Oleh
FAKULTAS KESEHATAN
AMBON, 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesatnya kemajuan zaman saat ini telah memunculkan berbagai
fenomena perkembangan teknologi guna menciptakan kondisi yang
kondusif bagi kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sehari-harimisalnya,
penggunaan smartphone yang merupakan salah satu produk paling diminati
(Veronika, 2021). Smartphone adalah teknologi yang mencakup berbagai
fitur untuk mengakses informasi, berkomunikasi maupun hiburan, seperti
laptop, iPad, tablet, atau smartphone (Rosiyanti & Muthmainnah, 2018).
Smartphone tentunya dapat membawa berbagai manfaat dan kemudahan
bagi remaja untuk mendapatkan informasi, berkomunikasi, mempermudah
dalam pembelajaran, sarana menghasilkan uang, dan sebagainya (Sihotang
et al., 2021).
Menurut World Health Organization, (2018) penggunaan smartphone
di seluruh dunia pada tahun 2014 diperkirakan sekitar 6,9 miliar. Hal ini
didukung oleh data yang dikeluarkan oleh DataReportal, jumlah orang yang
menggunakan smartphone mencapai 5,3 miliar atau sekitar 67% dari total
populasi dunia pada awal 2022 (Kemp, 2022). Kemudian, Indonesia
menempati posisi keempat dengan 179 juta jiwa pengguna smartphone atau
mencapai 65% dari total populasi (Newzoo Global Mobile Market Report,
2020)
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan
Informasi (Keminfo) Republik Indonesia, Pengguna smartphone Pengguna
smartphone yang paling banyak yaitu pada usia 20 hingga 29 tahun. Sebesar
78.98% pengguna smartphone di Indonesia adalah mahasiswa (Keminfo,
2017).
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2021, jumlah
presentasi penggunaan smartphone di Maluku mencapai 62,41%.).
Penggunaaan smartphone dalam angka waktu yang cukup lama dapat
menimbulkan dampak buruk, beberapa diantara nya yaitu, terpapar radiasi,
kesehatan tangan terganggu,kesehatan mata, kesehatan otak, kurang
produktif, dan mengalami gangguan tidur (Iswidharmanjaya, 2014).
Paparan cahaya biru dari layar smartphone bisa menghambat sekresi
hormon melatonin yang menyebabkan seseorang menunda untuk tidur dan
waktu tidur yang tidak tepat sehingga dapat mempengaruhi kualitas tidur
(Murwani dan Umam 2021).Mahasiswa merupakan populasi yang sering
mengalami gangguan tidur karena penggunaan internet dan mahasiswa
lebih rentan untuk mengalami kualitas tidur yang buruk (Haryono et al.,
2016).
Masalah tidur pada mahasiswa dan remaja telah signifikan dikaitkan
dengan Mobile Phone Addiction (MPA) atau kecanduan dalam
menggunakan telepon seluler (Huang et Riau Nursing Journal, Vol.1 No.1,
Oktober 2022 al, 2020). Masalah yang mempengaruhi pengguna
smartphone yakni lamanya durasi penggunaan smartphone, penggunaan
smartphone hingga larut malam, menggunakan smartphone sebelum tidur
dan menggunakan smartphone dengan berlebihan. Selain itu,terbukti bahwa
penggunaan smartphone yang berlebihan dapat merusak kognitif melalui
pengaruh negatif pada suasana hati dan kualitas tidur (Huang et al, 2020).
Penelitian Murwani dan Umam (2021) di Yogyakarta mengungkapkan
bahwa sebagian besar mahasiswa ilmu keperawatan angkatan 2017
memiliki kualitas tidur yang buruk.Peneliti mengungkapkan bahwa remaja
akhir yang sedang menjalani pendidikan diperguruan tinggi akan lebih
mudah mengalami kualitas tidur buruk karena jadwal kuliah dan kegiatan
yang padat. Namun, mahasiswa lain juga mengakuui bahwa mereka
menggunakan smartphone dan laptop untuk bermain media sosial,
mengerjakan tugas akademik dan berkomunikasi dengan orang terdekat
pada malam hari. Hal inilah yang berdampak pada kualitas tidur mahasiswa.
