Anda di halaman 1dari 21

PENYALAHGUNAAN PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK

(Studi Pada Sekolah Dasar Inpres Jongaya Di Wilayah Kerja Puskesmas


Jongaya Kota Makassar)

MISUSE OF GADGET USE IN CHILDREN (Study At Inpres Jongaya


Elementary School in the Puskesmas Work Area Jongaya Makassar City)

Nama penulis tanpa gelar1 dan Nama penulis tanpa gelar2


1
lembaga afiliasi penulis pertama
Email:
2
lembaga afiliasi penulis kedua
Email:

Abstrak
Perkembangan teknologi berdampak terhadap perubahan pola pikir yaitu dampak positif dan negatif.
Sebagaimana, kejahatan di era teknologi perlu adanya kewaspadaan yang ditimbulkan oleh perkembangan
teknologi. Tidak dapat dipungkiri, terdapat sejumlah siswa sekolah dasar yang cenderung menghabiskan
waktunya dengan memegang gadget. Berdasarkan permasalahn tersebut, maka penelitian ini bertjuan untuk
mengetahui Penyalahgunaan Penggunaan Gadget Pada Anak (Studi Pada Sekolah Dasar Inpres Jongaya Di
Wilayah Kerja Puskesmas Jongaya Kota Makassar). Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
ialah metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelatif untuk menguji ada tidaknya pengaruh Pengawasan
Pemerintah/ Puskesmas, Bentuk Bentuk Pengawasan Orang Tua terhadap penggunaan gadget pada anak dan
melihat Pengawasan Pemerintah/ Puskesmas dan Bentuk Bentuk Pengawasan Orang Tua secara simultan
terhadap penggunaan gadget pada anak. Metode analisis data penelitian ini menggunakan uji analisis regresi,
dan uji hipotesis dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian ini adalah Pengawasan Pemerintah/ Puskesmas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan gadget pada anak dengan hasil 0,016 < 0,05, Bentuk
Bentuk Pengawasan Orang Tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan gadget pada anak
dengan hasil 0,008 < 0,05 sedangkan Pengawasan Pemerintah/ Puskesmas dan Bentuk Bentuk Pengawasan
Orang Tua secara simultan terhadap penggunaan gadget pada anak dengan hasil 0,001 < 0,05

Kata Kunci : Pengawasan Pemerintah/ Puskesmas, Pengawasan Orang Tua dan Penggunaan Gadget Pada
Anak

Abstract
The development of technology certainly changes the pattern of life that cause both positive and negative
impacts. Of course, we must be aware of the impacts caused by technological developments. Now many
elementary school students spend more of their time to use gadgets. Based on the problem, thenThis
research aims to determine abuse of use Gadgets in Children (Study at Inpres Jongaya Elementary School in
the Region Work of Puskesmas Jongaya Makassar City). The research methods used in this study are
quantitative with correlative types of research to test the presence or absence influence of Government
Supervision / Puskesmas, Form Form Parental Supervision of the use of gadgets in children and see
Government Supervision / Puskesmas and Forms Simultaneous Parental Controls on gadget use in a child.
The data analysis method of this study uses an analysis test regression, and test hypotheses with the help of
SPSS. The result of this study is Government Supervision / Puskesmas positive and significant effect on the
use of gadgets in children with a result of 0.016< 0.05, Form of Parental Supervision positive and
significant effect on the use of gadgets in children with a yield of 0.008< 0.05 while Government Oversight/
Puskesmas and Forms of Simultaneous Parental Supervision against the use of gadgets in children with a
result of 0.001 <0.05.
Keywords: Government Supervision / Puskesmas, Supervision of People Parents and The Use of Gadgets in
Children
1
Submitted/Accepted:
DOI:
PENDAHULUAN dan berdasarkan data diperoleh bahwa
Berkembangnya teknologi informasi terdapat 98% anak usia SD telah
yang sangat pesat memberikan dampak pada menggunakan gadget dengan pembagian 67%
proses pembelajaran siswa di bidang milik orang tua, 18% milik keluarga, dan 14
pendidikan.Berawal dengan tujuan untuk % milik sendiri.
berkomunikasi, saat ini penggunaan gadget Berdasarkan data yang diperoleh oleh
berubah alih menjadi kerbutuhan primer Indonesian Hottest Insight (Liputan6, 2016,
untuk setiap manusia. Kemunculan gadget hal 5 -7), melaporkan bahwa sebanyak 40%
akan terus diperbaharui guna memudahkan usia anak Indonesia menggunakan. Riset yang
kegiatan manusia sehari-harinya. telah dilakukan oleh Kementrian Komunikasi
Seperti yang telah di masyarakat bahwa dan Informatika Republik Indonesia
penggunaan gadget tidak hanya terfokus pada (KOMINFO) Pengguna Gadget Pada Anak di
usia dewasa, bahkan anak sekolah dasar Sekolah dan Luar Sekolah usia sekolah dasar
hingga remaja turut serta dalam penggunaan di Indonesia mendapatkan hasil sebesar
gadget dengan tujuan untuk pencarian 79,5%. Oleh karena itu, berdasarkan hasil
informasi dan pengerahuan ataupun hanya survei tersebut diketahui bahwa anak usia
untuk sekedar hiburan. Namun, mayoritas sekolah dasar mayoritas telah menggunakan
penggunaan gadget pada usia tersebut gadget khususnya di Indonesia.
menggunakan dalam hal negatif dan tentunya Data pada tahun 2016 mencantumkan
juga akan memberikan dampak negatif pada bahwa perkiraan pengguna smartphone
kehidupannya. mencapai 2,1 miliar dan pada tahun 2010
Definisi dari gadget sendiri ialah suatu sekitar 2,5 miliar. Diproyeksikan penggunaan
benda yang memiliki kemampuan super smartphone pada tahun 2018 lebih dari 36%
canggih dengan aplikasi pendukung yang dan angka tersebut mengalami kenaikan
menarik perhatian pada masyakat untuk sebanyak 10% dari tahun 2011.
mendapatkan sumber berita, meningkatkan Arus globalisasi yang masuk dan
hobi, dan juga bisa digunakan sebagai berpenharuh terhadap seluruh elemen
huburan dikala penat. Fungsi gadget sendiri masyarakat tidak dapat dipungkiri. Segala
juga tidak hanya fokus sebagai sarana aspek kehidupan telah mengalami bentuk
komunikasi dengan bentuk seperti laptop, perubahan diantaranya teknologi, sosial-
smartphone, notebook, iPad, dan sejenisnya. ekonomi, maupun pendidikan. Namun, aspek
Seluruh kalangan masyarakat telah yang berkembang paling pesat ialah di bidang
mendapat akses untuk menggunakan gadget. teknologi (Kurniawan dkk, 2019:76 – 88).
Diketahui bahwa Indonesia meupakan Kemunculan teknologi dibersamai
pengguna internet terbesar di Asia Tenggara dengan kelangkapan aplikasi atau beberapa
2
Submitted/Accepted:
DOI:
fitur yang sangat memudahkan aktivitas buruk. Terlebih jika pada usia anak-anak
masyarakat. Kemajuan teknologi yang paling sudah mengalami kecanduan pada gadget, hal
dirasakan yaitu dengan kemunculan gadget. itu akan memberikan dampak negatif dan
Saat ini, penggunaan gadget berkisar pada menghambat perkembangan anak-anak untuk
seluruh golongan yaitu tua dan muda, tumbuh menjadi insan yang unggul.
dikarenakan memiliki akses yang sangat Chusna (2017) menyebutkan bahwa
mempermudah mengenai informasi yang akan sebanyak 43,1% anak yang berada pada usia
diketahui secara efektif dan efisien (Amri di bawah 15 tahun telah menggunakan gadget
dkk, 2020:8 – 9). dalam waktu 1-3 jam perharinya dan
Sebagai tempat pembelajaran pertama, sebanyak 28,8% anak menggunakan gadget
orang tua dan guru memiliki peran yang lebih dari empat jam dalam sehari.
