Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Teknologi digital menjadi satu aspek penting dalam faktor yang

mempengaruhi perkembangan anak. Masuknya teknologi digital dalam

kehidupan perkembangan anak menginvasi banyak tahapan perkembangan

yang harusnya dicapai anak. Teknologi membuat hidup mereka lebih cepat

(instan) dan lebih efisien. Teknologi hiburan seperti televisi, internet, video

game, iPod, iPad, dan lainnya telah berkembang begitu pesat sehingga

membuat suatu keluarga hampir tidak menyadari dampak signifikan dan

perubahan gaya hidup pada keluarga mereka (Rowan, 2013).

Penggunaan gadget dikalangan anak usia dini menyita banyak perhatian

dari berbagai kalangan, dari fakta di atas terlihat dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan signifikan. Tentu ini menjadi masalah besar bagi

Negara kita selanjutnya. Anak-anak biasa mendapatkan gadget canggih dari

kedua orang tuanya. Kedua orang tua sengaja memberikan gadget canggih

kepada anaknya dengan tujuan, yang pertama untuk bermain games pada

fitur-fitur yang telah disediakan pada gadget tersebut. Dibandingkan orang

dewasa anak-anak lebih cepat untuk menguasai gadget. Bahkan, orang tua

mereka belum tentu bisa mengoperasikan gadget yang dimilikinya (Ismanto

dan Onibala, 2015).

Pengetahuan orang Tua..., EKO BUDI PURWANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
Sebuah survei nasional baru-baru ini terhadap 3797 anak-anak berusia

antara satu bulan dan 18 tahun, yang dilakukan oleh AustralianChild Health

Poll, memeriksa penggunaan perangkat layar di rumah-rumah Australia -

dengan perangkat layar yang didefinisikan sebagai televisi, komputer, laptop,

konsol game, iPhone, smartphone, iPad dan perangkat tablet lainnya (Rhodes,

2017). Temuan menunjukkan bahwa sepertiga anak prasekolah Australia

(lahir hingga lima tahun) memiliki tablet atau ponsel pintar mereka sendiri.

Orang tua melaporkan bahwa jumlah jam rata-rata anak usia prasekolah

Australia menggunakan perangkat berbasis layar bervariasi dari 14 jam per

minggu untuk bayi dan balita hingga 26 jam per minggu untuk anak usia dua

hingga lima tahun. Temuan Australia ini mirip dengan yang dilaporkan oleh

penelitian di Amerika Serikat, Eropa dan Asia Tenggara (Ahearne, Dilworth,

Rollings, Livingstone & Murray, 2016).

Kemajuan teknologi komunikasi telah mempengaruhi banyak

pandangan orang terhadap hal-hal dalam kehidupan sehari-hari, termasuk

pandangan dalam menjadi orang tua. Dahulu, orang tua masih membiarkan

anaknya untuk bermain di luar rumah dengan permainan tradisional bersama

anak-anak lainnya. Akan tetapi, saat ini orang tua lebih mengandalkan

teknologi digital sebagai media permainan bagi anak. Banyak orang tua yang

kemudian berlomba memberikan akses teknologi digital pada anak-anak

mereka dan memberikan teknologi digital langsung di genggaman anak.

Pengetahuan orang Tua..., EKO BUDI PURWANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
Menurut data dari Mediacells, India akan menduduki posisi kedua

dalam daftar 10 negara dengan penjualan smartphone terbanyak di dunia pada

tahun 2014. Pertumbuhan smartphone di India diperkirakan akan naik lebih

dari dua kali lipat, dari 156 juta menjadi 364 juta pengguna dari populasi

penduduk 1,2 milyar. Sementara itu penjualan smartphone di China

diperkirakan mencapai 283 juta, dengan 216 juta pengguna baru. Di Amerika

Serikat, penjualan smartphone diperkirakan akan mencapai 89 juta dengan

pengguna baru 47,5 juta orang (Iskandar, 2014)

Daftar 10 negara dengan penjualan smartphone terbanyak di dunia

lainnya adalah Brasil dengan 47 juta penjualan dan 38,2 juta pengguna baru,

Indonesia dengan 46 juta penjualan dan 39,8 juta pengguna baru, serta Rusia

dengan 31 juta penjualan dan 21,4 juta pengguna baru. Disusul Jepang

dengan 30 juta penjualan dan 22,9 juta pengguna baru, Meksiko dengan 23

juta penjualan dan 16,3 juta pengguna baru, Jerman dengan 22 juta penjualan

dan 12,2 juta pengguna baru, Prancis dengan 18,7 juta penjualan dan 11,21

juta pengguna baru, dan terakhir adalah Inggris dengan 17,7 juta penjualan

dan 8,24 juta pengguna baru (Iskandar, 2014).

Indonesia adalah negara pengguna internet terbesar di Asia Tenggara.

Internet di Indonesia saat ini sudah menjadi kebutuhan primer untuk para

penggunanya, perkembangan sosial media juga menjadi salah satu faktor

penting. Berdasarkan Survei Data Global Web Index, Indonesia adalah

Negara yang memiliki pengguna sosial media yang paling aktif di asia.

