Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH BIOMEDIK DASAR

PENGANTAR ANATOMI FISIOLOGI DAN PENGANTAR


BIOKIMIA

DOSEN PENGAMPU : NS.GRACE CAROL SIPASULTA, M. Kes, Sp. Kep. Mat.

DISUSUN OLEH :
SULISTIYAWATI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR

PRODI D III KEPERAWATAN BALIKPAPAN

TAHUN AJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa pula kami
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah membantu
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca . Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami , kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Balikpapan, 03 September 2017

Penyusun

Sulistiyawati

1
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ................................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 2
BAB I ............................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 4
C. TUJUAN................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 5
PENGATAR ANATOMI FISIOLOGI
A. ANATOMI DAN FISIOLOGI .............................................................................. 5
B. POSISI ANATOMI ............................................................................................... 6
C. BIDANG ANATOMI ............................................................................................ 6
D. ARAH PERGERAKAN DALAM ANATOMI .................................................... 8
E. GARIS – GARIS DALAM SIKAP ANATOMI ................................................... 8
PENGANTAR BIOKIMIA
A. PENGERTIAN BIOKIMIA .................................................................................. 9
B. BIOLOGI SEL ....................................................................................................... 9
C. GENETIKA DAN SILSILAH KELUARGA SERTA SIMBOL ........................ 11
D. ANDROLOGI DASAR ....................................................................................... 14
E. KELAINAN SEKS/VARIASI SEKS ................................................................. 21
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 23
A. KESIMPULAN ................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anatomi merupakan cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur
dan organisasi makhluk hidup. Anatomi bisa juga kerap disebut sebagai ilmu urai
tubuh. Anatomi terdiri dari anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan
alias fitotomi. Tak hanya itu, ada juga beberapa cabang ilmu anatomi lain, yakni
anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi manusia.
Ilmu Anatomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kronologi
masalah anatomi mulai dari kejadian pemeriksaan korban persembahan pada
masa purba hingga analisa rumit akan bagian-bagian tubuh oleh para ilmuwan
modern. Dalam perkembangannya, manusia kian memahami fungsi-fungsi dan
struktur tubuh melalui ilmu anatomi. Metode pemeriksaan selalu berkembang,
dari pemeriksaan tubuh hewan, pembedahan mayat, sampai ke teknik-teknik
kompleks yang dikembangkan pada satu abad terakhir.
Baik disadari maupun tidak, tubuh manusia selalu melakukan gerak. Bahkan
seseorang yang memiliki ketidaksempurnaan alat gerak pun tetap melakukan
gerak. Saat tersenyum, mengedipkan mata, atau bernapas sesungguhnya telah
terjadi gerak yang disebabkan oleh kontraksi otot. Dalam satu hari, banyak
aktivitas yang kita lakukan, misalnya mandi, makan, berjalan, berlari,
berolahraga, dan sebagainya.
Biokimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang
makhluk hidup, secara tidak langsung biokimia merupakan salah satu displin ilmu
dari kimia organik dan sains biologi. Biokimia mempelajari seluruh proses kimia
yang berhubungan denan makhluk hidup. Lebih dari 40 tahun biokimia berhasil
menjelaskan proses hidup yang merupakan bahasan khusus dalam bidang ilmu
botani sampai kedokteran.
Saat ini fokus utama biokimia adalah mempelajari proses biologi yang
terjadi dalam sel . Biokimia erat kaitannya dengan biologi molekuler. Biologi

3
molekuler yaitu studi mekanisme molekuler dengan adanya informasi genetik
yang terkode dalam DNA.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian pengantar anatomi tubuh ?
2. Posisi, bidang dan arah pergerakan anatomi
3. Pengertian biokimia?
4. Apa maksud dari biologi sel?
5. Penjelasan dari genetika dan silsilah serta simbol keluarga?
6. Apa yang dimaksud dengan andrologi dasar?
7. Apa saja kelainan seks/ variasi seks manusia?
C. TUJUAN
1. Memudahkan dalam pembelajaran
2. Mengetahui anatomi dan fisiologi manusia, Posisi anatomi, Bidang
anatomi,Arah pergerakan dalam anotomi, Garis anatomi
3. Mengetahui dan memahami pengertian pengantar anatomi tubuh
4. Mengetahui posisi, bidang dan arah pergerakan antomi
5. Mengerti apa itu biokimia
6. Memahami tentang biologi sel
7. Mengetahui apa saja genetika dan silsilah serta simbol keluarga

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi dan Fisiologi
Anatomi Ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara
keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan
yang lain.Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan/ potongan
tubuh baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh
yang satu dengan yang lain.Anatomi adalah ilmu yang mempelajari mengenai
struktur tubuh. kata anatomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ana dan tome yang
berarti memotong atau memisahkan.
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal,fungsi atau pekerjaan dari tiap
jaringan tubuh atau bagian dari alat tubuh tersebut. Fisiologi adalah ilmu yang
mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari mengenai fungsi dari tubuh manusia yang hidup.
Tujuan pembelajaran ilmu anatomi dan fisiologi yaitu untuk menjelaskan
faktor-faktor fisika dan kimia yang bertanggung jawab terhadap asal-usul
perkembangan dan kemajuan kehidupan virus/bakteri yang paling sederhana
sampai manusia yang paling rumit dan mempunyai karakteristik fungsionl sendiri,
Fisiologi manusia berhubungan dengan sifat spesifik dan mekanisme tubuh
manusia yang membuat manusia sebagai makhluk hidup mencari makanan
sewaktu lapar,mencari perlindungan,mencari hubungan dengan orang lain dan
berkembang biak,terjadi secara otomatis.

B. Posisi Anatomi

Tubuh Manusia di pelajari dalam keadaan berdiri tegak dengan kedua lengan
pada sisi tubuh dan telapak tangan terbuka menghadap kedepan, kepala tegak dan
mata tertuju lurus kedepan Posisi anatomi (terhitung) (anatomi) Posisi tubuh
manusia, berdiri tegak, dengan wajah diarahkan anterior, tungkai atas di sisi dan
telapak tangan berubah anterior (supinated), dan kaki menunjuk anterior;
digunakan sebagai posisi referensi dalam deskripsi situs atau arah berbagai
struktur atau bagian sebagaimana ditetapkan dalam nomenklatur anatomi resmi.

5
Catatan: Telapak adalah ke arah pandangan kita dan kita tidak bisa melihat bagian
belakang tangan. Semua deskripsi anatomis disesuaikan dengan standar posisi
anatomi. hal ini dibuat agar tidak terjadi kesalahpahaman arti dari masing-masing
pendapat.

C. Bidang Anatomi

Bidang anatomi adalah bidang yang melalui tubuh dalam posisi


anatomi:Bidang median: bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian kanan
dan kiri. Bidang sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian dari titik
tertentu (tidak membagi tepat dua bagian). Bidang ini sejajar dengan bidang
median. Bidang horizontal: bidang yang terletak melintang melalui tubuh (bidang
X-Y). Bidang ini membagi tubuh menjadi bagian atas (superior) dan bawah
(inferior).Bidang koronal: bidang vertikal yang melalui tubuh, letaknya tegak
lurus terhadap bidang median atau sagital. membagi tubuh menjadi bagian depan
(frontal) dan belakang (dorsal).

D. Arah Pergerakan Dalam Anatomi

Adanya persendian memungkinkan gerakan yang bermacam-macam. Berbagai


gerak dengan persendian dikontrol oleh kontraksi otot.Fleksi adalah gerak
menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah gerakan untuk meluruskan.
Contoh: gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan. Gerakan ayunan ke
depan merupakan (ante)fleksi dan ayunan ke belakang disebut
(retro)fleksi/ekstensi. Ayunan ke belakang lebih lanjut disebut hiperekstensi.

Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan menjauhi


tubuh. Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat
merupakan gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan kembali ke
posisi siap merupakan gerakan adduksi (mendekati tubuh).

6
Elevasi merupakan gerakan mengangkat, depresi adalah gerakan menurunkan.
Contohnya: Gerakan membuka mulut (elevasi) dan menutupnya (depresi)juga
gerakan pundak keatas (elevasi) dan kebawah (depresi)

Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh. Eversi adalah
gerakan memiringkan telapak kaki ke luar. Juga perlu diketahui untuk istilah
inversi dan eversi hanya untuk wilayah di pergelangan kaki.

Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah gerakan


menelungkupkan. Juga perlu diketahui istilah supinasi dan pronasi hanya
digunakan untuk wilayah pergelangan tangan saja

Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang tulang


yang bersendi (rotasi). Sedangkan eksorotasi adalah gerakan rotas ke luar.

