Anda di halaman 1dari 10

JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET DENGAN


KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA SEMESTER VI
DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MAJAPAHIT MOJOKETRO

ANA MUSFIROTUN
201001007

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT
MOJOKERTO
2014
PERNYATAAN

Dengan ini kami selaku Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit
Mojokerto:

Nama : ANA MUSFIROTUN


NIM : 201001007
Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan

Setuju/tidak setuju*) naskah jurnal ilmiah yang disusun oleh yang bersangkutan
setelah arahan dari Pembimbing, dipublikasikan dengan/tanpa*) mencantumkan
nama tim pembimbing sebagai co-author.

Demikian harap maklum.

Mojokerto, Juli 2015

ANA MUSFIROTUN
NIM. 201001007

Pembimbing I Pembimbing II

DR. Abdul Muhith, S.Kep. Ns.MMKes. Ike Prafita Sari,S. Kep.Ns


HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET DENGAN


KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA SEMESTER VI
DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MAJAPAHIT MOJOKETRO

ANA MUSFIROTUN
201001007

Pembimbing I Pembimbing II

DR. Abdul Muhith, S.Kep. Ns.MMKes. Ike Prafita Sari,S. Kep.Ns


HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET DENGAN
KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA SEMESTER VI
DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MAJAPAHIT MOJOKETRO

DR. Abdul Muhith, S.Kep. Ns.MMKes.*, Ana Musfirotun*


STIKES Majapahit Mojokerto Jl. Raya Jabon Gayaman KM.02, Mojokerto
E-mail: annamusfirotun@gmail.com
ABSTRAK
Pendahuluan: Sejalan dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan internet tidak
dapat dipungkiri lagi. Kini internet semakin dibutuhkan dan digunakan sebagian besar
masyarakat. Secara tidak sadar, sebagian orang menganggap internet sebagai kebutuhan
primer bagi hidupnya. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang termasuk ke dalam golongan
addict atau kecanduan. Tujuan penelitian ini adalah hubungan intensitas penggunaan
internet dengan kualitas tidur pada mahasiswa semester VI. Metode: Desain penelitian ini
adalah cross sectional dengan menggunakan teknik sampling purposive sampling dan
jumlah sampel adalah mahasiswa semester VI di Stikes Majapahit Kabupaten Mojokerto
dengan jumlah 38 responden. Penelitian dilakukan bulan Mei 2014. Hasil: Hasil penelitian
bahwa intensitas penggunaan internet yang sedang (10-40 jam/bulan) sebanyak 18
responden (47,4%) mengalami kualitas tidur yang baik dan intensitas penggunaan internet
yang tinggi (> 40 jam/bulan) sebanyak 9 responden (23,7%) mengalami kualitas tidur yang
buruk. Berdasarkan penghitungan uji statistik korelasi pearson didapatkan nilai signifikan
0,031 lebih kecil dari 0,05, sehingga H0 ditolak berarti ada hubungan intensitas
penggunaan internet dengan kualitas tidur pada mahasiswa semester VI. Diskusi: Sehingga
Sebagai tenaga kesehatan lebih meningkatkan penyuluhan pada remaja khususnya
mahasiswa tentang intensitas penggunaan internet terhadap kualitas tidur , baik itu berupa
brosur atau leaflet, sehingga mereka mampu menggunakan waktu efektif dan efisien, serta
menggunakan fasilitas internet tentu bukan suatu larangan tetapi juga harus memperhatikan
intensitasnya.
Kata kunci: internet, intensitas penggunaan internet, kualitas tidur, remaja.
ABSTRACT
Introduction: In line with the times, the need for the internet can not be denied. Internet is
now increasingly needed and used most of the people. Unconsciously, most people think of
the Internet as a primary requirement for life. Even some of those who belong to the class
of addict or addiction. The purpose of this study is the relationship with the intensity of
Internet use on the quality of sleep VI semester students. Method: The study design was
cross-sectional sampling using purposive sampling techniques and sample number is VI
semester students Stikes Majapahit in Mojokerto regency to the number of 38 respondents.
The study was conducted in May 2014.Result: The results of the study that the intensity of
internet usage is moderate (10-40 hours / month) were 18 respondents (47,4%) had a good
sleep quality and intensity of internet usage is high (> 40 hours / month) by 9 respondents
(23,7 %) experienced poor sleep quality. Based on the calculation of Correlations Pearson
statistical test obtained significant value of 0,031 is smaller than 0,05, so then H0 is
rejected means that there is a correlation with the intensity of Internet use on the quality of
sleep VI semester students.Discussion: As health professionals so that further enhance
student counseling on adolescents in particular on the intensity of Internet use on the
quality of sleep, be it in the form of brochures or leaflets, so that they are able to use time
effective and efficient, and use the internet facility is certainly not a prohibition but also
should pay attention to the intensity.
Keywords: Internet, Internet use intensity, quality of sleep, teenagers.

