Anda di halaman 1dari 19

ANATOMI DAN FISIOLOGI ANAK

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


GIZI DAN KESEHATAN AUD
Yang dibina oleh Ibu Asna Bariroh, S. Si. M. Pd.

Oleh:
Erni Susiana 20202001480254
Ratna Cendana Putri 20202001480262

INSTITUT AGAMA ISLAM ULUWIYAH MOJOKERTO


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
MEI 2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan makalah berjudul “Anatomi dan Fisiologi Anak” dengan lancar.
Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
pembawa risalah islam.
Makalah ini penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Oleh karena
itu, penulis ingin menyampaikan rasa hormat serta ucapan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Atas semua jasa yang diberikan, penulis sampaikan semoga amal baik
yang telah dilakukan mendapat ridla dari Allah SWT. dan teriring doa
Jazakumullah akhsanal jaza’.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya. Selain itu, penulis juga
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karenanya segala saran
dan kritik kearah kebaikan sangatlah kami harapkan.
Sidoarjo, 30 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................1
C. Tujuan Penulisan Makalah...............................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
A. Pengertian Anatomi Fisiologi ..........................................................2
B. Anatomi dan Fisiologi Sistem-Sistem untuk Anak...........................3
C. Transportasi Gizi...............................................................................7

BAB III PENUTUP..........................................................................................14


A. Simpulan.........................................................................................14
B. Saran...............................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anatomi adalah ilmu mengenai struktur tubuh (Sloane, 2003:1). Pada
anatomi tubuh manusia, akan terlihat bahwa manusia memiliki banyak sekali
elemen-elemen yang menyusun satu tubuh manusia. Elemen tersebut adalah
organ tubuh yang terdiri atas jaringan dan tersusun lagi dari sel. Hal yang paling
utama adalah sistem respirasi atau pernapasan, sistem peredaran darah, dan
sistem pencernaan.
Pengetahuan mengenai anatomi tubuh manusia sangatlah penting, terutama
di usia dini. Kita dapat mengetahui proses normal dan mengetahui kondisi yang
buruk jika ada penyakit menyerang anatomi tubuh sehingga dapat melakukan
antisipasi berupa pencegahan demi kesehatan tubuh. Pada makalah ini dilakukan
pembahasan pengertian dan uraian rincian anatomi dan fisiologi anak serta
proses terjadinya transportasi gizi dalam tubuh.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian anatomi fisiologi?
2. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem-sistem untuk anak?
3. Bagaimana alur transportasi gizi yang terjadi di dalam tubuh?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian anatomi dan fisiologi.
2. Memahami dan mengerti anatomi dan fisiologi sistem-sistem untuk anak.
3. Mengetahui dan memahami transportasi gizi yang terjadi di dalam tubuh.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anatomi Fisiologi


Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh manusia. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia daring anatomi berarti ilmu yang melukiskan
letak dan hubungan bagian-bagian tubuh manusia, binatang, atau tumbuh-
tumbuhan; ilmu tasrih; ilmu urai, uraian yang mendalam tentang sesuatu. Gray
(1995:3) mendefinisikan anatomi sebagai sebuah ilmu yang mempelajari bangun
atau struktur bagian pada tubuh, kemudian apabila tanpa pelajaran yang lebih
lanjut, maka biasa disebut dengan anatomi tubuh manusia. Sedang, menurut
Pearce C. E. (2004:1), bahwa anatomi adalah sebuah ilmu urai yang mempelajari
susunan tubuh serta mempelajari hubungan-hungan satu sama lainnya.
Anatomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari ana yang artinya
memisah misahkan atau mengurai dan tomos artinya memotong motong adalah
suatu ilmu yang mempelajari atau membahas tentang bentuk dan rangka pada
tubuh manusia. Dengan kata lain bahwa anatomi merupakan ilmu yang
mempelajari susunan struktur tubuh manusia baik dari dalam (internal) maupun
dari luar (eksternal) (Irianto Koes, 2014:32). Anatomi secara harfiah juga
diterjemahkan pada Bahasa Latin, dari susunan kata “Ana” adalah bagian,
memisahkan dan “Tomi” adalah irisan atau potongan. Sehingga anatomi dapat
juga dimaknai sebagai ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik
secara keseluruhan maupun bagian-bagin serta hubungan alat tubuh yang satu
dengan yang lain.
Kamus Besar Bahasa Indoneia daring menjelaskan fisiologi adalah cabang
biologi yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan atau zat hidup
(organ, jaringan, atau sel); ilmu faal. Kata physiology juga berasal dari bahasa
Yunani (Greek) yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana suatu organisme
melakukan fungsi utamanya. Sebagai contoh yaitu seseorang yang ingin

