Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENELITIAN

Pengaruh Gadget Pada Anak Usia Dini Di RA AL - Husna


Jakarta Timur

IDIK4007 Metode Penelitian


Iis Juarsih
857071404
S1 PGPAUD AKPMM
UPBJJ JAKARTA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2022.1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat dan
hidayahNya yang memberi kesempatan pada saya, sehingga dapat menyelesaikan proposal yang
berjudul “Pengaruh Gadget pada Anak Usia Dini di RA AL - Husna”. Proposal ini diadakan untuk
menambah wawasan sehingga para pembaca agar dapat menguasai cara menjauhkan atau
mengurangi pemakaian gadget pada anak usia dini. Penyusunan proposal penelitian ini
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi mahasiswa Program Studi Sarjana Pendidikan
Guru PAUD Tahun 2022. Saya menyadari bahwa banyak kekurangan yang tersirat di dalam
proposal yang saya buat ini, namun saya sangat berharap pembaca memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun. Oleh karena itu, saya ingin
mengucapkan terima kasih, kepada :
1. Dosen penelitian Ibu Astrid Alifkalaila S.Pd, M.Sc.
2. Seluruh Dosen Program Studi Sarjana Pendidikan Guru PAUD AKPMM Universitas
Terbuka UPBJJ Jakarta
3. Suami dan anak yang sudah membantu dan selalu mendoakan serta memotivasi untuk
senantiasa bersemangat dan tak mengenal kata putus asa. Terima kasih atas segala
dukungannya, baik secara material maupun spiritual hingga terselesaikannya proposal
ini.
4. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya proposal ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat-Nya kepada semua pihak yang
telah membantu. Akhir kata, saya mohon maaf apabila ada kesalahan kata maupun penulisan,
semoga proposal ini dapat bermanfaat.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi serta isu pada global mengalami kemajuan yang sangat
pesat, ditandai dengan kemajuan pada bidang gosip dan teknologi, keliru satu produk dari
penemuan kecanggihan teknologi adalah gadget, sebagaimana dijelaskan bahwa gadget
merupakan barang canggih yg bisa menyajikan aneka macam media gosip, jejaring sosial,
hobi dan hiburan (Manumpil, 2015). Pada sebuah survei sang Common Sense Media yang
ditujukan kepada 350 orangtua di Philadelphia, Amerika perkumpulan menyatakan bahwa
anak-anak mulai usia 4 tahun sudah memiliki perangkat smartphone langsung tanpa
supervisi orang tua. Terdapat 25% orangtua mengaku meninggalkan anak mereka sendirian
memakai gadget saat menjelang tidur, 33% orangtua mengaku anaknya yang berusia 3-4
tahun suka menggunakan lebih dari satu smartphone, 42% mengaku anaknya yang berusia
1 tahun cenderung menggunakan gadget buat bermain game, menonton video, dan
bermain software, 70% orangtua mengaku mengizinkan anaknya yang berusia 6 bulan
sampai 4 tahun bermain smartphone saat mereka sedang mengerjakan pekerjaan rumah,
dan 65% orang tua melakukan hal yg sama buat menenangkan anak saat berada di kawasan
awam (Louis, 2015).
Di era yang terbaru penggunaan gadget sudah sebagai hal yang biasa ditambah lagi
dengan adanya pandemi Covid-19 yang menjadikan kehidupan manusia lebih terikat lagi
dengan gadget. Kegiatan berbelanja sampai menggunakan belajar dilakukan secara daring
berasal tempat tinggal melalui gadget. Sebelum adanya Covid-19 saja jumlah pengguna
gadget di Indonesia sudah cukup tinggi , hal ini terlihat asal data statistik telekomunikasi
Indonesia persentase pengguna internet usia lima tahun ke atas.
Dewasa ini tak jarang sekali kita menemukan pemanfaatan gadget menjadi salah
satu jalan pintas orang tua pada pendamping sebagai pengasuh bagi anaknya.
menggunakan berbagai fitur serta software yag menarik mereka memanfaatkannya buat
menemani anak agar orang tua dapat menjalankan aktivitas dengan damai, supaya anak
tidak menangis, membuat keributan, dan bermain kotor-kotoran, serta merusak aktivitas
orang tua. Padahal perlu diketahui bahwa periode perkembangan anak yang sangat sensitif
artinya ketika usia 1-5 tahun, sebagai masa anak usia dini sebagai akibatnya tak jarang
dianggap the golden age. Saat ini semua aspek perkembangan kecerdasan, yaitu kecerdasan