1
PENDAHULUAN internet di dunia sudah mencapai
Berkembangnya dunia komunikasi 2.267.233.742 pengguna. Indonesia urutan
telah membawa masyarakat pada suatu ke-4 sebagai negara dengan pengguna
peradaban baru dimana setiap individu internet terbanyak di Asia setelah China,
dipelosok penjuru dunia manapun dapat India dan Jepang yang mencapai
saling berkomunikasi melalui interaksi 55.000.000 pengguna (Dyach, 2012).
dunia maya atau yang lebih dikenal dengan Penggunaan internet terbesar di Indonesia
sebutan internet (Salim, 2009 dalam dapat ditemukan di kota pelajar
Octaviana 2010). Salah satu yang dapat Yogyakarta, yaitu sebanyak 36,2%. Disusul
mengganggu pola tidur yaitu internet. oleh Jakarta Selatan, Kabupaten Sleman,
Intensitas penggunaan media internet yang dan kota industri Tangerang Selatan,
tinggi menyebabkan frekuensi maupun pola masing-masing sebanyak 33,2%, 29,52%,
istirahat dan tidur berubah. Sejalan dengan dan 29,29%. Rata-rata penggunaan internet
perkembangan zaman, kebutuhan akan per kabupaten/kota di Pulau Jawa sebesar
internet tidak dapat dipungkiri lagi. Internet 12,02% meliputi wilayah Mojokerto,
semakin dibutuhkan dan digunakan Bandung, Madiun, dan Kota Pasuruan
sebagian besar masyarakat. Tidak sadar, (Ismaini, dkk 2011). Berdasarkan studi
sebagian orang menganggap internet pendahuluan yang dilaksanakan pada
sebagai kebutuhan primer bagi hidupnya. tanggal 5 April 2014 didapatkan 10
Bahkan tidak sedikit dari mereka yang mahasiswa semester VI, diantaranya 7
termasuk ke dalam golongan addict atau mahasiswa (70%) dengan kualitas tidur
kecanduan. Para pecandu internet buruk hal tersebut dapat dikarenakan
mengalami gangguan tidur karena terlalu mereka terlalu berlebihan dalam
banyak menghabiskan waktu online, kurang penggunaan internet, sedangkan 3
istirahat dan kesehatan fisik yang menurun mahasiswa (30%) yang mempunyai kualitas
(Dyach, 2012). tidur baik, hal tersebut dipengaruhi oleh
Penelitian yang berjudul Sleep Quality konsumsi atau penggunaan internet yang
And Elevated Blood Pressure In tidak berlebihan.
Adolescents oleh Javaheri dan Cleveland Tidur adalah status perubahan
(2008) dalam Ariani (2013) dari Case kesadaran ketika persepsi dan reakasi
western Reserve Scholl Of Medicine yang individu terhadap lingkungan menurun.
dilakukan pada 238 orang remaja mengenai Tidur dikarakteristikan dengan aktivitas
penurunan kualitas tidur menunjukkan fisik yang minimal, tingkat kesadaran yang
menurunnya jam tidur lebih dari 1 jam bervariasi, perubahan proses fisiologis
dalam 20-30 tahun terakhir yang tubuh, dan penurunan respon terhadap
diakibatkan oleh salah faktor yaitu stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari
penggunaan internet (Potter & Perry, 2005). waktu digunakan untuk tidur (Hidayat,
Dengan memberikan kuesioner kepada 2007 dalam Ariani dkk 2013). Dewasa ini
4.100 orang berusia 20-24 tahun dan banyak bermunculan warnet (warung
wawancara terhadap 32 orang pengguna internet) yang menyediakan layanan
berat teknologi informasi dan internet hingga fasilitas wifi ataupun
telekomunikasi (ICT), peneliti dari hotspot gratis. Sebagian besar
University of Gothenburgs Sahlgrenska pengunjungnya adalah anak sekolah mulai
Academy, Swedia berkesimpulan dari SD sampai SMA, mahasiswa, bahkan
penggunaan ponsel dan komputer secara pegawai. Dengan memperhatikan hal
intensif menimbulkan stres, gangguan tidur, tersebut, waktu yang digunakan para
dan gejala depresi. Semakin pengujung warnet tersebut untuk online
berkembangnya dunia internet saat ini lebih dari 2 jam dan hal itu juga
sudah banyak sekali orang yang memakai mengurangi waktu mereka untuk istirahat
teknologi internet ini, sekarang pengguna dan tidur. Bahkan adapula pengunjung yang

