(LITERATURE REVIEW)
Nurpadila1, Sulfitri2, Sabrina Rezky Amalia3, Rahmaniah Usman4, Amanda Eka Suci5,
Rizka Sudirman6
1,2,3,4,5,6
Universitas Negeri Makassar
Email: nurpadila625@gmail.com
ABSTRAK
Mutu pelayanan Kesehatan di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan. Saat ini
mutu pelayanan kesehatan perlu menjadi focus utama bagi Masyarakat Indonesia. Beberapa ma-
salah yang umum terjadi adalah aksebilitas ysng terbatas, ketidakmerataan mutu pelayanaan antara
perkotaan dan pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana mutu pelayanan
Kesehatan di fasilitas Kesehatan yang ada di Indonesia. Penelitian ini menggunakan dan studi
pustakayang mengkaji mutu pelayanan kesehatan, hubungan mutu pelayanan Kesehatan dari
berbagai sumber seperti jurnal online, Scholar Google, Publish and Perish dan media online
lainnya. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian online ini adalah “mutu pelayanan
Kesehatan” dan “hubungan mutu pelayanan Kesehatan”. Berdasarkan hasil pencarian di berbagai
media online, penulis akhirnya mengumpulkan 30 jurnal yang sesuai dan akan dibahas secara men-
dalam dalam penelitian ini.
Keyboards: Mutu Pelayanan Kesehatan, Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan, Evaluasi Mutu
Pelayanan Kesehatan.
1
PENDAHULUAN
salah satu syarat pelayanan kesehatan. Mutu terus menerus. (Cynthia et al., 2018).
2
Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan terukur (Sultan, 2018). Pelayanan yang me-
publik. Dalam undang-undang tersebut di- menuhi standar yang telah ditetapkan me-
jelaskan bahwa standar pelayanan adalah mang menjadi bagian yang perlu dicermati.
tolak ukur yang dipergunakan sebagai pe-
Tujuan penelitihan ini untuk menge-
doman penyelenggaraan pelayanan dan ac-
tahui bagaimana Mutu pelayanan kesehatan
uan penilaian kualitas pelayanan sebagai
dan kualitas pelayanan dalam program Ja-
kewajiban dan janji penyelenggara kepada
minan Kesehatan Nasional.
masyarakat dalam rangka pelayanan yang
berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan
3
layanan sangat baik. Pada penelitian ini hubungan yang signifikan antara mutu pela-
setelah dilakukan analisa data menggunakan yanan postnatal care yang meliputi dimensi
aspek fisik, dimensi reliabilitas, dimensi in-
Uji Koefisien Korelasi Spearman’s Rank teraksi personal, dimensi pemecahan masa-
diperoleh P Value 0,000 atau P Value < 0,01. lah, dan dimensi kebijakan dengan kepuasan
Berdasarkan hasil penelitian hubungan ibu nifas di Puskesmas Karangdoro Kota Se-
mutu pelayanan dengan kepuasan pasien marang. Oleh karena itu, peningkatan mutu
BPJS rawat jalan di Puskesmas Bangsal- pelayanan postnatal care dapat meningkatkan
sariJember menunjukkan hasil penelitian kepuasan ibu nifas terhadap pelayanan terse-
bahwasanya ada hubungan yang signifikan but. Selain itu, petugas kesehatan yang
antara mutu pelayanan kesehatan dengan menggunakan pakaian yang bersih dan rapi
kepuasan pasien peserta BPJS rawat jalan, juga dapat meningkatkan kepuasan pasien.
dimana semakin baik mutupelayanan- Kepuasan pada masa nifas juga dapat
kesehatan maka kepuasan berdampak pada perilaku pasien selanjutnya
pasien juga meningkat. yaitu loyalitas terhadap pelayanan kesehatan
tersebut.
