48-67
ISSN : 1693-1688
Abstrak
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1990
dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma, berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No.
228. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2 2915.
HT.01.01.Th1991 tanggal 12 Juli 1991, dan di umumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 12 Tambahan No. 611 tanggal 11 Februari 1992. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
perusahaan yang bergerak di bidang produsen makanan (mie) dan penggilingan tepung, yang
tercatat di bursa saham Indonesia pada tanggal 4 Juli 1994. Hasil analisis laporan keuangan
menggunakan pengukuran Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas,
dan perusahaan memiliki kemampuan yang Baik untuk mengambil tindakan dalam menjamin dan
melunasi hutang kepada kreditur, dan untuk hasil analisis rasio keuangan usaha lainnya untuk dapat
dijadikan pertimbangan bagi investor dalam mengambil keputusan untuk menginvestasikan
dananya ke perusahaan.
1. PENDAHULUAN
Perusahaan secara periodic selalu mengeluarkan laporan keuangan yang dibuat dan diapkan
oleh perusahaan untuk dapat memberikan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, misalnya pemerintah, kreditor, pemilik perusahaan dan pihak manajemen sendiri
untuk dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan
keuangan merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data
transaksi bisnis, dimana seorang akuntan diharapkan mampu untuk mengorganisir seluruh
akuntansi hingga dapat menginterpretasikan serta menganalisis laporan keuangan perusahaan,
laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai
alat komunikasi data keuangan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan
keuangan pada perusahaan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pasar modal, dimana
laporan keuangan merupakan suatu informasi yang dapat menggambarkan kinerja perusahaan.
Selain itu laporan keuangan selalu melaporkan aktivitas perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Aktivitas yang sudah dilakukan dituangkan dalam nilai mata uang, baik dalam mata uang rupiah
maupun dalam mata uang asing. (Erica, 2016)
Tujuan utama dari sebuah entitas adalah meningkatkan nilai entitas tersebut. Peningkatan nilai
suatu entitas harus dibarengi dengan meningkatnya penjualan. Dan semua hal tersebut dapat
direfleksikan dalam suatu laporan. Laporan yang menggambarkan perekembangan finansial
perusahaan dari suatu periode tertentu. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (Perusahaan) didirikan
di Republik Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT. Panganjaya
Intikusuma, berdasarkan Akta Notaris BennyKristianto, S.H., No. 228. Akta pendirian ini
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2 2915.
HT.01.01.Th1991 tanggal 12 Juli 1991, dan di umumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 12 Tambahan No. 611 tanggal 11 Februari 1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan
persetujuan pemegang saham atas perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan
dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) yang dimuat dalam Akta Notaris Kumala
Tjahjani Widodo, S.H. M.H. Mkn No. 22 tanggal 8 Mei 2015 telah disetujui oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-
0936677.AH.01.02. Tahun 2015 tanggal 5 Juni 2015 serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 89 Tambahan No. 44146 tanggal 6 November 2015. Kantor pusat
Perusahaan berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 27, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 -
AKTUAL | 48
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 17 (2) Desember 2019, Hal. 133-141
ISSN : 1693-1688
78, Jakarta, Indonesia, sedangkan pabrik dan perkebunan Perusahaan dan Entitas Anak berlokasi
diberbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990. Pada dasarnya hasil dari
analisis laporan keuangan yang dilakukan dapat memberikan beberapa informasi tentang
kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan melihat hasil perbandingan rasio
keuangan, seperti menghitung Rasio Likuiditas untuk melihat kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek, Rasio Solvabilitas untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dengan utang, Rasio Aktivitas untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan
sumber daya perusahaan, Rasio Profitabilitas untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu.
2. KAJIAN PUSTAKA
Laporan keuangan yang dibuat oleh bagian akunting secara periodik, biasanya telah mengikuti
standar yang ditetapkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan berlaku secara umum.
Artinya, setiap perusahaan wajib mengikuti kaidah/aturan. Namun demikian, bagi perusahaan
public, laporan keuangan ini harus diaudit oleh akuntan public untuk menjamin konsistensi sistem
yang digunakan sehingga perkembangan kinerja perusahaan relatif lebih mencerminkan kondisi
sebenarnya. Ada banyak laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan, tetapi yang umum
digunakan adalah : (1) Laporan Laba Rugi, (2) Neraca, (3) Laporan Perubahan Laba Ditahan, dan
(4) Laporan Arus Kas. Berikut adalah penjelasan keempat laporan keuangan tersebut beserta
contohnya.