penting khusunya untuk memberikan Survei yang telah dilakukan oleh
pemahaman kepada anak di era Amerika Serikat menjelaskan terdapat anak-
perkembangan teknologi saat ini. Sangat anak dengan rentang usia 8-10 tahun
diperlukan arahan yang bijak dari orang tua menggunakan gadget perharinya selama 8
dan guru agar anak bisa menyerap dampak jam. Data yang diperolah dari Kementerian
positif yang dirasakan melalui penggunaan Komunikasi Dan Informatika (2017)
gadget bukan malah candu akan hal negatif menunjukkan bahwa anak usia dasar telah
yang dibawanya. menghabiskan waktunya untuk bermain
Melalui penggunaan internet, usia anak- gadget selama 11 jam sehari. Dapat
anak siswa sekolah dasar dapat mencari dan disimpulkan, bahwa pemakaian gadget
mengikuti proses pembelajaran atau belajar menghabiskan waktu yang lebih banyak jika
secara mandiri kapanpun dan dimanapun dibandingkan proses belajar mereka di
melalui sumbet yang tersedia di internet. Usia sekolah.
sekolah dasar merupakan hal dasar untuk Yang terjadi di Sekolah Dasar Inpres
perkembangan anak-anak dan harapan orang Jongaya ialah timbulnya kasus yang disebut
tua di masa depan nanti, sehingga dibutuhkan gadget addicted disebabkan pandemi yang
peran orang tua untuk membentuk perilaku mengharuskan anak belajar di rumah.
anak yang lebih bijaksana kedepannya. Diketahui bahwa kecanduan yang dialami
Teknologi yang terus berkembang oleh siswa disebabkan proses belajar anak
mempangaruhi kehidupan dan menciptakan secara daring dan diharuskan menggunakan
dampak yang negatif maupun positif. gadget. Pada kenyataannya, kasus kecanduan
Berdasarkan hal tersebut, tentu merupakan pada gadget termasuk dampak negatif dari
tanggungjawab kita agar perkembangan semakin berkembangnya teknologi.
teknologi tidak membawa dampak yang
3
Submitted/Accepted:
DOI:
Penelitian akan dilakukan di Sekolah mengatasi kecanduan pada gadget
Dasar Inpres Jongaya Kota Makassar karena menggunakan permainan tradisional, karena
berdasarkan data statistik makassar dalam dianggap sangat efektif dan ketarampilan
angka 2022. Sekolah Dasar Inpres Jongaya siswa akan menigkat. Penelitian selanjutnya,
Kota Makassar berada di Kecamatan dilakukan oleh (Siwi, Krisnawati,
Tamalate. Kecamatan Tamalate merupakan Sulistyowati, & Safitri, 2019) mengenai
salah satu kecamatan terbesar di Kota bentuk upaya untuk mengatasi kecanduan
Makassar dari 15 kecamatan, sehingga lokasi gadget. Pendapat mereka yaitu orang tua
penelitian yang dipilih dapat harus memberikan pengawasan yang
merepresentasikan kondisipenggunaan gadget konsisten kepada anak-anak mengenai
pada anak sekolah. Data yang diambil dari pemakaian gadget agar lebih terkontrol.
beberapa sekolah yang berada di Wilayah Berdasarkan paparan diatas, dapat dilihat
Kerja Puskesmas Jogaya, bahwa anak yang berada di usia sekolah dasar
Jika anak tidak mau lepas dari gadget lebih sering menghabiskan waktunya untuk
dan mengalami emosi berlebih jika sedang bermain gadget dan tidak belajar, kebanyakan
tidak meemagang gadget, maka hal tersebut dari mereka juga membuka aplikasi yang
merupakan tanda-tanda seorang anak tidak berhubungan dengan pembelajaran. Hal
mengalami kecanduan pada gadget (Sutisna et tersebut akan mengkhawatirkan para seluruh
al., 2020). Namun, proses belajar di rumah orang tua karena dapat menimbulkan efek
pasti membutuhkan gadget, sehingga sangat negatif dan mempengaruhi semangat serta
perlu pengawasan orang tua dalam hal motivasi siswa untuk belajar. Oleh karena itu,
tersebut. peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Beberapa penelitian terdahulu yang mengenai “Penyalahgunaan Penggunaan
membahas mengenai penggunaan gadget akan Gadget Pada Anak (Studi Pada Sekolah
dibahas sebagai berikut. Penelitian pertama Dasar Inpres Jongaya Di Wilayah Kerja
dilaksanakan oleh (Wahyuni, Siahaan, Arfa, Puskesmas Jongaya Kota Makassar)”.
Alona, & Nerdy, 2019) yang membahas Penelitian ini memiliki tujuan untuk
mengenai hubungan penggunaan gadget mengetahui mengenai Penyalahgunaan
terhadap mental emosional siswa. Didapatkan Penggunaan Gadget Pada Anak (Studi Pada
hasil bahwa waktu durasi dan frekuensi yang Sekolah Dasar Inpres Jongaya Di Wilayah
panjang dalam peggunaan gadget Kerja Puskesmas Jongaya Kota Makassar).
mempengaruhi mental emosional siswa
sekolah dasar. Selanjutnya, penelitian yang KAJIAN LITERATUR
dilakukan oleh (Iswinarti & Firdiyanti, 2019) Admnistrasi Pelayanan Kesehatan
yang membahas mengenai upaya untuk Terhadap Penggunaan Gadget Pada Anak
4
Submitted/Accepted:
DOI:
Pelaksanaan program kesehatan pornografi dan mayoritas dari mereka telah
membutuhkanperan dari administrasi agar mendownloadnya. Hal tersebut disebabkan
dapat berjalan secara efektif dan efisien. karena pengaruh lingkungan sehingga anak
Pengertian administrasi sedniri ialah brntuk menjadi tertarik untuk melihatnya lebih lanjut
upaya supaya suatu tujuan dapat tercapai (Setiawan, 2015:14-17).
(Alimin, 2004:2-4). Administrasi kesehatan Melalui program dari Kementerian
merupakan suatu proses yang meliputi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, Anak, pemakaian gadget pada siswa sekolah
pengawasan, pengorganisasian penilaian dasar, sekolah menegarh pertama, sekolah
mengenai sumber, prosedur, dan tanggung menengah atas, dan sederajat akan dilakukan
jawab yang disediakan agar pemenuhan pembatasan. Pertimbangan dari diadakannya
tuntutan serta kebutuhan kesehatan dapat aturan tersebut disebabkan karena
terpenuhi dan menciptakan kesehatan penggunaan gadget sangatlah memberikan
lingkungan melalui bentuk upaya kesehatan dampak yang negatif dan mengganggu proses
demi masyarakat yang sehat. belajar-mengrajar selama di kelas, sehingga
Peran Administrasi Pelayanan Kesehatan dianjurkan untuk tidak menggunakan gadget
dalam kesehatan anak dalam penangulangan secara berlebihan.
gadget pada anak sehingga akan Mlalui beberapa penelusuran, dampak
mempengaruhi kegiatan pembelajaran anak negatif yang ditimbulkan melalui penggunaan
dimulai usia pra sekolah hinga bangu kuliah gadget lebih banyak jika dibandingkan
namun dengan pmetode penilaian yang dampek positifnya. Terlabih pada jenjang
berbeda pada masing-masing jenjang pendidikan sekolah dasar yang sangat
pendidikan. Anak yang sedang menginjak mempengaruhi perkembangan anak-anak
pendidikan sekolah dasar berada pada usia 6- terlebih perkembangan sosialnya yang
12 tahun dn diusia tersebut perkembangan disebakan oleh gadget. Peraturan
anak menjadi sangat cepat. Yang juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
meliputi perkembangan psikologisnya yang (Kemendikbud) sangat melarang penggunaan
didapat ketika bersosialisasi dengan gadget ataupun membawa gadget seperti HP
lingkungan sekitarnya seperti keluarga, ke sekolah agar tidak menghambat belajar
kerabat terdekat, dan teman sebayanya. siswa di sekolah. Tujuan dari peraturan
Survei yang dilaksanakan oleh Yayasan tersebut supaya siswa lebih sadar untuk
“Kita dan Buah Hati” menyebutkan sebanyak melakukan sosialisasi bersama tman
76% anak yang memasuki kelas 4 hingga 6 sebanyanya dibandingkan lebih banyak
Sekolah Dasar di Jakarta, Bogor, Depok, menggunakan waktunya untuk bermain
Tangerang dan Bekasi telah melihat konten gadget. Peraturan larangan gadget di sekolah
5
Submitted/Accepted:
DOI:
tidak hanya dilakykan oleh Indonesia, namun untuk membebaskan anak mengenai
beberapa negara lain terlebih dahulu telah pemakaian gadget dan bisa lebih bijaksana
melarang penggunaan gadget pada siswa untuk mengatur waktu penggunaan gadget.
