Anda di halaman 1dari 22

JURNAL READING

Maternal Death Reviews: A Retrospective Case Series

of 90 Hospital-Based Maternal Deaths in

11 Hospitals in Indonesia

Perceptor:

dr. Ratna Dewi Puspita Sari, Sp. OG

Oleh:

Arninda Rahman (1718012182)

Danny Yovita Maharani (1918012021)

Devi Liani Octiara (1918012023)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU OBSTETRI & GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
RUMAH SAKIT UMUM ABDUL MOELOEK
BANDAR LAMPUNG
2020
ULASAN KEMATIAN IBU: SERANGKAIAN KASUS RETROSPEKTIF DARI
90 KEMATIAN IBU DI 11 RUMAH SAKIT DI INDONESIA

(Mohammad Baharuddin, Dwirani Amelia, Stephanie Suhowatsky, Ary Kusuma,


Mohammad Hud Suhargono, Benjamin Eng)

Abstrak

Tujuan: Untuk menentukan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu di


rumah sakit Indonesia, mengingat sebagian besar wanita bersalin dengan dukun terlatih
dan fasilitas kesehatan.
Metode: Tinjauan retrospektif dari catatan kasus, memeriksa kualitas masalah
perawatan terkait dengan kematian ibu di rumah sakit. Tinjauan ini memberikan
informasi dari catatan medis 90 wanita acak yang meninggal di 11 rumah sakit dari
Januari hingga Juni 2014. Spesialis Obstetri dan Ginekologi Indonesia mengulas rekam
medis untuk menentukan penyebab kematian dan mengidentifikasi faktor kematian ini.
Hasil: Tujuh puluh lima dari 90 kematian ibu (83%) disebabkan oleh masalah
kebidanan. Pre-eklampsia berat dan eklampsia adalah penyebab kematian yang utama
(42%). Faktor sumber daya manusia/petugas kesehatan lebih banyak diidentifikasi
daripada faktor persediaan, fasilitas, atau infrastruktur. Sembilan puluh persen dari
kematian ibu yang teridentifikasi dapat dicegah.

Kesimpulan: Ulasan ini menghasilkan informasi yang bermanfaat tentang faktor-faktor


yang berkontribusi pada kematian ibu yang dapat dicegah di rumah sakit di Indonesia.
Hasil ulasan ini membantu upaya peningkatan kualitas dan peningkatan kesadaran
tentang kematian ibu di rumah sakit.

Kata kunci: Audit, Indonesia, Ulasan kematian ibu, Perbaikan mutu


1. Judul Penelitian

a. Penulisan Judul

Judul pada jurnal penelitian ini adalah Maternal death reviews: A retrospective
case series of 90 hospital-based maternal deaths in 11 hospitals in Indonesia

b. Nama Penulis
Mohammad Baharuddin, Dwirani Amelia, Stephanie Suhowatsky, Ary Kusuma,
Mohammad Hud Suhargono, Benjamin Eng.

c. Alamat Penelitian

Alamat korespondensi jurnal ini stephanie.suhowatsky@jhpiego.org

d. Tanggal Penerbitan

Jurnal ini diterbitkan di Int J Gynecol Obstet pada pada tahun 2019.

2. Abstrak

Penulisan abstrak pada jurnal penelitian ini terdiri dari objective, methods, results,

conclusions dan keyword. Jumlah kata yang terdapat pada abstrak adalah 181 kata.

3. Konten

 Pendahuluan

Pemerintah Indonesia telah banyak berinvestasi dalam pendekatan untuk

meningkatkan kebutuhan masyarakat dan akses layanan kesehatan ke ibu dan

bayi baru lahir. Kebijakan, program, dan standar klinis yang meningkatkan

kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir sudah tersedia. Pada 2012, tingkat
persalinan terampil nasional mencapai 83%, dengan 63% wanita melahirkan di

fasilitas kesehatan. Namun rasio kematian ibu di Indonesia dipertimbangkan

menjadi salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara. Perkiraan berkisar dari 126

hingga 359 kematian ibu per 100 000 kelahiran hidup. Survei Populasi 2015

terbaru memperkirakan rasio kematian ibu sebesar 305. Angka kematian bayi

baru lahir juga tinggi yaitu 19 per 1.000 kelahiran hidup di tahun 2012.