C. Mutu Pelayanaan Kesehatan Setelah Per-
salinan Yang Berhubungan Dengan D. Dimensi Mutu Pelayanan Kesehaan Di
Kepuasan Pelayanan Ibu Nifas Poliklinik Rumah Tahanan Negara Kelas
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ila Palu
ada hubungan antara dimesi aspek fisik Hasil penelitian dari dimensi reliability
(p=0,003), reliabilitas (p=0,003), interaksi (keandalan) 100% responden menyatakan
personal (p=0,000), pemecahan masalah baik, dari dimensi responsiveness (ketangga-
(p=0,015), dan kebijakan (p=0,001) dengan pan) 100% responden menyatakan baik, dari
kepuasan ibu nifas. Semakin baik mutu post- dimensi assurance (jaminan) 100% re-
natal care, semakin baik tingkat kepuasan ibu sponden menyatakan baik, dari dimensi em-
nifas. Semua aspek mutu perlu ditingkatkan pathy (empati) 100% responden menyatakan
agar mutu semakin baik. Berdasarkan hasil baik, dan dari dimensi tangible (bukti fisik)
penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat 98,3% responden menyatakan baik dan 1,7%
4
responden menyatakan kurang baik. artinya 4 kali mempengaruhi kepuasan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat pasien.
disimpulkan bahwa dimensi mutu pelayanan
Berdasarkan penelitian yang telah dil-
kesehatan yang meliputi reliability (kehanda-
akukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai
lan), responsiveness (Ketanggapan), As-
berikut:
suance (Jamianan), Empthy (Empati), dan
Tangible (Bukti Fisik) pada Poliklinik Ru- 1) Ada pengaruh Kompetensi Tehnis ter-
mahTahanan Negara Kelas II A Palu mempu- hadap Kepuasan pasien di ruang rawat
nyai pelayanan kesehatan yang baik. inap RS Imelda Pekerja Indonesia di-
peroleh bahwa hipotesis kerja (Ha)
E. Evaluasi Mutu Pelayanan Kesehatan Ter- diterima yang artinya ada pengaruh an-
Hasil penelitian uji chi square menun- Kepuasan pasien di ruang rawat inap RS
jukkan bahwa ada pengaruh 8 variabel yaitu Imelda Pekerja Indonesia diperoleh
kompetensi teknis,hubungan antar manusia, bahwa hipotesis kerja (Ha) diterima yang
efektivitas, efisiensi, kontinuitas, kea- artinya ada pengaruh antara Akses pela-
manan memiliki p-value <α 0,05, artinya 3) Ada pengaruh Efektivitas Terhadap
manan,hubungan antar manusia dan kenya- bahwa hipotesis kerja (Ha) diterima yang
Medan, dan uji multivariate dengan hasil uji 4) Ada pengaruh Efisiensi Terhadap Kepua-
regresi logistik berganda menunjukkan san pasien di ruang rawat inap RS Imelda
dominan dengan odds ratio (OR) 45.348 hipotesis kerja (Ha) diterima yang artinya
5
ada pengaruh antara efisiensi dengan diperoleh bahwa hipotesis kerja (Ha)
kepuasan pasien. diterima yang artinya ada Pengaruh an-
tara hubungan antar manusia dengan
5) Ada pengaruh kontinuitas Terhadap
kepuasan pasien
Kepuasan pasien di ruang rawat inap RS
8) Ada pengaruh Kenyamanan Terhadap
Imelda Pekerja Indonesia diperoleh
Kepuasan pasien di ruang rawat inap RS
bahwa hipotesis kerja (Ha) diterima yang
Imelda Pekerja Indonesia diperole-
artinya ada pengaruh antara kompetensi
hbahwa hipotesis kerja (Ha) diterima
teknis dengan kepuasan pasien .
yang artinya ada Pengaruh antara kenya-
6) Ada pengaruh Keamanan Terhadap
manan dengan kepuasan pasien.
