Anda di halaman 1dari 7

Vol. 05, No.

04, Desember 2016 Mutu Pelayanan Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien


ARTIKEL PENELITIAN

Faktor – faktor yang Berhubungan dengan


Mutu Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien

Mukhlisiana Ahmad
Akademi Kebidanan Bogor Husada, Jl. H. Soleh Iskandar No.4,
Kedung Badak, Tanah Sereal, Kedung Badak, Tanah Sereal, Kota Bogor,
Jawa Barat 16164, Tlp:(0251) 8333399

Abstrak
Salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan adalah kepuasan pasien. Kepuasan didefinisikan sebagai
penilaian pasca konsumsi, bahwa suatu produk yang dipilih dapat memenuhi atau melebihi harapan pasien, sehingga
mempengaruhi proses pengambilan keputusan untuk pembelian ulang produk yang sama. Pengertian produk
mencakup barang, jasa, atau campuran antara barang dan jasa. Produk rumah sakit adalah jasa pelayanan kesehatan.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-fa ktor yang Berhubungan dengan Mutu Pelayanan
terhadap Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Graha Permata Ibu Tahun 2016. Penelitian ini bersifat Cross Sectional,
untuk menentukan sampel penelitian ini menggunakan tehnik Accidental Sampling yaitu dengan cara memilih pasien
rawat jalan yang kebetulan ada dijumpai di RS Graha Permata Ibu dengan sampel yang digunakan 55 orang pasien di
RS Graha Permata Ibu. Dari hasil penelitian ini di dapatkan hasil tidak ada hubungan antara Tangibles terhadap
kepuasan pasien, dan tidak ada hubungan antara Reabillity terhadap kepuasan pasien, dan pada aspek
Responsiveness tidak ada hubungan antara Responsiveness terhadap kepuasan pasien, dan juga tidak ada hubungan
antara Assurance terhadap kepuasan pasien, sedangkan pada aspek Empathy dinyatakan ada hubungan antara
Empathy terhadap kepuasan pasien di RS Graha Permata Ibu dengan P-Value = 0.008, dengan α = 0.05. Pada hasil
penelitian di RS Graha Permata Ibu hasil yang peneliti dapat memang tidak semua aspek berhubungan, hanya aspek
Empathy yang berhubungan dengan kepuasan pasien, namun aspek-aspek di atas harus selalu diperhatikan dan selalu
di utamakan terutama aspek Empathy yang berpengaruh dimana petugas harus lebih maksimal memberikan
perhatian dan rasa peduli kepada pasien yang berkunjung ke RS Graha Permata Ibu.
Kata kunci : Mutu Pelayanan, Kepuasan Pasien

Abstract
One indicator of the success of health care is patient satisfaction. Satisfaction is defined as the post-consumption
assessment, that a product is selected to meet or exceed the expectations of patients, thus affecting the decision to
purchase the same product again. Definition of products includes goods, services, or a mixture of goods and services. Product
hospitals are health care services. Generally, this study aims to determine the Factors Associated with Quality of Service to
Patient Satisfaction in Grata Permata Ibu Hospit al in 2016. This study is a cross sectional study to determine the sample
using accidental sam pling technique that is by select ing outpat ients who happened to be found in Graha Permata Ibu
Hospital sample 55 patients in Graha Permata Ibu Hospital, From the results of this study in get results no relationship
between Tangibles to patient satisfaction, and there is no relat ionship between Reabillity to patient satisfaction, and in no
aspect Responsiveness Responsiveness of the relationship between patient satisfaction, and also there is no relationship
between patient satisfaction Assurance, while the aspect Empathy Empathy stated there is a relat ionship between pat ient
satisfaction in Graha Permata Ibu Hospital with P-Value = 0.008, with α = 0.05 level. On the results of research in Graha
Permata Ibu Hospital outcomes researchers can indeed not all related aspects, only Empathy aspects related to patient
satisfaction, but above aspects should be kept in mind and always in priority Empathy particularly influential as pect in which
the officer must be a maximum attention and a sense of care for patients who visit the Graha Permata Ibu Hospital.
Keywords : Quality of Care, Patient Satisfaction

