. Untuk menambah wawasan, saudara dapat melengkapi modul ini dengan membaca
referensi lain dengan topik yang sejenis.
Pada akhirnya semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi saudara. Selamat
belajar dan sukses selalu.
PENDAHULUAN
Tubuh manusia merupakan hal yang menarik untuk dipelajari. Mesin super canggih
yang melakukan aktifitas kehidupan dengan proses yang rumit dan mengagumkan, hasil
rancangan yang tidak bisa ditiru oleh siapapun. Tentu banyak pertanyaan yang muncul
dalam pikiran kita mengenai bagaimana tubuh kita bekerja, dan melakukan hal-hal yang
biasa kita lakukan saat ini. Untungnya kita memiliki suatu sarana untuk mempelajari dan
mengerti hal-hal mengenai tubuh manusia secara lebih jelas yang kita sebut Anatomi dan
Fisiologi Manusia (disingkat Anfisman), salah satu cabang dari ilmu alam (sains). jika kita
mengerti dengan jelas apa dan bagaimana sebuah mesin bekerja misalnya mesin printer,
maka kita pasti bias memperbaikinya jika suatu saat mesin tersebut rusak, mungkin hal
yang sama juga bisa diaplikasikan dalam hal manfaat belajar Anfisman. Dengan mengerti
tubuh kita sendiri kita bisa lebih tau cara merawatnya dan bahkan kita bisa mengobati
orang lain yang sedang sakit. Makanya balajar Anfisman adalah kewajiban bagi setiap
perawat. Selain itu masih banyak manfaat dan hal menarik lainnya ketika kita
mempelajarinya. Anatomi dan Fisiologi Manusia mempelajari tentang susunan tubuh dan
bagaimana tubuh bekerja sehingga dapat menolong kita untuk mengerti mengenai tubuh
manusia. Keduanya merupakan dua cabang sains yang bisa dipelajari secara individual
namun saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan karena aktifitas suatu struktur tubuh
juga ditentukan oleh bentuk spesifiknya.
Contohnya mata kita dapat melihat karena bukan hanya dari bentuk fisiknya tapi juga
bahan penyusun dan reaksi kimia yang terjadi didalamnya contoh yang lain, adalah agar
bisa mengerti mengenai penyakit gangguan sistem peredaran darah seperti
arteriosclerosis (pengerasan pembuluh darah), kita perlu mengerti bentuk fisik dari sistem
organ tersebut yang rusak (bagian dari anatomi) dan reaksi kimia dalam tubuh yang
menyebapkan terjadinya penumukankolesterol di dalam darah (fisiologi).
Materi anatomi fisiologi manusia tentulah bukan hal baru bagi saudara. Suadara
telah mempelajarinya saat sekolah di SMU bahkan SD. Jadi saudara telah memiliki struktur
kognitif tentang anatomi fisiologi manusia, sehingga akan memudahkan saudara
memahami modul ini. Kebanyakan mahasiswa menganggap bahwa mata kuliah anatomi
fisiologi manusia sulit dipelajari, tentu saja pendapat ini tidak Benar. Anda hanya perlu
belajar dengan tekun dan memahami terminology yang menjelaskan bidang, letak dan
arah pada tubuh.
Klasifikasi Anatomi
Anatomi terbagi atas: (1) anatomi mikroskopik dan (2) anatomi makroskopik.
Anatomi mikroskopik adalah mempelajari suatu struktur yang tidak bisa dilihat dengan
mata telanjang. Bentuk pemeriksaan mikroskopis adalah pemeriksaan sitology dan
histologi. Sitology mempelajari suatu sel secara undividual sedangkan histologi
memperlajari suatu jaringan.
Anatomi makroskopik mempelajari suatu struktur yang besar yang bisa dilihat
dengan mata telanjang, antara lain: anatomi permukaan (ciri -ciri dari permukaannya),
anatomi regional (fokus pada area tertentu), anatomi sistemik (mempelajari organ
secara sistem: pencernaan dll.) Anatomi perkembangan (mempelajari perubahan dari
suatu struktur).
Klasifikasi Fisiologi
Fisiologi manusia adalah ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi) dari tubuh manusia.
Adapun spesifikasi fisiologi dari anatomi antara lain: fisiologi sel (mempelajari fungsi sel
dan bagian-bagiannya), Fisiologi spesifik (mempelajari suatu organ), fisiologi sitemik
(mempelajari fungsi organ secara sistemik), fisiologi patologikal (mempelajari efek
penyakit terhadap suatu organ)
Terminologi :
Dalam ilmu kedokteran dan keperawatan digunakan istilah – istilah untuk
menyatakan penyakit dan nama – nama bagian tubuh serta posisi bagian tubuh tersebut
dalam bahasa latin. Oleh karena itu pentingnya bagi mahasiswa keperawatan untuk
mengetahui istilah – isitilah anatomi tubuh berserta artinya. Sebelum mempelajari lebih
lanjut tentang anatomi fisiologi manusia saudara harus memahami beberapa kata Latin
dan sering dipakai.
1. Posisi Anatomis
Semua deskripsi anatomis disesuaikan dengan standar posisi anatomi. hal ini
dibuat agar tidak terjadi kesalahpahaman arti dari masing-masing pendapat. Syarat
posisi anatomi:
a. Berdiri dengan tegak, dengan kepala, kedua mata, dan jari kaki menghadap ke
depan.
b. Kedua tangan di sisi tubuh dengan telapak tangan terbuka ke depan.
c. Kedua kaki merapat dan mengarah ke depan.
Bagian paling dasar dari mesin manusia adalah sel yang menakjubkan, sekitar 100
trilyun dari mereka pada saat rata-rata orang mencapai usia dewasa. Sel adalah satu unit
dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ merupakan gregasi/penyatuan dari
berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh sokongan strukturstruktur
interselluler. Setiap jenis sel dikhususkan untuk melakukan suatu fungsi tertentu.
Misalnya sel darah merah yang jumlahnya 25 triliun berfungsi untuk mengangkut oksigen
dari paru-paru ke jaringan. Disamping sel darah merah masih terdapat sekitar 75
triliun sel lain yang menyusun tubuh manusia, sehingga jumlah sel pada manusia sekitar
100 triliun sel.
Walaupun banyak sel yang berbeda satu sama lainnya, tetapi umumnya
seluruh sel mempunyai sifar-sifat dasar yang mirip satu sama lain, misalnya :
1. Oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk
melepaskan energi mekanisme umum
2. Merubah makanan menjadi energi
3. Setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya
4. Hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel
tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi
Secara umum sel-sel yang menyusun tubuh manusia mempunyai struktur
dasar yang terdiri dari membran sel, protoplasma dan inti sel (nukleus). Ketiganya
mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari air, elektrolit, protein, lemak dan karbohidrat.
JARINGAN
Setelah sel, jaringan adalah tingkat berikutnya dari organisasi dalam tubuh manusia.
Jaringan adalah sekelompok sel yang terhubung yang memiliki fungsi yang sama. Ada
empat jenis dasar jaringan manusia: jaringan epitel, jaringan muskulus (otot), jaringan
saraf (nervus), dan jaringan ikat (kenektif).
1. Jaringan Epitel
Epitel merupakan sel yang menutupi permukaan tubuh, antara lain pembuluh
darah dan sel saluran napas. Jaringan epitel dibagi atas dua golongan utama, masing-
masing terdiri atas berbagai varietas. Semua epitel terletak di atas bahan
homogen yang disebut membran alas (dasar).
Jenis-jenis jaringan epitel, yaitu:
a. Epitel sederhana, golongan ini hanya terdiri satu lapis sel dan dapat dibagi
lagi dalam tiga golongan varietas.
b. Epitel gepeng, terdiri atas lembaran tipis halus tersusun berdempetan, seperti pada
lukisan mosaik atau seperti pada lantai. Sel ini dijumpai di tempat-tempat
yang permukaannya sangat halus, seperti pada selaput jantung (selaput serosa,
lapisan pembuluh darah, dan limfe).
c. Epitel silinder, dibentuk oleh satu lapisan sel dan melapisi saluran dari
sebagian besar kelenjar, hampir seluruh saluran pencernaan yang diselingi
2. Jaringan Otot
Otot ialah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu berkontraksi
yang menimbulkan suatu gerakan. Otot terdiri atas serabut silindris yang
mempunyai sifat yang sama dengan sel dari jaringan lain. Semuanya diikiat
menjadi berkas-berkas serabut kecil oleh sejenis jaringan ikat yang mengandung
unsur kontraktil.
Ada tiga jenis otot, yaitu:
a. Otot bergaris (otot lurik, otot kerangka, atau otot sadar). Setiap serabut otot
terdapat garis melintang yang digambarkan dengan selang-seling antara warna
muda dan tua. Setiap serabut terbentuk oleh sejumlah mio-fibril dan diselubungi
membran halus, yaitu sarkolemna (selaput otot).
b. Otot polos (otot tidak bergaris, otot licin, otot tak sadar). Jenis ini dapat
berkontraksi tanpa rangsangan saraf, meskipun di sebagian besar tempat di tubuh
kegiatannya berada di bawah pengendalian saraf otonomik (tak sadar).
c. Otot jantung, ditemukan hanya pada jantung. Otot jantung memiliki kemampuan
khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan ritmis tanpa tergantung
pada ada atau tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja semacam ini disebut
miogenik, yang membedakannya dengan neurogenik.
3. Jaringan Ikat
Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan
alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan
organ serta menerima dan meneruskan rangsangan. Jaringan ini terdiri atas tiga unsur,
yaitu:
a. Unsur berwarna abu-abu, yang membentuk sel saraf
b. Unsur Putih, yaitu serabut saraf
c. Neuroglia, sejenis sel pendukung yang dijumpai hanya dalam sistem saraf dan
yang menghimpun serta menopang sel saraf dan serabut saraf.
Sistem Endokrin
•Sel dan kelenjar yang memproduksi hormon
•Mengatur homeostasis, pertumbuhan, dan perkembangan
Sistem Perkemihan
•Ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra
•Bertanggung jawab dalam pengaturan keseimbangan elektrolit dan
pembuangan zat sisa
Sistem Reproduksi
•Organ reproduksi laki-laki dan perempuan
•Mengatur proses biologi dalam menghasilkan individu baru/keturunan
Integumen
•Kulit dan struktur turunannya
•Melindungi organ dalam dan menjaga temperatur tubuh
Muskuloskeletal
•Sistem skeletal: termasuk tulang dan sendi, menyokong dan melindungi
organ dalam
•Sistem muskular: otot sebagai alat gerak aktif pergerakan
KardioVaskular
•Darah, jantung, dan pembuluh darah
•Transportasi oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh
Digestif
•Saluran cerna dan organ gastrointestinal
•Memasukkan nutrisi ke dalam tubuh
Respirasi
•Paru-paru dan jalan nafas
•Terlibat dalam absorpsi oksigen dan pelepasan karbon dioksida
Berbagai sistem yang ada pada manusia memungkinkan kita melakukan berbagai fungsi
yang penting guna menunjang aktifitas hidupnya seperti :
1. Mempertahankan batas, agar apa yang ada di dalam tubuh terjaga dari lingkungan luar
yang mengelilinginya. Setiap sel dari tubuh kita dikelilingi oleh membran permeabel
yang selektif untuk melakukan tugas ini. Selain itu tubuh kita dilindungi oleh sistem
integument atau kulit yang melindungi kita dari berbaagai bahaya seperti kuman, sinar
matahari dan berbagai jenis racun.
2. Iritabilitas yaitu kemampuan menerima dan menanggapi suatu stimulus. Contohnya
adalah gerak reflex yang terjadi bila kita bersentuhan dengan benda panas. Hal ini
terjadi karena ada sel saraf yang sangat peka dan dapat berkomunikasi satu sama lain
dengan sangat cepat melalui impuls elektris.
3. Konduktifitas adalah kemampuan untuk mentransmisikan iritabilitas (rangsang) dari
satu sisi ke sisi lain. Sifat ini sangat berkembang dalam sel saraf dan sel otot
4. Pergerakan, menyangkut aktifitas dari jaringan otot yaitu seperti mendorong tubuh kita
berpindah dari titik A ke titik B, memanipulasi lingkungan luar dengan jari, pergerakan
dalam tubuh oleh sistem kardiovaskuler, pencernaan dan sistem ekskresi. Ini
disebapkan oleh kemampuan sel otot yang dapat memanjang dan memendek yang
disebut kemampuan kontraksi. Sistem rangka menyediakan rangkatempat melekatnya
otot ketika sedang bekerja.
5. Reproduksi yang adalah kemampuan makhluk hidup melipatgandakan jumlah mereka.
Ini terjadi pada tingkat seluler contohnya pembelahan sel yang berguna untuk
pertumbuhan tubuh atau perbaikan jaringan dan pada tingkatan organisme dengan
melahirkan manusia yang baru. Sistem reproduksi bertanggung jawab menghasilkan
keturunan pada manusia yang fungsinya diaturoleh hormonyang disekresikanoleh
sistem endokrin
6. Pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran bagian tubuh, ataupun satu organisme.
Pada tingkat seluler, yaitu bertambahnya ukuran sel atau juga bertambahnya jumlah
sel. Ini biasanya terjadi dengan meningkatkan jumlah sel. Pertumbuhan yang benar
dapat terjadi jika aktifitas membangunlebih cepat terjadi dibandingkanaktifitas yang
menghancurkan.
Sebagai contoh:
Dalam keadaan homeostase yang terjaga, suhu normal tubuh manusia adalah 36,5º.
Dalam cuaca yang panas, agar supaya suhu tubuh tetap terjaga pada kondisi homeostase,
terjadi reaksi homeostasis berupa pembuangan panas tubuh melalui berkeringat dan
pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) pada kulit sehingga wajah dan kulit memerah,
rasa haus agar banyak minum sehingga terjadi pendinginan badan di samping mengganti
kembali cairan yang banyak keluar, nafsu makan berkurang agar tidak terjadi peningkatan
metabolisme yang menghasilkan panas, rasa lesu dan kantuk agar badan beristirahat
sehingga mengurangi metabolisme, dsb.
Sebagai manusia, keadaan tubuh kita akan selalu berubah-ubah sesuai dengan kondisi
lingkungan. Lingkungan ini dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan di luar dan lingkungan
di dalam tubuh kita. Keadaan di luar tubuh misalnya cuaca yang panas, sedangkan
keadaan di dalam tubuh misalnya penurunan kadar glukosa dalam darah jika kita
melewatkan sarapan. Lingkungan di dalam dan di luar tubuh tersebut dapat mempengaruhi
perilaku kita demi mendapatkan kondisi tubuh yang nyaman. Ini adalah proses adaptasi
yang dimiliki oleh manusia untuk mempertahankan hidupnya. Tubuh manusia memiliki
sistem yang mengatur kondisi keseimbangan di dalam tubuhnya dan pencapaian kondisi
seimbang tubuhnya ini disebut dengan homeostasis.
Proses homeostasis ini dipengaruhi oleh kondisi fisik dan kondisi psikologis serta sosial.
Kebanyakan gangguan homeostasis bersifat ringan dan hanya sementara karena sel-sel
Tubuh kita melakukan sistem pengaturan dengan sistem umpan balik. Sistem umpan balik
adalah suatu siklus yang memantau tubuh kita, mengevaluasi, mengubah, memantau
kembali, mengevaluasi kembali, dan demikian seterusnya sampai tercapai kondisi
homeostasis. Sistem umpan balik terdiri dari 3 komponen, yaitu reseptor, pusat kontrol,
dan efektor.
Reseptor adalah struktur tubuh yang memonitor terjadinya perubahan dalam tubuh
kemudian mengirimkan inputnya ke pusat kontrol. Biasanya ini dilakukan melalui sinyal
listrik atau kimia dalam tubuh. Contoh: cuaca yang dingin terpapar pada kulit kita. Saraf
pada kulit kita akan mengirimkan sinyal ke otak sebagai pusat kontrol.
Pusat kontrol menerima masukan dari reseptor, mengevaluasinya, dan memberikan
komando berupa keluaran tertentu jika diperlukan. Biasanya sistem kontrol ini dilakukan
oleh otak. Contoh: sinyal dari sistem saraf dibaca oleh otak bahwa terjadi penurunan suhu
di luar tubuh yang jika didiamkan saja akan mengakibatkan suhu normal tubuh turun dan
menimbulkan kondisi yang berbahaya bagi tubuh sehingga otak memberikan komando
dengan mengirimkan perintah keluaran ke efektor.