Kepuasan pasien di ruang rawat inap RS
9) Hasil penelitian analisis multivariat di-
Imelda Pekerja Indonesia . diperoleh
peroleh bahwa variabel kompetensi
bahwa hipotesis kerja (Ha) diterima yang
tehnis bernilailebih dominan dari variabel
artinya ada pengaruh antara keamanan
lainnya, artinya variabel kompetensi
dengan kepuasan pasien.
tehnis paling berpengaruh terhadap
7) Ada pengaruh Hubungan antar manusia
kepuasan pasien di ruang rawat inap RS
Terhadap Kepuasan pasien di ruang rawat
Imelda Pekerja Indonesia
inap RS Imelda Pekerja Indonesia
6
perawat yang baik. Hubungan antara persepsi mutu pela-
Hasil penelitian ini didapat bahwa se- yanan dengan kepuasan pasien peserta BPJS
bagian besar responden merasa puas terhadap di Puskesmas Pingka Tenga, dari 60 re-
pelayanan di Puskesmas Pingkan Tenga su- sponden yang memiliki persepsi mutu pela-
dah baik. Kepuasan responden dikarenakan yanan baik, 52,4% merasa puas sedangkan
pasien puas terhadap pelayanan pendaftaran yang tidak puas sebanyak 4,8%. Data juga
tepat dan tidak berbelit-belit, kesiapan dokter menunjukkan bahwa dari 45
dalam melayani pasien, tanggapan perawat, responden yang memiliki persepsi mutu
dokter cepat dan tanggap terhadap keluhan pelayanan kurang baik,19,0% merasa puas
keluarga atau pasien, informasi mengenaitin- sedangkan sebanyak 23,8% merasa tidak
dakan yang dilakukan, kesempatan bertanya puas. Dilihat dari nilai signifikansi sebesar
pada dokter, pasien dapat berbicara secara 0,000 dengan demikian probabilitas (signif-
pribadi mengenai penyakitnya, peralatan ikansi) lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05),
medis untuk pemeriksaan atau mengobati maka ada hubungan antara persepsi mutu pe-
pasien, ketersediaan dan kelengkapan obat, layanan dengan kepuasan pasien peserta
kecepatan petugas dalam melayani admin- BPJS di Puskesmas Pingkan Tenga.
istras keuangan, dan adanya kejelasan
mengenai perincian biaya.
G. Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap 0,05; Assurance nilai ρ value sebesar 0,00 <
Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rumah 0,05; Empathy nilai ρ value sebesar 0,00 <
Sakit Izza Karawang. 0,05. Secara serempak tangible, reliability,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responsivenes, assurance, dan empathy mem-
terdapat hubungan antara mutu pelayanan da- iliki hubungan signifikan terhadap kepuasan
lam dimensi tangible memiliki hubungan ter- uji multivariate sebesar 0,00 < 0,05. Variabel
hadap kepuasan pasien rawat inap dengan yang paling besar pengaruhnya terhadap
nilai ρ value sebesar 0,08 < 0,05. Terdapat kepuasan pasien rawat inap adalah variabel
hubungan kepuasan pasien dengan dimensi responsiveness (ketanggapan) yang mempu-
Reliability nilai ρ value sebesar 0,00 < 0,05; nyai nilai p (Sig) 0,013 < 0,05 dengan nilai
Responsiveness nilai ρ value sebesar 0,08 < EXP (B) atau disebut juga dengan nilai Odds
7
Ratio (OR) 8,658. karena petugasnya lambat di tempat dan ja-
Dari penelitian dapat diketahui bahwa rangnya dokter berada di puskesmas.
Tangible (wujudnyata), Reliability (kehanda- Dalam penelitian ini yaitu belum
lan), Responsiveness (ketanggapan) Anssur- efesien dan efektifnya pelayanan yang
ance (jaminan) dan Empathy (empati) meru- diberikan petugas kesehatan di UPTD pusk-
pakan variabel yang paling mempengaruhi esmas Lalundu. Puskesmas diharapakan
kepuasan pasien rawat inap. Disarankan melakukan pengusulan tenaga kesehatan
kepada Rumah Sakit Izza Karawang dapat terutama tenaga perawat dan penambahan
meningkatkan mutu pelayanan dapat me- fasilitas kesehatan seperti ruangan imunisasi
maksimalkan kepercayaan pasien dalam me- serta menerapkan kedisplinan waktu agar
manfaatkan pelayanan kesehatan. menjadi penilaian bagi mutu pelayanan
kesehatan di Puskesmas Lalundu Kabupaten
H. Studi Pengorganisasian terhadap Mutu Donggala.
Pelayanan Kesehatan di UPTD Pusk-
esmas Lalundu Kabupaten Donggala. I. Hubungan Mutu Pelayanan Keperawa-
Hasil penelitian di puskesmas Lalundu tan dengan Tingkat Kepuasan Pasien di
terhadap dimensi mutu pelayanan kesehatan Ruang Asoka RSUD Dr. R. Koesma Tu-
ditinjau dari yaitu : 1) ketanggapan sudah ban.