Analisa rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling banyak digunakan,
dimana dalam perhitungan rasio ini menggunakan perhitungan aritmatika sederhana yang dapat
diintreprestasikan, dimana setiap perhitungan rasio akan jauh lebih bermanfaat jika dibandingkan
dengan hasil perhitungan rasio tahun sebelumnya. (Hery, 2012) Analisa Rasio Keuangan
merupakan proses analisis dan penilaian yang membantu dalam menjawab pertanyaan yang sudah
sewajarnya diajukan, jadi itu merupakan alat untuk mencapai tujuan. (Hery, 2014)
AKTUAL | 49
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 18 (1) Juni 2020, Hal. 48-67
ISSN : 1693-1688
Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis) adalah sebagai berikut: (1) Sebagai alat
barometer untuk melakukan forecasting atau memproyeksikan posisi keuangan dimasa yang akan
dating; (2) Mereview kondisi perusahaan saat ini, permasalahan dalam manajemen, operasional
maupun, keuangan; (3) Alat ukur untuk melakukan efisiensi di semua departemen perusahaan.
(Erica, 2016)
Selain itu hasil dari analisis laporan keuangan yang dilakukan oleh pihak manajemen
perusahaan dapat memberikan beberapa informasi yang terkait tentang kelemahan dan kekuatan
yang dimiliki oleh perusahaan, seperti seberapa besar asset perusahaan yang dapat dijadikan
sebagai penjamin terhadap hutang-hutangnya dan seberapa besar kemampuan perusahaan di dalam
membayar hutang-hutangnya. Sehingga jika suatu saat perusahaan mengalami krisis keuangan dan
defisit terhadap anggaran sebagai suatu kelemahan perusahaan maka pihak manajemen dapat
mengukur seberapa besar perusahan dapat melakukan penjaminan terhadap hutang-hutangnya dan
pembayaran terhadap hutang-hutangnya, selain itu pihak manajemen perusahaan juga dapat
mengambil keputusan dengan cepat untuk melakukan perbaikan dan pemangkasan terhadap biaya-
biaya yang dianggap memberatkan perusahaan, sehingga keuangan perusahaan dapat kembali
stabil. Sedangkan apabila pihak manajemen perusahaan mendapatkan informasi yang terkait
dengan kondisi keuangan yang cukup baik maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu
kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan untuk dapat menarik para investor agar dapat
menginvestasikan dananya ke perusahaan. Maka secara garis besarnya informasi yang terkait
dengan adanya kelemahan dan kekuatan tersebut bisa dikatakan telah cukup menggambarkan
mengenai situasi dan kondisi dari kinerja manajemen perusahaan di dalam mengelola keuangan.
Kasmir menyatakan bahwa dalam praktiknya analisis rasio keuangan suatu perusahaan dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1. Rasio Neraca (Balance Sheet Ratio), yaitu membandingkan angka-angka yang hanya
bersumber dari neraca.
2. Rasio Laporan Laba Rugi (Income Statement Ratio), yaitu membandingkan angka-angka
yang hanya bersumber dari laporan laba rugi.
3. Rasio antar laporan, yaitu membandingkan angka-angka dari dua sumber (data campuran),
baik yang ada di neraca maupun di laporan laba rugi. (Kasmir, 2011)
Dari pernyataan Kasmir yang tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ada 2 (dua) unsur
laporan keuangan (Financial Statement) dan 1 (satu) unsur data campuran dari keduanya yang
perlu untuk dianalisa lebih lanjut, yaitu: laporan Laba Rugi (Income Statement), Neraca (Balance
Sheet) dan Antar Laporan (data campuran dari kedua laporan).
