Anda di halaman 1dari 13

PROMOTOR Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Vol. 2 No. 1, Februari 2019

ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN


KESEHATAN RAWAT JALAN DENGAN METODE IPA (IMPORTANCE
PERFOMANCE ANALYSIS) DI PUSKESMAS BOGOR TENGAH KOTA
BOGOR TAHUN 2018
1) 2) 3)
Chairul Umam , Lilis Muchlisoh , Husnah Maryati

1)
Konsentrasi Manajemen Pelayanan Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Ibn Khaldun Bogor
Email: umam656@gmail.com
2)
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibn Khaldun Bogor
Email: muchlisoh_lilis@gmail.com
3)
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibn Khaldun Bogor
Email: anatanzili@gmail.com

Abstrak
Salah satu upaya dalam bidang kesehatan adalah tersedianya pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator keberhasilan pemberian pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. kepuasan pelayanan jasa kesehatan tercapai jika apa yang
didapatkan pasien melebihi harapannya. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk melihat kepuasan pasien
terhadap mutu pelayanan kesehatan, sehingga dapat diketahui unsur yang dipertahankan dan
diperbaiki oleh puskesmas dan dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanannya. Metode yang
digunakan dalam analisis adalah metode IPA (Importance Perfomance Analysis). Populasi
penelitian adalah kunjungan pasien 2017 metode pengambilan sampel dengan purposive sampling.
Sampel yang diambil 100 orang. Pengumpulan data dimulai dari jam buka pendaftaran sampai
selesai dilaksanakan. Instrument penelitian menggunakan kuesioner yang berisi 30 item. Hasil
penelitian dianalisis dengan membandingkan harapan dan kenyataan yang menggambarkan tingkat
kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan dalam dimensi tangibles 95.05%, reliability
102.66%, emphaty 101.40%, responsiveness 97.00%, dan assurance 96.00%. Dengan tingkat
kepuasan secara keseluruhan 98.58% dikategorikan memuaskan.Berdasarkan hasil studi
disarankan agar melakukan evaluasi secara rutin setiap 6 bulan, perbaikan dengan memberikan
pelatihan dan kerjasama dengan petugas dalam peningkatan kualitas pelayanan yang berfokus pada
kepuasan pasien.

Kata kunci: Kepuasan Pasien, Puskesmas, Imortance Perfomance Analysis (IPA)

PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan suatu kebutuhan pelayanan kesehatan. Masyarakat semakin
yang mendasar bagi masyarakat. kebutuhan sadar akan kualitas atau mutu pelayanan
itulah yang menjadikan masyarakat merasa kesehatan yang mampu memberi kepuasan
perlu menjaga kesehatan dan memperoleh pada masyarakat itu sendiri. Masyarakat

7
mengharapkan pelayanan kesehatan yang dengan marah-marah dan dimensi emphaty
lebih berorientasi pada kepuasan demi petugas puskesmas memiliki kemauan untuk
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat memahami kebutuhan dan menjalani
(Hedrik, 2012) komunikasi dengan baik
Kepuasan pasien merupakan aspek Pelayanan kesehatan merupakan faktor
kunci perawatan ksehatan, dan telah penting dalam meningkatkan derajat
ditunjukan bahwa ada hubungan yang kuat kesehatan dan kesejahteraan setiap insan di
antara perlakuan petugas kesehatan dan seluruh dunia. Setiap orang mempunyai hak
kepuasan pasien (WHO, 2017). Beberapa hasil dalam memperoleh pelayanan kesehatan dan
penelitian menunjukan data tentang tingkat pemerintah bertanggung jawab atas
kepuasan pasien di berbagai Negara. Tingkat ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan
kepuasan pasien menurut Ndambukti tahun yang bermutu, aman, efisien dan terjangkau
2013 di Kenya menyatakan 40,4%, kepuasan oleh seluruh lapisan masyarakat (Pasal 19 UU
pasien di Bakhtapu India menurut Twayana No. 36 Tahun 2009). Salah satu upaya tersebut
34,3% sedangkan di Indonesia menunjukan yaitu dengan peningkatan ketersediaan dan
angka kepuasan pasien 42,8% (Witter et al, pemerataan fasilitas pelayanan kesehatan
2015). dasar seperti puskesmas di setiap daerah
Hasil penelitian handayani (2016) yang (Bappenas, 2009).
di analisis dengan membandingkan harapan Menurut Wijono. Mengukur mutu
dan pengalaman yang menggambarkan tingkat layanan kesehatan tidak sama dengan
kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan mengukur mutu barang, karena jasa layanan
dalm aspek berwujud 72,76%, kehandalan kesehatan tidak tampak (intangible), jadi
72,09%, empati 72,89%, bertanggap 72,88% sangat subyektif, karena menyangkut
dan jaminan 72,22%. Tingkat kepuasan secara seseorang, persepsi, latar belakang, sosial
keseluruhan, 72,58% dikategorikan puas. ekonomi, pendidikan, budaya, bahkan
Penelitian yang dilakukan oleh Asmanning kepribadian seseorang. Bagi pasien mutu
tyas (2013) dengan judul metode Importance pelayanan kesehatan sangat baik biasanya
Perfomance Analysis (IPA) kepuasan pasien dikatakan dengan sembuhnya dari sakit,
poliklinik semarang tahun 2013. Hasil kecepatan pelayanan, keramahtamahan, dan
penelitian menunjukan pada aspek kehandalan tarif pelayanan yang murah.
memiliki tingkat kesesuaian 90,64%, aspek Metode Importance Perfomance
cepat tanggap 89,00%, aspek jaminan 89,17%, Analisys (IPA) pertama kali diperkenalkan
aspek empati 89,98% dan aspek bentuk fisik oleh Masrtilla dan James pada tahun 1977
90,89% dengan tolak ukur tingkat kesesuaian dengan tujuan untuk mengukur hubungan
89,74%. Poliklinik Universitas Dian antara persepsi konsumen dan prioritas
Nuswantoro perlu meningkatkan pelayanan. peningkatan kualitas produksi/jasa yang
Nurul fazrin (2015). Hasil penelitian nya dikenal pula sebagai quadrant analysis
menunjukan bahwa dimensi reliability, (Achmad, 2013). Menurut Gata and Gilang
dimensi assurance dan dimensi emphaty sudah (2017) Metode IPA merupakan suatu teknik
terlaksana dengan baik dimana dimensi penerapan yang mudah untuk mengatur atribut
reliability puskesmas telah terlaksana sesuai dari tingkat kepentingan dan tingkat
dengan yang dijanjikan, pada dimensi pelaksanaan itu sendiri yang berguna untuk
assurance pegawai puskesmas dalam pengembangan program pemasaran yang
memberikan informasi kepada pasien tidak efektif.