Indonesia memiliki 79,7% user aktif di sosial media mengalahkan Filipina

Pengetahuan orang Tua..., EKO BUDI PURWANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
78%, Malaysia 72%, Cina 67%. Data statistik perkembangan internet di

Indonesia mencapai 15% atau 38,191,873 pengguna internet dari total

populasi kita 251,160,124, Sedang pengguna internet dengan menggunakan

gadget mencapai 14% dari populasi (Ahmad, 2014)

Menurut perusahaan survei eMarketer mengemukakan bahwa pengguna

gadget meningkat secara signifikan di Indonesia dan diprediksi masuk empat

besar populasi pengguna gadget terbesar di dunia pada tahun 2016

(Anonim,2015). Sudah tidak terbantahkan lagi jika saat ini popularitas

smartphone di Indonesia semakin meningkat pesat. Kondisi tersebut juga

diakui oleh raksasa mesin pencari Google. Untuk memperkuat pernyataan

tersebut, Google sudah melakukan survey seputar penetrasi pengguna

smartphone di Indonesia. “Hasil survey Google yang berdasarkan rekapitulasi

data dari salah satu fitur toolGoogle, yakni Consumer Barometer,

mengungkapkan pengguna smarphone di Indonesia telah meningkat hingga

43 persen. Menurut Google, jika dibandingkan data tahun lalu dimana

penetrasi smartphone di Indonesia mencapai 28 persen, bertati tahun ini

peningkatan pengguna perangkat pintar nyaris mencapai 2 kali lipat” (Iqbal,

Muhammad, 2015).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh The Asian Parent Insights pada

November 2014, sebanyak 98 persen dari 2.714 orang tua di Asia Tenggara

yang mengikuti penelitian ini mengizinkan anaknya untuk mengakses

teknologi berupa komputer, smartphone, atau tablet. Penelitian ini dilakukan

terhadap 2.714 orang tua di Asia Tenggara yang memiliki anak berusia 3 - 8

Pengetahuan orang Tua..., EKO BUDI PURWANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
tahun. Para orang tua peserta penelitian ini berasal dari Singapura, Malaysia,

Thailand, Indonesia, dan Filipina. Dari hasil survei tersebut kebanyakan

orang tua memperbolehkan anaknya bermain gadget untuk tujuan edukasi.

Namun kenyataannya menurut hasil survei sebagian besar putra-putri mereka

menggunakan gadget/tablet tersebut untuk tujuan hiburan seperti game

(Unantenne, 2014).

Dari fenomena di atas nampak adanya kurangnya tingkat pengetahuan

orang tua, hal ini diduga oleh banyak faktor diantaranya usia, pendidikan,

sumber informasi semakin bertambah usia seseorang, maka pengetahuan

mereka bertambah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung

seumur hidup, informasi misalnya informasi yang dapat atau diperoleh

melalui TV, Koran, majalah, radio, dan tabloid, tentang pemilihan alat

permainan edukatif pada anak pra sekolah. (Sutjiningsih, 2012)

Di Kabupaten Cilacap jumlah anak Balita sebanyak 135.100 balita

dengan perincian balita laki-laki sebanyak 68.851 balita, dan jumlah balita

perempuan sebanyak 66.249 balita dari anak balita usia 2-5 tahun . jumlah

anak balita usia 2-5 tahun di Desa Jepara Wetan jumlah sejumlah 246 anak.

Dari hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 28 Desember

2018 wawancara terhadap orang tua yang mempunyai anak usia 2-5 tahun,

65% orang tuanya tidak mengetahui dampak dari bermain gadegt pada anak

usia di bawah 5 tahun, dan malah membiarkan anaknya bermain gadget.

Pengetahuan orang Tua..., EKO BUDI PURWANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
Dari latar belakang di atas penulis akan melakukan penelitian dengan

judul penelitian tentang Pengetahuan Orang tua Tentang Dampak bermain

Gadget Pada Anak Balita usia 2-5 tahun di Desa Jepara Wetan Kecamatan

Binangun Kabupaten Cilacap.

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut: Pengetahuan Orang Tua Tentang Dampak

Bermain Gadget Pada Anak Balita usia 2-5 tahun di Desa Jepara Wetan

Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap.

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan orang tua tentang dampak

Bermain gadget pada anak balita usia 2-5 tahun di Desa Jepara Wetan

Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap.

2. Tujuan khusus

Mengidentifikasi karakteristik anak usia 2-5 tahun yang bermain

gadgetberdasarkan umur, jenis kelamin dan lama penggunaan gadget di

Desa Jepara Wetan Kecamatan Binangun Mengidentifikasi karakteristik

orang tua anak usia 2-5 tahun yang bermain gadgetberdasarkan umur,

jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan di Desa Jepara Wetan

Kecamatan Binangun Mengidentifikasi pengetahuan orang tua tentang

dampak bermain gadget pada anak balita usia 2-5 tahun di Desa Jepara

Wetan Kecamatan Binangun

Pengetahuan orang Tua..., EKO BUDI PURWANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap

wawasan bagi peneliti serta pembaca.