baik, 2) tanggung jawab sudah baik, 3) Hasil penelitian didapatkan sebagian be-
efesiensi baik 4) dan efektivitas belum baik sar pasien merasa cukup puas dengan pela-
di Puskesmas Lalundu Kabupaten Dong- yanan keperawatan yang cukup baik. Hasil
gala. Hal ini dikarenakan SDM yang masih Uji Korelasi Spearmen (rs) didapatkan, var-
terbatas, fasilitas belum memadai, ketidak iabel mutu pelayanan keperawatan (p <0,05)
disiplinan waktu petugas kesehatan dalam mempunyai hubungan terhadap tingkat
bekerja sehingga penilaian masyarakat kepuasan pasien dengan korelasi sedang (r =
mengatakan bahwa pelayanan yang diberi- 0,476) dan arah korelasi positif yang berarti
kan di UPTD Puskesmas Lalundu masih ku- semakin baik mutu pelayanan keperawatan
rang maksimal pelayanan yang diberikan sa- maka semakin tinggi tingkat kepuasan
lah satunya yaitu jam pelayanan yang lambat pasien.
8
Berdasarkan hasil penelitian ini pela- bahwa pada tindakan pelayanan keperawatan
yanan keperawatan di ruang asoka sudah pada tahap persiapan perawat sudah cukup
cukup baik pada tahap persiapan karena bagus tetapi menurun pada tahap pelaksanaan
perawat terampil berhubungan dengan dan terminasi.
bagaimana cara perawat mengikuti standart Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa
pelayanan yang telah ditetapkan dalam hal diruang asoka kepuasan pasien dalam kate-
kepatuhan, ketepatan, kebenaran, dan kon- gori sedang karena kinerja dan pelayanan
sistensi dalam melakukan persiapan sebelum perawat dalam memberikan tindakan
melakukan tindakan keperawatan kepada keperawatan yang relatif kurang tanggap atau
pasien, dan dengan melihat beberapa item cukup lama sehingga pasien tidak cukup puas
yang terdapat pada kuesioner, yaitu sebagian dengan kinerja pelayanan yang diberikan, da-
besar responden menilai perawat dalam lam hal ini kepuasan pasien sangat pengaruhi
memberi pelayanan keperawatan yaitu cukup oleh faktor pelayanan yang diberikan
baik yang mendapat nilai paling tinggi yaitu perawat. Kepuasan responden hanya berada
pada tahap persiapan, pada tahap persiapan kategori sedang mungkin dikarenakan juga
ini perawat terlihat sudah siap mulai dari diri dari pengalaman responden yang pernah me-
dan alat yang diperlukan dalam hal ini be- manfaatkan RSUD dr. R. Koesma Tuban da-
berapa responden mengungkapkan bahwa lam mengatasi masalah kesehatannya. Pen-
perawat tidak terlihat bolak balik ke ruang galaman tersebut dapat mempengaruhi
perawat untuk mengambil alat tetapi pada penilaian responden menjadi biasa saja pada
tahap pelaksanaan mengalami penurunan layanan yang baik maupun yang kurang baik.
yaitu berdasarkan ungkapan dari responden dilihat dari segi karakteristik layanan,
perawat tidak memperhatikan keadaan pasien kemungkinan perawat memberikan layanan
saat melakukan tindakan keperawatan dalam yang sewajarnya, tidak memberikan layanan
hal ini pasien merasa kurang nyaman begitu yang eksklusif maupun tidak memberikan
pula pada tahap terminasi responden layanan yang kurang baik. faktor lain yang
mengungkapkan perawat setelah melakukan menyebabkan tingkat kepuasan sedang ada-
tindakan keperawatan tidak memperhatikan lah keadaan responden saat menjawab
perkembangan klien. Dapat disimpulkan kuesioner.