8
Penelitian kepuasan pasien menjadi demikian, berdasarkan latar belakang diatas,
penting dan dilakukan bersama dengan peneliti tertarik mengajukan judul “Analisis
pengukuran dimensi kualitas pelayanan Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan
kesehatan yang lain. Sehingga kemauan dan Kesehatan Pada Unit Rawat Jalan Dengan
keinginan pasien dapat diketahui untuk Metode IPA Di Puskesmas Bogor Tengah
meningkatkan kepuasan pasien. Dengan Tahun 2018.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian yang diperlukan (putra, 2012). Variabel
survey deskriptif melalui pendekatan dependen berupa kepuasan pasien dan variabel
kuantitatif. Penelitian deskriptif sebagaimana independen berupa dimensi tangibles, dimensi
yang dilakukan oleh Rakhmat yang dikutip reliability, dimensi emphaty, dimensi
dari Gultom (2008) menyebutkan bahwa responsiveness dan dimensi assurance.
penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan Responden diminta untuk memberikan tanda
hubungan, tidak menguji hipotesis atau ceklis pada pertanyaan yang sesuai dengan
membuat prediksi. Populasi dalam penelitian kenyataan dan harapan. Untuk pertanyaan
ini adalah semua pasien yang berkunjung ke yang sesuai dengan kenyataan yang diterima,
unit rawat jalan di Puskesmas Bogor Tengah skor 1 sangat tidak puas, skor 2 kurang puas,
tahun 2017 tercatat sebanyak 17.986 pasien. skor 3 puas, skor 4 sangat puas. Untuk
Sampel yang di ambil sebanyak 100 orang harapan pasien terhadap pelayanan
menggunakan rumus Slovin. Sampel dalam puskesmas, skor 1 sangat tidak penting, skor 2
penelitian ini diambil menggunakan teknik kurang penting, skor 3 penting, skor 4 sangat
Purposiv Sampling. Penarikan sampel secara penting. Teknik analisis data menggunakan
purposive adalah pengambilan sampel secara skala Likert.
sengaja sesuai dengan persyaratan sampel

HASIL PENELITIAN

Tabel 5.14
Distribusi Perhitungan Tingkat Kesesuaian
Total Skor Total Skor Tingkat Tingkat
No Pertanyaan Tingkat Tingkat Kesesuaian Kesesuaian
Kenyataan Harapan Atribut (%) Dimensi (%)
1 Pendaftaran sesuai jadwal 308 326 94.48
2 Dokter selalu ada 297 307 96.74
3 Perawat ramah dan sopan 314 331 94.86
95.05
4 Waktu tunggu di apotek 281 313 89.78
5 Ruang tunggu nyaman 291 306 95.10
6 Laboratorium nyaman 310 312 99.36
7 Pendaftaran berurutan 315 306 102.94
8 Informasi Dokter jelas 312 318 98.11
9 Perawat perhatian 307 281 109.25
102.66
10 Obat-obatan tersedia 303 315 96.19
11 Ruang pemeriksaan bersih 313 285 109.82

