ROUDLOTUN NASIKHAH
Sikhaaaa04@gmail.com
Roudlotun Nasikhah
Al Walad: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Page |2
PENDAHULUAN
Semakin beragamnya jenis gadget yang diproduksi oleh berbagai perusahaan besar
dengan suguhan aplikasi-aplikasi yang canggih dalam menyajikan berbagai media berita,
jejaring sosial, informasi gaya hidup, hobi, hingga hiburan yang disajikan secara online
maupun offline kini sukses menarik banyak perhatian masyarakat. Tentunya barang
canggih ini bukan hanya sekedar dijadikan media hiburan semata, dilihat dari segi harga
yang tidak bisa dibilang murah dan berbagai aplikasi yang semakin canggih di dalamnya
membuat gadget terkesan wajib digunakan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan
dalam hal bisnis atau pengerjaan tugas kuliah dan kantor. Namun faktanya, gadget tidak
hanya beredar di kalangan remaja (usia 12-21 tahun) dan dewasa atau lanjut usia (usia 22-
ke atas), tetapi juga beredar di kalangan usia anak-anak (usia 7-11 tahun) bahkan lebih
ironisnya lagi, gadget bukan barang asing untuk anak usia dini (usia 3-6 tahun) yang belum
layak menggunakan gadget.
Telah banyak sisi negatif yang ditimbulkan dari penggunaan aplikasi gadget secara
kontinyu bagi anak usia dini. Salah satunya, contoh fakta yang disaji bedasarkan hasil riset
yang dilansir oleh huffingtonpost tentang riset yang dilakukan sebuah organisasi nirlaba
Joan Ganz Cooney Center dan Sesame Workshop melaporkan bahwa: 23% orang tua yang
memiliki anak berusia 0-5 tahun mengaku bahwa anak-anak mereka gemar menggunakan
internet, sedangkan dari 82% orang tua melaporkan bahwa balita mereka online setidaknya
sekali dalam seminggu. Keadaan yang memprihatinkan, ketika hasil riset tersebut
menyatakan bahwa riset yang telah dilakukan menghasilkan hasil dengan angka persen
yang tergolong cukup besar. Lalu jika setiap anak usia dini mulai dan bahkan sudah
terbiasa dengan hal-hal yang bersifat maya, maka secara otomatis kecerdasan yang
seharusnya dapat berkembang di masa emasnya akan menjadi hal yang sangat sulit untuk
dikembangkan sebagaimana semestinya.
METODE
(Nama Penulis)
Al Walad: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Page |3
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif (qualitative research). Penelitian kualitatif ini secara spesifik lebih diarahkan
pada penggunaan metode studi kasus. Penelitian kualitatif ini secara spesifik lebih
diarahkan pada penggunaan metode studi kasus. Sebagaimana pendapat Lincoln dan Guba
dalam jurnal Socius (Hasanah & Ratumbuysang, 2017) yang menyebutkan bahwa
pendekatan kualitatif dapat juga disebut dengan case study ataupun qualitative, yaitu
penelitian yang mendalam dan mendetail tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
subjek penelitian.
HASIL PENELITIAN
Gadget membawa banyak perubahan dalam pola kehidupan, pola pikir, dan
perilaku setiap orang. Setelahgadgetmerambah luas, kini dapat dilihat perbedaan yang
begitu kontras dengan masa sebelumnya. Masa sekarang, lebih banyak orang yang merasa
segalanya mudah denganhadirnyagadget. Gadgetmemang memudahkan setiap orang yang
memiliki kepentingan dalam dunia karir maupun bisnis.
Namun tanpa disadari, seseorang yang sering menggunakan gadgetnya secara terus
menerus dan berlebihan dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial dalam
bermasyarakat. Contohnya seperti: (1) kurangnya rasa empati terhadap orang lain di
sekelilingnya (menjadi lebih individualistis); (2) lebih sering menggunakan gadget sebagai
alat komunikasi dibanding berkumpul dan bersosialisasi langsung dengan orang lain; (3)
pandangan mata selalu ke bawah karena sibuk dengan gadget tanpa melakukan aktivitas
atau interaksi dengan manusia lainnya. (4) dan lain sebagainya.
Tanda-tanda anak usia dini kecanduan gadget: (1) Kehilangan minat pada aktivitas
lain; (2) Berbicara tentang teknologi secara terus menerus; (3) Cenderung sering
membantah suatu perintah jika itu menghalangi dirinya mengakses gadget; (4) Sensitif atau
gampang tersinggung, menyebabkan moodyang mudah berubah; (5) Egois, sulit berbagi
waktu dalam penggunaangadgetdengan orang lain; (6) Sering berbohong karena sudah
tidak bisa lepas dengangadgetnya, dengan kata lain anak akan mencari cara apapun agar
tetap bisa menggunakan gadgetnya walaupun hingga mengganggu waktu tidurnya.
PEMBAHASAN
Ketika seorang anak usia dini sudah kecanduan dalam penggunaan gadget, tentunya
akan banyak yang terganggu segi perkembangan psikologisnya dari berbagai aspek.