Data untuk memperkirakan kematian ibu dan bayi baru lahir biasanya berasal

dari sumber yang dilaporkan dalam sistem informasi kesehatan nasional, statistik

vital dan sistem pencatatan sipil. Sumber data berbasis fasilitas dan berbasis

komunitas terbatas di Indonesia, sebagian disebabkan oleh pelaporan minimal

yang dilakukan oleh sistem kesehatan desentralisasi. Pedoman audit ibu dan

perinatal nasional mensyaratkan adanya kematian ibu atau bayi baru lahir (mis.

di masyarakat dan fasilitas publik dan swasta) untuk dapat dilaporkan ke dinas

kesehatan kabupaten. Ulasan kematian maternal dan perinatal berbasis fasilitas,

tidak wajib dan bukan praktik standar. Hasil dari sistem, kebijakan, dan praktik

ini memiliki kekurangan data agregat yang kuat di tingkat fasilitas, kabupaten,

provinsi, dan nasional yang dapat digunakan untuk menganalisis dan melacak

kemajuan dan menginformasikan prioritas. Untuk mengisi celah ini, beberapa

penelitian telah menganalisis kasus kebidanan nearmiss, kematian ibu dan

kumpulan data yang tersedia (mis. Demografis Indonesia dan Survei Kesehatan,

sensus). Beberapa ulasan telah didokumentasikan oleh sistem kesehatan dan

tantangan yang berdampak pada kesehatan ibu.

Dari September 2011 hingga Maret 2017, program Expanding Maternal and

Neonatal Survival (EMAS), dengan dana United States Agency for International
Development (USAID), yang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk

mengurangi kematian ibu dan bayi baru lahir. Program ini berhasil meningkatkan

kesiapan fasilitas untuk kasus kebidanan darurat dan perawatan bayi baru lahir

(EmONC) di rumah sakit dan pusat kesehatan (puskesmas). Tim klinis dilibatkan

untuk meningkatkan klinis tata kelola, yang meliputi analisis statistik layanan

kesehatan secara rutin dan melakukan tinjauan kasus terfokus dari setiap

kematian ibu, bayi meninggal dalam kandungan, dan kematian bayi baru lahir (>

2000 g). Tim bekerja sama dengan staf fasilitas untuk mengidentifikasi

kesenjangan, terlibat dalam pemecahan masalah, mengubah praktik klinis dan

memperkuat sistem manajemen. Namun, pada 2014, statistik layanan di rumah

sakit yang didukung oleh EMAS belum menunjukkan penurunan angka

kematian, meskipun peningkatan intervensi penyelamatan nyawa.

Pada 2014–2015, EMAS bermitra dengan Spesialis Kebidanan dan Kandungan

(Perkumpulan Obstetri Dan Ginekologi Indonesia [POGI]) di Jakarta untuk lebih

memahami keadaan yang mendasari kematian ibu di rumah sakit. Dilakukan

latihan audit kematian maternal yang dilaporkan rumah sakit yang didukung

EMAS. Kegiatan itu dirancang untuk memeriksa kematian ibu di sejumlah

rumah sakit dan berbeda dari tinjauan kasus terfokus kematian ibu yang

dilakukan dalam fasilitas oleh unit manajemen dalam waktu 24 jam dari

kematian. Tujuannya adalah mengumpulkan informasi dengan cepat untuk

mengidentifikasi hambatan untuk kualitas kebidanan darurat dan perawatan bayi

baru lahir (EmONC) dalam sistem kesehatan dan kemudian memperkuat

peningkatan kualitas berbasis fasilitas. Latihan itu tersebut ialah dengan

menjawab lima pertanyaan berikut:


1. Apa karakteristik demografis dari wanita yang meninggal di rumah sakit

terpilih?

2. Apa karakteristik kasus dari wanita yang meninggal (mis. kondisi saat

masuk)?

