PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh:
PENDAHULUAN
Kepuasan pasien ialah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari
dengan apa yang diharapkannya. Bila pasien tidak menemukan kepuasan dari kualitas
dalam menilai mutu pelayanan di rumah sakit. Mutu pelayanan kesehatan merujuk
pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada
diri setiap pasien. Makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula mutu
yang sangat penting untuk menciptakan kesetian pelanggan agar tetap setia dan terus
membeli atau yang berhubungan dengan perusahaan. Kepuasan pelanggan juga dapat
dinilai dari kualitas produk yang dihasilkan. Sebelum pelanggan merasa puas
terhadap kualitas suatu produk, pelanggan akan melihat seberapa unggul kualitas
Zeithaml (2002). Perasaan puas pelanggan juga dapat dinilai dari kualitas layanan
yang baik (Adhiyanto, 2012). Hal ini juga sangat penting agar bisnis tetap maju dan
bertahan, dengan memberikan layanan terbaik dan semaksinal mungkin agar
kepuasan pelanggan terpenuhi. (Istianto dan Tyra, 2011). Ketatnya persaingan pada
saat ini membuat perusahaan mengeluarkan sebuah ide atau konsep untuk tetap
bertahan dan mencoba memberikan layanan yang memuaskan agar dapat menarik
Selanjutnya pasien juga akan melihat seberapa bagus kualitas produk yang
akan mereka dapatkan. Menurut Kotler dan Armstrong (2004) kualitas produk
perbaikan, dan atribut bernilai lainnya. Jadi kualitas produk merupakan sekumpulan
ciri dan karakteristik dari barang dan jasa yang mempunyai kemampuan untuk
Apabila konsumen merasa puas terhadap suatu produk yang di beli, akan
ulang di masa yang akan datang. Seperti yang dikatakan (Moven dan Minor, 2008),
maka sebuah kualitas produk juga penentu paling penting dalam kepuasan pelanggan
seperti penelitian dari (Tsiotsou, 2006) dan (Cahyadi , 2007). Seberapa baik citra
perusahaan di mata pelanggan yang membuat minat begitu besar untuk mencoba
sebuah produk. Menurut Dobni dan Zinkhan (1990) citra perusahaan/ merek/ produk
dengan jumlahtertentu. citra adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan
Mutu pelayanan yang baik tidak hanya diukur dari kemewahan fasilitas,
kelengkapan teknologi dan penampilan fisik akan tetapi dari sikap dan perilaku
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan dapat
memberikan pelayanan yang bermutu. Masalah yang sering dihadapi secara umum
oleh rumah sakit yakni belum mampu memberikan pelayanan yang maksimal yang
Kepuasan pasien menjadi bagian yang integral dan menyeluruh dari kegiatan
harus menjadi kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari pengukuran mutu pelayanan
kesehatan. Konsekuensi dari pola pikir yang demikian adalah dimensi kepuasan
pasien menjadi salah satu dimensi mutu pelayanan kesehatan yang penting. Pasien
yang masuk pada pelayanan rawat inap akan mendapatkan beberapa pelayanan yaitu
kesehatan WHO yang terdiri atas 6 dimensi yaitu effective (efektif), efficient
equitable (adil), dan safe (aman). Dimensi efektif memberikan perawatan kesehatan
yang berbasis bukti dan memberikan hasil yang lebih baik untuk individu dan
harus mampu mengobati atau mengurangi keluhan yang ada, mencegah terjadinya
kesehatan sangat terbatas, Dimensi akses, artinya layanan kesehatan itu harus dapat
dicapai oleh masyarakat, tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial, ekonomi,
masyarakat mereka. Rumah sakit bertanggung jawab untuk memberikan proses yang
mendukung hak pasien dan keluarganya selama dalam pelayanan. Setiap pasien
Rumah sakit membangun kepercayaan dan komunikasi terbuka dengan pasien untuk
memahami dan melindungi nilai budaya, prikososial serta nilai spiritual pasien.
status sosial ekonomi. petugas rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan harus
adil dan memberikan perlakuan yang sama terhadap pasien dan menghormati hak
pasien. Dimensi keamanan maksudnya layanan kesehatan itu harus aman, baik bagi
pasien, bagi pemberi layanan, maupun bagi masyarakt sekitarnya. Layanan kesehatan
yang bermutu harus aman dari meminimalkan resiko cedera, infeksi, efek samping,
atau bahaya lain yang ditimbulkan oleh layanan kesehatan itu sendiri.