2
mempelajari fisiologi tentang bagaimana uterus bisa membesar saat kehamilan
atau mengapa dinding uterus berkontraksi pada saat persalinan.
Fisiologi secara makna kata dari Bahasa Latin, berasal dari kata Fisis
(Physis) adalah alam atau cara kerja. Logos (Logi) adalah Ilmu pengetahuan.
Maka fisiologi adalah Ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan atau fungsi dari
tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh dan fungsinya. Fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari dan membahas tentang fungsi organisme serta
pengaturan pada tubuh manusia. Dengan kata lain bahwa fisiologi merupakan
ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja organisme tubuh manusia baik secara
mekanis fisik maupun biokimia dalam keadaan normal (Pearce C.E, 2004:1).
Anatomi dan fisiologi adalah dua hal yang berkaitan erat satu dengan yang
lainnya baik secara teoritis maupun secara praktikal, sehingga muncul suatu
konsep yaitu “semua fungsi yang spesifik dibentuk dari struktur yang spesifik”.
Anatomi dan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari urai tubuh beserta
fungsinya. Anatomi fisiologi adalah ilmu yang mempelajari susunan struktur dan
fungsi organisme tubuh manusia baik dari dalam (internal) maupun dari luar
(eksternal)dalam keadaan normal (Irianto Koes, 2014:32).

B. Anatomi dan Fisiologi Sistem-Sistem untuk Anak


1. Sistem Pernapasan
Kuncup paru – paru (Lung buds) janin mula – mula terbentuk pada
minggu ke 4 kehamilan. Perkembangan kuncup (budding) dan
pembentukan cabang (Branching) membentuk batang uatam lobulus
bronkopulmonal. Pembentukan cabang terus berlangsung sampai awal masa
kanak – kanak, meskipun percabangan tersebut kurang proliferatif. Dari bulan
ke-6, lobulus berkembang menjadi duktus alveolus. Dan duktus berkembang
menjadi sakus alveolus, yang menjadi alveoli sebenarnya pada bulan ke 2
kehidupan postnatal.
Karena sakus alveolus berkembang, epitel yang membatasi sakus tersebut
menipis. Kapiler – kapiler paru menekan dinding sakus karena paru – paru
dipersiapkan untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida, menjelang akhir

3
bulan ke 6 kehamilan. Selama minggu terakhir kehamilan, paru – paru
mengeluarkan surfaktan yang mencegah sakus alveolus kolaps selama
ekspirasi, menyebabkan atelektasis diantara gangguan – gangguan lain. Saat
lahir, paru – paru berisi cairan. Cairan ini dengan cepat dihalau dan di
absorbsi karena paru – paru terisi udara.
Struktur tulang toraks ( Thoracic cage ) bayi yang baru lahir agak bundar.
Secara bertahap diameter transversal bertambah sampai menjadi bentuk elips
seperti dada orang dewasa, kira – kira umur 6 tahun. Struktur tulang toraks
bayi juga agak lunak, yang memungkinkan kerangka dada tertarik selama
pernapasan yang memerlukan usaha besar ( Labored breathing ). Bayi
mempunyai sedikit jaringan dan kartilago pada trakea dan bronkus yang
memungkinkan struktur ini lebih mudah kolaps.
Jalan napas berkembang lebih cepat daripada kolumna vertebra. Pada bayi
bifurkasi trakea adalah setinggi vertebra torakal ke 4. Bayi hanya bernapas
melalui hidung, dan rongga hidung yang dilewati lebih sempit. Pernapasan
kurang ritmik dibandingkan anak. Pada bayi dan anak usia dibawah 6 atau 7
tahun, jenis pernapasan adalah pernapasan diagfragma atau pernapasan
abdomen.volume oksigen yang di ekspirasi oleh bayi dan anak – anak lebih
besar daripada yang di ekspirasikan oleh orang dewasa.pada usia 12 tahun
anak mempunyai 9x jumlah alveoli dibandingkan ketika lahir.