intelektual, emosi, dan spiritual mengalami perkembangan yang luar biasa sehingga yang
akan mempengaruhi dan memilih perkembangan selanjutnya, ketika anak berada pada the
golden age seluruh info akan terserap cepat.
Pada dasarnya anak-anak harus belajar lebih banyak berinteraksi secara tatap muka
daripada dengan teknologi digital. Hal ini dikarenakan anak-anak tak bisa menilai karakter
yg muncul pada layar gadget menggunakan pemahaman yg benar (suhana, 2018). Hadirnya
teknologi digital dikalangan anak usia dini tentu menjadi tantangan besar khususnya bagi
para orang tua sehingga peran orang tua menjadi sangat penting.
Berdasarkan Penelitian Zaini, M (2019) menyatakan bahwa kencenderungan anak
usia 4-6 tahun di Yogyakarta memainkan smartphone dan tablet lebih untuk kepentingan
game dari pada edukasi.
Berdasarkan kenyataan di atas yg memaparkan penggunaan gadget di anak-anak
dalam grup usia yang terbilang sangat luas. Disamping itu, harapan para orang tua terhadap
anak mereka yaitu bisa menaikkan motivasi pada belajar, ketika anak memiliki motivasi
yg tinggi buat menelaah sesuatu, anak bisa menyerap serta tahu materi dengan baik
(Aulina, 2018).
Sesuai uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk menyelidiki sejauh mana
pengaruh atau dampak yg ditimbulkan terhadap penggunaan gadget (positif juga negatif)
dan kelayakan penggunaan gadget di anak usia dini, Hal tersebut perlu dilakukan sebab
anak-anak usia dini yg menggunakan gadget, serta orang tua terkesan membiarkan anak-
anaknya menggunakan gadget tersebut.
B. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang menjadi pokok penelitian sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan gadget?
2. Bagaimana perkembangan gadget pada anak-anak?
3. Apa dampak positif dari penggunaan gadget pada anak usia dini?
4. Apa dampak negatif dari penggunaan gadget pada anak usia dini?
5. Bagaimana peran orang tua dalam mengontrol penggunaan gadget pada anak usia dini?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan gadget pada anak usia dini (3-5 tahun)
di RA Al- Husna Jakarta Timur
2. Tujuan Khusus
a. Untuk menjelaskan definisi dari gadget
b. Untuk menjelaskan perkembangan gadget pada anak usia dini
c. Untuk mendeskripsikan dampak positif dari penggunaan gadget pada anak usia dini
d. Untuk mendeskripsikan dampak negatif dari penggunaan gadget pada anak usia
dini
e. Untuk menguraikan peran orang tua dalam mengontrol penggunaan gadget pada
anak usia dini
D. Manfaat Penelitian
1. Untuk menambah pengetahuan saya dan memberi informasi kepada para pembaca
tentang pengaruh gadget pada anak usia dini.
2. Sebagai informasi dan bahan acuan bagi orang tua dan guru agar memperhatikan anak
ketika menggunakan gadget.
3. Untuk melengkapi kepustakaan Fakultas yang disediakan sebagai bahan bacaan dan
referensi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gadget
Teknologi yang semakin berkembang memberikan banyak kemudahan pada manusia
untuk melakukan banyak hal. Salah satu hasil dari adanya kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi ialah gadget. Kata gadget berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti
perangkat elektronik kecil yang mempunyai fungsi khusus. Menurut Manumpi
menyatakan bahwa gadget merupakan istilah yang digunakan dalam menyebut beberapa
macam jenis alat teknologi yang sifatnya semakin berkembang pesat dan memiliki fungsi
khusus, seperti smartphone, iphone, computer dan tab (Anggraeni, 2019) Smartphone
menjadi salah satu jenis gadget yang banyak digunakan oleh orang-orang, dan hampir
setiap orang memiliki smartphone. Gadget menjadi sesuatu yang sangat disukai oleh
banyak orang baik orang dewasa atau anak-anak karena kecanggihannya hingga saat ini.
B. Perkembangan Gadget pada Anak – anak
Semula gadget lebih difokuskan sebagai alat komunikasi, namun seiring kemajuan
era saat ini, gadget sudah dipercanggih dengan berbagai fitur-fitur yang ada di dalamnya
sehingga memungkinkan penggunaannya dapat melakukan berbagai kegiatan dengan