sekolah seperti negera Spanyol, Kanada, dan Sehingga para orang tua diharapkan dapat
Swedia, karena dikhawatirkan mempengaruhi memehami mengani dampak negati yang
sikap siswa di sekolah. Di Swedia terjadi jika pemakaian gadget pada anak
penggunaan ponsel di kalangan anak-anak menjadi berlebihan dan tidak terkontrol.
mempengaruhi kesehatan serta hubungan Perancangan iklan masyarakat tersebut
sosialnya, sehingga hal tersebut dijadikan memberikn tujuan yang tidak lain ialah
suatu acuan bagi pemerintah Swedia untuk memberikan pemahaman bagi para orang tua
membuat peraturan mengenai larangan yang khususnya memiliki usia muda sekitar
pemakian ponsel di sekolah. 28-35 tahun bahwa anak yang berusia 3-5
Pemakain gadget yang dilarang oleh tahun sebaiknya dilaksanakan pendisiplinan
Permendikbus telah diterapkan oleh berbafai waktu mengena penggunaan gadget karena
jenjang sekolah agar tidak menyebabkan sebetulnya pda usia tersebut tidak terlalu
dampak negatif pada sekolah dasar dan dibutuhkan dan apabila pemakaian pada anak
mempengaruhi sikap dasar siswa dan hal usia tersebut tidak terkontrol akan berdampak
tersebut merupakan fokusan peneliti terhadap kesehatan dan perkembangan anak.
mengenai penggunaan teknologi yang Poster yang berisi iklan masyarakat
mempengaruhi karakter dan moral siswa tersebut memiliki strategi penyampaian yang
(Utami, 2014:8 – 9). emosioanal supaya para orang tua lebih
Peratiran yang telah ditetapkan oleh merasa khawatir dan concern terhadap
pemerintah menganai pelaranagan pemakaian pengaruh gadget pada anak. Selain itu, iklan
gadget di lingkungan sekolah sangat jelas dan masyarakat yang tersebar di seluruh sosial
terperinci dan telah diterapkan melalui media strategi yang dilakukan mengenai
Permendikbud yang ditambahi penjelasan pemberian informasi dan penelitian tentang
mengenai dampak negatif jika siswa dampak dari penggunaan gadget yang
diperbolehkan untuk membawa bahkan berlebihan supaya para orang tua dapat
menggunaakn gadget di lingkungan sekolah, memahami hal tersebut dan mencegah sedari
dan hal tersebut merupakan dasaran sekolah dini terhadap kecanduan gadget pada anak.
untuk melarang penggunaan gadget Penggunaan dfoto dan ilustrasi yang
Untuk penelitian ini diterapkan iklan disertakan dalam Iklan Layanan masyarakat
layanan masyarakat. Diharapkan melaui tersebut tidak lain merupakan pesan visual
adanya iklan masyarakat akan membuka sebagai pendukung yang dilengkapi digital
kesadaran orang tua supaya lebih berhati-hati imaging dan vector. Memiliki hashtag serta
6
Submitted/Accepted:
DOI:
tagline yang khusus dan digunakan secara mengemban imi dan memperoleh pelajaran
terus menerus mengenai kecanduan gadget yang bermanfaat.
pada anak dan digunakan typeface berupa Pemakaian gadget pada anak kecil
poster billboadr untuk perancangan iklan atauyang berusia 10-13 tahun harus disetai
masyarakat yaitu calibri. pendampiangan karena saat ini paeraturan
yang tertulis hanya meliputi waktu pemakaian
Pengawasan Pemerintah/ Puskesmas gadget. Pnyebab paling riskan yang dialami
Terhadap Penggunaan Gadget Pada Anak oleh anak-anak yaitu hilangnya motivasi anak
Dalam hal ini peran pemerintah melihat untuk belajar dan lebih memilih bermain Hp
perkembangan teknologi saat ini, menitik yang mampu memenuhi hiburannga, sehingga
beratkan dalam pengawasan dan diatur kualitas pendidikan yang ada di Indonesia
dengan undang-undang tenologi dimana menurun dan semakin rendah. Anak-anak
masyarakat perlu diawasi dengan maksimal. tidak akan menyadari bahwa dia taleh
Terutama perkembangan teknologi khususnya melewatkan waktunya yang sangat berharga
gadget dikalangan anak sekolah perlu untuk belajar dan bersosialisasi dengan
diawasai baik. Agar perkembangan teknologi lingkungan luarnya.
dapat memiliki dampak positif lebih banyak Berdasarkan hal tersebut diterbitkanlah
dibandingkan dampak negatif. Umumnya, suatu aturan mengenai pembatasan
penggunaan teknologi memiliki dampak penggunaan Hp di sekolah. Tugas guru untuk
positif yang sangat besar terleih di bidang bisa membuat proses belajar lebih menghibur
pendidikan dan penelitian untuk sehingga para anak akan mengalihkan
keberlangsungan kehidupan jika dapat pemikirannya bahwa belajar justru lebih
menggunakan dengan sebaik mumgkin, menarik dibandingkan dengan bermain Hp
namun sifat manusia yang kurang bijaksana seharian melalui pencarian referesi yang
mempengaruhi pola pikir dan menyebabkan banyak bertebaran melalui buku-buku yang
dampak negatif. uni ataupun media cetak yang lainnya untuk
Pemerintah sedang mengkaji aturan dijadikan bahan ajar yang baru.
pembatasan smartphone di sekolah, anak- Maka, penggunaan Hp perlu dilakukan
anak diperbolehkan menggunakan dengan bijaksana, terlebih kepada generasi
smartphone jika terdapat dampingan dari para saat ini yang merasa sangat familiar dengan
orang tua atau orang dewasa di sekitarnya. penggunaan Hp utuk kebutuhan komunikasi
Pemakaian yang berlebihan pada anak-anak ataupun hiburan semata seperti menonton film
akan menyebabkan dampak negatif khusunya atau hanya sekdar mendengarkan musik.
di sekolah yang merupakan tempat Bentuk - Bentuk Pengawasan Orang Tua
Terhadap Penggunaan Gadget Pada Anak
7
Submitted/Accepted:
DOI:
Keluarga merupakan unit terkecil dari Hal ini seharusnya orang tua mengawasi
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga saat anak mempergunakan gadget sehingga
dan beberapa orang yang berkumpul dan terjalin interaksi antara anak maupun orangtua
tinggal disuatu tempat satu atap dalam sehingga menimbulkan dampak negatif dari
keadaan saling ketergantungan. Keluarga penggunaan gadget, seperti membuat anak
merupakan agen sosialisasi pertama bagi menjadi malas untuk bergerak dan
individu untuk mendapatkan nilai-nilai baru beraktivitas yang sesuai dengan usianya
yang nantinya akan berpengaruh terhadap (Novitasari, 2016).
kepribadian seseorang. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Dalam menggunakan gadget, peran orang Lempang, (2019). Peran orangtua dalam
tua sangat dibutuhkan. Hal yang pertama kali bentuk pengawasan atau pendampingan
akan ditirukan oleh anak adalah sosok orang sangat penting diterapkan pada anak, dengan
tuanya. Ketika orang tua tidak memperhatikan tujuan agar anak terhindar dari hal-hal
anaknya, tentu anaknya akan menjadi tidak negative atau dampak dari penggunaan
peduli dan tidak tanggap. Berbeda dengan samartphone secara berlebihan. Hal ini juga
anak - anak yang selalu di stimulus oleh orang dilakukan demi mencapai keluarga yang utuh
tuanya. Mereka akan jauh lebih peduli dengan dan sejahterah. Sebelum orang tua
satu dan lainnya. Sama halnya dalam menerapkan perannya, maka orang tua
menggunakan gadget, pada saat anak bermain terlebih dahulu memahami fungsi dan dampak
gadget seharusnya orang tua mendampingi dari smartphone itu sendiri. Dengan adanya
dan memberikan arahan pada anak-anaknya. pengawasan maupun pendampingan, akan
Pendampingan ini berguna agar anak bisa membantu tumbuh kembang anak lebih baik.
mengetahui benar dan tidaknya situs-situs Pembentukan karakter, adab moral, sikap,
yang di akses oleh anak mereka. Selain itu, ilmu pengetahuan dan sebagainya merupakan
dengan di damping anak tentu akan lebih bagian dari kewajiban orang tua untuk
nyaman secara emosional dan merasa lebih mendidik dan membimbing. Inilah yang
dekat dengan orang tuanya karena memiliki mengakibatkan mengapa orang tua menjadi
orang tua yang begitu sangat peduli pengawasan atau pendamping nomor satu
dengannya. yang tidak dapat digantikan perannya dalam
Penguasaan teknologi sangat dibutuhkan mendidik anak.
