Anda di halaman 1dari 44

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi telah membawa manusia Dalam peradaban

baru, teknologi berkembang semakin kompleks. Sejak awalnya, itu adalah

ponsel biasanya,yang berfungsi untuk melakukan panggilan dan mengirim

pesan teks hanya SMS/SMS, Sekarang sudah berkembang menjadi super

phone yang di sebut ponsel pintar. Dunia ini begitu luas, Sekarang hanya ada

dengan menggunakan ujung jari. Ponsel pintar adalah telepon dengan koneksi

internet dan fungsi pribadi Asisten digital (PDA), Seperti kalkulator, catatan,

buku jadwal, dan berbagi macam Aplikasi yang ampuh untuk membantu

semua aktivitas sehari-hari (Syah, 2018).

Smartphone merupakan salah satu media komunikasi yang mem

udahkan penggunannya untuk berkomunikasi saat ini, maka tidak heran jika

saat ini rata-rata banyak orang yang menggunakan smartphone untuk

berkomunikasi atau sekedar mengunggahnya ke media sosial (Gifary &

Kurnia N, 2015).

Era globalisasi yang telah di mulai kini semakin kuat. Hal ini

berdampak pada semakin mudahnya manusia dalam melakukan aktivitas,

salah satunya untuk dukungan dari peralatan yang semakin berkembang.

Peralatan tersebut merupakan hasil dari perkembangan teknologi. Teknologi

sendiri digunakan oleh berbagai kalangan usia, mulai dari orang dewasa

hingga anak-anak (Oktario, 2017).

1
Menurut Sanjaya dan Wibhowo dalam Manumpil,Ismanto, dan Onibala

(2015:2) Meningkatnya penggunaan smarfphone atau perangkat yang lainnya

dapat mudah terhubung ke internet semakin meningkat dari waktu ke waktu

,saat ini dengan menggunakan internet dimana 9 juta diantaranya

menggunakaaan ponsel untuk mengakses internet Smarfphone. Kemudahan

penggunaan ponsel pintar yang dapat digunakan kapan saja di mana saja

membuat orang cenderung melakukan transaksi dalam jumlah banyak di

ponselnya, yang tentunya mempengaruhi atau aktivitas sehari-hari dan

kebutuhan tidur 80% masyarakat perkotaan di indonesia memiliki perangkat

seluler, terutama ponsel atau smarfphone (Mulyaningsih, 2014).

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi.

Menurut Skala prioritas kebutuhan Mashlow, tidur adalah salah satu

kebutuhan fisiologis yang paling penting dan mendasar. Apabila kebutuhan

tersebut tidak terpenuhi maka akan terdampak pada kebutuhan fisiologis

lainnya. Kualitas tidur yang baik ini tentu akan mengahasilkan kondisi tubuh

yang optimal. Sebaliknnya, kualitas tidur yang buruk akan mengakibatkan

gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologis dampak fisiologi meliputi

penurunan aktifitas sehari-hari, rasa lelah, lemah, penurunan daya tahan tubuh

dan ketidakstabilan tanda-tanda vital. selain itu, dampak psikologis dapat

berupa stress, depresi, mudah cemas, mudah marah, konsentasi berkurang dan

koping tidak efektif (Syah, 2018).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas tidur siswa, antara

lain perubahan gaya hidup dengan aktivitas sehari-hari. Salah satu gaya hidup

2
yang saat ini popular di kalangan remaja adalah dengan menggunakan

smarfphone.Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan

smarfphone secara berlebihan dapat mempengaruhi hormon melatonin

seseorang. Hal ini karena paparan cahaya smafrphone akan menyebabkan

otak tetap terjaga, sehingga sulit untuk tertidur. Penggunan smarfphone yang

berlebihan juga dapat menyebabkan remaja menunda tidurnya, sehingga

menyebabkan kurang tidur dan kualitas tidur yang buruk(Sulistiyani, 2012).

Berdasarkan Data Gartner Information Technology Research

(2013),jumlah penjualan smartphone di dunia pada kuartal kedua 2013 sudah

mencapai 51,8% dibanding feauture phone. Angka tersebut tumbuh 46,5 %

dari kuartal kedua pada 2012. Hasil riset Nielsen (2013) juga melaporkan

terjadi peningkatan penjualan smartphone yang signifikan di negara Asia

Pasifik, termasuk Indonesia. Dalam riset tersebut dilaporkan bahwa 23 %

penduduk Indonesia memiliki dan menggunakan smartphone untuk

kebutuhan setiap harinya (Syah, 2018). Lembaga survei Nielsen (2014) telah

melakukan sebuah survei yang berjudul“Nielsen on Device Meter”

menunjukkan hasil bahwa jumlah pengunaan rata-rata smartphone

masyarakat Indonesia berkisar selama 189 menit perhari atau setara dengan 3

jam.Hal ini dapat menunjukkan tingkat intensitas menurut (Syah, 2018)

Seperti dikatakan sudjana (2006) prestasi akademik siswa di sekolah

30% di pengaruhi oleh lingkungan, dan 70% di pengaruhi oleh kemampuan

siswa. Faktor lingkungan meliputi lingkungan keluarga,yang dapat dilihat

dari interaksi sosial antar anggota keluarga. Menurut interaksi sosial gerungan

3
( 2006) dalam keluarga ,hubungan antar anggota keluarga penuh kebencian,

dan sikap acuh orang tua terhadap kegiatan belajar anaknya membuat orang

tua tidak memperhatiakn minat dan kebutuhan anaknya dalam belajar

(Rahmandani et al., 2018)

Kualitas tidur merupakan ukuran kepuasan seseorang terhadap tidur,

dimana seseorang itu dapat kemudahan dalam memulai tidur dan untuk

mempertahankan tidur Nashori (2011) menjelaskan bahwa ada beberapa

Aspek yang dapat digunakan dalam mengukur kualitas tidur seseorang yaitu :

a. Nyenyak selama tidur,

b. Waktu tidur minimal enam jam

c. Tidur lebih awal dan bangun lebih awal,

d. Merasa segar setelah bangun tidur,

e. Tidak bermimpi buruk.

Kulitas tidur yang baik ini tentu akan mengahasilkan kondisi tubuh

yang optimal. Sebaliknnya, kualitas tidur yang buruk akan mengakibatkan

gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologis (Pemi, 2009 dalam Syah,

2018).

Berdasarkan data awal yang di ambil dari SD Negeri 4 Amparita

Kabupaten Sidenreng Rapang terdapat 37 Siswa yang menggunakan

Smartphone. Dalam penggunaan smartphone terdapat dampak positif dan

juga dampak negatif. Salah satu dampak positif dalam penggnaan smartphone

yaitu dapat memudahkan dalam berkomunikasi jarak jauh,dapat memudahkan

siswa dalam menambah wawasan melalui aplikasi-aplikasi serta fitur-fitur

4
melalui smartphone, serta memudahkan berkomunikasi melalui media sosial.