2. Sistem Kardiovaskuler
Pada tahap awal perkembangannya, jantung merupakan tuba lurus. Antara
minggu ke 2 dan ke 10 kehamilan jantung mengalami serangkaian perubahan
menjadi organ yang mempunyai 4 ruangan. Jantung mulai berdenyut pada
minggu ke 3 kehamilan. Selama kehidupan janin, jantung mendistribusikan
oksigen dan nutrient yang disuplai melalui plasenta. Paru – paru janin di
pintas oleh pirau yang ada selama kehidupan janin. Pada saat lahir pirau ini
mulai menutup karena tahanan pembuluh darah pulmonal turun. Tahanan
pembuluh darah kira – kira sama dengan orang dewasa pada umur 6 minggu.
Tahanan pembuluh darah pulmonal relatif lebih tinggi pada bulan pertama

4
kehidupan bayi, dan kelainan jantung seperti defek sputum ventrikel ( VSD )
mungkin tidak dapat di deteksi.
Jantung adalah besar dalam hubungan nya dengan ukuran tubuh pada bayi.
Jantung terletak agak horizontal dan menempati sebagian besar cavum
thoraks. Perkembangan paru – paru menyebabkan jantung terdesak ke posisi
yang lebih rendah dan pada umur 7 tahun jantung dianggap seperti posisi
jantung orang dewasa yang lebih oblik dan lebih rendah. Ukuran jantung
meningkat pada remaja karena pertumbuhan yang cepat.
Pada saat lahir dinding ventrikel mempunyai ketebalan yang sama, tetapi
dengan kebutuhan sirkulasi ventrikel kiri akan lebih tebal. Dinding ventrikel
yang tipis menghasilkan tekanan sistolik yang rendah pada bayi baru lahir.
Tekanan sistolik meningkat setelah lahir hingga sampai mendekati tekanan
sistolik orang dewasa pada saat pubertas. Pembuluh darah memanjang dan
menebal dalam berespons terhadap tekanan yang meningkat.

3. Sistem Integumen
Kulit, yang mualai berkembang selama minggu ke 11 kehamilan, terdiri
dari 3 lapisan (Epidermis, Dermis dan jaringan subkutan). Kulit mempunyai
4 fungsi utama : perlindungan terhadap cedera, termoregulasi,
impermeabilitas, dan sensor terhadap sentuhan, nyeri, panas, dan dingin.
Ph kulit yang normal adalah asam, berguna untuk melindungi kulit dari
invasi bakteri. Pada bayi Ph kulit bayi lebih tinggi, kulit lebih tipis, dan
sekresi keringat dan sebum sedikit. Akibatnya, bayi lebih rentan terhadap
infeksi kulit daripada anak yang lebih besar dan orang dewasa. Selanjutnya,
karena pelekatan yang longgar antara dermis dan epidermis, kulit bayi dan
anak – anak cenderung mudah melepuh.

4. Sistem Pendengaran
Tiga bagian telinga berkembang pada masa embrio dalam waktu yang
bersamaan dengan perkembangan organ – organ vital lainnya, oleh karena itu
deformitas pada telinga dapat memberikan petunjuk terhadap penyimpangan

5
organ lain dalam tubuh. Perkembangan telinga luar dimulai kira – kira pada
minggu ke lima kehamilan dan perkembangan telinga tengah sekitar minggu
ke 6. telinga terutama sekali rentan terhadap penyimpangan pada minggu ke 9
kehamilan.
Neonatus mampu membedakan suara saat lahir dan lebih mudah berespon
terhadap suara dengan nada yang tinggi. Adanya mucus pada tuba eustachius
dapat membatasi pendengaran ketika bayi pertama kali dilahirkan tetapi
segera jelas setelah lahir. Verniks kaseosa pada saluran telinga luar dapat
menyulitakan visualisasi membrane timpani.
Bayi yang lebih muda berespon terhadap kebisingan yang keras dengan
refleks terkejut, berkedip, atau menghentikan gerakan. Bayi, yang berumur 6
bulan atau lebih mencoba mencari sumber suara.