198
Mukhlisiana Ahmad Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Pendahuluan dasar dari diselenggarakannya pelayanan
Kepuasan akan dirasakan pasien saat kesehatan tersebut. Maksud dari hakekat dasar
pelayanan kesehatan yang diterima sesuai disini tidak lain adalah untuk memenuhi
terhadap yang di harapkan, tingkat kepuasan kebutuhan dan tuntutan kesehatan (health needs
dipengaruhi oleh respon perawat, kecepatan and demands) dari para pemakai jasa pelayanan
pelayanan, keramahan dan kejelasan informasi kesehatan yang apabila berhasil dipenuhi akan
yang dilakukan oleh perawat. Komplain terhadap dapat menimbulkan rasa puas (client satisfaction)
pelayanan kesehatan merupakan pemicu untuk terhadap pelayanan kesehatan yang
melakukan pembaharuan menuju perbaikan, diselenggarakan.4
selain itu adanya komplain juga dapat dijadikan Masih tingginya jumlah pasien Indonesia
sebagai suatu kesempatan untuk menunjukan yang berobat baik ke Singapura maupun Malaysia
pelayanan yang lebih baik pada pelanggan.1 merupakan fenomena yang memprihatinkan. Hal
Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dapat ini menjadi salah satu bukti bahwa rumah sakit di
dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari Indonesia belum sepenuhnya dapat memberikan
membandingkan penampilan atau outcome produk layanan terbaik kepada pasien. Menurut National
yang dirasakan dalam hubungannya dengan Healthcare Group International Research
harapan seseorang.2 Development Singapore, 50 persen pasien
kepuasan dikonseptualisasikan sebagai internasional yang berobat di Singapura adalah
perasaan yang timbul setelah mengevaluasi warga Indonesia. Sedangkan rata-rata jumlah
pelayanan keperawatan pasien. Suatu respon pasien Indonesia yang berobat ke Malaysia adalah
emosional terhadap pengalaman berkaitan dengan 12 ribu orang per tahun. Banyaknya kunjungan
pelayanan yang dirasakan selama di rawat di orang Indonesia yang berobat ke luar negeri tentu
rumah sakit. Respon emosional dipicu proses memprihantinkan. Mengapa kita tidak bisa
evaluatif dimana persepsi (atau keyakinan) memberikan layanan medis yang lebih baik untuk
terhadap sebuah objek, tindakan, atau kondisi rakyat kita. Masalah mutu serta kepuasan dalam
dibandingkan dengan nilai-nilai (atau kebutuhan, pelayanan, diakui Menkes Nafsiah masih menjadi
keinginan, hasrat,) seseorang.3 tantangan terbesar bagi rumah sakit di
Syarat pelayanan kesehatan yang baik Indonesia. Rumah sakit di Tanah Air sudah