Efektor penerima keluaran dari pusat kontrol yang kemudian mewujudkannya dalam
bentuk suatu respons tubuh. Dalam hal ini hampir semua organ tubuh dapat berperan
sebagai efektor. Contoh: komando dari otak diterima oleh efektor, misalnya sistem gerak.
Otak memberikan komando kepada sistem gerak untuk bergerak menghangatkan tubuh,
yaitu dengan cara menggigil sehingga menghasilkan panas tubuh
Ada dua macam respons umpan balik yang dapat muncul, yaitu respons umpan balik
negatif dan respons umpan balik positif. Kedua respons ini juga memiliki tujuan yang sama,
yaitu mencapai keadaan homeostasis.
Respons umpan balik negatif merupakan respons yang memberikan suatu kondisi yang
berkebalikan dengan kondisi yang sedang terjadi. Misalnya adalah darah yang mengalir
dalam pembuluh darah kita memberikan tekanan pada dinding pembuluh darah. Jika
denyut jantung lebih cepat, tekanan pada dinding pembuluh darah meningkat. Peningkatan
tekanan dinding pembuluh darah ini akan terbaca oleh reseptor pada dinding pembuluh
darah tertentu yang disebut dengan baroreseptor. Baroreseptor mengirimkan pesannya ke
otak, kemudian otak melakukan evaluasi dan mengirimkan komando ke jantung untuk
menurunkan denyutnya. Hasilnya, tekanan darah pun akan turun. Pada proses ini, respons
3. Oksigen
Manusia hanya bisa hidup beberapa menit saja tanpa oksigen. Manusia dapat
membawa hampir dua liter oksigen di dalam darah, paru-paru dan jaringan tubuh, itu
hanya dapat bertahan selama kira-kira 4 menit. Udara yang kita hirup mengandung
sekitar 21% oksigen yang lainnya adalah 78% Nitrogen, 1% gas-gas lain (argon, helium
dll) dan ion-ion negatif yaitu partikel ringan yang mengandung listrik yang dibuat secara
alami oleh pepohonan di alam, ion negatif sangat bermanfaat bagi manusia. “Semakin
bersih udara itu, maka makin banyak mengandung ion… ada kira-kira dua atau tiga
juta ion udara yang masuk setiap kali kita bernafas di udara yang baik seperti di
pegunungan, 5–10x lebih banyak dari pada mendaur ulang udara bekas pakai di kota-
kota.” [8] Reaksi kimia yang melepaskan energi dari makanan adalah reaksi oksidasi
5. Tekanan atmosfir
Berguna untuk mendorong udara pada permukaan tubuh. Bernafas dan pertukaran gas
di dalam paru-paru bergantung pada tekanan atmosfir yang tepat. Di dataran yang
sangat tinggi dimana tekanan atmosfie rebih rendah dan udara yang tipis, pertukaran
gas bisa menjadi tidak cukup untuk mendukun metabolisme seluler. Jika syarat-syarat
tadi berada pada nilai yang tidak tepat dalam artian terlalu berlebih ataupun terlalu
sedikit maka akan berbahaya bagi tubuh manusia.
KEGIATAN BELAJAR 2
Materi :
PENDAHULUAN
Muskuloskeletal terdiri dari kata :
- Muskuler/Otot : Otot, tendon,dan ligamen
- Skeletal/Rangka : Tulang dan sendi
Otot (muscle) : Jaringan tubuh yang berfungsi mengubah energi kimia menjadi kerja
mekanik sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan.
Rangka(skeletal) : bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, dan tulang rawan
(kartilago) sbg tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk
mempertahankan sikap dan posisi.
Jadi, sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan
tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang
mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak).
Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang yang
memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi.
Muskuler/Otot
Jenis-jenis otot
1. Otot rangka,
Merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka. Memiliki banyak inti,
dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+
dari retikulum sarkoplasma (RS), sumber energi dari metabolisme aerobik & anaerobik,
awal kontraksi cepat, mengalami tetani, & cepat lelah
• Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan lebar
berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
• Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
• Kontraksinya sangat cepat dan kuat.
Struktur Mikroskopis Otot Skelet/Rangka
• Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari serabutserabut
berbentuk silinder yang panjang, disebut myofiber /serabut otot.
• Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang mempunyai banyak
nukleus ditepinya.
• Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-
macam organella, kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan
myofibril.
• Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda ukurannya
:
- yang kasar terdiri dari protein myosin
- yang halus terdiri dari protein aktin/actin.
Otot leher
Bagian otot ini dibagi menjadi 3 bagian:
1. Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada.
Fungsinya menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan kulit bibir.
2. Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kanan leher ada suatu tendo sangat kuat.
Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan, memutar kepala dan
kalau keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan di samping itu
sebagai alat bantu pernafasan.
3. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Ketiga otot
ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis
korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.
2. M. Subskapularis (otot depan tulang belikat) otot ini mulai dari bagian depan tulang
belikat, menuju taju kecil tulang pangkal lengan, di bawah uratnya terdapat kandung
lendir. Fungsinya menengahkan dan memutar tulang humerus ke dalam.
3. M. Supraspinatus (otot atas balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah
atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.
4. M. Infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk
sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan.
Fungsinya memutar lengan ke luar.
5. M. Teres mayor (otot lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah tulang
belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Diantara otot lengan bulat kecil
dan otot lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang dari muskulus trisepbraki.
Fungsinya bias memutar lengan ke dalam.
6. M. Teres minor (otot lengan belikat kecil). Otot ini berpangkal di siku sebelag luar
tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar
lengan keluar.
Otot dada
Terdiri atas:
1. Otot dada besar (muskulus pektoralis mayor). Pangkal terdapat di ujung tengah tulang
selangka, tulang dada dan rawan iga. Fungsinya dapat memutar lengan ke dalam dan
menengahkan lengan, menarik lengan melalui dada, merapatkan lengan ke dalam.
Otot perut
Terdiri atas:
1. Muskulus abdominis internal (dinding perut), garis di tengah dinding perut di namakan
linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis eksternal). Otot yang tebal di
namakan oponeurosis, membentuk kandung otot yang terdapat di sebelah kiri dan
kanan linea itu.
2. Lapisan sebelah luar sekali di bentuk otot miring luar (muskulus obliqus eksternus
abdominis). Berpangkal pada iga V sampai iga yang bawah sekali. Serabut ototnya
yang sebelah belakang menuju ke tepi tulang panggul (Krista iliaka). Serabut yang
depan menuju linea alba. Serabut yang tengah membentuk ikat yang terbentuk dari
spina iliaka anterior superior ke simpisis.
3. Lapisan ke dua di bawah otot di bentuk oleh otot perut dalam (M. Obliqus internus
abdominis). Serabut miring menuju ke atas dan ketengah. Aponeurosis terbagi dua
dan ikut membentuk kandung otot perut lurus sebelah depan dan belakang muskulus
rektus abdominis, otot perut lurus mulai dari pedang rawan iga III di bawah dan menuju
ke simfisis. Otot ini mempunyai empat buah urat melintang.
4. Muskulus transverses abdominis, merupakan xipoid menuju artikule ke kosta III terus
ke simfisis. otot ini membentuk empat buah urat yang bentuknya melintang di bungkus
oleh muskulus rektus abdominis dan otot vagina.
5. Otot yang masuk ke dalam formasi bagian bawah dinding perut atau dinding
abdominal posterior :
a. Muskulus psoas, terletak dibelakang diafragma bagian bawah mediastinum,
berhubungan dengan kuadratus lumborum didalamnnya terdapat arteri, vena dan
kelenjar Limfe.
b. Muskulus iliakus, terdapat pada sisi tulang ileum sebelah belakang berfungsi
menopang sekum, dan sebelah depan menyentuh kolon desendens.
2. Otot antara ruas tulang belakang dan iga. Otot yang bekerja menggerakkan tulang iga
atau otot bantu pernapasan, terdidir dari 2 otot, yaitu :
a. Muskulus seratus posterior inferior (otot gergaji belakang bawah). Terletak
dibawah otot punggung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke
iga V dari bawah. Gunanya menarik tulang iga ke bawah pada waktu bernafas.
b. Muskulus seratus posterior superior, terletak dibawah otot belah ketupat dan
berpangkal diruas tulang leher keenam dan ketuju dari ruas tulang punggung
yang kedua. Gunanya menarik tulang iga ke atas waktu inspirasi.
3. Otot Jantung
• Merupakan otot lurik
• Disebut juga otot serat lintang involunter
• Otot ini hanya terdapat pada jantung
• Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga
mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.
Jantung manusia tersusun atas ventrikel dan atrium. Konsep struktur menentukan
fungsi memudahkan pemahaman mengapa otot pada dinding ventrikel lebih tebal
dibandingkan atrium. Otot pada ventrikel lebih tebal karena digunakan untuk memompa
darah keluar dari jantung, sehingga memerlukan kekuatan kontraksi yang lebih
dibandingkan atrium. Otot dinding ventrikel kiri merupakan otot dengan bagian paling
tebal karena fungsinya memompa darah menuju seluruh bagian tubuh. Hal itu tentunya
memerlukan tenaga kontraksi yang lebih besar.
Rangka (skeletal)
Susunan tulang atau skelet (kerangka) merupakan salah satu unsur system penegak dan
pengerak. Tulang manusia dihubungkan dengan yang lain melalui sambungan tulang atau
persendian sehingga terbentuk kerangka yang merupakan system lokomotor pasif, yang
akan diatur oleh alat-alat lokomotif aktif dari otot. Sistem skeletal dibagi kedalam kedua
bagian besar yaitu axial skeleton yang terdiri atas tulang kepala, vertebra, sternum, dan
tulang iga. Pembagian yang berikutnya adalah appendicular skeleton yang terdiri dari
ekstremitas atas dan ekstermitas bawah
Bentuk Dan Ukuran Tulang
Menurut bentuk dan ukurannya tulang dibedakan sebagai berikut:
1. Tulang pendek
Tulang pendek bentuknya seperti silider kecil, berfungsi agar tulang dapat bergerak
bebas. Tulang pendek terdapat pada pergelangan tangan dan kaki, telapak tangan dan
kaki.
2. Tulang panjang
Tulang panjang bentuknya seperti pipa, berfungsi untuk artikulasi, terdapat pada tulang
hasta, tulang paha dan tulang betis.
3. Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk pipih dan lebar, berfungsi untuk melindungi struktur dibawahnya,
seperti pada pelvis, tulang belikat dan tempurung kepala.
4. Tulang tidak beraturan
Tulang tidak beraturan ini bentuknya kompleks dan berhubungan dengan fungsi khusus.
Contoh tulang tidak beraturan adalah tulang punggung dan tulang rahang.
Kerangka tubuh manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang yang satu sama
lainnya saling berhubungan, terdiri dari:
1. Tulang kepala: 8 buah
2. Tulang kerangka dada: 25 buah
3. Tulang wajah: 14 buah
4. Tulang belakang dan pinggul: 26 buah
5. Tulang telinga dalam: 6 buah
6. Tulang anggota gerak atas: 64 buah
7. Tulang anggota gerak bawah: 62 buah
Kerangka dada dibentuk oleh susunan tulang yang melindungi rongga dada yang
terdiri dari :
a. Tulang dada (sternum): 1 buah
Tulang dada menjadi tonggak dinding depan dari toraks (rongga dada) bentuknya
gepeng dan sedikit melear, yang terdiri atas 3 bagian yaitu:
1) Manubrium sterni: bagian atas sternum yang menjadi tempat melekatnya tulang
selangka (klavicula) dan tulang iga.
2) Korpus sterni: batang sternum
3) Procesus xifoideus sterni: bagian ujung dari tulang dada.
b. Tulang iga (kosta): 12 pasang
Os kosta banyaknya 24 buah, kiri dan kanan, bagian depan berhubungan dengan
tulang sternum dan bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang
belakang (veterbra torakalis). Tulang iga dibagi 3 macam:
1) Iga sejati (os kosta vera): 7 pasang, berhubungan langsung dengan sternum.
2) Iga tidak sejati (os kosta spuria): 3 pasang, berhubungan dengan kosta ke 7.
3) Tulang iga melayang (os kosta fluitantes): 2 pasang, tidak mempunyai hubungan
dengan tulang sternum.
c. Vertebra torakalis: 12 ruas.
Jumlanya sesuai dengan jumlah kosta, dan menjadi tempat melekatnya kosta.
a. Gelang bahu
Yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Bagian ini dibentuk
oleh dua buah tulang yaitu os scapula (tulang belikat) dan os klavikula (tulang
selangka).
b. Humerus
Merupakan tulang pangkal lengan yang mempunyai tulang panjang seperti tongkat.
Bagian yang mempunya hubungan dengan bahu bentuknya bundar berbentuk kepala
sendi yang disebut kaput humeri. Pada kaput humeri ini terdapat tonjolan yang disebut
tuberkel mayor dan minor. Pada bagian bawah terdapat lekukan yang disebut kolumna
humeri.
c. Ulna (tulang hasta)
Yaitu tulang bawah yang lekukannya sejajar dengan tulang jari kelingking arah ke siku
mempunyai taju yang disebut prosesus olekrani, gunanya ialah tempat melekatnya
otot dan menjaga agar siku tidak membengkok ke belakang.
d. Radius (tulang pengumpil)
Letaknya bagia lateral, sejajar dengan ibu jari. Di bagian yang berhubungan dengan
humerus dataran sendinya berbentuk bundar yang memungkinkan lengan bawah
dapat berputar atau terlungkup.
Sendi adalah pertemuan antara dua buah tulang atau beberapa tulan kerangka. Sendi
utama dibagi atas :
1. Sendi fibrus (sinartrosis)
Yaitu sendi yang tidak dapat bergerak, misalnya sutura yang terdapat pada kepala.
2. Sendi tulang rawan (amfiatrosis)
Yaitu sendi yang dapat bergerak sedikit, misalnya sendi pada tulang pubis, sendi antara
manubrium sterni dan korpus sterni dengan kosta, dan lain-lain.
3. Sendi sinovial (diartrosis)
Yaitu persendian yang bebas bergerak bebas dan tedapat banyak ragamnya dan semua
mempunyai ciri yang sama. Sendi sinovial dapat terdiri dari :
a. Sendi putar, bongkol sendi tepat masuk dalam mangkok sendiyang dapat memberikan
seluruh arah, misalnya sendi panggul dan sendi peluru pada bahu.
PENDAHULUAN
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut
sebagai sistem integumen. Integument berasal dari bahasa yunani yaitu integumentum
yang artinya penutup yang terdiri sebagian besar adalah kulit ,rambut ,kuku, dan kelenjar.
Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan
aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor
saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat
tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah
terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang
ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan
bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan
mendeteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan
seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah
barier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut
berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.
Ket :
A: Melanosit
Mudul Anatomi Fisiologi
B: Sel Langerhans 52
C: Sel Merkel
D:Nervanda
Gambar 2.1 : struktur epidermis
2. Dermis
Lapisan yang mempunyai ketebalan 4kali lipat dari lapisan epidermis (kira-
kira 0.25-2.55mm ketebalannya) tersusun dari jaringan penghubung dan
penyokong lapisan epidermis dan mengikatkannya pada lapisan dalam hipodermis.
Lapisan ini terbagi atas :
a. Lapisan papilari,
Merupakan lapisan tipis dan terdiri dari jaringan penghubung yang
longgar menghubungkan lapisan epidermis kelapisan subcutis, banyak terdapat
sel mast dan sel makrofag yang diperlukan untuk menghancurkan
mikroorganisme yang menembus lapisan dermis. Di lapisan ini juga terdapat
sejumlah kecil elastin dan kolagen. Lapisan ini berbentuk gelombang yang
terjulur kelapisan epidermis untuk memudahkan kiriman nutrisi kelapisan
epidermis yang tidak mempunyai pembuluh darah.
b. Lapisan Retikular,
Merupakan lapisan tebal dan terdiri dari jaringan penghubung padat
dengan susunan yang tidak merata, disebut lapisan retikular karena banyak
terdapat serat elastin dan kolagen yang sangat tebal dan saling berangkai satu
sama lain menyerupai jaring-jaring. Dengan adanya serat elastin dan kolagen
akan membuat kulit menjadi kuat, utuh kenyal dan meregang dengan baik.