5. Sistem Penglihatan
Mata mulai terbentuk pada 22 hari kehamilan, dan pada 8 minggu
kehamilan dianggap dalam bentuk yang lazim. Struktur dan bentuk mata terus
berkembang sampai anak mencapai usia sekolah. Pada saat lahir Mielinisasi
serat – serat saraf sudah lengkap dan respon pupil dapat diperoleh. Bayi baru
lahir, bagaimanapun juga mempunyai penglihatan yang terbatas. Neonatus
mampu mengenali bentuk ibunya dan mengenali cahaya dan gerakan,
ditandai dengan refleks berkedip. Nistagmus yang tajam umum terjadi.
Kemampuan untuk mengikuti objek tidak berkembang sampai umur 4
minggu, ketika bayi mampu mengikuti cahaya dan objek kegaris tengah.
Pada umur 8 minggu bayi mampu mengikuti cahaya melewati garis tengah,
walaupun strabismus menjadi jelas.
Strabismus konvergen intermiten umum terjadi sampai umur 6 bulan,
kemudian menghilang. Otot – otot dianggap berfungsi dengan sempurna pada
umur 1 tahun. Macula dan fovea sentralis secara structural mengalami
diferensiasi pada umur 4 bulan. Maturasi makula dicapai saat umur 6 tahun.
Perbedaan warna ada antara umur 3 dan 5 bulan. Bayi normalnya
berpenglihatan jauh. Seperti anak kecil, bayi melihat dengan baik pada

6
rentang yang sempit. Ketajaman penglihatan jauh. Seperti anak kecil, bayi
melihat dengan baik pada rentang yang sempit. Ketajaman penglihatan pada
bayi mempunyai rentang dari 20/300 sampai 20/50. iris biasanya dianggap
berwarna permanent saat umur 6 bulan, tetapi pada beberapa anak tidak
sampai 1 tahun. Lakrimasi mulai ada saat berumur 6 – 12 minggu.

C. Transportasi Gizi
1. Alat Transportasi Gizi
Sistem peredaran darah (sistem kardiovaskular) merupakan media yang akan
menyalurkan nutrisi dan oksigen ke seluruh sel dalam tubuh. Sistem vaskular
tidak hanya berfungsi untuk mengangkut nutrisi ke sel tetapi juga limbah dri sel.
Pembuluh darah adalah jalan raya yang mendukung transportasi nutrisi dan
molekul ke dua sel. Molekul yang larut dalam air, seperti beberapa vitamin,
mineral, gula, dan banyak protein, bergerak secara independen dalam darah.
Vitamin yang larut dalam lemak, trigliserida, kolesterol, dan lipid lain yang
dikemas ke dalam lipoprtein yang memungkinkan untuk transportasi melalui
pembuluh darah, selain itu, darah mengangkut molekul seperti hormon yang
memungkinkan komunikasi antar organ.

2. Proses Transportasi Gizi


Darah membawa nutrisis seperti vitamin, mineral, gula, lemak, dan protein ke
seluruh tubuh. nutrisi yang dicerna diserap ke dalam darah melalui kapiler di usus
kecil. Setiap diserap dari usus kecil, semua nutrisi membutuhkan transportasi ke
sel yang membutuhkan fungsi mereka. Selain itu, molekul yang diproduksi di sel
lain terkadang memerlukan pengiriman ke sistem organ lain. Sistem vaskular
mendukung metabolisme seluler dengan mengangkut makromolekul yang
disintesis dari satu jenis sel ke sel yang lain dan membawa produk limbah dari sel.
Banyak protein, obat-obatan, dan hormon bergantung pada pembawa transport,
terutama oleh albumin protein plasma. Pembuluh darah di dekat sel berdiameter
kecil sehingga darah mengalir lebih lambat, memungkinkan sel mengambil nutrisi
dari darah dan menukar produk limbah ke dalaam darah untuk dibuang.