Fungsi smartphone bagi mahasiswa adalah untuk kuliah, mencari
informasi di internet, berkomunikasi dengan orang lain, menggunakan
smartphone untuk mencari jurnal dan buku elektronik sebagai referensi data
skripsi. Beberapa mahasiswa mengatakan bahwa mereka juga menggunakan
smartphone untuk bermain media sosial dan bermain game sebagai hiburan.
Fitur dan aplikasi yang paling sering digunakan yaitu sosial media dan
komunikasi, beberapa aplikasinya antara lain WhatsApp, Instagram dan
web browser. Dalam memulai tidur mahasiswa memiliki beberapa
hambatan, yaitu merasa sulit tidur, masih bermain media social melalui
smartphone, banyak pikiran, mengerjakan skripsi, belum merasa mengantuk
dan terbiasa tidur larut malam.Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti
tertarik melakukan penelitian secara sistematis yang bertujuan menganalisis
hubungan intensitas penggunaan smartphone terhadap kualitas tidur
Mahasiwa Program Studi Keperawatan Universitas Kristen Indonesia
Maluku.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis hubungan
intensitas penggunaan smartphone terhadap kualitas tidur Mahasiwa
Program Studi Keperawatan Universitas Kristen Indonesia Maluku.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana mengetahui hubungan intensitas penggunaan smartphone
terhadap kualitas tidur Mahasiwa Program Studi Keperawatan Universitas
Kristen Indonesia Maluku.
C. Tujuan
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan smartphone
terhadap kualitas tidur Mahasiwa Program Studi Keperawatan
Universitas Kristen Indonesia Maluku
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui gambaran penggunaan smartphone mahasiswa
Program Studi Keperawatan Universitas Kristen Indonesia Maluku.
b. Untuk mengetahui gambaran kualitas tidur mahasiswa Program
Studi Keperawatan Universitas Kristen Indonesia Maluku.
c. Untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan smartphone
terhadap kualitas tidur Mahasiwa Program Studi Keperawatan
Universitas Kristen Indonesia Maluku
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
mengembangkan wawasan keilmuan, sebagai bahan informasi dan
tambahan kepustakaan mengenai hubungan penggunaan smartphone
dengan kualitas tidur
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi atau data dasar
penelitian selanjutnya mengenai hubungan penggunaan smartphone
dengan kualitas tidur.
3. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan
mengenai hubungan penggunaan smartphone dengan kualitas tidur
pada mahasiswa sehingga mahasiswa dapat mengatur dan menjaga
penggunaan smartphone untuk kualitas tidur yang lebih baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis Null (H0) :
Tidak ada hubungan antara intensitas penggunaan smartphone
terhadap kualitas tidur pada mahasiswa Program Studi Keperawatan
Universitas Kristen Indonesia Maluku
Hipotesisi Alternatif (Ha) :
Ada hubungan antara intensitas penggunaan smartphone terhadap
kualitas tidur pada mahasiswa Program Studi Keperawatan
Universitas Kristen Indonesia Maluku
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis peniliian ini adalah penilitian kualitatif, menggunakan desain
analitik dengan pendekatan survei cross-sectional, yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan yang terjadi pada sebuah fenomena dengan
mengidentifikasi hubungan yang terjadi antara dua variabel
(Sulistyaningsih, 2016). Dimana peniliti melihat hubungan intensitas
penggunaan smartphone terhadap kualitas tidur pada mahasiswa prodi
keperawatan universitas kristen Indonesia Maluku.
