Menteri Kesehatan mengatakan, saat ini kemudahan arus informasi seringkali digunakan
untuk melakukan tindak kejahatan (cybercrime). Jika diperhatikan, penggunaan gadget saat
ini tidak hanya dilakukan oleh remaja, tetapi juga sudah digunakan sejak balita bahkan batita,
misalnya penggunaan aplikasi YouTube. Dan data kasus kekerasan pada anak di Indonesia
semakin meningkat. Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada
tahun 2015 lalu, terdapat sebesar 6.006 kasus kekerasan pada anak. Berdasarkan data
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), persentase
jenis kasus kekerasan pada anak adalah kekerasan seksual. Kekerasan seksual dapat diperoleh
dari konten-konten dalam aplikasi YouTube pada gadget. Menkes juga mengatakan, saat ini
sedang ramai kasus bullying (perundingan) di kalangan anak dan remaja. Jangan sampai,
anak-anak kita melakukan hal demikian. Negara kita adalah negara besar. Kita ingin anak-
anak kita menjadi cerdas dan pandai. Kita perlu ketahanan keluarga agar terhindar dari hal
negatif dari penggunaan gadget. Untuk mewujudkannya kita perlu perbanyak komuniksai
dengan keluarga melalui diterapkannya gerakan program 1821 tersebut.
Di era digital sekarang ini, teknologi berperan penting bagi kehidupan manusia. Sebagian
besar masyarakat bahkan sangat bergantung pada kecanggihan teknologi dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Disamping itu, kebutuhan akan informasi dan komunikasi
sudah menjadi hal yang penting bagi semua kalangan masyarakat. Semuanya dapat terpenuhi
hanya dalam satu genggaman tangan, yaitu melalui gadget. Kemudahan dalam
mengoperasikan gadget, baik itu smartphone, tablet, maupun laptop membuat gadget sangat
familiar bagi masyarakat, tanpa terkecuali anak-anak. Gadget tidak hanya berfungsi sebagai
sarana komunikasi telepon maupun pesan singkat. Fitur yang ada didalamnya seringkali
membuat orang tertarik untuk terus menggenggamnya. Apalagi anak, kemudahan
mengoperasikan dan fitur yang menarik membuat anak-anak cepat akrab dengan teknologi
yang satu ini. Bahkan balita pun mampu mengoperasikan gadget hanya untuk sekedar
bermain games, atau menonton tayangan di youtube. Penggunaan gadget bagi anak tidak
semata-mata berdampak buruk, namun ada juga dampak positif yang memiliki banyak
manfaat, seperti mempermudah komunikasi, membangun kreatifitas anak karena beragam
informasi yang dapat dengan mudah diperoleh, hingga sarana belajar sambil bermain dari
berbagai situs yang dapat diakses melalui gadget. Gadget dapat menjadi sarana pembelajaran
yang mudah bagi anak. Dengan menggunakan gadget, orang tua bisa menampilkan berbagai
informasi yang dibutuhkan anak dengan mudah. Seperti mengajarkan tentang warna, angka,
huruf, hewan, tumbuhan, dan berbagai informasi tentang lingkungan. Namun demikian,
penggunaan gadget yang tidak tepat dan berlebihan dapat menyebabkan penggunanya
mengalami ketergantungan atau kecanduan, baik bagi orang dewasa maupun juga bagi anak-
anak. Semakin mereka terpapar gadget di usia dini, maka ketergantungan terhadap gadget
akan semakin besar. Hal ini terjadi karena otak anak belum berkembang secara sempurna,
anak-anak belum dapat membedakan mana hal yang benar dan salah, serta hal yang boleh
untuk dilakukan dan yang tidak. Sehingga mereka tidak memiliki kemampuan untuk
membatasi penggunaan gadget, apa yang mereka sukai akan terus dilakukan hingga potensi
untuk munculnya perilaku impulsive menjadi tinggi. Inilah yang menyebabkan anak menjadi
kecanduan atau ketergantungan terhadap gadget.
Kecanduan terhadap gadget dapat terlihat dari berbagai tanda, diantaranya anak tidak dapat
mengendalikan keinginan untuk bermain gadget, lebih memprioritaskan untuk bermain
gadget daripada aktivitas lainnya seperti belajar atau berinteraksi dengan lingkungannya,
terus asik sendiri bermain gadget dan tidak mempedulikan kondisi sekitar. Kecanduan
terhadap gadget juga menyebabkan anak akan merasa kesepian jika tidak memegang
gadgetnya dan memiliki keinginan yang kuat untuk terus memeriksa gadgetnya tanpa mereka
sadari.