hanya satu gadget ini. Hal tersebut mulai dari bertelepon, berkirim pesan, email, foto selfie,
atau memotret sebuah objek, fitur jam, dan masih banyak fitur yang dapat dimanfaatkan
dari gadget ini. Seiring kemajuan zaman dan teknologi, sekarang belajar tidak hanya
terfokus hanya dengan buku, namun melalui gadget kita dapat mengakses berbagai ilmu
pengetahuan yang diperlukan. Saat ini internet sudah berada dalam genggaman, cukup
dengan sebuah smartphone kita bisa menikmati kapanpun dari rumah dan dimana pun
berada. Gadget menjadi hal yang menarik bagi anak-anak karena gadget menyediakan
dimensi-dimensi gerak, warna, suara dan lagu sekaligus dalam perangkat untuk berbagai
tujuan seperti bermain game, menonton video, mendengarkan musik, mengobrol dan
menjelajahi situs web, Munir dalam (Zaini & Soenarto, 2019). Penggunaan gadget yang
sempurna di kalangan siswa, khususnya anak usia dini dapat mengasah pemahaman pada
berilmu, misalnya pada hal kosakata (Machmud, 2018).
Mayoritas penelitian melaporkan bahwasanya penggunaan mobile applications
pada anak berusia 2-5 tahun menyampaikan dampak positif pada perkembangan literasi,
matematika, sains, pemecahan duduk perkara, serta self efficacy (Herodotou, 2018).
Penggunaan gadget yang berlebihan akan memiliki dampak buruk bagi anak.
Seorang anak yang menghabiskan waktunya hanya dengan bermain gadget akan menjadi
lebih emosional, pemberontak karena mereka merasa sedang diganggu saat asyik bermain
game. Anak cenderung menjadi malas untuk mengerjakan rutinitas sehari-hari, bahkan
untuk makanpun anak menjadi harus disuapi, karena mereka terlalu asyik menggunakan
gadgetnya. Hal yang lebih mengakhawatirkan lagi adalah apabila mereka sudah fokus pada
gadgetnya saja tidak tengok kanan kiri atau memperdulikan orang disekitarnya, sehingga
mereka sering menjadi enggan untuk menyapa kepada orang yang lebih tua.
C. Dampak dari penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini
Saat ini sering ditemukan para orang tua membelikan gadget yang canggih dengan
model yang sesuai dengan keinginan anak. Orang tua yang memiliki pekerjaan diluar
rumah sambil menggunakan gadget adalah untuk memantau aktivitas dan berkomunikasi
dengan anaknya yang berada di rumah.
1. Dampak Positif
Menurut (Sundus, 2017) penggunaan gadget pada anak-anak memberikan
dampak positif terhadap motorik dan kognitif anak selain itu juga bisa
digunakan sebagai sarana hiburan dan melatih jiwa kompetisi pada anakanak.
Manfaat atau dampak positif dari gadget dapat dirasakan jika penggunaannya
dilakukan dengan disertai kontrol, tidak berlebihan, pemilihan konten yang
ditonton merupakan konten yang bersifat postif seperti berisikan informasi-
informasi yang dapat memberikan pengetahuan baru, untuk anak-anak konten
yang di lihatnya bisa berupa pembelajaran menarik mengeai cara berhitung
membaca atau berisikan cerita dan lainya.
a. Dampak positif terhadap motorik anak Keterampilan motorik yang melibatkan
otot-otot kecil seperti gerakan bibir, jari, pergelangan tangan. Jari-jari anak menjadi
terlatih ketika mereka bermain gadget.
b. Mengasah kemampuan kognitif anak yaitu berkaitan dengan kemampuan untuk
berfikir atau memproses informasi, penalaran, mengingat, yang melibatkan syaraf
otak (Mardalena dkk., 2020). Banyaknya aplikasi atau video yang dapat
memberikan edukasi dan tantangan bagi anak dapat membantu anak untuk melatih
kemampuan kognitif anak, gadget lebih menarik bagi anak sehingga lebih
membangkitkan semangat anak.
c. Sebagai sarana hiburan bagi anak-anak yang memiliki banyak fitur menarik,
dengan adanya beragam warna, efek suara, gambar yang menarik yang sangat
disukai anak dalam sebuah aplikasi permainan atau video youtube. Aplikasi
permainan dapat dengan mudah diunduh melalui aplikasi store seperti permainan
puzzle, balapan atau permainan yang bersifat petualangan.
d. Melatih kemampuan berkompetisi anak, melalui permainan-permainan di dalam
gadget, ketika mereka bermain game yang sifatnya kompetisi dan melibatkan lebih
dari satu orang maka dia akan merasakan seperti apa itu kompetisi dan membuatnya
terbiasa dengan lingkungan kompetisi.