Arah arah pergerakan

- Fleksio = membengkokan
- Ekstensio = meluruskan
- Abduksio = menjauhi badan
- Adduksio = menuju kebadan

E. Arah Dalam Anatomi


1. Proximal = kearah titik perlekatan anggota badan
2. Distal = arah menjauhi batang badan
3. Cranial = kearah kepala
4. Superior = kearah atas dengan posisi tubuh berdiri
5. Caudal = kearah bokong
6. Inferior = kearah bawah dengan posisi tubuh berdiri
7. Medial = kearah tengah, menuju bidang median

7
8. Lateral = arah menjauhi garis tengah/ bidang median
9. Sentral = arah menuju tengah tubuh
10. Perifer = arah menuju permukaan tubuh
11. Anterior = kearah depan
12. Posterior = kearah belakang
13. Ventral = kearah abdomen
14. Palmar = kearah palma manus
15. Plantar = kearah planta pedis

F. Garis – garis Dalam Sikap Anatomi


Garis-Garis Imajiner Regio Thorax
1. Linea Axillaris Anterior
2. Linea Medioclavicularis
3. Linea Parasternalis
4. Linea Sternalis
5. Linea Mediana Anterior

Garis-Garis Imajiner Regio Thorax

1. Linea Axillaris Posterior


2. Linea Scapularis
3. Linea Paravertebralis
4. Linea Mediana Posterior

BIOKIMIA
A. Pengertian Biokimia

Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peranan berbagai molekul


dalam reaksi kimia dan proses yang berlangsung dalam makhluk hidup.
Jangkauan ilmu Biokimia sangat luas sesuai dengan kehidupan itu sendiri. Tidak
hanya mempelajari proses yang berlangsung dalam tubuh manusia, ilmu Biokimia
juga mempelajari berbagai proses pada organisme mulai dari yang sederhana
sampai yang kompleks.

8
B. Biologi sel
Biologi sel (juga disebut sitologi, dari bahasa Yunanikytos,
"wadah") adalah ilmu yang mempelajari sel, salah satu dari cabang-cabang
biologi. Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup sifat-sifat
fisiologis sel seperti struktur dan organ yang terdapat di dalam sel,
lingkungan dan antaraksi sel, daur hidup sel, pembelahan sel dan fungsi
sel (fisiologi), hingga kematian sel.
1. Proses-proses Dalam Biologi Sel
a. Pergerakan Protein
Protein disintesis oleh ribosom di sitoplasma. Proses
tersebut juga dikenal sebagai translasi protein atau biosintesis
protein. Beberapa jenis protein, misalnya protein yang akan
digabungkan kepada membran sel (proteinmembran), ditranspor ke
retikulum endoplasma (RE) selama proses sintesisnya dan
kemudian diproses lebih lanjut di badan Golgi. Dari badan Golgi,
protein membran dapat bergerak ke membran plasma (membran
sel), ke kompartemen subselular lainnya, atau dapat pula
disekresikan ke luar sel. Retikulum endoplasma dapat dianggap
sebagai "kompartemen tempat sintesis protein membran",
sedangkan badan Golgi dapat dianggap sebagai "kompartemen
tempat pemrosesan protein membran". Terdapat aliran protein
semi-konstan melalui kompartemen-kompartemen tersebut.Protein-
protein yang terdapat pada RE dan badan Golgi berasosiasi dengan
protein-protein lain namun tetap terdapat pada kompartemennya
masing-masing. Protein-protein lain "mengalir" melalui RE dan
badan Golgi ke membran plasma. Dari membran plasma, protein
kemudian pada akhirnya diuraikan kembali di dalam kompartemen
intraselular lisosom menjadi asam amino-asam amino
penyusunnya.
2. Teknik Yang Digunakan Untuk Mempelajari Sel
a. Isolasi Sel

9
Yang dimaksud dengan isolasi sel adalah proses pengambilan
suatu partikel sel dari tempat asalnya untuk diteliti lebih lanjut. Sel
dapat diisolasi dari suspensi jaringan. Isolasi sel dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu:
1) Fluorescence-Activated Cell Sorter
Prinsip metode ini ialah menggunakan antibodi yang
berikatan dengan zat fluoresen untuk melabel sel
spesifik.Suspensi sel dilewatkan pada sinar laser dan dibaca
oleh detektor.Suspensi yang mengandung sel diberi sinyal
positif atau negatif bergantung pada selnya mengandung zat
fluoresen atau tidak.Suspensi kemudian melewati aliran listrik
dan dipisahkan ke tempat masing-masing sesuai muatannya.
2) Laser Capture Microdissection
Prinsip metode ini menggunakan laser untuk memotong
bagian tertentu dan memindahkannya ke tempat lain,
contohnya memisahkan sel tumor dari jaringannya.
b. Pembiakan Sel
Setelah diisolasi, sel ditumbuhkan (diperbanyak) dengan
carain vitro (menggunakan media) atau in vivo (melibatkan sel
hidup). Ada 2 macam biakan atau kultur, yaitu biakan primer dan
biakan sekunder. Biakan primer ialah biakan yang diambil
langsung dari jaringan organisme tanpa proliferasi sel secara in
vitro.Sementara itu, biakan sekunder ialah biakan yang
dikembangbiakkan dari biakan primer, biasanya di-refresh dalam
jangka waktu tertentu.
c. Hibridisasi Sel
Sel hibrid adalah gabungan dua sel berbeda yang dengan
hasil akhir satu inti sel.Tujuan dibuatnya sel hibrid adalah untuk
membentuk antibodi monoklonal.