Pelayanan kesehatan saat ini telah lama dibicarakan baik di negara maju
responsif terhadap kebutuhan pasien dan masyarakat. Oleh sebab itu organisasi
layanan kesehatan agar semakin terfokus pada kepentingan pasien. Dengan kata lain,
layanan kesehatan itu harus selalu mengupayakan kebutuhan dan kepuasan pasien
serta masyarakat secara simultan. Pelayanan yang bermutu sudah pasti tidak akan
mencederai pasien dan sudah pasti aman. Sebaliknya layanan yang aman belum tentu
rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit berkewajiban untuk memberi
kesehatan lainnya dengan sasaran utamanya adalah masyarakat sebagai pengguna jasa
tersebut.
konsumsi yang terjadi dalam waktu tertentu baik itu setelah konsumsi, setelah
Kepuasan pasien merupakan evaluasi dari dimensi kesehatan yang berbeda, yang
artinya bahwa kepuasan pasien dapat dijadikan sebagai evaluasi dari mutu pelayanan
sakit swasta di purwokerto tahun 2011, didapatkan predikat B (Baik) untuk masing –
masing instalansi rawat inap, instalansi rawat jalan, instalansi farmasi, pelayanan
radiologi dan pelayanan laboratorium. Menurut penelitian Indra Jaya Tarigan tingkat
kepuasan di RSUD dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing dilihat 68,18% merasa puas
dengan kondisi ruangan rawat inap, 89,29% memiliki tingkat kepuasan sedang pada
prosedur pelayanan, 81,81% memiliki kepuasan sedang tentang jadwal pelayanan,
keharmonisan hubungan pengguna jasa dengan rumah sakit, dapat menjadi dasar
jasa, rumah sakit dapat direkomendasikan oleh pengguna jasa dari mulut ke mulut,
meningkatkan reputasi rumah sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan,
meningkatkan pendapatan rumah sakit itu sendiri. Mengacu pada alasan tersebut,
Tabel 1.1
Kesehatan di Indonesia didominasi oleh Rumah Sakit Swasta, pada urutan kedua
Rumah Sakit yang dimiliki Pemerintah. Sedangkan jumlah yang relatif sedikit
dimiliki oleh Klinik utama, Rumah Sakit TNI, RS Polri dan RS Jiwa. Untuk RS Non
peran sangat penting untuk menyediakan fasilitas dan mutu yang baik untuk melayani
Sesuai grafik diagram diatas maka diketahui bahwa jumlah Rumah Sakit
Kelas C mendominasi sebesar 50,1% atau sebanyak 1026 Rumah Sakit. RS tipe C
sebagai garda terdepan yang melayani pasien dan menjadi fokus utama dalam
peningkatan kepuasan pasien hal tersebut dimiliki oleh Rumah Sakit Swasta dan
Rumah Sakit Pemerintah. Maka dari itu peneliti mengambil objek penelitian RS
Hermina Pandanaran yang merupakan Rumah Sakit Swasta Tipe C yang berada di
Kota Semarang.