7
a. Proses Transportasi Karbohidrat
Makanan akan dipecah menjadi partikel kecil di mulut, enzim emylase akan
memecah karbohidrat rantai panjang lalu diteruskan ke dalam lambung lalu di
usus halus, karbohidrat berupa sakarida akan dipecah menjadi monosakarida.
Monosakarida merupakan karbohidrat sederhana yang secara normal bisa
melewati dinding usus. Hasil akhir dari pemecahan tersebut adalah glukosa
(80%), lainnya dalam bentuk fruktosa dna galaktosa.
Glukosa dalam darah masuk melalui vena porta hepatica kemudian masuk ke
sel hati dengan transport aktif. Selanjutnya glukosa akan diubah menjadi
glikogen (glikogenesis). Jika tubuh kekurangan glukosa, maka glikogen akan
diubah kembali menjadi glukosa. Hal ini dapat terjadi di hati karena hati
memiliki kedua enzim yang berperan untuk meningkatkan sintesis glikogen.
Molekul glukosa setelah berada pada cairan intraseluler tidak serta merta dapat
melewati membran sel yang bersifat selektif permiabel bagi glukosa. Glukosa
dapat masuk ke dalam sitoplasma melalui mekanisme difusi yang dibantu oleh
protein yang dirangsang oleh hormon insulin, sedangkan disakarida tidak dapat
masuk ke dalam sel. Setelah glukosa masuk ke dalam sel, glukosa akan
bergabung dengan gugus fosfat radikal menjadi glu6-p (Posfolirasi). Glu6-P
dapat langsung digunakan untuk sumber energi atau disimpan dalam bentuk
glikogen dalam sel hati atau otot.
b. Proses Transportasi Protein
Pemecahan protein baru akan dimulai di dalam lambung dengan media
cairan lambung yang asam, media tersebut akan sangat membantu dan
memudahkan pepsin untuk bekerja memecah rantaian spesifik ikatan peptida.
Sebagian kecil protein atau sekitar 10-20% uang dicerna di lambung tadi akan
mengahsilkan oligopeptida, pelipeptida, dan asam amino. Sebagian protein yang
sudah dicerna kemudian masuk ke dalam usus, media cairan asam lambung tadi
telah dinetralisasi menjadi sedikit alkalis oleh cairan pankreas yang mengandung
2 jenis enzim yang membantu mengubah protein (Protease pankretaik dan enzim
proteolitik).

8
Setelah protein dipecah menjadi asam amino, maka kemudian akan
dilakukan penyerapan melalui proses transport aktif dengan menggunakan
pengangkutan yang spesifikuntuk setiap asam amino yang berbeda. Pada waktu
yang sama, dipeptida dan tripeptida diserap oleh mukosa usus, kemudian
dihidrolisis oleh peptida hidrolase yang terdapat di brush border dan sitosol
mukosa sel. Pengangkut khusus yang membawa peptidaa ke dalam mukosa sel
berbeda dengan yang membawa asam amino. Ada seperempat protein daari
makanan yang diserap sebagai dipeptida dan tripeptida. Penyerapan berlangsung
setelah melalui membrane usus, kemudian masuk ke hati dan memasuki sirkulasi
darah ke seluruh jarigan tubuh.
c. Proses Transportasi Lemak
Pencernaan lemak terjadi di dalam usus, dan tidaak terjadi di mulut dan
lambung karena tidak terdapat enzim lipase yang menghidrolisis atau memecah
lemak. Setelah di usus halus, enzim intestinal lipase dan pancreatic akan
membantu proses pemecahan lemaak menjadi struktur yang lebih sederhana
yaitu asam lemak, sehingga lemak dapat melalui selaput membran Tractus
Gastro Intestinal yang selanjutnya akan masuk ke sirkulasi darah .
Setelah asam lemak diserap oleh usus halus dengan cara difusi, asam lemak
daan gliserol akan mengalami ressintesis di sel mukosa menjadi trigliserida.
Kolesterol juga akan mengalami re-esterifikasi menjadi ester kolesterol lalu
bergabung degan trigliserida dan diselubungi oleh protein sehingga menjadi
kilomikron (chylomicron). Pengangkutan asam lemak dan kolesterol dari usus ke
hati diangkut dalam bentuk kilomikron. Dalam sirkulasi darah, trigliserida yang
terdapat dalam kilomikron akan dihidrolis menjadi asam lemak bebas (FFA) dan
gliserol dan enzim lipase, yang dihasilkan oleh permukaan endotel pembuluh
darah, tetapi tidak semua triglierida dapat dihidrolis secara sempurna. Asam
lemak bebas yang dihasilkan kemudian akan dibawa ke dalam jaringan adiposa
(adipse tissue) selanjutnya mengalami re-esterifikasi menjadi trigliserida, atau
bisa jadi asam lemak bebas akan tetap berada di plasma dan berikatan dengan
albumin. Asam lemak bebas juga diambil dari hati, sel otot rangka, dan sel otot

