Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Keperawatan Bina Husada

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN PELAKSANAAN


ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT BUNDA
PALEMBANG 2017

Oleh
Tri Aulia Novitasari1, Amalia2
1
Mahasiswa S-1 Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
Email : triaulianovitasari@gmail.com
2
DosenTetap Program Studi IlmuKeperawatan STIK Bina Husada Palembang
Email : liandra_yono06@yahoo.com

ABSTRAK

Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang baik senang atau kecewa yang berasal dari perbandingan kinerja
yang di persepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka. Mutu pelayanan asuhan keperawatan adalah
karakteristik jasa yang sesuai dengan harapan seseorang atau pasien di lingkup pelayanan kesehatan khususnya lingkup
keperawatan dimana profesi tersebut memberikan suatu pelayanan dalam bentuk asuhan keperawatan profesional yaitu dari
diagnosa sampai evaluasi. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya tingkat kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan
pelaksanaan asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bunda Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan desain penelitian survei deskriptif, menggunakan pendekatansurvei pendapat umum (public opinion
survey). Sampel penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik accidental sampling, yang berjumlah 94 sampel.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 April sampai 17 Mei 2017. Bertempat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bunda
Palembang. Data dalam penelitian ini didapat dengan cara membagikan kuesioner, selanjutnya data yang telah terkumpul di
lakukan uji univariat dengan menentukan distribusi frekuensi. Hasil penelitan menunjukkan bahwa sebagian besar pasien
merasa puas dengan pelayanan pelaksanaan asuhan keperawatan yaitu dengan persentase 87,2%. Dimana distribusi frekuensi
tingkat kepuasan pasien responsiveness puas 76,6% dan tidak puas 23,4%, assurance puas 96,8% dan tidak puas 3,2%,
tangible puas 94,7% dan tidak puas 5,3%, empathy puas 77,7% dan tidak puas 22,3%, responsiveness puas 94,7% dan tidak
puas 5,3%. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut bagi Rumah Sakit dalam peningkatan mutu
pelayanan pelaksanaan asuhan keperawatan, terutama pada pelayanan keperawatan dasar.

Kata Kunci : Kepuasan Pasien, Mutu Pelayanan Asuhan Keperawatan

ABSTRACT

Satisfaction is the level of circumstances that a person perceived both happy or dissapointed that from comparison of
performance that the perception as performance product (or outcome) to their expectations. The quality of nursing care
services is the characteristic of the services of the scope of health services, especially the scope of nursing where the
profession provides a service in the form of professional nursing care from diagnosis to evaluation. The purpose of this study
was to determine the level of patient satisfaction on the quality of care services implementation of nursing care in the
Inpatient Room of Bunda Hospital Palembang. This research was a quantitative research with descriptive survey research
design, using public opinion survey approach. The sample of this study was determined by using accidental sampling
technique, which amounted to 94 samples. This research was conducted on April 19 until May 17, 2017. Located at the
inpatient room of Bunda Hospital Palembang.The data in this study was obtained by distributing questionnaires, then the
data has been collected in the univariate test by determining the frequency distribution. Where the frequency distribution of
satisfaction rate of responsiveness satisfied patient were 96.8% and dissatisfied 3.2%, tangible satisfied 94.7% and
dissatisfied 5.3%, empathy Satisfied 77.7% and dissatisfied 22.3%, responsiveness satisfied 94.7% and not satisfied 5.3%.
This research can be used as a material for further study for the Hospital in improving the quality of nursing care
implementation services. Especialy on basic nursing service.

Keywords : Patient Satisfaction, Quality of Nursing Care Service

1. PENDAHULUAN (Syafrudin, 2011). Mutu pelayanan kesehatan di


1.1. Latar Belakang rumah sakit sangat dipengaruhi oleh kualitas sarana
Sebuah Rumah Sakit dianggap baik apabila fisik, jenis tenaga yang tersedia, obat dan alat
dalam memberikan pelayanan lebih memperhatikan kesehatan, serta proses pemberian pelayanan
kebutuhan pasien maupun orang lain yang berkunjung (Triwibowo, 2013).
ke rumah sakit. Kepuasan muncul dari kesan pertama Di Rumah Sakit, sumberdaya yang paling
masuk pasien terhadap pelayanan keperawatan yang banyak menyumbang sebagai pendukung kepuasan
diberikan (Triwibowo, 2013). Kepuasan juga perlu kepada pasien, salah satunya adalah perawat. Perawat
adanya keterlibatan dalam pelayanan kesehatan memberikan pengaruh besar untuk menentukan
seperti pasien, masyarakat dan organisasi masyarakat, kualitas pelayanan (Anjaryani, 2009). Hal ini terjadi
profesi pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan, karena keperawatan merupakan kelompok profesi
Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat pasti dengan jumlah terbanyak, paling depan dan dekat
mempunyai pandangan yang berbeda tentang unsur dengan penderitaan, kesakitan, serta kesengsaraan
apa yang penting dalam mutu pelayanan kesehatan yang dialami pasien dan keluarganya. Pasien sebagai

Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Pelaksanaan Asuhan......…Tri Aulia Novitasari dan Amalia 1
Jurnal Keperawatan Bina Husada

pengguna jasa pelayanan keperawatan menuntut Salah satu rumah sakit yang menjadi perhatian
pelayanan keperawatan yang sesuai dengan haknya, penulis dalam hal mutu pelayanan keperawatan adalah
yakni pelayanan keperawatan yang bermutu dan Rumah Sakit Bunda Palembang. Berdasarkan data
paripurna (Nursalam, 2014). yang didapat dari bagian Rekam Medik Rumah Sakit
Mutu pelayanan keperawatan ditentukan oleh Bunda Palembang, diperoleh data persentase BOR
perawat yang kompeten dibidangnya.Namun, selama 3 tahun terakhir di Rumah Sakit Bunda
kebijakan manajemen rumah sakit terhadap Palembang, yaitu: pada tahun 2014 persentase BOR
pengembangan pelayanan keperawatan pada 50,73%, pada tahun 2015 persentase BOR meningkat
umumnya tidak menjadi prioritas (Suara, 2010). Rasio 27,06% dibanding 2014 yaitu dengan jumlah BOR
perawat di Indonesia tahun 2014 yaitu 117,2 per 64,46%, dan pada tahun 2016 persentase BOR
100.000 penduduk, dengan rentang 65,7 – 308,9 per menurun 7,5% dibanding tahun 2015 yaitu dengan
100.000 penduduk. Berdasarkan target kebutuhan jumlah BOR 59,93%. Jika dilihat dari data persentase
tenaga kesehatan tahun 2014 (Kepmenkokesra No. 54 BOR selama 2014-2015 belum menunjukkan nilai
tahun 2013) rasio perawat 158 per 100.000 penduduk, parameter BOR yang ideal yaitu antara 60-85%
secara nasional belum mencapai target dan salah (Depkes RI, 2005 dalam Triwibowo, 2013) dan LOS
satunya Provinsi Sumatera Selatan yang belum pada periode 2014 nilai LOS 4 hari, tahun 2015 nilai
mencapai target yaitu dengan angka 110,2 per LOS 4 hari, dan tahun 2016 dengan nilai LOS tetap
100.000 penduduk, hanya 3 kabupaten/kota yang telah yaitu 4 hari, nilai rata-rata LOS 3 tahun terakhir yaitu
mencapai target(Pusdatin Kemenkes Provinsi 4 hari dan belum menunjukkan nilai LOS yang ideal
Sumatera Selatan, 2014). Sehingga tenaga yaitu antara 6-9 hari (Depkes, 2005 dalam Triwibowo,
keperawatan sangat dibutuhkan guna memenuhi 2013). Dilihat dari jumlah persentase BOR dan rata-
kebutuhan pelayanan keperawatan dengan kualitas rata LOS, Rumah Sakit Bunda Palembang
asuhan keperawatan yang baik dan sesuai standar dikategorikan cukup baik (Rekam Medis Rumah Sakit
yang berlaku. Bunda Palembang, 2017).
Berdasarkan standar tentang evaluasi dan Selain data BOR dan LOS didapatkan data
pengendalian kualitas bahwa pelayanan keperawatan rekapitulasi kuesioner kepuasan pelanggan Rumah
menjamin adanya asuhan keperawatan yang Sakit Bunda Palembang tahun 2016, dimana data
berkualitas tinggi dengan terus menerus melibatkan tersebut mencakup keseluruhan pelayanan rumah
diri dalam program pengendalian kualitas di rumah sakit dengan hasil kepuasan pelanggan 77,9% yang
sakit (Triwibowo, 2013). Asuhan keperawatan menyatakan baik dari 640 total suara. Dalam