RS Hermina Pandanaran berdiri pada tahun 2005 dan berlokasi strategis di
Hermina Pandanaran sebagai produk pilihan. Layanan ini merupakan tes non-invasif
yang tidak berbahaya untuk bayi karena menggunakan standar dua dimensi, tiga
dimensi dan Doppler ultrasound yang dapat memperlihatkan visual jantung. Rumah
sakit ini berkapasitas 102 tempat tidur dengan fasilitas layanan Geriatri. RS Hermina
Pandanaran juga memiliki Klinik Infertilitas yang telah didukung dengan pelayanan
dokter ahli di bidangnya (Dokter spesialis kandungan konsultas fertilitas dan Dokter
kedisiplinan petugas dan tanggung jawab petugas dalam pelayanan dipercaya dapat
kesopanan dan keramahan petugas, kewajaran biaya dalam pelayanan Ketika faktor-
dalam hal persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk mendapatkan
pelayanan Kesehatan.
lingkungan dalam pelayanan, semakin baik yang diartikan bahwa semakin adanya
kepastian biaya pelayanan, kepastian jadwal dan pasien merasa nyaman dan aman
menggunakan layanan Kesehatan di RS. Hal tersebut diatas merupakan indikator dari
variabel kejelasan petugas pelayanan dalam hal ini keberadaan dan kepastian petugas
pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. dalam hal disiplin pada waktu memberikan pelayanan kesehatan. Tanggung
jawab petugas pelayanan dalam hal kejelasan wewenang dan tanggungjawab petugas
1. Prosedur pelayanan;
2. Persyaratan pelayanan;
7. Kecepatan pelayanan;
Tabel 1.3
Pada penelitian ini menguji apakah ada pengaruh antara 14 unsur tersebut
Berdasarkan fenomena dan gap dari latar belakang diatas, maka penulis tertarik
Karena banyaknya ruang lingkup penelitian, agar penelitian ini lebih tepat
batasan perlu dilakukan. Maka dari itu batasan variabel yang akan diteliti
adalah variabel kualitas layanan. Selain variabel yang disebutkan tidak akan
diteliti.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoritis dan praktis bagi
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
c. Bagi Akademis
penelitian.
ekspektasinya, berarti mereka puas. Sebaliknya jika performa produk kurang dari
pelanggan ditentukan oleh persepsi pelanggan atas performance produk atau jasa
terhadap kinerja dari suatu barang, jasa atau sesuatu yang dapat dievaluasi secara
menyeluruh, apakah harapan terhadap objek tersebut memenuhi atau tidak memenuhi
harapan. Jika kinerja produk(barang atau jasa) tidak memenuhi ekspektasi, maka
pelanggan akan merasa kecewa, namun jika kinerja produk sesuai dengan ekspektasi
maka pelanggan akan merasa puas. Sedangkan menurut Oliver (1999) yaitu evaluasi
menyeluruh terhadap suatu objek yang sudah dibeli atau yang sudah dikonsumsi
a. Kualitas produk/ jasa. Pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan
b. Harga. Pelanggan yang sensitif biasanya harga murah adalah sumber kepuasan
yang penting karena pelanggan akan mendapatkan value for money yang tinggi.
Komponen harga ini relative tidak penting bagi mereka yang tidak sensitif
terhadap harga.
bermerek terkenal. Rasa bangga, rasa percaya diri, symbol sukses bagian dari
Pelanggan.
d. Kemudahan. Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman, dan
Kualitas dari suatu produk maupun jasa akan menentukan kepuasan dari
konsumennya. Diana dan Tjiptono (2003) Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis
yang berhubungan dengan prduk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan. Kuaitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama
dengan nilai (value) yang diberikan dalam rangka menginkatkan kualitas hidup para
pelanggan Semakin tinggi nilai yang diberikan maka semakin besar pula kepuasaan
didefinisikan sebagai penilaian keseluruhan mirip dengan sikap terhadap layanan dan
a. Peralatan terbaru
secaratepat dan terpecaya. Indikator yang terdapat pada dimensi ini diantaranya:
b. Bersikap simpatik
memberikan layanan yang cepat. Indikator yang terdapat pada dimensi ini
diantaranya:
c. Bersikap sopan
d. Berpengetahuan luas
a. Perhatian individual
bahan pertimbangan yang penting bagi konsumen untuk membeli produk pada suatu
produk tersebut. Masih menurut (Purnamasari 2015:3), dapat dipahami bahwa harga
merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi kepuasaan konsumen. Oleh
karena itu, permasalahan harga perlu juga ditinjau kaitannya dengan kepuasaan
konsumen.