Teknik analisis laporan keuangan digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara
pos-pos yang ada dalam laporan sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-
masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari masing-masing pos tersebut bila
diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu atau
diperbandingkan dengan alat pembanding lainnya. (Sunyoto, 2013)
AKTUAL | 50
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 17 (2) Desember 2019, Hal. 133-141
ISSN : 1693-1688
b. Quick Ratio
c. Cash Ratio
3. Rasio Hutang Jangka Panjang Terhadap Modal (Long Term Debt to Equity Ratio)
AKTUAL | 51
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 18 (1) Juni 2020, Hal. 48-67
ISSN : 1693-1688
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya
perusahaan. Jenis-jenis rasio aktivitas:
✓ Perputaran Piutang (Receivable Turn over)
✓ Hari Rata-Rata Penagihan Piutang (Days of Receivable)
✓ Perputaran Persediaan (Inventory Turn over)
✓ Hari Rata-Rata Penagihan Persediaan (Days of Inventory)
✓ Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn over)
✓ Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turn over)
✓ Perputaran Aktiva (Assets Turn over)
Dengan Rumus sebagai berikut :
a. Days of Inventory :
AKTUAL | 52
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 17 (2) Desember 2019, Hal. 133-141
ISSN : 1693-1688
Dari beberapa manfaat yang disampaikan oleh Kasmir tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa analisis dari macam-macam rasio keuangan berikut intreprestasinya dapat memberikan
kepada pihak manajemen perusahaan suatu informasi tentang kondisi dan prestasi dari kinerja
perusahaan kepada para investor dan kreditur. Selain itu dengan analisa rasio keuangan pihak
manajemen perusahaan dapat membuat suatu laporan keuangan proyeksi sebagai bentuk target
pencapaian.
3. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan pengukuran Rasio
Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan perusahaan memiliki
kemampuan yang cukup untuk mengambil tindakan dalam menjamin dan melunasi hutang kepada
kreditur, dengan menggunakan rumus perhitungan rasio dari masing-masing dari data laporan
keuangan perusahaan. Penelitian ini didesain dengan menggunakan 2 (dua) metode di dalam
melakukan pengumpulan datanya, yaitu: metode observasi dan metode studi literatur yang terkait
dengan data keuangan perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk untuk kemudian dilakukan
suatu proses analisa dengan prosedur terkait dengan analisa rasio keuangan menggunakan
penghitungan aritmatika yang dapat diinterpretasikan ke dalam hubungan ekonomis yang terkait
dengan kinerja dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
Penelitian ini pada dasarnya untuk menjelaskan bagaimanakah keadaan dan kondisi keuangan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada Bulan September (Triwulan ke-tiga) Tahun 2017, 2018
dan 2019, serta Laporan Keuangan (akhir tahun); 31 Desember 2016, 2017, dan 31 Desember
2018, sebagai mana dalam table sebagai berikut :
AKTUAL | 53
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 18 (1) Juni 2020, Hal. 48-67
ISSN : 1693-1688
Laporan Neraca
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
September Tahun 2017 s/d 2019
Tabel 1 : Balance Sheet
ASET LANCAR 30 Sep 2019 30 Sep 2018 30 Sep 2017
Kas dan setara kas 9.408.189 12.661.468 13.019.057
Investasi jk pendek 3.471.654 1.276.132 682.684
Piutang Usaha
Pihak ketiga 4.653.798 4.611.860 4.634.992
Pihak berelasi 1.182.286 1.233.151 892.165
Piutang Bkn Usaha
Pihak ketiga 212.647 924.845 1.022.347
Pihak berelasi 192.847 188.247 342.723
Persediaan - neto 11.363.892 12.145.480 9.714.341
Aset biologis 523.797 492433 766.346
Uang muka&jaminan 796.618 854.069 535.182
Pajak dibayar dimuka 445.903 667.728 145.028
Biaya dibayar di muka & asset lancar 453.339 497.818 446.207