Adapun dampak negatif dalam penggunaan smartphone yaitu jika siswa

menggunaka smartphone dengan waktu yang lama dan jarak mata antara

layar smartphone dekat maka akan mengakibatkan terjadinya gangguan

kesehatan pada mata, dapat mempengaruhi kualitas tidur jika sudah terlalu

larut atau kecanduan dalam menggunakannya ,sehingga dapat menimbulka

terjadinya kekurangan tidur, lambat dalam berfikir, menganggu proses

belajar. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui intensitas

penggunaan Smartphone apakah berpengaruh terhadap kualitas tidur pada

Anak SD Negeri 4 Amparita Kabupaten Sidenreng Rappang. Ada beberapa

pokok permasalahan yang akan menjadi sasaran penelitian, yaitu bagaimana

kualitas tidur pada anak ditengah penggunaan smartphone yang berlebihan?

Apakah terdapat beban psikologi serta apakah anak rentang mengalami

gangguan fisik.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah pokok yang akan di bahas

sesuai dengan latar belakang yang telah di kemukakan di atas yaitu Apakah ada

Hubungan Antara Intesitas Penggunan Smartphone Terhadap Kualitas Tidur

Anak SD Negeri 4 Amparita Kabupaten Sidenreng Rapang ?

C. TUJUAN PENENLITIAN

Untuk menganilisis Hubungan Intesitas Penggunan Smartphone Terhadap

Kualitas Tidur Anak SD Negeri 4 Amparita Kabupaten Sidenreng Rapang.

5
D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Ilmiah

Serta informasi untuk penelitian selanjutnya dan tambahan kepustakaan

mengenai hubungan intensitas pengunaan smartphone terhadap kualitas tidur

pada pelajar.

2. Manfaat Instituti

Dapat menambah wawasan penelitian dibidang kesehatan tentang

hubungan intensitas penggunaan smartphone terhadap kualitas tdur anak.

3. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat kepada pihak – pihak terkait

khususnya mahasiswa mengenai hubungan intensitas penggunaan smartphone

dan kaitanya pada kualitas tidur pada Anak-anak.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Anak

1. Pengertian anak

Anak –anak ialah juga seorang lelaki atau perempuan yang belum

dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga anak generasi

kedua. Anak-anak di sini adalah antonim dari orang tua. Orang dewasa

adalah anak dari orang tuanya, dan orang dewasa adalah anak dari orang

tuanya, meskipun sudah dewasa. Ia telah memahami banyak perubahan.

Perubahan besar telah tejadi baik secara mental maupun fisik Anak SD

adalah anak dengan katagori banyak mengalami perubahan secara drastis

baik dari mental maupun fisik. Perkembangan Fisik Siswa SD mencakup

pertumbuhan biologis misalnya pertumbuhan otak, otot dan tulang. Pada

usia 10 tahun, baik anak laki-laki maupun perempuan tinggi dan berat

bertambah kurang lebih 3,5 kg. Tetapi setelah pubertas, yaitu dari 12 hingga

13 tahun, anak perempuan berkembang lebih cepat dari pada laki-laki,

Sumantri (2005) dalam Attamimi et al., 2020).

Anak adalah pribadi yang sedang tumbuh dan berkembang butuh

cinta,entah itu di sekolah, di rumah, atau dimana saja. Anak- anak mengacu

pada orang di bawah usia 18 tahun,termasuk anak-anak berikut:

Masih dalam kandungan.Adapun yang di maksud anak itu Objek penelitian

di sini adalah anak usia 6 tahun-12 tahun atau di sebut tahap usia sekolah

7
Dasar/ Masa kecil- Anak terlambat. Anak usia SD mulai dari 6-12 tahun

karena anak-anak usia ini biasanya juga pergi ke sekolah dasar disebut

periode kelompok dan periode intelektual. Anak-anak mulai menguasai

keterampilan membaca, menulis dan berhitung. Prestasi keterampilan utama

kehidupan anak-anak, mereka menjadi lebih mampu

pengendalian(MARLIANTI, 2015).

Pada zaman sekarang pengetahuan mereka sangat luas. Smartphone

dapat menjadi media untuk anak dalam mengetahui aneka wawasan dan

informasi terkini. Namun pada anak kecanduan, mereka menunjukkan

kesulitan berkonsertasi, tidak memperhatikan pelajaran, dan topik, menulis,

menghitung, dan belajar tidak menyenangkan. Tetapi pada anak yang

kecanduan, muncul perilaku yang sulit untuk berkonsentrasi, tidak bisa

fokus, tidak memperhatikan apa yang diajarkan dan memiliki topik atau

perhatiannya sendiri. Menulis, berhitung, dan belajar, tidaklah se-asyik

smartphone. Hal ini menyebabkan ketidak konsentrasi anak menjadi kurang,

sulit berkonsentrasi saat belajar, yang tentunya berdampak pada penurunan

prestasi di sekolah. Keberadaan smartphone yang membuat segala sesuatu

menjadi instan alias serba cepat membuat anak tidak tertantang untuk

melakukan analisis dalam menghadapi permasalahan (kemampuan analisis

anak) (Attamimi et al., 2020).

Menurut Linda Blair,seorang psikolog klinik, menatap layar

smartphone dapat menurunkan kadar melantonin, yaitu zat alami yang

diproduksi tubuh untuk istirahat atau tidur. Layar smartphone juga di

8
percaya dapat meningkatkan kadar hormon cortisol yang dapat memicu

timbulnya stress. Stres dan kurang tidur menyebabkan anak sulit

berkonsentrasi (Attamimi et al., 2020).

2. Perkembangan Anak Terhadap Pengaruh Smartphone

Pengaruh penggunaan smartphone terhadap perkembangan anak

memiliki dampak positif dan dampak negative, yaitu sebagai berikut:

a. Dampak positif

1. Meningatkan Pengetahuan. Menurut Dhani Rizki Syaputra

kesimpulan bahwa dengan menggunakan smartphone teknologi yang

canggih, anak-anak dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan

informasi mengenai tugas nya disekoloah. Misalnya kita ingin

menjelajah internet dimana saja dan kapan saja yang ingin kita

ketahui. Dengan demikian dari internet kita bias menambah ilmu

pengetahuan.

2. Memperluas Jaringan Persahabatan. Smartphone dapat memperluas

jaringan pertemanan. karena kita bisa dengan mudah dan cepat

bergabung dengan media sosial. Jadi kita bisa dengan mudah berbagi

dengan teman-teman kita.

3. Mempermudah Komunikasi. smartphone merupakan salah satu alat

dengan teknologi yang canggih. Sehingga setiap orang dapat dengan

mudah berkomunikasi dengan orang lain dari segala arah.

4. Melatih Kreativitas Anak. Kemajuan teknologi telah menciptakan

beragam permainan yang kreatif dan menantang. Banyak anak yang

9
tertarik dengan permainan ini karena tingkat kreativitas dan

tantangan yang tinggi.

b. Dampak Negatif

1. Mengganggu Kesehatan. smartphone akan menganggu kesehatan

manusia, karena efek radiasi dari teknologi sangat berbahaya bagi

kesehatan manusia terutama pada anak-anak yang berusia 12 tahun

kebawah. Efek radiasi yang berlebihan dapat menimbukan berbagai

penyakit yang berbahaya.

2. Dapat Mengganggu Perkembangan Anak. smartphone memilki

fungsi-fungsi yang canggih seperti, kamera, video,games dan lain-

lain. Ini semua mempengaruhi perkembangan dapat menggangu

proses pembelajaran di sekolah. Misalnya ketika guru menerangkan

pelajaran di depan salah satu siswa bermain gadget nya di belakang

atau biasa juga dipergunakan sebagai alat untuk hal-hal buruk.