9
jantung yang akan digunakan sebgai sumber energi atau disimpan dalam bentuk
trigliserida.
Fase selajutnya adalah tahap pengangkutan asam lemak dan kolesterol dari
hati ke sluruh tubuh dalam bentuk lipoprotein. Asam lemak akan diresinetsis
menjadi trigliserida yang kemudian bergabung dengan kolesterol, posfolipid,
dan protein menjadi very low density lipoprotein (VLDL). VLDL inilah yang
kemudian akan mengangkut trigliserida dari hati ke seluruh jaringan tubuh, akan
tetapi selain dalam bentuk VLDL, trigliserida juga diedarkan se seluruh tubuh
dalam bentuk seperti; intermedier density lipoprotein (IDL), low density
lipoproyein (LPL), dan high density lipoprotein (HDL).

d. Proses Transportasi Vitamin


Jenis vitamin dibagi menjadi dua yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan
yang kedua adalah vitamin yang larut dalam air. Perbedaan prinsip keduanya
pun menyebabkan terjadinya perbedaan proses transportasi.
1) Vitamin yang larut dalam lemak
Makanan yang mengandung vitamin yang larut dalam lemak dicerna oleh
asam lambung kemudian berjalan ke usus halus, dan akan dicerna lebih
lanjut. Empedu diperlukan untuk penyerapan vitamin yang larut dalam
lemak. Nutrisis kemudian diserap melalui dinding usus halus. Setelah
diserap, vitamin yang larut dalam lemak memasuki pembuluh getah bening
sebelum masuk ke dalam aliran darah dengan mekanisme difusi pasif.
Sebagian besar vitamin yang larut dalam lemak harus bergabung dengan
protein (kilomikron/lipoprotein) agar dapat beredar ke seluruh tubuh. vitamin
yang larut dalam lemak juga akan disimpan sebagai cadangan di hati.
2) Vitamin yang larut dalam air
Vitamin yang larut dalam air tidak membutuhkan proses transportasi
panjang sebagaimana vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin jenis ini
diproses lebih mudah, dimana usus kecil akan langsung menyerap vitamin
yang larut dalam air setelah makanan dicerna, dan masuk ke dalam
peredaran darah, kemudian vitamin tersebut langsung beredar bebas dalam

10
aliran darah. Vitamin larut dalam air juga tidak disimpan di dalam tubuh dan
tidak memiliki cadangan. Hasil sisa metabolisme dari vitamin larut dalam air
nantinya akan dikeluarkan melalui urine.

e. Proses Transportasi Mineral


Mineral dalam tubuh dibutuhkan dalam jumlah sedikit dan fungsinya pun
beragam juga mencakup berbagai sistem organ tubuh. mineral dibagi menjadi
dua jenis yaitu; mineral makro dan mikro. Kebutuhan dan proses transportasi
pada kedua jenis mineral ini pun berbeda. Mineral akan melalui beberapa proses
sebelum diserap oleh tubuh. salah satunya adalah proses transport membran,
transport membran sendiri terbagi menjadi dua yaitu transport aktif dan pasif.
1) Natrium (Na)
Natrium merupakan kation utama di dalam cairan. Hatrium diabsorbsi di
usus halus secara aktif kemudian dibawa melalui aliran darah untuk difiltrasi
di ginjal dan dialirkan kembali ke aliran darah. Kelebihan natrium akan
dikeluarkan melalui urine dengan bantuan hormone aldesteron yang
dikeluarkan oleh kelenjar adrenalin.
2) Klorida (Cl)
Klorida merupakan anton utama cairan ekstraseluler dan paling banyak
terdapat dalam cairan serebrospinal, lambung dan pankreas. Peneyerapan
klorida hampir seluruhnya dilakukan di ussus halus bersamaan dengan
natrium dan ekskrentnya pun dikeluarkan bersama dengan urine.
3) Kalium (K)
Kalium adalah ion bermuatan positif yang ada dalam sel dan cairan
intraseluler. Kalium diserap dengan mudah di usus halus kemudian dialirkan
melalui aliran darah lalu digunakan oleh sel sebagai katalsator dalam
metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein. Kelebihan kalium
akan diekskresikan melalui urine, keringat, dan cairan lambung. Kalium
dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui
mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal.
4) Kalsium (Ca)