lainnya
Total Aset Lancar 32.704.970 35.553.231 32.201.072
ASET TDK LANCAR
Tagihan pajak penghasilan 218.683 219.586 63.044
Piutang plasma - neto 1.432.031 1.342.279 1.133.330
Aset pajak tangguhan - neto 1.857.744 1.992.063 2.041.349
Investasi jangka panjang 4.637.749 4.118.139 3.685.365
Tanaman Perkebunan
Tanaman Menghasilkan-neto 0 0 6.431.695
Tanaman belum nenghasilkan 0 0 2.877.169
Hutan tanaman Industri-neto 0 0 284.330
Aset tetap - neto 42.795.427 42.050.257 29.641.760
AKTUAL | 54
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 17 (2) Desember 2019, Hal. 133-141
ISSN : 1693-1688
Saldo laba
Cadangan umum 115.000 110.000 105.000
Belum ditentukan 25.210.897 22.122.345 20.607493
penggunaannya
Ekuitas yang Dapat 36.296.712 32.383.010 30.805.206
Diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk
Sumber : https://www.indofood.co.id
AKTUAL | 55
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 18 (1) Juni 2020, Hal. 48-67
ISSN : 1693-1688
Laporan Neraca
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
31 Desember 2016 s/d 2018
Tabel 1 : Balance Sheet
ASET LANCAR 31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2017
AKTUAL | 56
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 17 (2) Desember 2019, Hal. 133-141
ISSN : 1693-1688
Sumber : https://www.indofood.co.id
AKTUAL | 57
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 18 (1) Juni 2020, Hal. 48-67
ISSN : 1693-1688
Laporan Laba/Rugi
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
30 September Tahun 2017, 2018, dan 2019
Tabel 2 : Income Statements
KETERANGAN 30 Sep 2019 30 Sep 2018 30 Sep 2017
PENJUALAN NETO 57.845.448 54.742.187 53.120.225
AKTUAL | 58
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 17 (2) Desember 2019, Hal. 133-141
ISSN : 1693-1688
Laporan Laba/Rugi
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
31 Desember 2016, 2017, dan 2018
Tabel 2 : Income Statements
KETERANGAN 31 Des 2018 31 Des 2017 31Des 2016
PENJUALAN NETO 73.394.728 70.186.618 66.750.317
BEBAN POKOK PENJUALAN 53.182.723 50.416.667 47.321.877
LABA BRUTO 20.212.005 19.769.951 19.428.440
Beban penjualan dan distribusi (7.817.444) (7.237.120) (7.168.040)
Beban umum dan administrasi (4.466.279) (4.070.151) (3.988.897)
Laba dari nilai wajar aset biologis 30.882 34.839 0
Penghasilan operasi lain 1.524.070 888.863 642.368
Beban operasi lain (278.450) (702.612) (628.864)
LABA USAHA 9.143.020 8.683.770 8.285.007
Penghasilan keuangan 517.470 614.293 1.050.651
Beban keuangan (2.022.215) (1.486.027) (1.574.152)
Pajak final atas penghasilan bunga (96.570) (113.978) (130.555)
Bagian atas laba/rugi neto entitas (94.739) (103.236) (245.723)
asosiasi dan ventura bersama
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 7.446.966 7.594.822 7.385.228
PENGHASILAN
Beban Pajak Penghasilan (2.485.115) (2.497.558) (2.532.747)
LABA PERIODE BERJALAN DARI 4.961.851 5.097.264 4.852.481
OPERASI YANG DILANJUTKAN
OPERASI YANG DIHENTIKAN
Laba periode berjalan dari operasi 0 0 414.425
yang dihentikan
LABA PERIODE BERJALAN 4.961.851 5.097.264 5.266.906
Penghasilan (rugi) komprehensif lain
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba
rugi setelah pajak:
Laba (rugi) Pengukuran kembali atas 486.006 (383.870) 13.483
liabilitas imbalan kerja karyawan
Bagian rugi omprehensif lain dari (4.849) (9.074) (1.880)
entitas asosiasi dan ventura bersama
Pos yang dapat direklasifikasi ke laba
rugi:
Laba yang belum terealisasi dari aset 792.768 413.102 (230.850)
keuangan tersedia untuk dijual
Selisih kurs atas pen jabaran lap.keuangan 111.203 18.779 (184.997)
Bagian penghasilan (rugi) komprehensif 3.809 (144.932) 182.646
lain dari entitas asosiasi dan ventura
bersama
Laba (rugi) peruba han nilai wajar atas 0 0 (61.013)
hedging arus kas
Penghasilan komprehensif lain 1.388.937 (105.995) (282.601)
periode berjalan
