Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

MENARCHE DINI TERHADAP PENGGUNAAN


SMARTPHONE SISWI KELAS V DI SDN 82
PEKANBARU

Oleh:
Tari Ramadani
NIM : 18010030

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PEKANBARU MEDICAL CENTER
TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pengaruh informasi global dan kemajuan teknologi tidak dapat

di hindari pada zaman ini. Inovasi-inovasi pengembangan media

informasi dan komunikasi membuat orang-orang lebih mudah

mengakses apapun dalam kehidupan sehari-hari (Dalilah, 2019).

Perkembangan teknologi informasi semakin cepat dalam berbagai

bentuk, termasuk paparan media sosial maupun audio dan visual

(Indriyastuti, Hakimi, & Ismail, 2015). Dalam era globalisasi ini,

anak-anak lebih banyak menggunakan waktunya untuk bermain

gadget dibandingkan dengan melakukan kegiatan fisik bersama teman

(Sujianti, 2018).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rideout (2016)

diketahui bahwa indonesia adalah negara yang memiliki pengguna

sosial media yang paling aktif di Asia. Indonesia sendiri termasuk

dalam peringkat lima besar negara pengguna gadget, khususnya

smartphone. Data yang diambil tahun 2014 menunjukan bahwa

pengguna aktif smartphone adalah sekitar 47 juta orang, atau sekitar

14 pesen dari seluruh pengguna smartphone (Wulandari, 2016).

Indonesia memiliki 79,7% user aktif di sosial media mengalhkan

filipina 78%, Malasya 72%, Cina 67%. Di indonesia pengguna media


smartphone pada anak pada anak berusia 5 tahun yaitu 38% pada

tahun 2011, dan meningkat menjadi 72% pada tahun 2013, pada

tahun 2015 ada peningkatan yaitu 80%. Anak banyak menggunakan

smartphone sebagai sarana bermain, 23% orang tua yang memiliki

anak berusia 5 tahun mengaku bahwa anak-anak mereka gemar

menggunakan smartphone, sedangkan dari 82% orang tua melaporkan

bahwa mereka online setidaknya sekali dalam seminggu (Sujianti,

2018). Hasil survei menunjukkan 77,8% remaja yang di survei

menggunakan ponsel atau smartphone untuk mengakses internet.

Penggunaan laptop atau netbook menduduki peringkat kedua setelah

smartphone yaitu sebesar 51,9% (Darnoto, 2016).

Menurut data terbaru dalam penelitian yang berjudul “Keamanan

Penggunaan Media Digital Pada Anak dan Remaja Di Indonesia”

yang dilakukan lembaga PBB untuk anak-anak, UNICEF bersama

para mitra , termasuk kementrian komunikasi dan informasi dan

universitas Harvard, AS. Penggunaan media sosial dan digital

menjadi bagian yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari anak

muda Indonesia. Studi ini menemukan bahwa 98 % dari anak-anak

dan remaja yang disurvei tahu tentang internet dan bahwa 79,5 %

diantaranya adalah pengguna internet. Penelitian ini dilakukan pada

anak usia 10-16 tahun (KEMINFO, 2014). Hal ini akan memancing

anak dan remaja mengadaptasi kebiasaan-kebiasaan kurang baik

seperti menonton blue film, VCD porno, akses internet maupun


adegan berbau porno melalui handphone. Dengan melihat

adegan/film porno bagi remaja putri akan mempengaruhi kematangan

organ-organ reproduksi. Konten seksual yang dilihat oleh anak akan

menstimulasi anak dan remaja untuk pembentukkan Gonadotropin

Releasing Hormone yang merangsang hipofisis anterior yang men

ghasilkan Follicle Stimulating Hormone dan Luteinizing Hormon

untuk menghasilkan estrogen di ovarium. Estrogen inilah yang

menyebabkan pematangan seksual pada anak dan remaja tersebut

sehingga terjadi pubertas lebih awal.(Fathu Rahman, 2016).

Menarche merupakan menstruasi pertama kali dialami wanita,

paling sering terjadi pada usia 11 tahun tetapi bisa juga terjadi pada

usia 8 atau 16 tahun, menstruasi merupakan pertanda masa

reproduktif pada kehidupan seseorang wanita yang dimulai dari

menarche sampai menopause. (Darmonita, 2011).

Menurut data dari Word Health Organization (WHO) DI

Amerika Serikat, sekitar 95% wanita remaja mempunyai tanda-tanda

pubertas dengan menarcheI pada umur 12 tahun dan umur rata-rata

12,5 tahun yang diiringi dengan pertumbuhan fisik saat menarche,

pada umur 10-11 tahun 24,92% menarche dini, 12-13 tahun 64,77%

menarche idal, dan 14-15 tahun 10,30% menarche terlambat. Usia

mendapat menarche tidak pasti atau bervaruasi, akan tetapi terdapat

kecendrungan bahwa dari tahun ke tahun wanita remaja mendapat

haid pertama pada usia yang lebih muda. Lebih dari setengah abad,
rata-rata usia menarche mengalami penurunan dari usia 16 tahun

menjadi rata-rata 13 tahun. Saat ini usia menarche telah bergeser ke

usia yang lebih muda yang disebut menarche dini yaitu antara 10-11

tahun (WHO.2015).