10
d. Fraksinasi Sel
Fraksinasi sel ialah pemisahan sel menjadi organel dan
molekul, biasa dilakukan dengan sentrifugasi.Sentifugasi
merupakan tahap pertama dalam fraksinasi, memisahkan organel
berdasarkan ukuran dan densitasnya.Prinsip sentrifugasi ialah
bahwa untuk memperoleh organel yang besar, diperlukan
kecepatan sentrifugasi yang rendah, dan sebaliknya.
3. Bagian-bagian Sel
a. Mitokondria, organ sel penting yang terlibat dalam proses respirasi
b. Sitoplasma, sebuah cairan yang mengelilingi isi sel dan
membentuk sebuah vakuola
c. Golgi Apparatus, daerah pengolahan untuk penciptaan suatu
glikoprotein
d. Retikulum endoplasma, organel penting sangat terlibat dalam
sintesis protein.
e. Vesikula, paket bahan yang akan digunakan dalam sel atau
disekresi oleh sel.
f. Inti Sel, otak dari sebuah sel yang mengandung informasi genetik
yang menentukan setiap proses alami dalam organisme.
g. Membran sel, juga dikenal sebagai membran plasma, lapisan luar
sel membantu dalam pergerakan molekul dalam dan keluar sel
memainkan kedua peran struktural dan pelindung.
h. Liosom, membran kantung yang berisi enzim pencernaan
i. Dinding sel, sebuah struktur yang khas ditemukan pada tanaman
dan prokariota dan bukan hewan yang memainkan peran struktural
dan protektif.
j. Sel spesialisasi, sel dapat berfungsi secara khusus untuk melakukan
fungsi tertentu dalam suatu organisme, biasanya sebagai bagian
dari jaringan yang lebih besar yang terdiri dari banyak sel yang
sama dan bekerja secara bersama-sama.
C. Genetika dan Silsilah Keluarga serta Simbol

11
Genetika ialah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang
berhubungan dengan pemindahan informasi dari satu sel ke sel lain dan
pewarisan sifat (hereditas) dari induk ke anaknya.
1. Istilah-istilah Yang Perlu Diketahui Untuk Memahami Genetika, yaitu:
a. Parental Induk (Induk P)
Partental berarti induk atau orang tua
b. Filial (Turunan F)
Filial adalah keturunan (generasi) yang diperoleh sebagai hasil dari
perkawinanParental.
F1 adalah keturunan pertama
F2 adalah keturunan kedua
F3 adalah keturunan ketiga dan seterusnya
c. Dominan
Dominan adalah sifat-sifat yang muncul pada keturunannya, yang
atinya dalam suatu perkawinan sifat ini dapat mengalahkan sifat
pasangannya. Gen Dominan adalah gen yang dapat mengalahkan
atau menutupi gen lain yang merupakan pasangan alelanya, sifat
dominan disimbolkan dengan huruf besar.
d. Resesif
Resesif adalah sifat-sifat yang tidak muncul pada keturunannya,
yang artinya dalam suatu perkawinan sifat ini dapat dikalahkan
(ditutupi) oleh sifat pasangannya.
Gen Resesif adalah gen yang dikalahkan atau ditutupi oleh gen lain
yang merupakan pasangan alelanya. Sifat resesif disimbolkan
dengan huruf kecil.
e. Genotipe
Genotipe adalah bentuk atau susunan genetic suatu sifat yang
dikandung suatu individu yang menyebabkan munculnya sifat-sifat
pada fenotipe
f. Fenotipe

12
Fenotipe adalah sifat lahiriah yang tampak atau merupakan bentuk
luar yang dapat dilihat atau diamati.
g. Alel
Alela adalah anggota pasangan gen yang mempunyai sifat
alternative sesamanya. Gen tersebut terletak pada lokus yang
bersesuaian dari suatu kromosom yang homolog.
h. Homozigot
Homozigot adalah pasangan kedua alel atau gen-gen yang sama.
i. Heterozigot
Heterozigot adalah pasangan kedua alel atau gen-gen yang tidak
sama
j. Pembastaran
Pembastaran adalah perkawinan antara kedua individu yang
mempunyai sifat beda.
Hobrida adalah keturunan hasil penyerbukan silang dengan sifat-
sifat yang berbeda.
Monhibrida adalah hibrida yang memiliki satu sifat beda.
Dihibrida adalah hibrida yang memiliki dua sifat beda.
Polihibrida adalah hibrida yang memiliki banyak sifat.
2. Silsilah keluarga