setidaknya dapat dibedakan atas 13 macam, yakni seharusnya meningkatkan kualitas pelayanan serta
tersedia (available), menyeluruh (comprehensive), mengikuti tuntutan dan kebutuhan yang
terpadu (integrated), berkesinambungan berkembang masyarakat agar pasien yang berobat
(continue), adil merata (equity), mandiri ke luar negeri mau kembali berobat di negeri
(suitainable), wajar (appropriate), dapat diterima sendiri. "Peningkatan mutu dan kualitas rumah
(acceptable), dapat dicapai (accessible), dapat sakit harus sesuai dengan perkembangan tuntutan
dijangkau (affordable), efektif (effective), efisien dan kebutuhan. Diakui Nafsiah, tantangan bagi
(efficient), serta bermutu (quality). Industri rumah sakit di Tanah Air makin berat
Disinilah tampak syarat mutu makin menyusul telah diberlakukannya pasar bebas di
bertambah penting. Mudah dipahami karena tingkat ASEAN, dan pasar bebas tingkat Asia
apabila pelayanan kesehatan yang bermutu dapat Pasifik pada 2020 mendatang. Selain banyaknya
diselenggarakan, bukan saja akan dapat pasien yang senang berobat ke luar negeri,
menghindari terjadinya berbagai efek samping tantangan lainnya adalah belum kompetitifnya
(side efect) karena pengukuran kemajuan ilmu dan asuransi dan penyedia layanan dalam memberikan
teknologi kesehatan, tetapi sekaligus juga akan layanan kesehatan serta mutu pelayanan rumah
dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan sakit yang belum dianggap berstandar
kesehatan masyarakat (health needs and demands) Internasional.5
yang semakin meningkat. Suatu penelitian yang Hasil penelitian Mulyana Haq, dalam
dilakukan oleh Smith dan Metzner menunjukkan penelitian yang berjudul Pengaruh Pemaparan
dimensi mutu pelayanan kesehatan yang Hasil Survey Terhadap Peningkatan Kepuasan
dipandang paling penting adalah efisien pelayanan Pasien Di Poli Kia Puskesmas Kecamatan
kesehatan (45%), kemudian baru menyusul Cilandak, Jakarta Selatan, Tahun 2002 diperoleh
perhatian dokter secara pribadi kepada pasien hasil sebesar 27,5% pasien menyatakan tidak puas
(40%), pengetahuan ilmiah yang dimiliki dokter terhadap pelayanan poli KIA.6
(40%), keterampilan yang dimiliki dokter (35%), Selain itu Hasil penelitian Soraya dalam
serta kenyamanan pelayanan kesehatan yang penelitian yang berjudul Kepuasan Pasien Rawat
dirasakan oleh pasien (35%). Dalam Inap Terhadap Pelayanan Keperawatan Di
membicarakan mutu pelayanan kesehatan, Paviliun Khusus Ibnu Sina Rumah Sakit Islam
seyogyanya pedoman yang dipakai adalah hakekat Khadijah Palembang Tahun 2005 menunjukkan