Data yang diperoleh dari Depkes RI tahun 2015 menunjukkan

hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia rata-rata usia

menarche pada 5,2% anak di 17 provinsi di Indonesia telah memasuki

usia menarche dibawah usia menarche remaja putri berada pada

rentang usia 9-10 tahun sebanyak 1,5%. Usia 11-12 tahun sebanyak

20,8%. 13-14 tahun sebanyak 41,2%, 15-16 tahun sebanyak 18,3%,

17-18 tahun sebanyak 1,4% dan usia 19-20 tahun sebanyak 0,3%

(Riskesdas, 2015).

Usia untu mencapai fase terjadinya menarche di pengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor gizi, suku, genetik, sosial, ekonomi,

keterpaparan terhadap meia massa, dan lain-lain. Menurut World

Health Organization (WHO), menarche yang makin dini

memungkinkan remaja putri lebih cepat bersentuhan dengan

kehidupan sesual sehingga kemungkinan remaja untuk hamil dan

menjadi seorang ibu semakin besar. Kesehatan remaja memiliki efek

antar generasi, menarche yang lambat juga berdampak terhadap

lambatnya kematangan fisik, baik hormon maupun organ tubuh selain

itu menarche lambat dalam jangka panjang akan meningkatkan

resiko perempuan terserang osteoporosis karena lambatnya produksi


esterogen yang akan mempengaruhi penentuan massa tulang

(Amaliah, 2012).

Menurut Kartono (2014), remaja saat ini cendrung mudah

terpengaruh oleh media massa, salah satu faktor yang mempengaruhi

menarche di sebabkan oleh rangsangan-rangsangan kuat dari luar,

salah satunya adalah melalui keterpaparan media massa, baik cetak

maupun elektronik. Keterpaparan media massa dengan kecepatan usia

pubertas remaja yang secara tidak langsung menyebabkan percepatan

usia menarche remaja putri. Para perempan atau remaja putri yang

mengalami menarche dini memperlihatkan minat yang lebih kuat

menonton tayangan yang mengandung seksual di film, televisi, dan

majalah di bandingkan dengan remaja yang menarche dalam rentang

usia normal. Mudahnya mengakses media massa dewasa seperti

majalah bergambar seks, film-film yang bersifat dewasa kemudahan

internet akan mempercepat pematangan hormon seksual sehingga

menyebabkan menarche dini.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas maka

rumusan masalah ini meneliti tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi menarche dini terhadap penggunaan smartphone

siswi kelas V di SDN 82 Pekanbaru.


3. TUJUAN PENELITIAN

1) Tujuan umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi menarche

dini terhadap penggunaan smartphone siswi kelas V di SDN 82

Pekanbaru

2) Tujuan khusus

a. Mengetahui karakteristik responden

b. Mengidentifikasi penggunaan smartphone pada siswi di SD

c. Mengidentifikasi usia menarche

d. Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi menarche

dini terhadap penggunaan smartphone pada siswi di SD

4. MANFAAT PENELITIAN

a. Bagi peneliti

Penelitian ini di lakukan untuk menyelesaikan salah satu tugas

akhir bagi peneliti yaitu skripsi serta untuk menambah wawasan

dan soft skill bagi peneliti tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi menarche dini terhadap penggunaan smartphone

pada siswi kelas V di SDN 82 Pekanbaru.

b. Bagi orang tua

Penelitian ini di harapkan dapat sebagai dasar dalam proses

membimbing anak untuk tidak menggunakan smartphone


dengan durasi yang lama dan di gunakan untuk tujuan tertentu

dengan pengawasan orang tua bagi anak, sehingga orang tua

lebih bijak dalam memberikan smartphone kepada anaknya.

c. Bagi responden

Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui adakah pengaruh

faktor-faktor yang mempengaruhi menarche dini terhadap

penggunaan smartphone.

d. Bagi sekolah

Penelitian ini di harapkan dapat menjadi masukan bagi

pendidikan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi menarche

dini terhadap penggunaan smartphone.

5. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Permasalahan pada penelitian ini adalah perkembangan teknologi

yang semakin maju membuat anak sekolah dasar bahkan anak pra-

sekolah sudah banyak yang terpapar smartphone. Selain itu usia

menarche dini di berbagai negara pun juga sudah semakin meningkat

begitu juga di indonesia.

Penelitian ini akan di mulai bulan desember 2021 sampai dengan bulan

mei 2022, dengan sasaran penelitian yaitu siswi kelas V di SDN 82

Pekanbaru.

6. KEASLIAN PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai