Anda di halaman 1dari 7

Buletin Sariputra, Oktober 2015 Vol.

5 (3)

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PENANGANAN PASIEN SYOK


HIPOVOLEMIK DI UGD RSUD POHUWATO

RELATIONSHIP WITH KNOWLEDGE MANAGEMENT NURSE PATIENT HYPOVOLEMIC


SHOCK IN EMERGENCY UNIT OF GENERAL HOSPITAL
POHUWATO

Yane D Kakunsi, Maykel Killing, Deetje Supit

Mahasiswa Fakultas Keperawatan Prody Ilmu Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia


Tomohon.
Dosen Fakultas Kerawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon.

ABSTRAK
Salah satu kondisi yang memerlukan tindakan segera di UGD adalah syok hipovolemik.
Pasien syok sangat memerlukan pemantauan ketat terhadap tanda-tanda klinis serta status
hemodinamik dan status intravaskular. Sebagai seorang perawat,harus mengenal dan mempunyai
kemampuan atau kecakapan untuk menangani kondisi ini disetiap tempat/ruangan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan penanganan pasien syok
hipovolemik di UGD RSUD Pohuwato. Penelitian menggunakan desain Cross Sectional, sampel
dalam penelitian ini berjumlah 20 orang yang termasuk dalam criteria inklusif. Variabel independen
yaitu pengetahuan sedangkan variabel dependen yaitu penanganan pasien syok hipovolemik. Data
di analisis dengan menggunakan correlation spearman rho dengan nilai kemaknaan p< 0.05.
Tabulasi silang hubungan pengetahuan perawat dengan penanganan pasien syok hipovolemik
menunjukan yang paling besar presentasinya adalah penilaian pengetahuan perawat pada
kategori baik dengan penanganan syok hipovolemik pada kategori baik yaitu 80%. Uji statistic
menunjukan Koefisien Korelasi (r) = 0.667 menunjukan tingkat hubungan yang kuat antara variabel
bebas dan terikat. Sedangkan signifikan dari kedua varibel tersebut adalah (p) = 0.001 yang
menunjukan nilai tersebut < = 0.05 dengan demikian Ha diterima. Kesimpulan penelitian ini yaitu
ada hubungan pengetahuan perawat dengan penanganan pasien syok hipovolemik di UGD RSUD
pohuwato.
Kata Kunci: Syok hipovolemik, Pengetahuan, Penanganan.

ABSTRACT
One of the conditions that need to do immediately action in emergency room is
hypovolemic shock. Shocks patient very needs strict observation about clinical signs along with
hemodynamic status and intravascular status. As a nurses should understand and has capability
to handle this condition in every place/ward.. This study aimed to determine the relationship of
nurses with knowledge of handling hypovolemic shock patients in the emergency deparment
pohuwato district general hospitals. Studies using Cross Sectional design, the sample in this study
of 20 people who are included in the inclusive criteria. Independent variables are dependent
variables, namely knowledge while handling patients hypovolemic shock. Data were analyzed
using the Spearman rho correlations test with a significance value of p <0.05. Cross tabulation of
knowledge nurse relationship with hypovolemic shock treatment of patients showed the greatest
presentation is nurses knowledge in both categories with the handling of hipovolemic shock
patients in both categories is 80%. Statistical test showed a correlation coefficient of (r) = 0.667
shows a strong relationship between the level of free and bound variables. While significant of the
two variables is (p) = 0.001 which shows the value of (a) = 0.05.
Keywords: Hipovolemic Shock, Knowledge, Handling

PENDAHULUAN

Salah satu kondisi yang memerlukan berdasarkan ketepatan menilai status volume
tindakan segera di IGD adalah syok intravascular pasien (Hutabarat, 2014).
hipovolemik. Pasien syok sangat memerlukan Syok hipovolemik yang disebabkan oleh
pemantauan ketat terhadap tanda-tanda klinis terjadinya kehilangan darah secara akut (syok
serta status hemodinamik dan status hemoragik) sampai saat ini merupakan salah
intravascular. Karena bantuan sirkulasi dan satu penyebab kematian di Negara-negara
medikasi pada pasien gawat darurat diberikan dengan mobilitas penduduk yang tinggi. Salah