3. Rawan Terhadap Tindak Kejahatan. Setiap orang pasti memiliki

update di mana saja. Oleh karena itu,masyarakat berharap untuk

melakukan kejahatan dengan mudah menemukan hasil update yang

bisa dikatakan terlalu sering

4. Dapat Mempengaruhi Perilaku Anak. Menurut Ratih Ibrahim, bahwa

“Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan

ilmu yang di dapat, Sehingga mereka akan mempertibangkan apa

yang didapat dari internet atau teknologi lainnya. Akhirnya, anak

memcoba menyederhanakan masalah dalam bentuk menghindari

10
kesulitan. Dalam pandangan bermain gadget untuk yang lama

menurut Mohammad Nazir, ada beberapa dampak dari smartphone

untuk perkembangan anak, diantaranya sebagai berikut:

1. Sulit Konsentrasi Pada Dunia Nyata. Rasa kecanduan atau pada

smartphone akan membuat anak merasa bosan, mudah tersinggung

dan marah ketika dipisahkan dari smarfphone kesayangannya. Dia

akan lebih tenang dan senang bermain dengan smarfphone sehingga

sulit berinteraksi dengan dunia nyata. berteman dan bermain dengan

teman sebaya.

2. Terganggunya Fungsi PFC. Kecanduan teknologi dapat

mempengaruhi perkembangan otak anak. PFC atau Pre Frontal

Cortex dampak smarfphone terhadapa berkembangan anak adalah

bagian otak yang mengontrol emosi pengendalian diri,dan rasa

tanggung jawab.Anak yang kecaduan game online dan teknologi

lainnya akan menghasilkan hormon yang berlebihan di otaknya,

yang berujung pada gangguan fungsi PCF.

3. Introvert. Ketergantungan anak terhadap smartphone pada anak-

anak membuat mereka berpikir bawha smartphone adalah segalanya

bagi mereka. Jika dipisahkan dari smartphone maka merekaakan

merasa bingung dan cemas.Sebagian besar waktu mereka habis

untuk bermain smrfphone .Akibatnya,bukan hanya kurangnya

kedekatan antara orang tua dan anak,anak juga cenderung menjadi

introvert.(Chusna, 2017)

11
3. Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak

Secara etimologi, model berarti bentuk dan tata cara, sedangkan

budi daya berarti pemeliharaan,perawatan dan pendidikan. Dari segi

terminologi, pola asuh orang tua adalah suatu model atau sistem yang di

gunakan untuk memelihara,mengasuh dan mendidik anak untuk menjaga

konsistensi relatif dari waktu ke waktu 23 karakter anak di bentuk

melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang utama bagi anak

adalah lingkungan keluarga. Dalam lingkungan keluarga, anak akan

mempelajari perilaku dasar yang penting bagi kehidupannya. Karakter

anak di pelajari melalui keteladanan anggota keluarga, terutama orang

tua.Anak secara tidak langsung akan belajar dan meniru pola orang

tunya.Saat anak kita melakukan kebiasaan baik orang tua akan cepat

meniru, sebaliknya jika orang tua tidak berprestasi maka anak akan

menirunya Dalam pandangan Herlock,perlakuan terhadap anak oleh

orang tua akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak. Saat

berkomunikasi dengan anak, sebaiknya jangan mengancam atau

menghakimi,tetapi gunakan kata-kata cinta atau motivasi, agar anak

berhasil membentuk karakternya. Adapun salah satu upaya pembentukan

karakter yang baik berupa pola asuh dengan pendampingan orang tua

.Orang tua harus mempersiapkan ilmu (MUKARROMAH, 2019).

12
4. Pengaruh smartphone Terhadap Perkembangan Anak

Di temukan model penting yang tepat saat mendidik anak. Ada

dua jenis metode pengasuhan, yaitu gaya pelatihan emosional (Parental

Emotional Style) dan gaya kedisiplinan, adalah sebagai berikut:

a. . Gaya Pelatihan Emosional

1. Gaya Pelatihan Emosi (Coaching). Pola asuh orang tua tidak

memiliki kesadaran dan kemampuan mengahadi emosi anak dan

percaya pada emosi negatif .

2. Gaya Pengabai Emosi (Dimissing Parenting Style).Gaya displin

Menurut Psikolog klinis dan perkembangan Diana Baumrind,

Empat jenis pola asuh dapat di kembangkan dalam pola asuh

demokrasi, pola asuh otoriter, pola asuh toleransi ,dan pola asuh

mengabaikan.Namun secara umum, ada tiga jenis pola asuh,

sebagai berikut. dibedakan menjadi 3 jenis, sebagai berikut :

1) Pola Asuh Demokrasi Merupakan pola asuh orang tua

memperlakuan anak dan membentuk kepribadian anak

dengan mengutamakan kepentingan anakyang rasional.

Adapun ciri-ciri pola asuh demokrasi, yaitu:

a) Anak dapatkan kesempatan untuk mandiri dan

mengembangkan pengendalian internal.

b) Anak diakui sebagai individu pribadi oleh orang tuanya

dan berpartipasi di dalamnya mengambilan keputusan.

c) Utamakan anak,tapi jangan ragu kendalikan mereka.

13
d) Carilah kebenaran dari fakta-fakta tentang kemampuan

anak anda,dan jangan terlalu berhrap pada kemampuan

anak anda.

2) Pola Asuh Otoriter ini merupakan metode pengasuhan yang

mengutamakan pembentukan kepribadian anak dengan

menetapkan standar yang mutlak yang harus dipatuhi,

biasanya disertai dengan ancaman. Pola asuh otoriter

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Anak harus menurut dan menuruti keinginan orang

tuanya.

b. Orang tua memiliki kontrol yang sangat ketat atas

perilaku anak-anak mereka.

c. Anak-anak hampir tidak pernah memiliki pujian.

d. Orang tua memiliki kompromi,dan komunikasi biasanya

satu arah.

(Subarkah, 2019).

Dampak dari pola asuh otoriter adalah anak

memiliki sifat dan sikap seperti sebagai berikut: mudah

marah, pemalu,murung, tidak bahagia ,mudah

terpengaruh, mudah gugup, tidak memiliki arah masa

depan yang jelas,dan tidak ramah.

Pola Asuh Permisif Adalah pola asuh orang tua

pada anak dalam rangka membentuk kepribadian anak

14
atau memberikan yang sangat longgar, dampak

smartphone Terhadap Perkembangan Anak memberikan

peluang bagi anak-anaknya.

Ciri-ciri pola asuh permisif,yaitu:

a. Orang tua memeliki penerimaan yang tinggi dan

kontrol yang rendah. anak diizinkan membuat

keputusan sendiri dan dapat berbuat seenaknya

sendiri.

b. Orang tua memberi kebebasan kepada anak untuk

menyatakan dorongan atau keinginannya

c. Orang tua kurang menerapkan hukuman pada anak

bahkan hampir tidak menggunakan hukuman. Dampak

yang ditimbulkan dari pola asuh ini membawa pengaruh

atas sifat-sifat anak seperti: suka memberontak, kurang

memiliki rasa percaya diri, suka mendominasi, dan

tidak jelas arah hidupnya.