Indikator Harga
rather than a get component yang artinya harga merupakan sesuatu komponenn yang
diberikan sebagai ganti sesuatu komponen yang didapatkan. Ada tiga komponen
harga yaitu :
sesuatu produk yang tertulis di suatu produk yang harus dibayarkan oleh
pelanggan. Consumer tend to look at the final price and the decide whether
akhir dan memustuskan atau memikirkan apakah menerima nilai yang baik
pelanggan. Kerap kali pelanggan tidak mengingat betul harga sebuah produk
yang pernah dibeli, tetapi pelanggan dapat mengingat bahwa harga produk
yang dimaksud murah atau mahal, sesuai dengan kualitas atau tidak sesuai
dengan kualitas.
3. Sacrifice price adalah harga yang harus dibayar oleh pelanggan berikut
jasa pihak ketiga (komisi) yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk
sebagai manfaat atau kualitas yang dapat diterima saja, melainkan juga
adalah sesuatu manfaat atau kualitas yang diterima sesuai dengan harga yang
dibayarkan.
barang, jasa tersebutpenawaran dan itu termasuk simbolik yang berarti bahwa
konsumen berasosiasi dengan kontribusi spesifik produk atau layanan (Aprilia, 2022).
Citra merupakan suatu hal yang sangat penting, karena dengan adanya citra yang baik
apabila suatu barang/jasa kurang baik maka akan bias ditutupi kelemahannya tersebut
Tabel 2.1
Review Penelitian Terdahulu
N Peneliti dan Object Variabel X Variabel Y Hasil
o Tahun
1 Ellena Konsumen Nilai Pelanggan Kepuasan Positif Signifikan
Nurfazria Telkomsel Pengalaman Konsumen Positif Signifikan
Handayani Pelanggan
(2022)
2 Desti Konsumen Kualitas Produk Kepuasan Positif Signifikan
Ramdhani SMARTPHONE Persepsi Harga Konsumen Tidak Signifikan
(2022) OPPO
Citra Merk Positif Signifikan
3 Fryda Aprillia PELANGGAN Kualitas Layanan Kepuasan Tidak Signifikan
(2022) ADVANCE DIGITAL Kualitas Produk Konsumen Tidak Signifikan
Citra Perusahaan Positif Signifikan
4 Tri Wijayanti nasabah tabungan Kualitas Layanan Kepuasan Tidak Signifikan
Sekar Pambudi BritAma X Bank BRI Citra Konsumen Positif Signifikan
(2022) Cabang Kendal
Kepercayaan Positif Signifikan
Berdasarkan uraian teori-teori di atas, maka dapat ditarik hasil penelitian yang
seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang
spesifik maupun secara transparan. Untuk perusahaan yang fokus pada sektor jasa,
memberikan pelayanan yang optimal dan berkualitas kepada pelanggan adalah satu
hal yang wajib atau mutlak yang harus dikerjakan jika perusahaan ingin mencapai
secara signifikan atau positif antara kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah.
Berdasarkan dari hasil penelitian terdahlu hal ini didukung dengan penelitian yang
pelanggan / pasien. Kualitas layanan yang diharapkan pasien adalah pelayanan yang
sesuai dengan ekspektasi atau persepsi pelanggan secara baik. Pasien hanya akan
memperhatikan serta meneyediakan layanan secara rinci dan mendetail sesuai yang
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Aprilia (2022) juga menemukan hasil yang
sama bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
berikut ini:
untuk disesuaikan, berbeda dengan kualitas produk dan citra merek yang
menginginkan suatu produk, namun jika daya beli yang diberikan tidak sesuai, maka
akan menyebabkan konsumen akan berpindah ke suatu produk yang harganya lebih
murah.
