Anda di halaman 1dari 22

JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan Initial manuscript submission

Analisis Perkembangan Rasio Profitabilitas pada


PT Unilever Indonesia Tahun 2020-2022
Husnun Nailah1*, Ananda Putri Sarmila2, and Dwi Khaerani Danti Sukardi3

1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Makassar


2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Makassar
3 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Makassar

ABSTRAK

Penelitian ini digunakan untuk menganalisis rasio profitabilitas pada PT Unilever Indonesia
pada tahun 2020-2022 dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan
perusahaan jika ditinjau dari perkembangan rasio profitabilitasnya. Data yang dijadikan dasar
dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan PT Unilever
Indonesia untuk tahun 2020-2022 yang didapatkan dari situs resmi Bursa Efek Indonesia
(BEI). Penelitian ini melakukan analisis data secara kuantitatif dengan menghitung 3 (tiga)
indikator dalam perhitungan rasio profitabilitas, yaitu berdasarkan perhitungan Net Profit
Margin (NPM), Return on Assets (ROA), dan Return on Equity (ROE). Penelitian ini menemukan
bahwa manajemen perlu memperhatikan aktivitas penjualan dan efisiensi operasional untuk
meningkatkan ROA, serta mempertahankan dan meningkatkan ROE secara konsisten.
Dengan demikian, sementara terdapat penurunan dalam beberapa indikator kinerja, PT
Unilever Indonesia tetap menunjukkan kesehatan keuangan yang relatif baik selama periode
tersebut.

Kata Kunci:
profitabilitas, analisis, ekuitas, aset

* Corresponding Author at Department of Accounting, Faculty of Economics and Business, Universitas Negeri
Makassar, Jl. Raya Pendidikan No. 1 Gunung Sari, Makassar 90221 South Sulawesi, Indonesia. E-mail address:
husnunnailahh@gmail.com (Husnun Nailah), anandaputrisamilan@gmail.com (Ananda Putri Sarmila),
dwikhaeranidanti@gmail.com (Dwi Khaerani Danti Sukardi)

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 2

1. Pendahuluan
Munculnya era globalisasi, yang telah mengubah ekonomi dunia, terutama di Indonesia,
menunjukkan dampak dari perubahan zaman modern ini. Dianggap bahwa kemajuan teknologi
dan informasi memiliki kemampuan untuk mengubah ekonomi dunia dan tatanan keuangan
bisnis. Dalam pasar global yang dinamis, kinerja perusahaan seolah-olah menjadi taruhan
untuk kelangsungan hidup mereka. Hal ini juga berdampak pada cara bisnis mengelola
keuangan mereka. Sebagian besar orang percaya bahwa bisnis yang memiliki sumber daya
keuangan yang baik akan lebih mampu mengatasi persaingan modern dan memperluas bisnis
mereka (Winarno, 2019).
Perusahaan biasanya didirikan dengan tujuan menghasilkan keuntungan yang paling besar
dan mengurangi risiko kerugian yang dapat menghancurkan perusahaan. Keadaan keuangan
perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan yang dibuat secara berkala. Laporan ini
membantu mengevaluasi situasi keuangan dan kinerja perusahaan serta memberikan dasar
untuk pengambilan keputusan.
Pengendalian keuangan perusahaan dianggap sangat penting dan penting karena berdampak
pada kehidupan perusahaan dan setiap karyawannya. Agar perusahaan dapat menjalankan
operasinya dengan lebih efisien dan efektif, manajer keuangan harus mampu mengelola
keuangan dengan baik. Analisis laporan keuangan juga diperlukan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan untuk menangani masalah keuangan sehingga dapat membuat
keputusan yang tepat. Seorang manajer keuangan harus dapat mengelola operasi keuangan
dengan baik agar perusahaan dapat menjalankan operasi lainnya dengan lebih efisien dan
efektif. Mereka juga harus menganalisis laporan keuangan untuk mengetahui seberapa baik
perusahaan dapat menangani masalah keuangan dengan cepat dan tepat. Menurut
(Margaretha et al., 2021) analisis laporan keuangan suatu perusahaan dapat digunakan untuk
mengetahui seberapa baik kinerja keuangan perusahaan tersebut. Tolak ukur, juga dikenal
sebagai rasio atau indeks, digunakan dalam menganalisis laporan keuangan untuk
menghubungkan dua data keuangan yang berbeda satu sama lain.
Memperoleh keuntungan maksimal, bersama dengan hal-hal lainnya, adalah tujuan akhir yang
ingin dicapai suatu perusahaan. Dengan mencapai tujuan ini, perusahaan memiliki
kemampuan untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik, pekerjaan mereka, meningkatkan
kualitas produk, dan menginvestasikan lebih banyak uang. Oleh karena itu, dalam praktik,
manajemen perusahaan harus memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan. Itu berarti bahwa
besarnya keuntungan harus dicapai sesuai dengan perkiraan dan tidak berarti asal