merupakan tulang punggung pelayanan yang kuesioner kepuasan pelanggan tersebut terdapat
terintegrasi dalam pelayanan kesehatan di rumah kepuasan pelanggan terhadap pelayanan perawat yang
sakit. Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau terdiri dari 3 aspek, yaitu: keramahan dan sikap
rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang perawat yang mendapatkan 594 suara untuk kategori
langsung diberikan kepada klien/pasien pada berbagai baik, kemampuan dan keterampilan perawat yang
tatanan pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan mendapatkan 546 suara untuk kategori baik, dan
dilaksanakan dengan menggunakan metode proses komunikasi perawat 542 suara untuk kategori baik.
keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan. Data jumlah pasien rawat inap di Rumah Sakit Bunda
Dilandasi etik dan etika keperawatan dalam lingkup Palembang 3 tahun terakhir yaitu pada tahun 2014
wewenang serta tanggung jawabnya (Suara,dkk, dengan jumlah pasien rawat inap 5.332 pasien, tahun
2010). 2015 dengan jumlah pasien rawat inap meningkat
Penilaian kualitas pelayanan keperawatan di 90,69% menjadi 10.168 pasien, dan pada tahun 2016
rumah sakit banyak dilakukan pendekatan dengan jumlah pasien rawat inap menurun 6,03% menjadi
membuat desain standar kualitas yang bisa berjumlah 9.589 pasien. Pada bulan Januari-Februari 2017
ribuan yang pada akhirnya menjadi suatu standar jumlah pasien rawat inap Rumah Sakit Bunda
mutu pasien, dimana kualitas perawat harus diukur Palembang sebanyak 1.556 pasien.
dengan konsisten dan kemampuan untuk Sesuai dengan uraian di atas, peneliti tertarik
diperbandingkan. Penilaian kualitas pelayanan ingin melakukan penelitian tentang “Tingkat
keperawatan juga dapat dilihat dengan cara kepuasan Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan
pasien rawat inap dan tanggapan pasien tentang mutu Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat
(kualitas) pelayanan keperawatan. Prinsipnya, dalam Inap Rumah Sakit Bunda Palembang 2017”.
pengukuran kualitas pelayanan keperawatan pada
pasien yang dilihat dari standar perawatan pasien 1.2. Tujuan Penelitian
dengan tujuan untuk membantu perawat dalam 1.2.1. Tujuan Umum
melanjutkan peningkatan perawatan yang konsisten, Penelitian ini bertujuan diketahuinya tingkat
kontinyu, dan bermutu (Triwibowo, 2013). kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan
Hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat pelaksanaan asuhan keperawatan di Ruang Rawat
(IKM) RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo periode Inap Rumah Sakit Bunda Palembang.
April 2015 dengan nilai 81.05, dan termasuk dalam
kriteria penilaian baik, yaitu berada pada nilai rata- 1.2.2. Tujuan Khusus
rata tertimbang 3.24 (nilai interval IKM 2.51 – 3.25 1) Diketahuinya distribusi frekuensi tingkat
atau nilai interval IKM konversi 62.51 - 81.25) kepuasan responsiveness.
(RSCM, 2015).

Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Pelaksanaan Asuhan......…Tri Aulia Novitasari dan Amalia 2
Jurnal Keperawatan Bina Husada

2) Diketahuinya distribusi frekuensi tingkat pasien responsiveness perawat yang tidak puas
kepuasan assurance. sebanyak 22 responden (23,4%).
3) Diketahuinya distribusi frekuensi tingkat Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian
kepuasan tangible. besar responden menyatakan puas pada tingkat
4) Diketahuinya distribusi frekuensi tingkat kepuasan pasien responsiveness yaitu sebanyak 72
kepuasan empathy. responden (76,6%). Pernyataan yang mendapatkan
5) Diketahuinya distribusi frekuensi tingkat persentase tertinggi sebanyak 99% yaitu pernyataan
kepuasan reliability. “kesigapan perawat dalam melayani pasien”
sedangkan pernyataan yang mendapatkan persentase
1.3. Manfaat Penelitian terendah sebanyak 75,6% yaitu pernyataan “Waktu
1.3.1. Manfaat Bagi Rumah Sakit perawat untuk membantu pasien berjalan, BAB,
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan BAK, ganti posisi tidur, dan lain-lain sangat terbatas”.
kajian lebih lanjut bagi rumah sakit dalam Triwibowo (2013) menyatakan bahwa unsur
peningkatan pelayanan pelaksanaan asuhan tingkat kepuasan pasien responsiveness berkenaan
keperawatan. Peningkatan mutu pelayanan dengan kesediaan dan kemampuan perawat untuk
pelaksanaan asuhan keperawatan. membantu pasien dan merespons permintaan mereka,
serta menginformasikan kapan pelayanan akan
1.3.2. Bagi Peneliti Selanjutnya diberikan dan kemudian memberikan pelayanan
Penelitian ini sebagai wawasan dan gambaran secara cepat. Dalam hal ini perawat cepat tanggap
nyata untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu terhadap masalah yang timbul keluhan yang
pelayanan pelaksanaan asuhan keperawatan dalam disampaikan oleh pasien.
mata kuliah manajemen keperawatan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Setiawan dan I Made Kariasa
2. METODE PENELITIAN (2013). Berdasarkan hasil penelitian tingkat kepuasan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini responsiveness kesigapan perawat menangani masalah
adalah kuantitatif dengan pendekatan survei pendapat pasien yang datang ke ruang perawatan,
umum (public opinion survey). Populasi dalam melaksanakan asuhan keperawatan sesuai masalah
penelitian ini berjumlah 1556 dengan jumlah sampel pasien, tanggung jawab terhadap setiap pelayanan
94 responden yang dipilih dengan menggunakan yang diberikan, serta membantu masalah keperawatan
teknik accidental sampling yaitu pengambilan sampel dasar pasien merupakan hal yang sangat dibutuhkan
yang dilakukan dengan mengambil kasus atau pasien.
responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu Dari hasil penelitian, teori, dan penelitian
tempat sesuai dengan konteks penelitian. Data dalam terkait maka peneliti berpendapat bahwa, unsur
penelitian ini didapat dengan menggunakan instrumen kepuasan pasien responsiveness merupakan sikap
kuesioner serta wawancara langsung. Data dalam tanggung jawab dan kesigapan perawat ketika
penelitian ini didapat dengan menggunakan instrumen menangani pasien yang tengah mengalami kesulitan
kuesioner serta wawancara langsung. Analisis data dalam bentuk pemberian asuhan keperawatan
yang digunakan adalah analisis univariat. Penelitian profesional serta kesediaan waktu perawat dalam
ini dilaksanakan pada tanggal 19 April sampai 17 Mei membantu pasien melakukan hal-hal dasar seperti
2017 di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bunda membantu berjalan, BAB, BAK, ganti posisi tidur,
Palembang. dan lain-lain.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.2 Distribusi frekuensi tingkat kepuasan


3.1. Distribusi frekuensi tingkat kepuasan pasien assurance di Ruang Rawat Inap
pasien responsiveness di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bunda Palembang tahun
Rumah Sakit Bunda Palembang tahun 2017.
2017.
Tabel 3.2
Tabel 3.1
Tingkat Frekuensi Persen (%)
Tingkat Frekuensi Persen (%) Kepuasan
Kepuasan Assurance
Responsiveness Puas 91 96,8
Puas 72 76,6 Tidak Puas 3 3,2
Tidak Puas 22 23,4 Total 94 100
Total 94 100
Pada tabel 3.2 diatas dapat kita lihat bahwa
Pada tabel 3.1 diatas dapat kita lihat bahwa dari 94 responden dengan tingkat kepuasan pasien
dari 94 responden dengan tingkat kepuasan pasien assurance perawat yang menyatakan puas sebanyak
responsiveness perawat yang menyatakan puas 91 responden (96,8%) dan tingkat kepuasan pasien
sebanyak 72 responden (76,6%) dan tingkat kepuasan assurance perawat yang tidak puas sebanyak 3
responden (3,2%).

Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Pelaksanaan Asuhan......…Tri Aulia Novitasari dan Amalia 3
Jurnal Keperawatan Bina Husada

Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa 3.3 Distribusi frekuensi tingkat kepuasan
sebagian besar responden menyatakan puas pada pasien tangible di Ruang Rawat Inap
tingkat kepuasan pasien assurance yaitu sebanyak 91 Rumah Sakit Bunda Palembang Tahun
responden (96,8%). Pernyataan yang mendapatkan 2017.
persentase tertinggi sebanyak 99% yaitu pernyataan
“kejujuran perawat dalam memberikan informasi ke Tabel 3.3
pasien” dan 99% yaitu pernyataan “Ketelitian dan
keterampilan perawat dalam melaksanakan tindakan Tingkat Frekuensi Persen (%)
keperawatan”sedangkan pernyataan yang Kepuasan
mendapatkan persentase terendah sebanyak 94,6% Tangible
yaitu pernyataan “Kurangnya perhatian perawat Puas 89 94,7
terhadap keluhan yang pasien rasakan”. Tidak Puas 5 5,3
Parasuraman (2001) dalam Nursalam (2014)
menyatakan setiap bentuk pelayanan memerlukan Total 94 100
adanya kepastian atas pelayanan yang
diberikan.Bentuk kepastian dari suatu pelayanan Pada tabel 3.3 diatas dapat kita lihat bahwa
sangat ditentukan oleh jaminan dari pegawai yang dari 94 responden dengan tingkat kepuasan pasien
memberikan pelayanan, sehingga orang yang tangible perawat yang menyatakan puas sebanyak 89
menerima pelayanan merasa puas dan yakin bahwa responden (94,7%) dan tingkat kepuasan pasien
segala bentuk urusan pelayanan yang dilakukan atas tangible perawat yang tidak puas sebanyak 5
tuntas dan selesai sesuai dengan kecepatan, ketepatan, responden (5,3%).
kemudahan, kelancaran dan kualitas layanan yang Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa
diberikan. sebagian besar responden menyatakan puas pada
Triwibowo (2013) menyatakan unsur kepuasan tingkat kepuasan pasien tangible yaitu sebanyak 89
pasien assurance merupakan perilaku perawat mampu responden (94,7%). Pernyataan yang mendapatkan
menumbuhkan kepercayaan pasien terhadap perawat persentase tertinggi sebanyak 100%yaitu pernyataan
dan perawat bisa menciptakan rasa aman bagi “Perawat menjaga kebersihan alat-alat kesehatan yang
pasien.Jaminan juga berarti bahwa perawat selalu digunakan” dan 100% yaitu pernyataan “Perawat
bersifat sopan dan menguasai pengetahuan dan selalu menjaga kerapian dan penampilannya”
keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani sedangkan pernyataan yang mendapatkan persentase
setiap pertanyaan atau masalah pasien. Perawat juga terendah sebanyak 91,5% yaitu pernyataan “Perawat
diharapkan mempunyai kemampuan untuk kurang menjaga kebersihan dan kelengkapan fasilitas
berkomunikasi secara efektif kepada pasien kamar mandi dan toilet”.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nursalam (2014) menyatakan bentuk
yang dilakukan oleh Setiawan dan I Made Kariasa pelayanan bukti fisik biasanya berupa sarana dan
(2013). Berdasarkan hasil penelitian tingkat kepuasan prasarana pelayanan yang tersedia, teknologi
assurance sikap perawat dalam mendengarkan pelayanan yang digunakan, performance pemberi
keluhan pasien merupakan hal yang sangat diharapkan pelayanan yang sesuai dengan karakteristik pelayanan
pasien.Melaksanakan asuhan keperawatan dengan yang diberikan dalam menunjukkan perstasi kerja
memberikan informasi sebelum melaksanakannya dan yang dapat diberikan dalam bentuk pelayanan fisik
menjawab pertanyaan dari pasien dimana itu yang dapat dilihat.
merupakan haknya sebagai pasien sehingga pasien Triwibowo (2013) menyatakan berkenaan
merasa nyaman dan percaya dengan perawat sehingga dengan daya tarik fisik, perlengkapan, kerapian,
dapat terbentuknya bina hubungan saling percaya kebersihan serta penampilan perawat.Salah satu
antar pasien dan perawat, sehingga ketika kemungkinan hubungan yang banyak disepakati
melaksanakan asuhan keperawatan perawat juga adalah bahwa kepuasan membantu pasien dalam
nyaman, teliti dan terampil dalam melaksanakannya. merevisi persepsinya terhadap kualitas pelayanan.
Dari hasil penelitian, teori, dan penelitian Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
terkait maka peneliti berpendapat bahwa, unsur yang dilakukan oleh Setiawan dan I Made Kariasa
kepuasan pasien assurance merupakan rasa nyaman (2013). Berdasarkan hasil penelitian tingkat kepuasan
yang diberikan perawat ke pasien dalam bentuk tangible perawat selalu menjaga kebersihan dan
perhatian terhadap keluhan pasien, tindakan kesiapan alat kesehatan yang digunakan dimana alat-
perawatan, maupun kepercayaan dalam memberikan alat tersebut merupakan salah satu hal utama dalam
asuhan keperawatan. pemberian asuhan keperawatan. Selain alat kesehatan
perawat juga selalu menjaga kerapihan diri dan
kerapihan ruangan dan fasilitas kamar yang ditempati
pasien sehingga pasien merasa nyaman.
Dari hasil penelitian, teori, dan penelitian
terkait maka peneliti berpendapat bahwa.Unsur
kepuasan pasien tangible merupakan kepuasan
terhadap alat, sarana dan prasarana yang ada dirumah
sakit yang merupakan penunjang dalam pemberian

Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Pelaksanaan Asuhan......…Tri Aulia Novitasari dan Amalia 4
Jurnal Keperawatan Bina Husada

asuhan keperawatan sehingga dapat meningkatkan yang diberikan. Perawat mudah ditemui bila pasien
kualitas pelayanan asuhan keperawatan. membutuhkan, serta perawat memberikan dukungan
moril dengan cara berbincang-bincang dengan pasien
3.4 Distribusi frekuensi tingkat kepuasan tentang keadaan pasien sehingga pasien bisa sharing
pasien empathy di Ruang Rawat Inap dengan pasien tentang apa yang dirasakan pasien.
Rumah Sakit Bunda Palembang tahun Dari hasil penelitian, teori, penelitian terkait
2017. maka peneliti berpendapat bahwa, unsur kepuasan
pasien empathy merupakan kemampuan perawat
Tabel 3.4 memberikan perhatian moril kepada pasien yang
merupakan salah satu cara untuk membantu
Tingkat Frekuensi Persen (%) mempercepat proses penyembuhan baik fisik maupun
Kepuasan psikis pasien.
Empathy
Puas 73 77,7 3.5 Distribusi frekuensi tingkat kepuasan
Tidak Puas 21 22,3 pasien reliability di Ruang Rawat Inap
Total 94 100 Rumah Sakit Bunda Palembang tahun
2017.
Pada tabel 3.4 diatas dapat kita lihat bahwa
dari 94 responden dengan tingkat kepuasan pasien Tabel 3.5
empathy perawat yang menyatakan puas sebanyak 73
responden (77,7%) dan tingkat kepuasan pasien Tingkat Frekuensi Persen (%)
empathy perawat yang tidak puas sebanyak 21 Kepuasan
responden (22,3%). Reliability
Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa
Puas 89 94,7
sebagian besar responden menyatakan puas pada
Tidak Puas 5 5,3
tingkat kepuasan pasien empathy yaitu sebanyak 73
responden (77,7%). Pernyataan yang mendapatkan Total 94 100
persentase tertinggi sebanyak 94,6% yaitu pernyataan
“Perawat memberikan informasi kepada pasien Pada tabel 3.5 diatas dapat kita lihat bahwa
tentang segala tindakan perawatan yang akan dari 94 responden dengan tingkat kepuasan pasien
dilaksanakan” dan 94,6% yaitu pernyataan “Perawat reliability perawat yang menyatakan puas sebanyak
mudah ditemui dan dihubungi bila pasien 89 responden (94,7%) dan tingkat kepuasan pasien
membutuhkan” sedangkan pernyataan yang reliability perawat yang tidak puas sebanyak 5
mendapatkan persentase terendah sebanyak 75,6% responden (5,3%).
yaitu pernyataan “Perawat kurang perhatian dan Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa
memberikan dukungan moril terhadap keadaan pasien sebagian besar responden menyatakan puas pada
(menanyakan dan berbincang-bincang tentang tingkat kepuasan pasien reliability yaitu sebanyak 89
keadaan anda)”. responden (94,7%). Pernyataan yang mendapatkan
Nursalam (2014) menyatakan empati dalam persentase tertinggi sebanyak 100% yaitu pernyataan
suatu pelayanan adalah adanya suatu perhatian, “Perawat mampu menangani masalah perawatan anda
keseriusan, simpatik, pengertian dan keterlibatan dengan tepat dan profesional” sedangkan pernyataan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan pelayanan yang mendapatkan persentase terendah sebanyak
untuk mengembangkan dam melakukan aktivitas 91,5% yaitu pernyataan “Perawat terkadang lupa
pelayanan sesuai dengan tingkat pengertian dan memberitahu dengan jelas tentang hal-hal yang harus
pemahaman dari masing-masing pihak tersebut.pihak dipatuhi dan dilarang dalam perawatan pasien”.
yang memberi pelayanan harus memiliki empati Triwibowo (2013) menyatakan berkaitan
memahami masalah dari pihak yang ingin dilayani. dengan kemampuan pemberi pelayanan untuk
Pihak yang dilayani seyogyanya memahami memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali
keterbatasan dan kemampuan orang yang melayani, tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan
sehingga keterpaduan antara pihak yang melayani dan pelayanannya sesuai dengan waktu yang disepakati.
mendapat pelayanan memiliki perasaan yang sama. Disamping itu untuk mengukur kemampuan perawat
Triwibowo (2013) menyatakan empati berarti dalam memberikan pelayanan yang tepat dan dapat
perawat memahami masalah pasien dan bertindak diandalkan. Ketepatan perawat dalam memberikan
demi kepentingan pasien, serta memberikan perhatian pelayanan serta bersikap ramah dan selalu siap
personal kepada pasien dan memiliki jam operasi menolong. Kehandalan berhubungan dengan tingkat
yang sama. kemampuan dan keterampilan yang dimiliki petugas
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dalam menyelenggarakan dan memberikan pelayanan
yang dilakukan oleh Setiawan dan I Made Kariasa kepada pasien di rumah sakit. Tingkat kemampuan
(2013). Berdasarkan hasil penelitian tingkat kepuasan dan keterampilan yang kurang dari tenaga kesehatan
empathy perawat memberikan informasi tentang tentunya akan memberikan pelayanan yang kurang
segala tindakan perawatan yang akan dilaksanakan memenuhi kepuasan pasien sebagai standar penilaian
sehingga pasien merasa nyaman dengan pelayanan terhadap mutu pelayanan.

Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Pelaksanaan Asuhan......…Tri Aulia Novitasari dan Amalia 5
Jurnal Keperawatan Bina Husada

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian mendistribusikan pelayanan yang sigap, ramah dan
yang dilakukan oleh Setiawan dan I Made Kariasa sopan.
(2013). Berdasarkan hasil penelitian tingkat kepuasan Dari hasil penelitian, teori, dan penelitian
reliability perawat tepat waktu, dan profesional dalam terkait maka peneliti berpendapat bahwa, unsur
memberikan pelayanan asuhan keperawatan, perawat kepuasan pasien keseluruhan unsur pelayanan
memberitahu apa yang harus dipatuhi dan dilarang keperawatan merupakan suatu pelayanan medis
terkait dengan perawatan pasien untuk membantu maupun non medis yang sesuai dengan ekspektasi
mempercepat proses penyembuhan pasien. pasien yaitu yang secara keseluruhan baik dan
Dari hasil penelitian, teori, dan penelitian memuaskan.
terkait maka peneliti berpendapat bahwa, unsur
kepuasan pasien reliability merupakan kemampuan 4. SIMPULAN DAN SARAN
perawat menangani masalah pasien secara profesional 4.1. Simpulan
dan tepat waktu, dengan keterampilan yang dimiliki 4.1.1 Distribusi frekuensi tingkat kepuasan pasien
berdasarkan SOP yang berlaku. responsiveness sebagian besar responden
menyatakan puas sebanyak 76,6%.
3.6 Distribusi frekuensi keseluruhan unsur 4.1.2 Distribusi frekuensi tingkat kepuasan pasien
tingkat kepuasan pasien terhadap mutu assurance sebagian besar responden
pelayanan pelaksanaan asuhan keperawatan menyatakan puas sebanyak 96,8%.
di ruang rawat inap Rumah Sakit Bunda 4.1.3 Distribusi frekuensi tingkat kepuasan pasien
Palembang tahun 2017. tangible sebagian besar responden menyatakan
puas sebanyak 94,7%.
Tabel 3.6 4.1.4 Distribusi frekuensi tingkat kepuasan pasien
empathy sebagian besar responden menyatakan
Tingkat Frekuensi Persen (%) puas sebanyak 77,7%.
kepuasan 4.1.5 Distribusi frekuensi tingkat kepuasan pasien
RATER responsiveness sebagian besar responden
Puas 82 87,2 menyatakan puas sebanyak 94,7%.
Tidak puas 12 12,8
4.2. Saran
Total 94 100
4.2.1 Bagi Rumah Sakit Bunda Palembang
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
Pada tabel 3.6 diatas dapat kita lihat bahwa kajian lebih lanjut bagi Rumah Sakit dalam
dari 94 responden dengan tingkat kepuasan pasien peningkatan pelayanan pelaksanaan asuhan
RATER perawat yang menyatakan puas sebanyak 82 keperawatan. Dari hasil penelitian terdapat beberapa
responden (87,2%) dan tingkat kepuasan pasien pelayanan keperawatan yang masih perlu dibenahi
RATER perawat yang tidak puas sebanyak 12 dan masih perlu ditingkatkan, seperti mutu pelayanan
responden (12,8%). pelaksanaan asuhan keperawatan pasien dalam
Pada hasil penelitan menunjukkan bahwa kategori pelayanan keperawatan dasar, seperti
sebagian besar responden menyatakan puas pada menyediakan waktu khusus untuk membantu pasien
tingkat kepuasan pasien keseluruhan unsur pelayanan berjalan, BAB, BAK, dll., perhatian terhadap keluhan
keperawatan yaitu sebanyak 82 responden (87,2%). yang pasien rasakan, kebersihan lingkungan,
Tjiptono (2004) dalam Nursalam (2014) pemberian dukungan moril terhadap keadaan pasien,
