Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kebidanan 10 (01) 1 - 102

Jurnal Kebidanan
http : //www. journal.stikeseub.ac.id

KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN BIDAN DI POSKESDES

Allania Hanung1) Tinah2) Ayu Rosita Fidianata3)


1), 2), 3)
Program Studi D III kebidanan, STIKES Estu Utomo Boyolali
E-mail: allaniahanung@gmail.com

ABSTRAK
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
bidan yang telah terdaftar (teregistrasi) yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau
rujukan. Pelayanan kesehatan yang bermutu semakin diperlukan dalam memenuhi tuntutan
kebutuhan masyarakat. Bidan memang harus memuaskan pelanggan, sebab kalau pelanggan tidak
dipuas pelanggan akan meninggalkan dan menjadi pelanggan pesaing untuk mendapatkan
pelayanan yang diharapkan, hal ini akan menurunkan laba dan bahkan menimbulkan kerugian.
Oleh karena itu, bidan desa diharapkan untuk selalu konsisten pada perannya, terutama kuantitas
dan kualitas pelayanan dalam upaya memuaskan kebutuhan dan keinginan pasien. Tujuan
Penelitian : Untuk mengetahui kepuasan pasien KIA yang kunjungan ke bidan di desa pucangan.
Metode penelitian : Penelitian yang dilakukan dengan analitik observasional dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah pasien KIA
yamg memeriksakan diri diBidan Desa Pucangan dengan 34 pasien KIA, dengan teknik sampling
aksidental dan analisa data dengan Kuesioner. Hasil Penelitian : Responden yang paling banyak
adalah responden yang melakukan kunjungan tetap dengan kepuasan pelayanan bidan cukup yaitu
22 responden (64,7%), Hasil perhitungan chi square dengan α = 0,05, diperoleh nilai p value 0.000
< 0.005, berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulan : Dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan kepuasan pelayanan bidan desa dengan kunjungan pasien KIA.

Kata Kunci : Kepuasan, pelayanan, bidan

PATIENT SATISFACTION AT MIDWIFE SERVICES AT POSKESDES

ABSTRACT
Background: midwifery Services are an integral part of the system of health services provided by
the registered midwife (registered) can be done independently, collaboration or referral. Quality
health care is increasingly necessary in meeting the demands of the needs of the community.
Midwives did have to satisfy customers, because if the customer is not dipuas customers would
leave and become a customer of a competitor to get a service that is expected, it will lower profits
and even losses. Therefore, the village midwife is expected to always be consistent on its role,
particularly the quantity and quality of service in an effort to satisfy the needs and wishes of the
patient. Research objectives: to know the patient's satisfaction KIA is a visit to a midwife in the
village of pucangan. Research methods: research conducted with observational analytic approach
with the use of cross sectional. The population in this research is the patient checked himself in to
KIA'S midwives, Village Pucangan with 34 patients with KIA, aksidental sampling and analysis
data by questionnaire. Research results: Respondents most respondents that do visit are fixed to
the satisfaction of enough midwives services 22 respondents (64,7%), the results of the calculation
of the chi square with α = 0.05, the p value obtained value 0000 0,005, meaning < Ha Ho
accepted and rejected. Conclusion: From this research it can be concluded that there is a
relationship of service satisfaction with patient visits the village midwife KIA