Komponen dari lapisan ini berisi banyak struktur khusus yang melaksanakan
fungsi kulit. Terdiri dari :
1) Kelenjar sebaceous/sebasea (kelenjar lemak)
Menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau trigliserida
bertujuan untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel
rambut yang mengandung banyak lipid. pada orang yang jenis kulit
berminyak maka sel kelenjar sebaseanya lebih aktif memproduksi minyak,
dan bila lapisan kulitnya tertutup oleh kotoran,debu atau kosmetik
menyebabkan sumbatan kelenjar sehingga terjadi pembengkakan. pada
gambar dibawah terlihat kelenjar sebasea yang berwarna kuning dan
disebelah kanannya terdapat kelenjar keringat)
2. Kuku
Kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku, epidermis yang tepat di
bawahnya menjadi dasar kuku yang berbentuk U bila dilihat dari atas dan diapit
oleh lipatan kulit yang merupakan dinding kuku. Lempeng kuku terdiri dari sisik
epidermis yang menyatu erat dan tidak mengelupas. Badan kuku berwarna
bening sehingga kelihatan kemerahan karena ada pembuluh kapiler darah di
dalam dasr kuku.
Sel-sel stratum korneum meluas dari dinding kuku ke permukaan lempeng
kuku sebgai epikondrium atau kutikula. Kuku tumbuh dari akarnya yang terletak
di bawah lapisan tipis kulit yang dinamakan kutikula. Pertumbuhan kuku
berlangsung sepanjang hidup dengan pertumbuhan rata-rata 0,1 mm/hari.
Pembaruan total kuku jaringan tangan memerlukan waktu sekitar 170 hari,
sedangkan kaki sekitar 12 – 18 bulan. Bagian dari kuku, terdiri dari, ujung kuku
atas ujung batas, badan kuku yang merupakan bagian yang besar. dan akar kuku
(radik).
.
C. Warna kulit
Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat,
kemerahan atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika
dirawat dengan baik dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama
ditentukan oleh :
1. Oxyhemoglobin yang berwarna merah
2. Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
3. Melanin yang berwarna coklat
4. Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, serta
5. Lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-
abuan.
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan
warna kulit adalah pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit
ditentukan oleh faktor-faktor ras, individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosin
sejenis asam amino dan dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir melanin
yang berwarna coklat, serta untuk proses ini perlu adanya enzim tirosinase dan
oksigen. Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar pada suhu yang
lebih tinggi atau di bawah sinar ultra violet. Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi pigmen
melanin ini akan menentukan variasi warna kulit berbagai golongan ras atau bangsa
di dunia. Proses pembentukan pigmen melanin kulit terjadi pada butir-butir melanosom
yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit yang terdapat di antara sel-sel basal keratinosit
di dalam lapisan benih.
D. Fisiologi Sistem integument
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh.
Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi,
persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.
1. Fungsi proteksi
Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu
berikut:
a. Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia.
Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti
batu bata di permukaan kulit.
b. Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan
dehidrasi; selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh
melalui kulit.
c. Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut dari
kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri
di permukaan kulit. Adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat,
akan menghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu
menghambat pertumbuhan mikroba.
KEGIATAN BELAJAR 4
Mudul Anatomi Fisiologi
60
DESKRIPSI MATERI KEGIATAN BELAJAR 4:
Materi kegiatan belajar ini berfokus pada konsep anatomi fisiologi membahas tentang
system persarafan dan fungsi integrative.
PENDAHULUAN
Tidak ada satupun sistem tubuh yang dapat berfungsi sendirian. Semuanya saling
bergantung dan bekerja sama sebagai satu kesatuan sehingga kondisi normal
(homeostatis) di dalam tubuh dapat dipelihara. Sistem saraf berperan sebagai badan
koordinasi utama. Kondisi di dalam dan di luar tubuh secara ajeg selalu berubah, maka
sistem saraf ini bertugas untuk menanggapi perubahan-perubahan baik yang internal
maupun ekstemal (dikenal sebagai stimulus) sehingga tubuh dapat beradaptasi dengan
kondisi yang baru. Melalui pengarahan dan instruksi yang dikirim ke berbagai organ oleh
sistem saraf, keharmonisan dan keseimbangan antara seseorang dengan Iingkungannya
dapat dipertahankan. Sistem saraf dapat diibaratkan dengan jaringan telpon; di mana otak
dan sumsum tulang belakang bertindak sebagai pusat pertukaran (switching), sedangkan
serabut-serabut saraf berlaku sebagai kabel yang menyampaikan pesan yang dikirim dari
dan ke pusat tadi.
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta
terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal
dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau
sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi
suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama : Input
sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang terletak di
tubuh baik eksternal (reseptor somatic) maupun internal (reseptor viseral). Antivitas-
Sistim Saraf
Sistem saraf adalah suatu struktur yang terdiri dari komponen-komponen sel saraf
(neuron). Fungsi sistem saraf adalah mengkoordinasi seluruh kegiatan organ di seluruh
tubuh seperti denyut jantung, pernafasan, pergerakan, sekresi kelenjar dan lain-lain.
Sel saraf mempunyai kemampuan dalam konduksi impuls atau melakukan impuls.
Fungsi impuls adalah sebagai pembawa informasi yakni tentang perubahan-perubahan
yang terjadi dilingkungan, misalnya perubahan temperatur dari panas ke dingin, perubahan
cahaya dari gelap ke terang (Irianto, 2004:240-241).
Salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerja sama yang rapih
dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh. Dengan pertolongan saraf dapat kita
menerima suatu rangsangan dari luar pengendalian pekerjaan otot.
Pusat sel saraf (neuron) terdiri dari sebuah badan sel yang disebut perikarion, berisi
nukleus. Di dalam sitoplasma perikarion terdapat bahan-bahan yang disebut substansia
nissel. Dari perikarion keluar prosesus yang menghantarkan rangsangan perikarion yang
disebut dendrit, jumlahnya lebih banyak (lebih dari satu). Prosesus yang menghantarkan
rangsangan keluar dari perikarion disebut akson. Jumlah akson biasanya hanya satu
(Syaifuddin, 2006:274).
Sebuah Serabut saraf mempunyai kemampuan konduktivitas (penghantar) dan
exsitabilitas (dapat dirangsang). Serabut saraf berkemampuan memberikan reaksi atas
rangsangan dari sumber luar, seperti, rangsangan mekanik, elektrik, kimiawi atau fisik;
yang menimbulkan impuls yang dihantarkan melalui serabut saraf. Sebuah impuls saraf
selalu dihantarkan melalui dendrit ke sel, lantas dari sel ke axon. Proses demikian disebut
dalil penghantaran maju. Dengan cara yang sama, sebuah impuls dapat juga melintasi
sejumlah neuron (Pearce, 2004:276).
Sebagian besar neuron mengirim sinyal melalui akson mereka, meskipun beberapa
jenis mampu dendrit-ke-dendrit komunikasi. (Pada kenyataannya, jenis neuron yang
disebut sel-sel amacrine tidak mempunyai akson, dan berkomunikasi hanya melalui dendrit
mereka.) Neural menyebarkan sinyal di sepanjang akson dalam bentuk gelombang
elektrokimia tindakan yang disebut potensi, yang menghasilkan sel-sel untuk sinyal pada
titik-titik di mana akson terminal sinaptik membuat kontak dengan sel lain.
Sinaps dapat listrik atau kimia. Sinaps listrik membuat sambungan listrik langsung
antara neuron, tapi sinaps kimia jauh lebih umum, dan jauh lebih beragam fungsi. Pada
sinaps kimia, sel yang mengirim sinyal disebut presynaptic, dan sel yang menerima sinyal
disebut pasca-sinaptik. Baik presynaptic dan daerah pasca-sinaptik penuh mesin
molekuler yang melaksanakan proses sinyal. Presynaptic daerah yang berisi sejumlah
besar kapal kecil berbentuk bola yang disebut vesikula sinapsis, neurotransmiter dikemas
dengan bahan kimia. Ketika terminal presynaptic elektrik dirangsang, molekul array
tertanam dalam membran diaktifkan, dan menyebabkan isi vesikula akan dilepaskan ke
ruang sempit antara presynaptic dan pasca-sinaptik membran, yang disebut celah sinaptik.
Neurotransmitter kemudian mengikat reseptor pasca-sinaptik tertanam dalam membran,
menyebabkan mereka untuk memasukkan negara diaktifkan. Tergantung pada jenis
reseptor, efek yang dihasilkan pada sel pasca-sinaptik mungkin rangsang, penghambatan,
atau modulatory dalam cara yang lebih kompleks. Misalnya, pelepasan neurotransmitter
Simpai mielin yang berlekuk-lekuk disebut nodus ranvier di dalam saraf perifer.
Akson dan dendrit tergabung dalam berkas-berkas jaringan ikat disebut endoneurium.
Berkas ini tergabung menjadi berkas yang lebih besar disebut epineurium. Apabila
sebuah akson terputus maka bagian yang terputus hubungannya dengan korion akan
mengalami degenerasi, akson dan simpai mielinnya akan berdegenerasi. Di luar
susunan saraf terdapat selubung kedua, diluar selubung mielin yang terdiri dari sel-sel
Schwan. Sel-sel Schwan ini akan berploriferasi membentuk kolom-kolom, dari ujung
sentral akson akan tumbuh masuk dalam kolom-kolom ini.
Sel-sel saraf akan berkumpul membentuk jaringan saraf dan selanjutnya jaringan-
jaringan saraf akan berkumpul dan berkoordinasi membentuk sistem saraf. Hubungan
antara sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain disebut sinapsis, sedangkan
hubungan antara sel saraf dengan serabut otot disebut neuromuscular junction.
Antara sel saraf (neuron) dengan sel saraf lainnya terjalin menurut ikatan sinapsis.
Hubungan ujung saraf berfungsi apabila diperlukan untuk mengantarkan rangsangan
impuls. Dikatakan sinapsis bila sedang berfungsi mengirim impuls, hubungan menjadi
satu kesatuan, dan bila tidak berfungsi akan berpisah.
Berdasarkan fungsinya sel saraf dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sel saraf
motorik, sel saraf sensorik dan sel saraf penghubung. Sel saraf motorik berfungsi
menghantarkan atau membawa impuls saraf dari otak dan sumsum tulang belakang
ke otak atau saraf tepi atau saraf perifer. Sel saraf sensorik berfungsi menghantarkan
impuls-impuls saraf dari alat indera ke otak atau sumsum tulang belakang. Dan sel
Gambar 1. Otak
1.1. Otak Depan (Prosoncephalon)
Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon.
Telencephalon berkembang menjadi otak besar (Cerebrum). Diencephalon be-
rkembang menjadi thalamus, hipotamus.
Otak Depan
(Prosoncephalon)
Sistem Limbik
Diantara pusat otak dan korteks terletak sistem limbik. Limbik berasal dari bahasa
latin yang berarti batas. Sistem limbik memungkinkan kita mengontrol insting atau naluri
kita. Konsultasi antara pusat otak bagian atas dengan sistem limbik sangat penting dalam
formulasi emosi. Sistem limbik dihubungkan dengan daerah korteks serebral yang terlibat
dalam pembelajaran kompleks, bernalar, dan personalitas.
Limbik perempuan lebih besar dari pada laki-laki, maka dari itu perempuan lebih
sensitif dalam hal berperasaan dibanding laki-laki karena semakin besar limbik seseorang,
maka semakin besar pula tingkat hubungan emosionalnya.
Gambar 4. Hippocampus
a. Saraf Kranial
12 pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian batang otak. Beberapa saraf
cranial hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagaian besar tersusun dari
serabut sensorik dan serabut motorik.
1. SARAF OLFAKTORIUS ( CN I )
Merupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epithelium olfaktori mukosa nasal.
Berkas serabut sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar melalui traktus
olfaktori sampai ke ujung lobus temporal (girus olfaktori), tempat persepsi indera
penciuman berada.
2. SARAF OPTIK ( CN II )
Merupakan saraf sensorik. Impuls dari batang dan kerucut retina di bawa ke badan sel
akson yang membentuk saraf optic. Setiap saraf optic keluar dari bola mata pada bintik
buta dan masuk ke rongga cranial melaui foramen optic. Seluruh serabut memanjang
saat traktus optic, bersinapsis pada sisi lateral nuclei genikulasi thalamus dan menonjol
ke atas sampai ke area visual lobus oksipital untuk persepsi indera penglihatan.
3. SARAF OKULOMOTORIUS ( CN III )
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron
motorik berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata
(kecuali otot oblik superior dan rektus lateral), ke otot yang membuka kelopak mata dan
ke otot polos tertentu pada mata. Serabut sensorik membawa informasi indera otot
(kesadaran perioperatif) dari otot mata yang terinervasi ke otak.
4. SARAF TRAKLEAR ( CN IV )
Adalah saraf gabungan , tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan merupakan
saraf terkecil dalam saraf cranial.
Neuron motorik berasal dari langit-langit otak tengah dan membawa impuls ke otot oblik
superior bola mata. Serabut sensorik dari spindle otot menyampaikan informasi indera
otot dari otot oblik superior ke otak.
5. SARAF TRIGEMINAL ( CN V )
Saraf cranial terbesar, merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari
saraf sensorik. Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada wajah dan rongga
nasal serta rongga oral. Neuron motorik berasal dari pons dan menginervasi otot
mastikasi kecuali otot buksinator.
Badan sel neuron sensorik terletak dalam ganglia trigeminal. Serabut ini bercabang ke
arah distal menjadi 3 divisi :
a) Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata, kelenjar air
mata, sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala.
b) Cabang maksilar membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi atas, gusi
dan bibir) dan palatum.
c) Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit rahang
dan area temporal kulit kepala.
6. SARAF ABDUSEN ( CN VI )
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron
motorik berasal dari sebuah nucleus pada pons yang menginervasi otot rektus lateral
mata. Serabut sensorik membawa pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke pons.
7. SARAF FASIAL ( CN VII )
Merupakan saraf gabungan. Meuron motorik terletak dalam nuclei pons. Neuron ini
menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva.
SSO merupakan sistem motorik eferen visceral. Sistem ini menginervasi jantung; seluruh
otot polos, seperti pada pembuluh darah dan visera serta kelenjar-kelenjar. SSO tidak
memiliki input volunteer ; walaupun demikian, sistem ini dikendalikan oleh pusat dalam
hipotalamus, medulla dan korteks serebral serta pusat tambahan pada formasi reticular
batang otak.
Serabut aferen sensorik (visera) menyampaikan sensasi nyeri atau rasa kenyang dan
pesan-pesan yang berkaitan dengan frekwensi jantung, tekanan darah dan pernapasan,
yang di bawa ke SSP di sepanjang jalur yang sama dengan jalur serabut saraf motorik
NEUROTRANSMITER SSO
Asetilkolin dilepas oleh serabut preganglionik simpatis dan serabut preganglionik
parasimpatis yang disebut serabut kolinergik.
Norepinefrin dilepas oleh serabut post ganglionik simpatis, yang disebut serabut
adrenergic. Norepinefrin dan substansi yang berkaitan, epinefrin juga dilepas oleh medulla
adrenal.
PENDAHULUAN
1. Alis
d. Okulus (Mata)
Meliputi bola mata (bulbus okuli). Nervus optikus saraf otak II, merupakan saraf
otak yang menghubungkan bulbus okuli dengan otak dan merupakan bagian
penting dari organ visus.
1. Aques Humor. Cairan seperti limfe yang mengisi bagian depan mata, cairan ini
diperkirakan dihasilkan oleh prossesus siliaris kemudian masuk ke dalam
kamera okuli posterior, melalui celah fotana (sudut iris) masuk ke dalam
kamera okuli anterior.
Fungsi Mata
Sebagai indera penglihatan yang menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada
retina dengan perantaraan serabut-serabut nervus optikus, menghantarkan rangsangan ini
ke pusat penglihatan pada otk untuk ditafsirkan.