11
Kalsium adalah mineral paling banyak dalam tubuh yang berda di tulang
dan gigi. Sebanyak 30-50% kalsium yang dikonsusmsi akan diserap oleh
duodenum. Kalsium membutuhkan ph 6 agar dapat berada dalam kondisi
terlarut. Proses absorbsi tersebut dilakukan secara aktif dengan menggunakan
alat angkut protein pangikat kalsium, sedangkan absorbsi pasif terjadi pada
permukaan saluran cerna.
5) Fosfor (P)
Fosfor diketahui sebagai mineral kedua terbanyak dalam tubuh, yaitu
sekitar 1 % dari berat badan. Setelah melalui proses hidrolisis dan pelepasan
dari makanan, fosfor dapat diabsorbsi secara efisien di dalam usus secara
aktif yang dibantu oleh bentuk aktif vitamin D, vitamin D pula nantinya yang
akan membantu mengontrol jumlah fosofr yang akan diserap oleh usus,
jumlah yang ditahan oleh ginjal, dan jumlah yang dibebaskan dan disimpan
dalam tulang.
6) Magnesium (Mg)
Magnesium merupakan mineral terbanyak kedua yang ada daalm cairan
intraseluler setelah natrium. Magnesium diabsorbsi di usus halus dengan
bantuan alat angkut aktif dan secara difusi pasif. Jika konsumsi kalsium
rendah, maka penyerapan magnesium akan meningkat. Proses sutama
metabolisme magnesium secara normal adalah dengan transport pasif dan
dimulai di membran apikal mokusa rumen. Absorbsi magnesium
diselesaikan oleh proses sekunder melalui transport aktif, terletak di dalam
membran basolateral yang dapat disaturasi dan kontrol ke aliran darah.
Magnesium sulit difiltrasi di glomerolus dibandingkan kebanyakan makro
mineral, tetapi dalam jumlah yang cukup, dapat difiltrasi dan lolos dari
reabsorbsi tubuler yang akan dikeluarkan melalui urin.
7) Sufur (S)
Sulfur berasal dari makanan yang mengandung asam amino, tersimpan di
dalam sel darah merah dan otot, serta selalu dirombak dan dibentuk setiap
hari. Metabolisme sulfur dimulai dari lambung dengan bantuan HCl dan
vitamin C, kemudian diabsorbsi di usus halus bagian atas. Sebagian besar

12
sulfur diekskresikan melalui urin sebagai ion bebas. Sulfur juga merupakan
salah satu eletrolit intraseluler yang terdapat dalam plasma berkonsentrasi
rendah.
8) Besi (Fe)
Besi tersimpan dalam sel darah merah dan otot, proses transportasi dimulai
dari lambung dengan bantuan HCl dan Vitamin C, kemudian diabsorbsi di
usus halus bagian atas, lalu diedarkan. Kelebihan besi akan disimpan dalam
bentuk protein feritin di hati, sum sum tulang belakang, limpa dan otot.
9) Seng (Zn)
Seng merupakan komponen penting pada struktur dan funsi membran sel.
Seng terdapat pada ajringan tubuh terutama otak, hati, jantung dan ginjal.
Seng melibatkan dua mekanisme, pertama melalui suatu komponen
pembawa, kedua dengan cara difusi. Setelah yang masuk ke dalam eristrosit,
seng akan diikat oleh protein cystein Rich Intensinal Protein , kemudian
dipindahkan ke metalotionin untuk berikatan dengan albumin. Seng dibawa
ke hati setelah berpindah dari intestinal ke sirkulasi porta. Albumin
diidentifikasi sebagia protein plasma yang membawa seng ke darah porta.
Seng dikeluarkan dari tubuh melalui feses, urine, yang jaringan yang terlepas
termasuk kulit, rambut, sel-sel mukosa, pertumbuhan kuku, menstruasi dan
ejakulasi.
10) Tembaga (Cu)
Tembaga berperan dalam oksidasi besi bentuk fero menjadi feri. Dimulai
dengan pengikatan tembaga dengan albumin di dalam pasma darah, kemudian
dibawa ke hati untuk melewati beberapa proses. Segera setelah amsuk
peredaran darah, unsur tembaga kemudian akan berikatan dengan protein
albumin, lalu diantarkan dan dilepaskan ke jaringan hati dan ginjal lalu
berikatan dengan protein yang membentuk enzim-enzim. Ekskresi utama
tembaga melalui empedu, sedikit pada urine dan dalam jumlah relatif kecil
bersama keringat dan air susu.
11) Lodium (l)