3) Daya Kembang Otak Anak

Daya perkembang otak anak begitu pesat pada usia

ini. Pada masa ini,orang tua dapat mengoptimalkan

kemampuan anak yang baik. Antusiasme anak terhadap

berbagai rangsangan cukup tinggi, ditambah lagi dengan

pengaruh gagdet terhadap perkembangan anak, mereka

suka meniru apa yang dilihatnya. Tidak hanya itu,daya

15
ingat anak juga sangat tinggi. Otak anak berkembang

dengan baik pada usia ini, dan akan sangat disayangkan

jika kurangnya dukungan orang tua dalam meningkatkan

kemampuan anak. Menurut Giovita Maria Feliana,

psikolog di Rumah Sakit Royall Taruma, dari sudut

pandang neurofisiologis, otak anak di bawah 5 tahun

masih dalam tahap perkembangan otak. Jika anda

memberi anak stimulasi sensorik langsung, anak akan

lebih baik. Misalnya ,menyetuh benda,mendengar suara,

Bergaul dengan orang dan sebagainya.jika anak di bawah

usia 5 tahun menggunakan gagdet secara terus menerus,

apalagi tidak didampingi, akibatnya anak hanya

memperhatikan gagdet dan tidak berintraksi dengan dunia

sekitarnya.

Pada tahun pertama,harus membangun keyakinan

anak harus mengembangkan suatu kepercayaan dasar

(basic trust), pada usia anak sekitar 2-3 tahun anak belajar

banyak tentang berbagai koordinasi dan gerakan

visual.Kegiatan sensorimotor dapat diintergrasikan ke

dalam kegiatan terkoordinasi.Sekitar tahun ketiga anda

dapat menguasai semua pola olahraga. Kegiatan tersebut

tidak terlepas dari peran media informasi dan teknologi

dalam perkembangan anak.

16
Pada masa awal kehidupan yang dimulai kira-kira usia 3 tahun,

anak mulai menerima keterampilan sebagai dasar pembentukan

pengetahuan dan proses berpikir. Masa anak-anak merupakan masa yang

menuntut perhatian ekstra kerena masa itu merupakan masa yang cepat

dan mudah dilihat serta diukur. Jika terjadi hambatan perkembangan

campur tangan untuk mencapai kedewasaan yang sempurna. Masa kanak-

kanak sering di sebut sebagai keemasan,yaitu masa keemasan,ketika

segala kelebihan atau keistimewaan yang anda miliki tidak akan terulang

untuk kedua kalinya.Inilah mengapa masa sekarang disebut masa yang

menentukan dimana perkembangan smarfphone anak di akhirat. Dalam

kondisi golden age,ini juga merupakan peluang emas untuk intervensi

yang dapat mendorong perkembangan kehidupan anak.Jika anda hanya

membebasakn diri dari pengawasan orang tua atau pendidik anda selama

ini, biasanya akan membehayakn tumbuh kembang anak anda.Mengenai

pentingnya pengasuhan dan pendidikan yang baik selama masa emas,

pakar pendidikan Carnegie Ask Force antara lain sebagai berikut :

a. Perkembangan otak anak sebelum 1 tahun lebih cepat dan lebih luas dari

yang diketahui sebelumnya. Meskipun pembentukan sel-sel otak telah

selesai. sangat dipengaruhi oleh lingkungan dari yang diketahui

sebelumnya. Nutrisi yang di tidak memadai selama kehamilan dan tahun

pertama kehidupan akan sangat mempengaruhi perkembangan otak

ank,dapat menyebabkan cacat neurologis dan perilaku anak seperti

kesulitan belajar atau keterbelakangan mental.

17
b. Pengaruh lingkungan awal terhadap perkembangan otak bersifat jangka

panjang. Ada bukti bahwa bayi bergizi baik.

c. Lingkungan tidak hanya menyebabkan peningkatan jumlah koneksi antar

sel-sel otak,tetapi proses pengayaan diri ini sangat besar di masa kanak-

kanak.

d. Stress pada masa kanak-kanak usia dini dapat secara parment merusak

fungsi otak dan pembelajaran anak.penelitian sebelumnya telah

menunjukkan bahwa tekanan luar biasa pada perkembangan kognitif,

perilaku, dan tingkat emosional akan mengalami kesulitan di tahun-tahun

berikutnya. (Subarkah, 2019).

3. Tinjauan tentang smartphoone

1. Pengertian smartphoone

Menurut Gary B, Thomas J & Misty e ( 2007), Smartphone

merupakan telepon yang internet, dan biasanya menyediakan fungsi

personal digital assistant (PDA), seperti fungsi kalender, buku agenda,

buku alamat, kalkulator, dan catatan. Pada saat yang sama, menurut Mac

Milland Dictionaryy, smarfphone didefinisikkan sebagai komputer kecil,

memungkinkan Anda untuk menyimpan innformmasi,menulis surat dan

laporan (Syah, 2018).

Smartphone adalah berguna untuk berkomunikasi yang memiliki

kemampuan seperti komputer dan memiliki fasilitas yang mempermudah

komunikasi melalui internet, menerima email, serta mengirim email dan

mempunyai kemampuan untuk membaca dokumen office (Parmuarip,

18
Muslim & Mulyani, 2012 Syah, 2018). Gunakan smarfphone cerdas untuk

melakukan panggialn telepon mengirim email,dan jenis hubungan teman

rekan kerja lainnya. Anda juga dapat menggunakan media sosial (Syah,

2018).

2. Sejarah Smartphone

Smartphone pertama kali ditemukan oleh IBM pada tahun 1992 Amerika

Serikat, perusahan yang memproduksi peralatan Elektronik. Smartphone

pertama yang digunakan tidak terlalu rumit ponsel pintar saat ini, ponsel

pintar pertama yang dilengkapi dengan fungsi kalender dan buku telepon,

jam ,dunia, bagian catatan, email, dan kirim faks permainan. Namun satu

hal yang perlu anda ketahui adalah bahwa smartphone buatan IBM ini

bukan dilengkapi dengan tombol tetapi dilengkapi dengan tampilan layar

sentuh atau layar sentuh. Meski tetap menggunakan stylus stick. Banyak

perusahan yang mengembangkan ponsel pintar saat ini banyak digunakan,

seperti Samsung, BlackBerry,dll(Rh, 2018).

Fungsi Smartphone

Fungsi utama dari handphone adalah untuk berkomunikasi

melalui suara dan pesan singkat (SMS).Selain itu, fungsi smarfphone

adalah untuk menangkap siaran radio dan televisi. Dilengkapi juga dengan

audio, kamera,video,game, Dan layanan internet. Sedangkan menurut data

Woodcock pada tahun 2012 fungsi Smartphone menjadi 5 yaitu (Syah,

2018) :

19
a. Sebagai alat komunikasi

Sebagai sistem untuk tugas kantor dan media belajar seperti browser,

editing t file atau dokumen dalam format word, txt dan pdf.

b. Sebagai media pengiriman e-mail secara cepat.

c. Sebagai perangkat teknologi hiburan, seperti mendengarkan musik,

d. menonton video, bermain games.

e. Sebagai perangkat yang mengakses internet melalui jaringan 3G,

HSDPA, 4G, Wi-Fi, serta sebagai pengganti atau pelengkap

Komputer.