oleh orang tua agar bisa mengontrol situs apa Pelayanan Kesehatan Pengguna Gadget
saja yang digunakan, aplikasi apa saja yang Pada Anak di Sekolah dan Luar Sekolah
digunakan, dan hal-hal apa saja yang telah Gadget meski terlihat kecil dan sederhana,
dilakukan anak pada gadget yang digunakan. namun sangat memiliki arti dalam tumbuh
kembang anak, terutama ketika anak sangat
8
Submitted/Accepted:
DOI:
sering berinteraksi dengan gadget. Sebab dini anak mengalami masa keemasan yang
sedikit penelitian yang membuktikan bahwa merupakan masa dimana anak mulai peka
gadget dapat membawa dampak negatif untuk menerima berbagai rangsangan. “Masa
ketimbang maanfaat bagi anak. Adapun peka adalah masa terjadinya kematangan
dampak positifnya yaitu : menambah fungsi fisik dan psikis yang siap merespon
pengetahuan, memperluas jaringan stimulasi yang diberikan oleh kognitif,
persahabatan dan melatih kreatifitas, motorik, bahasa, sosio emosional, agama dan
sedangkan dampak negatifnya yaitu : menjadi moral.
pribadi tertutup, kesehatan otak terganggu, Dengan demikian penggunan gadget pada
kesehatan mata terganggu dan kesehatan anak usia dini harus dalam jangka waktu
tangan terganggu, gangguan tidur serta suka tertentu dan dengan pengawasan yang baik
menyendiri. oleh orang tua. Peran orang tua sangat penting
Perilaku anak dalam menggunakan gadget sebagai figur untuk menemani, mengawasi,
memiliki dampak positif dan negatif. Dampak dan mengarahkan pemakaian gadget agar
positif dari penggunaan gadget diantaranya bermanfaat bagi tumbuh kembangnya anak
memudahkan anak dalam mengasah usia dini. Pada akhirnya pemakaian gadget
kreativitas dan kecerdasan anak seperti akan tidak mempengaruhi perilaku kehidupan
adanya aplikasi mewarnai, membaca dan anak usia dini ketika sudah dewasa dan bisa
menulis yang menarik karena dilengkapi mempengaruhi perilaku anak usia dini ketika
dengan gambar. Anak-anak tidak memerlukan sudah dewasa dan bisa menjadi media yang
tenaga dan waktu yang lebih untuk belajar informatif dan komunikatif untuk belajar
membaca dan menulis dibuku kertas. anak-anak.
Penggunaan gadget dalam waktu yang lama
merupakan kebiasaan buruk dan akan METODE PENELITIAN
berdampak kepada kesehatan dari anak Jenis Penelitian ini adalah penelitian
tersebut, termasuk membuat pola hidup anak kuantitiatif karena data penelitian yang
yang lebih sering duduk dan makan makanan digunakan berupa angka-angka. Penelitian ini
yang cepat saji yang berdampak menggunakan metode penelitian dengan
meningkatnya resiko penurunan akademik, pendekatan cross sectional study.
obesitas dan depresi. Lokasi Penelitian di Sekolah Dasar
Hal-hal tersebut tentu perlu ditanggulangi Inpres Jongaya di Wilayah Kerja Puskesmas
oleh orang tua dengan memberikan jongaya Kota Makassar. Dilaksanakan pada
pengawasan dan pengarahan agar anak-anak bulan April sampai selesai penelitian
mereka tidak menjadi kecanduan gadget serta HASIL PENELITIAN
enggan untuk berinteraksi sosial. Pada usia
9
Submitted/Accepted:
DOI:
Analisis Deskriftif Karakteristik Karakteristik berdasarkan kelas
Responden menggambarkan karakteristik murid di SD
Hasil analisis karakteristik subjek Inpres Jongaya Wilayah Kerja Puskesmas
KELAS Jongaya. Untuk melihat murid menggunakan
Percen Valid Cumulative
Frequency t Percent Percent gadget secara berlebihan dan melihat
Vali KELAS ketergantungan yang diakibatkan konsentrasi
28 30.1 30.1 30.1
d 6A
KELAS belajar menjadi menurun.
22 23.7 23.7 53.8
6B
KELAS
25 26.9 26.9 80.6
5A
KELAS
18 19.4 19.4 100.0
5B
Total 93 100.0 100.0 Tabel 2 Karakteristik Berdasarkan Kelas
pada tabel 1 diketahui rata – rata umur Sumber Data : Data Kuesioner, SD. Inpres Jongaya
responden 10 – 12 tahun, umur 11 – 12 tahun Karaktersitik berdasarkan kelas
sebanyak 43 responden dan umur 10 – 11 menggambarkan karakterisitik kelas di SD
tahun sebanyak 50 responden. Proporsi jenis Inpres Jongaya Wilayah Kerja Puskesmas
kelamin responden lebih banyak perempuan Jongaya. Sesuai pembagian kelas yang
sebanyak 54 responden dan laki – laki terbanyak pada murid kelas 6 berjumlah 50
sebanyak 39 responden, lebih rinci pada tabel murid atau 60% dan kelas 5 berjumlah 43
1. murid atau 40%.
Tabel 1 Karakteristik Responden Kraktersitik Berdasarkan Jenis Kelamin
Descriptive Statistics Karakterisitik berdasarkan jenis kelamin
Std.
Minimu Maximu Mea Deviatio menggambarkan karakteristik jenis kelamin
N m m n n
murid di SD Inpres Jongaya Wilayah Kerja
KELAS 93 1 4 2.35 1.110
JK 93 1 2 1.58 .496 Puskesmas Jongaya. Untuk melihat jenis
USIA 93 1 2 1.54 .501 kelamin murid dapat dilihat pada tabel berikut
Valid N
(listwise 93 ini.
)
Tabel 3 Karakteristik Berdasarkan Jenis
Sumber Data : Data Kuesioner, SD. Inpres Jongaya
Kelamin
Berdasarkan tabel 1, Proporsi jenis
JK
kelamin lebih banyak perempuan sebesar 54 Valid Cumulati
responden (65%). Proporsi Usia responden 10 Frequenc Perce Perce ve
y nt nt Percent
– 11 tahun sebanyak 50 responden (65%). Vali LAKI-LAKI 39 41.9 41.9 41.9
d PEREMPUA
Proporsi Kelas lebih banyak kelas 5 a dan 54 58.1 58.1 100.0
N
kelas 5 b sebanyak 50 responden (65%). Total 93 100.0 100.0
Krakteristik Berdasarkan Kelas Sumber Data : Data Kuesioner, SD. Inpres Jongaya

10
Submitted/Accepted:
DOI:
Berdasarkan tabel 2, diatas disini biasa mengontrol pemakaian gadget dan
menunjukkan bahwa murid SD. Inpres bisa membatasi pemakaian gadget.
Jongaya sesuai jenis kelamin perempuan lebih Uji Parsial (Uji T)
banyak yang berjumlah 54 orang atau sebesar Uji T bertujuan untuk mengetahui
65% dan perempuan berjumlah 39 orang atau apakah variabel bebas atau variabel
sebesar 35%. independen (X) secara parsial (sendiri-sendiri)
Karaktersitik Berdasarkan Usia berpengaruh terhadap variabel terikat atau
Karakteristik berdasarkan usia variabel dependen (Y). Hal ini dimaksudkan
menggambarkan jenis karakteristik tingkat untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
usia masing masing murid pada SD. Inpres pengaruh variabel independent meliputi
Jongaya. Karakteristik usia murid Pengawasan Pemerintah/ Puskesmas (X1),
menggambarkan juga karakterisitik Bentuk Bentuk Pengawasan Orang Tua (X2)
kemampuan murid menggunakan gadget. terhadap Pengawasan Gadget Pada Anak (Y).
Tinggi rendahnya pemakaian gadget pada saat Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari (Sig
jam sekolah atau dluar sekolah tergantung < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
masing – masing murid. Untuk melihat varaibel independent secara parsial
karakteristik murid di SD. Inpres Jongaya berpengaruh signifikan terhadap Pengguna
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. Gadget Pada Anak di Sekolah dan Luar
Tabel 4 Karakteristik Berdasarkan Usia Sekolah. Hasil uji parsial tersebut dapat
USIA dilihat pada tabel berikut dibawah ini.
Valid
Frequenc Percen Percen Cumulativ
Tabel 5 Rekapitulasi Uji Parsial (Uji T)
y t t e Percent Coefficientsa
Vali 10 Unstandard Standar
d TAHUN - ized dized
43 46.2 46.2 46.2
11TAHU Coefficient Coeffici
N s ents t Sig.
11 Std.
TAHUN - Erro
50 53.8 53.8 100.0
12 Model B r Beta
TAHUN
1 (Constant) 50.03 4.49 11.
Total 93 100.0 100.0 .000
8 8 123
Sumber Data : Data Kuesioner, SD. Inpres PENGAWASAN -
PEMERINTAH -.247 .101 -.241 2.4 .016
Jongaya 48
Berdasarkan tabel 3, diatas PENGAWASANOR -
ANGTUA -.269 .099 -.266 2.7 .008
menunjukkan bahwa karakteristik responden 00
terkait usia murid di SD. Inpres Jongaya. Di a. Dependent Variable:
PENGGUNAGADGET
dominasi kelompok umur 11 tahun – 12 Berdasarkan hasil output SPSS pada
tahun. Hal ini diharapkan kelompok usia tabel 5 diatas dapat diinterprestasikan bahwa
Pengawasan Pemerintah/ Puskesmas (X1)
11
Submitted/Accepted:
DOI:
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Berdasarkan tabel 6 tersebut diatas
Pengguna Gadget Pada Anak di Sekolah dan menunjukkan bahwa nilai taraf siginifikan
Luar Sekolah. Dimana nilai siginifikannya sebesar 0,001 atau signifikan yang diperoleh
0,016 berarti < 0,05. Artinya Pengawasan lebih kecil dari taraf α = 0,05, artinya secara
Pemerintah/ Puskesmas di SD Inpres Jongaya simultan variable Pengawasan Pemerintah/
melalui peran guru yang mengontrol Puskesmas (X1) dan Bentuk Bentuk
penggunaan gadget di wilayah sekolah. Pengawasan Orang Tua (X2) berpengaruh
Sementara untuk Bentuk Bentuk Pengawasan positif dan signifikan terhadap Pengguna
Orang Tua (X2) berpengaruh positif dan Gadget Pada Anak di Sekolah dan Luar
signifikan terhadap penggunaan gadget di SD Sekolah di SD. Inpres Jongaya.
Inpres Jongaya, dimana nilai signifikannya Uji Variabel Dominan (Uji Beta)
0,008 berarti <0,05 artinya Bentuk Bentuk Uji Beta merupakan pengujian untuk
Pengawasan Orang Tua berpengaruh terhadap mengetahui variable yang mana di antara 2
Pengguna Gadget Pada Anak di Sekolah dan variabel independt yang meliputi Pengawasan
Luar Sekolah. Pemerintah/ Puskesmas (X1) dan Bentuk
Uji F (Uji Simultan) Bentuk Pengawasan Orang Tua (X2) yang
Uji F dimaksdukan untuk menguji berpengaruh dominan terhadap Penggunaan
model regresi atas pengaruh seluruh variable Gadget Pada Anak di SD. Inpres Jongaya.
independt secara simultan terhadap variabel Untuk melihat variable yang berpengaruh
dependen. Uji ini dapat dilihat pada nilai F dominan dapat dilihat variable yang dominan
test. Nilai F pada penelitian ini menggunakan dalam tabel dibawah ini sebagai berikut
taraf signifikansi 0,05 apabila nilai F < 0,05 Tabel 7 Uji Variabel Dominan (Uji Beta)
maka memenuhi ketentuan, sedangkan
apabila nilai signifikansi menggunakan uji F
hitung dapat dilihat pada tabel 6 berikut
dibawah ini.
Tabel 6 Rekapitulasi Uji Simultan (Uji F)
ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 298.913 2 149.457 8.066 .001a
Residual 1667.560 90 18.528
Total 1966.473 92
a. Predictors: (Constant),
PENGAWASANORANGTUA,
PENGAWASANPEMERINTAH
b. Dependent Variable:
PENGGUNAGADGET

12
Submitted/Accepted:
DOI:
Coefficientsa Besarnya koefisien determinasi berkisar
Unstand Standa
antara 0 sampai dengan 1, semakin mendekati
ardized rdized
Coeffici Coeffi Correlatio nol maka semakin kecil pengaruh semua
ents cients ns
Ze variabel independent terhadap variabel
ro-
Std. or P
dependent. Sebaliknya, semakin besar
Err Si de Par ar koefisien determinasi mendekati angka 1,
Model B or Beta t g. r tial t
1(Constant) 11. .0 maka semakin besar pula pengaruh semua
50. 4.4
12 0
038 98
3 0 variabel Independent terhadap variabel
PENGAWASAN
- .0
-. dependent. Untuk melihat nilai koefisien R
PEMERINTAH -.24 .10 -.2 -.2 2
-.241 2.4 1 Square dari hasil output SPSS dapat dilihat
7 1 89 50 3
48 6
8
pada tabel 8 dibawah ini :
PENGAWASAN -.
- .0
ORANGTUA -.26 .09 -.3 -.2 2 Tabel 8 Uji Koefisien Determinasi (R2)
-.266 2.7 0
9 9 09 74 6
00 8 Model Summary
2
a. Dependent Variable: Adjusted R Std. Error of
PENGGUNAGADGET Model R R Square Square the Estimate
Berdasarkan hasil tabel 7 diatas nilai 1 .390a .152 .133 4.304
a. Predictors: (Constant),
“standardized coefficien Beta” diketahui PENGAWASANORANGTUA,
PENGAWASANPEMERINTAH
bahwa variabel yang berpengaruh dominan
Berdasarkan tabel 8 diatas
adalah variabel Bentuk Bentuk Pengawasan
menunjukkan bahwa besarnya kontribusi
Orang Tua denga nilai “standardized
pengaruh variable Pengawasan Pemerintah/
coefficien Beta” dengan tingkat signifikan
Puskesmas (X1) dan Bentuk Bentuk
sebesar 0,08. Hal ini menggambarkan Bentuk
Pengawasan Orang Tua (X2) terhadap
Bentuk Pengawasan Orang Tua (X2)
Pengguna Gadget Pad Anak (Y) sebesar 0,152
merupakan salah satu faktor penting dalam
atau sebesar 15,2 %. Sisanya sebesar 84,8%
menunjang Pengguna Gadget Pada Anak di
dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti
Sekolah dan Luar Sekolah secara berlebih.
dalam penelitian ini seperti ganguan tidur,
Pengguna gadget khususnya pada anak
kecanduan gadget, sosial dan emosional anak.
membawa dampak positif dan negative,
sehingga sangat diperlukan peran orang tua
PEMBAHASAN
dalam mengawasi anak saat menggunakan
Pengawasan Pemerintah/ Puskesmas
gadget.
Terhadap Pengguna Gadget Pada Anak di
Uji Koefisien Determinasi (R²)
Sekolah dan Luar Sekolah
Uji koefisien determinasi adalah
Penelitian ini dilakukan untuk melihat
merupakan salah satu alat untuk mengukur
Pengawasan Pemerintah/ Puskesmas dan
besarnya persentasi pengaruh varaibel
Bentuk Bentuk Pengawasan Orang Tua
Independent terhadap variabel dependent.
13
Submitted/Accepted:
DOI:
terhadap Pengguna Gadget Pada Anak di dari kehidupan manusia terutama sebagai alat
Sekolah dan Luar Sekolah sekolah di SD. komunikasi, ruang penyimpanan data atau
Inpres Jongaya. Dengan jumlah responden 93 bahkan hiburan. Hal ini terbukti dari hasil
murid dan karakteristik umur antara 10 – 12 penelitian Puslitbang Penda 2019
tahun. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji t bahwa70.6% orang tua menyatakan bahwa
sebesar 0,016 < 0,05. Berarti disimpulkan durasi penggunaan smartphone pada siswa
bahwa Pengawasan Pemerintah/ Puskesmas RA adalah 1 jam dalam sehari.
berpengaruh signifikan terhadap Pengguna Pemerintah melalui empat kementerian
Gadget Pada Anak di Sekolah dan Luar saat ini sedang merumuskan kebijakan baru
Sekolah wilayah kerja Puskesmas Jongaya. yang akan membatasi penggunaan
Artinya Pengawasan Pemerintah/ Puskesmas smartphone di lingkungan sekolah. Hal ini
melalui peran guru mampu mengontorl perlu dilakukan agar anak-anak bisa lebih
Pengguna Gadget Pada Anak di Sekolah dan fokus belajar saat berada di sekolah.