2. Dampak Negatif
. Warisya dalam (Syifa dkk., 2019) mengungkapkan bahwa gadget memiliki hal
negatif seperti maraknya penipuan di media massa kemudian banyaknya anak
yang mengakui kecanduan dan bahaya dari radiasi yang dapat menyebabkan
ganguan pada penglihatan. (Sundus, 2017) juga mengungkapkan bahwa gadget
dapat berpengaruh terhadap kemampuan berbicara anak, karakter, kualitas
belajar anak, gangguan pemusatan, bahkan dapat menyebabkan depresi.
a. Terhambatnya perkembangan bicara dan bahasa anak. Kemampuan bicara
berkaitan dengan kemampuan verbal untuk berkomunikasi dengan manusia
sedangkan bahasa berkaitan dengan seluruh sistem komunikasi yang diucapkan
secara verbal atau tulisan. Anak yang mengalami gangguan keterlambatan
berbahasa mungkin hanya akan mampu menyambungkan satu dua kata saja, anak
dengan keterlambatan bicara dapat menggunakan kata-kata atau frasa tetapi sulit
untuk dimengerti, anak akan belajar berbicara dan berbahasa ketika berinteraksi
dengan oranglain akan tetapi karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu di
depan layar gadget mereka menjadi jarang berinterkasi dengan orang lain berakibat
pada kurangnya kemampuan bicara dan bahasa anak.
b. Masalah belajar anak usia dini lebih cepat dalam menerima dan menyerap hal-hal
baru. Jika mereka terlalu lama menghabiskan waktu dengan gadget, waktu untuk
berinteraksi dan belajar dengan orang tuanya terbatasi padahal mereka butuh untuk
berinteraksi dengan orang tua agar dapat mengetahui banyak kalimat baru dan
belajar banyak hal dari lingkungannya. Gadget juga bisa membuat anak menjadi
malas untuk belajar.
c. Gangguan pemusatan atau yang lebih dikenal dengan ADHD (Attension
Deficit/Hyperactivity Disorder). Penggunaan gadget tanpa adanya kontrol dari
orang tua dengan penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada
anak seperti sulit untuk fokus, gangguan perilaku, mudah gelisah dan perubahan
perilaku ini menyebabkan anak sulit untuk belajar (Setianingsih dkk., 2018). Anak-
anak yang telah ketagihan untuk bermain gadget kita dapat lihat bahwa mereka
menjadi mudah gelisah, mudah marah apalagi saat merasa terganggu saat bermain
gadget atau tidak diijinkan untuk menggunakan gadget.
d. Dampak negatif terhadap karakter. Penggunaan gadget yang berbelebihan dapat
memberikan dampak negatif terhadap anak seperti kurangnya sopan santun
terhadap orang tu, sering berkata kasar, bisa juga terjadi karena anak melihat
konten-konten yang kurang baik seperti anak yang menonton video youtube orang-
orang yang menggunakan bahasa yang agak kasar, mengunakan bahasa yang
kurang baik dan kotor yang kemudian ditiru anak, maka kita dapat menyimpulkan
bahwa orang tua tidak bisa membiarkan anak dengan bebasnya menggunakan
gadget karena dikhawatirkan melihat konten-konten yang yang dapat merusak
karakter anak dan dapat terbawa dikehidupan nyata sampai anak dewasa.
e. Depresi. Dampak negatif yang paling menakutkan dari penggunaan gadget ialah
terhadap mental dan psikologis anak, yang bisa menyebakan depresi. Penggunaan
gadget yang sering berlebihan atau sudah kecanduan dapat mengakibatkan
penggunannya sering merasa cemas apabila tidak ada gadget dan mengakibatkan
depresi pada penggunanya.
D. Peran Orang tua
Orang tua merupakan orang dewasa yang paling dekat anak, yang akan menjadi
tempat utama anak untuk belajar banyak hal, sikap dan perilaku orang tua akan dilihat dan
ditiru anak, orang tua juga yang harus memastikan bahwa anak-anaknya dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Orang tua memiliki peran yang besar untuk mengontrol
mengawasi dan mendampingi penggunaan gadget oleh anakanak agar dapat terhindar dari
efek yang dapat ditimbulkan dari penggunaan gadget. Orang tua perlu menerapkan
berbagai aturan supaya anaknya menggunakan gadget sesuai kebutuhan.