2. Bagi Institusi

Sebagai media untuk menggali, menyalurkan dan sebagai tambahan

referensi untuk menambah wawasan bagi mahasiswa.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan,

wacana serta media pembelajaran dalam penelitian sehingga dapat

menjadi pedoman bagi penelitian selanjutnya

4. Bagi Objek Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan dapat menjadikan pengalaman yang

berdampak positif bagi para orang tua tentang dampak penggunaan

gadget pada anak sehingga orang tua dapat mengerti seberapa bahayanya

penggunaan gadget pada anak usia balita.

5. Bagi Peneliti-Peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian

selanjutnya sehingga bermanfaat bagi peneliti yang akan Datang

6. Bagi Responden

Penelitian di harapkan dapat menambah pengetahuan yang terkait tentang

dampak penggunaan gadget terhadap anak balita yang dibiarkan

bermain gadget.

Pengetahuan orang Tua..., EKO BUDI PURWANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
E. PENELITIAN TERKAIT

1. Simamora (2016)

Peresepsi orang tua terhadap dampak penggunaan gadget pada

anak usia pendidikan dasar di Perumahan Bukit Kemilang Permai

Kecamatan Kemilang Bandar Lampung oleh Simamora (2016).

Menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan subjek penelitian

orang tua dari anak yang menggunakan gadget di Perumahan Bukit

Kemiling Permai, Untuk mengumpulkan data penelitian ini

menggunakan teknik angket, observasi dan wawancara. Dengan

persentasi kategori setuju 50%, kategori kurang setuju 30,8% dan

kategori tidak setuju 19,2%. Berdasarkan hasil analisa menunjukkan

orang tua setuju penggunaan gadget secara berlebihan memiliki dampak

negative bagi anak.

2. Nurul (2016)

Dampak penggunaan gadget terhadap interaksi sosial anak usia 5-6

tahun oleh Nurul Khotimah (2016), penelitian kuantitatif ini bertujuan

untuk mengetahui dan menganalisis dampak penggunaan gadget terhadap

interaksi sosial anak usia 5-6 tahun di Kompleks Perumahan Pondok Jati

Kabupaten Sidoarjo. Sampel pada penelitian ini sebanyak 37 anak.

Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Teknik

analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan taraf

signifikan α=5% (0,05). Berdasarkan hasil penelitian hasil perhitungan

uji linier sederhana statistik t diperoleh signifikan sebesar 0,000 dan t

Pengetahuan orang Tua..., EKO BUDI PURWANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
hitung sebesar 12,758, hal ini menunjukkan bahwa adanya dampak

penggunaan gadget terhadap interaksi sosial anak usia 5-6 tahun.

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan

gagdet memberikan dampak terhadap interaksi sosial anak usia 5-6 tahun

di Kompleks Perumahan Pondok Jati Kabupaten Sidoarjo.

Persamaan dari penelitian tersebut adalah sampel yang di pakai

berusia sama yaitu anak usia pra sekolah. Dengan perbedan penelitian

yaitu menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan

fenomonologi.

3. Maryam (2016)

Penggunaan gadget elektronik pada kesehatan psikologis dan sikap

anak-anak. Penelitian ini menggunakan penelitian cross-sectional

dilakukan pada 343 siswa kelas 7,8,9 dari Saad Bin Mo’ath school UEA.

Sebuah kuisioner yang di gunakaan untuk mengidentifikasi jumlah

gadget yang di miliki, waktu yang dihabiskan untuk mereka, dan

dampaknya terhadap perilaku psikologis. Hasil di antara penggunaan

telepon yang berlebih 39,7% memiliki sikap yang baik dan 60,3%

memiliki sikap yang buruk . itu hubungan sikap siswa yang di habiskan

di telepon seluler menunjukan sebagian besar penggunaan ponsel yang

berlebihan (60,3%) memiliki sikap buruk di bandingkan dengan ponsel

moderat 50,9% masing-masing percaya gadget terutama dibeli

tergantung kebutuhan. sebaliknya siswa kelas 8 berpendapat bahwa

pilihan satu untuk membeli gadget tergantung pada teman-teman yang

Pengetahuan orang Tua..., EKO BUDI PURWANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
memilikinya. Sebagian besar siswa setuju bahwa gadget adalah sumber

hiburan terbaik dan sulit bertahan hidup tanpa gadget bahkan untuk satu

hari. Mayoritas siswa tidak yakin ketika ditanya apakah mereka tidak

menyadari tentang lingkunagn saat sibuk dengan gadget. Di antara

penggunaan ponsel yang berlebih dan tablet, 90,6% dan 87% siswa,

masing-masing menyatakan mereka akan bereaksi (sedih, marah atau

cemas) jika perangkat seluler mereka diambil. Kesimpulan sebagian

besar peserta (323 siswa = 94,2%) setidaknya menggunakan jenis

elektronik gadget peningkatan penggunaan gadget elektronik ditemukan

memiliki dampak pada pesikologis perilaku dan sikap anak sekolah

menengah.

Pengetahuan orang Tua..., EKO BUDI PURWANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Anda mungkin juga menyukai