Menurut Kotler dan Keller (2018) persepsi harga merupakan proses yang
bermakna bagi mereka. Hal ini berarti bahwa persepsi tidak hanya tergantung pada
rangsangan fisik namun juga pada hubungan rangsangan terhadap bidang yang
kepuasan konsumen/ pasien, jika konsumen puas maka akan berdampak baik pada
perusahaan atau dalam hal ini rumah sakit. Hal ini didukung dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ramdhani (2022) yaitu persepsi harga berpengaruh positif signifikan
terhadap kepuasan konsumen. Maka dari itu dapat disimpulkan hipotesis sebagai
berikut:
tentang orang-orang yang membentuk organisasi dan yang menyediakan layanan. Itu
dapat mempengaruhi evaluasi kualitas layanan langsung atau tidak langsung. Salah
satu asosiasi penting tertentu adalah perusahaan kredibilitas dan pengalaman yang
dirasakan. dapat dipercaya dan disukai.” Citra suatu perusahaan yang meliputi nama
mempengaruhi keputusan pembeli dan sektor jasa dibandingkan sektor produk. Citra
dipertimbangkan mempunyai kemampuan dalam mempengaruhi pandangan
positif antara citra perusahaan terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan dari hasil
penelitian terdahlu juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Lefiandi
(2019) dan Rahma (2018) menunjukkan bahwa citra perusahaan berpengaruh positif
karakteristik atau ciri khas peusahaan, reputasi, nilai – nilai yang dimiliki perusahaan,
dan identitas suatu perusahaan yang telah terbentuk dibenak masyarakat atau
pelanggan secara melekat. Dengan pelayanan yang baik dapat membentuk citra
perusahaan yang memiliki citra baik dimata masyarakat akan merasa puas dan
Bentuk persamaan regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini
𝑌̂ = 𝛼 + 𝛽1 𝑋 1 + 𝛽2 𝑋 2 + 𝛽3 𝑋 3 + e
KK = 𝛼 + 𝛽1 KL + 𝛽2 Harga + 𝛽3 CP + e
Keterangan :
𝛼 = Konstanta
e = error
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
pengumpulan data dan kemudian dijadikan sebagai bahan penelitian. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Layanan, Persepsi Harga dan Citra
Pandanaran Semarang.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh adalah Pengguna Jasa Pelayanan
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random
kesempatan yang sama bagi setiap elemen atau anggota populasi untuk dipilih
sebagai sampel (Sugiyono, 2019). Teknik quota sampling yaitu teknik pengambilan
sampel dengan menetapkan jumlah atau batasan tertentu (quota) (Sugiyono, 2019).
Karena jumlah populasi yang tidak dapat dihitung maka penelitian ini
bahan dalam penyusunan suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil dari
pengolahan data dan digunakan untuk keperluan tertentu. Data Primer diperoleh
melalui observasi dan hasil pembagian kuisioner kepada Pengguna Jasa Pelayanan
sekunder berupa hasil penelusuran di internet terkait artikel, jurnal dan hasil
pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelusuran Literatur
melalui penggunaan sebagian atau seluruh data atau hasil dari penelitian
2. Pengamatan (Observasi)
3. Angket (Kuisioner)
Menurut Sugiyono (2013), kuisioner merupakan pengumpulan data
Responden diminta memilih satu dari lima pilihan jawaban yang dituliskan
dalam angka 1-5, masing-masing menunjukkan sangat tidak setuju (1), tidak setuju
(2), netral atau tidak berpendapat (3), setuju (4), sangat setuju (5). Dengan
untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Pada penggunaan kuisioner, pengukuran
berupa intervally scaled data (Ferdinand, 2006). Rentang yang digunakan pada skala
ini yaitu 1-5, dengan harapan dapat menggambarkan penilaian responden dengan
lebih spesifik.