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 3

keuntungan. Rasio keuntungan atau profitabilitas—juga disebut rasio rentabilitas—digunakan


untuk menentukan tingkat keuntungan suatu bisnis (Kasmir, 2016).
Dalam penelitian ini, PT Unilever Indonesia menjadi objek penelitian dalam menentukan kinerja
keuangan perusahaan berdasarkan perhitungan Net Profit Margin (NPM), Return on Assets
(ROA), dan Return on Equity (ROE). PT Unilever Indonesia merupakan anak perusahaan dari
Unilever yang berdiri sejak tahun 1933. PT Unilever Indonesia adalah salah satu perusahaan
besar yang membantu memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat dengan membuat banyak
produk terkenal. PT Unilever Indonesia saat ini memproduksi berbagai produk makanan dan
minuman serta kebutuhan rumah tangga. PT Unilever Indonesia, yang terus berkembang dan
berinovasi, kini menjadi salah satu perusahaan terkemuka di industri barang konsumsi cepat
di Indonesia. Dengan rangkaian produknya yang telah dikenal banyak orang seperti Pepsodent,
Lifebuoy, Molto, Blue Band, Bango, Royco dan masih banyak lagi.
2. Kajian Literatur
2.1 Laporan Keuangan
Secara sederhana, laporan keuangan adalah kumpulan informasi keuangan tentang suatu
perusahaan yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perusahaan dan menilai kinerjanya
selama periode waktu tertentu. Periode tertentu dalam siklus akuntansi dapat diatur sesuai
kebutuhan. Bisa dilakukan setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap tiga bulan, setiap
empat bulan, setiap enam bulan, atau sekali dalam satu tahun (Dewi, 2017). Untuk
memberikan perbandingan dengan tingkat akurasi analisis yang akuntabel, semua data
keuangan harus digambarkan dengan benar dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Laporan keuangan yang baik juga harus memenuhi syarat-syarat berikut: dapat dipahami,
relevan, keandalan, dapat dibandingkan, netral, tepat waktu, dapat diuji, dan lengkap (Lase et
al., 2022).
2.2 Kinerja Keuangan
Sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan aturan pelaksanaan keuangan secara
efektif dan tepat disebut kinerja keuangan (Noordiatmoko, 2020). Perusahaan memberikan
informasi kinerja keuangan melalui laporan keuangan yang disajikan secara rasional,
transparan dan mudah untuk dipahami (Arsita, 2021). Disebutkan juga oleh (Sanjaya & Rizky,
2018) karena kinerja keuangan sangat penting untuk semua kegiatan operasional suatu
perusahaan, kinerja keuangan didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan suatu perusahaan
dalam mengelola keuangan sehingga mencapai hasil pengelolaan yang baik. Dengan kata lain,
jika kinerja keuangan suatu perusahaan baik, kegiatan operasional perusahaan lainnya juga
akan berjalan baik dan mencapai hasil maksimal. Ini karena semua bisnis bergantung pada

