Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN ANEMIA PADA SAAT KEHAMILAN

DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM


DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI
BANTUL

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :
Feny Aryani
1610104210

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2017
HUBUNGAN ANEMIA PADA SAAT KEHAMILAN DENGAN
KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM
DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI
BANTUL

Feny Aryani,Dewi Rokhanawati


Email: fenyaryani50@gmail.com

Abstract:Based on the data of Yogyakarta Special Province in 2014 maternal


mortality was 40 cases covering Bantul regency 14 cases.The study aims to analyze
the correlation between anemia during pregnancy and postpartum bleeding
occurrences at Panembahan Senopati Bantul Regional Public Hospital. The study
employed analytical survey method with case control design and retrospective
approach. The samples of the study were 64 respondents for case group and 64
respondents for control group in January – December 2016 with total sampling
technique. The instrument used observation sheets, and data analysis used Chi
square.. The result of Chi square on case group on pregnant women with anemia
suffering from postpartum bleeding obtained 39 (30.5%) respondents, and in control
group of pregnant women with anemia without suffering from postpartum bleeding
got 15 (11.7%) respondents. P value 0.000 < 0.05 meaning that there was correlation
between anemia during pregnancy and postpartum bleeding occurrences with Odds
Ratio (OR) 5.096.

Keyword :anemia, bleeding, pregnant mother, postpartum

Intisari:Menurut data Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2014 kematian ibu
sebanyak 40 kasus diantaranya daerah Bantul 14 jiwa. Di RSUD Panembahan
Senopati Bantul didapatkan data bahwa selama bulan Januari-Desember tahun 2016
kasus perdarahan postpartum 64 pasien.Diketahuinya hubungan anemia pada saat
kehamilan dengan kejadian perdarahan postpartum di RSUD Panembahan Senopati
Bantul. Metode penelitian ini menggunakan metode survei analitik case control
dengan pendekatan retrospective. Sampel penelitian kelompok kasus sejumlah 64
responden dan kelompok kontrol sebanyak 64 responden pada bulan Januari-
Desember 2016 dengan teknik totalsampling. Instrumen yang digunakan lembar
observasi dan analisis data dengan teknik korelasi Chi square. Hasil uji Chi square
pada kelompok kasus ibu hamil dengan anemia yang terjadi perdarahan postpartum
sebanyak 39 (30,5%) pada kelompok kontrol ibu hamil dengan anemia yang tidak
perdarahan postpartum sebanyak 15 (11,7%). Nilai p-value 0,000< 0,05 yang artinya
ada hubungan antara anemia pada saat kehamilan dengan perdarahanpostpartum
dengan nilai Odds Ratio (OR) adalah 5,096.