9
Total Skor Total Skor Tingkat Tingkat
No Pertanyaan Tingkat Tingkat Kesesuaian Kesesuaian
Kenyataan Harapan Atribut (%) Dimensi (%)
12 Petugas lab bertindak cepat 310 311 99.68
13 Prosedur pendaftaran mudah 318 322 98.76
14 Dokter ramah dan sopan 316 325 97.23
101.40
15 Perawat tulus melayani 307 305 100.65
16 Komunikasi apoteker baik 404 313 129.07
17 Ventilasi udara cukup 271 317 85.49
18 Petugas lab sopan 311 320 97.18
19 Petugas pendaftaran sopan 305 322 94.72
20 Tindakan Dokter Cepat 303 316 95.88
21 Komunikasi perawat baik 310 304 101.97
97.00
22 Informasi obat jelas 291 316 92.09
23 Kamar mandi/WC bersih 306 315 97.14
24 Petugas lab cekatan 306 306 100
25 Waktu tunggu tidak lama 260 311 83.60
26 Dokter bijak kepada pasien 303 284 106.70
27 Informasi oleh perawat jelas 308 307 100.32
96.79
28 Apoteker sopan dan ramah 308 326 94.48
29 Penerangan yang ada cukup 305 305 100
30 Petugas lab ramah 307 321 95.64
Rataan Total (Tingkat Kesesuaian Keseluruhan) 98.58

Tabel 5.15
Distribusi Penilaian Kepuasan Setiap Atribut
Berdasarkan Tingkat Kesesuaian
Tingkat Tingkat
No Pertanyaan Kesesuaian Keseluruhan Kesimpulan
Atribut (%) Atribut (%)
1 Pendaftaran sesuai jadwal 94.48 98.58 Belum Memuaskan
2 Dokter selalu ada 96.74 98.58 Belum Memuaskan
3 Perawat ramah dan sopan 94.86 98.58 Belum Memuaskan
4 Waktu tunggu di apotek 89.78 98.58 Belum Memuaskan
5 Ruang tunggu nyaman 95.10 98.58 Belum Memuaskan
6 Laboratorium nyaman 99.36 98.58 Memuaskan
7 Pendaftaran berurutan 102.94 98.58 Memuaskan
8 Informasi Dokter jelas 98.11 98.58 Belum Memuaskan
9 Perawat perhatian 109.25 98.58 Memuaskan
10 Obat-obatan tersedia 96.19 98.58 Belum Memuaskan
11 Ruang pemeriksaan bersih 109.82 98.58 Memuaskan
12 Petugas lab bertindak cepat 99.68 98.58 Memuaskan
13 Prosedur pendaftaran mudah 98.76 98.58 Memuaskan
14 Dokter ramah dan sopan 97.23 98.58 Belum Memuaskan
15 Perawat tulus melayani 100.65 98.58 Memuaskan

10
Tingkat Tingkat
No Pertanyaan Kesesuaian Keseluruhan Kesimpulan
Atribut (%) Atribut (%)
16 Komunikasi apoteker baik 129.07 98.58 Memuaskan
17 Ventilasi udara cukup 85.49 98.58 Belum Memuaskan
18 Petugas lab sopan 97.18 98.58 Belum Memuaskan
19 Petugas pendaftaran sopan 94.72 98.58 Belum Memuaskan
20 Tindakan Dokter Cepat 95.88 98.58 Belum Memuaskan
21 Komunikasi perawat baik 101.97 98.58 Memuaskan
22 Informasi obat jelas 92.09 98.58 Belum Memuaskan
23 Kamar mandi/WC bersih 97.14 98.58 Belum Memuaskan
24 Petugas lab cekatan 100 98.58 Memuaskan
25 Waktu tunggu tidak lama 83.60 98.58 Belum Memuaskan
26 Dokter bijak kepada pasien 106.70 98.58 Memuaskan
27 Informasi oleh perawat jelas 100.32 98.58 Memuaskan
28 Apoteker sopan dan ramah 94.48 98.58 Belum Memuaskan
29 Penerangan yang ada cukup 100 98.58 Memuaskan
30 Petugas lab ramah 95.64 98.58 Belum Memuaskan

Tabel 5.16
Distribusi Penilaian Kepuasan Setiap Dimensi Berdasarkan Tingkat Kesesuaian
Tingkat
Tingkat Kesesuaian
No Dimensi Kesesuaian Kesimpulan
Dimensi (%)
Keseluruhan (%)
1 Tangibles 95.05 98,58 Belum Memuakan
2 Reliability 102.66 98,58 Memuaskan
3 Emphaty 101.40 98,58 Memuaskan
4 Rsponsiveness 97.00 98,58 Belum Memuaskan
5 Assurance 96.79 98,58 Belum memuaskan

Tabel 5.17
Distribusi Penentuan Sumbu X, Sumbu Y
dan Koordinat Setiap Atribut

Rataan Skor Tingkat Rataan Skor Tingkat


No Atribut Kenyataan Harapan (Koordinat Titik
(Koordinat Titik X) Y)

