Didalam industri geothermal, banyak pihak terlibat mulai dari para pengusaha (penjual dan pembeli/pemakai), tenaga
ahli (scientists dan engineers) sampai pihak pemerintah, kesemuanya tidak mampu mengelak dari adanya faktor
ketidakpastian dalam menetapkan besaran dan karakter cadangan geothermal terkait kelayakan proyek untuk
pengembangannya.
Para pengusaha (harus) menyadari akan adanya resiko bisnis dalam pengusahaan geothermal akibat ketidakpastian
dalam menetapkan besaran dan karakter cadangan terkait dengan ketetapan harga/kelayakan proyek.
Pemerintah adalah pihak yang memungkinkan mengurangi resiko tersebut melalui berbagai kebijakan yang
dikeluarkan.
Bisnis Geotermal
1. UNCERTAINTY (SITE SPECIFIC)
1. Kondisi lapangan satu dengan lainnya
• Kualitas uap ( kandungan gas & potensi scaling)
• Kualitas cadangan (dominan uap, dominan air)
2. Mempengaruhi Uncertainty cost.
6. ONSITE UTILIZATION
1. Tidak dapat disimpan dan ditransport
Reformasi Energi
Sumatera
Sumatera Sulawesi
Sulawesi
Reserves
Reserves :: 5,837
5,837 MWe
MWe Reserves
Reserves :: 896
896 MWe
MWe
Resources
Resources :: 7,983
7,983 MWe
MWe Resources
Resources :: 1050
1050 MWe
MWe
Medan
Tanjung Karang
Semarang
Bandung
Jawa
Jawa –– Bali
Bali Others
Others
Reserves
Reserves :: 5,526
5,526 MWe
MWe Reserves
Reserves :: 1,707MWe
1,707MWe
Resources
Resources :: 4,179
4,179 MWe
MWe Resources
Resources :: 2,059
2,059 MWe
MWe
NATIONALY OF THE PRIMARY ENERGY DISTRIBUTION
900,000
800,000
700,000 Geothermal
600,000
Hydro
Thousand BOE
1970 500,000
Gas 2002
Oil : 88% 400,000
Coal Oil : 54%
Gas : 6% Gas : 23%
300,000
Coal : 1% Coal : 17%
Hydro : 5% 200,000 Hydro : 4%
Oil
Geoth. : 0% Geoth. : 2%
100,000
0 Oil
1970 1975 1985 1990 1995 1998 2001 2002
Growth of Primary Energy Supply = + 10 %/year
The role of Oil still dominated
Year
Tahapan Pengembangan Usaha Geotermal
Eksplorasi :
Adalah rangkaian kegiatan untuk mengetahui adanya kemungkinan potensi sumberdaya geotermal di suatu
daerah.
Kegiatan eksplorasi meliputi penyelidikan geologi, geokimia, geofisika, studi lingkungan RPL/RKL. pengeboran
sumur eksplorasi dan uji produksi
Pra Studi Kelayakan (FS).
Studi kelayakan
adalah tahapan kegiatan untuk memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan dalam penentuan
kelayakan usaha pertambangan Geotermal di suatu daerah, studi tersebut meliputi aspek :
teknis,
ekonomi dan
Lingkungan (AMDAL).
Eksploitasi
Adalah rangkaian kegiatan meliputi pengeboran sumur pengembangan dan reinjeksi, pembangunan langan dan
operasi produksi.
Pemanfaatan
Pemanfaatan Tidak Langsung adalah kegiatan usaha pemanfaatan energi geotermal sebagai penggerak turbin
pembangkit tenaga listrik baik untuk kepentingan umum maupun untuk kepentingan sendiri.
Pemanfaatan Langsung adalah kegiatan usaha pemanfaatan energi dan/atau fluida geotermal untuk keperluan non
listrik (pemanas ruangan, pengeringan/agro bisnis, wisata/pemandian) baik untuk kepentingan umum maupun
untuk kepentingan sendiri.
2 tahun 3-4 tahun 25-30 tahun
Perizinan, Amdal, RPL/RK dan Pemboran sumur Eksplorasi , Pemipaan, Pembangunan PLTP
Pembebasan lahan Studi Kelayakan, Pemboran sumur dan Transmisi, Komersialisasi
Eksploitasi dan Reinjeksi
Tabel – 1
Bagan Alir Pengembangan Geotermal Tahun 1 s/d 3