4. Manfaat dari Smartphone dalam Kegiatan Sehari-hari

Sebagai alat komunikasi komunikasi yang sangat efektif dan efisien.

1. Penyimpanan data

Smartphone sebagai alat penyimpanan data , setiap data-data

penting yang kita miliki dapat tersimpan dengan baik pada Smarfphone ,

sehinggan memudahkan kita dalam mengelola setiap data-data yang kita

miliki.

2. Sebagai media informasi

Smartphone sebagai media informasi, yang menyediakan berbagai

informasi-informasi terbaru sehingga memudahkan kita dalam

mengakses informasi, menambah pengetahuan penggunannya dengan

menyediakan berbagai aplikasi-aplikasi informasi sehingga

penggunannya dapat terus menerus menerima informasi terupdate.

20
3. sarana hiburan.

Smartphone sebagai sarana hiburan , gadget memiliki berbagai

aplikasi-aplikasi serta fitur-fitur yg menarik sehingga membuat

penggunannya terhibur dalam menggunakannya , salah satunya gadget

memiliki aplikasi video , musik, bahkan aplikasi game yang tentunya

membuat penggunannya tidak bosan dalam menggunakannya, dan

terdapat begitu banyak lagi aplikasi-aplikasi menarik yang dapat menbuat

penggunannya senang serta terhibur.

4. Sebagai Sarana Fasilitas Untuk Usaha Dan Bisnis

Smartphoone juga sangat berperan penting dalam usaha bisnis,

terdapat beberapa aplikasi di dalamnya yang dapat memudahkan para

pebisnis , salah satunya terdapat aplikasi facebook yang dapat digunakan

sebagai fasilitas usaha , melalui aplikasi facebook orang yang mempunyai

usaha bisa mengapload barang usahanya ke dalam facebook. Dan masih

banyak lagi aplikasi-aplikasi menarik yang dapat kita manfaatkan sebagai

fasilitas dalam usaha dan bisnis.

5. Sarana dalam Membantu Urusan Pekerjaan

Pekerjaan bisa lebih mudah diselesaikan hanya berbekal 1

smartphone saja. Misalnya anda perlu untuk mengirimkan dokumen atau

file penting dengan segera, namun jarak anda sangat tidak memungkinkan

dengan waktu yang telah ditentukan. Namun dengan adanya smartphone,

anda hanya perlu mengirimnya melalui e-mail atau aplikasi-aplikasi

tertentu tanpa harus repot-repot lagi menemui secara langsung.

21
Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon,

telepon genggam umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan

penerimaan pesan singkat (short message service, SMS).

6. Dampak Penggunaan Smartphone

Menurut Maria pada tahun 2013 dan Resti pada tahun 2015

Smartphone memiliki dampak positif sebagai berikut (Syah, 2018):

1. Dapat mempermudah seseorang dalam berkomunikasi dengan orang

lain.

2. Dapat mempermudah masyarakat dalam mmengakses internet dan

smarfphone dpat mempermudah siswa dalam mencari akses

informasi yang ingin mereka ketahui. Terlebih lagi Anak sekolah

ingin menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Guru (Yunita, 2015

dalam Syah, 2018).

Menurut (Rahadi & Zainal, 2015) dampak positif dari

penggunaan smartphone adalah dapat meningkatkan pemahaman

terhadap perkembangan teknologi, dan memperluas jaringan

pertemanan (Syah, 2018).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dampak

positif penggunaan smartphone antara lain: mempermudah seseorang

untuk mengaksess internet, mempermudah seseorang berkomunikasi

dengan orang lain, mempermudah pelajar dalam mendapatkan

informasi mengenai materi pembelajaran, mempermudah pelajar untuk

mengerjakan tugas dan mencari bahan belajar, menambah pengetahuan

22
tentang perkembangan teknologi dan informasi mengenai situasi dan

kondisi yang terjadi didalam maupun di luar negeri dengan cepat,

memperluas persahabatan, serta dapat di jadikan tempat bisnis bagi

yang dapat memanfaatkannya dengan baik.

Menurut Moon (2016) Percaya bahwa penggunaan Smartphone

secara langsung terhadap konsentrasi belajar, seperti halnya seseorang

yang membaca e-book melalui smartphone lebih mudah merasa lelah

dan susah tidur, sehingga konsentrasi belajar juga menurun. Selain itu

penggunaan smartphone secara berlebihan dapat mengakibatkan

berbagai macam penyakit seperti sekresi melatonin yang disebabkan

oleh cahaya yang di pancarkan secara langsung oleh Liquid Crystal

Display (LCD) (Syah, 2018). Menurut Syah (2018) dampak lain yang

ditimbulkan dari penggunaan Smartphone pada pelajar yaitu

menjadikan para anak menjadi tidak berkonsentrasi terhadap pelajaran.

Syarif pada tahun 2015 mengatakan bahwa orang tua dan guru pelajar

menganggap anak yang menggunakan smartphone dan yang membawa

ketika sedang belajar dapat menghambat proses pembelajaran dan

mengganggu kualitas konsentrasi belajar pada anak serta berpengaruh

terhadap kualitas tidur pada anak SD (Syah, 2018).

23
5. Masalah Penggunaan Smartphone Secara Berlebihan

Dalam penggunaan smartphone secara berlebihan dapat mengakibatkan

masalah dikehidupan sehari-hari, berikut beberapa masalah yang ditimbulkan:

a. Sakit mata

Jika anda merasa lelah dan sakit mata saat melihat ponsel anda ini

tidak mengenjutkan karena ketika mata di ajak untuk terus menerus

melihat benda-benda kecil maka mata terjadi kering dan ekstrim

mungkin terinfeksi.

b. Gangguan saat istirahat

Komputer, laptop, tablet. Hormon gangguan dengan ponsel melatonin

juga dapat mengganggu tidur. Sejenis penelitian dari mayo Clinic di

Arizona merekomendasikan semua orang kurangi kecerahan pada

ponsel agar tidak terlalu mengganggu di malam hari. Enaknya saat

istirahat telepon dimatikan atau di simpan(Chusna, 2017).

B. Kualitas Tidur

1. Definisi kualitas tidur

Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan penurunan

kesehatan fisik dan mental. Beberapa penelitian telah mengaitkan

kurangnya waktu tidur dan kualitas tidur dengan perubahan gaya

hidup,peningkatan kebutuhan kerja dan sosial, dan penggunaa

teknologi yang berlebihan. Hasil penelitian terhadap 37 siswa

menemukan bahwa 27 orang yang diwawancarai mengalami kurang

tidur yang menjadi penghambat prestasi siswa saat ujian. Kurang tidur

24
juga dapat menyebabkan kelelahan, penurunan konsentrasi dalam

befikir.Reaksi psikologis yang umum di kalangan siswa adalah gejala

sters,kecemasan dan depresi. Kualitas tidur seseorang dapat

dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain kondisi

lingkungan,aktivitas fisik,dan gaya hidup.Tidur juga dapat

menyebabkan gangguan tidur di malam hari. Obesitas merupakan

faktor independen yang menyebabkan kualitas tidur yang buruk

(Haryati, Siti Patma Yunaningsi, 2020) .