3. Apa penyebab utama (mis. kebidanan, non-kebidanan) dari kematian ibu?

4. Apa penyebab terakhir kematian ibu?

5. Apa faktor kontekstual yang mungkin berkontribusi pada kematian ibu?

 Metode

i. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan dari Januari 2014 – Oktober 2014.

ii. Tempat penelitian

Tempat penelitian adalah di enam rumah sakit provinsi dimana EMAS

diimplementasikan (mis. Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,

Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan).

iii. Desain penelitian

Desain penelitian yaitu uji ulasan retrospektif.

iv. Populasi

Sebanyak 267 kematian ibu di rumah sakit dilaporkan dari 49 rumah sakit

yang berafiliasi dengan EMAS pada masa ini. Pada 15 rumah sakit dengan

rasio kematian ibu tertinggi per kelahiran hidup dipilih untuk ditinjau. Tiga

rumah sakit adalah dihapuskan dari pemilihan karena diketahui bahwa


jumlah kematian ibu di rumah sakit tersebut rendah. Tim dokter umum dan

bidan mengunjungi rumah sakit pada bulan September – Oktober 2014 dan

diidentifikasi data dari rekam medis pasien menggunakan formulir

pengumpulan data yang dikembangkan oleh EMAS dan POGI untuk

keperluan tes ini. Sekitar 90% grafik medis ditemukan, menghasilkan total

112 kasus kematian ibu dari 12 rumah sakit.

v. Prosedur penelitian

Setiap kasus diberi nomor kode oleh analisis data yang didukung EMAS,

yang memasukkan data ke dalam spreadsheet dengan kode (tidak termasuk

nama dan nomor rekam medis). Data yang diekstraksi ditinjau oleh 24

spesialis dari POGI. Untuk mengurangi potensi bias, kasus tidak ditinjau

oleh anggota yang bekerja di provinsi itu. Empat subkelompok masing-

masing mengulas 28 kasus, menggunakan tinjauan berulang dan proses

diskusi untuk menghasilkan konsensusmtentang penyebab dan hasil. Kasus-

kasus tersebut selanjutnya ditinjau untuk mengidentifikasi faktor-faktor

kontekstual yang mungkin telah menunda para wanita untuk menerima

EmONC. Sembilan puluh dari 112 kasus (80%), termasuk dalam ulasan

awal berisi informasi yang cukup untuk analisis lebih lanjut; 90 kasus ini

berasal dari 11 rumah sakit. Semua 11 rumah sakit, 10 publik dan satu

pribadi, yang datanya dimasukkan ke dalam ulasan final memiliki kapasitas

EmONC yang komprehensif.

vi. Data Penelitian

Data penelitian yang digunakan adalah rekam medis pasien.

vii. Keamanan
Protokol tinjauan kasus telah ditinjau oleh Dewan Peninjau Institusi

Universitas Johns Hopkins dan menerima status bebas sebagai proyek yang

melibatkan analisis data sekunder. Perizinan diperoleh dari masing-masing

direktur rumah sakit untuk meninjaurekam medis acak.

viii. Analisis statistik

Data dianalisis dalam Excel (Microsoft, Redmond, WA, USA) dan SPSS

versi 20 (IBM, Armonk, NY, USA). Analisis temuan menggunakan empat

kategori faktor yang dapat dihindari diidentifikasi secara sistematis. Ulasan

audit kematian ibu dan perinatal yang dipresentasikan oleh Merali et al.15

(berorientasi kesehatan pekerja, terkait dengan rujukan, persediaan

administratif, dan berorientasi pada faktor pasien).

 Hasil

Sembilan puluh kematian ibu ditinjau. Analisis pendahuluan diindikasikan tidak

ada perbedaan demografis yang substansial antara wanita yang memiliki grafik

data yang cukup atau tidak cukup untuk ditinjau lebih lanjut.

Karakteristik demografis

Usia rata-rata wanita yang meninggal adalah 30 tahun (median 31, kisaran 16-

44), dan 64% berusia antara 21 dan 35 tahun. Setengah perempuan berada pada

trimester ketiga kehamilan (54%), namun 30% usia kehamilan tidak tercatat

dalam grafik. Proporsi tertinggi perempuan yang meninggal (37%) adalah

primigravida (yaitu melahirkan untuk pertama kalinya).