Seharusnya anak menjadi pribadi yang aktif serta kreatif namun karena lebih senang
(Nama Penulis)
Al Walad: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Page |4
bermain dengan gadgetnya perkembangan tersebut menjadi terhambat, karena membuat
anak menjadi malas dan lambat bergerak. Selain itu, anak menjadi kurang peka terhadap
lingkungan karena sibuk dengan teman matinya, yaitu gadget. Selanjutnya perkembangan
yang paling terhambat karena hadirnya gadget adalah anak menjadi cenderung memilih
diam di rumah atau bahkan di tempat tidurnya sambil bermain dengan gadgetnya. Padahal
seharusnya anak usia dini bermain di luar rumah bersama teman sebayanya untuk
menemukan sesuatu yang membuat ia bertanya serta mencari tahu sendiri tentang apa yang
sudah ia temukan dan mengenal lingkungan sekitarnya untuk dapat mengeksplor
kemampuan yang dimilikinya. Terakhir, gadget juga dapat menghambat kemampuan
berbahasa seorang anak, karena jarang melakukan interaksi dengan anak-anak lain atau
lebih sering menghabiskan waktu bersama benda mati (gadget) anak menjadi tidak terbiasa
dalam berbicara dengan orang di sekelilingnya.
Anak usia dini yang sering menggunakan gadget, akan lebih cepat puas dalam memperoleh
pengetahuan dan menjadikan anak tidak biasa dengan hal yang rumit yaitu anak usia dini
akan menjadi generasi yang berpikir instan, penurunan konsentrasi dalam belajar atau
melakukan sesuatu, malas menulis dan membaca buku, kelemahan dalam berinteraksi
secara internal maupun eksternal.
Selain itu, penggunaan gadget secara kontinyu juga berpengaruh terhadap kesehatan anak.
Misalnya pada perubahan pola makan dan istirahat, waktu makan menjadi tidak teratur,
menurunkan metabolisme, ambeien, dapat menyebabkan mati rasa, kesemutan, kelemahan,
atau kerusakan otot pada tangan dan jari. Mata anak yang masih sangat sensitive bisa
terluka dan dapat menyebabkan gangguan mata yaitu cepat menurunnya daya penglihatan
anak.
Maka, dengan hadirnya beragam aplikasi gadget yang merusak karakter anak usia dini
dalam segi perkembangan mental dan cara berinteraksi dengan lingkungannya
menyebabkan ketidaksetimbangan dalam proses perkembangan psikologisnya.
SIMPULAN
Gadget, barang dengan bentuk yang tipis namun manfaat yang besar dapat mengubah
kehidupan, bahkan tidak "tanggung" dalam mengubahnya. Hampir semua aspek dalam
hidup ini bisa berubah dengan arus teknologi yang semakin canggih. Anak usia dini adalah
asset negara dalam target bentuk generasi yang lebih baik untuk di masa depan nantinya.
Sangat disayangkan jika asset negara tidak dapat dikembangkan dengan baik, mulai dari
segi potensi, karakter budaya, cara bersosialisasi, dan lain sebagainya.
(Nama Penulis)
Al Walad: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Page |5
Dengan berbagai kasus yang telah terjadi, alangkag baiknya semua orang tua dapat
menjadikan semua itu sebagai sebuah pelajaran dan mampu mengubah cara berpikir
instannya dalam mendidik anak usia dini di masa emas. Beberapa cara yang dapat
dilakukan para orang tua dalam mendidik anak usia dini agar masa perkembangannya
berjalan sesuai semestinya: (1) Memahami kemampuan anak dengan meluangkan waktu
untuk menilai seberapa tajam anak memilah hal-hal baru; (2) Menyediakan atau
menciptakan lingkungan belajar yang baik, menyenangkan dan sesuai dengan keinginan si
anak; (3) Tidak memarahi anak ketika anak melakukan kesalahan, artinya sebaiknya para
orang tua membiarkan anaknya belajar dari kesalahan yang telah ia perbuat dan membantu
si anak dalam belajar progresif dengan memperkuat landasan pendidikan mereka; (4)
Bersabar dan aktif dalam mendidik anak meskipun anak sudah mendapatkan pendidikan
melalui taman belajar atau lembaga pendidikan, orang tua tetap memiliki peran terbesar
dalam menciptakan suatu karakter dalam diri seorang anak; (5) Meluangkan banyak waktu
untuk anak, agar anak tidak merasa kesepian dan bosan dirumah karena tidak ada teman
bicara.
Orang tua memegang peran utama dalam pendidikan di masa emas anak usia dini. Bermain
diluar rumah lebih baik daripada diam terpaku dengan gadget. Orang tua dituntut lebih
kreatif dalam mendidik anak, menyediakan sarana bermain dan belajar dan media lainnya
yang lebih sehat dan sesuai dengan masa tumbuh kembang anak mereka, utamanya masa
emas anak usia dini.
DAFTAR PUSTAKA
(Nama Penulis)
Al Walad: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini