Tabel 2.
Distribusi Frekuensi karakteristik Pasien BPJS Kesehatan Menurut Umur, Jenis Kelamin,
Pendidikan Dan Pekerjaan Di Instalasi Rawat Jalan (n=150)
No Karekteristik Kategori Frekuensi Persen (%)
(f)
1 Umur Remaja akhir 17-25 tahun 10 6.7
Dewasa awal 26-35 tahun 109 72.7
Dewasa akhir 36-45 tahun 29 19.3
Lansia awal 46-55 tahun 2 1.3
2 Jenis Kelamin 1. Laki-Laki 81 54.0
2. Perempuan 69 46.0
3 Pendidikan 1. SD 7 4.7
2.SLTP 10 6.7
3.SLTA 77 51.3
4.DI,DII,DIII 9 6.0
5.S1 47 31.3
4 Pekerjaan 1.PNS/POLRI/TNI 26 17.3
2.Pegawai Swasta 46 29.3
3.Wiraswasta/IRT 68 45.3
4.Pelajar/Mahasiswa 12 8
Tabel 2 memperlihatkan awal 26 – 35 tahun, berjenis kelamin laki-
karakteristik pasien BPJS kesehatan di laki, berpendidikan SLTA dan bekerja
rawat jalan proporsi terbesar umur dewasa sebagai wiraswasta/IRT.
Tabel 3.
Nilai Mutu per Unsur Pelayanan di Instalasi Rawat Jalan
No Unsur pelayanan Nilai rata-rata Mutu Kinerja
per Unsur
1 Prosedur Pelayanan 2.84 B Baik
2 Persyaratan Pelayanan 2.75 B Baik
3 Kejelasan Petugas Pelayanan 2.66 B Baik
4 Kedisiplinan Petugas pelayanan 2.81 B Baik
5 Tanggungjawab Petugas 2.76 B Baik
6 Kemampuan Petugas Layanan 2.72 B Baik
7 Kecepatan Pelayanan 2.28 C Kurang Baik
8 Keadilan Mendapatkan Pelayanan 2.52 B Baik
9 Kesopanan dan Keramahan Petugas 2.73 B Baik
10 Kewajaran Biaya Pelayanan 2.56 B Baik
11 Kepastian Biaya Pelayanan 2.69 B Baik
12 Kepastian Jadwal waktu Pelayanan 2.15 C Kurang Baik
13 Kenyamanan Lingkungan 2.54 B Baik
14 Keamanan Pelayanan 2.7 B Baik
perawatan pada diri seseorang. Untuk yaitu kurang cepat Pelayanan 2.28 dan
keperluan memperbandingkan WHO kurang tepat kepastian jadwal pelayanan
dikutip dalm notoatmodjo pembagian usia nilai rata-rata 2.15. Penelitian Yusnita
terdapat tiga kategori usia muda ,dewasa. (2017) didapatkan unsur yang kurang
Tua.Penelitian ini mengukur kepuasan memuaskan pasien yaitu kurang muda
pasien BPJS kesehatan sehingga responden prosedur pelayanan 2.45, kurang disiplin
yang dipilih memang berusia dia atas 21 petugas 2.43, kurang cepat pelayanan 2.48,
tahun yang dianggap suda matang dalam kurang pasti biaya pelayanan 2.44 dan
berpendapat. Jenis kelamin dapat kurang tepat jadwal pelayanan 2.44.
menunjukkan kondisi fisik seseorang. Penelitian Kartikaningdyah (2010)
Dalam hal keterkaitan dengan kesehatan, didapatkan unsur pelayanan kurang baik
jenis kelamin sering kali memberikan arti yaitu unsur kecepatan pelayanan kurang
akan kekuatan fisik seseorang. Responden baik 2.00 dan kepasitian jadwal pelayanan
penelitian ini adalah berjenis kelamin laki- kurang baik 2.24. Penelitian Putri (2014)
laki.Tingkat pendidikan mampu didapatkan Unsur pelayanan yaitu terdapat
mencerminkan tingkat intelektualitas nilai 2.5 kurang pada unsurkecepatan,
seseorang. Kondisi tersebut sering kali kurang sopan dankurang ramah petugas
berhasil mencerminkan pemilihan lokasi pelayanan. Hasil penelitian Ishaq (2013)
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. menunjukkan dari empat belas unsur
Tingkat pendidikan responden terbesar pelayanan yang dipersepsikan oleh pasien
yaitu SLTA hal ini sesuai dengan keadaan terdapat pada unsur kejelasan dan kepastian
demografi di wilayah kerja RSK dr Rivai petugas pelayanan 2.37, jadi indeks
Abdullah merupakan daerah menengah ke kepuasan pasien pada Rumah Sakit Kusta
atas. Untuk melihat satatus social dapat dr Rivai Abdullah memiliki kesamaan
dilihat dari jenis pekerjaannya. Jenis unsur kecepatan pelayanan dan ketepatan
pekerjaan responden yang paling banyak jadwal pelayanan walaupn pada penelitian
adalah wiraswasta/IRT (51.5%). lainnya terdapat perbedaan.
Gambaran Indeks Mutu Per Unsur Kecepatan pelayanan yaitu target
Pelayanan pada Pasien BPJS Kesehatan waktu pelayanan yang dapat diselesaikan
terhadap Unsur Pelayanan Keperawatan
dengan waktu yang telah ditentukan oleh
di Instalasi Rawat Jalan
Gambaran indeks mutu per unsur unit penyelenggara pelayanan. Menurut
pelayanan pasien BPJS keshatan hasil Gaspersz (1997) dalam Mote (2008) unsur
penelitian memperlihatkan unsur pelayanan pelayanan yang harus diperhatikan dalam
instalasi rawat jalan yang masi bermasalah meningkatkan kualitas pelayanan yaitu
sesuai dengan ketentuan yang telah bedah dari keempat belas unsur terdapat
ditetapkan pemberi pelayanan. Unsur dua unsur yang dianggap pasien BPJS
kepastian jadwal pelayanan sangat kesehatan kurang baik adalah unsur
berhubungan dengan kedisiplinan karena kepastian jadwal pelayanan dan unsur
pelayanan tidak berjalan kalu tidak ada kecepatan pelayanan 2.08 diruang poli anak
kepatuhan petugas dalam menepati waktu dan kebidanan, nilai kepastian jadwal
jadwal pelayanan. Sedangkan menurut waktu pelayanan 2.05 di ruang poli Non
Bustami (2011) dalam memberikan Bedah. Sedang nilai tertinggi unsur
pelayanan petugas harus memperhatikan kedisiplinan petugas pelayanan 3.26 di poli
ketepatan jadwal pelayanan, lama waktu bedah. Hasil penelitian Wismanu (2018)
tunggu pasien, serta waktu pelaksanaan pada unsur kecepatan pelayanan terdapat
(proses) pelayanan selain itu juga petugas nilai rata-rata 2.80 dan unsur ketepatan
mampu memberikan pelayanan dengan jadwal waktu pelaksanaan pelayanan nilai
segera, tepat (akurat) dan memuaskan. rata-rata 2.63.
Peneliti dapat berasumsi bahwa Menurut peneliti, hal ini telah sesuai
dalam menyelenggarakan sebuah pelayanan karena pelayanan di RSK dr Rivai Abdullah
perlu adakerja diantara teman sejawat dinilai kurang baik oleh pasien berdasarkan
dalam bekerja guna utuk memenuhi jawaban kecepatan pelayanan dan ketepatan
harapan yang diinginkan oleh jadwal waktu pelayanan mendapat nilai
pasien.Ketepatan waktu dalam melayani Rata-rata 2.08 dengan mutu pelayanan C
merupakan awal dari keinginan pasien, dengan kategori kinerja pelayanan kurang
serta mencermikan SDM yang berkualitas baik. Dengan demikian jika dikaitkan
dan berdampak kepada Inkam rumah sakit dengan teori pelaksanaan pelayanan
orang berkeinginan untuk datang kembali menurut Gaspersz (1997) dalam Mote
Gambaran Indeks Mutu Per Unsur (2008) diemnsi yang harus dilakukan dalm
Pelayanan Pasien BPJS Kesehatan memperbaiki kualitas pelayanan antara lain
Terhadap Unsur Pelayanan Instalasi
ketepatan waktu pelayanan, dimana hal
Rawat Jalan Menurut Ruangan Poli
Pelayanan yang harus diperhatikan waktu tunggu dan
Gambaran indeks mutu per unsur waktu proses serta jadwal waktu
pasien BPJS kesehatan terhadap unsur peneyelesaian pelayanan yang diberikan
pelayanan menurut poli pelayanan instalasi kepada penerima pelayananan. Menurut
rawat jalan rumah sakit Kusta dr Rivai Syafrudin (2011) pasien merasa tingkat
Abdullah memperlihatkan dari poli anak kepercayaan terhadap jasa dimana apabilah
dan kebidanan, poli bedah dan poli non pelayanan sesuai dengan harapan dan tepat
waktu. Untuk itu dalam memberikan yang dipersepsikan oleh pasien kurang
pelayanan keperawatan petugas harus baik. Oleh karena itu perlu dilakukan
mampuh untuk melaksanakan jasa yang evaluasi dan perbaikan unsur pelayanan
dijanjikan dengan tepat waktu dan secara terus menerus agar setiap unsur
terpercaya (Supranto, 2008). pelayanan yang dirasakan oleh responden
Menurut Kemenkes RI(2018)dalam merata serta pasien dapat mempersepsikan
SNARS standar ARK.1.3 rumah sakit didalam memberikan pelayanan dianggap
mempertimbangkan kebutuhan klinis pasien yang bermutu dan berkualitas.