1. Fungsi refraksi mata
Bila cahaya yang jatuh di atas mata menimbulkn bayangan yang letaknya
difokuskan pada retina. Bayangan itu akan menembus dan diubh oleh lensa badan
aques dn vitrous, lens membiaskan cahaya dan memfokuskan bayangan pada retina
bersatu menangkap sebuah titik bayangan yang difokuskan.
2. Kelenjar air mata
Terdiri dari kelenjar majemuk yang terlihat pada sudut sebelah atas rongga orbita,
kelenjar itu mengeluarkan air mata dialirkan ke dalam kantong konjungtiva dari saluran
kelenjar lakrimalis, bila bola mata dikedipkan maka air mata akan menggenangi seluruh
permukaan bola mata, sebagian besar caira ini menguap sebagian lagi masuk ke
hidung melalui saluran lakrimalis.
FISIOLOGI PENGLIHATAN
Cahaya yang masuk kedalam bola mata melalui lubang pupil akan enempuh 4 media
refraksi yaitu cornea, humor aquous, lensa, dan vitreus sehingga setelah mengalami
4x pembiasan, bayangan dapat jatuh di retina.
MATA MYOP
Suatu mata dengan lensa terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang. Mata jenis
Hipermetropi
2. Labirintus Membranosus
(1) Utrikulus
Bentuknya seperti kantong lonjong dan agak gepeng terpaut pada
tempatnya oleh jaringan ikat, disini terdapat saraf (nervus akustikus) pada
bagian depan dan sampingnya ada daerah yang lonjong disebut makula
akustika utrikulo.
Pada dinding belakang utrikulus ada muara dari duktus semi sirkularis
dan pada dinding depannya ada tabung halus disebut utrikulosa sirkularis,
saluran yang menghubungkan utrikulus dengan sakulus.
(2) Sakulus
Bentuknya agak lonjong lebih kecil dari utrikulus, terletak pada bagian
depan dan bawah vestibulum dan terpaut erat oleh jaringan ikat, dimana
terdapat nervus akustikus. Pada bagian depan sakulus ditemukan
serabut-serabut halus cabang nervus akustikus berakhir pada makula
akustika sakuli. Pada permukaan bawah sakulus ada duktus reunien yang
menghubungkan sakulus dengan duktus koklearis, dibagian sudut
sakulus ada saluran halus disebut duktus endo limfatikus berjalan melalui
aquaduktus vestibularis menuju permukaan permukaan bagian bawah
tulang temporalis berakhir sebagai kantong buntu disebut sakus endo
Proses pendengaran
Ditimbulkan oleh getaran atmosfer yang dikenal sebagai gelombang suara dimana
kecepatan dan volumenya berbeda-beda. Gelombang suara bergerak melalui rongga
telinga luar (auris eksterna) yang menyebabkan membran timpani bergetar , getar-getaran
tersebut diteruskan menuju inkus dan stapes melalui maleus yang terkait pada membran
itu.Karena getaran yang timbul pada setiap tulang itu sendiri maka tulang akan
memperbesar getaran yang kemudian disalurkan ke fenestra vestibuler menuju perilimfe.
Getaran perilimfe dialihkan melalui membran menuju edolimfe dalam saluran koklea dan
rangsangan mencapai ujung-ujung akhir saraf dalam organ korti selanjutnya dihantarkan
menuju otak. Perasaan pendengaran ditafsirkan otak sebagai suara yang enak atau tidak
enak, gelombang suara menimbulkan bunyi.
1. Tingkatan suara biasa 80-90 desible
2. Tingkatan maksimum kegaduhan 130 desible
Bagi orang secara terus-menerus menghadapi kegaduhan seperti di pabrik diberikan
perlengkapan pelindung telinga.
Saraf Pendengar
Nervus auditori mengumpulkan sensibiltitas dan bagi vestibuler rongga telinga dalam
yang mempunyai hubungan dengan keseimbangan. Serabut saraf ini bergerak menuju
nukleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan antara pons dan medula oblongata
terus bergerak menuju serebelum.
Bagian koklearis pada nervus auditori saraf pendengar yang sebenarnya, serabut
saraf dipancarkan kesebuah nukleus khusus yangn berada dibelakang tamalus,
dipancarkan menuju korteks otak yang terletak pada bagian temporalis.
Hidung merupakan organ penting yang seharusnya mendapat perhatian lebih dari
biasanya dan hidung merupakan salah satu organ pelindung tubuh terhadap lingkungan
yang tidak menguntungkan. Hidung terdiri atas hidung luar dan hidung dalam. Hidung luar
menonjol pada garis tengah diantara pipi dengan bibir atas, struktur hidung luar dapat
dibedakan atas tiga bagian yaitu: paling atas kubah tulang yang tak dapat digerakkan,
Perdarahan hidung
Secara garis besar perdarahan hidung berasal dari 3 sumber utama yaitu:
1. Arteri Etmoidalis anterior
2. Arteri Etmoidalis posterior cabang dari arteri oftalmika
Persyarafan hidung
Fisiologi hidung
Hidung berfungsi sebagai indra penghidu , menyiapkan udara inhalasi agar dapat
digunakan paru serta fungsi filtrasi. Sebagai fungsi penghidu, hidung memiliki epitel
olfaktorius berlapis semu yang berwarna kecoklatan yang mempunyai tiga macam sel-sel
syaraf yaitu sel penunjang, sel basal dan sel olfaktorius. Fungsi filtrasi, memanaskan dan
melembabkan udara inspirasi akan melindungi saluran napas dibawahnya dari kerusakan.
Partikel yang besarnya 5-6 mikrometer atau lebih, 85 % -90% disaring didalam hidung
dengan bantuan TMS. Fungsi hidung terbagi atas beberapa fungsi utama yaitu (1)Sebagai
jalan nafas, (2) Alat pengatur kondisi udara, (3) Penyaring udara, (4) Sebagai indra
penghidu, (5) Untuk resonansi suara, (6) Turut membantuproses bicara,(7) Reflek nasal.
Sistem Mukosiliar
Histologi mukosa
Luas permukaan kavum nasi kurang lebih 150 cm2 dan total volumenya sekitar 15
ml. Sebagian besar dilapisi oleh mukosa respiratorius.Secara histologis, mukosa hidung
terdiri dari palut lendir (mucous blanket), epitel kolumnar berlapis semu bersilia, membrana
basalis, lamina propria yang terdiri dari lapisan subepitelial, lapisan media dan lapisan
kelenjar profunda.
Gambar2.10 :gambaranhistologimukosahidung
Epitel
Epitel mukosa hidung terdiri dari beberapa jenis, yaitu epitel skuamous kompleks
pada vestibulum, epitel transisional terletak tepat di belakang vestibulum dan epitel
kolumnar berlapis semu bersilia pada sebagian mukosa respiratorius. Epitel kolumnar
sebagian besar memiliki silia. Sel-sel bersilia ini memiliki banyak mitokondria yang
sebagian besar berkelompok pada bagian apeks sel. Mitokondria ini merupakan sumber
energi utama sel yang diperlukan untuk kerja silia. Sel goblet merupakan kelenjar uniseluler
yang menghasilkan mukus, sedangkan sel basal merupakan sel primitif yang merupakan
Membrana basalis
Membrana basalis terdiri atas lapisan tipis membran rangkap dibawah epitel. Di
bawah lapisan rangkap ini terdapat lapisan yang lebih tebal yang terdiri dari atas kolagen
dan fibril retikulin.
Lamina propria
Lamina propria merupakan lapisan dibawah membrana basalis. Lapisan ini dibagi
atas empat bagian yaitu lapisan subepitelial yang kaya akan sel, lapisan kelenjar
superfisial, lapisan media yang banyak sinusoid kavernosus dan lapisan kelenjar
profundus. Lamina propria ini terdiri dari sel jaringan ikat, serabut jaringan ikat, substansi
dasar, kelenjar, pembuluh darah dan saraf.
Mukosa pada sinus paranasal merupakan lanjutan dari mukosa hidung. Mukosanya
lebih tipis dan kelenjarnya lebih sedikit. Epitel toraknya berlapis semu bersilia, bertumpu
pada membran basal yang tipis dan lamina propria yang melekat erat dengan periosteum
dibawahnya. Silia lebih banyak dekat ostium, gerakannya akan mengalirkan lendir ke arah
hidung melalui ostium masing-masing. Diantara semua sinus paranasal, maka sinus
maksila mempunyai kepadatan sel goblet yang paling tinggi.
Transportasi mukosiliar
Transportasi mukosiliar hidung adalah suatu mekanisme mukosa hidung untuk
membersihkan dirinya dengan mengangkut partikel-partikel asing yang terperangkap pada
palut lendir ke arah nasofaring. Merupakan fungsi pertahanan lokal pada mukosa hidung.
Transportasi mukosiliar disebut juga clearance mukosiliar.
Transportasi mukosiliar terdiri dari dua sistem yang merupakan gabungan dari
lapisan mukosa dan epitel yang bekerja secara simultan. Sistem ini tergantung dari
gerakan aktif silia yang mendorong gumpalan mukus. Lapisan mukosa mengandung enzim
lisozim (muramidase), dimana enzim ini dapat merusak beberapa bakteri. Enzim tersebut
sangat mirip dengan imunoglobulin A (Ig A), dengan ditambah beberapa zat imunologik
yang berasal dari sekresi sel. Imunoglobulin G (Ig G) dan interferon dapat juga ditemukan
pada sekret hidung sewaktu serangan akut infeksi virus. Ujung silia tersebut dalam
keadaan tegak dan masuk menembus gumpalan mukus kemudian menggerakkannya ke
arah posterior bersama materi asing yang terperangkap didalamnya ke arah faring. Cairan
perisilia dibawahnya akan dialirkan ke arah posterior oleh aktivitas silia, tetapi
mekanismenya belum diketahui secara pasti. Transportasi mukosilia yang bergerak secara
aktif ini sangat penting untuk kesehatan tubuh. Bila sistem ini tidak bekerja secara
sempurna maka materi yang terperangkap oleh palut lendir akan menembus mukosa dan
menimbulkan penyakit.
Karena pergerakan silia lebih aktif pada meatus media dan inferior maka gerakan
mukus dalam hidung umumnya ke belakang, silia cenderung akan menarik lapisan mukus
dari meatus komunis ke dalam celah-celah ini. Sedangkan arah gerakan silia pada sinus
seperti spiral, dimulai dari tempat yang jauh dari ostium. Kecepatan gerakan silia
bertambah secara progresifsaat mencapai ostium, dan pada daerah ostium silia tersebut
berputar dengan kecepatan 15 hingga 20 mm/menit.
Kecepatan gerakan mukus oleh kerja silia berbeda di berbagai bagian hidung. Pada
segmen hidung anterior kecepatan gerakan silianya mungkin hanya 1/6 segmen posterior,
sekitar 1 hingga 20 mm/menit.
Pada dinding lateral rongga hidung sekret dari sinus maksila akan bergabung
dengan sekret yang berasal dari sinus frontal dan etmoid anterior di dekat infundibulum
etmoid, kemudian melalui anteroinferior orifisium tuba eustachius akan dialirkan ke arah
nasofaring. Sekret yang berasal dari sinus etmoid posterior dan sfenoid akan bergabung
di resesus sfenoetmoid, kemudian melalui posteroinferior orifisium tuba eustachius menuju
nasofaring. Dari rongga nasofaring mukus turun kebawah oleh gerakan menelan.
Proses Penciuman
Bau yang masuk kedalam rongga hidung akan merangsang saraf (nervus
olfaktorius) dari bulbus olfaktorius, perasaan bergerak melalui traktus olfaktorius dengan
perantaraan stasiun penghubung hingga mencapai daerah penerima akhir dalam pusat
olfaktorius pada lobus temporalis otak dimana perasaan itu ditafsirkan. Rasa pencium
dirangsang oleh gas yang dihisap dan kepekaan akan rasa tersebut mudah hilang bila
dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk waktu yang cukup lama. Contoh : orang
yang berada dalam suatu ruangan yang sesak dan pengab tidak merasakan bau yang tidak
enak sementara dilain pihak bau segera menyerang hidung orang yang baru datang dari
lingkungan udara segar.
Proses Penciuman
Konka Kanalis
Terdiri dari lipatan selaput lendir, pada bagian puncaknya terdapat saraf-saraf
pembau, kalau kita bernafas lewat hidung dan kita mencium bau sesuatu udara, udara
Fungsi Saliva
1. Fungsi mekanis
Mencampur ludah dengan makanan sehingga menjadi lunak setengah cair dan mudah
ditelan.
2. Fungsi khemis
Enzim 104 papila mengubah hidrat arang menjadi maltose, enzim maltose menjadi 104
papila.
3. Membasahi lidah, pipi dan langit-langit (palatum) yang penting dalam proses berbicara.
4. Melarutkan makanan yang kering hingga dapat dirasakan. Misalnya ; gula dan garam.
PENAMPANG LIDAH
Sistem Hematologi :
1. Mengidentifikasi komposisi darah dan struktur sel darah manusia
2. Menjelaskan pembentukan dan perkembangan sel-sel darah manusia
3. Mengenal berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perkembangan sel
darah manusia
4. Menjelaskan fungsi sel darah dan plasma darah pada tubuh manusia
5. Menguraikan mekanisme reaksi antigen antibodi dan proses homeostasis pada tubuh
manusia
6. Mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi proses pembekuan darah
7. Menganalisa dan mempersepsikan nilai-nilai dan ukuran normal dari komponen darah
manusia
8. Mengetahui spesimen darah untuk pemeriksaan komponen-komponen darah
9. Menganalisa proses transportasi pada tubuh manusia
1.1. Pengertian
Imunologi adalah suatu ilmu yang mempelajari antigen, antibodi, dan fungsi
pertahanan tubuh penjamu yang diperantarai oleh sel, terutama berhubungan
imunitas terhadap penyakit, reaksi biologis hipersensitif, alergi dan penolakan
jaringan.
Sistem imun adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan
terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus,
bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan
terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yg terjadi pada autoimunitas dan
melawan sel yang teraberasi menjadi tumor.
c. Getah Bening
Kelenjar getah bening berbentuk kacang kecil terbaring di sepanjang perjalanan
limfatik. Terkumpul dalam situs tertentu seperti leher, axillae, selangkangan, dan
para- aorta daerah.
d. Nodus limfatikus
Nodus limfatikus (limfonodi) terletak sepanjang sistem limfatik. Nodus
limfatikus mengandung limfosit dalam jumlah banyak dan makrofag yang berperan
melawan mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh. Limfe bergerak melalui
sinus,sel fagosit menghilangkan benda asing. Pusat germinal merupakan
produksi limfosit.
e. Tonsil
Tonsil adalah sekumpulan besar limfonodi terletak pada rongga mulut dan
nasofaring. Tiga kelompok tonsil adalah tonsil palatine, tonsil lingual dan tonsil
pharyngeal.
f. Limpa
Limpa mendeteksi dan merespon terhadap benda asing dalam darah ,merusak
eritrosit tua dan sebagai penyimpan darah. Parenkim limpa terdiri dari 2 tipe
jaringan: pulpa merah dan pulpa putih
1) Pulpa merah terdiri dari sinus dan di dalamnya terisi eritrosit
2) Pulpa putih terdiri limfosit dan makrofag
Benda asing di dalam darah yang melalui pulpa putih dapat menstimulasi
limfosit .
Autoimunitas
Esensi mekanisme imun adalah kemampuan mengenal substansi yang diri dan asing
(bukan diri). Ketidakmampuan mengenal diri berakibat pembuatan autoantibodi dan
destruksi jaringan somatik. Berbagai mekanisme dikemukakan untuk menjelaskan
destruksi diri ini. Autoantibodi mungkin dihasilkan untuk menghadapi komponen tubuh
yang secara normal tidak “terlihat” oleh limfosit setelah terjadi luka yang mengakibatkan
dikenalnya komponen tadi oleh sel penjaga (limfosit) ini. Ag baru mungkin dibentuk dalam
tubuh sebagai akibat pengaruh dan/atau bergabungnya benda asing dengan komponen
tubuh yang normal. Autoimunitas menyangkut hipersensitivitas I sampai IV. Lupus
eritomatosis sistemik, tiroiditis autoimun, miastenia gravis, dan artritis rematoid merupakan
contoh autoimun atau penyakit diantarai imun
SISTEM HEMATOLOGI
1.2.1. Pengertian
Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ
pembentuk darah dan penyakitnya. Hematologi berasal dari bahasa Yunani
“haima” yang artinya darah. Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi
utamanya adalah mengangkut oksigen yg diperlukan oleh se-sel di seluruh tubuh.