Kecanduan yang terus menerus ini dapat membawa dampak buruk bagi anak itu sendiri,
diantaranya:
1. Mengganggu saraf motorik halus.
Penggunaan gadget secara berlebihan dapat mengganggu saraf motorik anak karena
anak hanya tertarik memainkan gadget yang berfokus pada aktivitas sentuh saja.
2. Menghambat perkembangan interaksi sosial.
Gadget membuat anak hanya berfokus pada aktivitasnya sendiri tanpa mempedulikan
lingkungan sekitar, padahal anak sangat membutuhkan interaksi sosial.
3. Mempengaruhi pola tingkah laku anak.
Secara tidak langsung kebiasaan anak ketika bermain gadget akan diterapkan dalam
kehidupannya sehari-hari. Contohnya anak yang senang bermain game dengan
adegan memukul, ia akan terbiasa memukul di dunia nyata.
4. Mempengaruhi pola bicara anak.
Interaksi sosial juga terkait dengan perkembangan bahasa anak karena secara tidak
langsung melatih anak untuk berbicara dengan orang lain. Terlalu lama menggunakan
gadget akan mempengaruhi bahasa dan intonasi saat berbicara. Nah peran orang tua
disini sangat penting untuk menjauhkan anak dari kecanduan gadget. Orang tua tidak
diperkenankan untuk memperkenalkan gadget pada usia dini. Bayi 0- 6 bulan
sebaiknya tidak diperkenalkan gadget. Anak usia antara 1-2 tahun boleh
diperkenalkan namun tidak boleh lebih dari 1 jam per hari. Anak sampai dengan usia
6 tahun boleh menggunakan gadget namun harus selalu diawasi orang tua, sementara
anak usia diatas 6 tahun boleh menggunakan gadget hanya untuk mengakses program
yang aman untuk usianya, serta penggunaan gadget yang tidak lebih dari 3 jam per
hari. Yang tidak kalah pentingnya adalah memperhatikan pola orang tua dalam
menggunakan gadget terutama di depan hadapan anak akan menjadi contoh bagi
mereka dan tanpa sadar membentuk pola pikir mereka. Orang tua perlu membuat
komitmen untuk tidak menggunakan gadget saat sedang berkumpul Bersama anak.
Pengasuhan anak :
Ada berbagai metode dalam pengasuhan anak yang ada kaitannya dengan gadget. Salah
satunya, e-Learning Parenting Academy, yakni konten pembelajaran parenting secara e-
learning yang diklaim sebagai produk pertama di Indonesia. CEO Sygma Media Inovasi
(SMI) Indra Laksana mengatakan, e-Learning Parenting Academy merupakan pembelajaran
pengasuhan anak secara online dengan menggunakan metode kekinian. Produk tersebut bisa
dengan mudah diakses di website melalui bantuan gadget. Materi pembelajaran di parenting
academy ini dapat diakses di mana saja secara cepat. Selain memudahkan para orangtua,
konten yang diberikan dapat meningkatkan kepercayaan diri di hadapan anak. Terkait
kesehatan, dikutip dari buku Bila si Kecil Bermain Gadget, sedikitnya ada tiga gangguan
kesehatan akibat penggunaan gadget.
1. Gangguan otak.
Sebab di otak terdapat hormon dopamin yang menghasilkan perasaan nyaman atau tenang.
Jika seorang anak membuka konten atau informasi negatif, seperti kekerasan atau materi
pornografi, maka memori otak akan menyimpan bahkan dalam jangka waktu lama. Jika tidak
segera diatasi, akan menyebabkan anak kecanduan konten tersebut. Hasil penelitian
menunjukkan, antusias anak atas rangsangan cukup tinggi, keingintahuan terhadap sesuatu,
dan kesukaannya dalam meniru yang dilihat. Selain itu, daya ingat anak juga sangat tinggi.
Maka, sangat disayangkan jika kemampuan otak anak tersebut tidak dimaksimalkan pada
pengembangan secara positif.