1 (TA1) Pendaftaran sesuai jadwal 3.08 3.26


2 (TA6) Dokter selalu ada 2.97 3.07
3 (TA11) Perawat ramah dan sopan 3.14 3.31
4 (TA16) Waktu tunggu di apotek 2.81 3.13
5 (TA21) Ruang tunggu nyaman 2.91 3.06
6 (TA26) Laboratorium nyaman 3.1 3.12
7 (RE2) Pendaftaran berurutan 3.15 3.06
8 (RE7) Informasi Dokter jelas 3.12 3.18
9 (RE12) Perawat perhatian 3.07 2.81

11
Rataan Skor Tingkat Rataan Skor Tingkat
No Atribut Kenyataan Harapan (Koordinat Titik
(Koordinat Titik X) Y)

10 (RE17) Obat-obatan tersedia 3.03 3.15


11 (RE22) Ruang pemeriksaan bersih 3.13 2.85
12 (RE27) Petugas lab bertindak cepat 3.1 3.11
13 (EM3) Prosedur pendaftaran mudah 3.18 3.22
14 (EM9) Dokter ramah dan sopan 3.16 3.25
15 (EM13) Perawat tulus melayani 3.07 3.05
16 (EM18) Komunikasi apoteker baik 4.04 3.13
17 (EM23) Ventilasi udara cukup 2.71 3.17
18 (EM28) Petugas lab sopan 3.11 3.2
19 (RS4) Petugas pendaftaran sopan 3.05 3.22
20 (RS9) Tindakan Dokter Cepat 3.03 3.16
21 (RS14) Komunikasi perawat baik 3.1 3.04
22 (RS19) Informasi obat jelas 2.91 3.16
23 (RS24) Kamar mandi/WC bersih 3.06 3.15
24 (RS29) Petugas lab cekatan 3.06 3.06
25 (AS5) Waktu tunggu tidak lama 2.6 3.11
26 (AS10) Dokter bijak kepada pasien 3.03 2.84
27 (AS15) Informasi oleh perawat jelas 3.08 3.07
28 (AS20) Apoteker sopan dan ramah 3.08 3.26
29 (AS25) Penerangan yang ada cukup 3.05 3.05
30 (AS30) Petugas lab ramah 3.07 3.21

Rata-rata Keseluruhan 3.07 3.11

5.6.6 Diagram Kartesius Tingkah Harapan dan Tingkat Kenyataan

12
PEMBAHASAN
1. Berdasarkan importance performance perhatian terhadap keluhan penyakit yang
analysis melalui tingkat kesesuaian diderita (109.25%), ruang pemeriksaan
atribut pada tabel 5.15 diperoleh dari 6 bersih, serta petugas laboratorium
atribut yang mewakili dimensi tangibles bertindak cepat dalam pelayanan
dengan tingkat keseluruhan atribut yaitu (109.82%).
(98.58%) , hanya 1 atribut yang Selain itu, berdasarkan importance
menyatakan sudah memuaskan pasien dan performance analysis melalui tingkat
5 atribut yang dinyatakan belum kesesuaian dimensi pada tabel 5.16
memuaskan pasien. Atribut yang sudah diperoleh bahwa dimensi reliability
memuaskan pasien yaitu laboratorium dengan tingkat kesesuaian (102,66) di
memiliki tata ruang nyaman dan bersih atas nilai tingkat kesesuaian keeluruhan
(99.36%). Sedangkan atribut yang belum yaitu (98.58%) sudah dapat memuaskan
memuaskan pasien adalah jam buka pasien. Artinya dimensi ini dianggap
pendaftaran sesuai jadwal (98.48%), sudah dinilai handal, akurat dan
dokter jaga selalu ada di puskesmas terpercaya. Sebagaimana menurut
(96.74%), perawat memberikan pelayanan Parasuraman et al (1985) menyatakan
dengan ramah dan sopan (94.86%), waktu reliability yaitu kemampuan perusahaan
tunggu untuk melayani di apotik untuk memberikan pelayanan sesuai
(89.78%), ruang tunggu pasien nyaman degan apa yang dijanjikan secara akurat
(95.10%). Selain itu, berdasarkan dan terpercaya.
importance performance analysis melalui 3. Dimensi importance peromance analysis
tingkat kesesuaian dimensi pada tabel melalui tingkat kesesuaian atribut pada
5.16 diperoleh bahwa dimensi tangibles tabel 5.15 diperoleh dari enam atribut
dengan tingkat kesesuaian (95,05%) di yang mewakili dimensi emphaty dengan
bawah tingkat kesesuaian keseluruhan tingkat keseluruhan atribut yaitu
yaitu (98.58%) belum dapat memuaskan (98.58%), hanya 3 atribut yang
pasien. Padahal dimensi ini menjadi dinyatakan sudah memuaskan pasien dan
penting sebagai ukuran dari pelayanan 3 atribut lainnya dinyatakan belum
karena suatu bentuk jasa tidak bisa dilihat, memuaskan pasien. Atribut yang sudah
dicium, dan diraba. memuaskan pasien yaitu prosedur
2. Berdasarkan importance performance pendaftaran mudah dan tidak terbelit-belit
analysis melalui tingkat kesesuaian (98.76%), perawat melayani dengan tulus
atribut pada tabel 5.15 diperoleh dari 6 dan penuh kasih sayang (100.65), serta
atribut yang mewakili dimensi reliability kemampuan komunkasi petugas apotik
dengan tingkat keseluruhan atribut yaitu baik (129.07%). Sedangkan atribut yang
(98.58%), hanya 4 atribut yang belum memuaskan pasien adalah dokter
dinyatakan sudah memuaskan pasien dan memeriksa dengan ramah dan sopan
2 atribut lainnya yang dinyatakn belum (97.23%), ventilasi udara cukup (85.49%)
memuaskan pasien. Atribut yang sudah serta petugas laboratorium sopan terhadap
memuaskan pasien yaitu pendaftaran pasien 97.18%).
pasien berurutan dari yang datang lebih Selain itu, berdasarkan importance
awal (102.94%), perawat memberikan performance analysis melalui tingkat