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 4

hasil keuangan. Dengan pencapaian tingkat kesehatan perusahaan ini maka dapat dikatakan
bahwa kindisi keuangan perusahaan dalam keadaan baik.
Disebutkan oleh (Permana et al., 2021) apabila bisnis memiliki kinerja keuangan yang baik,
nilai usaha akan meningkat. Sebaliknya, informasi kinerja keuangan bisnis dapat digunakan
untuk hal-hal berikut:
a. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu,
yang menunjukkan tingkat keberhasilan pelaksaaan kegiatannya.
b. Pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam
mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan.
c. Bisa digunakan untuk menentukan rencana masa depan perusahaan.
d. Memberikan arahan untuk kegiatan pengambilan keputusan dan organisasi secara
keseluruhan, serta untuk divisi atau bagian organisasi.
e. Sebagai dasar untuk menentukan strategi penanaman modal untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi.
2.3 Analisis Keuangan
Analisis keuangan melihat bagaimana pencapaian suatu perusahaan dalam jangka waktu
tertentu dari segi harta, kewajiban, dan modal. Tujuan dari analisis keuangan adalah untuk
menemukan hal-hal yang perlu diperbaiki, menemukan keunggulan perusahaan,
menggunakannya untuk menilai tata kerja, dan mendorong perusahaan untuk berkembang.
Dalam laporan keuangan, rasio keuangan adalah alat analisis yang digunakan untuk
menjelaskan bagaimana satu elemen dengan elemen lainnya berhubungan satu sama lain
(Lase et al., 2022).
2.4 Analisis Laporan Keuangan
Menurut (Hery, 2016) Analisis laporan keuangan menggunakan data dari laporan keuangan
untuk membantu pengambil keputusan mengetahui kekuatan dan kelemahan bisnis. Analisis
laporan keuangan juga berguna bagi investor dan kreditor dalam membuat keputusan
investasi dan kredit karena dapat membantu manajemen menemukan titik lemah dalam
kinerja perusahaan dan membantu mereka mencapai tujuan perusahaan. Karena merupakan
cara yang paling cepat untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan, analisis rasio
keuangan adalah metode analisis yang paling sering digunakan Analisis rasio dapat
memberikan penilaian terhadap kinerja keuangan suatu perusahaan (Subardi, 2019). Menurut
(Wijaya, 2019) salah satu metode manajemen keuangan untuk mengevaluasi efisiensi kinerja
keuangan perusahaan adalah analisis rasio profitabilitas. Analisis ini dilakukan untuk
menentukan seberapa besar atau kecil produktivitas perusahaan.

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 5

2.5 Rasio Profitabilitas


Menurut (Kasmir, 2016) Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai
kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan juga menunjukkan
tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan, yang ditunjukkan oleh laba dari investasi
dan penjualan. Pada dasarnya, rasio ini menunjukkan seberapa efisien suatu perusahaan.
a. Net Profit Margin (NPM)
Menurut (Kasmir, 2016) Net Profit Margin (NPM) merupakan ukuran keuntungan yang
menganalisis laba setelah bunga dan pajak dan penjualan. Rasio ini dibandingkan dengan
rata-rata industri dan menunjukkan pendapatan bersih perusahaan dari penjualan.
Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan menjadi lebih produktif, dan akan
mendorong para investor untuk menanamkan modal pada perusahaan. Rasio ini
menunjukkan jumlah persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin
tinggi rasio ini, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan laba yang
tinggi. Adapun rumus NPM menurut (Kasmir, 2016) antara lain :

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑂𝐴 = × 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

b. Return On Asset (ROA)


Return On Assets (ROA) menurut (Kasmir, 2016) adalah rasio yang menunjukkan hasil
(return) dari jumlah aktiva yang digunakan oleh perusahaan. Return On Assets (ROA)
adalah ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan
seberapa baik manajemen mengelola investasi untuk menghasilkan pendapatan. Adapun
rumus ROA menurut (Kasmir, 2016) antara lain :

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑂𝐸 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

c. Return On Equity (ROE)