2. Gangguan mata.
Ketika anak browsing menggunakan gadget, fokus mata pada gadget lebih intens. Ini
menyebabkan otot pada mata bekerja cenderung lebih keras. Hal tersebut dapat menyebabkan
sakit kepala dan tegang di daerah kelopak mata. Jika ditambah penggunaan jarak baca dekat,
dapat berisiko menambah minus pada mata anak yang berkacamata. Hasil penelitian pada
anak usia sekolah (6 – 12 tahun), menunjukkan bahwa ada pengaruh antara posisi dan
intensitas pencahayaan saat menggunakan gadget terhadap penurunan tajam penglihatan anak
usia sekolah. Maka, gangguan mata anak dapat terjadi karena pencahayaan tidak baik dan
jarak yang dekat antara mata dan gadget. Pencahayaan dan jarak tersebut berpengaruh
tehadap kerja otot mata. Jika ini tidak sesuai, menyebabkan otot mata bekerja lebih keras dan
jika dibiarkan terus dapat menyebabkan penurunan tajam penglihatan secara permanen.
Sungguh disayangkan, jika anak yang masih muda harus mengalami penurunan penglihatan
mata. Sementara itu, masa depan mereka masih panjang.
3. Gangguan tangan.
Penggunaan layar sentuh (touchscreen) memang memudahkan menggunakan gadget. Tapi
rawan membuat tangan cedera karena posisi ditekuk yang terlalu lama dan membuat beban
pada jari serta pergelangan tangan lebih keras. Penggunaan jari dan tangan pada gadget dalam
waktu lama atau jangka panjang, secara terus-menerus dapat menyebabkan cedera pada
jempol (Blackberry Thumb), cedera tangan (iPad Hand). Dampak lebih berat yaitu mati rasa,
kerusakan otot, nyeri, dan perlu pembedahan untuk pengobatan.
Upaya pencegahan terhadap gangguan kesehatan anak yang diakibatkan penggunaan gadget
perlu untuk dilakukan oleh orang tua. Buat aturan penggunaan gadget di rumah. Misalnya,
gadget tidak boleh dipergunakan ketika semua keluarga sedang berkumpul. Atau gadget
hanya boleh dipergunakan selama jam belajar untuk mendukung proses belajar anak.
Sibukkan anak dengan aktivitas positif, sehingga menjauhkannya dari penggunaan gadget
terus menerus. Misalnya, orang tua dapat mengajak anak melakukan kegiatan fisik seperti
olahraga, bermain musik, atau menari. Orang tua juga dapat mendaftarkan anak ke
komunitas/les bakat. Jika anak sudah sekolah, dapat ikut kegiatan ekstrakurikuler. Pihak
sekolah dapat mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler sesuai bakat siswanya. Sosialisasi
gangguan kesehatan akibat gadget pada anak. Pemerintah perlu berperan aktif untuk dapat
memberikan pengetahuan kepada masyarakat, khususnya para orang tua mengenai dampak
negatif terhadap kesehatan akibat penggunaan gadget oleh anak.
Ibu Hamil
Menurut Dr. Dr. Ali sungkar, spog(k), divisi fetomaternal, bagian ilmu kebidanan dan
kandungan, fkui-rsupn cipto mangunkusumo, Jakarta. Secara tidak sadar, saat ibu hamil
menjalani aktivitas sehari-hari, pasti akan terpapar dengan berbagai jenis unsur yang ada di
alam. Bentuknya bisa berupa aneka zat kimia, bahan-bahan sintetis, radiasi gelombang
elektromagnetik, gelombang suara, serta beragam jenis mikroorganisme yang “baik” maupun
“jahat.” Kehidupan sehari-hari kita tidak terpisahkan dari berbagai peralatan elektronik yang
mempermudah hidup. Di antaranya, lemari pendingin, AC, TV, komputer, serta berbagai jenis
gadget yang selalu ada di dalam tas maupun dalam genggaman tangan. Pada kenyataannya,
Ibu hamil juga pernah terpapar radiasi dalam jumlah yang sangat rendah, nyaris setiap hari,
dari berbagai peralatan elektronik yang digunakan tersebut. Yang perlu diwaspadai adalah,
ketika seorang ibu hamil bekerja di bidang kedokteran, laboratorium dan industri yang
memiliki risiko lebih banyak terpapar radiasi dari berbagai mesin dan peralatan berat.