Karakteristik kasus

Tabel 1 menyajikan karakteristik kasus. Dari kematian ibu yang ditinjau, 66

wanita (73%) datang ke rumah sakit dengan komplikasi kebidanan, 19 wanita

(21%) disertai dengan komplikasi postpartum, empat wanita dalam persalinan

rutin (4%) dan satu wanita diklasifikasikan sebagai "lainnya" Semua wanita

masih hidup saat masuk, dan 59 (66%) berada di dalam kondisi yang stabil.

Mayoritas wanita (n = 69) dirujuk dari fasilitas kesehatan lain (77%). Periode

intrapartum (selama persalinan dan 24 jam pertama setelah lahir) adalah periode

yang paling umum untuk kematian ibu (47 perempuan meninggal, 52% dari total

kematian). Lima puluh dua wanita meninggal setelah 24 jam pasca persalinan

(58%).
Penyebab obstetri primer kematian

Kematian ibu diklasifikasikan berdasarkan penyebab obstetri primer dan

penyebab kematian akhir (Tabel 2). Secara keseluruhan, 75 dari 90 kematian

(83%) ditentukan karena penyebab obstetri langsung (yaitu tidak termasuk kasus

nonobstetric). Pre-eklampsia berat dan eklampsia adalah penyebab langsung

utama kematian (n = 38, 42%). Penyebab kebidanan langsung lain yang paling

umum adalah perdarahan postpartum (n = 14, 16%), ruptur uteri (n = 8, 9%), dan

sepsis (n = 8, 9%).

Penyebab kematian terakhir

Tabel 3 menyajikan klasifikasi penyebab akhir kematian. Syok ireversibel adalah

penyebab kematian terakhir, lebih dari sepertiga (37%) dari kasus. Analisis

kematian ibu akibat pre-eklampsia/terkait dengan eklampsia (n = 38)

menunjukkan penyebab kematian akhir yang paling sering disebabkan oleh


edema paru (29%), kerusakan vaskuler serebral (24%), dan kegagalan organ

multiple (21%). Syok yang ireversibel adalah penyebab kematian terakhir

(100%) berhubungan dengan perdarahan postpartum. Analisis lebih lanjut

tentang 59 kematian wanita yang stabil saat masuk (data tidak diperlihatkan)

menunjukan bahwa 37 wanita (63%) meninggal karena syok ireversibel, gagal

organ multipel, atau edema paru. Peninjau menyimpulkan bahwa 90% kematian

dapat dicegah, 2% tidak dapat dicegah, dan 8% tidak dapat diklasifikasikan dari

informasi yang tersedia.

Faktor kontekstual yang berkontribusi pada kematian ibu

Gambar 1 menyajikan faktor kontekstual yang diidentifikasi dalam 90 kasus

kematian ibu, dikelompokkan berdasarkan empat kategori (mis. faktor

berorientasi petugas kesehatan, administrasi/persediaan, transportasi/rujukan dan

berorientasi pada pasien) didefinisikan oleh Merali et al.15 Tujuh belas faktor

diidentifikasi, dan tujuh diklasifikasikan sebagai faktor yang berorientasi pada

petugas kesehatan. Empat faktor diidentifikasi dalam lebih dari 75% kasus.
Faktor transportasi/rujukan, pasien tidak distabilkan sebelum rujukan,

diidentifikasi dalam 87% kasus. Tiga diklasifikasikan sebagai faktor berorientasi

pada petugas kesehatan yaitu tidak adanya dokter kandungan dari fasilitas (88%),

pengambilan keputusan klinis yang tidak tepat (77%) dan kurangnya pemantauan

pasien oleh petugas kesehatan (76%). Tinjauan tersebut lebih jarang

mengidentifikasi administrasi/persediaan dan faktor yang berorientasi pada

pasien.