Keywords: patient, satisfaction , midwife

28 Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018


PENDAHULUAN
Pelayanan kebidanan adalah 93% kunjungan antenatal (KIA), 80 %
bagian integral dari sistem pelayanan dari pelayanan keluarga berencana
kesehatan yang diberikan oleh bidan dilakukan oleh bidan. Angka kunjungan
yang telah terdaftar (teregistrasi) yang merupakan tolak ukur kesukses suatu
dapat dilakukan secara mandiri, bidan desa dalam menilai efektivitas dan
kolaborasi atau rujukan (Keputusan efisiensi pelayananan yang diberikan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia apakah sesuai dengan harapan pasien
Nomor 369 / MENKES / SK/ III /2007). atau belum.
Peran aktif bidan dalam Kesehatan Ibu Berkaitan dengan pelayanan yang
Dan Anak sudah sangat diakui oleh bermutu atau berkualitas yang
semua pihak. Seiringnya perkembangan dihubungkan dengan kepuasan, maka
ilmu pengetahuan, sosial dan ekonomi menurut Zeithaml dan M.T.Bitner dan
pada masa kini dan masa depan Adrian Palmer (2001) yang dikutip Sari
menunjukkan bahwa masyarakat semakin ada lima faktor yang mempengaruhi
menyadari perlunya meningkatkan dan mutu pelayanan yaitu keandalan
mempertahankan kualitas hidup (quality (reliability), ketanggapan
of life) di masyarakat sehingga semakin (responsivenes), jaminan (assurance),
maju tingkat pendidikan yang kemudian empati (empathy) dan keberwujudan
membuat masyarakat dapat memberikan (tangibles)(Sari, 2008). Kelima hal
penilaian terhadap kualitas pemenuhan tersebut adalah penentu kepuasa klien
kebutuhan. Begitu kompleksnya masalah pada pelayanan bidan. Kepuasan
kehidupan sekarang ini menyebabkan didapatkan dari membandingkan
masalah kesehatan benar-benar ekspektasi dan harapan terhadap
merupakan kebutuhan penting. kenyataan yang klien dapatkan
Pelayanan kesehatan yang (Supranto, 2006).
bermutu semakin diperlukan dalam Oleh karena itu, perusahaan jasa
memenuhi tuntutan kebutuhan kesehatan, diantaranya adalah bidan desa,
masyarakat. Untuk memenangkan diharapkan untuk selalu konsisten pada
persaingan yang semakin ketat tersebut, perannya, terutama kuantitas dan kualitas
bidan harus mampu memberikan pelayanan dalam upaya memuaskan
kepuasan terhadap pelanggan dalam hal kebutuhan dan keinginan pasien.
ini adalah pasien. Berbagai penelitian Selanjutnya pihak manajemen segera
menunjukkan bahwa 66 % persalinan, melakukan evaluasi terhadap kinerja.

Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018 29


Studi pendahuluan yang dan pelayanan kesehatan digunakan
dilakukan peneliti dengan melakukan untuk menilai program kesehatan yang
rekap laporan per bulan Kunjungan sedang berjalan, termasuk didalamnya
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Bidan program pendidikan kesehatan (Ware dan
Desa Pucangan pada bulan Januari tahun Snyder, 1975). Kepuasan adalah sikap
2017 kunjungan pasien KIA sebanyak klien yang disebabkan oleh hasil,
108. Pada bulan Februari tahun 2017 pelayanan, atau proses. Sikap yang
mengalami penurunan menjadi 88 pasien dimaksud disini adalah yang terukur
KIA. Pada 2 bulan terakhir pasien lebih menyeluruh terhadap hasil dan
mengalami penurunan menjadi 73 pasien pelayanan. (Parasuraman, Zeithaml dan
KIA. Pasien yang datang ke Bidan Desa Berry, 1988).
meliputi hamil, kontrol nifas, KB, Menurut Kotler & Amstrong
imunisasi. dalam Huriyati dan Rangkuti faktor-
faktor yang mempengaruhi kepuasan
Kepuasan Pasien berhubungan dengan tingkah laku
Kepuasan pasien saat ini menjadi konsumen yaitu faktor budaya, faktor
tolak ukur keberhasilan dalam sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi
memberikan pelayanan kesehatan. (Rangkuti, 1997; Huriyati, 2005).
Walaupun sebenarnya, kepuasan Kepuasan pasien dipengaruhi oleh
pasien belum tentu dapat banyak faktor, antara lain : pendekatan
menggambarkan sepenuhnya kompetensi dan perilaku petugas, perasaan klien
tenaga kesehatan. (González et al., 2005) terutama saat pertama kali datang, mutu
Kepuasan pasien merupakan suatu informasi yang diterima, outcomes
hasil dari sikap pemberi layanan pengobatan dan perawatan yang diterima,
kesehatan serta kemampuan pengetahuan prosedur perjanjian, waktu tunggu. Oleh
yang dievaluasi menggunakan respon karena itu, kepuasan pasien merupakan
emosional pasien. (Wilson et al., 2006) respon kebutuhan pasien terhadap
Saat ini, harapan pasien terhadap keistimewaan suatu kualitas produk jasa
pelayanan medis semakin meningkat atau pelayanan.
sehingga menyebabkan tuntutan Ada lima faktor yang
pelayanan medis yang lebih baik. mempengaruhi mutu pelayanan yaitu :
(Ware, Devies - Avery dan Stjohn 1. Keandalan (reliability) Kemampuan
wareewart). petugas memberikan pelayanan dengan
Penilaian kepuasan pasien segera, tepat waktu dan benar misalnya
terhadap karakteristik tenaga kesehatan penerimaan yang cepat, pelayanan