199
Vol. 05, No. 04, Desember 2016 Mutu Pelayanan Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien
bahwa pasien yang puas hanya 49% (kepuasan terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
pada dimensi tengibles 53%, dimensi reliability Penelitian dilaksanakan di RS Graha Permata Ibu
52%, dimensi responsiveness 49%, dimensi yang beralamatkan Jl. KH. M. Usman (Raya
assurance 50% dan dimensi emphaty 53%).7 Kukusan) No. 168. Depok pada Bulan Maret-Juni
Dari hasil penelitian diatas menunjukkan 2013. Populasi yang ada pada penelitian ini adalah
bahwa kepuasan pasien merupakan salah satu semua pasien rawat jalan yang berkunjung ke RS
indikator mutu pelayanan kesehatan. Salah satu Graha Permata Ibu, Juni 2013. Untuk menentukan
cara untuk mengukur sikap pelanggan ialah jumlah sampel peneliti menggunakan teknik
menggunakan kuesioner, yaitu kuesioner Accidental Sampling yaitu metode pengambilan
kepuasan pelanggan.8 sampel dengan cara memilih pasien rawat jalan
Pada bulan Juni-Desember Tahun 2016 di RS yang kebetulan ada di jumpai di Rumah Sakit
graha Permata Ibu terdapat laporan complain dengan target sampel 55 responden di RS Graha
sebanyak 191 orang, yang menyatakan complain, Permata Ibu, pada tanggal 27-28 Tahun 2013.
dan menurut data kunjungan pasien di RS Graha
Permata Ibu, selalu ada peningkatan setiap tahun Hasil
nya, tetapi belum sesuai dengan Analisa Bivariat
target/pencapaian Indikator RS Graha Permata Pada analisis dilakukan secara komputerisasi
Ibu: BOR (Bed Occupancy Rate): 60-80% dan ini digunakan program analisis data yaitu
(persen). ALOS (Average Lenght of Stay): 6-9 SPSS versi 18.0 yang terbagi menjadi data yang
hari. TOI (Turn Over Internal): 1-3 hari. BTO berkategorik. Dari hasil analisa bivariat tersebut
(Bed Turn Over): 40-50 kali.9 diringkas dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Disini peneliti tertarik untuk meneliti apakah
pasien di RS Graha Permata Ibu merasa Tabel 1. Hubungan Tangibles (Berwujud) terhadap
Puas/Tidak puas dengan pelayanan yang telah Kepuasan Pasien
diberikan oleh petugas pelayanan kesehatan.
Untuk meneliti Faktor-Faktor yang berhubungan PelayananKesehatan
dengan Mutu Pelayanan terhadap Kepuasan Tangibles TidakPuas Puas Total Pv
Pasien di Rumah Sakit Graha Permata Ibu. n n n
Peneliti merasa perlu membantu rumah sakit KurangBaik 14 9 23
dalam usaha mempertahankan dan meningkatkan Baik 17 15 35 0,767
Total 31 24 55
kualitas pelayanan rumah sakit dan
mempertahankan mutu pelayanan, sehingga
menjadi pelayanan kesehatan yang terpercaya. Berdasarkan Hasil Analisa Bivariat (Tabel 1.)
antara Tangibles (Berwujud) dengan Kepuasan
Pasien terhadap pelayanan kesehatan di peroleh
Kerangka Konsep
hasil bahwa kepuasan pasien terhadap pelayanan
Independent Dependent
kesehatan yang menyatakan Tangibles kurang
Tangibles baik sebanyak 14 orang dan merasa tidak puas,
sedangakan yang menyatakan tangibles baik
Reliability tetapi menyatakan tidak puas 17 orang, kepuasan
pasien terhadap pelayanan kesehatan yang
Responsivene Kepuasan menyatakan tangibles kurang baik namun merasa
puas sebanyak 9 orang, sedangkan kepuasan
Assurance
pasien terhadap pelayanan kesehatan yang
Empathy menyatakan tangibles baik dan merasa puas
sebanyak 15 orang.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk Setelah diuji secara statistic dengan uji Chi-
mengetahui Faktor-faktor yang Berhubungan Square, diperoleh p-value = 0.767, dengan α =
dengan Mutu Pelayanan terhadap Kepuasan 0.05 yang artinya tidak ada hubungan antara
Tangibles dengan kepuasan pasien terhadap
Pasien di Rumah Sakit Graha Permata Ibu Tahun
pelayanan kesehatan di RS GPI tahun 2013.
2013.
Berdasarkan hasil analisa bivariat (Tabel 2)
antara Reability (keandalan) dengan Kepuasan
Metode
Penelitian ini bersifat Cross Sectional. Pasien terhadap pelayanan kesehatan di peroleh
Dimana penelitian ini hanya dilakukan pada satu hasil bahwa kepuasan pasien terhadap pelayanan