 Diskusi

Ulasan 90 kematian ibu di 11 rumah sakit di Indonesia ini menyediakan

informasi baru tentang mengapa kematian terjadi dalam jumlah besar dengan

sumber daya yang baik rumah sakit dengan kapasitas EmONC yang

komprehensif. Ini adalah analisis retrospektif pertama kali yang diterbitkan

tentang kematian ibu di rumah sakit di berbagai provinsi di Indonesia. Mayoritas

wanita yang meninggal adalah antara 21 dan 35 tahun, pada trimester ketiga

kehamilan mereka, dan diklasifikasikan sebagai kondisi stabil saat masuk.


Ulasan ini menentukan bahwa 83% dari kematian ibu disebabkan oleh penyebab

kebidanan langsung, lebih tinggi dari 77% dari sensus Indonesia 2010 dan 72%

secara global. Temuan kami, faktor yang berorientasi pada tenaga kesehatan

adalah kontributor paling umum hingga kematian ibu berdasarkan audit

mortalitas yang ditinjau pada Merali et al.15 Tinjauan sistematis oleh Knight et

al. hambatan fasilitas untuk penyediaan EMONC yang tepat waktu dan sesuai

pada daerah pedalaman negara juga paling sering diidentifikasi sebagai faktor

sumber daya manusia (mis. pelatihan personel yang tidak memadai, kekurangan

staf). Namun review mereka juga mengidentifikasi faktor obat/peralatan (mis.

pasokan yang tidak memadai obat-obatan, kurangnya peralatan), yang tidak

terdapat dalam penelitian kami.

Temuan kami menunjukkan bahwa kualitas perawatan di rumah sakit perlu

perbaikan lebih jauh. Peninjau menyimpulkan bahwa 90% kematian ibu dapat

dicegah. Khususnya menyangkut 59 wanita yang datang dalam kondisi stabil

dengan sumber daya yang baik di rumah sakit dengan kapasitas EmONC namun

tidak selamat. Faktor yang berorientasi pada petugas kesehatan perlu

diperhatikan, khususnya pemantauan dan pengambilan keputusan klinis.

Tinjauan menemukan terbatasnya ketersediaan dokter spesialis (mis. dokter

kandungan/ginekolog, ahli anestesi) untuk konsultasi dan perawatan. Masalah ini

telah diidentifikasi sebagai tantangan di Indonesia dan berkontribusi dengan

faktor-faktor lain yang terkait dengan buruknya kualitas EMONC. Analisis

ketersediaan penyedia oleh EMAS dan oleh Muralidharan et al. di India

menyorot perlunya perhatian lebih lanjut untuk masalah ini, terutama dalam
pengaturan persalinan institusional tingkat tinggi dan kelahiran yang terampil

untuk menurunkan angka kematian ibu dan neonatal yang tinggi secara persisten.

Keterbatasan

Uji ulasan ini merupakan desain retrospektif dan disetai informasi grafik rekam

medis pasien untuk mengidentifikasi faktor kontekstual. Sementara grafik medis

sering tidak lengkap, pengulas menyimpulkan sebagian besar rekam medis berisi

informasi yang cukup tentang celah dalam kualitas perawatan di rumah sakit dan

perlunya perbaikan dan tindakan.

 Kesimpulan

Uji ulasan ini bermanfaat untuk penguatan program. Misalnya, tim

pendampingan klinis EMAS yang mendukung puskesmas dan rumah sakit lebih

menekankan pentingnya menstabilkan pasien sebelum dirujuk. Ulasan protokol

kematian ibu layak untuk dilakukan dalam jangka waktu pendek pada beberapa

bulan dan identifikasi faktor-faktor umum yang menyebabkan ketiadaan EmONC

di rumah sakit. Untuk program EMAS, proses pelaksanaan audit menciptakan

kesadaran akan pentingnya ulasan kematian ibu untuk mengidentifikasi faktor-

faktor yang dapat dihindari dan diperbaiki untuk mengurangi angka kematian ibu

di rumah sakit. Informasi ditemukan di ulasan tersebut menyebabkan keterlibatan

staf rumah sakit untuk melakukan perbaikan tindakan dalam proses peningkatan

kualitas. Uji ulasan untuk kasus kematian bayi baru lahir mungkin juga berguna

untuk memahami faktor-faktor terkait dengan EmONC di rumah sakit,

mengingat tingkat kematian bayi baru lahir di Indonesia tetap tinggi.