Dampak dari gangguan kualitas tidur :

1. Tanda fisik

Ekspresi wajah (area gelap di sekitar mata, bengkak disekitar

mata) kelopak mata merah, konjungtive dan kelopak mata hitam,

mengantuk berlebihan (sering meguap), ketidakmampuan untuk

berkonsentrasi (kurang perhatian), tanda-tanda kelelahan yang

jelas, seperti penglihatan kabur, mual dan pusing.

2. Tanda psikologi

Kemampuan otak dalam mengendalikan emosi kurang , sulit

berkonsentrasi serta dapat memicu kelelahan yang berlebihan.

Selain hal tersebut, penurunan kualitas tidur dapat membuat anak

sulit dalam mengingat.

3. Gangguan Penyakit

Kurang tidur mempengaruhi fungsi kortes serebal. Perubahan

suasana hati,gangguan fungsi dan kinerja atletik, perubahan

25
hormonal adalah konsekuensi yang mungkin terjadi kurang tidur

dan serupa mungkin disebabkan oleh kurang tidur ketika tidur di

batasi hingga 4 jam 6 malam(Haryati, Siti Patma Yunaningsi,

2020)

2. Jenis-jenis tidur

a. Tidur Rapid Eye Movement (REM)

Tidur REM adalah tidur dalam keadaan aktif, yaitu seseorang

tidur nyenyak tetapi memiliki gerakan mata yang aktif. Jenis tidur ini

ditandai dengan mimpi, relaksasi otot, peningkatan tekanan darah

gerakan mata yang cepat, dan peningkatan sekresi getah lambung..

b. Tidur Non-Rapid Eye Movement (NREM)

Tidur NREM tidur dalam keadaan yang nyaman dan nyeyak,

gerakan otak lebih lambat dari orang yang sadar jenis tidur ini

ditandai dengan kurangnya mimpi, penurunan metabolisme, dan

gerakan mata yang lebih lambat(Lakshono, 2018).

3. Siklus Tidur

Dalam siklus tidur, ada keadaan sebelum tidur, dalam hal ini

seseorang telah merasakan keinginan untuk tidur,tetapi masih terjaga

sepenuhnya.Misalnya, ketika seseorang berbaring,otot-ototnya rileks

tetapi mereka belum tidur. Selanjutnya, seseorang akan merasa

ngantuk, yaitu periode antara terjaga dan tidur dalam keadaan

normal,berlangsung 1-7 menit.

26
Pada tahap dalam keadaan ini seseorang merasa rileks, dan mata

tertutup akan tetapi pikiranya tidak sepenuhnya tertidur,

kemudian jika orang tersebut tidak lagi sadar ,maka ia memasuki

Tahap kedua terus menerus selama 10-15 menit, dan seterusnya,

sampai tahap ketiga. Pada tahap ini tidur dalam keadaan sedang

atau gelombang otak anak menjadi teratur, kemudain memasuki

tahap keempat , pada keadaan ini sudah memasuki tingkat tidur.

(Amalia, 2017)

4. Mekanisme Pengaturan Tidur

Seperti siklus tubuh lainnya, termasuk sistem tidur. termasuk

sistem tidur. diatur oleh mekanisme tertentu. Ini disebutkan ritme

sirkadian. Dalam bahasa Latin, carca artinya kurang lebih, artinya

sehari atau 24 jam. Ritme sirkardian seperti jam tubuh manusia.

Ritme sikardian sangat sensitif terhadap cahaya,Pada malam hari

mulai gelap dan tubuh kita mulai bersiap untuk tidur. Tubuh dapat

meningkatkan kandungan melatonin didalam darah.

Selain itu, untuk mempertahankan tingkat kandungan melatonin

yang tinggi sepanjang malam, agar kadar kandungan melatonium

tetap tinggi sepanjang malam melatonin memainkan peran yang

sangat penting dalam kualitas tidur. cahaya yang tersedia sebelum

tidur akan mampu menghambat dan megurangi produksi melatonin di

dalam darah.Cahaya tidak langsung dapat menghalangi mekanisme

ritme sirkadian (jam biologis), ituah sebabnya masalah tidur berkerja

27
pada ritme sirkardian yang tidak stabil. Akibatnya, tubuh terpaksa

mengabaikan dan melewatkan perintah dalam tidur, dan dipaksa

untuk kosisten hingga larut malam.

5. Jam Biologis Dan Hutang Tidur

Proses tidur juga dipengaruh oleh mekanisme hutang tidur. setiap

jam kami terjaga adalah semcam hutang tidur, tidur yang akan

memberikan rasa kantuk rangsang sadar dan rangsang untuk tidur

sering bersaing untuk merubah kamu sepanjang hari.

Biasanya seseorang tidur 8 jam dalam sehari. Jika tidak cukup

maka hutang tidur dapat bertambah. Akumulasi hutang dapat

menyebabkan kurangnya kemampuan dan mental konsentrasi daya

ingat, produktivitas dan refleks sewaktu berkendara. tidur, selain

merupakan istrahat fisik termasuk merupakan istirahat mental dan

emosional.

Secara umum pada usia remaja seperti ini keperluan tidur

seseorang meningkat 8,5-9,25 jam setiap harinya (Lakshono, 2018)

6. Pola Tidur

Pola tidur seiring bertambahnya pola tidur tubuh merasa mulai

melakukan berbagai aktivitas, itulah sebabnya jam biologis seiring

dengan kebutuhan aktivitas dan ritme fisik. Untuk mendapatkan

kualitas tidur merupakan hal yang terpenting dalam perkembangan

dan pertumbuhan, bukan hanya asupan makanan dan vitamin . Hal

ini berdampak pada tidur anak :

28
a. Memberikan sistem kekebalan tubuh yang kuat

b. hormon pertumbuhan diproduksi selama tidur, yang penting

untuk pertumbuhan

c. Tidur memelihara kognitif mental dan emosionalnya, anak

dengan tidur yang cukup berkinerja lebih baik daripada anak-

anak dengan kurang tidur atau gangguan mood (Lakshono,

2018).

7. Faktor Yang Mempengaruhi kualitas dan Kuantitas Tidur

1. Penyakit

Mampu mengakibatkan nyeri atau distress fisik yang

mampu mengakibatkan dampak gangguan tidur. individu yang

sakit memerlukan tidur lebih banyak. Pada umumnya

kebanyakan memerlukan waktu yang lebih lama untuk

memenuhi tidur.

2. Lingkungan

Faktor lingkungan sanggup menolong sekaligus

menghambat sistem tidur, tidak ada motivasi yang asing dapat

menghambat tidur.

3. Kelelahan

Kondisi tubuh yang letih memengaruhi pola tidur

seseorang semakin lama siklus tidur akan dapat kembali

memanjang.

29
4. Gaya hidup

Individu yang bergeser seiring berpindah jam kerja wajib

mengatur aktivitasnya, supaya mampu tidur pada waktu yang

tepat. Dengan demikian kebutuhan tidur akibat terganggu

kualitas tidur dan kuantitas tidur dapat terpenuhi dengan tingkat

perkembangan.

5. Medikasi

Obat-obatan khusus mampu merubah kualitas tidur

seseorang, bisa juga mengakibatkan insomnia dan mimpi buruk.