PENDAHULUAN dari kematian maternal disebabkan


Menurut WHO kematian AKI oleh perdarahan postpartum dan
sebesar 81% akibat dari komplikasi diperkirakan 100.000 kematian tiap
selama hamil dan bersalin dan 25% tahunnya (PP dan KPA, 2010). Di
Inggris pada tahun 2000 hampir 36% (4 kasus), TB Paru 18% (2
separuh kematian ibu hamil akibat kasus), dan
disebabkan oleh perdarahan Emboli air Ketuban 9% (1 kasus)
postpartum. Perdarahan pasca (Profil kesehatan Kab/Kota DIY,
persalinan merupakan perdarahan 2015).
yang massif yang berasal dari tempat Pada saat ibu bersalin maka akan
implantasi plasenta, robekan pada terjadi kontraksi uterus yang adekuat
jalan lahir dan jaringan yang sehingga bayi lahir. Pada ibu hamil
sekitarnya merupakan salah satu yang anemia dengan Hb di bawah 10,
penyebab kematian ibu disamping akan mengalami risiko terjadinya
perdarahan karena hamil ektopik dan perdarahan akibat hipotoni ataupun
abortus (Syaiffuddin, 2008). atonia besar sekali, sekitar 20-25
Indonesia masih merupakan persen. Semakin banyak perdarahan,
negara tertinggi diantara Association kadar Hb pun semakin menurun.
of South East Asia Nations (ASEAN) Padahal untuk membuat rahim
dengan angka kejadian kematian berkontraksi, dibutuhkan energi dan
sekitar 15 kali dari angka kematian di oksigen yang disuplai oleh darah.
Malaysia (Manuaba, 2007). Faktor Sementara makin tipis suplai
penyebab kematian ibu diantaranya kebutuhan tadi, kemampuan kontraksi
perdarahan 28%, eklamsia 24%, pun makin lemah (Puspiyanti,
infeksi 11%, abortus 5%, partus lama 2011).Anemia pada ibu hamil
5%, emboli 3%, komplikasi masa merupakan masalah kesehatan terkait
puerpureum 8%, dan sisanya karena dengan insiden yang tinggi dan
penyebab-penyebab lain (SDKI, komplikasi dapat timbul baik pada ibu
2012). Pada tahun 2011 perdarahan maupun pada janin. Lebih dari 50%
merupakan penyebab langsung ibu hamil dengan anemia, dan
kematian ibu, yang di pengaruhi oleh meyebabkan kesakitan dan kematian
anemia faktor penyebab tidak ibu hamil (Achebe & Gafter-Gvili,
langsung kematian ibu. Porsi kematian 2016).
ibu indirek di Indonesia cukup Berdasarkan data dari dinas
signifikan yaitu sekitar 22% kesehatan Yogyakarata tahun 2013
(Kemenkes, 2013). didapatkan hasil bahwa rata-rata
Menurut data Daerah Istimewa kejadian anemia di setiap kabupaten
Yogyakarta (DIY) tahun 2014 15% - 39% di 4 kabupaten, kecuali
kematian ibu sebanyak 40 kasus pada Kabupaten Sleman ibu hamil
diantaranya daerah Bantul 14 jiwa, dengan anemia kurang dari 15%
Sleman 12 jiwa, Gunung Kidul 7 jiwa, (Dinkes DIY, 2013). Kejadian anemia
Kulon Progo sebanyak 5 jiwa, dan di Kabupaen Bantul sebesar 28,67%
Kota Yogyakarta 2 jiwa. Hasil Audit pada tahun 2012 dan pada tahun 2013
Maternal Perinatal (AMP) terdapat 27,67% ibu hamil mengalami
menyimpulkan bahwa penyebab anemia (Dinkes Bantul, 2014).
kematian ibu pada Tahun 2015 adalah Berdasarkan studi pendahulan
Pre Eklampsia Berat (PEB) sebanyak yang dilakukkan di RSUD
36% (4 kasus), Pendarahan sebesar Panembahan Senopati Bantul
didapatkan data bahwa selama bulan
Januari-Desember tahun 2016 kasus Tidak 25 19,5 49 38,3 74 57,8
Anemia
perdarahan postpartum 64.
(Sumber : Primer, 2017)
METODE PENELITIAN
Berdasarkan tabel 1
Jenis penelitian ini adalah menunjukkan bahwa pada
penelitian survei analitik yaitu kelompok kasus tahun 2016
penelitian yang mencari tahu sebagian besar ibu hamil dengan