Hipnoterapi merupakan salah satu jenis terapi komplementer/ non konvensional yang
digunakan sebagai pelengkap terapi konvensional/ terapi medis. Hipnoterapi adalah suatu
rangkaian proses yang digunakan seorang hipnoterapis untuk menyelesaikan masalah klien
dengan ilmu hipnosis. Hipnoterapi dapat diartikan sebagai suatu metode dimana pasien
dibimbing untuk melakukan relaksasi, dimana setelah kondisi relaksasi dalam ini tercapai
maka secara alamiah gerbang pikiran bawah sadar sesesorang akan terbuka lebar, sehingga
yang bersangkutan cenderung lebih mudah untuk menerima sugesti penyembuhan yang
diberikan. Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari manfaat
sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan dan perilaku. Hipnoterapi dapat juga
dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran menggunakan hipnotis. Hipnotis bisa diartikan
sebagai ilmu untuk memberi sugesti atau perintah kepada pikiran bawah sadar. Orang yang
ahli dalam menggunakan hipnotis untuk terapi disebut “hypnotherapist”.
Hipnoterapi menggunakan sugesti atau pengaruh kata - kata yang disampaikan dengan teknik
- teknik tertentu. Satu-satunya kekuatan dalam hipnoterapi adalah komunikasi. Setiap perawat
sudah cukup akrab dengan namanya komunikasi karena pekerjaannya adalah langsung
berinteraksi dengan orang banyak, termasuk klien dan keluarga. Oleh karena itu tak akan
banyak makan waktu jika dibutuhkan latihan, sebab hampir setiap hari kita berkomunikasi
dengan orang asing. Perawat mampu menghipnotis pasien jika dia memahami bahasa yang
perawat gunakan.
Hipnoterapi di masa lalu indentik dengan kondisi tidur, terbaring, atau tidak bergerak. Pada
masa kini, hipnotis lebih ditekankan pada kondisi relaksasi yang dalam, baik secara fisik
maupun mental. Saat ini dikenal beberapa keadaan hipnotis seperti moving meditation,
hypnoidal state, serta automatic writing, dimana pasien melakukan aktivitas bawah sadar
dalam bentuk gerakan atau tindakan yang dikendalikan oleh niat. Psikolog pada Pusat
hipnoterpi Kedokteran RSPAD Gatot Subroto (pusat hipnotis kedokteran pertama di
Indonesia), Dra. Psi Adjeng Lasmini mengatakan, pada hipnoterapi, pasien diajak untuk
relaks secara fisik dan mental dengan memusatkan perhatian melalui sarana fiksasi berupa
suara, tatapan, dan sentuhan secara berulang dan monoton. Ini membuat pasien merasa
semakin santai. Dalam kondisi hipnoterapi lanjutnya, sugesti positif yang ditanamkan disusun
dalam kalimat yang sederhana. Karena pada kondisi ini kemampuan seseorang untuk
merangkum kalimat demi kalimat mengalami penurunan.
Proses hipnoterapi
1. Tiga Bagian Pikiran Manusia.
a. Pikiran Tidak Sadar adalah pikiran yang mengoperasikan tubuh secara otomatis.
Misalnya detak jantung, reproduksi sel, penyembuhan luka, sirkulasi darah dan sistem
otomatis lainnya dikerjakan oleh Pikiran Tidak Sadar. Pikiran Tidak Sadar selalu aktif,
meskipun Anda tertidur pulas.
b. Pikiran Bawah Sadar yang merupakan bagian pikiran yang sangat dominan dan sering
kali mengendalikan diri. Pikiran Bawah Sadar memuat kebiasaan, dorongan perasaan,
keyakinan, persepsi, dan memori permanen.
c. Pikiran Sadar adalah bagian pikiran yang selalu bersifat logis dan rasional. Dengan
berpikir logis dan rasional, manusia bisa menciptakan kehendak atau keinginan untuk
berubah. Namun ternyata kehendak saja tidak cukup untuk mewujudkan perubahan
yang permanen, karena kehendak Pikiran Sadar selalu kalah apabila bertentangan
dengan program yang tertanam di Pikiran Bawah Sadar.
Jika dianggap perlu, hipnoterapis akan membawa klien ke trance yang lebih dalam. Proses ini
dinamakan deepening. Deepening ini meliputi tiga level, yaitu:
- Hypnoidal: hipnosis ringan dengan gerakan mengedip-ngedipkan mata.