2
datang di malam hari dan bisa online HASIL
sampai pagi tanpa tidur malam. Karena Hasil dari penelitian terhadap
itulah pengelola warnetpun menyediakan hubungan intensitas penggunaan internet
layanan mereka hingga 24 jam nonstop dengan kualitas tidur pada mahasiswa
(Dyach, 2012). Keragaman dan kemudahan semester VI di Sekolah Tinggi Ilmu
yang ditawarkan internet menjadikan Kesehatan Majapahit Mojoketro adalah
curahan waktu untuk menggunakannya sebagai berikut.
menjadi semakin meningkat. Peningkatan Intensitas penggunaan internet yang
curahan waktu dan penggunaan internet sedang (10-40 jam/bulan) sebanyak 18
yang sangat intensif ini menimbulkan responden (47,4%) mengalami kualitas
berbagai permasalahan yang di kalangan tidur yang baik dan intensitas penggunaan
para ahli psikologi dikenal antara lain internet yang tinggi (> 40 jam/bulan)
sebagai kecanduan internet (internet sebanyak 9 responden (23,7%) mengalami
addiction). Sedangkan pada jurnal kedua kualitas tidur yang buruk.
menerangkan tentang terganggunya
intensitas tidur yang di akibatkan oleh PEMBAHASAN
faktor kecanduan pada internet khususnya Dalam pembahasan ini akan diuraikan
pada remaja. Menurut Karpinski, para tentang hubungan intensitas penggunaan
pelajar yang menghabiskan waktu setiap internet dengan kualitas tidur pada
hari untuk mencari teman dan chatting akan mahasiswa semester VI di Sekolah Tinggi
kehilangan waktu efektif untuk urusan Ilmu Kesehatan Majapahit Mojoketro
akademik, minimal satu jam seminggu. Intensitas Penggunaan Internet
Remaja merupakan masa transisi, suatu Berdasarkan hasil penelitian
masa dimana periode anak-anak sudah didapatkan bahwa sebagian besar intensitas
terlewati dan disatu sisi belum dikatakan penggunaan internet mahasiswa semester
dewasa (Stuart & Sundeen, 2006). Sehingga VI sedang (10-40 jam/bulan) sebanyak 22
dapat diambil kesimpulan bahwa mahasiswa (57,9%) dan mahasiswa
kecanduan internet dapat menggangu semester VI yang menggunakan internet
intensitas tidur. Otak manusia ada kalanya dengan intensitas yang tinggi sebanyak 16
perlu istirahat, jika kita kurang tidur maka responden (42,1%).
kondisi tubuh kita menjadi tidak fit dan Menurut Priyatno (2009) dalam Yuniar
tidak stabil. (2011), internet didefinisikan sebagai suatu
Berdasarkan masalah di atas maka jaringan yang menghubungkan antara
peneliti tertarik melakukan penelitian komputer-komputer dan jaringan komputer
tentang Hubungan intensitas penggunaan di seluruh dunia untuk saling berbagi data
internet dengan kualitas tidur pada dan informasi. intensitas penggunaan
mahasiswa semester VI di Sekolah Tinggi internet adalah seberapa sering
Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto. (tingkatannya) dan seberapa lama dalam
menggunakan atau mengakses sebuah
BAHAN DAN METODE jaringan yang menghubungkan antara
Dalam Desain penelitian ini adalah computer-komputer dan jaringan komputer
cross sectional dengan menggunakan teknik di seluruh dunia untuk saling berbagi data
sampling purposive sampling dan jumlah dan informasi (Yuniar, 2011).
sampel adalah mahasiswa semester VI di Intensitas penggunaan internet
Stikes Majapahit Kabupaten Mojokerto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
dengan jumlah 38 responden. Penelitian persepsi kepuasan, persepsi penggunaan,
dilakukan bulan Mei 2014. serta persepsi nilai informasi.
Hasil penelitian dari Latifa (2004)
mengungkapkan bawa perilaku remaja yang
menggunakan internet yaitu remaja yang