bagaimana dan mengapa suatu anemia yang terjadi perdarahan
fenomena terjadi. Pendekatan yang postpartum yaitu sebanyak 39
digunakan adalah rancangan survei (30,5%). Sedangkan pada
analitik case control yaitu penelitian kelompok kontrol yaitu ibu hamil
survei analitik yang mempelajari dengan anemia yang tidak
mengenai faktor risiko suatu penyakit perdarahan postpartum adalah
dan mengidentifikasi penyebabnya sebanyak 15 (11,7%).
saat ini. Pendekatan waktu yang 2. Kejadian perdarahan postpartum di
digunakan adalah pendekatan RSUD Panembahan Senopati
retrospective yaitu pengumpulan dari Bantul dapat dilihat pada tabel 2
data dari efek atau akibat yang telah Tabel 2 Kejadian perdarahan
terjadi untuk selanjutnya melihat postpartum di RSUD Panembahan
penyebab atau variabel yang Senopati Bantul
mempengaruhi (Notoatmodjo,2010).
Kejadian
Pengambilan sampel menggunakan perdarah Perse
total sampling dan penentuan sampel Freku
an ntase
ensi
64 responden dan sampel kontrol postpart (%)
um
sebanyak 64 responden. Perbandingan Perdarah
64 50
antara kasus dan kontrol yaitu 1:1 atau an
64 kasus : 64 kontrol. Tidak
perdarah 64 50
an
HASIL DAN PEMBAHASAN Total 128 100
(Sumber : Primer, 2017)
Hasil
Pada tabel 2 dapat dilihat
1. Proporsi anemia pada saat kejadian perdarahan postpartum di
kehamilan di RSUD Panembahan RSUD Panembahan Senopati Bantul
Senopati Bantul. Proporsi anemia sebanyak 64 responden mengalami
pada saat kehamilan di RSUD perdarahan, dan sebanyak 64
Panembahan Senopati Bantul responden tidak mengalami
dapat dilihat pada tabel 1 perdarahan.
Tabel 1 Distribusi Frekuensi
3. Hubungan anemia pada saat
Kejadian Anemia
kehamilan dengan perdarahan
Kejadian Kasus Kontrol N %
Anemia
postpartum di RSUD Panembahan
F % F %
(64) (64) Senopati Bantul disajikan dalam
Anemia 39 30,5 15 11,7 54 42,2
tabulasi silang dapat dilihat pada square Analisis ini dipakai untuk
tabel 3 mengukur koefisien korelasi antara
Tabel 3 Tabulasi silang hubungan dua variabel. Analisis ini dimaksudkan
anemia pada saat kehamilan dengan untuk mengungkap korelasi atau
perdarahan postpartum di RSUD hubungan antara variabel yang satu
Panembahan Senopati Bantul dengan variabel yang lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian ini
Kejadian diperoleh harga koefisien hubungan
Perdarahan
postpartum p- anemia pada saat kehamilan dengan
Total val perdarahan postpartum nilai p- value
Tidak OR CI
Perdara perdara ue sebesar 0,000 <0,05. Dari hasil
han han tersebut dapat disimpulkan bahwa ada
F % F % F % hubungan anemia pada saat kehamilan
Ane 30 11 5 42 dengankejadian perdarahan
39 15
mia ,5 ,7 4 ,2 postpartum di RSUD Panembahan
Tida 0,0 5,0 2,36 Senopati Bantul tahun 2017.Analisis
k 19 38
7 57 00 96 9-
25 49 nilai odds ratio (OR) dapat dilihat dari
ane ,5 ,3
4 ,8 10,9
mia 61 besarannya, semakin besar nilai OR
1 maka menunjukan semakin eratnya
TOT 10
64 50 64 50 2 hubungan antara kedua variabel yang
AL 0
8 diteliti. Dalam penelitian ini
didapatkan nilai OR sebesar 5,096OR
Berdasarkan tabel di atas dapat > 1 menunjukkan bahwa benar faktor
dilihat bahwa paling banyak tersebut menyebabkan efek. Yang
responden dengan tidak mengalami artinya ibu yang anemia pada saat
anemia tidak mengalami pendarahan kehamilan 5 kali lebih berisiko
berjumlah 49 (38,3%) responden. terjadinya perdarahan postpartum
Penguji hipotesis dilakukan dengan daripada ibu yang tidak anemia pada
menggunakan analisis korelasi Chi saat kehamilan.