apabila terjadi keterlambatan dalam
melayani pasien segera mengumumkan atau KESIMPULAN :
atau keterlambatan terutama penundaan instalasi rawat inap Rumah Sakit Provinsi
dan atau pemeriksaan penunjang diagnostic. seluruhnya adalah dewasa awal, sebagian
pasien perlu dijelaskan maksud dan tujuan berpendidikan menegah keatas/SLTA dan
beserta alasan dan sebab mengapa terjadi bekerja sebagai besar wiraswasta/IRT
atau harus menunggu serta diberi tahu pelayanan dianggap pasien baik begitu juga
tentang alternative yang tersedia seperti dengan indeks mutu per unsur pelayanan
penggantian paramedis atau dengan instalasi rawat inap menurut ruangan juga
Berdasarkan hasil data diatas bahwa berobat dalam kategori (B) baik.
merata pada setiap unsur pelayanan.Hal ini pelayanan proma, pembuatan pelayanan
tercermin dari adanya perbedaan penilaian petugas yang dibakukan, adnya kebijakan
yang diberikan oleh pasien BPJS kesehatan untuk melayani tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, A. (2017). Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien di
Ruang Poli Umum Puskesmas Bukittinggi. Tesis. STIKes Yarsi Sumbar Bukittinggi.
Bustami. (2011). Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Akseptabilitasnya. (P. A. Rina
astikawati, Ed.). Padang.
Hariyanto, S. (2016). Analisis Kepuasan Masyarakat Terhadap Mutu Pelayanan Publik di
Kantor UPTD Puskesmas Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung, 1–23.
Hazfiarini, A. (2016). Indeks Kepuasan Pasien BPJS Kesehatan Terhadap Pelayanan Rumah
Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur.
Herwindo, suryo. (2013). Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Di Puskesmas Kanigaran
Kota Probolinggo.
Idris, F. (2016). Peraturan Kendali Mutu dan Kendali Biaya pada Penyelenggaraan Program
Jaminan Kesehatan nasional. Jakarta: BPJS Kesehatan.
Ishaq, M. (2013). Community Satisfaction Index in Outpatient Installation Pulmonary
Hospital Jember.
Kartikaningdyah, E. (2010). Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan
Publik Pada BP2T :Kota Tanjungpinang.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Kamus Indikator Kinerja Rumah Sakit
dan Balai. Retrieved from https://www.persi.or.id/images/2017/manmutu/kamus-
indikator-kinerjars.pdf
Kurdi, M. (2016). Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) di Puskesmas
Pamarayan : Kabupaten Serang.
Mandala, A. (2014). Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Publik Samsat
:Kabupaten Pandegelang.
Mboi, N. (2013). Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta:
MENKES.
Menpan. (2004). Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
Instansi Pemerintah. Jakarta: Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara.
Mote, P. (2008). Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan publik di
Puskesmas Ngesrep Semarang. Universitas Diponogoro, Semarang.
Ningtyas, R. (2013). Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Kualitas
Pelayanan di Puskesmas Bandarharjo : Kecamatan Semarang Utara.
Puspitasari, D. (2013). Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan di Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah : Kabupaten Lamongan, (070916014).
Putra, R. E. (2013). Indeks Kepuasan Keluarga Pasien terhadap Pelayanan Rumah Sakit
Budi Kemuliaan Batam.
Putri, A. D. (2014). Analisis Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) dalam Penerimaan
Pelayanan Administratif di kantor Camat Tampan: Kota Pekanbaru.
Putri, A. E. (2014). Paham JKN Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta: Friedrich-Ebert-
Stiftuang.
Rayes, S. N. (2013). Analisis Kepuasan Pasien Terhadap pelayanan Askes Rawat Inap :
Rumah Sakit Umum daerah Sembawa, (April), 103–106.
Rose. (2014). Hubungan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit dengan Kepuasan Pasien
Pengguna BPJS Kesehatan.
RSK, P. (2017). Profil Rumah Sakit Kusta dr Rivai Abdullah. Sumatra Selatan: Rumah Sakit
Kusta dr Rivai Abdullah.
Rusmaningsih, E. (2017). Analisis Kepuasan Pelayanan Keperawatan pada Pasien Peserta
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di RSUD Pandan Arang Boyolali. Tesis. STIKes
Muhamadiah Klaten.
Shan, L., Li, Y., Ding, D., Wu, Q., Liu, C., Jiao, M., … Ren, J. (2016). Patient Satisfaction
with Hospital Inpatient Care : Effects of Trust , Medical Insurance and Perceived
Quality of Care, 1–19. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0164366
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta.
Sukamti, S. (2015). Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pada Pelayanan Publik Di
Puskesmas Kalicacing : Kota Salatiga. Among Makarti, vol.8 no.1, 1–15.
Suroso, J. (2011). Indeks Kepuasan Pasien suatu Rumah Sakit Swasta : Purwokerto, 14–24.
Suryanan. (2010). Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.
Syafrudin. (2011). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan untuk Bidan. Jakarta: Trans Info
Media.
Wahdania. (2015). Indeks Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Kabupaten Polewali Mandar, 1(April).
Widodo. (2005). Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor
di Kantor Samsat Semarang I. Pasca sarjana Universitas Diponogoro, Semarang.
Wismanu, R. E. (2018). Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Gambiran : Kota Kediri, 4(1), 18–26.
Yusnita, W. (2017). Gambaran Indeks Kepuasan Masyarakat di Puskesmas Tegal Angus
pada Era Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Tegas Angus Community
Satisfaction Index in the National Health Coverage Era.