9
Hasil penelitian menunjukkan bahwa membina asuhan mandiri
hipotesis pada penelitian ini diterima yaitu (p=0,000;OR=3,860), pelayanan registrasi
ada hubungan mutu pelayanan keperawatan (p=0,004;OR=4,835), pengumpulan data
dengan tingkat kepuasan pasien. terdapat (p=0,000;OR=3,827) dengan mutu pela-
hasil penelitian tentang pelayanan keperawa- yanan kesehatan tradisional di provinsi Su-
tan dengan tingkat kepuasan yang men- matera Selatan tahun 2021. Tidak ada hub-
dukung hasil penelitian ini, yaitu penelitian ungan kekehandalanan (p= 0,394), empati
dengan judul “Hubungan Kualitas Pelayanan (p= 0,896), bukti fisik (p= 0,896), jaminan
Tenaga Perawat dengan Tingkat Kepuasan (p= 0,622) dengan pelayanan kesehatan
Pasien di Ruang Rawat Inap Badan RSUD dr. tradisional di provinsi Sumatera Selatan ta-
H. Soewondo Kendal”.7 Hasil penelitian ter- hun 2021. Variabel yang paling dominan
sebut juga menunjukkan bahwa ada hub- adalah pelayanan kesehatan tradisional (p=
ungan yang bermakna antara persepsi pasien 0,008; OR= 3,179).
terhadap mutu pelayanan dengan kepuasan Kesimpulan dari penelitian ini, seba-
pasien. gian besar puskesmas melakukan mutu
Hampir setengah dari total perawat di (78,6%), tidak ada tenaga terlatih (57,9%),
ruang Asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban membina asuhan mandiri (50,5%), tidak ada
memiliki mutu pelayanan keperawatan yang pelayanan fasilitas registrasi (80,2%), ada
cukup baik; hampir setengah dari total pasien pengumpulan data (74,2%), kehandalan
merasa cukup puas dengan pelayanan yang baik (50,5%), daya tanggap yang baik
keperawatan yang diperoleh; Ada hubungan sebanyak 141 puskesmas (77,5%), empati
mutu hubungan pelayanan keperawatan (86,8%), bukti fisik yang baik (86,8%), ja-
dengan tingkat kepuasan pasien di ruang minan yang baik (81,9%) dan pelayanan
Asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban. Kesehatan tradisional yang baik (67,6%).
Temuan penelitian ini dapat digunakan oleh
J. Analisis Mutu Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan provinsi Sumatera Selatan
Tradisional Tingkat Puskesmas agar dapat meningkatkan kapasitas SDM
Hasil dari penelitian ini yaitu ada hub- Kesehatan tradisional, pendamping
ungan tenaga terlatih (p=0,000;OR=4,107), Kesehatan tradisional.
10
K. Manajemen Pelayanan Kesehatan a. Manajemen pelayanan di IRJ/Poliklinik
diInstalasi Rawat Jalan/Poliklinik RSUD RSUD Kabupaten Buleleng meliputi
Kabupaten Buleleng perencanaan yang merupakan fungsi da-
Dari hasil penelitian ditemukan fakta sar manajemen, pengorganisasian yakni
bahwa manajemen pelayanan IRJ/Poliklinik membagi-bagi tugas dan pekerjaan
RSUD Kabupaten Buleleng meliputi kepada pegawai sesuai bidang keahl-
perencanaan yang merupakan fungsi dasar iannya, pengarahan yakni memberikan
manajemen, pengorganisasian, pengarahan, instruksi, arahan, bimbingan dan
pengkoordinasian, dan pengendalian yang pengawasan terhadap kinerja pegawai,
merupakan fungsi terakhir dari proses mana- pengkoordinasian yang bertujuan untuk
jemen Faktor pendukung manajemen pela- mencegah kekacauan, percekcokan, dan
yanan di IRJ/Poliklinik RSUD Kabupaten kekembaran atau kekosongan pekerjaan
Buleleng dari sis internal adalah tersedianya serta mengarahkan supaya semua pega-
SDM yang berkompeten serta adanya sarana wai dapat bekerja dengan baik untuk
dan prasarana yang mendukung pelayanan. mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Faktor pendukng eksternalnya adalah adanya Terakhir adalah pengendalian yang meru-
sistem rujukan pelayanan kesehatan yang pakan fungsi terakhir dari proses mana-
menyebabkan jumlah kunjungan pasien ke jemen.