Keterlibatan POGI sebagai asosiasi profesional berperan penting dalam

meningkatkan kesadaran tentang masalah kualitas perawatan di dalam rumah

sakit. POGI mampu mengadvokasi pembangunan pedoman nasional pertama

untuk fasilitas berbasis kematian ibu dan perinatal. Uji ulasan ini

direkomendasikan untuk fasilitas di Indonesia dan negara berpenghasilan

menengah dan rendah untuk mengidentifikasi dan mengatasi keterlambatan yang

dapat dicegah terkait dengan EmONC dan mempercepat upaya peningkatan

kualitas untuk meningkatkan kesehatan maternal, perinatal dan bayi baru lahir.

Selanjutnya, uji ulasan bisa mendukung dan memperkuat peningkatan kualitas

rutin dan dan proses peninjauan kematian ibu dan perinatal dalam fasilitas dan

lebih besar sebagai upaya untuk pengawasan dan tanggapan nasional terhadap

kematian ibu dan perinatal.


TELAAH JURNAL

1. Judul

Maternal death reviews: A retrospective case series of 90 hospital-based maternal

deaths in 11 hospitals in Indonesia

Telaah jurnal yang dilakukan adalah dengan melihat komponen jurnal sebagai berikut:

2. Analisis PICO
 Problem

Survei Populasi 2015 terbaru memperkirakan rasio kematian ibu sebesar 305.

Angka kematian bayi baru lahir juga tinggi yaitu 19 per 1.000 kelahiran hidup di

tahun 2012. Sumber data berbasis fasilitas dan berbasis komunitas terbatas di
Indonesia, sebagian disebabkan oleh pelaporan minimal yang dilakukan oleh

sistem kesehatan desentralisasi. Pedoman audit ibu dan perinatal nasional

mensyaratkan adanya kematian ibu atau bayi baru lahir (mis. di masyarakat dan

fasilitas publik dan swasta) untuk dapat dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten.

Hasil dari sistem, kebijakan, dan praktik ini memiliki kekurangan data agregat

yang kuat di tingkat fasilitas, kabupaten, provinsi, dan nasional yang dapat

digunakan untuk menganalisis dan melacak kemajuan dan menginformasikan

prioritas. Untuk mengisi celah ini, beberapa penelitian telah menganalisis kasus

kebidanan nearmiss, kematian ibu dan kumpulan data yang tersedia (mis.

Demografis Indonesia dan Survei Kesehatan, sensus).

 Intervention

Pada jurnal ini tidak dilakukan intervensi

 Comparison

Tidak ada pembanding didalam jurnal ini

 Outcome

 Temuan kami, faktor yang berorientasi pada tenaga kesehatan adalah

kontributor paling umum hingga kematian ibu berdasarkan audit mortalitas

yang ditinjau pada Merali et al.15 Tinjauan sistematis oleh Knight et al.

hambatan fasilitas untuk penyediaan EMONC yang tepat waktu dan sesuai

pada daerah pedalaman negara juga paling sering diidentifikasi sebagai faktor

sumber daya manusia (mis. pelatihan personel yang tidak memadai,

kekurangan staf).
 Temuan kami menunjukkan bahwa kualitas perawatan di rumah sakit perlu

perbaikan lebih jauh. Peninjau menyimpulkan bahwa 90% kematian ibu dapat

dicegah. Khususnya menyangkut 59 wanita yang datang dalam kondisi stabil

dengan sumber daya yang baik di rumah sakit dengan kapasitas EmONC

namun tidak selamat.

 Faktor yang berorientasi pada petugas kesehatan perlu diperhatikan,

khususnya pemantauan dan pengambilan keputusan klinis. Tinjauan

menemukan terbatasnya ketersediaan dokter spesialis (mis. dokter

kandungan/ginekolog, ahli anestesi) untuk konsultasi dan perawatan.