- Cataleptic: hipnosis yang sedikit lebih dalam dengan gerakan mata bergerak dari samping
ke samping (side to side eyes movements).
- Somnambulistic: hipnotis dengan status yang dalam, selama status hipnotis ini, gerakan
mata berputar ke depan dan ke belakang; hasil hipnotis yang terbaik biasanya dicapai selama
status ini.
e. Suggestions / Sugesti
Pada saat klien masih berada dalam trance, hipnoterapis juga akan memberi Post Hypnotic
Suggestion, sugesti yang diberikan kepada klien pada saat proses hipnotis masih berlangsung
dan diharapkan terekam terus oleh pikiran bawah sadar klien meskipun klien telah keluar dari
proses hipnotis. Post Hypnotic Suggestion adalah salah satu unsur terpenting dalam proses
hipnoterapi.
f. Termination
Akhirnya dengan teknik yang tepat, hipnoterapis secara perlahan – lahan akan
membangunkan klien dari “tidur” hipnotisnya dan membawanya ke keadaan yang
sepenuhnya sadar.
5. Manfaat Hipnoterapi
a. Masalah Fisik.
Ketegangan otot dan rasa nyeri (nyeri kronik) yang berlebihan dapat dibantu dengan
Hipnoterapi. Dengan Hipnoterapi, dapat membuat tubuh menjadi relaks dan mengurangi
intensitas nyeri yang berlebihan secara drastic. Selain itu hipnoterapi juga bermanfaat
kegemukan/ obesitas dan irritable bowel syndrome.
b. Masalah Emosi.
Serangan panik, ketegangan dalam menghadapi ujian, kemarahan, rasa bersalah, kurang
percaya diri, ansietas/ cemas, duka (grief), depresi, trauma dan phobia adalah masalah-
masalah emosi yang berhubungan dengan rasa takut dan kegelisahan. Semua masalah di atas
bisa diatasi dengan hipnoterapi. Selain itu hipnoterapi juga bisa dilakukan untuk
penyembuhan diri sendiri atau self healing. Sebenarnya beberapa penyakit sumbernya dari
pikiran kita. Ramalan diri sendiri atau sugesti hipnosis seringkali menjadi nyata karena
pikiran kita yang memasukan sugesti dalam proses pemikiran. Seperti saat kita kehujanan, di
dalam pikiran kita akan tersugesti, saya akan sakit kepala atau pusing karena kehujanan.
Akibatnya tubuh benar-benar mengalami sakit kepala. Padahal jika ditanamkan sugesti saya
akan sehat dan tidak akan terjadi apa-apa maka sakitpun tidak akan datang. Fenomena seperti
ini yang disebut oleh pengobatan medis barat sebagai efek placebo. Hipnoterapi terbukti
memiliki manfaat dalam mengurangi nyeri kronik, stress dan depresi pada pasien kanker
stadium lanjut.
c. Masalah Perilaku.
Masalah perilaku seperti merokok, makan berlebihan dan minum minuman keras yang
berlebihan dan berbagai macam perilaku ketagihan (addiction) dapat diatasi dengan
hipnoterapi. Hipnoterapi juga bisa membantu insomnia/ gangguan tidur dan menghilangkan
latah.
a. Abreaksi.
Abreaksi merupakan suatu keadaan dimana pasien keluar dari rekaman bawah sadarnya
secara serentak. Akibatnya bisa menimbulkan rasa kekesalan atau kesedihan secara
berlebihan, reaksinya pasien bisa tidak terkendali, namun kondisi biasanya tidak berlangsung
lama dan bisa dikendalikan oleh terapis.
b. Pegal-pegal.
Jika beban emosi yang dirasakan sudah sangat dalam dan baru dilepaskan setelah sesi terapi,
maka ada kemungkinan setelah terapi selama 1 atau 2 hari kedepan badan akan terasa pegal-
pegal. Dan ini adalah hal yang wajar dan akan hilang dengan sendirinya dan diganti dengan
tubuh yang segar. Biasanya cukup minum air putih yang banyak akan mengurangi rasa pegal-
pegal. Rasa pegal-pegal ini terjadi karena semacam tubuh membuang racun emosi yang
selama ini tersimpan di dalam tubuh kita. Namun tidak semua orang akan mengalami hal ini
setelah hipnoterapi.
c. Beberapa klien kadang-kadang mengalami sedikit “hang”.