IRJ/Poliklinik RSUD Kabupaten Buleleng b. Faktor pendukung manajemen pelayanan
berkurang secara signifikan. Sedangkan di IRJ/Poliklinik RSUD Kabupaten
faktor penghambatnya adalah angaran yang Buleleng, dari sisi internal adalah terse-
dikelola jauh berkurang karena jumlah kun- dianya SDM yang berkompeten serta
jungan yang menurun. Berkurangnya ang- adanya sarana dan prasarana yang men-
garan yang dikelola berakibat pada jumlah dukung pelayanan dan memberikan ken-
jasa pelayanan yang diterima pegawai juga yamanan kepada masyarakat
berkurang. pengunjung. Faktor pendukung eskter-
Dari hal-hal yang disampaikan dalam nalnya adalah adanya Permenkes RI ten-
hasil penelitian dan pembahasan tersebut di tang sistem rujukan yang menyebabkan
atas, dapat disimpulkan beberapa hal se- jumlah kunjungan pasien ke IRJ RSUD
bagai berikut : Kabupaten Buleleng menjadi berkurang
11
cukup signifikan sehingga lebih mudah evaluasi di setiap pelayanan yang diberikan.
dalam memberikan pelayanan. Se- Perencanaan pelayanan kesehatan di
dangkan faktor penghambat manajemen RSLKSM melibatkan Santri Siaga dan
pelayanannya adalah anggaran yang alumni Santri Siaga secara penuh.
dikelola jauh berkurang karena jumlah Perencanaan menghasilkan keputusan bahwa
kunjungan yang menurun cukup signif- metode pelayanan kesehatan di RSLKSM
ikan. Berkurangnya anggaran yang yang digunakan adalah thibbun nabawi dan
dikelola berakibat pada jumlah jasa pela- konvensional. Gabungan metode pelayanan
yanan yang diterima pegawai juga berku- diterapkan dalam pelayanan promotif
rang. (ruqyah dan pelatihan nasional thibbun nab-
awi), preventif (bekam, facial, dan cek
L. Manajemen Pelayanan Kesehatan di Pon- kesehatan, dan jenis pelayanan) dan kuratif
dok Pesantren Attanwir Bojonegoro Jawa (penyuluhan kesehatan, bekam dan facial
Timur masal, serta donor darah). Terlaksannya pela-
Hasil penelitian yang diperoleh yanan kesehatan dilakukan dengan koordi-
menunjukkan bahwa setiap tahapan dalam nasi antar divisi, pembina dan alumni Santri
pelaksanaan manajemen pelayanan bersifat Siaga. Pembina, pengurus harian (ketua dan
multi-faceted yaitu secara komprehensif, ter- wakil ketua SS), dan alumni menjadi tim pen-
integrasi, mendalam dan terperinci. Sifat pe- gontrol dilapangan maupun dalam pelaporan
layanan multi-facated dapat ditemukan da- kegiatan. Evaluasi dilakukan setelah kegiatan
lam kegiatan pelayanan kesehatan, salah berakhir untuk jenis pelayanan kuratif dan
satunya dalam pelaksanaan kegiatan bekam promotif, setiap satu bulan sekali untuk pela-
masal. yanan preventif dan satu tahun sekali untuk
Berdasarkan hasil penelitian di atas, pelayanan yang dilakukan oleh tim Santri
disimpulkan bahwa manajemen pelayanan Siaga.Manajemen pelayanan kesehatan
kesehatan di Pondok Pesantren Attanwir Bo- memberikan dampak terhadap kesadaran
jonegoro dilaksanakan secara multi-faceted warga pondok pesantren khususnya santri da-
mulai dari merencanakan dan menetapkan lam meningkatkan hidup sehat. Hal tersebut
kebutuhan santri dan masyarakat hingga ditunjukkan dengan adanya peningkatan ter-