Darah juga menyuplai tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme,
dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yg bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem
endokrin juga diedarkan melalui darah.
Hematopoisis adalah proses pembentukan darah dan system imun,
menghasilkan semua sel darah tubuh, termasuk sel darah untuk pertahanan
imunologis. Terjadi di sumsum tulang, dimana sel batang multipotensial
memunculkan 5 jenis sel yang berbeda yang dikenal sebagai sel batang
unipotensial.
1) Sumsum Tulang
Sumsum tulang menempati bagian dalam tulang spons dan bagian tengah
rongga tulang panjang. Sumsum merupakan 4% sampai 5% berat badan total,
sehingga merupakan yang paling besar dalam tubuh. Sumsum bisa berwarna
merah dan kuning. Sumsum merah merupakan tempat produksi sel darah
merah aktif dan merupakan organ hematopoetik (penghasil darah) utama.
Sedang sumsum kuning, tersusun terutama oleh lemak dan tidak aktif dalam
produksi elemen darah. Selama masa kanak – kanan, sebagian besar sumsum
berwarna merah. Sesuai dengan pertambahan usia, sebagian besar sumsum
tulang panjang mengalami perubahan menjadi sumsum kuning, namun masih
mempertahankan potensi untuk kembali berubah menjadi jaringan
hematopoetik apabila diperlukan. Sumsum merah pada orang dewasa terbatas
terutama pada rusuk, kolumna vertebralis, dan tulang pipih lainnya.
Sumsum sangat banyak mengandung pembuluh darah dan tersusun atas
jaringan ikat yang mengandung sel bebas. Sel paling primitif dalam populasi
sel bebas ini adalah sel stem yang merupakan prekursor dari dua garis
keturunan sel yang berbeda. Garis keturunan mieloid meliputi eritrosit,
berbagai jenis lekosit, dan trombosit. Garis keturunan limfoid berdiferensiasi
menjadi limfosit.
2) Eritrosit
3) Lekosit
Lekosit dalam dua kategori, granulosit dan sel mononuklear (angranulosit).
Dalam darah normal, jumlah total leukosit adalah 5.000-10.000 sel per mm3.
Sekitar 60% diantaranya adalah granulosit dan 40% sel mononuklear. Lekosit
dengan mudah dapat dibedakan dari eretrosit dengan adanya inti, ukurannya
yang besar dan perbedaan kemampuan mengikat warna.
Granulosit. Granulosit ditentukan oleh adanya granula dalam
sitoplasmanya. Diameter granulosit biasanya dua sampai tiga kali eritrosit.
Granulosit dibagi dalam tiga sub grup, yang ditandai dengan perbedaan
kemampuannya mengikat warna seperti yang terlihat dalam pemeriksaan
mikroskopis. Eusinopil memiliki granula berwarna merah terang dalam
sitoplasmanya, sementara granula pada basopil berwarna biru. Yang ketiga,
dan yang paing banyak, adalah netropil dengan granula yang berwarna ungu
pucat. Inti granulosit matang biasanya mempunyai banyak lobus (biasanya dua
sampai empat) dihubungakan dengan filamen tipismaterial inti. Karena sifat
khas intinya, maka sel ini dinamakan lekosit polimorfonuklear (PMN).
Granulosit yang belum matang memiliki inti oval satu lobus dan disebut sel
band. Normalnya sel band hanya merupakan persentase kecil granulosit yang
bersirkulasi, meskipun persentasenya dapat meningkat pesat pada saat
produksi lekosit PMN meningkat.
Lekosit mononuklear (agranulosit). Lekosit mononuklear (limfosit dan
monosit) adalah sel darah putih dengan inti satu lobus dan sitoplasmanya
bebas granula. Dalam darah orang dewasa normal, lomfosit berjumlah sekitar
30% dan monosit sekitar 5% dalam total lekosit. Limfosit matang adalah sel
4) Trombosit
Trombosit merupakan partikel kecil, berdiameter 2 sampai 4 µm, yang terdapat
dalam sirkulasi plasma darah. Karena dapat mengalami disintegrasi cepat dan
mudah, jumlahnya selalu berubah antara 150.000. dan 450.000 per mm3
darah, tergantung jumlah yang dihasilkan, bagaimana digunakan, dan
kecepatan kerusakan. Dibentuk oleh pragmentasi sel raksasa sumsum tulang,
yang disebut megakariosit. Produksi trombosit diatur oleh trombo protein.
Trombosit berperan penting dalam mengontrol perdarahan. Apa bila terjadi
cedera vaskular, trombosit mengumpul pada tempat cedera tersebut.
Substansi yang dilepaskan dari granula trombosit dan sel darah lainnya
menyebabkan trombosit menempel satu sama lain dan membentuk tambahan
atau sumbatan, yang sementara menghentikan perdarahan. Substansi lain
dilepaskan dari trombosit untuk mengaktifasi faktor pembekuan dalam plasma
darah
6) Plasma Darah
Kesimpulan
Sistem imun adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi
dari makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan
parasit. Makanisme pertahan sistem imun mekanisme Pertahanan Non Spesifik dan
mekanisme pertahanan spesifik. Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yg
mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya, darah juga menyuplai tubuh
dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan
penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
KEGIATAN BELAJAR 7
Mudul Anatomi Fisiologi
116
DESKRIPSI MATERI KEGIATAN BELAJAR 7:
Materi kegiatan belajar ini berfokus pada konsep anatomi fisiologi membahas tentang
sistem endokrin.
CAPAIAN PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR 7
Kemampuan akhir yang diharapkan setelah menempuh kegiatan belajar ini adalah
mahasiswa mampu menjelaskan struktur anatomi dan fungsi sistem endokrin.
PENDAHULUAN
Sistem endokrin merupakan system kelenjar yang memproduksi substans untuk
digunanakn di dalam tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan substansi yang tetap beredar
dan bekerja didalam tubuh.
Hormon merupakan senyawa kimia khsus diproduksi oleh kelenjar endokrin tertentu.
terdapat hormon setempat dan hormon umum. contoh dari hormon setempat adalah:
Asetilkolin yang dilepaskan oleh bagian ujung-ujung syaraf parasimpatis dan syaraf
rangka. Sekretin yang dilepaskan oleh dinding duedenum dan diangkut dalam darah
menuju penkreas untuk menimbulkan sekresi pankreas dan kolesistokinin yang dilepaskan
diusus halus, diangkut kekandung empedu sehingga timbul kontraksi kandung empedu
dan pankreas sehingga timbul sekresi enzim
Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus anterior beserta organ targetnya Jenis
Gambar pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari tangan, kaki, rahang,
ataupun tulang hidung yang disebut akromegali
C. Paratiroid
E. Pankreas
mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus
membrane sel.
insulin. Sebagai contoh, insulin akan meningkat setelah kita makan. Setelah
makan, maka kadar glukosa dalam darah akan naik karena tubuh mendapatkan
glukosa dari pemecahan makanan tersebut. Tubuh mengambil kelebihan glukosa
dengan cara mensekresikan insulin untuk menyeimbangkannya pada kadar
normal. Sebaliknya glukagon bekerja secara berlawanan terhadap insulin.
Glukagon berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa sehingga kadar glukosa
naik. Contohnya pada saat kita berpuasa. Karena tubuh tidak mendapatkan
asupan glukosa ketika berpuasa, maka tubuh mensekresikan glukagon untuk
menyeimbangkan kekurangan glukosa tersebut.
n menyebabkan penyakit diabetes mellitus
kencing manis).
darah. Jika seseorang tidak dapat memproduksi insulin, maka glukosa dalam
darah terus bertambah karena glukosanya tidak bisa dirubah menjadi glikogen.
Akibatnya urine yang dikeluarkannyapun mengandung glukosa.
Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia)
merangsang pankreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel – sel targetnya
untuk mengambil kelebihan glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah
dikeluarkan atau ketika konsentrasi glukosa turun dibawah titik pasang, maka
pancreas akan merespons dengan cara mensekresikan glukagon, yang
mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah.
OVARIUM
• Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur,
hormone estrogen dan hormone progesterone.
• Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH
• Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda
kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara,
serta kulit menjadi halus.
• Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH
• Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima
sel telur yang sudah dibuahi.
Pengendalian Endokrin
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam
darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk
mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam
batasbatas yang tepat.
Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau
lebih sedikit hormon. Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika
mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau
terlalu rendah. Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang
aktivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi,
maka hipotalamus dan kelenjar
Hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti
melepaskan hormon. Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada
dibawah kendali hipofisa. Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki
Klasifikasi hormon :
1. Hormon perkembangan : hormon yangmemegang peranan di dalam
perkembangandan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad.
2. Hormon metabolisme : proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh
bermacammacam hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin.
3. Hormon tropik : dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin
yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada
ovarium dan proses spermatogenesis (LH).
4. Hormon pengatur metabolisme air dan mineral : kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar
tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.
Hormon Utama
Hormon Yang menghasilkan Fungsi
- Membantu mengendalikan
tekanan darah
Kartikotropin Kelenjar Hipofisa Mengendalikan pembentukan &
pelepasan hormon oleh korteks
adrenal
Eritropoietin Ginjal Merangsang pembentukan sel
darah merah
A. Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan.
Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem
pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut
dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di
permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
Saliva (air liur), sekresi yang berkaitan dengan mulut yang diproduksi oleh tiga kelenjar
saliva utama yaitu parotis, submandibula, sublingual yang terletak di rongga mulut yang
dikeluarkan melalui duktus didalam mulut.
Saliva terdiri atas 99,5% air serta 0,5% protein dan elektrolit. Protein saliva yang
terpenting adalah amilase, mukus, dan lisozim.
Fungsi dari saliva dapat disimpulkan sebagai berikut:
• Air liur memulai proses pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase liur,
suatu enzim yang memecah polisakarida menjadi disakarida.
• Air liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel makanan,
sehingga mereka saling menyatu serta menghasilkan pelumasan karena adanya
mukus yang kental dan licin
• Air liur memiliki efek antibakteri melalui efek ganda, pertama oleh lisozim suatu enzim
yang melisiskan atau menghancurkan bakteri tertentu kedua dengan membilas bahan
makanan yang mungkin digunakan oleh bakteri.
• Air liur berfungsi sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang papil
pengecap, sehingga kita dapat merasakan rasa makanan.
• Air liur membantu kita dalam berbicara dengan membasahi lidah dan bibir.
• Air liur berperan penting dalam higiene mulut dengan membantu kebersihan mulut dan
gigi. Karena air liur terus menerus membilas sisa makanan yang tersisa di mulut.
• Air liur memiliki senyawa penyangga bikarbonat yang menetralkan asam di makanan
dan asam yang dihasilkan oleh flora normal yang ada di mulut, untuk mencegah karies
gigi.
Walaupun memiliki banyak fungsi namun enzim amilase saliva tidaklah esensial
karena walau tidak adanya enzim tersebut enzim amilase pankreas dapat menyelesaikan
pencernaannya, serta waktu kontak antara substrat dengan enzim amilase saliva tidaklah
optimum dikarenakan cepatnya waktu mengunyah dan menelan makanan.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang
(molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari
kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-
enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim
(misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.
Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
a. Gigi
Gigi manusia terdiri dari gigi seri, taring, dan geraham. Gigi seri terletak di depan
berbentuk seperti kapak yang mempunyai fungsi memotong makanan. Di samping gigi seri
terdapat gigi taring. Gigi taring berbentuk runcing yang berguna untuk merobek makanan.
Di belakang gigi taring terdapat gigi geraham yang mempunyai fungsi menghaluskan
makanan. Setiap gigi tersusun atas bagian-bagian sbb ;
❖ Puncak gigi atau mahkota gigi, yaitu bagian yang tampak dari luar.
❖ Leher gigi, yaitu bagian gigi yang terlindung di dalam gusi dan merupakan batas antara
mahkota dan akar gigi.
❖ Akar gigi, yaitu bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
Lapisan-lapisan gigi terdiri dari email, tulang gigi, semen gigi, dan rongga gigi.
❖ Email
Email merupakan lapisan yang keras pada puncak gigi. Email berfungsi melindungi
tulang gigi. Jika email rusak, maka gigi akan rusak pula.
❖ Tulang gigi
Di lapisan berikutnya terdapat tulang gigi yang terbuat dari dentin. Dentin berupa
jaringan berwarna kekuningan.
❖ Semen gigi
Di lapisan luar akar gigi terdapat semen gigi atau sementum.
❖ Rongga gigi
Di bagian dalam gigi terdapat rongga gigiatau pulpa. Rongga gigi berisi saraf dan
pembuluh darah. Lubang yang dalam pada gigi dapat mencapai rongga gigi dan
mengenai saraf sehingga menimbulkan nyeri.
Susunan gigi
Gigi manusia mulai tumbuh pada bayi berumur kira-kira 6-7 bulan sampai 26 bulan. Gigi
pada anak-anak di sebut gigi susu atau sulung. Setelah anak berumur 6 sampai 14 tahun
gigi susu tanggal satu persatu dan digantikan dengan gigi tetap. Gigi tersusun berderet
pada rahang atas dan bawah. Gigi susu berjumlah 20 buah terdiri atas gigi seri 8 buah,
gigi taring 4 buah, dan gigi geraham 8 buah. Gigi tetap pada orang dewasa berjumlah 32
buah yang terdiri dari gigi seri 8 buah, gigi taring 4 buah, dan gigi geraham depan 8 buah,
dan gigi geraham belakang 12 buah. Dengan demikian kalian dapat menemukan
perbedaan jumlah antara gigi susu dan gigi tetap.
b. Lidah
Lidah berguna untuk membantu mengatur letak makanan di dalam mulut mendorong
makanan masuk ke kerongkongan. Selain itu lidah lidah juga berfungsi untuk mengecap
atau merasakan makanan. Pada lidah terdapat daerah-daerah yang lebih peka terhadap
rasa-rasa tertentu, seperti asin, masam, manis, dan pahit.
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, kerja otot lidah ini
dapat digerakkan ke seluruh arah.
Lidah dibagi atas 3 bagian :
a. Radiks lingua = pangkal lidah
b. Dorsum lingua = punggung lidah
c. Apeks lingua = ujung lidah
Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menutup
jalan napas pada waktu kita menelan makanan, supaya makanan tidak masuk ke jalan
napas.
Punggung lidah ( dorsum lingua ) terdapat puting-puting pengecap atau ujung saraf
pengecap.
Frenulum lingua. Merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian bawah kira-kira
ditengah-tengah jika lidah digerakkan ke atas nampak selaput lendir.
c. Kelenjar ludah
Ludah dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar ludah. Kelenjar ludah tersebut adalah
kelenjar ludah parotis, kelenjar ludah rahang bawah, kelenjar ludah bawah lidah. Ludah
yang dihasilkan dialirkan melalui saluran ludah yang bermuara ke dalam rongga mulut.
Ludah mengandung air, lendir, garam, dan enzim ptialin.enzim ptialin berfungsi mengubah
amilum menjadi gula, yaitu maltosa dan glukosa.
Kelenjar Ludah
Merupakan kelenjar yang mempunyai duktus yaitu Duktus wartoni dan duktus
stensoni.
Kelenjar ludah ada 2, yakni :
1. Kelenjar ludah bawah rahang ( kelenjar submaksilaris ), yang terdapat dibawah tulang
rahang atas pada bagian tengah.
2. Kelenjar ludah bawah lidah ( kelenjar sublingualis ) yang terdapat disebelah depan
bawah lidah.
Di bawah kelenjar ludah bawah rahang dan kelenjar ludah bawah lidah di antara bawah
lidah bagian bawah dari lidah disebut korunkula sublingualis serta hasil sekresinya berupa
kelenjar ludah ( saliva ). Kelenjar ludah ( saliva ) dihasilkan dalam rongga mulut. Di sekitar
rongga mulut terdapat 3 buah kelenjar luda :
1. Kelenjar Parotis
Letaknya di bawah depan dari telinga diantara prosesus mastoid kiri dan kanan os
mandibular, duktusnya duktus stensoni. Duktus ini keluar dari glandula parotis menuju
rongga mulut melalui pipi ( muskulus buksinator )
2. Kelenjar Submaksilaris
Terletak di bawah rongga mulut bagian belakang, duktusnya bernama duktus wartoni,
bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua.