(Lakshono, 2018)

8. Masalah kualitas tidur

Sekitar 75% hormon pertumbuhn lepaskan saat anak sedang

tidur. Tinggi menutup kadar hormon pertumbuhan. Hal ini

berkaitan dengan kondisi fisik anak, karena Hormon ini

memiliki efek merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan,

dan mengatur metabolisme tubuh,termasuk otak anak. Hormon

pertumbuhan juga biarkan tubuh anak di perbaiki dan perbarui

semua sel di dalamnya tubuh, dari sel kulit, sel darah hingga sel

saraf. Ketika siklus tidur anak terganggu, hormon pertumbuhan

akan terganggu, jadi akan menyebabkan penurunan kualitas

tidur anak. Prevalensi gangguan kualitas tidur anak-anak

berkisar antara 25% hingga 40% dan ini adalah anagka yang

30
tetap. Penurunan kualitas tidur anak ini bisa menyebabkan

gangguan pertumbuhan (Simanjuntak et al., 2015).

31
BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel Penelitian

Untuk kerangka konsep pada penelitian ini di susun sesuai dengan

landasan teori yang di hubungkan dengan fenomena yang yang terjadi

fokus penelitian. Kerangka konsep akan menjelaskan tentang variabel-

variabel yang dapat di ukur dalam penelitian ini,variabel tersebut sebagai

berikut :

a. Menurut sugiyono Variabel independen (variabel bebas) adalah

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya

perubahan/timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel

independen pada penelitian ini yaitu hubungan intensitas penggunaan

smartphone

b. Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel dependen pada penelitian ini adalah kualitas tidur anak SD

Negeri 4 Amprita kabupaten Sidenreng rappang

32
B. Bagan Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Hubungan intensitas Kualitas tidur anak SD 4


penggunaan smartphone amparita kabupaten
sindereng
C. DEFENISI OPERASIONAL DAN KRITERIA OBJEKTIF

Variabel Definisi Cara dan Hasil ukur Skala

Operasional alat ukur


Bebas Smartphone Kusioner 1. Baik Ordinal

(Independen) adalah alat Angka

Hubungan komunikasi yang skore >5

intesitas dapat 2. Cukup

penggunaan memudahkan Angka

samrtphone komunikasi skore < 5

dengan orang lain.


Dependen Kualitas tidur 1. Baik

(Kualitas tidur anak adalah Angka

anak) kepuasan anak skore >5

terhadap tidur, 2. Cukup

sehingga anak Angka

tersebut tidak skore < 5

memperlihatkan

perasaan lelah,

mudah teransang

dan gelisah, lesu

dan apatis .

D. Hipotesis Penelitian

33
1. Ha (Hipotesis Alternatif)

Ada pengaruh Analisis hubungan intesitas penggunaan smartphone

terhadap kualitas tidur anak SD 4 Amparita kabupaten sidenreng rappang.

2. HO (Hipotesis Nol)

Tidak ada Analisis hubungan intesitas penggunaan smartphone

terhadap kualitas tidur anak SD 4 Amparita kabupaten sidenreng rappang.

BAB IV

34
METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan

untuk mendapatkan dan menganalisa data dengan tujuan tertentu.

Salah satu metode yang digunakan adalah metode deskriptif.

Menurut sugiyono (2006,11)”Penelitian deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu

variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

menghubungkan dengan variabel yang lain”. Penelitian deskriptif

bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi untuk disusun,

dijelaskan dan dianalisis. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunaka metode penelitian deskriptif analitik . Peneliti hanya

menghubungkan dua variabel tanpa membandingkan

B. Lokasi dan waktu penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SD Negeri 4 Amparita kabupaten

sidenreng rappang

2. Waktu

Penelitian ini akan di lakukan pada bulan Juli 2021

C. Populasi dan sampel penelitian

35
1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang

diperlukan dalam suatu penelitian. Yang menjadi populasi dalam

penelitian ini ialah siswa-siswi SD Negeri 4 Amparita Kabupaten

Sidenreng Rappang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan

cara tertentu. Yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah

siswa/i SD Negeri 4 Amparita Kabupaten Sidenreng Rappang yang

hadir pada saat dilakukan penelitian dan telah menyetujui lembar

Informed Contsent.metode pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini ada metode total sampling.

D. Pengumpulan data

1. Data primer adalah data yang di kumpulkan oleh peneliti langsung

dari sumber data atau responden.

2. Data sekunder adalah data yang telah tersedia dari hasil penelitian

sebelumnya.

E.Analisa data

1. Pengecekan data

Setelah data terkumpulkan, peneliti akan melakukan pengecekan

data sebelum melakukan analisa selanjutnya.dengan beberapa tahap

yaitu :

a. Editing

36
b. Entri data

c. Cooding

2. Uji analisis data

a. Analisis Univariat

Analisa univariat dapat di sajikan dalam bentuk distribusi

frekuensi, ukuran penyebaran dan nilai rata-rata

b. Analisis Bivariat

Analisa bivariat dapat disajikan dalam bentuk tabel silang

atau kurva untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

37
Amalia, I. N. (2017). Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Kelelahan Fisik
Lansia. In Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Diponegoro (Issue April).
jurnal/Proposal_SKRIPSI_FIX_LENGKAP.pdf
Attamimi, U., Ahmad, R. G., & Attamimi, U. (2020). Dampak penggunaan
teknologi. 3(3), 372–380.
Chusna, P. A. (2017). PENGARUH MEDIA GADGET PADA PERKEMBANGAN
KARAKTER ANAK. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://saripediatri.org/index.php/sari-
pediatri/article/download/893/826&ved=2ahUKEwiw_qWB8LHxAhUi6XM
BHX3lAU4QFjASegQIDBAC&usg=AOvVaw1NKdcXhnmNtYu-
RdqqSdjw
Gifary, S., & Kurnia N, I. (2015). INTENSITAS PENGGUNAAN
SMARTPHONE DAN PERILAKU KOMUNIKASI (Studi Pada Pengguna
Smartphone di Kalangan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi
Universitas Telkom). Jurnal Sosioteknologi, 14(2), 170–178.
https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2015.14.2.7
Haryati, Siti Patma Yunaningsi, J. (2020). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KUALITAS TIDUR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO. SURYA MEDIKA, 1(2), 87–95.
https://jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/view/36
Lakshono, B. D. (2018). HUBUNGAN PENGGUNAAN SMARTPHONE
DENGAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA DI SMA NEGERI 2 KOTA
BANGUN. https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1089/1/SKRIPSI
TITIK MUKARROMAH NPM. 1501010303 - Perpustakaan IAIN Metro.pd
MARLIANTI, D. (2015). HUBUNGAN KECANDUAN BERMAIN GAME
ONLINE DENGAN POLA TIDUR DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA
10-12 TAHUN DI SD MATTOANGIN 2 KECAMATAN MARISO KOTA
MAKASSAR SKRIPSI. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4814/
MUKARROMAH, T. (2019). DAMPAK PENGGUNAAN GADGET PADA
PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA DINI DI DUSUN SETIA
BUMI KECAMATAN SEPUTIH BANYAK. Skripsi, 1(2), 1–25.
http://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1089
Mulyaningsih, I. E. (2014). Pengaruh Interaksi Sosial Keluarga, Motivasi Belajar,
dan Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan, 20(4), 441. https://doi.org/10.24832/jpnk.v20i4.156
Oktario, A. (2017). Hubungan antara Intensitas Penggunaan Smartphone dan
Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa. 13–14. repsito.usd.ac.id
Rahmandani, F., Tinus, A., & Ibrahim, M. M. (2018). Analisis Dampak
Penggunaan Gadget (Smartphone) Terhadap Kepribadian Dan Karakter
(Kekar) Peserta Didik Di Sma Negeri 9 Malang. Jurnal Civic Hukum, 3(1),
18. https://doi.org/10.22219/jch.v3i1.7726
Rh, R. J. S. (2018). Dampak remaja pengguna.
file:///C:/Users/User/Downloads/Documents/Ratna Julita Simhate. RH.pdf
Simanjuntak, J. H. A., Herlina, & Bayhakk. (2015). HUBUNGAN KUALITAS
TIDUR TERHADAP TERJADINYA WASTING PADA ANAK USIA
SEKOLAH. 1–8.