13
kesesuaian dimensi pada tabel 16 analysis melalui tingkat kesesuaian pada
diperoleh bahwa dimensi emphaty dengan tabel 5.15 diperoleh dari enam atribut
tingkat kesesuaian (101,40) diatas tingkat yang mewakili dimensi assurance dengan
kesesuaian keseluruhan yaitu (98.58%) tingkat kesesuaian keseluruhan yaitu
sudah dapat memuaskan pasien. (98.58%), hanya 3 atribut yang
Sebagaimana menurut yamit (2002) dinyatakan sudah memuaskan pasien dan
bahwa orang yang berinteraksi secara 3 atribut lainnya dinyatakan belum
langsung dengan pelanggan harus memuaskan pasien. Atribut yang sudah
memberikan pelayanan kepada pelanggan memuaskan pasien yaitu dokter
secara tulus, ramah, fokus dan menyadari memeriksa pasien tanpa memandang
bahwa kepuasan pelanggan adalah status pasien (106.70%), perawat
segalanya. memberikan penjelasan yang mudah dan
4. Berdasarkan importance performance mengerti tentang keperawatan yang
analysis melalui tingkat kesesuaian diderita (100.32%), serta penerangan
atribut pada tabel 5.15 diperoleh dari yang ada cukup (100%). Sedangkan
enam atribut yang mewakili dimensi atribut yang belum memuaskan pasien
responsiveness dengan tingkat adalah waktu tunggu sebelum periksa
keseluruhan atribut yaitu (98.58%), hanya tidak terlalu lama (83.60%), serta petugas
2 yang dinyatakan sudah memuaskan laboratorium bersikap ramah terhadap
pasien dan 4 atribut lainnya dinyatakn pasien (95.64%) pelayanan petugas apotik
belum memuaskan pasien. Atribut yang ramah (94.48%).
sudah memuaskan pasien yaitu perawat Selain itu, berdasarkan importance
berkomuikasi dengan santai (101.97%), performance analysis melalui tingkat
serta petugas laboratorium cekatan dalam kesesuaian dimensi pada tabel 16 bahwa
melayani pasien (100%). Sedangkan dimensi assurance, dengan tingkat
atribut yang belum memuaskan pasien kesesuaian (96,79%) dibawah tingkat
adalah dokter memebrikan tindakan yang kesesuaian keseluruhan yaitu (98.58%)
cepat pada saat dibutuhkan (95.88%), belum memuskan pasien. Artinya dimensi
petugas apotik memberikan penjelasan ini belum dinilai mampu memberikan
yang mudah dan dimengerti tentang jaminan atau keyakinan pasien dalam
penggunaan obat (92.09%), serta kamar memperoleh informasi.
mandi/WC bersih (97.14%) serta petugas 1. Kuadran A (high importance, low
pendaftaran melayani dengan sopan performance)
(94.72%). Atribut yang berada dalam kuadran
Selain itu, berdasarkan importance ini menunjukan letak kelemahan kepala
performance analysis melalui tikngkat Puskesmas Bogor Tengah dalam
kesesuaian dimensi pada tabel 5.16 memenuhi kebutuhan pasien. Disetiap
diperoleh bahwa dimensi responsiveness atribut yang diteliti hasil perolehan nilai
dengan tingkat kesesuaian (97,00%) pada setiap atribut kuadran A diantaranya
dibawah tingkat kesesuaian keseluruhan adalah:
yaitu (98.58%) belum memuaskan pasien. a. Waktu tunggu untuk melayani
Artinya dimensi ini belum dinilai sigap, diapotik (TA16)
tanggap, dan cepat dalam pelayanan. Tingkat harapan (3.12) dan tingkat
5. Berdasarkan importance performance kenyataan (2.81)