13
Lodium secara perlahan diserap dari dinding saluran pencernaan ke dalam
darah. Penyerapan tersebut terutama terjadi dalam usus halus., meskipun
dapat berlangsung di lambung. Lodin bebas atau lodat di dalam usus akan
mengalami reduksi menjadi lodida sebelum diserap oleh tubuh. Lodida
menyebar ke dalam cairan ekstraseluler seperti halnya klorida lalu masuk ke
kelenjar tiroid dengan cepat dioksidsi dan diubah menjadi lodin organik.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Anatomi dimaknai sebagai ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan
tubuh baik secara keseluruhan maupun bagian-bagin serta hubungan alat tubuh
yang satu dengan yang lain. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari dan
membahas tentang fungsi organisme serta pengaturan pada tubuh manusia.
Dengan kata lain bahwa fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari fungsi atau
kerja organisme tubuh manusia baik secara mekanis fisik maupun biokimia
dalam keadaan normal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Anatomi fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari susunan struktur dan fungsi organisme tubuh
manusia baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal)dalam keadaan
normal. Anatomi dan Fisiologi Sistem-Sistem untuk Anak diantaranya; Sistem
Pernapasan, Sistem Kardiovaskuler, Sistem Integumen, Sistem Pendengaran,
Sistem Penglihatan.
Alat Transportasi Gizi, sistem peredaran darah (sistem kardiovaskular)
merupakan media yang akan menyalurkan nutrisi dan oksigen ke seluruh sel
dalam tubuh. Sistem vaskular tidak hanya berfungsi untuk mengangkut nutrisi ke
sel tetapi juga limbah dri sel. Proses Transportasi Gizi, darah membawa nutrisis
seperti vitamin, mineral, gula, lemak, dan protein ke seluruh tubuh. nutrisi yang
dicerna diserap ke dalam darah melalui kapiler di usus kecil. Setiap diserap dari
usus kecil, semua nutrisi membutuhkan transportasi ke sel yang membutuhkan
fungsi mereka. Selain itu, molekul yang diproduksi di sel lain terkadang

14
memerlukan pengiriman ke sistem organ lain. Sistem vaskular mendukung
metabolisme seluler dengan mengangkut makromolekul yang disintesis dari satu
jenis sel ke sel yang lain dan membawa produk limbah dari sel. Banyak protein,
obat-obatan, dan hormon bergantung pada pembawa transport, terutama oleh
albumin protein plasma. Pembuluh darah di dekat sel berdiameter kecil sehingga
darah mengalir lebih lambat, memungkinkan sel mengambil nutrisi dari darah
dan menukar produk limbah ke dalaam darah untuk dibuang.

B. Saran
Kami sebagai pemakalah menyadari bahwa materi yang kami sajikan masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan. Tentunya kami pemakalah
akan terus berusaha memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang
dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, kami pemakalah sangat
mengaharapkan kritik dan saran dari materi yang telah kami sajikan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anatomi dan Fisiologi Sistem-Sistem Untuk Anak. https://adoc.pub/1-anatomi-


dan-fisiologi-sistem-sistem-pada-anak-a-sistem-per.html.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/fisiologi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/anatomi.

http://library.binus.ac.id/Anatomi

Irminina, Maria, dkk. Anatomi Fisiologi Manusia.


https://www.academia.edu/39071984/MAKALAH_ANATOMI_FISIOLO
GI_MANUSIA.

Pengertian Anatomi Menurut Para Ahli. https://www.pinhome.id/.

Sari, Ayu Purnama, dkk. Fisiologi Manusia dan Zat Gizi. Makassar : Cendekia
Publika.

16

Anda mungkin juga menyukai