3
Log-on lebih dari lima kali sebulan, antara (Kripke, Garvinkel, Wingard, Klauber &
pukul 12-18 WIB selama 91-120 menit, Marier, 2002). Setelah mengontrol berbagai
yang digunakan untuk mencari informasi variable lain, data dari lebih dari 1 juta
dan hiburan, fasilitas searching dan orang dewasa di amerika (dikumpulkan
browsing yang dimanfaatkan untuk mencari untuk tujuan lain) menunjukan bahwa
tugas sekolah, menggunakan email 3-6 kali angka harapan hidup terburuk adalah
perbulan, serta chatting dengan lawan jenis mereka yang tidur lebih dari 8,5 jam atau
30-60 menit dengan topik humor dan hobi kurang dari 3,5 sampai 4,5 jam setiap
tertentu. malam. Tidak ditemukan laporan antara
Kualitas Tidur insomnia dengan mortalitas. Mereka
Berdasarkan hasil penelitian biasanya tidur 6 sampai 8 jam per malam.
didapatkan bahwa sebagian besar Sekitar 20% tidur berupa tidur REM.
mahasiswa semester VI memiliki kualitas Jumlah terbangun dari tidur meningkat dan
tidur yang baik sebanyak 25 mahasiswa jumlah tidur tahap IV mulai menurun.
(65,8%) dan mahasiswa semester VI
memiliki kualitas tidur yang buruk Hubungan intensitas penggunaan
sebanyak 13 responden ((34,2%). internet dengan kualitas tidur pada
Kualitas tidur mempengaruhi kesehatan mahasiswa semester VI di Sekolah
dan kualitas hidup secara keseluruhan. Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit
Pengukuran kualitas tidur dapat berupa Mojokerto.
kuesioner sleep diary, nocturnal Berdasarkan hasil penelitian dari
polysomnography, dan multiple sleep intensitas penggunaan internet yang sedang
latency test (Hermawati, 2010 dalam (10-40 jam/bulan) sebanyak 18 responden
Indrawati, 2012). Sleep Diary berupa (47,4%) mengalami kualitas tidur yang baik
pencatatan aktivitas tidur sehari-hari, waktu dan intensitas penggunaan internet yang
ketika tertidur, aktivitas yang dilakukan tinggi (> 40 jam/bulan) sebanyak 9
dalam 15 menit setelah terbangun, dan responden (23,7%) mengalami kualitas
makanan, minuman serta medikasi yang tidur yang buruk. Berdasarkan hasil analisis
dikonsumsi. Orang dewasa usia menggunakan program SPSS, pada taraf
pertengahan biasanya mempertahankan kesalahan = 0,05 atau nilai = 0,031 <
pola tidur yang dibentuk pada usia lebih 0,05 maka H0 ditolak, jadi ada hubungan
muda. Sering kali, pemberi perawatan intensitas penggunaan internet dengan
kesehatan berupaya untuk mengintervensi kualitastidur pada mahasiswa semester VI
klien yang melaporkan tidurkurang dari 8 di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
jam setiap malam berdasarkan asumsi yang Majapahit Mojokerto.
tidak terbukti bahwa tidur 8 jam adalah Kini internet semakin dibutuhkan dan
jumlah waktu tidur yang optimum (Kozier, digunakan sebagian besar masyarakat.
2010) Secara tidak sadar, sebagian orang
Orang dewasa usia pertengahan menganggap internet sebagai kebutuhan
biasanya mempertahankan pola tidur yang primer bagi hidupnya. Bahkan tidak sedikit
dibentuk pada usia lebih muda. Sering kali, dari mereka yang termasuk ke dalam
pemberi perawatan kesehatan berupaya golongan addict atau kecanduan. Para
untuk mengintervensi klien yang pecandu internet mengalami gangguan tidur
melaporkan tidur kurang dari 8 jam setiap karena terlalu banyak menghabiskan waktu
malam berdasarkan asumsi yang tidak online, kurang istirahat dan kesehatan fisik
terbukti bahwa tidur 8 jam adalah jumlah yang menurun (Dyach, 2012). Sehingga
waktu tidur yang optimum. dapat diambil kesimpulan bahwa
Para peneliti memeriksa asumsi ini kecanduan internet dapat menggangu
dengan menginvestigasi hubungan antara intensitas tidur. Otak manusia ada kalanya
angka harapan hidup dan lama waktu tidur perlu istirahat, jika kita kurang tidur maka