13
D. Andrologi Dasar
Andrologi (dari bahasa Yunani andros yang berari laki-laki
dan logia ) adalah spesialisasi medis yang berhubungan dengan kesehatan
pria, secara khusus kepada masalah-masalah yang berhubungan
dengansistem reproduksi dan sistem urin pria.
Kasus-kasus yang di tangani Andrologi (WHO, 1997) dibagi dalam 5
kelompok besar, yaitu: Infertilitas Pria, Disfungsi Ereksi,
Hipogonadotropik – Hipogonadism, KB Pria dan Male Aging.
Ruang lingkup andrologi mencakupi beberapa hal yakni:
- Laki-laki pada usia balita dan anak-anak.
Perhatian orang tua terhadap anak laki-laki pada awal masa
perkembangan organ reproduksi sangat diperlukan. Kepedulian orang tua
terhadap gangguan perkembangan organ reproduksi dan seksual anaknya
akan membantu dokter untuk mendiagnosis lebih dini setiap kelainan dan
tentu akan memberikan terapi dan solusi lebih tepat pula sebelum fungsi-
fungsi organ tersebut diperlukan. Masalah hipogonadisme saja atau
disertai dengan masalah mikropenis, merupakan kelainan yang dapat
dipantau pada usia anak-anak dan dapat mengantisipasi gangguan fungsi
seksual dan reproduksi di kemudian hari. Perhatian terhadap
perkembangan gonad setiap anak laki-laki apakah sudah turun sempurna
pada waktu yang tepat dan apakah ukuran testis sesuai dengan umur,
memerlukan konsultasi pada Dokter spesialis Andrologi untuk
mendianosis dan melakukan terapi. Seyogyanya setiap anak mulai dari
balita sampai usia dewasa muda mendapatkan pelayanan dan kontrol
secara rutin terhadap perkembangan gonad dan organ reproduksi oleh
Dokter spesialis Andrologi. Jumlah kelahiran anak laki-laki dari kelahiran
pertahun di Indonesia sangat tinggi dibandingkan dengan negara maju lain.
Setiap anak laki-laki memerlukan pelayanan yang memadai terhadap
perkembangan organ seks dan reproduksinya, sedangkan jumlah Dokter
spesialis Andrologii saat ini masih sangat terbatas.

14
- Laki-laki pada usia Remaja dan Dewasa muda.
Laki-laki usia remaja atau setelah masuk usia pubertas merupakan
usia anak yang mulai perhatian terhadap diri sendiri dan sering
membandingkan apa yang ada pada dirinya dengan teman-teman
sebayanya, alat kemaluannya, rambut alat kemaluannya, kumis, jenggot,
bentuk tubuh dan jalannya apakah seperti pria umumnya dan cukup untuk
dikatakan jantan. Hal-hal seperti ini akan menjadi pemikiran terus dan
keraguan bagi si anak terhadap fungsinya sebagai laki-laki di kemudian
hari. Keadaan ini akan menjadi lebih mudah apabila remaja tersebut lebih
terbuka dan terus terang mengemukakan kekhawatirannya tersebut kepada
orang tuanya, sehingga orang tua akan cepat mencari solusi kepada Dokter
spesialis Andrologi. Setelah usia dewasa muda, anak laki-laki mulai
mencari jalan untuk mengetahui, apakah alat kejantannya termasuk
katagori normal atau tidak. Apabila ada hal yang kurang pada dirinya dan
tidak sama dibandingkan temannya dari tanda-tanda dan sifat-sifat
kejantannya, ilmu pengetahuan kedokteran harus dapat menjelaskan dan
memberi solusi yang tepat. Sangat banyak pria remaja dan dewasa muda
yang membutuhkan penjelasan yang tepat tentang kekhawatiran akan
dirinya dimasa depan. Dalam hal ini peran Dokter spesialis Andrologi
sangat dibutuhkan.
- Laki-laki pada masa Perkawinan dan Reproduksi
Pasangan suami istri yang baru menikah tentu mengharapkan
pernikahannya dapat dijalankan dengan penuh kebahagiaan dan
menghasilkan keturunan sesuai dengan salah satu tujuan pernikahan itu
sendiri. Salah satu fungsi utama dan penting dalam pernikahan adalah
kemampuan melakukan hubungan seksual secara benar dan
menyenangkan. Hal ini merupakan kebutuhan setiap pasangan suami istri
dalam menjalani masa pernikahannya. Gangguan pada hubungan seksual,
disebut disfungsi seksual yang dapat dibagi menjadi penurunan libido,
ejakulasi dini, gangguan ereksi, tidak ejakulasi, frekuensi melakukan
hubungan seksual sangat jarang dan lain-lain, adalah masalah yang harus