Luar Sekolah sekolah. Sementara itu, berdasarkan hasil kajian
Hasil penelitian ini sangat relevan dengan Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak
penelitian yang dilakukan oleh Iyoh Mastiyah Kemen PPPA tahun 2016, menunjukkan
tahun 2019 dengan judul penelitian sebanyak 70 persen anak dipastikan
problematik urgensi kebijakan pengguna membawa smartphone ke sekolah, 61 persen
smartphone di lembaga pendidikan raudatul di antaranya menggunakannya untuk
athfal (RA), puslitbang pendidikan agama dan keperluan chatting danbermain game, 29
keagamaan. Dengan demikian, merujuk pada persen menggunakan untuk mencari informasi
hasil penelitian dan juga kasus-kasus negative terkait mata pelajaran, dan hanya 10 persen
dari penggunaan smartphone, maka peranan yang menggunakannya untuk keperluan
guru menjadi sentral terutama untuk komunikasi dengan orang tua atau teman.
mencegah bahaya dari penggunaan Setelah melakukan penelitian ditemukan
smartphone oleh anak. Selain orang tua dan hal yang sama dari beberapa murid di SD
guru, peran komunitas atau lingkungan anak Inpres Jongaya pada kelas 5 a, 5b, 6a dan 6b
bermain juga menjadi bagian yang tidak 3 pada saat diwancarai mengatakan dia
dapat dilepaskan untuk mengurangi dampak membawa gadget kesekolah untuk
negatif smartphone. Karena anak dalam mempermudah komunikasi dengan orang tua
bermain smartphone umumnya setelah pulang atau keluarga pada saat mau dijemput pulang
sekolah atau berada dalam komunitas bermain sekolah.
di rumah. Selain itu penggunaan gadget di kalangan
Penggunaan smartphone akhir - akhir ini sekolah murid dibatasi, gadget bisa digunakan
telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan atas seizin guru sekolah. Seperti mencari
14
Submitted/Accepted:
DOI:
bahan atau materi pembelajaran dari internet. kepentingan belajar. Ketiga, pihak sekolah
Pihak sekolah juga meminta orang tua memperbolehkan penggunaan gawai secara
mendukung pembatasan gadget jangan sampai bebas oleh peserta didik.
seluruh waktu anak dihabiskan untuk bermain Bentuk Bentuk Pengawasan Orang Tua
gadget. Pihak sekolah di SD Inpres Jongaya Terhadap Pengguna Gadget Pada Anak di
kadang kadang juga melakukan pemeriksaan Sekolah dan Luar Sekolah
gadget pada murid. Hasil Penelitian ini dilakukan untuk
Peran pemerintah melalui guru juga sudah melihat Bentuk Bentuk Pengawasan Orang
diterapkan, guru sangat berperan penting Tua terhadap Pengguna Gadget Pada Anak di
dalam pengawasan anak pada saat disekolah, Sekolah dan Luar Sekolah sekolah di SD.
contohnya seperti memilihkan game yang Inpres Jongaya. Dengan jumlah responden 93
baik untuk anak (game yang bersifat murid dalam dua kelas yaitu kelas 6 dan 5 dan
mendidik), memberikan durasi pada saat karakteristik umur antara 10 – 12 tahun. Hal
bermain game, mengajak anak untuk ini dapat dilihat pada hasil uji t sebesar 0,008
beraktivitas tanpa menggunakan gadget. < 0,05. Berarti disimpulkan bahwa Bentuk
Menurut kementrian pendidikan dan Bentuk Pengawasan Orang Tua berpengaruh
kebudayaan badan penelitian dan signifikan terhadap Pengguna Gadget Pada
pengembangan pusat penelitian kebijakan Anak di Sekolah dan Luar Sekolah wilayah
pendidikan dan kebudayaan tahun 2019 kerja Puskesmas Jongaya. Artinya orang tua
risalah kebijakan penggunaan gawai oleh harus berperan aktif dalam upaya melindungi
peserta didik , indikator Kebijakan yang sang anak. Hampir semua masyarakat
diambil oleh satuan pendidikan untuk memiliki Android, berapapun itu umurnya.
mengatur penggunaan gawai di lingkungan Disinilah orang tua harus pintar-pintar untuk
sekolah relatif beragam. kebijakan ini berada mengawasi anak-anak mereka dalam
di tingkat dinas pendidikan dimana semua penggunaan gadget. Misalnya orang tua
sekolah, peserta didik dilarang membawa senantiasa mendampingi anak mereka saat
gawai selama proses belajar mengajar. mereka menggunakan gadget.
Dalam hal ini, kebijakan yang diambil oleh Penelitian ini sejalan dengan penelitian
satuan pendidikan terbagi dalam tiga variasi. yang telah dilakukan oleh Masdalifah dan
Pertama, sekolah melarang penggunaan gawai Moulita dengan judul penelitian model
oleh peserta didik, jika ada peserta didik yang Bentuk Bentuk Pengawasan Orang Tua
membawa gawai di lingkungan sekolah maka terhadap penggunaan media digital anak
harus dititipkan ke pihak sekolah. Kedua, dengan hasil penelitian memperlihatkan
sekolah mengizinkan siswa menggunakan bahwa sebagian besar orang tua melakukan
gawai hanya ketika diminta oleh guru untuk pengawasan pasif yaitu membatasi waktu
15
Submitted/Accepted:
DOI:
anak dalam menggunakan media dan orang tua bisa memperbanyak waktu anak
mengawasi situs apa saja yang dikunjungi bergaul dengan gadget.
oleh anak. Sebagian kecil melakukan Orang tua diharapkan lebih komunikatif
pengawasan aktif seperti mengajari dan anak, bertanya tentang kesulitan yang
mengarahkan anak dalam menggunakan dihadapi, sehingga anak merasa diperhatikan
media digital khususnya internet, dan dan disayang. Selain itu, orangtua berusaha
menggunakan internet bersama-sama dengan membangun suasana lingkungan yang
anak. Model Bentuk Bentuk Pengawasan kondusif. Orang tua harus mampu
Orang Tua terhadap penggunaan media digital menciptakan suasana belajar yang
anak yang efektif adalah model pengawasan menyenangkan untuk siswa sehingga mereka
aktif, dimana orang tua terlibat aktif dapat belajar dengan baik (Astuti, Sunarno, &
melakukan pengawasan , bukan sekedar Sudarisman, 2012; Iftitah & Anawaty, 2020).
melakukan pengawasan saja. Oleh karena pentingnya peran orang tua
Sosok yang paling berpengaruh dalam dalam mengawasi anak saat menggunakan
mencegah atau mengatasi dampak negatif gadget, maka diharapkan orang tua mau lebih
penggunaan gadget adalah orang tua. peduli terhadap perkembangan anak dengan
Pendampingan dialogis dari orang tua sangat meluangkan waktu untuk membantu anak
dibutuhkan dalam mengurangi dampak belajar, berdiskusi, bertanya, dan sangat
negatif penggunaan gadget (Ariston & penting adalah orang tua memberikan
Frahasini, 2018; Yanizon, Rofiqah, & semangat kepada anak. Semangat tersebut
Ramdani., 2019). Orang tua menjadi dapat berupa kata-kata yang menimbulkan
pendamping dan pengawas nomor satu yang dorongan dalam diri anak. sebagai media
tidak dapat digantikan perannya dalam untuk pemacu semangat anak.
mendidik anak. Orang tua juga wajib Indikator Bentuk Bentuk Pengawasan
bertanggung jawab dalam mengatasi dampak Orang Tua dalam pendidikan anak-anaknya
negatif dari penggunaan gadget. Beberapa dirumah meliputi : potensi anak, perilaku
cara yang harus dilakukan orang tua dalam anak, dan budaya. Potensi anak yaitu : Potensi
mengawasi anak ketika menggunakan gadget diri adalah kemampuan yang dimiliki setiap
adalah sebagaia berikut. (1) Batasi waktu pribadi (individu) yang mempunyai
anak. Ketika anak masuk usia praremaja, kemungkinan untuk dikembangkan dalam
orang tua bisa memberi kebebasan yang lebih berprestasi. Perilaku anak yaitu : perilaku
karena anak usia ini juga perlu gadget untuk adalah respons atau tanggapan suatu reaksi
fungsi jaringan sosial mereka. Di atas usia 5 seseorang terhadap reseptor atau penerima
tahun (mulai 6 tahun sampai usia 12 tahun) tanggapan. Budaya : Budaya adalah suatu
sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya
16
Submitted/Accepted:
DOI:
yang dihasilkan pribadi (individu) dalam ketika ada mata pelajaran yang mengharuskan
kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan pemakaian internet.
miliknya dengan belajar (Henderson dan Orang tua juga berperan sebagai pendidik
Mapp, 2002; National Standars For dan pengajar, cara orang tua dan guru
Parent/Family Involment Programs, 2004). mengajar anak tentu sangat berbeda.