12
hadap kesadaran kesehatan santri Pondok Pe- ungan antara faktor reliability (kehandalan)
santren Attanwir, melalui pengetahuan, sikap dengan kepuasan pasien di unit rawat inap di
dan tindakan kesehatan yang berdampak UPT Puskesmas Cibungbulang Kabupaten
pada penurunan jumlah penyakit (seperti sca- Bogor. Dengan p- value 0.285 (0,05) Tidak
bies, utikaria, asma, flu dan batuk) yang ter- terdapat hubungan antara faktor assurance
jadi pada santri. (jaminan) dengan kepuasan pasien di unit
rawat inap di UPT Puskesmas Cibungbulang
M. Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Kabupaten Bogor. Dengan p value 0.702 > a
Dengan Kepuasan Pasien Peserta BPJS di (0,05). Terdapat hubungan antara faktor re-
Unit Rawat Inap Puskesmas Cibung- sponsiveness (daya tanggap) dengan kepua-
bulang Kabupaten Bogor Tahun 2018 san pasien di unit rawat inap di UPT Pusk-
Hasil penelitian ini menunjukan esmas Cibungbulang Kabupaten Bo-
bahwa faktor tangible (p-value=0,125), gor.Dengan p-value 0,000<« (0,05).Terdapat
faktor reliability (p-value = 0,285), dan faktor hubungan antara faktor empathy (perhatian)
assurance (p-value = 0,702) tidak terdapat dengan kepuasan pasien di unit rawat inap di
hubungan dengan kepuasan pasien dipusk- UPT Puskesmas Cibungbulang Kabupaten
esmas cibungbulang. Sedangkan faktor re- Bogor. Dengan p value 0.000 < a (0,05).
sponsiveness (p-value =0,000 dan faktor
empathy (p-value =0,000) terdapat hub-
ungan dengan kepuasan pasien di pusk- N. Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan Ter-
Berdasarkan hasil penelitian yang dil- Inap Di Ruang Dewasa Umum Rumah Sa-
bahwa Tidak terdapat hubungan antara faktor 66item sahih dari 69item pada variabel
tangible (bukti langsung) dengan kepuasan kepuasan pasiendan 46 item sahih dari 52
pasien di unit rawat inap di UPT Puskesmas item pada variabel kualitas pelayanan. Item
value 0,125 a (0,05). Tidak terdapat hub korelasi minimal 0,30. Item sahih ditunjuk
13
kan dari nilai r yang berkisar antara 0,3 -0,7. tinggi mutu pelayanan kesehatan maka se-
Sedangkan untuk 3item yang dianggap makin tinggi pula kepuasan pasien.
gugur, karena koefisien korelasi kurang dari
0,30.Uji reliabilitas instrumen kepuasan
pasien ditemukan nilai reliabilitas sebesar O. Faktor-Faktor Yang Berhubungan
0,965 sedangkan untuk instrumen mutu pela- Dengan Mutu Pelayanan Kesehatan Di
yanan kesehatan ditemukan nilai reliabilitas Rumah Sakit Stella Maris Bintang Laut
sebesar 0,952yang artinya reliabel.Adapun Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Nias
uji normalitas pada kedua variabel diperoleh Hasil uji statistic menunjukkan bahwa
hasil bahwa sebaran data sudah memenuhi ada pengaruh yang signifikan antara assur-
normalitas, karena sudah mendekati garis ance dengan mutu pelayanan di instalasi
normal. Rawat Jalan Rumah Sakit Stella Maris Bin-
Berdasarkan hasil analisadata tang Laut Kecamatan Teluk Dalam Kabu-
penelitian dapat disimpulkan bahwa rhitung= paten Nias Selatan Dengan Nilai
0,834lebih besar daripada rtabelyaitu sebesar p=0,027<0,05.