4
kondisi tubuh kita menjadi tidak fit dan memiliki kualitas tidur yang baik sebanyak
tidak stabil. Menggunakan internet itu baik 12 mahasiswa (31,6%) dan 9 mahasiswa
tergantung bagaimana kita mensikapinya (23,7%) memiliki kualitas tidur yang buruk.
(Mauliana, 2013). Berdasarkan hasil penelitian dapat
Berdasarkan hasil tabulasi silang dapat dilihat bahwa sebagian mahasiswa berusia
diketahui di Stikkes Majapahit Mojokerto 21 tahun memiliki kualitas tidur yang baik.
bahwa mahasiswa yang memiliki usia 21 Hal tersebut dikarenakan usia yang mereka
tahun memiliki memiliki intensitas miliki merupakan usia dewasa yang cukup
penggunaan yang sedang (10-40 jam/bulan) matang, sehingga mereka mampu membagi
sebanyak 14 responden (36,8%). Semakin waktu, baik waktu untuk yang digunakan
cukup usia dan tingkat kematangan dan untuk istirahat, dan mana waktu untuk
kekuatan seseorang akan lebih matang belajar. Sehingga mereka mampu mengatur
dalam berpikir dan bekerja. Dari segi waktu yang mereka miliki demi menjaga
kepercayaan masyarakat seorang yang lebih kesehatan mereka sebagai mahasiswa. Jika
dewasa juga akan lebih di percaya dari mereka memiliki kualitas tidur yang buruk,
orang yang belum cukup tinggi maka secara tidak langsung akan
kedewasaanya, hal ini sebagai akibat dari berpengaruh pada kegiatan-kegiatan serta
kematangan jiwanya. Oleh sebab itu dia prestasi belajar mereka sebagai mahasiswa.
telah memiliki kemampuan untuk Berdasarkan penelitian hampir
mempelajari dan selalu ingin tahu pada setengah dari mahasiswa semester VI di
situasi yang baru, misalnya mengingat hal- Stikkes Majapahit Mojokerto memiliki
hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran intensitas penggunaan internet yang sedang
analogis (Nursalam, 2001). Untuk dapat dan memiliki kualitas tidur yang baik. Hal
menerima dan menyerap informasi dengan tersebut dikarenakan mahasiswa telah
baik dibutuhkan kematangan dalam mampu memanfaatkan waktu dengan baik,
berfikir. Apabila kematangan dan kekuatan mereka menyadari bahwa mereka juga
seseorang dalam berfikir kurang, serta cara butuh istirahat secara normal setiap hari
berfikir mereka rendah maka kemapuan sehingga tidak mengganggu aktivitas dan
dalam menerima dan menyesuaikan diri sebagai mahasiswa memiliki tanggung
dalam menghadapi peran sebagai calon ibu jawab mengikuti proses belajar mengajar.
akan rendah (Notoatmodjo 2003). Sehingga mereka menggunakan internet
Selain dari segi usia yang merupakan usia jika mereka mendapat tugas dari dosen atau
remaja, jenis kelamin juga berpengaruh jika mereka memiliki waktu luang untuk
pada intensitas penggunaan internet. menggunakan internet. Dengan begitu
Berdasarkan hasil penelitian yang telah mereka tidak akan mengalami gangguan
dilakukan terdapat 12 mahasiswa laki-laki tidur dan akan memiliki kondisi tubuh yang
(31,6%) memiliki intensitas penggunaan sehat.
internet yang sedang (10-40 jam/hari). Hal Keragaman dan kemudahan yang
tersebut dapat dikarenakan laki-laki lebih ditawarkan internet menjadikan curahan
memiliki fisik yang lebih kuat jika waktu untuk menggunakannya menjadi
dibandingkan perempuan, laki-laki semakin meningkat. Peningkatan curahan
memiliki kebiasaan menggunakan internet waktu dan penggunaan internet yang sangat
menjelang malam selain mencari informasi intensif ini menimbulkan berbagai
mereka juga menggunakan media internet permasalahan yang di kalangan para ahli
untuk bermain game online. Dan secara psikologi dikenal antara lain sebagai
tidak langsung mereka akan lupa waktu kecanduan internet (internet addiction).
ketika sedang asyik bermain. Sedangkan pada jurnal kedua menerangkan
Berdasarkan hasil tabulasi silang dapat tentang terganggunya intensitas tidur yang
diketahui di Stikkes Majapahit Mojokerto di akibatkan oleh faktor kecanduan pada
bahwa mahasiswa yang berusia 21 tahun internet khususnya pada remaja. Menurut