14
b. Ketersediaan obat-obatan memadai Kuadra A merupakan posisi atribut
(RE17) yang memiliki high importance, low
Tingkat harapan (3.15) dan tingkat performance. Artinya kualitas atau
kenyataan (3.03) kinerja pelayanan atribut tersebut masih
c. Ventilasi udara cukup (EM23) di bawah harapan pasien, sehingga
Tingkat harapan (3.17) dan tingkat berdampak pada ketidakpuasan pasien
kenyataan (2.71) terhadap atribut tersebut.
d. Petugas pendaftaran memberikan 2. Kuadran B (High importance, high
pelayanan dengan sopan (RS4) performance)
Tingkat harapan (3.22) dan tingkat Atribut yang berada dalam kuadran
kenyataan (3.05) ini merupakan atribut yang dinilai sangat
e. Dokter memberikan tindakan yang penting dan telah dilaksanakan dengan
cepat pada saat dibutuhkan (RS9) memuaskan. Dalam gambar diagram
Tingkat harapan (3.16) dan tingkat setiap dimensi terlihat bahwa atribut
kenyataan (3.05) dalam kuadran ini adalah:
f. Petugas apotik memberikan a. Jam buka pendaftaran sesuai jadwal
penjelasan yang mudah dan (TA1)
dimengerti tentang penggunaan obat Tingkat harapan (3.26) dan tingkat
(RS19) kenyataan (3.08)
Tingkat harapan (3.16) dan tingkat b. Perawat memberikan pelayanan
kenyataan (2.91) dengan ramah dan sopan (TA11)
g. Kamar mandi/ WC bersih (RS24) Tingkat harapan (3.31) dan tingkat
Tingkat harapan (3.15) dan tingkat kenyataan (3.14)
kenyataan (3.06) c. Laboratorium memiliki tata ruang
h. Waktu tunggu periksa tidak terlalu nyaman dan bersih (TA26)
lama (AS5) Tingkat harapan (3.12) dan tingkat
Tingkat harapan (3.11) dan tingkat kenyataan (3.12)
kenyataan (2.60) d. Dokter memberikan informasi yang
i. Petugas laboratorium bersikap ramah jelas dan mudah dimengerti tentang
terhadap pasien (AS30) penyakit yang diderita (RE7)
Tingkat harapan (3.21) dan tingkat Tingkat harapan (3.18) dan tingkat
kenyataan (3.07) kenyataan (3.12)
Berdasarkan perolehan titik e. Prosedur pendaftaran mudah dan
koordinat disetiap atribut pada kuadran A tidak terbelit-belit (EM3)
dengan menggunakan rataan skor tingkat Tingkat harapan (3.22) dan tingkat
kenyataan dengan nilai titik koordinat kenyataan (3.18)
kenyataan sumbu X (3.07) dan rataan f. Dokter memeriksa dengan ramah dan
skor tingkat harapan dengan nilai titik sopan (EM8)
koordinat sumbu Y (3.11) dapat Tingkat harapan (3.25) dan tingkat
disimpulkan bahwa tingkat harapan kenyataan (3.16)
pasien lebih tinggi didandingkan dengan g. Kemampuan berkomunikasi petugas
tingkat kenyataan yang diberikan oleh apotik baik (EM18)
pihak puskesmas kepada pasien sehingga Tingkat harapan (3.13) dan tingkat
pasien merasa tidak puas. kenyataan (4.04)