3. Analisis VIA

Telaah Jurnal VIA

Pada kegiatan jurnal reading, penulis telah mendapatkan jurnal yang akan ditelaah

yaitu :

“Maternal death reviews: A retrospective case series of 90 hospital-based maternal

deaths in 11 hospitals in Indonesia”

Jurnal ini telah menjawab pertanyaan dasar telaah jurnal, yaitu:

 Validity

Judul

Judul jurnal ialah “Maternal death reviews: A retrospective case series of 90

hospital-based maternal deaths in 11 hospitals in Indonesia”.Judul jurnal terdiri

dari 18 kata, judul jurnal ini cukup menggambarkan isi jurnal.


Pengarang dan institusi

Nama pengarang dan institusi sudah dituliskan sesuai aturan penulisan jurnal.

Aturan baku penulisan nama pengarang yaitu nama lengkap (tidak disingkat),

tidak mencantumkan gelar, dan nama dituliskan dibawah judul sehingga

mengikuti standar baku penulisan nama pengarang. Aturan baku penulisan

adalah meliputi alamat lembaga afiliasi penulis, alamat untuk korespondensi,

dan e-mail.

Abstrak

Penulisan abstrak tidak terstruktur, abstrak berisikan objective, methods, results

dan conclusion. Jumlah kata dalam abstrak ini adalah 181 kata. Memenuhi

syarat abstrak yaitu memiliki jumlah 200-250 kata. Pada jurnal ini sudah

terdapat keyword sehingga sesuai dalam penulisan abstrak. Secara keseluruhan

abstrak pada jurnal ini cukup untuk menggambarkan isi dari jurnal.

Pendahuluan

Pada latar belakang terdapat permasalahan. Latar belakang didukung oleh sumber

pustaka dengan sumber yang relevan.

Metodologi

Pada jurnal ini sudah dicantumkan bahan dan metode sesuai dengan penelitian.
Daftar Pustaka

Daftar pustaka disusun sesuai dengan aturan penulisan jurnal menurut Vancouver.

Semua sitasi pada naskah dijelaskan di daftar pustaka dan merujuk pada sumber

yang jelas.

 Importance

 Uji ulasan ini bermanfaat untuk penguatan program. Misalnya, tim

pendampingan klinis EMAS yang mendukung puskesmas dan rumah sakit

lebih menekankan pentingnya menstabilkan pasien sebelum dirujuk.

 Ulasan protokol kematian ibu layak untuk dilakukan dalam jangka waktu

pendek pada beberapa bulan dan identifikasi faktor-faktor umum yang

menyebabkan ketiadaan EmONC di rumah sakit.

 Untuk program EMAS, proses pelaksanaan audit menciptakan kesadaran akan

pentingnya ulasan kematian ibu untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang

dapat dihindari dan diperbaiki untuk mengurangi angka kematian ibu di rumah

sakit. Informasi ditemukan di ulasan tersebut menyebabkan keterlibatan staf

rumah sakit untuk melakukan perbaikan tindakan dalam proses peningkatan

kualitas.

 Uji ulasan untuk kasus kematian bayi baru lahir mungkin juga berguna untuk

memahami faktor-faktor terkait dengan EmONC di rumah sakit, mengingat

tingkat kematian bayi baru lahir di Indonesia tetap tinggi.

 Keterlibatan POGI sebagai asosiasi profesional berperan penting dalam

meningkatkan kesadaran tentang masalah kualitas perawatan di dalam rumah


sakit. POGI mampu mengadvokasi pembangunan pedoman nasional pertama

untuk fasilitas berbasis kematian ibu dan perinatal.

 Applicability
 Uji ulasan ini direkomendasikan untuk fasilitas di Indonesia dan negara lain

untuk mengidentifikasi dan mengatasi keterlambatan yang dapat dicegah

terkait dengan EmONC dan mempercepat upaya peningkatan kualitas untuk

meningkatkan kesehatan maternal, perinatal dan bayi baru lahir.

 Selanjutnya, uji ulasan bisa mendukung dan memperkuat peningkatan kualitas

rutin dan dan proses peninjauan kematian ibu dan perinatal dalam fasilitas

yang lebih besar sebagai upaya untuk pengawasan dan tanggapan nasional

terhadap kematian ibu dan perinatal.

Anda mungkin juga menyukai