5
Karpinski, para pelajar yang menghabiskan penggunaan internet dengan kualitas tidur
waktu setiap hari untuk mencari teman dan mahasiswa, sehingga mampu me-
chatting akan kehilangan waktu efektif manfaatkan dan menggunakan waktu
untuk urusan akademik, minimal satu jam dengan sebaik-baiknya. Bagi responden
seminggu. Remaja merupakan masa menambah pengetahuan serta wawasan
transisi, suatu masa dimana periode anak- tentang pengetahuan tentang hubungan
anak sudah terlewati dan disatu sisi belum intensitas penggunaan internet dengan
dikatakan dewasa (Stuart & Sundeen, kualitas tidur, sehingga mampu
2006). Sehingga dapat diambil kesimpulan mengurangi/meminimalisir kejadian yang
bahwa kecanduan internet dapat dapat mempengaruhi kulaitas tidur.
menggangu intensitas tidurOtak manusia
ada kalanya perlu istirahat, jika kita kurang KEPUSTAKAAN
tidur maka kondisi tubuh kita menjadi tidak Ariani, 2012. Pengaruh Pemberian
fit dan tidak stabil. Menggunakan internet Aromaterapi Cendana Terhadap
itu baik tergantung bagaimana kita Kualitas Tidur Remaja. Denpasar :
mensikapinya. Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas
SIMPULAN DAN SARAN Udayana
Simpulan Dyach, 2012.
Disimpulkan bahwa Intensitas http://dy34ch.blogspot.com/2012/09/p
penggunaan internet mahasiswa semester engaruh-dukungan-keluarga-
VI di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan terhadap_15.html. Hubungan
Majapahit Mojokerto adalah sebagian besar Intensitas Penggunaan Media
intensitas penggunaan internet sedang (10- Internet dengan Pola Tidur pada
40 jam/bulan) sebanyak 22 mahasiswa Remaja. Diakses tanggal 28 Februari
(57,9%) dan sebagian besar memiliki 2014.
kualitas tidur yang baik sebanyak 25
mahasiswa (65,8%). Berdasarkan uji Hidayat Alimul Aziz A, 2006. Pengantar
statistik chi square didapatkan ada Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi
hubungan intensitas penggunaan internet dan Proses Keperawatan. Jakarta :
dengan kualitas tidur pada mahasiswa Salemba Medika.
semester VI di Sekolah Tinggi Ilmu Hidayat Alimul Aziz A (2007) Metode
Kesehatan Majapahit Mojokerto. Penelitian Kebidanan dan Teknik