15
dicari solusinya melalui konsultasi dan pengobatan oleh Dokter spesialis
Andrologi. Selama masa pernikahan, salah satu harapan pasangan adalah
mendapatkan keturunan. Diketahui bahwa 15% dari pasangan suami istri
mempunyai kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Sebagai penyebab
dari pasangan infertilitas tersebut adalah 35% dari pihak pria, 40% dari
pihak wanita dan 25% termasuk dalam ”unexplained Infertility”. Dalam
hal ini suatu tuntutan terhadap Dokter spesialis Andrologi untuk menjawab
masalah tersebut, terutama masalah pada pria dan yang termasuk
”unexplained infertility”. Secara umum dapat dikatakan bahwa pasangan
suami istri akan memerlukan keahlian Dokter spesialis Andrologi di dalam
hidupnya, baik dalam masa berproduksi maupun diluar masa berproduksi
karena berada diruang lingkup Andrologi.
- Laki-laki pada Usia Tua
Setelah masa bereproduksi, kehidupan dan aktivitas sebagai suami
istri harus dipertahankan sebagaimana mestinya, hubungan seksual harus
bisa dinikmati oleh pasangan, fisik harus dapat dijaga dan dirawat supaya
tetap sehat dan segar, penampilan harus tetap berwibawa, makanan harus
dijaga, proses menjadi tua diperlambat, kontrol kesehatan secara rutin,
waktu untuk keluarga harus lebih banyak, aktivitas seksual tak boleh
berhenti selama salah satu pasangan masih menginginkannya.
Kesemuanya itu memerlukan Dokter spesialis Andrologi sebagai solusi
dari permasalahan masing-masing pasangan.
- Keluarga Berencana Pria
Selama ini pengaturan kehamilan, umumnya melalui pihak wanita
(istri). Dengan tingginya kesadaran akan pentingnya Keluarga Berencana
bagi keluarga di Indonesia, pihak pria (suami) perlu berpartisipasi dalam
masalah ini. Sekarang ini sedang dikembangkan KB hormonal dengan
target adalah pihak pria (suami), dengan demikian KB dalam keluarga bisa
dilakukan secara bergantian antara suami dan istri. Setiap pasangan yang
menjadi aseptor KB selama ini, tentu ingin mendapatkan keterangan dan

16
penjelasan yang memadai mengenai KB pria. Disini peran Dokter spesialis
Andrologi harus bisa sebagai solusi bagi masyarakat.
1. Infertilitas Pria
Definisi infertilitas menurut WHO adalah tidak terjadinya kehamilan pada
pasangan yang telah berhubungan intim tanpa menggunakan kontrasepsi
secara teratur minimal 1-2 tahun. Menurut data demografis dunia, 12,5 %
pasangan usia subur mengalami kesulitan mendapatkan anak. Infertilitas
terutama lebih banyak terjadi di kota-kota besar karena gaya hidup yang
penuh stres, emosional dan kerja keras serta pola makan yang tidak seimbang.
Infertilitas dapat terjadi dari sisi pria, wanita, kedua-duanya, maupun
pasangan. Disebut infertilitas pasangan bila terjadi penolakan sperma suami
oleh istri sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur. Hal ini
biasanya disebabkan oleh ketidaksesuaian antigen/antibodi pasangan tersebut.
Dari sisi pria, penyebab infertilitas yang paling umum terjadi adalah:
a. Bentuk dan gerakan sperma yang tidak sempurna
Sperma harus berbentuk sempurna serta dapat bergerak
cepat dan akurat menuju ke telur agar dapat terjadi pembuahan.
Bila bentuk dan struktur (morfologi) sperma tidak normal atau
gerakannya (motilitas) tidak sempurna sperma tidak dapat
mencapai atau menembus sel telur.
b. Konsentrasi sperma rendah
Konsentrasi sperma yang normal adalah 20 juta sperma/ml
semen atau lebih. Bila 10 juta/ml atau kurang maka menujukkan
konsentrasi yang rendah (kurang subur). Hitungan 40 juta
sperma/ml atau lebih berarti sangat subur. Jarang sekali ada pria
yang sama sekali tidak memproduksi sperma. Kurangnya
konsentrasi sperma ini dapat disebabkan oleh testis yang
kepanasan (misalnya karena selalu memakai celana ketat), terlalu
sering berejakulasi (hiperseks), merokok, alkohol dan kelelahan.