Pertama, berikan kesempatan anak mengggunakan gadget buat belajar serta
berinteraksi. Karena penggunaan gadget sekarang adalah sesuatu yg tak dapat dihindari,
namun kenyataannya gadget mempunyai dampak-dampak tertentu terhadap penggunanya.
Termasuk efek fisik, jadi orang tua harus mengerti manfaat dan tujuan dalam penggunaan
gadget, sampaikan arahan pada anak bagaimana memakai gadget dengan benar. Perhatikan
posisi duduk serta memperhatikan letak cahaya dan jarak pandang mata menggunakan
gadget, karena jarak pandang yg terlalu dekat akan mengganggu penglihatan anak.
Kedua, pilihlah software yg sesuai menggunakan kebutuhan anak. Sesuaikan
dengan usia serta kemampuan anak. Yaitu semua permainan, sosial media, video
seluruhnya wajib melewati supervisi orangtua, karena unsur kekerasan serta pornografi
rentan terjadi atau praktis dihasilkan pada konten tersebut, kemudian berikan penjelasan
secara bijak setiap fungsi asal konten yang terdapat di gadget. Anak akan mampu
mendapatkan penjelasan sebelum mereka asik menggunakan gadgetnya.
Ketiga, tempatkan gadget pada tempat yang pas. Kadang orang tua merasa bangga
dengan dapat meletakkan gadget dalam kamar anak mereka. Sebenarnya membahayakan,
membuat orangtua susah memantau kegiatan anaknya ketika bermain gadget. Pilihkan
kursi atau meja yang nyaman, karena kebiasaan bermain gadget menggunakan posisi tidur
tidak baik buat kesehatan mata.
Keempat, mengatur durasi penggunaan gadget. Tidak mengabaikan anak asik
menggunakan gadget. Semua aplikasi maupun kecanggihan digital ini memang
mengasikkan sampai membuat lupa waktu, sehingga orangtua wajib menegaskan batas
penggunaan gadget. Kemudian orang tua selalu membangun hubungan yang baik
menggunakan anaknya. Lalu orangtua memberikan model penggunaan gadget secara
positif.
Kelima, bantu supaya anak dapat menghasilkan keputusan sendiri. Kadang anak
ingin membentuk suasana yang baru tetapi tidak berani berbicara jujur pada orang tuanya.
Orang tua wajib selalu mengajak diskusi bahkan mengajak bercerita agar anak bisa
menampilkan atau berkreasi menggunakan ide yang ada di pikirannya. Tanamkan pula rasa
takut terhadap yang Kuasa sebagai akibatnya bila tidak ada orang tua dia memahami bahwa
Tuhan memperhatikan serta melihat apa yang dilakukan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan teknologi masa kini mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Sangat banyak kemudahan dan kepraktisan yang dijanjikan dalam penggunaan teknologi.
Saat ini komunikasi menjadi sangat mudah dan dapat dilakukan dengan sangat real tanpa
terhambat ruang dan waktu. Teknologi seperti gadget saat ini menjadi semakin canggih
tidak hanya dalam mengirim suara dan gambar yang menjadi lebih mudah tanpa
mengeluarkan biaya yang sangat banyak. Pengguna teknologi pada era ini tidak kenal
usia. Gadget memiliki banyak manfaat dan juga dampak negatif terhadap penggunanya,
gadget menjadi suatu hal yang menarik bagi anak karena memiliki fitur yang beragam
dengan dilengkapi warna, gambar dan suara yang dapat menarik perhatian anak. Hal
lainnya juga karena anak sering melihat orang tuanya yang sibuk bermain gadget. anak
mampu untuk mengunduh aplikasi sendiri juga disebabkan karena melihat orang tuanya.
Permasalahan-permasalahan dari penggunaan gadget bisa saja dialami anak karena orang
tua yang kurang mendampingi dan mengontrol pengunaannya dan mungkin juga belum
pahamnya akan dampak yang akan ditimbulkan dari gadget terhadap fisik dan mental
anak. Orang tua memiliki peran yang besar untuk mengontrol mengawasi dan
mendampingi penggunaan gadget oleh anakanak agar dapat terhindar dari efek yang
dapat ditimbulkan dari penggunaan gadget.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, S. (2019). Pengaruh Pengetahuan Tentang Dampak Gadget Bagi Kesehatan