waktu saja. Data yang dikumpulkan dengan cara, kesehatan yang menyatakan Reliability tidak
andal sebanyak 5 orang dan merasa tidak puas,
membagikan kuesioner mengenai kepuasan pasien
sedangkan yang menyatakan Reliability andal
200
Mukhlisiana Ahmad Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
tetapi menyatakan tidak puas 26 orang, kepuasan
pasien terhadap pelayanan kesehatan yang Pelayanan Kesehatan
menyatakan Reliability tidak andal namun merasa Assurance Tidak Puas Puas Total Pv
puas sebanyak 6 orang, sedangkan kepuasan n n n
pasien terhadap pelayanan kesehatan yang Kurang 5 4 9
menyatakan Reliability andal dan merasa puas Pasti
sebanyak 18 orang. Pasti 26 20 46 1,000
Total 31 24 55
Tabel 2. Hubung an Reliabillity (Andal ) Terhadap
Kepuasan Pasien Berdasarkan hasil analisa bivariat (Tabel 4.)
antara Assurance dengan Kepuasan Pasien
Pelayanan Kesehatan terhadap pelayanan kesehatan di peroleh hasil
Reliabillity Tidak Puas Puas Total Pv bahwa kepuasan pasien terhadap pelayanan
n n n kesehatan yang menyatakan Assurance kurang
Tidak Andal 5 6 11 pasti sebanyak 5 orang dan merasa tidak puas,
Andal 26 18 44 0,634 sedangakan yang menyatakan Assurance pasti
Total 31 24 55 tetapi menyatakan tidak puas 26 orang, kepuasan
pasien terhadap pelayanan kesehatan yang
Setelah diuji secara statistic dengan uji Chi- menyatakan Assurance kurang pasti namun
Square, diperoleh p-value = 0.634, dengan α = merasa puas sebanyak 4 orang, sedangkan
0.05 yang artinya tidak ada hubungan antara kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan
Reliability dengan kepuasan pasien terhadap yang menyatakan Assurance pasti dan merasa
pelayanan kesehatan di RS GPI tahun 2013. puas sebanyak 20 orang.
Setelah diuji secara statistic dengan uji Chi-
Tabel 3. Hubungan Responsiveness (Daya Tanggap) Square, diperoleh p-value = 0.767, dengan α =
Terhadap Kepuasan Pasien 0.05 yang artinya tidak ada hubungan antara
Assurance dengan kepuasan pasien terhadap
Pelayanan Kesehatan
pelayanan kesehatan di RS GPI tahun 2013.
Responsiveness Tidak
Baik Total Pv
Baik
Tabel 5. Hubungan E mpathy (Perhatian) Terhadap
n n n
Kepuasan Pasien
Kurang 5 2 7
Tanggap
Pelayanan Kesehatan
Tanggap 26 22 48 0,451
Total 31 24 55 Ti dak Puas Total
Empathy Pv
Puas
n n n
Berdasarkan hasil analisa bivariat (Tabel 3.)
Kurang 14 13 29
antara Responsiveness dengan Kepuasan Pasien Perhatian
terhadap pelayanan kesehatan di peroleh hasil Perhatian 10 18 31 0,008
bahwa kepuasan pasien terhadap pelayanan Total 24 31 55
kesehatan yang menyatakan Responsiveness
kurang tanggap sebanyak 5 orang dan merasa Berdasarkan hasil analisa bivariat (Tabel 5.)
tidak puas, sedangakan yang menyatakan antara Empathy dengan Kepuasan Pasien terhadap
Responsiveness tetapi menyatakan tidak puas 26 pelayanan kesehatan di peroleh hasil bahwa
orang, kepuasan pasien terhadap pelayanan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan
kesehatan yang menyatakan Responsiveness yang menyatakan Empathy kurang perhatian
kurang tanggap namun merasa puas sebanyak 2 sebanyak 14 orang dan merasa tidak puas,
orang, sedangkan kepuasan pasien terhadap sedangakan yang menyatakan Empathy perhatian
pelayanan kesehatan yang menyatakan tetapi menyatakan tidak puas 10 orang, kepuasan
Responsiveness tanggap dan merasa puas pasien terhadap pelayanan kesehatan yang
sebanyak 22 orang. menyatakan Empathy kurang perhatian namun
Setelah diuji secara statistic dengan uji Chi- merasa puas sebanyak 13 orang, sedangkan
Square, diperoleh p-value = 0.451, dengan α = kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan
0.05 yang artinya tidak ada hubungan antara yang menyatakan Empathy perhatian dan merasa
Responsiveness dengan kepuasan pasien terhadap puas sebanyak 18 orang.
pelayanan kesehatan di RS GPI tahun 2013. Setelah diuji secara statistic dengan uji Chi-
Square, diperoleh p-value = 0.008, dengan α =
Tabel 4. Hubung an Assura nce (Jami nan) Terhadap 0.05 yang artinya Ada hubungan antara Empathy
Kepuasan Pasien