90
Buletin Sariputra, Oktober 2015 Vol. 5 (3)

satu penyebab terjadinya syok hemoragik Syok hipovolemik sendiri bergantung


tersebut diantaranya adalah cedera akibat pada efisiensi mekanisme kompensasi
kecelakaan. Menurut WHO cedera akibat seseorang dan kecepatan kehilangan darah.
kecelakaan setiap tahunnya menyebabkan Tanda dan gejala syok hipovolemik harus di
terjadinya 5 juta kematian diseluruh dunia. monitor oleh perawat secara berkala. Sebagai
Angka kematian pada pasien trauma yang perawat harus mengenal dan mempunyai
mengalami syok hipovolemik di rumah sakit kemampuan atau kecakapan untuk menangani
dengan tingkat pelayanan yang lengkap kondisi ini, disetiap tempat/ruangan. Perawat
mencapai 6%. Sedangkan angka kematian harus memberikan intervensi yang tepat atau
akibat trauma yang mengalami syok manajemen kegawatdaruratan untuk
hipovolemik di rumah sakit dengan peralatan mengobati syok hipovolemik (Dewi dkk, 2010).
yang kurang memadai mencapai 36% Berdasarkan studi pendahuluan, pada
(Diantoro, 2014) RSUD Pohuwato di ruangan Unit Gawat
Syok Hipovolemik juga terjadi pada Darurat menunjukan bahwa terdapat 20
wanita dengan perdarahan karena kasus perawat yang bekerja di ruangan Unit Gawat
obstetric, angka kematian akibat syok Darurat dengan klasifikasi pendidikan SPK 9
hipovolemik mencapai 500.000 per tahun dan orang, DIII Keperawatan 10 orang, dan hanya 1
99% kematian tersebut terjadi di Negara orang dengan Pendidikan Sarjana
berkembang. Sebagian besar penderita syok Keperawatan. Dan pada ruangan gawat
hipovolemik akibat perdarahan meninggal darurat menerima 446 pasien dalam kurun
setelah beberapa jam terjadinya perdarahan waktu Mei 2014 sampai Oktober 2014. Dalam
karena tidak mendapat penatalaksanaan yang kurun waktu tersebut, kejadian syok
tepat dan adekuat. Diare pada balita juga hipovolemik yang terjadi di Unit Gawat Darurat
merupakan salah satu penyebab terjadinya mencapai 55 kasus.
syok hipovolemik. Menurut WHO, angka Sehingga berdasarkan uraian di atas
kematian akibat diare yang disertai syok maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui
hipovolemik pada balita di Brazil mencapai lebih lanjut mengenai hubungan pengetahuan
800.000 jiwa. Sebagian besar penderita perawat dengan penanganan pasien syok
meninggal karena tidak mendapat penanganan hipovolemik di Unit Gawat Darurat RSUD
pada waktu yang tepat (Diantoro, 2014). Pohuwato.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian independen dan dependen hanya satu kali
survey analitik dengan menggunakan pada satu saat.
pendekatan Cross Sectional mengenai Pada studi ini akan diperoleh
hubungan pengetahuan perawat dengan prevelensi atau efek suatu fenomena (variabel
penanganan pasien syok hipovolemik di UGD independen) di hubungakan dengan penyebab
RSUD Pohuwato dimana variabel bebas dan (variabel dependen) (Nursalam, 2008).
terikatnya diukur dalam waktu yang bersamaan Instrumen penelitian yang digunakan
(Notoatmodjo, 2002). adalah lembar kuesioner tentang pengetahuan
Penelitian cross sectional adalah jenis perawat mengenai syok hipovolemik dan
penelitian yang menekankan pada waktu lembar observasi untuk menilai penanganan
pengukuran atau observasi data variabel pasien syok hipovolemik.

Hasil Penelitian
Analisa Univariat
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambar 5.1 Menunjukan bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang paling
banyak adalah responden perempuan yaitu 16 orang atau 80%.

91
Buletin Sariputra, Oktober 2015 Vol. 5 (3)

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Gambar. 5.2 Menunjukan bahwa karakteristik responden berdasarkan umur yang paling banyak
adalah responden berumur 23-37 tahun yaitu 10 orang atau (50%).

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan

Gambar 5.3 Menunjukan bahwa karakteristik responden berdasarkan status perkawinan


yang paling banyak adalah responden yang sudah menikah yaitu 14 orang atau (70%).

Karakteristi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Gambar 5.4. Menunjukan bahwa karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir


yang paling banyak adalah responden dengan tingkat pendidikan DIII Keperawatan yaitu
10 orang (50%)

92
Buletin Sariputra, Oktober 2015 Vol. 5 (3)

Karakteristik responden berdasarkan Lama Kerja

Gambar 5.5. Menunjukan bahwa karakteristik responden berdasarkan lama kerja yang
paling banyak adalah responden dengan lama kerja > 7 tahun yaitu 10 orang (50%).