3. Kelenjar Sublingualis
Letaknya di bawah selaput lendir dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga mulut.
Kelenjar ludah di sarafi oleh saraf-saraf tak sadar.
Otot Lidah
Otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah ( M. Mandibularis, os Hioid dan
Prosesus stiloid ) menyebar ke dalam lidah membentuk anyaman bergabung dengan otot
intrinsik yang terdapat pada lidah.
M. Genioglossus merupakan otot lidah yang terkuat berasal dari permukaan tengah
bagian dalam yang menyebar sampai radiks lingua.
B. Tenggorokan ( Faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari
bahasa yunani yaitu Pharynk.
Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang
banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi,
disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya
dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan
lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantaraan lubang yang disebut ismus fausium
Tekak terdiri dari; Bagian superior =bagian yang sangat tinggi dengan hidung,
bagian media adalah bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior adalah
bagian yang sama tinggi dengan laring.
Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga,Bagian media disebut
orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut laring
gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.
J. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama
yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan
duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
• Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
• Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan
hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein,
karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat
digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif
jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar
sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan
asam lambung.
K. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa
fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan
penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah
medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari
kata Yunani untuk hati, hepar.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan
pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena
yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam
hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam
hati, dimana darah yang masuk diolah.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah
diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
L. Kandung empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah
pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses
pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan
berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna
cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua
belas jari melalui saluran empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
1. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak , bukan karena enzim dalam
empedu yang menyebabkan pencernaan lemak, tetapi karena asam empedu
dalam empedu melakukan dua hal :
a. Asam empedu membantu mengemulsikan partikel-partikel lemak yang besar
dalam makanan menjadi banyak partikel kecil, permukaan partikel tersebut
dapat diserang oleh enzim lipase yang disekresikan dalam getah pancreas.
b. Asam empedu membantu absorbs produk akhir lemak yang telah dicerna
melalui membran mukosa intestinal.
2. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin
(Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
Pencernaan protein
• Pencernaan protein dalam lambung
Pepsin, enzim peptic lambung yang penting, paling aktif pada pH 2-3 dan tidak
aktif pada pH kira-kira diatas 5. Akibatnya, agar enzim ini dapat melakukan kerja
pencernaan terhadap protein, getah lambung harus bersifat asam. Asam hidroklorida
ini disekresikan oleh sel-sel parietal (oksintik) didalam kelenjar pada pH 0,8 tetapi pada
saat asam hidroklorida bercampur dengan isi lambung dan bersama dengan sekresi
dari sel-sel kelenjar non-oksintik lambung, pH lalu berkisar antara 2-3 suatu batas
asiditas yang cukup tinggi untuk aktifitas pepsin. Salah satu gambaran penting
pencernaan pepsin adalah kemampuannya untuk mencerna protein kolagen, suatu
jenis protein albuminoid yang sangat sedikit dipengaruhi oleh enzim-enzim pencernaan
lainnya.
Kolagen merupakan unsur dasar utama dari jaringan ikat antar sel daging. Oleh
karena itu, agar enzim saluran pencernaan dapat menembus daging dan mencerna
protein daging lain, hal yang terpenting adalah mencernakan serabut-serabut kolagen
tersebut lebih dulu. Akibatnya, orang yang kekurangan pepsin didalam getah lambung,
daging yang dicerna kurang dapat ditembus oleh enzim-enzim pencernaan lain. Oleh
karena itu proses pencernaannya buruk.
• Pencernaan protein oleh sekresi pancreas
Kebanyakan pencernaan protein terjadi didalam usus halus bagian atas,
didalam duodenum dan jejunum, dibawah pengaruh enzim-enzim proteolitik dari
sekresi pancreas.Segera setelah masuk dari lambung ke usus halus, produk yang
sebagian sudah dipecahkan dari makanan berprotein diserang oleh enzim-enzim
proteolitik utama pankreas:tripsin,kimotripsin, karboksifolipeptidase, dan proelastase.
Keduanya, baik tripsin dan kimotripsin memecah molekul-molekul protein
menjadi polipeptida-polipeptida kecil. Karboksifolipeptidase kemudian memecahkan
asam amino- asam amino tunggal dari ujung karboksil polipeptida.Proelastase,
kemudian diubah menjadi elastase, yang kemudian mencernakan serabut-serabut
elastin yang sebagian menahan daging.
• Pencernaan peptida oleh peptidase didalam enterosit yang melapisi vili usus halus
Tahap terakhir pencernaan protein didalam lumen usus dicapai oleh eritrosit
yang melapisi vili usus halus, terutama didalm duodenum dam jejunum. Dua jenis
enzim peptidase yang sangat penting adalah aminopolipeptidase dan beberapa
dipeptidase. Enzim-enzim tersebut bertugas memecah sisa polipeptida-polipeptida
yang besar menjadi betuk tripeptida dan dipeptida serta beberapa menjadi asam-asam
amino. Baik asam amino ditambah dipeptida dan tripeptida dengan ludah ditranspor
memalui membran mikrovili kebagian dalam enterosit. Dalam beberapa menit, semua
dipeptida dan tripeptida yang masih tertinggal akan dicerna sampai tahap akhir untuk
membentuk asam amino tunggal dan kemudian dihantarkan kesisi lain dari eritrosit dan
Pencernaan lemak
• Pencernaan lemak didalam usus
Sejumlah kecil trigliserida dicerna didalam lambung oleh lipase lingual yang
disekresikan oleh kelenjar lingual didalam mulut dan ditelan bersama dengan saliva.
• Emulsivikasi lemak oleh asam empedu dan lesitin.
Tahap pertama dalam pencernaan lemak adalah secara fisik memecahkan gumpalan
lemak menjadi ukuran yang sangat lecil, sehingga enzim pencernaan yang larut-air
dapat bekerja pada pemukaan gumpalan lemak. Proses ini disebut emulsifikasi lemak,
dan dimulai melalui pergolakan didalam lambung untuk mencampur lemak dengan
produk pencernaan lambung. Lalu, kebanyakan proses emulsifikasi tersebutterjadi
didalam duodenum dibawah pengaruh empedu, sekresi dari hati yang tidak
mengandung enzim pencernaan apapun. Akan tetapi, empedu mengandung sejumlah
besar garam empedu juga fosfolipid lesitin. Keduanya, tetapi terutama lesitin, sangat
penting untuk mengemulsi lemak.
• Pencernaan trigliserida oleh lipase pancreas
Sejauh ini enzim yang paling penting untuk pencernaan trigleserida adalah lipase
pankreas, terdapat dalam jumlah sangat banyak didalam getah pankreas cukup untuk
mencernakan dalan satu menit semua trigliserida yang dicapainya.
• Produk akhir pencernaan lemak
Sebagian besar trigliserida dalam makanan dipecah oleh getah pankreas menjadi
asam lemak bebas dan 2-monogliserida.
PENDAHULUAN
Hanya dalam beberapa hari setelah konsepsi sampai kematian, jantung terus menerus
berdetak. Pada kenyataanya, sepanjang rentang usia manusia rata-rata, jantung
berkontraksi sekitar tiga miliar kali, tidak pernah beristirahat, kecuali sepersekian detik
diantara denyutan. Dalam sekitar tiga minggu setelah pembuahan, bahkan sebelum ibu
dapat memastikan bahwa ia hamil, jantung mudigah yang sedang berkembang sudah
mulai berfungsi. Diyakini bahwa jantung merupakan organ pertama yang berfungsi. Pada
saat ini mudigah manusia memiliki panjang beberapa millimeter, seukuran dengan huruf
besar pada halaman ini.
Mengapa jantung berkembang sedemikian dini, dan mengapa sangat penting seumur
hidup ? Hal itu karena system sirkulasi adalah system transportasi tubuh. Mudigah manusia
dengan memiliki yolk yang sangat sedikit untuk persediaan makanan, bergantung pada
Anatomi Jantung
Jantung adalah sebuah organ yang terdiri dari otot. Ukurannya lebih kurang sebesar
genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram. Jantung terletak di rongga
toraks (dada) sekitar garis tengah sternum atau tulang dada disebelah anterior dan
vertebra (tulang punggung) disebelah posterior. Bentuk jantung menyerupai jantung
pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) disebut juga basis kordis. Disebelah
bawah agak runcing yang disebut apeks kordis
Katup atrioventrikularis terdiri dari katup trikuspidalis dan katub mitralis. Daun-
daun katup atrioventrikularis halus tetapi tahan lama. Katup trikuspidalis yang
terletak antara atrium dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup. Katup
mitralis yang memisahkan atrium dan ventrikel kiri, merupakan katup bikuspidalis
dengan dua buah daun katup. Daun katup dari kedua katup ini tertambat melalui
berkas-berkas tipis jaringan fibrosa yang disebut kordatendinae. Kordatendinae
akan meluas menjadi otot kapilaris, yaitu tonjolan otot pada dinding ventrikel.
Kordatendinae menyokong katup pada waktu kontraksi ventrikel untuk mencegah
membaliknya daun katup ke dalam atrium. Apabila kordatendinae atau otot
papilaris mengalami gangguan (rupture, iskemia), darah akan mengalir kembali ke
dalam atrium jantung sewaktu ventrikel berkontraksi
2. Katup Semilunaris
Kedua katup semilunaris sama bentuknya ; katup ini terdiri dari 3 daun katup
simetris yang menyerupai corong yang tertambat kuat pada annulus fibrosus.
Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta, sedangkan katup pulmonalis
terletak antara ventrikel kanan dan arteria pulmonalis. Katup semilunaris mencegah
aliran kembali darah dari aorta atau arteria pulmonalis ke dalam ventrikel, sewaktu
ventrikel dalam keadaan istirahat. Tepat di atas daun aorta, terdapat kantung
menonjol dari dinding aorta dan arteria pulmonalis, yang disebut sinus valsalva.
Muara arteria koronaria terletak di dalam kantung-kantung tersebut. Sinus-sinus ini
melindungi muara koronaria tersebut dari penyumbatan oleh daun katup, pada
waktu katup aorta terbuka.
3. Endokardium
Merupakan lapisan terakhir atau lapisan paling dalam pada jantung. Endocardium
terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga
jantung. Lapisan endokardium atrium jantung lebih tebal dibanding ventrikel jantung.
Sebaliknya untuk lapisan miokardium, ventrikel jantung memiliki lapisan miokardium
lebih tebal dibanding atrium jantung. Dan lapisan miokardium ventrikel kiri jantung
lebih tebal dibanding ventrikel kanan. Pada lapisan endokardium ventrikel terdapat
serabut Purkinje yang menjadi salah satu penggerak sistem impuls konduksi jantung,
yang membuat jantung bisa berdetak. Dinding dalam atrium (endokardium)diliputi oleh
membrane yang mengilat dan terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang
licin (endokardium)kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava.di bagian ini
terdapatbundelan otot parallel yang berjalan ke depan Krista. Ke arah aurikula dari
ujung bawah Krista terminalis terdapat sebuah lipatan endokardium yang menonjol
dan dikenal sebagai valvula vena kava inverior yang berjalan di depan muara vena
inverior menuju ke sebelah tepid an disebut vossa ovalis. Diantara atrium kanan dan
ventrikel kanan terdapat hubungan melalui orifisium artikular.
Pembuluh Darah pada Jantung
Ada dua kelompok pembuluh darah utama yang mengalirkan darah dari dan ke
jantung:
1. Pembuluh Pulmonaris
2. Pembuluh Sistemik
Pembuluh pulmonaris:
• arteri pulmonaris –> mengangkut darah “kotor” dari ventrikel kanan ke paru-paru
Arteri sistemik : membawa darah “bersih” dari ventrikel kiri ke sirkulasi sistemik
melalui aorta, cabang-cabang aorta:
• a. koronaria : ke jantung
• a. karotis : ke leher, kepala dan otak
• a. subklavia : ke lengan dan daerah dada
• a. abdominalis: ke organ-organ abdomen
• a. iliofemoralis: ke panggung dan tungkai
Vena sistemik : membawa darah “kotor” kembali ke atrium kanan melalui vena kava
superior dan vena kava inferior
–> vena yang bermuara ke v. kava superior:
• v. jugular : dari kepala
• v.subklavia dan inominatum: dari lengan dan dada
–> vena yang bermuara ke v. kava inferior : v. iliofemoralis: dari tungkai dan
panggul
Persarafan Jantung
Jantug dipersarafi oleh serabut simpatis, parasimpatis dan system saraf antonom
melalui pleksus kardiakus. Saraf simpatis berasal dari trunkus simpatikus bagian servikal
dan torakal bagian atas dan saraf simpatis berasal dari n. vagus. Serabut eferen post-
ganglion berjalan ke nodus sinus artialis dan nodus atrionventrikularis yang tersebar
kebagian jantung yang lain. Serabut eferen berjalan bersama nervus vagus dan berperan
sebagai reflex kardiovaskular yang berjaln bersama saraf simpatis.
System kardiovaskular banyak dipersyarafi oleh serabut-serabut system syaraf
otonom. System syaraf otonom dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu ; system
parasimpatis dan simpatis dengan efek yang saling berlawanan dan bekerja bertolak
belakang untuk mempengaruhi perubahan pada denyut jantung. Contohnya, stimulasi
system simpatis bisanya disertai oleh hambatan system parasimpatis. Sebaliknya stimulasi
Sistem Sirkulasi
Sirkulasi paru
Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan
melalui vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah tersebut telah diambil O2-nya
dan ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium
kanan melalui katup trikuspidalis ke ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui
arteri pulmonalis ke paru. Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang
miskin oksigen ke sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan
menyerap O2 segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Darah
kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini melalui katub bikuspid atau mitral kemudian
mengalir ke dalam ventrikel kiri , bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke
semua sistim tubuh kecuali paru.
Darah kaya oksigen kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang
memompa atau mendorong darah ke semua sistim tubuh kecuali paru melalui arteri besar
yang membawa darah menjauhi ventrikel kiri yag disebut aorta. Aorta bercabang menjadi
arteri besar dan mendarahi berbagai jaringan tubuh.
Darah arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke jaringan. Jaringan akan
mengambil O2 dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan energi. Dalam
prosesnya, sel-sel jaringan akan membentuk CO2 sebagai produk buangan atau produk
sisa yang ditambahkan ke dalam darah. Kemudian darah yang menjadi kekurangan O2 dan
mengandung CO2 berlebih akan kembali ke sisi kanan jantung dan memasuki siklus paru.
Selesailah satu siklus dan terus menerus berulang siklus yang sama setiap saat.
Kedua sisi jantung akan memompa darah dalam jumlah yang sama. Volume darah
yang beroksigen rendah yang dipompa ke paru oleh sisi jantung kanan memiliki volume
yang sama dengan darah beroksigen tinggi yang dipompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung.
Sirkulasi paru adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi rendah, sedangkan
sirkulasi sistemik adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi yang tinggi. Oleh
karena itu, walaupun sisi kiri dan kanan jantung memompa darah dalam jumlah yang sama,
sisi kiri melakukan kerja yang lebih besar karena ia memompa volume darah yang sama
ke dalam sistim dengan resistensi tinggi. Dengan demikian otot jantung di sisi kiri jauh lebih
tebal daripada otot di sisi kanan sehingga sisi kiri adalah pompa yang lebih kuat.
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap yaitu dari vena ke atrium ke
ventrikel ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir
satu arah. Katup jantung terletak sedemikian rupa sehingga mereke membuka dan
menutup secara pasif karena perbedaan gradien tekanan. Gradien tekanan ke arah depan
mendorong katup terbuka sedangkan gradien tekanan ke arah belakang mendorong katup
menutup.