3.4 Definisi Konsep, Operasional dan Pengukuran Variabel
Tabel 3.1
Definisi Konsep dan Indikator
Variabel Definisi Konsep Indikator
Penelitian
Kepuasan Menurut Kotler dan 1. Kualitas produk/ jasa. Pelanggan puas
Konsumen Amstrong (2008) kepuasan kalau setelah membeli dan menggunakan
adalah persepsi seseorang produk / jasa tersebut, ternyata kualitas
terhadap kinerja dari suatu produknya baik.
barang, jasa atau sesuatu 2. Harga. Pelanggan yang sensitif biasanya
yang dapat dievaluasi secara harga murah adalah sumber kepuasan yang
menyeluruh, apakah harapan penting karena pelanggan akan
terhadap objek tersebut mendapatkan value for money yang tinggi.
memenuhi atau tidak Komponen harga ini relative tidak penting
memenuhi harapan. Jika bagi mereka yang tidak sensitif terhadap
kinerja produk(barang atau harga.
jasa) tidak memenuhi 3. Emosional. Kepuasan Pelanggan timbul
ekspektasi, maka pelanggan saat mereka menggunakan barang yang
akan merasa kecewa, namun bermerek terkenal. Rasa bangga, rasa
jika kinerja produk sesuai percaya diri, symbol sukses bagian dari
dengan ekspektasi maka golongan kelas atas adalah contoh
pelanggan akan merasa puas. emosional yang mendasari kepuasan
Pelanggan.
4. Kemudahan. Pelanggan akan semakin puas
apabila relatif mudah, nyaman, dan efisien
dalam mendapatkan produk dan pelayanan.
(Kotler, 2005)
Kualitas Kualitas layanan (service 1. Tangible (bukti fisik/berwujud), fasilitas
Layanan quality) dapat didefinisikan fisik, peralatan, dan penampilan personil.
sebagai penilaian keseluruhan Indikatoryang terdapat pada dimensi ini
mirip dengan sikap terhadap diantaranya:
layanan dan umumnya a. Peralatan terbaru
diterima sebagai anteseden b. Fasilitas fisik yang berdaya tarik
dari kepuasan pelanggan c. Karyawan yang berpenampilan rapi
secara keseluruhan d. Fasilitas fisik sesuai dengan jenis jasa
yang ditawarkan
Parasuraman et al. (1988) 2. Reliability (keandalan), kemampuan untuk
melakukan layanan yang dijanjikan
secaratepat dan terpecaya. Indikator yang
terdapat pada dimensi ini diantaranya:
a. Melakukan sesuatu pada waktu yang
telah ditentukan
b. Bersikap simpatik
c. Penyampaian jasa yang benar
d. Penyampaian jasa sesuai dengan waktu
yang dijanjikan
e. Sistem pencatatan yang akurat
3. Responsiveness (daya tanggap)kesediaan
untuk membantu pelanggan dan
memberikan layanan yang cepat. Indikator
yang terdapat pada dimensi ini
diantaranya:
a. Kepastian waktu penyampaian jasa
b. Layanan yang cepat
c. Selalu bersedia membantu
d. Menanggapi permintaan dengan cepat
4. Assurance (jaminan dan kepastian),
pengetahuan dan kesopanan karyawan
dankemampuan mereka untuk
menginspirasi rasa kepercayaan dan
keyakinan. Indikator yangterdapat pada
dimensi ini diantaranya:
a. Karyawan yang terpercaya
b. Transaksi yang aman
c. Bersikap sopan
d. Berpengetahuan luas
5. Empathy (empati), peduli, perhatian
individual yang disediakan perusahaan
bagi para pelanggannya. Indikator yang
terdapat pada dimensi ini diantaranya:
a. Perhatian individual
b. Waktu beroperasi yang cocok
c. Memberikan perhatian personal
d. Memperhatikan kepentingan pelanggan
e. Memahami kebutuhan spesifik
pelanggan
Persepsi Persepsi Harga bagi 1. Objective monetary price
Harga konsumen merupakan bahan 2. Perceived price
pertimbangan yang penting 3. Sacrifice price
bagi konsumen untuk
membeli produk pada suatu
perusahaan, karena harga
suatu produk mempengaruhi
persepsi konsumen mengenai
produk tersebut.