Pembahasan Hal ini sesuai dengan teori


Cunningham (2006) yaitu
1. Anemia pada saat kehamilan berkurangnya sel darah merah dan
Berdasarkan hasil penelitian bertambahnya plasma darah
yang telah digambarkan pada tabel sehingga terjadi pengenceran darah.
1 menunjukkan bahwa pada Bertambahnya plasma darah ini
kelompok kasus sebagian besar ibu terjadi sejak usia kehamilan 10
hamil dengan anemia yang terjadi minggu dan mencapai puncaknya
perdarahan postpartum yaitu yaitu usia kehamilan 32-36 minggu.
sebanyak 39 (30,5%). Sedangkan Secara fisiologis pengenceran darah
pada kelompok kontrol yaitu ibu ini untuk membantu meringankan
hamil dengan anemia yang tidak kerja jantung yang semakin berat
perdarahan postpartum adalah dengan adanya kehamilan.
sebanyak 15 (11,7%).
Hal ini juga didukung oleh setelah persalinan. Penyebab
penelitian Wuryanti (2011) utamanya adalah atonia uteri,
didapatkan bahwa p-value 0,008 < retensio plasenta, sisa plasenta dan
0,05 maka anemia pada saat robekan jalan lahir (Hutahaean,
kehamilan dapat menyebabkan 2009). Sedangkan pada hasil
perdarahan postpartum salah penelitian perdarahan primer
satunya adalah karena atonia uteri. disebabkan oleh atonia uteri.
Atonia uteri terjadi karena Pada penelitian Sugi Purwanti
kontraksi serat-serat myometrium dan Yuli Trisnawati (2015)
terutama saat berada di sekitar menunjukkan bahwaumur
pembuluh darah yang mensuplai responden berisiko sebesar
darah pada tempat perlekatan 36.2%,paritas responden berisiko
plasenta tidak dapat berkontraksi sebesar 29.4%, pembesaran uterus
secara adekuat. Kadar Hb yang berisiko sebesar 12.5%.Adanya
rendah akan mempengaruhi hubungan antara umur dan paritas
keadaan sistem maternal untuk terhadap perdarahan postpartum
memindahkan oksigen dan nutrisi karena atoniadengan p value 0.033
yang cukup ke janin. Kadar Hb dan 0.037. Ada hubunganantara
yang tinggi dianggap umur dan paritas terhadap
mencerminkan ekspansi volume perdarahan postpartum karena
plasma yang buruk seperti pada atonia. Ibu nifas denganumur
kondisi patologis misalnya pre - berisiko mempunyai risiko 2.1
eklamsia (Franser, 2009). Penyebab lebih besar mengalami perdarahan
paling umum dari anemia pada nifas karenaatonia uteri. Ibu nifas
kehamilan adalah kekurangan zat dengan paritas berisiko mempunyai
besi atau yang dikenal dengan risiko 2.2 lebih besarmengalami
Anemia defisiensi zat besi perdarahan nifas karena atonia
(Proverawati, 2011). uteri.
Perdarahan postpartum
2. Perdarahan Postpartum disebabkan antara lain umur ibu,
Berdasarkan hasil penelitian jarak antar kelahiran, faktor
yang telah digambarkan pada tabel malposisi dan malpresentasi janin,
2 diketahui 64 responden riwayat komplikasi dan anemia.
mengalami perdarahan postpartum. Pada ibu hamil dengan anemia
Hasil penelitian ini menunjukan memiliki kadar hb < 10 gr%.
perdarahan terbanyak adalah Kekurangan kadar hb dalam darah
perdarahan postpartum primer mengakibatkan kurangnya oksigen
sebanyak 46 (71,9%) responden yang dibawa ke sel tubuh maupun
dan perdarahan postpartum sel otak dan uterus. Jumlah oksigen