TerhadapPerilaku Penggunaan Gadget Pada Siswa SDN Kebun Bunga 6 Banjarmasin.
Faletehan Health Journal, 6(2), 64–68.
Aulina, C. N. (2018). Penerapan Metode Whole Brain Teaching dalam Meningkatkan Motivasi.
Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 1–12.

Herodotou, C. (2018). Young children and tablets: A systematic review of effects on learning and
development. Journal of Computer Assisted Learning, 34(1), 1–9.
https://doi.org/10.1111/jcal.12220

Indonesia, R. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional. Jakarta.

Informasi, S. D. S. K. dan T. (2018). Statistik Telekomunikasi Indonesia. Diakses pada 09 Mei


2022 melalui http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2 554/19755.pdf

Louis, C. Saint. (2015). Many Children Under 5 Are Left to Their Mobile Devices, Survey
Finds. Diakses 08 Mei 2022, dari
https://www.nytimes.com/2015/11/02 /health/manychildren-under-5-areleftto-theirmobile-devices-surveyfinds.html

Machmud, K. (2018). The Smartphone Use in Indonesian Schools: The High School Students’
Perspectives. Journal of Arts and Humanities, 7(3), 33
https://doi.org/10.18533/journal.v7i3. 1354

Mardalena, K., Yuhasriati, & Amalia, D. (2020). Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak
Usia Dini dengan Kegiatan Bermain Balok di PAUD Nurul Hidayah Lampuuk Aceh.
5(1), 36–45.

Setianingsih, Ardani, A. W., & Khayati, F. N. (2018). Dampak Penggunaan Gadget Pada Anak
Usia Prasekolah Dapat Meningkatan Resiko Gangguan Pemusatan Perhatian Dan
Hiperaktivitas. Gaster, 16(2), 191. https://doi.org/10.30787/gaster.v16i2.297

Suhana, M. (2018). Influence of Gadget Usage on Children’s SocialEmotional Development. In


International Conference of Early Childhood Education (ICECE 2017) (Vol. 169, hal.
224–227).
Syifa, L., Setianingsih, E. S., & Sulianto, J. (2019). Dampak Penggunaan Gadget terhadap
Perkembangan Psikologi pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 3(4), 527-533.

Zaini, M., Soenarto. (2019). Persepsi Orangtua terhadap Hadirnya Era Teknologi Digital
di Kalangan Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol3(1),
254-264. Yogyakarta : Jurnal Obsesi diakses pada tanggal 09/05/2022 melalui
https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/127 DOI: 10.31004/obsesi.v3i1.127

Jakarta, 13 Mei 2022

Iis Juarsih

Anda mungkin juga menyukai