Purnamasari (2015)
Citra Citra telah didefinisikan 1. Personality (kepribadian dari perusahaan)
Perusahaan sebagai gambaran mental 2. Reputation (reputasi yang dimiliki
konsumen tentang asosiasi perusahaan)
merekaterhadap perusahaan, 3. Kredibilitas (kualitas yang ada
produk atau merek tertentu diperusahaan)
dan bagaimana kontribusi 4. Reliabilitas (potensi atau keandalan yang
barang, jasa tersebut dimiliki perusahaan)
penawaran dan itu termasuk 5. Trustworthines (kepercayaan yang layak
simbolik yang berarti bahwa yang dimiliki perusahaan)
konsumen berasosiasi dengan 6. Responsibility (kemampuan
kontribusi spesifik produk perusahaanbertanggung jawab)
atau layanan (Aprilia, 2022). 7. Value (nilai lebih yang dimiliki
perusahaanyang menjadi)
8. Corporate identity (identitas
perusahaanbagi konsumen)
Sumber: Berbahgai Jurnal yang Telah Diolah 2022
deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
distribusi). Pada bagian ini dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh
dari responden, data deskriptif penelitian disajikan agar dapat dilihat dari data
penelitian dan hubungan yang antar variabel yang akan digunakan dalam penelitian.
Data deskriptif yang menguraikan gambaran umum keadaan atau kondisi responden
Variabel penelitian yaitu sesuatu yang berbentuk apa saja yang sudah
ditetapkan oleh para peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian setelah itu ditarik kesimpulan hasil dari informasi tersebut
(Sugiyono, 2008).
Uji validitas yaitu uji yang dilakukan untuk memastikan kemampuan sebuah
skala untuk mengukur konsep yang dimaksud. Uji ini digunakan untuk mengukur
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid apabila
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2018:51). Uji validitas menunjukkan sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dapat mengukur konstruk. Dalam
penelitian ini untuk pengujian validitas menggunakan analisis faktor, karena alat ini
merupakan salah satu metode statistic multivariate yang bertujuan untuk meringkas
atau mengurangi data (variabel) yang akan diperlukan dalam analisis. Dengan
Sampling Adequancy (KMO MSA) lebih dari 0,5 kecukupan sampling dianggap
cukup dan analisis faktor dapat dilanjutkan. Sedangkan apabila loading faktor lebih
Uji reliabilitas ini berfungsi untuk mengukur dan mengetahui tingkat pada
stabilitas kuesioner yang digunakan oleh peneliti sehingga hasil kuesioner tersebut
atau handal jika jawaban pertanyaan pada kuesioner adalah konsisten dari waktu ke
waktu. Lalu untuk mengukur reliabilitas dengan uji stastistik Cronbach Alpha (a).
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha (a) > 0,70
(Ghozali, 2011:48).
Metode analisis regresi linier digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
dalam Kualitas Layanan (X1), Persepsi Harga (X2), dan Citra Perusahaan (X3)
regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
𝑌̂ = 𝛼 + 𝛽1 𝑋 1 + 𝛽2 𝑋 2 + 𝛽3 𝑋 3 + e
KK = 𝛼 + 𝛽1 KL + 𝛽2 Harga + 𝛽3 CP + e
Keterangan :
𝛼 = Konstanta
presentase sumbangan pengaruh variabel bebas dalam model regresi yang secara
(Wibowo, 2012).
adalah nol dan satu. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas, nilai yang
2017).
bebas yang dimasukkan dalam model tersebut mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2017). Apabila nilai signifikan kurang
5%), maka dapat disimpulkan signifikan, dan begitu pula sebaliknya (Solimun,