sekunder sebanyak 18 (28,1%) dalam darah yang kurang
responden. Pedarahan postpartum menyebabkan otot-otot dalam
primer (Early Postpartum uterus tidak dapat berkontraksi
Hemorrhage) yaitu perdarahan dengan adekuat sehingga timbul
yang terjadi pada 24 jam pertama atonia uteri yang mengakibatkan
perdarahan banyak (Saifuddin, salah satu faktor kurangnya kadar
2010). oksigen yang dibawa ke uterus
Hal ini juga didukung oleh sehingga kontaksi tidak menjadi
penelitian Fathina Friyandin(2015) adekuat yang menyebabkan
menunjukkan bahwa perdarahan terjadinya atonia uteri dan
terbanyak adalah perdarahan merupakan salah satu penyebab
postpartum primer (81,3%). Untuk terbanyak terjadinya perdarahan
etiologi terbanyak adalah sisa postpartmdi RSUD Penembahan
plasenta (35,9%). Berdasarkan segi Senopati Bantul.
faktor risiko karakteristik ibu, dari Anemia dalam kehamilan
segi usia kejadian perdarahan adalah kondisi ibu dengan kadar
postpartum banyak dialami oleh hemoglobin kurang dari 10,0 gram
responden dengan usia reproduksi per 100 milimeter (10 gram /
sehat (20 – 34 tahun) sebesar desiliter) (Varney, 2006). Pada saat
76,6%, dari segi faktor risiko ibu bersalin maka akan terjadi
paritas yang tertinggi adalah kontraksi uterus yang adekuat
multiparitas (59,4%) dan faktor sehingga bayi lahir, apabila ibu
risiko tingkat pendidikan ibu yang mengalami anemia selama
tertinggi yaitu pada ibu dengan kehamilan maka kontraksi uterus
tingkat pendidikan tinggi (SMA akan berkurang hal ini diakibatkan
keatas) sebesar 70,3%. karena kurangnya jumlah oksigen
3. Hubungan Anemia Pada Saat dan nutrisi pada organ uterus,
Kehamilan Dengan Kejadian apabila uterus kekurangan oksigen
Perdarahan Postpartum di RSUD dan nutrisi maka sel-sel uterus akan
Panembahan Senopati Bantul. mengalami penurunan kinerja
Berdasarkan Tabel 3 hubungan berupa penurunan kontraksi,
anemia pada saat kehamilan dengan penurunan kontraksi inilah yang
kejadian perdarahan postpartum akan menyebabkan terjadinya
pada ibu didapatkan hasil perdarahan.
perhitungan statistik dengan Anemia dalam kehamilan juga
menggunakan uji chi-square pada dapat berpengaruh buruk terutama
tingkat signifikansi 95%, p-value > saat kehamilan, persalinan dan
0,05. Nilai p-value didapatkan nifas. Prevalensi anemia yang
0,000 < 0,05 dapat disimpulkan ada tinggi berakibat negatif seperti :
hubungan yang signifikan antara gangguan dan hambatan pada
anemia pada saat kehamilan dengan pertumbuhan, baik sel tubuh
kejadian perdarahan postpartum. maupun sel otak, kekurangan hb
Hasil penelitian yang di dalam darah mengakibatkan
dapatkan di RSUD Penembahan kurangnya yang dibawa/ditransfer
Senopati Bantul bahwa ada ke sel tubuh maupun ke otak. Ibu
hubungan antara anemia pada saat hamil yang menderita anemia
persalinan dengan kejadian memiliki kemungkinan akan
perdarahan postpartum. Hal ini mengalami perdarahan postpartum
terjadi karena anemia merupakan (Manuaba, 2007).
Menurut Manuaba (2007) saat kehamilan dibandingkan
bahwa pengaruh anemia pada dengan ibu yang tidak mengalami