TOTAL LABA KOMPREHENSIF 6.350.788 4.991.269 4.984.305
PERIODE BERJALAN
AKTUAL | 59
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 18 (1) Juni 2020, Hal. 48-67
ISSN : 1693-1688
Laba periode ber jalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 4.166.101 4.156.222 4.144.571
Kepentingan nonpengendali 795.750 941.042 1.122.335
Total 4.961.851 5.097.264 5.266.906
Total laba Kompre hensif periode ber
jalan yang dapat di tribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 5.324.407 4.255.705 3.817.112
Kepentingan nonpengendali 1.026.381 735.564 1.167.193
Total 6.350.788 4.991.269 4.984.305
LABA PER SAHAM DASAR YANG 474 473 433
DAPAT DIATRIBUSIKAN KPD
PEMILIK ENTITAS INDUK (angka
penuh)
Sumber : https://www.indofood.co.id
Rasio Lancar, pada bulan September 2017 s/d 2019, dinilai cukup baik, sedangkan jika dilihat
pada posisi akhir tahun 2016, 2017 lebih baik, kecuali di akhir tahun 2018 hanya sebesar 106,63%
yang artinya setiap hutang lancer Rp.1,- dijamin dengan rasio lancar Rp. 1,06
b. Quick Ratio
AKTUAL | 60
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 17 (2) Desember 2019, Hal. 133-141
ISSN : 1693-1688
Pada bulan September 2018, dan 2019, serta bulan Desember 2018, setiap hutang lancar Rp.1,-
hanya dijamin dari aktiva lancar kurang dari Rp.1,- yaitu masing-masing, Rp.0,74, Rp.0,79, dan
Desember Rp. 0,69
c. Cash Ratio
Pada tahun 2018, jaminan kas untuk memenuhi kewajiban segera di bulan Desember 2018,
hanya 28,23% atau setiap hutang lancar Rp. 1,- dijamin dengan kas sebesar Rp.0,28 dan di bulan
September 2019 meningkat sebesar 34,24%; atau setiap hutang lancar Rp.1,- dijamin dengan uang
Kas Rp. 0,34
Perputaran kas merupakan kemampuan kas untuk menghasilkan pendapatan sehingga dapat
dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu. Rasio perputaran kas di akhir
tahun 2018 mencapai 35,48 kali, jauh lebih baik dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya yang
hanya mencapai 6 kali perputaran kasnya untuk menghasilkan pendapatan.
AKTUAL | 61
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 18 (1) Juni 2020, Hal. 48-67
ISSN : 1693-1688
e. Inventory to Net Working Capital
Pada akhir tahun 2018 sebesar 562,92%, sangat tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya
yang hanya sebesar 86,58%, yang menunjukan tingkat likuiditasnya semakin menurun. Secara
umum, jika semakin rendah rasio ini, maka semakin tinggi likuiditas perusahaan dan sebaliknya.
Bahwa besarnya aktiva perusahaan diakhir tahun 2016, 2017, dan 2018 yang dibiayai oleh utang
terlihat semakin meningkat yaitu sebesar 46,46%; 46,72%; dan 48,29%.
AKTUAL | 62
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 17 (2) Desember 2019, Hal. 133-141
ISSN : 1693-1688
Besarnya modal yang dapat dijadikan sebagai jaminan utang pada akhir tahun 2016 sebesar
87,01 ditahun 2018 = 87,68% dan Desember 2018 adalah sebesar 93,40%
Dimana besarnya modal yang dapat dijadikan sebagai jaminan utang jangka panjang masing-
masing pada akhir tahun 2016 adalah 43,27%; 2017 sebesar 41,74% serta akhir tahun 2018 yaitu
39,89%
Tingkat kenaikan penjualan lebih kecil dari tingkat kenaikan pada persediaan, sehingga
perputaran persediaan yang terjadi mengalami penurunan yaitu akhir tahun 2016 sebanyak 7,88
atau 8 kali, tahun 2017 adalah 7,17 kali atau 7 kali, dan pada tahun 2018 sebanyak 6,30 kali atau 6
kali, namun bila dilihat perbandingan pada periode bulan Septembar 2017 ke 2018 mengalami
AKTUAL | 63
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 18 (1) Juni 2020, Hal. 48-67
ISSN : 1693-1688
penurunan dan pada bulan September 2019 naik kembali telah mencapai 5,09 kali sehingga pada
akhir tahun 2019 dapat mencapai minimal 7 kali.
b. Days of Inventory
Dari tahun 2016, 2017, dan 2018 jumlah hari untuk rata-rata persediaan tersimpan dalam
gudang masing – masing secara berurutan pada akhir tahun adalah; 46 hari, 51 hari dan 58 hari.