Tabel 5.1 Gambaran Pengetahuan perawat tentang syok hipovolemik di UGD


RSUD Pohuwato tgl 19 Januari 20 Februari 2015

No Karakteristik Jumlah Presentase

1 Pengetahuan Perawat
a. Baik 16 80%
b. Cukup 4 20%
c. Kurang - -
Total 20 100%

Berdasarkan table di atas menunjukkan bahwa pengetahuan sebagian besar baik yaitu 16
karakteristik responden berdasarkan orang atau sebanyak 80%.

Tabel 5.2 Gambaran Penanganan syok hipovolemik di UGD RSUD Pohuwato tgl 19 Januari 20
Februari 2015

No Karakteristik Jumlah Presentase

Penanganan Syok
2
Hipovolemik
a. Baik 18 90%
b. Cukup 2 10%
c. Kurang - -
Total 20 100%

Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang paling banyak adalah pada
karakteristik responden berdasarkan penilaian kategori baik yaitu 18 orang atau 90%
penanganan syok hipovolemik dapat di katakan sedangkan kategori cukup yaitu 2 orang atau
bahwa penanganan syok hipovolemik 10%.

93
Buletin Sariputra, Oktober 2015 Vol. 5 (3)

Analisa Bivariat

Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Penanganan Pasien Syok Hipovolemik


Di UGD RSUD Pohuwato

Penanganan Syok
Hipovolemik
Cukup % Baik % Total %
Pengetahuan
N % N % N %
Cukup 2 10 2 10 4 20
Baik 0 0 16 80 16 80
Total 2 10 18 90 20 100
Koefisien Korelasi Sperman Rho (r ) = 0,667 (0,60-0,799)
Signifikansi (p) = 0,001 (p=0,05)

Dari table tabulasi silang hubungan menunjukkan Koefisien Korelasi (r)=0,667


pengetahuan perawat dengan penanganan menunjukkan tingkat hubungan yang kuat
pasien syok hipovolemik di unit gawat darurat antara variable bebas dan terikat. Sedangkan
menunjukkan yang paling besar presentasinya signifikansi dari hubungan kedua variable
adalah penilaian pengetahuan perawat pada tersebut adalah (p) = 0,001 yang menunjukkan
kategori baik dengan penanganan pasien syok nilai tersebut <=0,05 dengan demikian Ha
hipovolemik yaitu 80%. Dari hasil analisa diterima atau ada hubungan pengetahuan
hubungan kedua variable di atas dengan perawat dengan penanganan pasien syok
menggunakan uji statistic Spearman rho hipovolemik di UGD RSUD Pohuwato.

PEMBAHASAN

Pada hasil uji Correlations Sperman dengan peran perawat sebagai pelaksana
Rho dan tabulasi silang Hubungan dalam penanganan pasien gawat darurat.
Pengetahuan Perawat Dengan Penanganan Penelitian Eriawan (2013) juga menunjukan
Pasien Syok Hipovolemik di UGD RSUD bahwa terdapat hubungan yang bermakna
Pohuwato menunjukan yang paling besar antara tingkat pengetahuan perawat dengan
presentasinya adalah pengetahuan dengan tindakan keperawatan.
penanganan pasien syok hipovolemik pada Hasil penelitian ini sejalan dengan teori
kategori baik yaitu 16 orang atau 80%. Dari Notoatmodjo (2007) yang menjelaskan bahwa
hasil analisa hubungan kedua variable di atas semakin tinggi tingkat pengetahuan
dengan menggunakan uji statistic Spearman seseorang maka akan berpengaruh terhadap
rho menunjukkan Koefisien Korelasi (r)=0,667 upaya peningkatan perilaku kesehatan.
menunjukkan tingkat hubungan yang kuat Faktor pengalaman kerja
antara variable bebas dan terikat. Sedangkan mempengaruhi pengetahuan perawat dalam
signifikansi dari hubungan kedua variable penanganan pasien syok hipovolemik.
tersebut adalah (p) = 0,001 yang menunjukkan Penjelasan ini di dukung oleh teori bahwa
nilai tersebut <=0,05 dengan demikian Ha pengalaman merupakan sumber pengetahuan
diterima atau ada hubungan pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara
perawat dengan penanganan pasien syok untuk memperoleh kebenaran pengetahuan
hipovolemik di UGD RSUD Pohuwato. oleh karena pengalaman yang diperoleh dapat
Sesuai Teori bahwa pengetahuan memecahakan permasalahan yang dihadapi
merupakan hasil dari mengingat kembali pada masa lalu (Notoatmodjo, 2005). Hal ini
kejadian yang dialami baik secara sengaja juga di dukung oleh data tentang berapa lama
maupun tidak sengaja setelah dilakukan seorang perawat itu telah bekerja disebuah
pengamatan pada suatu objek yang dapat rumah sakit, yang ditunjukan oleh gambar 5.5
menjadi bagian penting untuk terbentuknya yang menunjukan bahwa responden dengan
suatu tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003). lama kerja > 7 tahun yaitu 10 orang (50%) dan
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang paling sedikit adalah lama kerja 4-6 tahun.
sebelumnya oleh Faridah (2009) yang Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
menunjukan ada hubungan pengetahuan berasumsi bahwa :