persalinan adalah gangguan his- anemia pada saat kehamilan.
kekuatan mengejan, kala satu Dalam ajaran Islam sendiri
berlangsung lama, kala dua lama, terdapat dalil yang menerangkan
kala tiga dapat diikuti retensio seorang ibu hamil dan melahirkan
plasenta, dan kala empat dapat dalam kesakitan yang bertambah-
terjadi perdarahan postpartum tambah, yaitu pada Al-Luqman 14 :
sekunder atau pun primer.
Artinya : “Dan kami perintahkan
Penelitian ini pun didukung
kepada manusia (berbuat baik)
oleh jurnal Rosmiyati (2015) bahwa kepada dua orang ibu- bapanya;
ada hubungan antara anemia pada ibunya Telah mengandungnya
kehamilan dengan kejadian dalam keadaan lemah yang
perdarahan postpartum, dengan bertambah- tambah, dan
diuji chi-square diperoleh p-value = menyapihnya dalam dua
0,000 sehingga p-value < 0,05 tahun[1180]. bersyukurlah
kepadaku dan kepada dua orang
makan Ho ditolak dan Ha diterima.
ibu bapakmu, Hanya kepada-
Hal ini juga didukung oleh Kulah kembalimu.”
penelitian Wuryanti (2011)
didapatkan bahwa p-value 0,008 < Didalam ayat tersebut telah
0,05 maka anemia pada saat dijelaskan bahwa seorang ibu
kehamilan dapat menyebabkan mengandung berada dalam
perdarahan postapartum salah keadaan lemah yang bertambah-
tambah. Seperti halnya ibu hamil
satunya adalah karena atonia uteri.
yang menglami anemia akan
Atonia uteri terjadi karena terjadi perdarahan postpartum baik
kontraksi serat-serat myometrium primer maupun sekunder. Dengan
terutama saat berada di sekitar demikian ibu hamil pada saat
pembuluh darah yang mensuplai mengandung hendaknya menjaga
darah pada tempat perlekatan kehamilannya agar tidak terjadi
komplikasi saat persalinan, dengan
plasenta tidak dapat berkontraksi
mengkonsumsi makanan yang
secara adekuat. bergizi dan bernutrisi guna
Hasil penelitian pada nilai kesehatan ibu dan janin yang
Odds Ratio (OR) yang didapatkan dikandungnya.
sebesar 5,096 yang artinya ibu
hamil yang mengalami anemia akan SIMPULAN DAN SARAN
lebih berisiko mengalami kejadian Simpulan
perdarahan postpartum 5 kali lipat 1. Proporsi anemia padasaatkehamilan
dari pada yang tidak anemia. di RSUD Panembahan Senopati
Hal ini didukung oleh Bantul menunjukkan bahwa
penelitian Rosmiyati (2015) bahwa menunjukkan bahwa pada
nilai Odds Ratio (OR) = 5,0967 kelompok kasus tahun 2016
yang berarti perdarahan saat sebagian besar ibu hamil dengan
persalinan adalah 5 kali lebih besar anemia yang terjadi perdarahan
pada ibu yang mengalami anemia postpartum yaitu sebanyak 39
(30,5%). Sedangkan pada Yogyakarta. Yogyakarta: Dinkes
kelompok kontrol yaitu ibu hamil Provinsi DIY.
dengan anemia yang tidak
DinkesKabupatenBantul. (2014).
perdarahan postpartum adalah ProfilKesehatanKabupatenBantul
sebanyak 15 (11,7%). :DinkesBantul 2014.
2. Terdapat hubungan antara anemia
pada saat kehamilan dengan Franser, Diane M & Margaret A.2009.
kejadian perdarahan postpartum di Buku Ajar Bidan Myles. Jakarta:
KDT.
RSUD Panembahan Senopati
Bantul dengan nilai p-value 0,000 Friyandini Fathina. (2015).Hubungan