Perputaran modal kerja dalam yang terjadi pada periode Desember 2016, 2017 dan 2018
sebanyak 2 kali
AKTUAL | 64
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 17 (2) Desember 2019, Hal. 133-141
ISSN : 1693-1688
Untuk perputaran aktiva tetap dalam satu periode akhir tahun 2016 sebanyak 3 kali, sedangkan
di tahun 2017 dan 2018 sebanyak 2 kali.
Bahwa perputaran Total Aktiva yang terjadi dalam satu periode di tahun 2016 hingga 2018
rata-rata sebanyak 1 kali
Perusahaan mampu menghasilkan margin laba atas penjualan pada akhir tahun 2016 sebesar
29,11%; di tahun 2017 sebesar 28,17%; serta di akhir tahun 2018 sebesar 28,17%
AKTUAL | 65
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 18 (1) Juni 2020, Hal. 48-67
ISSN : 1693-1688
Pendapatan bersih perusahaan atas penjualan per 31 Desember 2016 sebesar 7,89%; 2017 =
7,26% dan akhir tahun 2018 yaitu 6,76%, melihat per-September 2019 telah mencapai 7,25%
kemungkinan di akhir tahun 2019 Net Profit Margin akan diatas 7,25%.
Artinya rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan
atau hasil pengembalian investasi tahun 2016 hingga 2018 masing-masing sebesar 6,41%; 5,77%
dan tahun 2018 sebesar 5,14% terdapat penurunan disetiap tahunnya, jika dilihat pada
perbandingan pada periode yang sama bulan September 2018 dan 2019, kemungkinan di tahun
2019 akan diperoleh ROI-nya diatas tahun 2018.
AKTUAL | 66
Jurnal Aktual STIE Trisna Negara Volume 17 (2) Desember 2019, Hal. 133-141
ISSN : 1693-1688
Dari tahun 2016, 2017 dan tahun 2018, modal sendiri meningkat, yang diikuti oleh penurunan
laba bersih, sehingga tingkat pengembalian ekuitas atau rentabilitas atas modal sendiri mengalami
penurunan yaitu tahun 2016 sebesar 11,99%, tahun 2017 adalah 10,82% dan pada akhir tahun 2018
sebesar 9,94%.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan pada hasil dari perhitungan Analisa Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio), Rasio
Solvabilitas (Leverage Ratio), Analisa Rasio Aktivitas (Activity Ratio), Analisa Rasio Profitabilitas
(Profitability Ratio), maka dapat dikatakan kondisi keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk
pada Tahun 2018 masih dalam keadaan Baik dan dampak manfaatnya bagi perusahaan pada tahun
tersebut masih memiliki cukup kemampuan untuk melakukan suatu tindakan didalam penjaminan
dan pembayaran hutang hutangnya kepada pihak kreditur, dan untuk manfaat lainnya dari hasil
analisa rasio keuangan ini juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi para investor didalam
menginvestasikan dananya ke PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Sebagaimana dalam perhitungan
dua rasio dalam periode yang sama yaitu per September 2018 dan 2019, menunjukkak adanya
perbaikan yang cukup baik sehingga di akhir tahun 2019 dan dari Analisa Rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan, dan Analisa Rasio Penilaian (Valuation Ratio) yang memberikan ukuran
dari kemampuan manajemen di dalam menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya investasi.
Daftar Pustaka
Arsyad Azhar, 2007. Media Pembelajaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Arikunto Suharsimi, 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
Husnan, Pudjiastuti Enny, 2012, Manajemen Keuangan, Edisi Keenam, UPP STIM YKPN, Jakarta
Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Hery. 2014. Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta
Munawir. 2014. Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Pongoh. 2013. Analisa Laporan Keuangan, Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Bumi
Resources Tbk.
Sunyoto. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Untuk Bisnis, Penerbit CAPS, Yogyakarta.
Sumarsan, Thomas, 2013, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi 1, Indeks, Jakarta
Sudjana, 2002. Metode Statistika, Bandung : Tarsito
PT Indofood Sukses Makmur Tbk , Diambil dari: https://www.indofood.co.id
AKTUAL | 67