38
http://jom.unri.ac.id/indekx/php/jompsik/artikcle/viem/18806
Subarkah, M. A. (2019). Pengaruh gadget terhadap perkembangan anak. 15(1),
125–139. 305072125.pdf
Sulistiyani, C. (2012). Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas
Tidur Pada Mahasiswa. Kesehatan Masyarakat, 1(2), 280–292.
https://media.neliti.com/media/publications/18762-ID-beberapa-faktor-yang-
berhubungan-dengan-kualitas-tidur-pada-mahasiswa-fakultas-k.pdf
Syah, H. (2018). Analisis hubungan intensitas penggunaan smartphone terhadap
kualitas tidur pelajar SMA Plus Shafiyyatul Amaliyyah Medan.
https://www.google.com/url?
esrc=s&q=&rct=j&sa=U&url=http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8
810&ved=2ahUKEwjK85-
nhajwAhVCU30KHXlkDSQQFjAAegQIBBAB&usg=AOvVaw0dwUhyT-
IC7AJo2Y5uuxes

39
KUESIONER PENELITIAN

Petunjuk Pengisian :

- Isi setiap pertanyaan dengan jelas dan lengkap

- Beri tangapan pertanyaan yang sesuai (soal pilihan)dengan memberi tanda

centan (√) pada kolom yang tersedia

- Apabila ingin mengganti jawaban,coretlah jawaban yang ingin di ganti

dengan tanda(=) kemudian centang (√) kembali pada jawaban lain.

- Untuk jawaban isian,jawaban ditulis ditempat yang sudah disediakan

- Sebelum menyerahkan keusioner ini pada peneliti,periksa kembali

jawaban anda.Pastikan semua pertanyaan terjawab

- Setelah kuesioner terisi lengkap,serahkan kembali kuesioner ini pada

penliti

40
Lembar kuesioner

No Responden : (disi oleh peneliti)

Judul Penelitian :
Analisis Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone Terhadap
Kualitas Tidur Anak SD Negeri Amparita Kabupaten Sidenreng
Rappang.
A. Data demografi
1. Inisial :
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
4. Kelas :
5. No. Telpon :
Ket : 1 = Tp : Tidak Pernah
2 = Kk : Kadang-kadang
3 = S : Sering
4 = SS : Serig sekali

B. Kuensioner Intensitas Penggunaan Smartphone


NO Pernyataan TP KK S SS
1 Saya menggunakan smartphone lebih dari 15
menit dalam sekali pemakaian
2 Saya menggunakan smartphone setiap saya
memiliki waktu luang
3 Saya menggunakan internet melalui
smartphone lebih dari 2 jam/hari
4 Saya membawa smartphone di setiap
kegiatan
5 Saya menggunakan smartphone untuk
menelpon keluarga dan teman teman
6 Saya menggunakan smartphone saat guru
sedang mengajar
7 Saya menggunakan smartphone menjelang
tidur di malam hari
8 Saya menggunakan smartphone untuk

41
mengirim pesan singkat kepada keluarga dan
teman-teman
9 Saya menggunakan smartphone untuk video
call kepada keluarga dan teman-teman
10 Saya menggunakan smartphone untuk
browsing internet karena lebih simple
11 Saya update terhadap aplikasi di dalam
smartphone
12 Saya menggunakan smartphone untuk
chatting
13 Saya memeriksa smartphone lebih dari satu
kali dalam satu jam
14 Saya mendengarkan musik melalui
smartphone
15 Saya menggunakan kamera smartphone
untuk mengambil gambar dan video
16 Saya menggunakan smartphone untuk
mengakses sosial media
17 Saya menonton video melalui smartphone
18 Saya bermain game melalui smartphone
untuk menghilangkan rasa bosan
19 Saya menggunakan smartphone untuk
mencari informasi
20 Saya menggunakan smartphone untuk
menyelesaikan tugas sekolah

42
C. Kuesioner Kualitas Tidur

Instruksi :

Pertanyaan berikut berhubungan dengan kebiasaaan tidur hanya selama 1

bulan terakhir saja. jawaban anda harus menunjukkan pengulangan yang

paling tepat dari sebagaian besar malam dan hari selama satu bulan ini.

1. Pukul berapa anda bangun dipagi hari ?


a. Pukul 05:00
b. Pukul 05:30
c. Pukul 06:30
d. Pukul 07:00
2. Berapa lama waktu tidur anda pada siang hari ?
a. 30 menit
b. 60 menit
c. 90 menit
d. 120 menit
3. Pukul berapa anda tidur dimalam hari ?
a. Pukul 20:00
b. Pukul 20:30
c. Pukul 21:00
d. Pukul 21:30
4. Berapa lama waktu anda tidur dimalam hari ?
a. 8 jam
b. 9 jam
c. 10 jam
d. 11 jam
5. Bagaimana kualitas tidur anda selama menggunakan smartphone ?
a. Gelisah
b. Nyenyak
c. Sakit mata
d. Pusing
6. Apakah penggunaan smartphone mempengaruhi prestasi dan keaktifan
anda ?
a. Ya
b. Tidak
c. Sekali
d. Tidak sama sekali
7. Bagaimana cara anda membatasi waktu dalam menggunakan smartphone
agar tidak kecanduan smartphone?
a. Tidur siang
b. Sengaja Tidak membelikan kuota pada smartphone
c. Keluar bermain bersama teman teman tanpa membawa smartphone

43
d. Mengatur waktu tertentu dalam menggunakan smartphone dalam
sehari.
8. Barapa lama waktu yang anda menggunakan smartphone dalam sehari ?
a. 3 jam
b. 4 jam
c. 5 jam
d. > 5 jam
9. Apakah dampak pada tubuh yang anda keluhkan setelah penggunaan
smartphone dalam waktu sehari, ?
a. Sakit mata saja
b. Tangan terasa kram saja
c. Sakit mata dan tangan kram
d. Biasa saja
10. Apakah anda menyadari dengan menggunakan smartphone dalam waktu
yang lama dapat merugikan, jika ia maka bentuk kerugiannya seperti apa ?
a. Merugikan waktu saja
b. Merugikan waktu dan keaktifan anda
c. Merugikan karena dimarah oleh orang tua
d. Tidak merugikan sama sekali

44

Anda mungkin juga menyukai