201
Vol. 05, No. 04, Desember 2016 Mutu Pelayanan Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien
dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan antara persepsi keandalan pelayanan dengan
kesehatan di RS GPI tahun 2013. kepuasan pasien.12
Menurut peneliti, sekalipun tidak ada
Pembahasan hubungan antara Reabillity (kehandalan) dengan
Hubungan Tangibles (berwujud) terhadap kepuasan pasien di rumah sakit, namun
Kepuasan Pasien Pada Pelayanan Kesehatan kemampuan pelayanan untuk memberikan jasa
Setelah diuji secara statistic dengan uji Chi- sesuai dengan yang dijanjikan, terpercaya,
Square, diperoleh p-value = 0.767, dengan α = akurat, dan konsisten penting untuk dijadikan
0.05 yang artinya tidak ada hubungan antara prioritas pelayanan, terutama karena ke depan
Tangibles dengan kepuasan pasien terhadap pasien sudah jauh lebih pintar dalam memilih
pelayanan kesehatan di RS Graha Permata Ibu pelayanan yang baik untuknya. Sehingga jangan
Tahun 2013, namun Menurut Kotler dalam sampai ada kasus yang terjadi dibeberapa rumah
Buchari, A. Bahwa Tangibles (bukti langsung) sakit akhir-akhir ini misalnya pelayanan oprasi
pelayanan yaitu penampilan fasilitas fisik, yang menyisakan benang pada hasil oprasi pada
peralatan dan berbagai materi komunikasi yang pasien, sehingga kasus ini mencedrai citra dari
baik, menarik, terawat lancar yang berhubungan rumah sakit tersebut, tentu saja kejadian ini sangat
dengan tingkat kepuasan pelanggan.10 Teori tidak diinginkan.
Kotler sejalan dengan hasil penelitian Apriyani
yang menyatakan ada hubungan antara persepsi Hubungan Responsiveness (Daya Tanggap)
bukti langsung pelayanan dengan kepuasan terhadap Kepuasan Pasien Pada Pelayanan
pasien.11 Kesehatan
Walaupun temuan peneliti di atas yang Setelah diuji secara statistic dengan uji Chi-
menyebutkan bahwa tidak ada hubungan antara Square, diperoleh p-value = 0.451, dengan α =
aspek tangibles dengan kepuasan pasien terhadap 0.05 yang artinya tidak ada hubungan antara
pelayanan kesehatan di RS, akan tetapi menurut Responsiveness dengan kepuasan pasien terhadap
hemat peneliti aspek ini perlu bahkan penting pelayanan kesehatan di RS Graha Permata Ibu
untuk diperhatikan dan tingkatkan, hal ini terjadi Tahun 2013, namun menurut Kotler dalam
karena sesuatu yang tampak itu jauh lebih jelas Buchari, A. Bahwa Responsiveness (daya
terukur dibandingkan dengan sesuatu yang tidak tanggap) yaitu kemauan dari petugas/keryawan
tampak, diantaranya dapat terlihat dari dan dari pengusaha untuk membantu pelanggan
penampilan fasilitas fisik seperti ruang tunggu, dan memberikan jasa dengan cepat serta
perwatan, ruang laboratorium dan lain-lain. mendengar dan mengatasi keluhan dari konsumen
Sehingga dengan demikian, maka asumsi peneliti dan hal tersebut berhubungan dengan tingkat
menyebutkan bahwa tangibelitas penting, tetapi kepuasan pelanggan.10 Teori Kotler tidak sejalan
ada yang lebih diprioritaskan oleh pasien adalah dengan hasil penelitian wieke, yang menyatakan
bagaimana agar setelah mendapatkan pelayanan tidak ada hubungan antara persepsi daya
pasien sembuh dari penyakitnya sehingga tanggap petugas dengan kepuasan pasien.13
selanjutnya berakibat (outcome) menjadi puas, Sekalipun tidak ada hubungan antara aspek
dan berikutnya pasien akan kembali datang bila ia responsiveness dengan kepuasan pasien terhadap
mengalami sakit kembali. pelayanan kesehatan di RS, namun demikian
menurut peneliti hal ini tetap saja ketanggapan
Hubungan Reliabillity (Andal) terhadap petugas terhadap pasien seperti memberikan jasa
Kepuasan Pasien Pada Pelayanan Kesehatan dengan cepat serta mendengar dan mengatasi
Setelah diuji secara statistic dengan uji Chi- keluhan dari konsumen adalah sesuatu yang
Square, diperoleh p-value = 0.634, dengan α = menjadi fokus dan prioritas dalam pelayanan di
0.05 yang artinya tidak ada hubungan antara rumah sakit. Lebih dari pada itu, bahwasanya
Reliabillity dengan kepuasan pasien terhadap setiap orang siapapun pasti ingin dilayani dengan
pelayanan kesehatan di RS Graha Permata Ibu cepat, sebagai contoh seseorang tidak ingin
Tahun 2013, namun Menurut Kotler dalam berlama-lama di di ruang tunggu karena sistem
Buchari, A. Bahwa Reabillity (keandalan) yaitu pelayanan yang lamban dan penuh prosedur yang
kemampuan pelayanan untuk memberikan jasa berbelit-belit. Pada dasarnya, pasien dan keluarga
sesuai dengan yang dijanjikan, terpercaya, pasien menginginkan adanya pelayanan yang
akurat, dan konsisten dan hal tersebut penuh, sehingga setiap keluhan dapat segera
berhubungan dengan tingkat kepuasan direspon dengan baik dan cepat.
10
pelanggan. Teori Kotler tidak sejalan dengan
Hasil penelitian Laila, bahwa tidak ada hubungan Hubungan Assurance (Jaminan) terhadap
Kepuasan Pasien Pada Pelayanan Kesehatan