N
n=
1+ N (d)2
224
n=
1+0,56
224
n=
1,56
n ¿ 144
Keterangan :
N : Jumlah populasi
n : Besarnya sampel
d : Tingkat kesalahan
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen
Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi akibat dari adanya variabel bebas
(Suyanto, 2016). Yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini
adalah kualitas tidur pada mahasiswa Program Studi Keperawatan
Universitas Kristen Indonesia Maluku, Angkatan 2020.
2. Variabel Independen
Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi penyebab perubahan atau timbulya
variabel terikat (Suyanto, 2016). Yang menjadi variabel independen
dalam penelitian ini adalah penggunaan smartphone pada mahasiswa
Program Studi Keperawatan Universitas Kristen Indonesia Maluku,
Angkatan 2020.
E. Definisi Operasional
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Skala Hasil Ukur
Ukur
A. Dependen
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian. Instrumen penelitian dibuat sesuai
dengan tujuan pengukuran dan teori yang digunakan sebagai dasar
penelitian (Purwanto, 2018). Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu dengan kuesioner, yang
terdiri dari tiga bagian, yaitu :
1. Kuesioner A.
Kuesioner A digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan
smartphone yang terdiri dari ...... pertanyaan dengan menggunakan
skala likert yaitu dengan 4 pilihan jawaban berupa, sangat setuju = 4,
setuju = 3, tidak setuju = 2 dan sangat tidak setuju = 1.
2. Kuesioner B.
Kuesioner B digunakan untuk mengukur kualitas tidur yang
terdiri dari ..... item pertanyaan dengan menggunakan skala likery
yaitu dengan 4 pilihan jawaban berupa, sangat setuju = 4, setuju = 3,
tidak setuju = 2 dan sangat tidak setuju = 1.
G. Pengolahan Data
1. Editing.
Merupakan penyuntingan data dilakukan setelah semua data
terkumpul. kemudian dilakukan kelengkapan data, kesinambungan
data keseragaman dan
2. Koding atau pengkodean kuesioner.
Untuk memudahkan pengolahan data maka semua jawaban atau
data diberi kode. Pengkodean ini dilakukan dengan memberi nomor
daftar pertanyaan, nomor variabel dan nama variabel.
3. Entry data.
Jawaban yang sudah diberi kode kategorik kemudian dimasukan
dalam tabel dengan cara menghitung frekuensi data. Memasukan data
melalui pengolahan komputer.
4. Cleaning.
Adalah pembersihan data, melihat variabel apakah data sudah
benar atau belum.
5. Tabulation.
Untuk memudahkan tabulasi data maka dibuat tabel untuk
menganalisis data tersebut menurut sifat-sifat yang dimiliki. Dimana
variabel independent bersifat horizontal dan variabel dependen bersifat
vertikal.
H. Analisa Data
Analisa data terdiri dari analisa univariat dan bivariat. Rincian dari analisa data
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Analisis univariat.
Analisis ini dilakukan terhadap tiap variabel dan hasil penelitian
dengan mengunakan tabel distribusi frekuensi sehingga menghasilkan
distribusi jumlah dan presentasi dari tiap variabel yang diteliti.
2. Analisis bivariat.
Analisis bivariat bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian
dan dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan variabel independen
terhadap variabel dependen. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk
mengidentifikasi hubungan secara keseluruhan nilai variabel
independen dan dependen. Jika pada uji normalitas diperoleh data
terdistribusi secara normal maka uji statistik yang digunakan yaitu chi
-quare dengan tingkat kemaknaan a fisher exact test. 0,05. Sedangkan
uji alternatifnya yaitu menggunakan uji fisher exact test.
I. Etika penelitian
Etika dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam
pelaksanaan sebuah penelitian mengingat penelitian keperawatan akan
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus
diperhatikan karena manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan
penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip
etik yang meliputi:
No pernyataan Ni
SS S
8. Saya berbohong terhadap orang lain tentang waktu yang saya habiskan untuk
menggunakan smartphone.
11. Saya sering gagal saat berusaha membatasi waktu untuk menggunakan
smartphone.
Kualitas Tidur
No Pernyataan Nilai
SS S TS STS