Analisa Data. Jakarta : Salemba
Saran Medika
Profesi keperawatan dapat sebagai
tambahan informasi ilmiah di bidang Hidayat Alimul Aziz A (2009) Metode
pendidikan yang berhubungan dengan Penelitian Kebidanan dan Teknik
intensitas penggunaan internet dengan Analisa Data. Jakarta : Salemba
kualitas tidur. Institusi pendidikan dapat Medika.
sebagai tambahan referensi serta menambah Ismaini, dkk 2011. http://www.academia.
kemampuan dalam proses belajar mengajar edu/5554591/1310201719. Analisis
tentang hubungan intensitas penggunaan Regresi Tobit Spasial: Studi Kasus
internet dengan kualitas tidur. Tenaga Penggunaan Internet di Pulau Jawa.
perawat hendaknya mampu melakukan Diakses tanggal 14 Maret 2014.
penyuluhan pada masyarakat serta asuhan
keperawatan ketika menangani pasien yang Kusmiran Eny, 2011. Kesehatan
mengalami gangguan tidur. Reproduksi Remaja dan Wanita.
Bagi tempat penelitian menambah Jakarta : Salemba Medika.
pengetahuan tentang hubungan intensitas

6
Kozier, B (2010). Fundamental of Nursing :
Concepts, Process, and Practice.
New Jersey : Prentice-Hall
Madcoms, 2010. Menggenggam Dunia
dengan Internet. Edisi 1. Yogyakarta :
Andi.
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis
dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
Nursalam.2011. Konsep Dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Pieter Herri Zan, dkk, 2010. Pengantar
Psikologi Dalam Keperawatan.
Jakarta : Kencana
Pieter Herri Zan, dkk, 2011. Pengantar
Psikologi Untuk Keperawatan. Edisi
Pertama. Jakarta : Kencana.
Potter,P & Perry,A. 2006. Fundamental
Keperawatan : Konsep, Teori dan
Praktek. Edisi 4. Jakarta: EGC

Stuart, G.W., & Sundeen, S.J. (2006).


Principles and Practice of Psychiatric
Nursing. NewYork: Mosby Year
Book, Inc.
Tarwoto, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia
dan Proses Keperawatan. Edisi
ketiga-Jakarta : Salemba Medika.
Yuniar, Racdhianti, 2011. Hubungan
Antara Self-Control Dengan
Intensitas Penggunaan Internet
Remaja Akhir. Jakarta : Fakultas
Psikologi Non Regular Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Anda mungkin juga menyukai