Pengawasan Pemerintah/ Puskesmas dan Bentuk Bentuk Pengawasan Orang Tua
Pengawaan Orang Tua Secara Simultan karena kehidupan sehari hari lebih banyak
Terhadap Pengguna Gadget Pada Anak di dihabiskan di rumah dimana peran orang tua
Sekolah dan Luar Sekolah sangat diperlukan dalam penerapan
Berdasarkan uji F atau uji simultan, penggunaan gadget. Orang tua diharapkan
menunjukkan bahwa Pengawasan Pemerintah/ lebih kreatif dengan memanfaatkan gadget
Puskesmas dan Bentuk Bentuk Pengawasan bagi media pembelajaran anak atau hal yang
Orang Tua secara bersama – sama saling bersifat positif lainnya. Sayangnya, sampai
mempengaruhui terhadap Pengguna Gadget dengan saat ini para orang tua masih sangat
Pada Anak di Sekolah dan Luar Sekolah cuek saat anak bermain gadget, gadget malah
dengan hasil 0,001 ini berarti < 0,05. Hal ini menjadi alternatif utama yang diberikan orang
mengingat variabel Pengawasan Pemerintah/ tua kepada anak sebagai pengganti pengasuh
Puskesmas dan Bentuk Bentuk Pengawasan apalagi saat orang tua bekerja. Kebebasan
Orang Tua saling terkait dimana dalam hal ini yang diberikan orang tua inilah yang
pemerintah melalui kebijakan yang menyebabkan anak menjadi ketergantungan
dikeluarkan dalam hal ini situs atau web yang pada gadget.
dapat merusak mental anak – anak di hapus Guru lebih mengetahui startegi yang tepat
atau diblokir serta Pemerintah melalui empat untuk mengajar anak didiknya.Tetapi orang
kementerian saat ini sedang merumuskan tua mengajar dan mendidik anak sesuai
kebijakan baru yang akan membatasi kemampuan yang dimiliki. Orang tua harus
penggunaan smartphone di lingkungan mengajarkan anak secara berulang –ulang
sekolah. Hal ini perlu dilakukan agar anak- dimana pun dan kapapun. Oleh karena itu
anak bisa lebih fokus belajar saat berada di orang tua harus melakukan hal tersebut
sekolah. kepada anak-anaknya. Cara orang tua
Peran guru dalam lingkungan sekolah mengajar bukan dengan tulisan tetapi didikan
terkait penggunaan gadget dibatasai hanya orang tua bersifat lisan. Guru sering
bisa digunakan pada saat ketika murid ingin memberikan tugas kepada anak didik untuk
menghubungi orang tua atau keluarga ketika dikerjakan di rumah, tetapi orang tua
ingin komunikasi dalam hal ini dijemput atau memberikan tugas untuk dikerjakan sepanjang
hidup. Artinya guru hanya memberi ilmu
17
Submitted/Accepted:
DOI:
kepada anak sebagai tugas tambahan untuk Media pembelajaran yang bisa digunakan
dikerjakan tetapi orang tua memberikan tugas oleh orang tua dapat berupa : visual, seperti
nasehat, nilai agama, nilai kehidupan, buku, leatflet, poster, gambar, vidio dan lain-
pengalaman, bimbingan, arahan. lain. Semakin orang tua memahami digital
Ketergantungan anak pada gadget ini maka teknologi bisa menarik minat belajar
menjadi masalah serius yang harus diatasi anak
oleh para orang tua di Indonesia, supaya
dampak negatif tidak berimbas kepada anak- KESIMPULAN
anak. Kesadaran orang tua pun sangat di Berdasarkan hasil penelitian dan
perlukan untuk mengatasi masalah-masalah pembahasan tersebut diatas maka dapat
yang timbul pada anak. Anak harus disimpulkan sebagau berikut. Berdasarkan
memanfaatkan teknologi sebagai media hasil uji t (uji parsial) menunjukkan bahwa
belajar bukan hanya untuk games. besarnya pengaruh Pengawasan Pemerintah/
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Puskesmas berpengaruh positif dan
yang dilakukan Dina Ediana, dkk, pada tahun siginifikan terhadap penggunaan gadget pada
2022, dengan judul pengaruh teknologi anaK. Berdasarkan hasil uji t (uji parsial)
gadget terhadap perubahan interaksi sosial menunjukkan bahwa besarnya pengaruh
pada remaja di masa pandemi covid-19 Bentuk Bentuk Pengawasan Orang Tua
mengatakan Tanpa pegawasan yang baik dari berpengaruh positif dan siginifikan terhadap
guru, dosen atau Pembimbing akademik penggunaan gadget pada anak. Berdasarkan
(sebagai pengganti orang tua) bisa berdampak uji f (uji simultan) menunjukkan bahwa
negative pada anak itu sendiri.Bentuk Bentuk besarnya pengaruh Pengawasan Pemerintah/
Pengawasan Orang Tua wajib dilakukan agar Puskesmas dan Bentuk Bentuk Pengawasan
anak bisa secara bijak menggunakan gadget Orang Tua berpengaruh positif dan siginifikan
hanya untuk keperluan pembelajaran daring terhadap penggunaan gadget pada anak
saja atau pembuatan tugas. Berdasarkan temuan dan pembahasan
Upaya yang dilakukan orang tua dalam penelitian, beberapa saran yang diajukan
mendidik anak di era digital dengan adalah terkait peran pemerintah diharapkan
memperkenalkan digital kepada anak agar membatasi atau menutup situs-situs
sehingga anak menggunakan teknologi internet yang berbau pornografi dan menindak
sebagai penunjang pendidikan. Ketika tegas pelaku-pelaku yang mengakses situs-
menggunakan media harus dibawah Bentuk situs tersebut. Kepada orang tua perlu
Bentuk Pengawasan Orang Tua. Dengan pengawasan dan tindakan tegas dari orang tua
adanya media digital orang tua bisa dalam membimbing anak menggunakan
menggunakan media untuk mengajar anak. gadget. Anak mungkin tidak bisa dilarang,
18
Submitted/Accepted:
DOI:
akan tetapi masih bisa dinasehati. sebaiknya Pendekatan Keterampilan Proses
Sains Menggunakan Metode
orang tua dapat menjelaskan dengan baik
Eksperimen Bebas Termodifikasi dan
mengenai dampak-dampak yang akan Eksperimen Terbimbing Ditinjau dari
Sikap Ilmiah dan Motivasi Belajar
diperoleh bila terlalu sering menggunakan
Siswa. Universitas Sebelas Maret.
gadget, agar anak menjadi terbimbing dan Retrieved from
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
tidak terlalu ketagihan menggunakannya.
Biro Huma Kemenkominfo, 2017, Gerakan
Awasi terus penggunaan gadget pada anak Nasional Literasi Digital Ajak
Masyarakat Sebar Konten Positif.
agar ia tidak membuka situs-situs yang tidak
Diakses pada 20 September 2020
perlu dilihatnya. Kepada pendidik di sekolah Chusna, Puji Asmaul, 2017. Pengaruh
Media Gadget Pada Perkembangan
agar membuat peraturan dan sanksi yang
Karakter Anak. Jurnal Dinamika
tegas kepada setiap murid yang membawa Penelitian. Vol 17 No 2.
Dewi, Sri Utami Soraya. 2015. “Pengaruh
gadget ke sekolah dan memainkannya pada
Metode Multisensori dalam
saat jam pelajaran berlangsung. Meningkatkan Kemampuan Membaca
Permulaan pada Anak Kelas Awal
Sekolah Dasar”. ___, Vol III No 1.
Hal 1-13.