202
Mukhlisiana Ahmad Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Setelah diuji secara statistic dengan uji Chi- dilayani dengan baik, sehingga mereka akan
Square, diperoleh p-value = 0.767, dengan α = merasa puas.
0.05 yang artinya tidak ada hubungan antara
Assurance dengan kepuasan pasien terhadap Kesimpulan
pelayanan kesehatan di RS Graha Permata Ibu Berdasarkan hasil analisis untuk tingkat
Tahun 2013, namun menurut Kotler dalam Tangibles di dapatkan nilai p value sebesar =
Buchari, A. Bahwa jaminanpelayanan yaitu 0.767, yang artinya tidak ada hubungan antara
kemampuan karyawan untuk menimbulkan Tangibles dengan kepuasan pasien terhadap
keyakinan dan kepercayaanterhadap janji yang Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Graha
telah dikemukakan kepada konsumen, dan hal Permata Ibu Tahun 2013. Penelitian ini tidak
tersebut berhubungan dengan tingkat kepuasan sejalan dengan teori Kotler dan penelitian
pelanggan.10 Teori Kotler sejalan dengan Apriyani. Berdasarkan hasil analisis untuk tingkat
penelitian Surya, ada hubungan antara persepsi Reliabillity di dapatkan nilai p value sebesar =
jaminan pelayanan dengan kepuasan pasien.14 0.634, yang artinya tidak ada hubungan antara
Melihat temuan tidak ada hubungan antara Reliabillity dengan kepuasan pasien terhadap
aspek Assurance dengan kepuasan pasien Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Graha
terhadap pelayanan kesehatan di RS, namun Permata Ibu Tahun 2013. Berdasarkan hasil
petugas harus tetap memperhatikan jaminan yang analisis untuk tingkat Responsiveness di dapatkan
diberikan dan dijanjikan oleh RS untuk pasien nilai p value sebesar = 0.451, yang artinya tidak
yang berkunjung ke RS, bahwasanya semua ada hubungan antara Responsiveness dengan
pasien yang berkunjung di RS menginginkan kepuasan pasien terhadap Pelayanan Kesehatan di
jaminan yang terbaik dan meyakinkan sehingga Rumah Sakit Graha Permata Ibu Tahun 2013.
pasien merasa puas dengan jaminan yang telah Berdasarkan hasil analisis untuk tingkat
diberikan. Assurance di dapatkan nilai p value sebesar =
0.767, yang artinya tidak ada hubungan antara
Hubungan Empathy (Perhatian) terhadap Assurance dengan kepuasan pasien terhadap
Kepuasan Pasien Pada Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Graha
Setelah diuji secara statistic dengan uji Chi- Permata Ibu Tahun 2013. Berdasarkan hasil
Square, diperoleh p-value = 0.008, dengan α = analisis untuk tingkat Empathy di dapatkan nilai p
0.05 yang artinya Ada hubungan antara Empathy value sebesar = 0.008, yang artinya ada hubungan
dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan antara Empathy dengan kepuasan pasien terhadap
kesehatan di RS Graha Permata Ibu Tahun 2013, Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Graha
namun menurut Kotler dalam Buchari, A. Bahwa Permata Ibu Tahun 2013.
Empathy (perhatian) yaitu kesediaan Pada hasil penelitian di RS Graha Permata
petugas/karyawan dan pengusaha untuk lebih Ibu hasil yang peneliti dapat memang tidak semua
peduli memberikan perhatian secara pribadi aspek berhubungan, hanya aspek Tangibles yang
kepada pelanggan yang berhubungan dengan berhubungan dengan kepuasan pasien, namun
tingkat kepuasan pelanggan.10 Teori Kotler sejalan aspek-aspek di atas harus selalu diperhatikan dan
dengan penelitian Suyadi, yang menyebutkan ada selalu di utamakan terutama aspek Tangibles yang
hubungan antara persepsi perhatian petugas berpengaruh dimana petugas harus lebih
dengan kepuasan pasien.15 maksimal memberikan perhatian dan rasa peduli
Pada aspek Empathy peneliti mendapati ada kepada pasien yang berkunjung ke RS, dimana
hubungan antara Tangibles terhadap kepuasan lima aspek tersebut sangatlah penting dan
pasien, dikarenakan petugas kurang optimalnya berpengaruh terhadap pasien, jika petugas
menanamkan rasa Empathy, disini petugas harus memberikan pelayanan dengan baik maka akan
lebih memperhatikan aspek Empathy dalam setiap menghasilkan outcome yg baik pula.
pelayanan yang diberikan oleh petugas kepada
pasien yang berkunjung, tanpa membeda-bedakan Saran
satu sama lain, aspek Empaty sangat penting dan Aspek Empathy sangatlah penting dan perlu
berpengaruh terhadap pasien yang berkunjung ke ditingkatkan rasa Empathy (perhatian) atau peduli
RS, manakala pasien yang datang ke Rs berbeda- terhadap pasien tanpa membeda-bedakan pasien
beda, banyak pasien yang berkunjung ingin yang satu dengan yang lainnya, agar pasien
dilayani dengan baik, jika pasien mendapati merasa nyaman sehingga pasien merasa puas
masalah pada penyakitnya pasti ingin diperhatikan dengan pelayanan yang diberikan Rumah Sakit.
dan dipedulikan dengan cepat oleh petugas Perlu ditingkatanya rasa Empathy pada
kesehatan, jika pasien merasa diperhatikan dan pasien dengan cara pendekatan terhadap pasien