15
h. Petugas laboratorium sopan terhadap belum menjadi perhatian dan kebutuhan
pasien (EM28) pasien.
Tingkat harapan (3.20) dan tingkat Atribut yang berada dalam kuadran
kenyataan (3.11) ini menunjukan letak kelemahan kepala
i. Pelayanan petugas apotik ramah puskesmas dalam memenuhi kebutuhan
(AS20) pasien, namun saat ini masih dianggap
Tingkat harapan (3.26) dan tingkat belum begitu penting. Dalam gamabr
kenyataan (3.08) diagram setiap dimensi terlihat bahwa
Berdasarkan perolehan titik atribut yang termasuk dalam kuadran ini
koordinat disetiap atribut pada kuadran B adalah:
dengan menggunakan rataan skor tingkat a. Dokter jaga selalu ada di puskesmas
kenyataan dengan nilai titik koordinat (TA6)
kenyataan sumbu X (3.07) dan rataan Tingkat harapan (3.07) dan tingkat
skor tingkat harapan dengan nilai titik kenyataan (2.91)
koordinat sumbu Y (3.11) dapat b. Ruang tunggu pasien nyaman (TA21)
disimpulkan bahwa tingkat harapan Tingkat harapan (3.06) dan tingkat
pasien dan tingkat kenyataan yang sudah kenyataan (2.91)
diberikan pihak puskesmas sudah dapat c. Perawat memberikan perhatian
memuaskan pasien, dan pihak puskesmas terhadap keluhan penyakit yang
harus mempertahakan atribut-atribut diderita (RE12)
yang berada pada kuadra B. Tingkat harapan (2.81) dan tingkat
Strategi peningkatan kualitas untuk kenyataan (3.07)
kuadran ini yaitu mempertahankan d. Petugas laboratorium cekatan dalam
kinerja atribut-atribut tersebut. melayani pasien (RS29)
Kuadran B merupakan posisi atribut Tingkat harapan (3.06) dan tingkat
yang memiliki high importance, high kenyataan (3.06)
performance. Artinya kualitas atau e. Dokter memeriksa pasien tanpa
kinerja pelayanan atribut tersebut sesuai memandang status pasien (AS10)
dengan harapan pasien, sehingga Tingkat harapan (2.84) dan tingkat
berdampak pada kepuasan pasien kenyataan (3.03)
terhadap atribut tersebut. Untuk itu, f. Penerangan yang ada cukupAS25)
atribut-atribut dalam kuadran ini perlu Tingkat harapan (3.05) dan tingkat
dipertahankan guna menciptakan kenyataan (3.05)
loyalitas pasien dan minat pasien untuk Berdasarkan perolehan titik
pembelian ulang. koordinat disetiap atribut pada kuadran C
3. Kuadran C (low importance, low dengan menggunakan rataan skor tingkat
performance) kenyataan dengan nilai titik koordinat
Atribut yang berada ddalam kuadran kenyataan sumbu X (3.07) dan rataan
C merupakan atribut dengan prioritas skor tingkat harapan dengan nilai titik
rendah karena pengaruh atribut tersebut koordinat sumbu Y (3.11). dimensi
dianggap kurang begitu penting bagi perawat memberikan perhatian terhadap
pasien. Keadaan ini menunjukan bahwa keluhan penyakit yang diderita (RE12),
atribut yang berada dalam kuadran ini berada antara kuadran ini dan kuadran
D, karena posisinya berada tepat pada

16
garis potong antara kuadran C dan Tingkat harapan (3.05) dan tingkat
kuadran D, sehingga perlu ditindak lajuti kenyataan (3.07)
bilamana Dikemudian hari. Dimensi e. Perawat berkomunikasi dengan santai
Reliability akan beralih ke kuadran C. dan terbuka (RS14)
Kuadran C merupakan posisi atribut Tingkat harapan (3.04) dan tingkat
yang memiliki low importance, low kenyataan (3.10)
performance. Artinya kualitas atau f. Perawat memberikan penjelasan yang
kinerja pelayanan atribut tersebut masih mudah dan dimengerti tentang
di bawah rata-rata penilaian kinerja, keperawatan yang diderita (AS15)
sehingga berdampak pada ketidakpuasan Tingkat harapan (3.07) dan tingkat
pasien terhadap atribut tersebut. kenyataan (3.08)
4. Kuadran D (low performance, high Berdasarkan perolehan titik
performance) koordinat disetiap atribut pada kuadran C
Atribut yang terletak dalam kuadran dengan menggunakan rataan skor tingkat
ini merupakan atribut yang dianggap kenyataan dengan nilai titik koordinat
kurang penting oleh pasien. Sedangkan kenyataan sumbu X (3.07) dan rataan
pelaksanaannya sudah baik sehingga skor tingkat harapan dengan nilai titik
terkesan berlebihan namun dinilai koordinat sumbu Y (3.11).
memuaskan. Dalam gambar diagram Atribut yang terdapat pada kuadran
setiap dimensi terlihat bahwa atribut D ini tidak butuh strategi peningkatan
yang termasuk dalam kuadran ini adalah: kualitas. Kuadran D merupakan posisi
a. Pendaftaran berurutan dari yang atriut yang memiliki low importance,
datang lebih awal (RE2) high performance. Artinya kualitas atau
Tingkat harapan (3.06) dan tingkat kinerja pelayanan atribut tersebut sesuai
kenyataan (3.15) melebihi harapan pasien, sehingga
b. Ruang periksa bersih (RE22) berdampak pada kepuasan pasien
Tingkat harapan (2.85) dan tingkat terhadap atribut tersebut. Untuk itu,
kenyataan (3.13) atribut-atribut dalam kuadran ini tidak
c. Petugas laboratorium bertindak cepat perlu ditingkatkan dan cukup
dalam pelayanan (RE27) dipertahankan guna menciptakan
Tingkat harapan (3.11) dan tingkat loyalitas pasien dan minat pasien untuk
kenyataan (3.10) pembelian ulang.
d. perawat melayani dengan tulus dan
penuh kasih sayang (EM13)