REFERENSI Dina Ediana, dkk, 2022, Pengaruh
Alodokter.2018. Jenis Limbah dan teknologi gadget terhadap perubahan
Dampkanya Bagi Kesehatan. interaksi sosial pada anak remaja di
https://www/alodokter.com/disadari- masa pandemi covid-19, Volume 3
atau-tidak-limbah-ada-di-sekitar-kita- No. 2 Agustus 2022, Empowering
dan-bisa-bebahaya. Diakses 17 Society Journal.
Desember 2021. Henderson, A., & Mapp, K. L. (2002). A
Alimin, Maidin, Indriyani Sudirman, dan new wave of evidence: The impact of
Yes Immanuel, 2010. Analisis Biaya school, family, and community
Kualitas Terhadap Tingkat connections on student achievement.
Profitabilitas Unit Perawatan VIP Austin, TX: Southeest Educational
Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Development Labo ratory.
Anggraeni, S. (2019). Pengaruh Idad Suhada, 2016. Psikologi
Pengetahuan tentang Dampak Perkembangan Anak Usia Dini,
Gadget bagi Kesehatan terhadap Bandung : PT Remaja RoSekolah
Perilaku Penggunaan Gadget pada Dasarakarya.
Siswa SDN Kebun Bunga 6 Iwansyah, Ali, Tea, 2018. Pendamping
Banjarmasin,”. Faletehan Health Orang Tua Anak USia DIni Dalam
Journal, 6(2), 65. Retrieved from Penggunaan Teknologi Digital. A
https://journal.lppm-stikesfa.ac.id/ind Journal of Language, Literature,
ex.php/FHJ/article/view/68/29. Culture, and Education, 14 (1), 65-
Ariston, Y., & Frahasini, F. (2018). 78.
Dampak Penggunaan Gadget bagi Indriyani, Maulita. 2018. Persepsi Orang
Perkembangan Sosial Anak Sekolah Tua Terhadap Penggunaan Gadget
Dasar. Journal of Educational Review Pada Anak Usia 5-6 tahun. Skripsi.
and Research, 1(2), 86–91. Lampung. Fakultas Keguruan Dan
https://doi.org/10.26737/jerr.v1i2.167 Ilmu Pendidikan. Universitas
5. Lampung.
Astuti, R., Sunarno, W., & Sudarisman, S. Irmayanti, Yuli. 2018, Peran Orang Tua
(2012). Pembelajaran IPA dengan dalam Mendampingi Penggunaan
19
Submitted/Accepted:
DOI:
Gawai pasa Anak Usia Prasekolah. Mu’allimah, 2020. Peran Orangtua Dalam
Skripsi. Surakarta. Fakultas Medampingi Penggunaan gadget
Psikologi. Universitas Pada Anak Usia Prasekolah Di Desa
Muhammadiyah Surakarta. Sanggarahan, Grogol, Sukoharjo
Iyoh Mastiyah, 2019, Problematik Urgensi Tahun 2020. Kota Semarang.
Kebijakan Penggunaan Smartphone Univeristas PDRI Semarang. Skripsi
di Lembaga Pendidikan Raudhatul Novitasari. 2016. Pengaruh Penggunaan
Athfal (RA). Puslitbang Pendidikan Multimedia Interaktif terhadap
Agama dan Keagamaan. Kemampuan Pemahaman Konsep
Juliansyah Noor, 2011. Metodologi Matematis Siswa. Jurnal Pendidikan
Penelitian Skripsi, Tesis, Disertai, Matematika Vol. 2 No. 2 Hal 8 -18
Dan Karya Ilmiah, Jakarta : Kencana. Tahun 2016. issn: 2460-7797, e-issn:
Jurnal Penelitian dan Pengembangan 2614-8234
Pendidikan Volume 5, Number 3, Novrinda, Kurniah. Nina Kurniah dan
Tahun 2021, PP 363-372, Peran Yulidesni Yulidesni, 2017. Peran
Orang Tua Dalam Mengontrol Orang Tua Dalam Pendidikan Anak
Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Usia Dini Ditinjau Dari Latar
11 Tahun . Belakang Pendidikan. Jurnal
Kurniawa Dwi Agus, Astalini, Nugroho Potensia, PG-PAUD FKIP UNIB,
Kurniawan, 2019, Analisis Sikap Vol.2, No.1.
Siswa Terhadap IPA Di SMP Prajnidita Zaeny Rahmlah, dkk, 2019.
Kabupaten Muoro Jambi Provinsi Seminar Nasional Pengaruh
Jambi. Jurnal Of TEaching And Penggunaan Gadget Terhadap
Learning. Vol. 4, N0. 3 Pembentukan Karakter Anak Usia
Mazdalifah dan Moulita, 2021, Model Dini. Skripsi. Purwokerto.
Bentuk Bentuk Pengawasan Orang Universitas Muhammadiyah
Tua Terhadap Penggunaan Media Purwokerto. Jawa Tengah
Digital Anak, Universitas Sumatera Republik Indonesia. Undang-undang
Utara, Medan - Indonesia. Volume 4, Nomor 20 Tahun 2003.tentang sistem
No.1 Maret 2021, hlm 105-116 pendidikan nasional.
Muhammad Iqbal Al Ulil Amri, Reza Putri Sofiatul Maola, Triana Lestari, 2021.
Syehma, Desi EKa Pratiwi, 2020. Pengaruh Gadget Terhadap
Dampak Penggunaan Gadget Perkembangan Sosial Anak Sekolah
Terhadap Kemampuan Interaksi Anak Dasar. Jurnal Of Education
Sekolah Pada Situasi Pandemi Covid- Phychology anda Counseling Vil. 3
19. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol. 2, Nomor 1.
Hal 14-23. Rahmalah, 2019. Pengaruh Penggunaan
Maulida, Niswah. 2019. Gambaran Peran Gadget Terhadap Pembentukan
Orangtua Terhadap Perilaku Anak Karakter Anak Usia Dini. Lembaga
Usia 10-12 Tahun Dalam Penelitian Pengabdian Pada
Penggunaan Gadget Di SEKOLAH Masyarakat.
DASAR Kayu Manis 2 Kota Bogor Republik Indonesia. Undang–Undang
Tahun 2019. Jurnal Mahasiswa Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Kesehatan Masyarakat. Perlindungan Anak.
Mulyani, E. R., Masrul, & Astuti. (2021). Republik Indonesia. Undang-Undang
Analisis Perhatian Orang Tua Nomor 35 tahun 2014 tentang
terhadap Minat Belajar Siswa Kelas Perlindungan Anak.
IV Sekolah Dasar pada Masa STIA LAN Makassar. 2018. Laporan
Pandemi Covid 19. Jurnal Penelitian Program Magister
Pendidikan Tambusai, 5(2), 261–266. Terapan APN: Model Penelitian
https://jptam.org/index.php/jptam/arti Terapan Administrasi. Makassar.
cle/view/942.
20
Submitted/Accepted:
DOI:
Setiawan, Didik. 2015. Analisa Hidrolik
Sistem Lifter Pada Farm Tractor
Foton FT 824, Skripsi. Surakarta.
Universitas Muhammadiya Surakarta.
Siti, Fatimah, 2019. Konsep Admnistrasi
Kesehatan. Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta.
Susanti Tasik Lempang, 2019, Peran
Orang Tua Pada Pengawasan
Penggunaan Smartphone Anak Usia
Sekolah Dasar Di Desa
Pontanakayang Kabupaten Mamuju
Tengah. Skripsi. Makassar.
Universitas Negeri Makassar.
Sunita, Indiana dan Mayasari, 2018. Jurnal
Endurance Vol. 3 No. 3 Tahun 2018,
Pengawasan Orangtua Terhadap
Dampak Penggunaan Gadget Pada
Anak.
Sugiyono, 2006, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,
Penerbit Alfabeta, Bandung
Seminar International. 2017. Pengeruh
Media Terhadap Perkembangan
Anak, 1 November 2017. UIN Malang
Seminar Internasional, Pendidikan
Pada Anak Usia Sekolah Dasar. UIN
Malang.
Utami, Sri. 2014. Pengembangan
Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta.
Widiawati, I, Sugiman, H dan Edy. 2014.
Pengaruh Penggunaan Gadget
Terhadap Daya Kembang Anak. E-
journal Keperawatan. Volume 6, 1-6.
Jakarta: Universitas Budi Luhur.
Yuni, R dan Pierewan, A. 2016. Hubungan
intensitas penggunaan smartphone
dengan disiplin belajar siswa.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Skripsi

21
Submitted/Accepted:
DOI:

Anda mungkin juga menyukai