Sirkulasi Koroner
Efisiensi jantung sebagai pompa bergantung pada nutrisi dan oksigenesi otot jantung
melalui sirkulasi koroner. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan epikardium jantung,
membawa oksigen dan nutrisi ke miokardium melalui cabang-cabang intermiokardial yang
kecil-kecil. Untuk dapat mengetahui akibat penyakit jantung koroner, maka kita harus
mengenal terlebih dahulu distribusi arteria koronaria ke otot jantung dan system konduksi
Sirkulasi darah
Sirkulasi darah janin
Pada perbandingan dua sel otoritmik (lihat gambar 15), sel A memiliki kecepatan
dipolarisasi yang lebih besar dan dengan demikian, sel A mencapai ambang lebih cepat
dan menghasilkan potensial aksi lebih cepat dari pada sel B. sel-sel jantung yang memiliki
kecepatan pembentukan potensial aksi tertinggi terletak di nodus SA. Sekali potensial aksi
timbul disalah satu otot jantung, potensial aksi tersebut akan menyebar ke seluruh
miokardium melalui gap junction dan system penghantar khusus. Oleh karena itu, nodus
SA, yang dalam keadaan normal memprlihatkan kecepatan otoritmisitas tertinggi, yaitu 70-
80 potensial aksi/menit, menjalankan bagian jantung sisanya dengan kecepatan ini dikenal
sebagai pemacu (pacemaker, penentu irama) jantung. Jaringan otoritmik lain tidak mampu
menjalankan kecepatan mereka yang rendah, karena mereka sudah diaktifkan oleh
potensial aksi yang berasal dari nodus SA sebelum mereka mencapai kambang dengan
irama mereka yang lebih lambat.
Analogi berikut memperlihatkan bagaimana nodus SA mendorong bagian jantung lain
dengan kecepatan pemacunya. Misalnya sebuah kereta terdiri dari seratus gerbong, tiga
diantaranya adalah lokomotif yang mampu berjalan sendiri, Sembilan puluh tujuh gerbong
lainya harus ditarik agar dapat bergerak. Salah satu lokomotif (nodus SA) dapat berjalan
sendiri 70 mil/jam, lokomotif lain (nodus AV) 50 mil/jam dan lokomotif terakhir (serabut
purkinje) 30 mil/jam. Apabila seluruh gerbong tersebut disatukan lokomotif yang mampu
berjalan dengan kecepatan 70 mil/jam akan menarik gerbong lainya dengan kecepatan
tersebut. Lokomotif yang bergerak lebih lambat akan tertarik dengan kecepatan lebih tinggi
oleh lokomotif tercepat dan demikian, tindak mampu berjalan dengan kecepatan mereka
sendiri yang lebih lambat selama mereka ditarik oleh lokomotif tercepat. Kesembilan puluh
tujuh gerbong lainya (sel-sel pekerja kontraktil, nonotoritmik), yang tidak mampu berjalan
sendiri, akan berjalan dengan kecepatan apapun yang ditentukan oleh lokomotif tercepat
yang menarik mereka.
Apabila karena suatu hal lokomotif tercepat rusak (kerusakan pada nodus SA),
lokomotif tercepat kedua (nodus AV) akan mengambil alih dan kereta akan berjalan dengan
kecepatan 50 mil/jam yaitu, apabila nodus SA nonfungsional. Nodus AV akan menjalankan
aktivitas pemacu (lihat gambar 19). Jaringan otoritmik bukan nodus SA adalah pemacu
laten yang dapat mengambil alih, walaupun dengan keceptan yang lebih rendah, apabila
pemacu normal tidak bekerja. Apabila hantaran impuls antara atrium dan ventrikel
terhambat, atrium akan terus berdenyut dengan kecepatan 70 kali/menit, dan jaringan
Eksitasi atrium
Suatu potensial aksi yang berasal dari nodus SA pertama kali menyebar ke kedua
atrium, terutama dari sel ke sel melalui gap junction. Selain itu, beberapa jalur penghantar
khusus yang batasnya tidak jelas mempercepat penghantar inpuls melalui atrium :
• Jalur antaratrium berjalan dari nodus SA di dalam atrium kanan ke atrium kiri. Karena
adanya jalur ini, gelombang eksitasi dapat menyebar melintasi gap junction diseluruh
atrium kiri pada saat yang sama dengan penyebara eksitasi di atrium kanan. Hal ini
memastikan bahwa kedua atrium mengalami depolarisasi untuk berkontraksi sedikit
banyak secara simultan.
• Jalur antarnodus berjalan dari nodus SA ke nodus AV. Nodus AV adalah satu-satunya
titik kontak listrik antara atrium dan ventrikel dengan kata lain karena atrium dan
ventrikel secara structural dihubungkan oleh jaringan ikat yang tidak menghantarkan
listrik, satu-satunya cara agar potensial aksi dapat menyebar ke ventrikel adalah
dengan melawati nodus AV. Jalur penghantar antarnodus mengarahkan penyebaran
potensial aksi yang berasal dari nodus SA ke nodus Av untuk memastikan kontraksi
sekuensial ventrikel setelah kontraksi atrium.
Siklus jantung terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan dilastol
(relaksasi dan pengisian jantung) bergantian. Atrium dan vantrikel dan mengalami siklus
sistole dan diastole yang terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi otot jantung,
sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi otot jantung. Pembahasan berikut
berkaitan dengan berbagai proses yang terjadi secara bersamaan selama siklus jantung,
termasuk gambaran EKG, prubahan tekanan, perubahan volume, aktivitas katub, dan
bunyi jantung. Referensi ke ( lihat gambar) akan mempermudah pembahasan ini. Yang
akan dijelaskan hanylah kejadian-kejadian disisi kiri jantung, tetapi perlu diingat bahwa
disisi kanan jantung juga berlangsung kejadian yang sama, kecuali bahwa tekanannya
lebih rendah. Pembahasan kita akan di awali dan diakhiri oleh diastol ventrikel untuk
menyelesaikan satu siklus penuh jantung.
Selama diastol ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan diastol. Tahap
ini sesuai dengan interval TP pada EKG-interval setelah repolarisasi ventrikel dan sebelum
depolarisasi atrium berikutnya. Karena aliran masuk darah yang kontinu dari system vena
ke dalam atrium, tekanan atrium sedikit melebihi tekanan ventrikel walaupun kedua bilik
tersebut melemas ( lihat gambar 9-20 ). Akibatnya, volume ventrikel perlahan-lahan
meningkatkan bahkan sebelum atrium berkontraksi (titik 2). Pada akhir diastol ventrikel,
nodus SA mencapai ambang dan membentuk potensial aksi. Impuls sebagai gelombang
P (titik 3). Depolarisasi atrium menimbulkan kontraksi atrium, yang memeras lebih banyak
darah ke dalam ventrikel, sehingga terjadi peningkatan kurva tekanan atrium (titik 4).proses
pengabungan eksitasi-kontraksi terjadi selama jeda singkat antara gelombang P dan
peningkatan tekanan atrium. Peningkatan tekanan ventrikel yang menyertai (titik 5) yang
berlangsung bersamaan dengan peningkatan tekanan atrium disebabkan oleh
penambahan volume darah ke ventrikel oleh kontraksi atrium (titik 6 dan jantun B). selama
Siklus jantung merupakan kejadian yang terjadi dalam jantung selama peredaran darah.
Gerakan jantung terdiri dari 2 jenis yaitu kontriksi (sistole) dan pengendoran (diastole)
konstriksi dari ke-2 atrium terjadi secara serentak yang disebut sistole atrial dan
pengendorannya disebut diastole atrial. Lama konstriksi ventrikel ± 0,3 detik dan tahap
pengendoran selama 0,5 detik. Konstriksi kedua atrium pendek. Sedangkan konstriksi
ventrikel lebih lama dan lebih kuat.
Perubahan dalam siklus jantung berupa :
1. Pada waktu sistol :
- Kontraksi isovolumetrik, kontraksi ventrikel menyebabkan katup mitral tertutup,
tekanan dalam ventrikel meningkat mencapai tekanan dalam aorta.
- Fase ejeksi : tekanan dalam ventrikel melebihi tekanan dalam aorta, katup
semilunaris aorta terbuka, darah didorong keluar dari ventrikel ke aorta
2. Pada waktu diastol :
- Fase relaksasi isovolumentrik, tekanan di dalam ventrikel kiri lebih rendah dari pada
di dalam aorta sehingga katup semilunaris aorta tertutup dan menahan darah agar
tidak kembali ke ventrikel.
- Fase pengisian cepat, darah masuk ventrikel dari atrium karena tekanan dalam
ventrikel lebih rendah dari pada atrium, katup atrioventrikular membuka.
- Fase pengisian lambat, darah dari atrium masih mengalir sedikit ke ventrikel.
- Fase sistole atrium, memompakan sedikit lagi darah yang ada di atrium.
Conductivity
Kemampuan untuk menghantarkan keadaan fisik seperti suara, panas atau impuls sel
miokardium dapat menghantarkan impuls sepanjang sel. Sel-sel konduksi membangun
sistem konduksi jantung.
Excitability
EKG (Elektrokardiogram)
Rekaman (catatan) yang dihasilkan adalah eletrokardiogram atau EKG. Sebenarnya
istilah yang digunakan adalah EKG, karena teknik ini dikembangkan oleh seorang ilmuan
berbahasa jerman, Willian Einthoven, dan “kardia” adalah kata untuk jantung dalam
bahasa jerman. Terdapat tiga pokok penting yang perlu diingat ketika mempertimbangkan
apa yang sebenarnya diwakili oleh EKG.
1. EKG adalah suatu rekaman mengenai sebagian aktivitas listrik di cairan-cairan
tubuh yang diinduksi oleh impuls jantung yang mencapai permukan tubuh, bukan
rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.
2. EKG adalah rekaman kompleks yang menggambarkan penyebaran keseluruhan
aktivitas di jantung selama reporalisasi dan depolarisasi. EKG bukan bukan
merupakan catatan mengenai sebuah potensial aksi di sebuah sel pada saat. Pada
setiap saat rekaman mewakili jumlah aktivitas listrik di semua sel otot jantung, yang
sebagian mungkin sedang mengalami potensial aksi, sementara yang lain mungkin
belum diaktifkan.
3. Rekaman mencerminkan perbandingan voltase yang terdektesi oleh elektroda di
dua titik yang berbeda di tubuh.
Untuk menghasilkan perbandingan standar, rekaman EKG rutin terdiri dari dua belas
system elektroda konvensional, atau lead. Sewaktu sebuah mesin elektroda kardiogram
dihubungkan dengan elektroda pencatatan di dua titik pada tubuh, susunan spesifik dari
tiap-tiap pasangan koneksi itu disebut lead. Kedua belas lead tersebut masing-masing
merekam aktivitas listrik dijantung dari lokasi yang berbeda-enam susunan listrik dari
ekstermitas dan enam lead dada di berbahgai tempat disekitar jantung. Kedua belas lead
tersebut digunakan secara rutin di semua rekaman EKG sebagai dasar untuk
perbandingan dan untuk mengenali adanya deviasi dari normal (lihat gambar).
Takikarida
Ekstrasistol
PEMBULUH DARAH
Sistem arteri
Terdiri dari lapisan :
• TUNICA INTIMA
a) Endotel = epitel squamosa sederhana yang melapisi arteri, jantung, klep, dan
valvula. Fungsinya permeabilitas, transpor, sintesis, dan sekresi ACE
b) Jaringan ikat subendotel
c) Lamina elastica nterna = berfungsi komunikasi antar sel
• TUNICA MEDIA = terdiri dari sel otot polos, sel elastin, dan serabut jaringan ikat
• TUNICA ADVENTITIA = terdiri dari sel, serabut jaringan ikat, tempat melekatnya
pembuluh darah ke struktur sekitarnya, syaraf, pembuluh darah kecil, serta limfe
Sistem vena:
Dibandingkan dengan arteri: diameter lebih besar, dinding lebih tipis, lebih lunak dan relatif
tidak berotot tekanan aliran darah balik ke jantung lebih rendah
vena yang terkecil disebut venul vena dan venul mempunyai katup-katup untuk mencegah
aliran balik dari darah Vena: pembuluh darah yang membawa darah ke jantung Arteri:
pembuluh darah yang membawa darah dari jantung Mikrosirkulasi: sirkulasi darah melalui
pembuluh darah yang paling kecil —> diperlukan untuk kehidupan jaringan
Mikrosirkulasi :
berfungsi untuk menyediakan O2 dan nutrisi untuk jaringan dan mengeluarkan CO2 dan
zat-zat sisa terdiri dari arteriol, kapiler dan venul aliran darah melalui kapiler menyediakan
pertukaran gas dan nutrisi antara darah dan jaringan —> aliran nutrisi darah yang tidak
melalui kapiler —> aliran nonnutrisi atau shunt
Otot polos arteriol dapat berkontraksi —> dapat menyempit —> menimbulkan tahanan
terhadap aliran darah —> mengatur jumlah darah yang melalui mikrosirkulasi ke jaringan
O2 berdifusi ke jaringan dan CO2 masuk ke kapiler karena perbedaan tekanan Aliran
nutrisi dan zat-zat sisa dalam melintasi dinding pembuluh darah —> karena perbedaan
tekanan
Aliran darah diatur oleh: pusat vasomotor di otak berhubungan dengan sel otot polos
arteriol zat-zat metabolit lokal, katekolamin, norepinefrin, perubahan pH, perubahan
tekanan oksigen, beberapa obat-obatan.
Sirkulasi Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil di sebut juga pembuluh rambut. Pada
umumnya kapiler meliputi sel-sel jaringan karena secara langsung berhubungan dengan
sel. Pembuluh kapiler terdiri atas kapiler arteri dan kapiler vena.
1. Kapiler arteri. Kapiler arteri merupakan tempat berakhirnya arteri. Semakin kecil arteri
maka akan semakin hilang lapisan dinding arteri sehingga kapiler hanya mempunyai
satu lapisan yaitu lapisan endotelium. Lapisan ini sangat tipis sehingga memungkinkan
cairan darah/limfe merembes keluar jaringan membawa air, mineral, dan zat makanan.
Proses pertukaran gas pertukaran antara pembuluh kapiler dengan jaringan sel kapiler
arteri bertujuan menyediakan oksigen dan menyingkirkan karbon dioksida.
2. Kapiler vena. Lapisan kapiler vena hampir sama dengan kapiler arteri. Fungsi kapiler
vena adalah membawa zat sissa yang tidak terpakai oleh jaringan berupa zat ekskresi
dan karbon dioksida. Zatsissa tersebut di bawa keluar dari tubuh melalui venolus, vena,
dan akhirnya keluar tubuh melalui tiga proses yaitu pernapasan, keringat dan feses.
Pintu masuk ke kapiler dilingkari oleh sfingter yang terbentuk dari otot polos. Bila
sfingter maka darah akan memasuki kapiler tetapi bila tertutup maka darah langsung
masuk dari arteriole ke venolus dan tidak melalui kapiler.
Tekanan darah pada kapiler arteri turun sampai 30 mmHg, hingga di ujung kapiler
vena menjadi 10 mmHg. Tekanan kapiler akan meningkat bila arteriole berdilatasi karena
pada saat arteriole berdilatasi, sfinter kapiler juga akan relaksasi sehingga banyak darah
masuk ke dalam kapiler.
Kapiler membuka dan menutup dengan kecepatan 6-12 kali/menit. Relaksasi kapiler
terjadi sebagai respons terh ar oksigen yang terjadi dalam darah. Relaksasi tersebut
menimbulkan banyak darah yang mencapai jaringan sehingga terjadi peningkatan aktivitas
metabolik. Sfingter kapiler yang menuju ke kulit akan berelaksasi sebagai respons
terhadap peningkatan suhu tubuh, sedangkan peningkatan sirkulasi melalui kapiler
disebabkan oleh turunnya suhu tubuh.
DARAH
Volume Darah
Volume darah secara keseluruhan kira-kira satu per dua belas berat badan atau lima
liter.