0,181 . Dengan demikian rhitung= 0,834, p =
Berdasarkan hasil penelitian, maka
0,000, taraf signifikan p < 0,05, dan df = n -
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan an-
2 = 117 -2 = 115 dengan pengujian dua arah
tara factor Reliability, Assurance, Tangibles,
dapat diperoleh harga rtabel= 0,181 Hasil ter-
Empaty, Responsivenss terhadap mutu pela-
sebut menggambarkan bahwa rhitung> rta-
yanan Kesehatan di Rumah Sakit Stella Ma-
bel(0,834> 0,181), maka hipotesis nol (Ho)
ris Bintang Laut.
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Artinya “Terdapat pengaruh mutu pelayanan
kesehatan terhadap tingkat kepuasan pasien P. Hubungan Kualitas Pelayanan terhadap
rawat inap diruang dewasa umum Rumah Sa- Loyalitas Pasien Rawat Inap Umum di Ru-
kit X Kabupaten Gresik”. Hasil perhitungan mah Sakit Umum Daerag Kota Kendari ta-
nilai korelasi memperlihatkan r = 0,834 hun 2019.
menunjukkan adanya hubungan positif antara
Bukti langsung/ penampilan fisik adalah
mutu pelayanan kesehatan terhadap kepuasan
adalah dimana petugas kesehatan menunjuk
pasien. Hasil tersebut menunjukkan semakin
14
kan sikap ramah dan sopan santun dalam yanan berdasarkan aspek keterandalan
melayani pasien dan sangat memperhatikan dengan loyalitas pasien.
kelengkapan peralatan dan kenyamanan yang 4) Terdapat hubungan kualitas pelayanan
ada di rumah sakit. Karena sikap ramah dan berdasarkan aspek jaminan/ kepastian
sopan santun petugas kesehatan kepada dengan loyalitas pasien.
pasien akan menumbuhkan tingkat kepuasan
dari pasien kepada petugas kesehatan.
Kelengkapan peralatan di rumah sakit akan PENUTUP
meningkatkan keinginan pasien untuk kem- Mutu pelayanan merupakan Kesesuaian an-
bali lagi berobat di rumah sakit ini. tara pelayanan Untuk meningkatkan mutu
Dari segi kenyamanan sangat ber- Kesehatan yang diberikan dalam proses pe-
pengaruh terhadap bukti langsung karena layanan dengan keinginan atau kebutuhan
ketika seorang pasien nyaman terhadap fasil- pasien. Program peningkatan mutu dan
itas yang ada di rumah sakit maka mereka keselamatan pasien dibutuhkan sebuah Pusk-
akan kembali lagi datang ke rumah sakit ini
esmas pelayanannya. Kepuasan pasien sangat
jika sakit atau akan menyampaikan kepada
penting dalam memastikan layanan
keluarga atau kerabat dekat tentang fasilitas
kesehatan puskesmas memiliki kualitas ter-
yang cukup yang mereka dapatkan di rumah
sakit ini. baik. Kepuasan pasien sulit diperkirakan dan
dapat berubah-ubah sebagai akibat dari
Hasil penelitian menunjukan:
keadaan kehidupan manusia. Antara kesan
1) Terdapat hubungan antara kualitas pela-
pasien terhadap mutu pelayanan puskesmas
yanan berdasarkan aspek bukti lang-
dan kepuasan pasien rawat jalan, terdapat
sung/ penampilan fisik dengan loyalitas
keterkaitan antara lima unsur mutu pelayanan
pasien.
2) Terdapat hubungan antara kualitas pela- kesehatan: bukti fisik (tangible), ketergan-
yanan berdasarkan aspek empati dengan tungan, daya tanggap, jaminan, dan empati.
loyalitas pasien. Kepuasan pasien rawat jalan di puskesmas
3) Terdapat hubungan antara kualitas pela dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain
15
kenyamanan dan kebersihan fasilitas pela- Indonesian journal of health and
yanan kesehatan, ketersediaan sarana dan medical, 305-318.
prasarana yang lengkap, sikap dari petugas Issumi maharani tanjung, t. n. (2023).
pemberi pelayanan kesehatan serta cepat Evaluasi mutu pelayanan kesehatan
tanggap dari petugas pemberi pelayanan terhadap kepuasan pasien di instalasi
17