17
c. Tidak ada semen
Semen adalah cairan yang mengantarkan sperma dari penis
menuju vagina. Bila tidak ada semen maka sperma tidak terangkut
(tidak ada ejakulasi). Kondisi ini biasanya disebabkan penyakit
atau kecelakaan yang memengaruhi tulang belakang.
d. Varikosel (varicocele)
Varikosel adalah varises atau pelebaran pembuluh darah
vena yang berhubungan dengan testis. Sebagaimana diketahui,
testis adalah tempat produksi dan penyimpanan sperma. Varises
yang disebabkan kerusakan pada sistem katup pembuluh darah
tersebut membuat pembuluh darah melebar dan mengumpulkan
darah. Akibatnya, fungsi testis memproduksi dan menyalurkan
sperma terganggu.
e. Testis tidak turun
Testis gagal turun adalah kelainan bawaan sejak lahir,
terjadi saat salah satu atau kedua buah pelir tetap berada di perut
dan tidak turun ke kantong skrotum. Karena suhu yang lebih tinggi
dibandingkan suhu pada skrotum, produksi sperma mungkin
terganggu.
f. Kekurangan hormon testosterone
Kekurangan hormon ini dapat memengaruhi kemampuan
testis dalam memproduksi sperma.
g. Kelainan genetic
Dalam kelainan genetik yang disebut sindroma Klinefelter,
seorang pria memiliki dua kromosom X dan satu kromosom Y,
bukannya satu X dan satu Y. Hal ini menyebabkan pertumbuhan
abnormal pada testis sehingga sedikit atau sama sekali tidak
memproduksi sperma. Dalam penyakit Cystic fibrosis, beberapa
pria penderitanya tidak dapat mengeluarkan sperma dari testis
mereka, meskipun sperma tersedia dalam jumlah yang cukup. Hal

18
ini karena mereka tidak memiliki vas deferens, saluran yang
menghubungkan testis dengan saluran ejakulasi.
h. Infeksi
Infeksi dapat memengaruhi motilitas sperma untuk
sementara. Penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore
sering menyebabkan infertilitas karena menyebabkan skar yang
memblokir jalannya sperma.
i. Masalah seksual
Masalah seksual dapat menyebabkan infertilitas, misalnya
disfungsi ereksi, ejakulasi prematur, sakit saat
berhubungan (disparunia). Demikian juga dengan penggunaan
minyak atau pelumas tertentu yang bersifat toksik terhadap sperma.

j. Ejakulasi balik
Hal ini terjadi ketika semen yang dikeluarkan justru
berbalik masuk ke kantung kemih, bukannya keluar melalui penis
saat terjadi ejakulasi. Ada beberapa kondisi yang dapat
menyebabkannya, di antaranya adalah diabetes, pembedahan di
kemih, prostat atau uretra, dan pengaruh obat-obatan tertentu.
k. Sumbatan di epididimis/saluran ejakulasi
Beberapa pria terlahir dengan sumbatan di daerah testis
yang berisi sperma (epididimis) atau saluran ejakulasi. Beberapa
pria tidak memiliki pembuluh yang membawa sperma dari testis ke
lubang penis.
2. Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi atau impotensi (Bahasa Inggris: erectile
dysfunction) adalah ketidakmampuan untuk memulai ereksi atau
mempertahankan ereksi. Impotensi biasanya merupakan akibat dari :
a. Kelainan pembuluh darah
b. Kelainan persyarafan
c. Obat-obatan

19
d. Kelainan pada penis
e. Masalah psikis yang memengaruhi gairah seksual.
Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak ditemukan pada pria lanjut usia,
sedangkan masalah psikis lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda. Semakin
bertambah umur seorang pria, maka impotensi semakin sering terjadi, meskipun
impotensi bukan merupakan bagian dari proses penuaan tetapi merupakan akibat
dari penyakit yang sering ditemukan pada usia lanjut. Sekitar 50% pria berusia 65
tahun dan 75% pria berusia 80 tahun mengalami impotensi. Agar bisa tegak, penis
memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit pembuluh darah
(misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi. Impotensi juga bisa
terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang
menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis.
Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan
impotensi. Kerusakan saraf ini bisa terjadi akibat:
a. Cedera Diabetes melitus
b. Sklerosis multiple
c. Stroke
d. Obat-obatan
e. Alkohol
f. Penyakit tulang belakang bagian bawah
g. Pembedahan rektum atau prostat.
Sekitar 25% kasus impotensi disebabkan oleh obat-obatan (terutama pada pria
usia lanjut yang banyak mengonsumsi obat-obatan).
Obat-obat yang bisa menyebabkan impotensi adalah:
a. Anti-hipertensi
b. Anti-psikosa
c. Anti-depresi
d. Obat penenang
e. Simetidin
f. Litium