Misalnya, klien ingin mengambil sendok tetapi yang diambil garpu atau klien ingin pergi ke
dapur tetapi yang dituju naik ke lantai 2. Namun, hal ini juga merupakan pertanda baik,
karena terjadi perubahan di bawah sadarnya. Oleh karena itu tidak perlu takut dan hal ini juga
berlangsung hanya sebentar. Sekali lagi perlu diingat bahwa tidak semua orang akan
mengalami hal ini setelah diterapi hipnoterapi.
7. Fakta Hipnoterapi
a. Hipnoterapi adalah suatu hal yang aman dilakukan. Hal ini hanyalah keadaan santai di
mana pikiran bawah sadar seseorang dapat diakses dan terbuka untuk membuat
perubahan positif.
b. Hipnoterapi bukan pengendalian pikiran. Karena dengan bantuan pembimbing, orang
tersebut yang memilih cara yang tepat untuk mengkhilaskan dan mengatasi masalah
seseorang.
c. Seseorang tetap sadar selama hipnoterapi. Kondisi ini hanyalah sebuah bagian dari
relaksasi, yaitu pikiran tenang dan rileks.
d. Siapapun dapat dihipnoterapi (selama yang bersangkutan tidak mengalami paksaan,
dan gangguan dalam berkomunikasi).
Perawat
Terapi komplementer telah berkembang pesat menjadi bagian dari pelayanan kesehatan
termasuk pelayanan keperawatan. Salah satu terapi komplementer yang juga cukup populer
adalah hipnoterapi. Hadirnya terapi komplementer ini masih menimbulkan kontroversial
tentang etis tidaknya apabila diterapkan dalam layanan kesehatan. Dalam praktiknya, terapi
komplementer telah banyak kita jumpai di lingkungan sekitar kita. Selain dari tenaga
kesehatan, banyak juga diantara penyelenggara praktik komplementer tersebut tidak
mempunyai background pendidikan kesehatan, tetapi didapat dari pelatihan- pelatihan
maupun mewarisi bakat turun temurun dari keluarganya. Dengan adanya kontroversial isu
etik terapi komplementer ini, bagi perawat dapat diambil sebagai peluang untuk dapat
berperan didalamnya.
Perawat merupakan profesi kesehatan yang merawat pasien dengan melakukan pendekatan
secara holistik (bio, psiko, sosio, kultural, spiritual). Dan terapi komplementer ini juga
dianggap sebagai terapi dengan pendekatan holistik karena berusaha menyembuhkan pasien
dengan memandang dari berbagai sudut dan beraneka aspek kehidupan pasien. Pemerintah
telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1109 Tahun 2007 tentang
penyelenggaraan pengobatan komplementer-alternatif di fasilitas pelayanan kesehatan.
Menurut aturan itu, pelayanan komplementer-alternatif dapat dilaksanakan secara sinergi,
terintegrasi, dan mandiri di fasilitas pelayanan kesehatan. Pengobatan itu harus aman,
bermanfaat, bermutu, dan dikaji institusi berwenang sesuai dengan ketentuan berlaku. Selain
itu, pemerintah juga akan mengeluarkan standarisasi, pengaturan, dan pengawasan yang lebih
gamblang dan baku yang memuat perlindungan hukum bagi masyarakat, termasuk tentang
standarisasi tenaga pelaksana dan pendidikan yang harus ditempuh sebagai syarat dalam
menyelenggarakan terapi komplementer. Oleh karena itu, perawat sebagai salah satu tenaga
kesehatan di Indonesia harus segera melakukan jemput bola agar dapat berperan dalam
penyelenggaraan terapi komplementer ini.
Terutama pada institusi pendidikan keperawatan harus jeli dalam menangkap peluang yang
terdapat dalam isu etik terapi komplementer ini dengan mengakomodir dalam pembelajaran
(setelah melalui standarisasi kurikulum pendidikan keperawatan terpadu) serta sebagai bahan
kajian diskusi ilmiah dan penelitian berkelanjutan dengan didukung pula upaya- upaya
strategis oleh organisasi profesi. Diharapkan, dalam praktik terapi komplementer ini nantinya
perawat tidak masuk lagi dalam zona abu-abu namun dapat memberikan warna yang tegas
dalam dunia profesi keperawatan.
Pembicara