30 Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018


pemeriksaan dan perawatan yang cepat Kunjungan
dan tepat. Kehandalan juga merupakan Pengertian Kunjungan Pasien
kemampuan bidan dalam pelayanan adalah pemanfaatan penggunaan fasilitas
yang akurat atau tidak ada kesalahan : kesehatan yang disediakan baik dalam
2. Ketanggapan (responsivenes) bentuk rawat jalan, rawat inap,
Kemampuan petugas dalam menanggapi kunjungan rumah oleh petugas
keluhan pasien termasuk kemampuan kesehatan maupun dalam bentuk
petugas untuk cepat tanggap dalam kegiatan lain dari pemanfaatan pelayanan
menyelesaikan keluhan dan tindakan kesehatan tersebut. Tingkat kunjungan
cepat pada saat dibutuhkan ; ulang dalam jasa pelayanan kesehatan
3. Jaminan (assurance) Kepercayaan di tunjukan dengan perilaku kunjungan
pasien terhadap jaminan kesembuhan pasien ke unit pelayanan kesehatan
dan keamanan sehingga akibat pelayanan sebagai tingkat kepuasan sebagai
yang diberikan termasuk pengetahuan tingkat kepuasan pasien terhadap
termasuk pengetahuan petugas penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
kesehatan dalam memberikan tindakan Kunjungan juga berarti adanya
pelayanan nifas. Aspek ini juga kepercayaan pasien terhadap organisasi
mencakup kesopanan dan sifat dapat penyelenggara pelayanan kesehatan
dipercaya yang dimiliki oleh petugas, untuk memenuhi kebutuhannya.
bebas dari bahaya, resiko, keragu - Besarnya tingkat kunjungan pasien
raguan; 4. Empati (empathy) Kemudahan ke fasilitas pelayanan kesehatan
dalam melakukan hubungan komunikasi dapat dilhat dari dimensi waktu
yang baik dan memahami kebutuhan yaitu harian, mingguan, bulanan
klien yang terwujud dalam penuh dan tahunan.
perhatian terhadap setiap pasien; Untuk mengukur terpenuhi atau
1. Keberwuju (tangibles) Fasilitas fisik, tidaknya suatu standar kualitas pelayanan
peralatan dan penampilan petugas, kesehatan yang telah ditetapkan,
kebersihan, kerapian dan kenyamanan dipergunakan indikator yang merupakan
ruangan, kesiapan dan kebersihan alat. fenomena yang menunjukan pada
Pasien akan menggunakan indra kewajaran dan derajat kualitas
penglihatan untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan.
pelayanan seperti menilai gedung, Indikator ini mengacu pada bebagai
peralatan, seragam, yaitu hal - hal yang aspek kualitas yaitu aspek klinis atau
menimbulkan kenikmatan bila dilihat. penampilan profesi, aspek efektif dan

Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018 31


efisien, aspek keselamatan pasien dan layanan/menerima rujukan dari
aspek kepuasan pasien. Keberhasilan penolong persalinan lainnya seperti
suatu pelayanan kesehatan, harus rujukan.
dilaksanakan dalam waktu dan cara
yang tepat, oleh pemberi layanan yang METODE
tepat dan menggunakan peralatan Studi ini menggunakan desain
dan obat yang tepat sert dengan penelitian analitik observasional dengan
biaya yang efisien. menggunakan pendekatan cross
sectional. Variabel bebas pada studi ini
Pelayanan Bidan adalah kepuasan pasien terhadap
Pelayanan kebidanan adalah pelayanan bidan. Sedangkan variabel
seluruh tugas yang menjadi tanggung terikat dalam penelitian ini adalah
jawab profesi bidan dalam sistem kunjungn pasien KIA.
pelayanan kesehatan yang bertujuan Populasi dalam studi ini adalah
untuk meningkatkan kesehatan kaum pasien KIA yang memeriksakan diri di
perempuan khususnya ibu dan Bidan Desa Pucangan dengan sebanyak
anak - anak. Pelayanan kebidanan yang 34 pasien KIA pada bulan Mei.
tepat akan meningkatan keamanan dan Pengambilan sampel dalam penelitian
kesejahteraan ibu dan bayinya. secara total sampling dimana semua
Layanan kebidanan oleh bidan dapat pasien KIA yang memperiksakan
dibedakan meliputi : dijadikan sampel. Studi dilakukan pada
1. Layanan kebidanan primer yaitu bulan Mei 2017 di Desa Pucangan.
layanan yang diberikan sepenuhnya Instrumen yang digunakan untuk
atas tanggung jawab bidan. mengukur kepuasan pasien adalah
2. Layanan kolaborasi yaitu layanan kuesioner yang telah diuji validitas dan
yang dilakukan oleh bidan sebagai reliabilitasnya sebanyak 19 item
anggota tim secara bersama-sama pertanyaan. Sedangkan untuk menilai
dengan profesi lain dalam rangka kunjungan KIA menggunakan buku KIA
pemberian pelayanan kesehatan. pasien.
3. Layanan kebidanan rujukan yaitu Metode pengumpulan data
merupakan pengalihan tanggung jwab variabel kepuasan pasien menggunakan
layanan oleh bidan kepada sistem data primer dari hasil kuesioner
layanan yang lebih tinggi atau yang kepuasan pasien. Sedangkan untuk
lebih kompeten ataupun pengambil variabel kunjungan KIA menggunakan
alihan tanggung jawab data sekunder dari buku KIA pasien.

32 Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018


Teknik analisa data pada Tabel 1. Karakteristik Responden
Berdasarkan Kunjungan KIA di Desa
penelitian ini menggunakan analisa
Pucangan Mei 2017
univariat dan analisa bivariat. Analisa
Kunjungan Frekuensi
Prosentase
bivariat dalam penelitian ini (%)
Kunjungan awal 6 17,6
menggunakan analisa chi square dengan
Kunjungan ulang 28 82,4
taraf signifikansi 0,05. Jumlah 34 100
Sumber: Data Primer, Tahun 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Tabel 1 diatas dari


Hasil 34 responden dapat diketahui bahwa
Hasil dari penelitian ini bahwa desa responden terbanyak yaitu kunjungan
Pucangan terletak di Kartasura tepantya ulang sebanyak 28 responden (82,4%).
masuk dalam wilayah kecamatan
Tingkat Kepuasan Pelayanan Bidan
Kartasura. Bidan Desa Pucangan
Tabel 2. Karakteristik Responden
bertempat tiggal di pos kesehatan desa Berdasarkan Kepuasan Pelayanan Bidan
yang berada ditengah desa Pucangan. Desa di Desa Pucangan Mei 2017
Desa pucangan merupakan desa yang Kepuasan Freku Prosentase
Pelayanan ensi (%)
berlokasi strategis karena berada
Baik 6 17,6
dipinggir kota Kartasura. Dimana Cukup 26 76,5
Kurang 2 5,9
memiliki batas wilayah sebelah Barat Jumlah 34 100
desa Bolon, Timur desa Sanggrahan, Sumber: Data Primer, Tahun 2017

Utara desa Singopuran, Selatan desa Berdasarkan Tabel 2 diatas dari


Sawit. Di Bidan desa melayani 34 responden dapat diketahui bahwa
kunjungaan KIA dan umum. kepuasan pelayanan responden terbanyak
Dengan seorang tenaga medis yaitu yaitu cukup sebanyak 26 responden
seorang bidan desa. (76,5%).