Darah terdiri dari:
1. plasma:
• 55% dari volume total
• cairan kekuningan
2. elemen padat:
• 45% dari volume total
• sel-sel darah
Plasma darah terdiri dari:
• 90% air
Sel-sel darah:
• platelet = trombosit:
o berperan dalam pembekuan darah
o turut serta mengontrol ukuran pembuluh darah melalui pelepasan prostaglandin
dan prostasiklin
• eritrosit:
o berbentuk cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisinya
o terdapat 5.000.000 sel darah dalam milimeter kubik darah
o di bentuk di dalam sumsum tulang
o bertugas membawa O2 dan CO2 yang terikat pada hemoglobin
• leukosit:
o granulosit, limfosit, monosit, eosinofil, basofil
o melawan infeksi dan berpartisipasi dalam respon imunologik
Golongan darah
• A, B, AB, O
• Rh(+), Rh (-)
Tekanan darah
satuan: mmHg
tekanan sistolik yaitu :
tekanan yang terjadi pada saat kontraksi puncak ventrikel = tekanan puncak yang terjadi
pada arteri oleh darah yang dipompa jantung selama kontraksi ventrikel
normal: + 120 mmHg
tekanan diastolik yaitu :
tekanan yang terjadi selama fase istirahat jantung antara 2 kontraksi ventrikel = tahanan
pada arteri elastis dan arteriol = tahanan pembuluh
normal: < 90 mmHg
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah (blood pressure = BP) :
• perubahan curah jantung (cardiac output = CO)
• perubahan tahanan perifer total ( total peripheral resistance = TPR)
• dinyatakan dengan rumus; BP = CO X TPR
Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh jantung dalam satu menit normal:
5-6 liter/menit
rumus: CO = HR X SV
Isi sekuncup
dipengaruhi oleh:
• tekanan pengisian ventrikel
• kontraktilitas miokardium
• tahanan aliran darah
• melibatkan 2 faktor:
end-diastolic volume (EDV): volume darah pada akhir diastolik jumlah darah dalam
ventrikel setelah pengisian sebelum kontraksi end-systolic volume (ESV): volume darah
pada akhir sistolik volume darah yang tertinggal dalam ventrikel setelah kontraksi
rumus: SV = EDV – ESV
Left ventricular ejection fraction = SV/EDV SV (normal): + 80 ml
KEGIATAN BELAJAR 10
Mudul Anatomi Fisiologi 189
DESKRIPSI MATERI KEGIATAN BELAJAR :
Materi kegiatan belajar ini berfokus pada konsep anatomi fisiologi membahas tentang
sistem perkemihan.
Ginjal (Ren)
Fungsi ginjal
Fungsi ginjal adalah
a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun,
b) mempertahankan suasana keseimbangan cairan,
c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan
d) mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak.
Fascia Renalis terdiri dari:
Fascia renalis terdiri dari
a) fascia (fascia renalis),
b) Jaringan lemak peri renal, dan
c) kapsula yang sebenarnya (kapsula fibrosa), meliputi dan melekat dengan erat pada
permukaan luar ginjal
Struktur Ginjal
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat cortex
renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam
yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk
kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri
dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis.
Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh
darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus.. Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima
urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang
masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores.
KEGIATAN BELAJAR 11
Mudul Anatomi Fisiologi 196
DESKRIPSI MATERI KEGIATAN BELAJAR 11:
Materi kegiatan belajar ini berfokus pada konsep anatomi fisiologi membahas tentang
sistem respirasi.
A. Pengertian Respirasi
Respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen serta
menghembuskan udara yang banyak mengandung Karbondioksida keluar dari tubuh.
(Syaifuddin; 2002 ).
Respirasi adalah pertukaran gas antara individu dan lingkungan atau keseluruhan
proses pertukaran gas antara udara atmosfir dan darah dan antara darah dengan sel-sel
tubuh ( Kozier; 1991 ). Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang
dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari
metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru.
Sistem respirasi adalah system organ yang berfungsi untuk mengambil O 2 dari
atmosfer ke dalam sel-sel tubuh untuk mentranspor CO2 yang dihasilkan sel-sel tubuh
kembali ke atmosfer. Organ-organ respiratorik juga berfungsi untuk produksi bicara dan
berperan dalam keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh melawan benda asing, dan
pengatran hormonal tekanan darah.
b. Faring
• Merupakan pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai
persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid.
Nasofaring (terdapat pharyngeal tonsil dan Tuba Eustachius).
- Nasofaring terletak tepat di belakang cavum nasi , di bawah basis crania dan di
depan vertebrae cervicalis I dan II. Nasofaring membuka bagian depan ke
dalam cavum nasi dan ke bawah ke dalam orofaring. Tuba eusthacius
membuka ke dalam didnding lateralnya pada setiap sisi. Pharyngeal tonsil
(tonsil nasofaring) adalah bantalan jaringan limfe pada dinding posteriosuperior
nasofaring.
- Orofaring
Merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring,terdapat pangkal lidah).
Orofaring adalah gabungan sistem respirasi dan pencernaan , makanan masuk
dari mulut dan udara masuk dari nasofaring dan paru.
- Laringofaring(terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan)
Laringofaring merupakan bagian dari faring yang terletak tepat di belakang
laring, dan dengan ujung atas esofagus.
c. Laring (tenggorok)
• Saluran udara dan bertindak sebagai pembentuk suara. Pada bagian pangkal
ditutup oleh sebuanh empang tenggorok yang disebut epiglottis, yang terdiri dari
tulang-tulanng rawan yang berfungsi ketika menelan makanan dengan menutup
laring.
b. Bronchus
• Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea pada ketinggian kira-kira
vertebrata torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan trachea dan
dilapisi oleh.jenis sel yang sama.
c. Paru-Paru
b. Difusi
Yaitu proses dimana terjadi pertukaran O2 dan CO2 pada pertemuan udara
dengan darah. Tempat difusi yg ideal yaitu di membran alveolar-kapilar karena
permukaannya luas dan tipis. Pertukaran gas antara alveoli dan darah terjadi
secara difusi. Tekanan parsial O2 (PaO2) dalam alveolus lebih tinggi dari pada
dalam darah O2 dari alveolus ke dalam darah.
Sebaliknya (PaCO2) darah > (PaCO2) alveolus sehingga perpindahan gas
tergantung pada luas permukaan dan ketebalan dinding alveolus. Transportasi
gas dalam darah O2 perlu ditrasport dari paru-paru ke jaringan dan CO2 harus
ditransport kembali dari jaringan ke paru-paru. Beberapa faktor yang
mempengaruhi dari paru ke jaringan , yaitu:
o Cardiac out put.
o Jumlah eritrosit.
o Exercise
o Hematokrot darah, akan meningkatkan vikositas darah
mengurangi transport O2 menurunkan CO.
c. Perfusi pulmonal
Merupakan aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonal dimana O2 diangkut
dalam darah membentuk ikatan (oksi Hb) / Oksihaemoglobin (98,5%)
sedangkan dalam eritrosit bergabung dgn Hb dalam plasma sbg O2 yg larut dlm
plasma (1,5%). CO2 dalam darah ditrasportasikan sebagai bikarbonat, alam
eritosit sebagai natrium bikarbonat, dalam plasma sebagai kalium bikarbonat ,
dalam larutan bergabung dengan Hb dan protein plasma. C02 larut dalam
plasma sebesar 5 – 7 % , HbNHCO3 Carbamoni Hb (carbamate) sebesar 15 –
20 % , Hb + CO2 HbC0 bikarbonat sebesar 60 – 80% .
• Kapasitas Paru
o Kapasitas vital (VC), volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimal.
o Kapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup setelah ekspirasi
normal.
o Kapasitas residual fungsiunal (FRC), volume udara yang tersisa dalam paru-
paru setelah ekspirasi normal.
o Kapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah inspirasi
maksimal.
• Pengaturan pernafasan
Sistem kendali memiliki 2 mekanismne saraf yang terpisah yang mengatur
pernafasan. Satu system berperan mengatur pernafasan volunter dan system yang
lain berperan mengatur pernafasan otomatis.
1. Pengendalian Oleh saraf Pusat ritminitas di medula oblongata langsung
mengatur otot otot pernafasan. Aktivitas medulla dipengaruhi pusat apneuistik
dan pnemotaksis. Kesadaran bernafas dikontrol oleh korteks serebri. Pusat
Respirasi terdapat pada Medullary Rhythmicity Area yaitu area inspirasi &
ekspirasi, mengatur ritme dasar respirasi , Pneumotaxic Area terletak di bagian
atas pons dan berfungsi untuk membantu koordinasi transisi antara inspirasi &
ekspirasi, mengirim impuls inhibisi ke area inspirasi paru-paru terlalu
mengembang, dan Apneustic Area yang berfungsi membantu koordinasi
transisi antara inspirasi &
ekspirasi dan mengirim impuls ekshibisi ke area inspirasi.
2. Pengendalian secara kimia pernafasan dipengaruhi oleh : PaO2, pH, dan
PaCO2. Pusat khemoreseptor : medula, bersepon terhadap perubahan kimia
pd CSF akibat perub kimia dalam darah. Kemoreseptor perifer : pada arkus
aortik dan arteri karotis
KEGIATAN BELAJAR 12
c. Struktur Spermatozoa
Spermatozoa terdiri atas 3 bagian yaitu ;
1) Kepala → mengandung inti sel (materi genetic) dan akrosom yang
menghasilkan enzim :
a) Akrosin → berfungsi menembus zona pellusida
b) Hialuronidase → berfungsi menembus cumulus ooforus
c) CPE (corona penetrating enzyme) → berfungsi menembus corona radiate
2) Bagian tengah (midpiece) → berisi mitokondria untuk oksidasi sel →
pembentukan energy untuk pergerakan sperma
3) Ekor → alat gerak sperma mencapai ovum
Gb. 10.4 Struktur organ reproduksi wanita (a) tampak depan (b) tampak samping
• LH :
➢ Merangsang ovulasi (pada hari ke 14)
➢ Merangsang folikel menjadi badan kuning (korpus luteum)
➢ Badan kuning → menghasilkan progesteron → menebalkan dinding
endometrium
3) Fase Menstruasi
Progesteron :
➢ Menghambat sekresi FSH dan LH
➢ Membuat badan kuning mengecil dan hilang → produksi progesterone
terhenti
Endometrium mongering, mengelupas , dan terjadi pendarahan/menstruasi
DESKRIPSI MATERI KB 2
Pemahaman tentang fisiologi cairan tubuh sangat diperlukan oleh perawat sebagai
dasar untuk melakukan praktik klinik keperawatan yang berhubungan dengan
keseimbangan cairan misalnya pemeliharaan keseimbangan cairan tubuh, rehidrasi
enteral dan parenteral, dan sebagainya. Dalam kancah praktik nanti akan kita temui kasus-
kasus yang berhubungan dengan keseimbangan cairan tubuh antara lain edema, diare
pada bayi dan balita, hiperemesis gravidarum dan masih banyak lagi.
Melalui kegiatan belajar ini kita akan mempelajari fisiologi cairan tubuh secara
menyeluruh, mulai dari komponen cairan tubuh, distribusi di seluruh bagian tubuh, proses
MATERI KB 13
Pengertian cairan tubuh
Tentu Saudara masih ingat tentang konsep sel. Sel merupakan unit terkecil dari
kehidupan. Coba Saudara ingat kembali konsep tentang sel yang telah Saudara pelajari
dalam materi Biologi di SMP, SMA, bahkan di bagian pertama modul ini kita juga sudah
membahas sel sebagai unit terkecil dari organisme.
Sel-sel yang membentuk tubuh semuanya berada dalam lautan interna yang
CIS CES
2/3 CT 1/3 CT
40% BB 20% BB
CISt CIV
2/3 CES 1/3 CES
? % BB ? % BB
Gambar 2.3 Distribusi Cairan Tubuh dan Proporsinya
(Catatan: Coba hitunglah persentase dari simbol tanda tanya pada gambar)
Rasio distribusi cairan tubuh agak berbeda jika diklasifikasikan menurut umur:
❖ Dewasa (CIS:CES = 2/3:1/3 = 2:1)
❖ Anak-anak (CIS:CES = 3/5:2/5 = 3:2)
❖ Bayi (CIS:CES = 1/2:1/2 = 1:1)
Keseimbangan cairan
Untuk mempertahan homeostasis tubuh maka diperlukan keseimbangan antara asupan
cairan dan haluaran cairan.
Jumlah dan sumber input dan output cairan kurang lebih sbb:
Input:
Air yang dicerna : 1200-1500 cc
Makanan yang dicerna : 700-1000 cc
Oksidasi metabolik : 200-400 cc
Jumlah : 2100-2900 cc
Output:
Urine : 1200-1700 cc
Faeces : 100-200 cc
Keringat : 100-200 cc
Insensible water loss
Kulit : 350-400 cc
Paru : 350-400 cc
.P. Sylvia, RN, PhD, M.W. Lorraine. 2002. Pathophysiologi : Clinical Concepts Of Disiase
Processes. Jakarta : Kedokteran ECG.
Anakciremai.Com : PENGERTIAN ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
(http://www.anakciremai.com/2011/05/pengertiananatomi-dan-fisiologi.html)
Basmajian J.V., Slonecker C.E., Grant’s Method of Anatomy, Jilid 1, Edisi XI, Williams and
Wilkins, 1993.
Bates, B.A. 2005. Guide to Physical examination and History Taking “The Cardiovascular
system”9th ed. Philadelphian: Lippincott Co.
Berne, R. M. Cardiovascular Physiology. 6th ed. St. Louis: C. V. Mosby, 1992
Brown, M. S. and J. Goldstein. “How LDL Receptors influence Cholesterol and
Atherosclerosis.” Scientific American (November 1984).
Chandra, Euis & Putri. 2011. Makalah Biomedis Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia
(http://biomediskelompok.files.wordpress.com/20 11/12/makalah-anatomi-
fisiologi.pdf)
Elaine & Katja. Human Anatomy & Physiology seventh edition
Ethel R. Nelson. 2008. Delapan Obat Alami. Bandung: IPH
Ganong, W.F., Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi IV, Penerjemah, EGC, Jakarta, 1995.
Guyton & Hall., Fisiologi Kedokteran,, Edisi I, Penerjemah, EGC, Jakarta, 2000.
Honig, C.R. Modem Cardiovascular Physiology. 2d ed. Boston: little, Brown, 1988.
http://ayoncrayon.blogspot.com/2010/10/anatomi-fisiologi-kardiovaskuler.html
http://fraxawant.wordpress.com/2008/07/16/anatomi-fisiolgi-sistem-cardivasculer/
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1958045-sirkulasi-sistemik/
http://medicalnursing.blogspot.com/2008/05/anatomi-dan-fisiologi-jantung.html
http://www.google.co.id/images?hl=id&biw=1366&bih=540&gbv=2&tbs=isch%3A1&sa=1
&q=EKG+NORMAL&aq=f&aqi=g6&aql=&oq=&gs_rfai=
http://www.google.co.id/images?hl=id&gbv=2&tbs=isch:1&&sa=X&ei=CX_0TMj0Go2OvQ
O9xdj4Bg&ved=0CCAQBSgA&q=letak+dan+posisi+jantung+pada+thorax&spel
l=1&biw=1366&bih=540
Kahle W., Leonhardt H., Platzer W., Atlas Berwarna dan Teks Anatomi Manusia, Jilid 1
Sistem Lokomotor Muskuloskeletal dan Topografi, Edisi IV, Penerjemah Syamsir
H.M., Hipokrates, Jakarta, 1995.
Laurale, Sherwood.2001. Edisi 2 fisiologi Manusia Dari Sel ke system. Buku Kedokteran
EGC: Jakarta.
Little, R. C. Physiology of the Heart and Circulation. 4th ed. Chicago: Year Book Medical
Publishers, 1989.
Pearce E., Anatomy and Physiology for Nurses, Evelyn Pearce, 1973.
Puruhito, Penatalaksanaan Terapi Cairan Pada Kasus-Kasus Bedah, Edisi 1, Unair,
Surabaya, 1996.
Raven Jhonson. Biology. Sixth edition 3. Reece Campbell. 2011. Biology, ninth edirtion.
Rony Yuliwar. DASAR-DASAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA
(https://www.facebook.com/notes/linafebriliani/dasar-dasar-anatomi-fisiologi-
tubuhmanusia/416232241815558)
Sayfudin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Setiadi (2007). Anatomi & FIsiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu
Syaifuddin.2006.Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta ; EGC
Tortora G.J., Principles of Human Anatomy, Edisi IV, Harper and Row Publisher, New York,
1986.
Udjianti, Wajan Yuni. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta : Salemba Medika.
Watson, W. 2006. Cardiovascular Exam, Examining the Heart and Circulatory Sistem