203
Vol. 05, No. 04, Desember 2016 Mutu Pelayanan Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien
agar pasien tidak ragu atau segan untuk bertanya 8. Supranto J. Pengukuran Tingkat Kepuasan
kepada petugas kesehatan, sehingga petugas akan Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta:
tau apa yang dibutuhkan oleh pasien, sehingga Rineka Cipta; 2006.
petugas tau dan pasien terlayani dengan baik 9. Laporan Keg iatan Tahunan Rumah Sakit Graha
sehingga merasa puas dengan pelayanan yang Permata Ibu Tahun 2016.
10. Alma B. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran
diberikan oleh petugas kesehatan.
Jasa. Bandung: , Alfabeta; 2005.
11. Apriyani. Analisis Kepuasan Pasien Terhadap
Daftar Pustaka Pelayanan Rawat Jalan Di Po liklinik Ru mah Sakit
1. Wiraat maja. Manajemen Pemasaran dan Azra Tahun 2016.
Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta; 2009. 12. Laila K. Faktor-faktor yang mempengaruhi
2. Purnomo AS, Faktor-Faktor yang Berhubungan kepuasan pasien rawat jalan rspad gatot soebroto
dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit. Gunung jakarta Tahun 2016.
Jati; 2011. 13. Wieke. Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap
3. Tjiptono F dan Gregorius C. Quality and Pelayanan Perawat d i Ru mah Sakit Haji Jakarta
Satisfaction. Yogyakarta: Ando Offset; 2005. Tahun 2010.
4. Saifud in. Parsitipasi Publik dalam Pembentukan 14. Surya. Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan
Perundang-Undangan. Yogyakarta: FH UII Press; Terhadap Ketepatan Waktu Pelayanan Oleh Tenaga
2009. Kesehatan Di RSUP Fat mawat i Jakarta Tahun
5. Mboi N. http://www.google.com- 2016.
menkes.kompas.com , di unduh pada 11 Mei 2013. 15. Suyadi. Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap
6. Haq AM. http://www.sia.fkm-undip.ac.id, di unduh Pelayanan Kesehatan di Unit Rawat Inap Di Ru mah
pada 11 Mei 2013. Sakit Zahirah Jakarta Tahun 2016.
7. Soraya B. http://digilib.litbang.depkes.ac.id, di
unduh pada 11 Mei 2013.

204

Anda mungkin juga menyukai