94
Buletin Sariputra, Oktober 2015 Vol. 5 (3)

1. Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan 2. Berdasarkan gambar 5.5 menunjukkan


bahwa sebagian besar responden bahwa sebagian besar responden dengan
memiliki tingkat pengetahuan baik, yaitu lama kerja > 7 tahun, yaitu sebanyak 10
sebanyak 16 responden (80%) dari 20 responden (50%) dari 20 responden.
responden.

SIMPULAN

1. Sebagian besar perawat di UGD RSUD 3. Ada hubungan pengetahuan perawat


Pohuwato memiliki pengetahuan yang dengan penanganan pasien syok
baik tentang syok hipovolemik hipovolemik di UGD RSUD Pohuwato.
2. Sebagian besar perawat di UGD RSUD
Pohuwato melakukan penanganan yang
baik pada pasien syok hipovolemik

SARAN

1. Bagi lokasi penelitian 2. Bagi profesi keperawatan


Disarankan agar perawat harus memiliki Disarankan agar adanya suatu
suatu motivasi yang tinggi dalam pendidikan khusus dalam penanganan
pasien syok hipopvolemik berdasarkan
melakukan tindakan penanganan pasien
kompetensi lulusan pendidikan
Syok hipovolemik yang bukan keperawatannya.
berdasarkan keterpaksaan ataupun
alasan lainnya. Dan juga harus adanya 3. Bagi peneliti
suatu peninjauan terhadap ketersediaan Kepada peneliti untuk dapat terus
fasilitas dalam perawatan yang akan mengimplementasikan hasil penelitian di
mempermudah kegiatan perawatan dan tempat tugas sebagai perawat.
penanganan pasien syok hipovolemik.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, E. dan Rahayu, S. 2010. Hutabarat, Evangeline M. 2014. Perbedaan


Kegawatdaruratan Syok Hipovolemik Hemodinamik Sebelum dan Sesudah
http://publikasiilmiah.ums.ac.id di akses, Passive Leg Raising dan Pemberian
25 Desember 2014 Cairan Infus Pada Pasien Syok
Hipovolemik di Instalasi Gawat Darurat
Diantoro, Dimas Gatra. 2014. Syok RS Dustira Cimahi.
Hipovolemik. RSUD Margono Soekarjo. http://pustaka.unpad.ac.id di akses, 19
http://www.skribd.com di akses, 25 Desember 2014.
Desember 2014
Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian
Eriawan, Riezky Dwi. 2013. Hubungan Tingkat Kesehatan . Yogyakarta: Rineka Cipta.
Pengetahuan Perawat Dengan Tindakan
Keperawatan Pada Pasien Pasca Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan Ilmu Dan
Operasi Dengan GENERAL Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
AENESTHESIA Di Ruang Pemulihan
IBS RSD dr. Soebandi Jember. Jember: Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan :
PSIK Universitas Jember Teori dan Aplikasi. Cet pertama,
September, Penerbit Rineka Cipta,
Faridah, Virgianti Nur. 2009. Hubungan Jakarta.
Pengetahuan Perawat Dan Peran
Perawat Sebagai Pelaksana Dalam Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan
Penanganan Pasien Gawat Darurat Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
Dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan
Metodologi Penelitian Keperawatan.
Jakarta. Salemba Medika

95
Buletin Sariputra, Oktober 2015 Vol. 5 (3)

96

Anda mungkin juga menyukai