KESIMPULAN
1. Dimensi Tangibles (Bukti Fisik) dikatakan belum memuaskan pasien
Pada atribut dimensi tangibles, dari dengan nilai tingkat kesesuaian dimensi
enam atribut terdapat satu atribut yang (95.05%) dibawah tingkat keseluruhan
sudah memuaskan pasien yaitu (98.58%).
laboratorium memiliki tata ruang 2. Dimensi Reliability (Kehandalan)
nyaman dan bersih dan lima atribut Pada atribut dimensi reliability, dari
dianggap belum memuaskan pasien. enam atribut terdapat empat atribut yang
Secara garis besar, dimensi tangibles dianggap sudah memuaskan pasien dan

17
dua atribut dianggap belum memuaskan memuaskan pasien dan empat atribut
pasien yaitu dokter memberikan yang dianggap belum memuaskan pasien
informasi yang jelas dan mudah yaitu petugas pendaftaran memberikan
dimengerti, ketersediaan obat-obatan pelayanan dengan sopan, dokter
memadai. Secara umum, dimensi memberikan tindakan yang cepat,
reliability dikatakan sudah memuaskan petugas apotik memberikan penjelasan
pasien dengan nilai tingkat kesesuaian yang mudah tentang penggunaan obat
dimensi (102.66%) diatas tingkat serta kamar mandi/WC bersih. Secara
keseluruhan (98.58%) dibawah tingkat umum, dimensi responsiveness
keseluruhan (98.58%). dikatakan belum memuaskan pasien
3. Dimensi Emphaty (Empati) dengan nilai tingkat kesesuaian dimensi
Pada atribut dimensi emphaty, dari enam (97.00%) dibawah tingkat keseluruhan
atribut terdapat tiga atribut yang (98.58%).
dianggap sudah memuaskan pasien dan 5. Dimensi Assurance (Jaminan)
tiga atribut dianggap belum memuaskan Pada atribut dimensi assurance, dari
pasien yaitu dokter memeriksa dengan enam atribut tiga atribut yang sudah
ramah dan sopan, ventilasi udara cukup memuaskan pasien dan tiga atribut
serta petugas laboratorium bertindak dianggap belum memuaskan pasien yaitu
cepat dalam pelayanan. Secara umum, waktu tunggu untuk melayani tidak
dimensi emphaty dikatakan sudah terlalu lama, pelayanan petugas apotik
memuaskan pasien dengan tingkat ramah serta petugas laboratorium
kesesuaian dimensi (101.40%) diatas bersikap ramah terhadap pasien. Secara
tingkat keseluruhan (98.58%). umum, dimensi assurance dikatakan
4. Dimensi Responsiveness belum memuaskan pasien dengan nilai
(Ketanggapan) tingkat kesesuaian dimensi (96.79%)
Pada atribut dimensi responsiveness, dari dibawah tingkat keseluruhan (98.58%).
enam atribut dua atribut yang sudah

DAFTAR PUSTAKA
[1] Asmanningtyas, D. S. (2013). Metode Of Service On Bsi Academy’s
Importance Analisys (IPA) Kepuasan Environment Using Webqual Methods,
Pasien Poliklinik Semarang tahun 2013. Importance Perfomance Analysis And
Kesehatan Masyarakat. Fishbone. Journal of Theoretical and
[2] Bappenas, (2009). “Peningkatan Akses Applied Infromation Technology. 95(2),
Masyarakat Terhadap Kesehatan yang 229.
Berkualitas”. [5] Gultom, J. R, (2008). Analisis Kepuasan
[3] Fazrin Nurul. (2015). “Kualitas Pasien Terhadap Pelayanan Rawat
Pelayanan di Puskesmas Segedong Jalan di Poliklinik Rumah Sakit Azra
Kecamatan Segedong Kabupaten Tahun 2008. Universitas Indonesia.
Mempawah”. Jurnal Publika Jurnas S-1 Jakarta
Administrasi Negara, Volume 4 Nomor [6] Hanson, K., Winnie, C., & Hsiao.
2 (2005). The Impact of quality on the
[4] Gata, W., & Gilang, O. H. (2017). demand for outpatient service in Cyprus.
Analysis Of Information System Quality Journal Health Economic, 13 1176-

18
1180. of Mareketing, Vol.49, No. 4 (1985): h.
[7] Hedrik, Gray Leonard. 2012. Analisis 41-50
Pegaruh Kualitas Layanan Terhadap [9] Pohan, Imbao S. 2007. Jaminan Mutu
Kepuasan Pasien pada Rumah Sakit Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC.
Elim Kabupaten Torja Utara, [10] Tjiptono, Fandy. (1997). Prinsip-Prinsip
Universitas Hasanuddin, Jurusa Total Quality Service. Yogyakarta:
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Penerbit Andi.
Bisnis Skripsi. [11] Yamit, Z. (2002). Manajemen Kualitas
[8] Parasuraman, A. et al. A Conceptual P{roduksi dan Jasa. Yogyakarta:
Model of Service Quality and Its Ekonisia.
Implication for Future Research. Journal

19

Anda mungkin juga menyukai