Hubungan antara Hubungan Kepuasan Pelayanan Bidan Desa dengan Kunjungan


Pasien KIA di Desa Pucangan.
Tabel 3. Cross Tabulation dan Rangkuman Uji Hubungan Kepuasan Pelayanan Bidan
Desa Dengan Kunjungan Pasien KIA

Kunjungan Kepuasan Pelayanan Bidan Desa Total Pvalue X2


KIA Baik Cukup Kurang
Awal - 4 (11,8%) 2 (5,9%) 6 (17,6%) 0.005 10.711
Tetap 6 (17,6%) 22 (64,7%) - 28 (82,4%)
Total 6 (17,6%) 26 (76,5%) 2 (5,9%) 34 (100%)
Sumber : Data primer yang diolah, Tahun 2017

Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018 33


Dari tabel 3 tersebut dapat diketahui responden berkunjung ke tempat bidan
bahwa responden yang paling banyak karena mendapat informasi dari saudara
adalah responden yang melakukan serta tetangga mereka bahwa bidan
kunjungan tetap dengan kepuasan tersebut memberikan pelayanan yang
pelayanan bidan cukup yaitu 22 baik dan ramah sehingga mereka tertarik
responden (64,7%), sedangkan yang untuk berkunjung ke tempat bidan
paling sedikit yaitu responden yang tersebut.
melakukan kunjungan awal dengan Hal ini disebabkan bahwa
kepuasan pelayanan bidan kurang yaitu kepuasan pasien merupakan ujung
2 responden (5,9%). Dari hasil uji chi tombak dalam era persaingan saat ini.
square yang telah di lakukan didapatkan Pasien yang puas akan membuat mereka
hasil X 10,711 ≥ 3,219 dengan p value
2
setia untuk tetap menggunakan jasa yang
0,005 < 0,05 berarti Ho ditolak yang diberikan. Pasien yang loyal akan
artinya ada hubungan antara kepuasan membuat institusi pemberi jasa mampu
pelayanan bidan desa dengan kunjungan bertahan (Prastiwi dan Ayubi, 2008)
ulang KIA dengan keeratan yang cukup Persepsi tentang mutu yang buruk akan
yaitu sebanyak 48,9%. sangat mempengaruhi keputusan dalam
kunjungan berikutnya dan pasien
PEMBAHASAN biasanya akan mencari bidan lain. Mutu
Kunjungan Ulang pelayanan kesehatan disebutkan faktor
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan yang menentukan kualitas jasa
ibu yang melakukan kunjungan ulang pelayanan, yaitu kemampuan,
sebanyak 28 responden (82,4%), keterampilan dan pengetahuan yang
sedangkan yang melakukan kunjungan dimiliki petugas harus sesuai dengan
awal yaitu 6 responden (17,6%). Menurut pemberi pelayanan.
pasien yang melakukan kunjungan ulang
di bidan tersebut bidan memberikan Kepuasan Pasien
pelayanan dengan sangat ramah dan baik Tabel 2 menunjukkan bahwa
sehingga para responden menyukai bidan tingkat kepuasan pelayanan bidan desa
tersebut dan akhirnya mereka selalu adalah cukup yaitu 26 responden
datang jika sakit maupun sekedar periksa. (76,5%) hal ini dikarenakan menurut para
Dalam penelitian ini juga terdapat responden pelayanan yang diberikan
6 responden (17,6%) yang melakukan oleh bidan desa itu cukup memuaskan
kunjungan awal, menurut para responden selain itu bidannya ramah dan
yang melakukan kunjungan awal santun terhadap para pelangganya.