dan dengan nilai Odds Ratio (OR) Kejadian Perdarahan Postpartum
yang didapatkan sebesar 5,096 Dengan Faktor Risiko
yang artinya ibu yang anemia pada Karakteristik Ibu Di Rsup Dr. M.
saat kehamilan 5 kali lebih berisiko Djamil Padang Pada Januari 2012
- April 2013.Jurnal.fk.unand.ac.id
mengalami kejadian perdarahan
Vol 4 , No. 3 2015.
postpartum dari pada ibu yang
tidak mengalami anemia pada saat Hidayah Fika. (2013). Faktor-faktor
kehamilan. Risiko Yang Meperngaruhi
Kejadian Perdarahan Postpartum
Saran Primer Pada Ibu Bersalin di
RSUD Panembahan Senopati
Dilihat dari banyaknya kasus
Bantul Tahun 2012. Yogyakarta:
perdarahan postpartum di RSUD Universitas ‘Aisyiyah
Panembahan Senopati Bantul dan Yogyakarta.
menyebabkan angka kematian Ibu,
diharapkan agar meningkatkan Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan
pengetahuan dan keterampilan tenaga Dasar (Riskesdas).Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan
kesehatan dalam penatalaksanaan
Kesehatan Kementrian
kegawatdaruratan maternal pada kasus Kesehatan.
perdarahan postpartumsehingga
mengurangi resiko kasus kematian di Manuaba, I.B.G., I.A. Chandranita
RSUD Panembahan Senopati Bantul. Manuaba, dan I.B.G. Fajar
Manuaba. (2007). Pengantar
Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.
DAFTAR PUSTAKA
Notoadmojo Soekidjo. (2010).
Achebe, M. M., & Gafter-Gvili, A. Metodologi Penelitian
(2016). How I treat anemia in Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
pregnancy: iron, cobalamin and Cipta
folate. Blood.
https://doi.org/10.1182/blood- PP dan KPA (Pemberdayaan
2016-08-672246 Perempuan dan Komisi
Perlindungan Anak). (2010).
Cunningham, F. Gary. (2006). Angka Kematian Ibu Melahirkan
Obstetri William. Jakarta: EGC. (AKI) Jakarta. Terdapat dalam
http://www.menegpp.go.id
Dinkes Provinsi DIY. (2013). Profil diakses 9 Desember 2016.
Kesehatan Daerah Istimewa
Profil Kesehatan Kab/Kota DIY. SDKI. (2012). Indonesia
(2015). Lampiran Profil DIY. Demographicnand Health
Yogyakarta. Survey. Jakarta.
Proverawati, Atikah.2011. Anemia dan Syaiffuddin, A Bari(2008). Ilmu
Anemia kehamilan. Yogyakarta : Kebidanan. Jakarta: Yayasan
Nuha Medika Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Purwanti, Sugi.,Yuli Trisnawati.
2015. Determinan Faktor Varney Helen. (2006). Buku Ajar
Penyebab Kejadian Perdarahan Asuhan Kebidanan. Jakarta:
Postpartum karena Atonia Uteri, EGC.
6(1): Jurnal Ilmu Kebidanan.
Hal 99 Wuryanti, Ayu. (2011)Hubungan
anemia dalam kehamilan dengan
Puspiyanti. (2011). Gejala Anemia, perdarahan postpartum karena
Penyebab, Faktor Risiko dan atonia uteri di RSUD Wonogiri;
Pencegahan. 2010. Diakses pada tanggal 10
http://gejalapenyakitmu.blogspot Juni 2012.
. com, diakses tanggal 12 Maret
2017. Yuniarti. (2014). Hubungan Antara
Paritas dengan Perdarahan
Rosmiyati. (2015). Hubungan Ibu Postpartum di Rumah Sakit
Hamil Anemia Dengan Kejadian Bersalin Kasih Ibu Pekalongan
Perdarahan Postpartum Pada Tahun 2014. Semarang: UNDIP
Saat Melahirkan. Jurnal
Kebidanan Vol. 1 No. 2 Juli .
2015: 77-80.

Anda mungkin juga menyukai