20
Kadang impotensi terjadi akibat rendahnya kadar hormon testosteron. Tetapi
penurunan kadar hormon pria (yang cenderung terjadi akibat proses penuaan),
biasanya lebih sering menyebabkan penurunan gairah seksual (libido).
Beberapa faktor psikis yang bisa menyebabkan impotensi:
a. Depresi
b. Kecemasan
c. Perasaan bersalah
d. Perasaan takut akan keintiman
e. Kebimbangan tentang jenis kelamin
3. Hipogonadisme
Para ahli menyebutnya dengan istilah SLOH atau gejala hipogonadisme, yang
berarti bahwa gejala defisiensi sistem reproduksi yang mengakibatkan penurunan
fungsi seks atau sel gonad (rahim atau testis). Setiap orang tahu bahwa kita sedang
mengalami penurunan sesuai dengan usia kita masing2. Sekitar 50 persen dari
orang mengalami gejala ini pada usia 55 tahun. Namun, hipogonadisme pada pria
sering tidak dilaporkan dan didiagnosa lebih lanjut. Yang pertama, yang dapat
dilakukan oleh orang-orang yang mulai bermasalah dengan stamina adalah
dengan mengenali gejala SLOH. Jadi, dengan memeriksa kadar testosteron bisa
untuk mendapatkan diagnosis yang definitif. Pengobatan apapun dapat
dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan.
E. Kelainan seks/ Variasi seks
Dalam melakukan hubungan seks, terkadang terasa membosankan atau
monotone, hal itu dikarenakan beberapa faktor, salah satunya adalah kebiasan,
kebanyakan orang melakukan hubungan seks hanya sekedar memasukan alat
kelamin, tanpa pemanasan (foreplay), dan setelah selesai, ya sudah selesai begitu
saja. Jika hal seperti itu terjadi secara terus menerus, tak jarang sang istri atau
sang suami mengajukan gugatan cerai, sudah jelas dikatakan diatas bahwa hal itu
disebabkan oleh kurangnya kepuasan seksual.
maka dalam postingan kali ini akan mengangkat topik tentang variasi seksual dan
kelainan seksual. Dalam hubungan seksualitas sangat jelas dibedakan antara
hubungan seks normal dan abnormal, dan dan batasannya pun kontras, sehingga

21
ada baiknya jika kita mengklasifikasikan tingkah laku seksual yang lazim
dianggap normal kedalam 3 kelompok yaitu :
1. Variasi yang masih dianggap dalam batas - batas normal
2. Gangguan yang bersifat normal dan mudah dipengaruhi
3. Kelainan yang sifatnya lebih berat dan tidak mudah dipengaruhi
Berikut ini variasi seksual yang lazim (normal) dalam hubungan seksual :

1. Manipulasi klitoris dengan jari


Rangsangan klitoris baik sesudah maupun sebelum mencapai orgasme pada
wanita dianggap normal, karena hal ini dapat membantu wanita mencapai puncak
kenikmatan (orgasme)
2 .Manipulasi urogenita (oral seks)
Beberapa pasangan si pria akan terasa lebih terangsang apabila pasangannya
mempermainkan alat kelaminnya dengan mulut, bibir, dan lidah,disertai gigitan
- gigitan ringan, manipulasi ini dinamakan fellasio.

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian Anatomi (susunan Tubuh) Adalah ilmu yang mempelajari
susunan tubuh dan bentuk tubuh makhluk hidup.
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari,fungsi atau pekerjaan dari tiap
jaringan tubuh atau bagian dari alat tubuh tersebut.
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peranan berbagai molekul
dalam reaksi kimia dan proses yang berlangsung dalam makhluk hidup.

23
DAFTAR PUSTAKA

Weston T. Atlas Of Anatomy. London: Marshall Cavendish; 1993.

Sukardi E. Neuroanatomia Medica. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia; 1985.

http://www.bapaknaga.com/2016/09/pengertian-anatomi-dan-fisiologi.html

http://ngurahjayaantara.blogspot.co.id/2013/12/konsep-biofisika-andrologi-
dasar.html

http://belajarseksologi.blogspot.co.id/2011/09/variasi-dan-kelainan-seksual.html

https://elfianpermana010.wordpress.com/2017/05/21/pengertian-biokimia/

24

Anda mungkin juga menyukai