34 Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018


Hal ini disebabkan karena Hubungan antara Tingkat Kepuasan
pelayanan yang diberikan bidan sudah Pelayanan Bidan Desa dengan
cukup baik, sehingga responden merasa Kunjungan Ulang
puas dan tetep menggunakan jasa yang Berdasarkan hasil uji chi-square
diberikan bidan. Kepuasan pelayanan yang telah dilakukan diperoleh nilai
yang cukup juga dikarenakan Bidan di 10,711 ≥ 3,219 dengan p value 0,005
desa Pucangan merupakan bidan milik tingkat kesalahan 5%, maka disimpulkan
pemerintah, sehingga mutu pelayanan ada hubungan yang signifikan antara
meliputi sarana dan prasarana belum tingkat kepuasan pelayanan bidan dengan
maksimal. (Prastiwi dan Ayubi, 2008) kunjungan ulang. Artinya semakin baik
Hasil penelitian ini sesuai dengan kepuasan pelayanan bidan desa kepada
penelitian yang sudah dilakukan oleh pasiennya dapat meningkatkan loyalitas
Nurjanah bahwa kualitas pelayanan pada bidan tersebut sehingga pasien
merupakan tingkat kesempurnaan untuk dengan suka rela melakukan kunjungan
memenuhi keinginan konsumen. ulang pada bidan tersebut.
Kepuasan berupa perasaan senang atau Dari hasil penelitian kunjungan
kecewa seseorang yang dialami setelah awal kepuasan cukup 4 orang (11,8%).
membandingkan antara persepsi kinerja Karena pelayanan bidan kurang baik dan
atau hasil suatu produk dengan harapan kurang memuaskan. Kunjungan awal
(Nurjanah, 2012). Sedangkan kepuasan kurang 2 orang (5,9%), ini
berdasarkan Koesno, hasil studi ini dikarenakan pelanggan tidak merasa
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan diperhatikan oleh bidan. Konsumen yang
di Bidan sudah baik. Pelayanan yang ada menjadi puas dan loyal terhadap suatu
dan diberikan oleh bidan sudah terstandar jasa tertentu disebabkan oleh kulitas jasa
secara baku sesuai dengan standar yang yang baik dan memuaskan. Jika kualitas
ada pada Departemen Kesehatan RI. jasa yang diberikan baik dan memuaskan
Standart tersebut telah dituangkan dalam serta dapat memberikan keuntungan yang
instrument - instrumen Bidan. Pelayanan maksimal bagi konsumennya maka
yang berkualitas tinggi akan konsumen pun akan merasa loyal dan
menghasilkan reputasi baik bagi memberikan sikap positif kepada
bidan sehingga mendorong bidan penyedia jasa tersebut secara konsisten
untuk meningkatkan kinerja. Pelayanan (Tjiptono, 2008).
yang berkualitas juga akan memberikan Kunjungan tetap kepuasan baik
kepuasan kepada pasien yang sebanyak 6 orang (17,6%), karena
menerima pelayanan tersebut. mereka sudah percaya dengan bidan dan

Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018 35


merasa sudah biasa dengan bidannya. KIA memiliki tingkat kepuasan
Kunjungan tetap cukup sebanyak 26 pelayanan bidan desa pucangan pada
orang (16,5%). Ini dikarenakan mereka kategori cukup memuaskan sebanyak 26
sudah lama berkunjung kebidan dan responden (76,5%), hal ini dikarenakan
sudah kenal tetapi menurut mereka masih minimnya sarana dan prasarana
pelayanannya masih sebatas cukup baik yang dimiliki oleh bidan desa;
karena tidak sering berkunjung. Dengan Kunjungan terhadap pasien KIA di desa
terciptanya kepuasan pasien maka akan Pucangan melakukan kunjungan tetap
memberikan banyak manfaat bagi kedua ke bidan desa sebanyak 22 responden
belah pihak antara lain membina (64,7%), hal ini dikarenakan bidan desa
hubungan yang harmonis antara pasien tersebut merupakan salah satu tenaga
dengan bidan, memberikan dasar kesehatan terdekat meskipun kepuasan
kunjungan ulang dan terciptanya pelayanan yang diberikan belum
konsumen yang loyal, serta membentuk maksimal; Ada hubungan antara tingkat
komunikasi dari mulut ke mulut (word of kepuasan pelayanan bidan desa dengan
mouth). Apabila kualitas jasa yang kunjungan ulang di desa Pucangan.
diterima oleh konsumen lebih baik atau Mengingat kualitas pelayanan
sama dengan yang konsumen bayangkan, yang diberikan oleh bidan belum
maka konsumen cenderung akan puas maksimal, sebaiknya bidan lebih
dan mencobanya lagi (Kotler, 2007). meningkatkan kualitas yang diberikan
Peningkatan kualitas jasa yang dilakukan dengan cara meningkatkan ketrampilan
secara berkelanjutan oleh bidan desa dan pengetahuan, sopan dan keramahan
akan menimbulkan kepuasan dan (sikap), hubungan interpersonal, dan
loyalitas dari pasiennya sehingga terjalin menjalin hubungan baik dengan
ikatan yang kuat. Dalam jangka ikatan masyarakat dan menambah sarana dan
seperti ini dapat membuat bidan desa prasarana.
untuk lebih memahami lebih seksama Sebaiknya tenaga kesehatan
harapan pasien. khususnya bidan di desa tersebut
diharapkan dapat memberikan sosialisasi
PENUTUP mengenai pentingnya KIA bagi
Berdasarkan hasil studi mengenai masyarakat karena KIA dapat
hubungan tingkat kepuasan pelayanan memperbaiki sistem kesehatan dalam
bidan desa dengan kunjungan ulang dapat menerapkan manajemen pelayanan
ditarik simpulan, sebagian besar pasien yang lebih efektif.

36 Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018


DAFTAR PUSTAKA
González, N. et al. (2005) “Development Sari, I. D. (2008) Manajemen Pemasaran
and validation of an in-patient Usaha Kesehatan. Yogyakarta:
satisfaction questionnaire,” 17(6), Mitra Cendekia.
hal. 465–472. Supranto, J. (2006) Pengukuran Tingkat
Huriyati, R. (2005) Bauran Pemasaran Kepuasan Pelanggan untuk
dan Loyalitas Konsumen. Menaikkan Pangsa Pasar. III.
Bandung: Alfabeta. Jakarta: Rineke Cipta.
Kotler, P. (2007) Manajemen Tjiptono, F. (2008) Strategi Pemasaran.
Pemasaran, Jilid 2. 12 ed. New 3 ed. Yogyakarta: ANDI.
Jersey: PT Indeks. Ware, J., Devies-Avery, A. dan Stewart,
Nurjanah, S. (2012) Pengaruh Pelayanan A. (tanpa tanggal) “The
Bidan Delima Terhadap Kepuasan Measurement and Meaning of
Klien Di Wilayah Kecamatan Patient Satisfaction: a Review of
Banyumanik Kota Semarang. the Literature 1977.”
Muhammadiyah Semarang. Ware, J. dan Snyder, M. (1975)
Parasuraman, A., Zeithaml, V. dan Berry, “Dimensions of Patient Attitudes
L. (1988) “Servqual: A Multiple- Regarding Doctors and Medical
Item Scale for Measuring Care Services.”
Consumer Perceptions of Service Wilson, A. et al. (2006) “Development
Quality,” Journal of Retailing, and testing of a questionnaire to
64(1). measure patient satisfaction with
Prastiwi, E. dan Ayubi, D. (2008) intermediate care,” Quality and
“Hubungan Kepuasan Pasien Safety in Health Care, 15(5), hal.
Bayar dengan Minat Kunjungan 314–319. doi:
Ulang di Puskesmas Wisma Jaya 10.1136/qshc.2005.016642.
Kota Bekasi Tahun 2007.,”
Makara kesehatan, 12(1).
Rangkuti, F. (1997) Riset Pemasaran.
Jakarta: Gramedia Pustaka.

Jurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018 37

Anda mungkin juga menyukai