menyatakan mutu pelayanan keperawatan merupakan serta pemberitahuan sikap disiplin pasien selama
sebagai indikator kualitas pelayanan kesehatan pasien berada di Rumah Sakit.
menjadi salah satu faktor penentu citra institusi
pelayanan kesehatan di mata masyarakat. Hal ini 4.2.2 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya
terjadi karena keperawatan merupakan kelompok Penelitian ini sebagai wawasan dan gambaran
profesi dengan jumlah terbanyak, paling depan dan nyata untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu
terdekat dengan penderitaan, kesakitan, serta pelayanan pelaksanaan asuhan keperawatan di Ruang
kesengsaraan yang dialami pasien dan keluarganya. Rawat Inap Rumah Sakit Bunda.
Salah satu indikator dari mutu pelayanan keperawatan
itu adalah apakah pelayanan keperawatan yang DAFTAR PUSTAKA
diberikan itu memuaskan pasien atau tidak.Kepuasan
merupakan perbandingan antara kualitas jasa Anjaryani, Wike Diah. 2009.
pelayanan yang didapat dengan keinginan, kebutuhan, Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap
dan harapan.
Pelayanan Perawat di RSUD Tugurejo
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Setiawan dan I Made Kariasa Semarang. Tesis Diterbitkan. Program
(2013). Berdasarkan hasil penelitian tingkat kepuasan Pascasarjana Universitas Diponegoro;
keseluruhan unsur pelayanan keperawatan adalah Semarang.
prioritas kepuasan pasien di rumah sakit yaitu dengan
memperbaiki pelayanan dari segi medis maupun non
medis, terutama pada pelayanan keperawatan dengan

Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Pelaksanaan Asuhan......…Tri Aulia Novitasari dan Amalia 6
Jurnal Keperawatan Bina Husada

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009.


Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas.
Erlangga; Jakarta.

Nursalam, 2014.
Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam
Praktik Keperawatan Profesional. Salemba
Medika; Jakarta.

Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan.


2014.
Ringkasan Eksekutif Datadan Informasi
Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.
Diakses melalui
(Http://bppsdmk.kemkes.go.id). Pdf.
Dipublikasi senin, 1 Desember 2014 pukul
23:22.

Profil Rumah Sakit Bunda Palembang. 2017.


Rekam Medis Rumah Sakit Bunda
Palembang. Rumah Sakit Bunda Palembang;
Palembang.

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. 2015.


Indeks Kepuasan Masyarakat Periode
Agustus dan Oktober 2014. Diakses melalui
(http://rscm.co.id/research/publications/surve
iof public satisfaction index april 2015
period. Artikel. Dimutakhirkan Pada Senin,
27 Juli 2015 05:05.

Setiawan, Iwan dan I made Kariasa. 2013.


Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap
Pelayanan Perawat di Unit Gawat Darurat
Rumah Sakit Haji Jakarta. Jurnal Skripsi
Universitas Indonesia; Depok.

Suara, Mahyar, dkk. 2010


Konsep DasarKeperawatan. TIM, Jakarta.

Triwibowo, Cecep. 2013.


Manajemen Pelayanan Keperawatan di
Rumah Sakit. TIM; Jakarta.

Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Pelaksanaan Asuhan......…Tri Aulia Novitasari dan Amalia 7

Anda mungkin juga menyukai