Return On Equity (ROE) menurut (Kasmir, 2016) adalah rentabilitas modal sendiri, juga
dikenal sebagai hasil pengembalian ekuitas, adalah rasio untuk menghitung laba bersih
setelah pajak dengan modal sendiri. Kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan berdasarkan modal saham yang dimilikinya ditentukan oleh rasio ini. ROE
dapat digunakan untuk menentukan jumlah kembalian yang diberikan oleh perusahaan
untuk setiap rupiah modal pemilik. Rasio ini juga menunjukkan seberapa baik manajemen

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 6

berhasil meningkatkan kembalian untuk pemegang saham. (Faisal et al., 2017). Adapun
rumus ROE menurut (Kasmir, 2016) antara lain :

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑂𝐸 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

Terdapat standar rata-rata industri menurut (Kasmir, 2019) seperti pada tabel yang tertera di
bawah ini :
Table 1. Standar Rasio Industri Profitabilitas

No Jenis Rasio Standar Rata-Rata


1. Net Profit Margin (NPM) 20%
2. Return On Asset (ROA) 30%
3. Return On Equity (ROE) 40%

3. Metode, Data, dan Analisis


Tipe data dalam riset ini adalah data kuantitatif atau data berbentuk angka. Data tipe
kuantitatif ini efektif dalam penelitian laporan keuangan PT. Unilever Indonesia Tbk yang
bersumber pada situs Bursa Efek Indonesia https://www.idx.co.id/. Dengan adanya data ini,
dilakukan sebuah penjabaran dan kajian dalam rangka mengetahui jumlah dari analisis rasio
profitabilitas melalui perhitungan Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), dan Return
on Equity (ROE) dari perusahaan tersebut. Adapun data kualitatif yaitu berbentuk kalimat, kata,
dan gambar yang bersumber dari https://www.unilever.co.id/, digunakan untuk mengetahui
profil perusahaan dan gambaran singat mengenai perusahaan PT. Unilever Tbk. Sumber data
yang dipakai adalah laporan keuangan yang termuat di Bursa Efek periode 2020-2022. Analisis
ini mengandalkan metode statistik deskriptif dan bertujuan untuk menganalisis evidensi
dengan cara memberikan gambaran berdasarkan data sebagaimana realitasnya, dengan tidak
bermaksud menggeneralisasikan konklusi yang berlaku umum.
4. Result and Discussion
4.1 Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin (NPM) merupakan NPM adalah rasio yang menunjukkan kesetabilan
kesatuan untuk menghasilkan perolehan pada tingkat penjualan tertentu. NPM dapat
didefinisikan sebagai efisiensi perusahaan, yang berarti bahwa semakin besar rasionya,
semakin besar laba bersih yang dihasilkan dari penjualan bersih. Adapun perhitungan NPM
pada PT Unilever Indonesia Tahun 2020-2022.

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 7

Table 2. Perhitungan Net Profit Margin (NPM) pada PT Unilever Indonesia Tahun 2020-2022.

Laba bersih Penjualan 𝑨


Tahun NPM= ×100%
(A) (B) 𝑩

2020 Rp7.163.536.000.000 Rp42.972.474.000.000 16,67%


2021 Rp5.758.148.000.000 Rp39.545.959.000.000 14,56%
2022 Rp5.364.761.000.000 Rp41.218.881.000.000 13,01%
Sumber: Laporan Keuangan PT Unilever Indonesia Tahun 2020-2022

Dari hasil perhitungan NPM pada tabel diatas pada tahun 2020 dengan nilai NPM sebesar
16,67% dari penjualan sebesar Rp42.972.474.000.000 dan perusahaan mampu menghasilkan
laba bersih sebesar Rp7.163.536.000.000. Artinya Rp1 penjualan turut andil menciptakan
Rp0,16 laba bersih.
Hasil dari perhitungan NPM pada tahun 2021 dengan nilai sebesar 14,56%. Lalu berdasarkan
penjualan sebesar Rp39.545.959.000.000, perusahaan mampu menghasilkan laba bersih
sebesar Rp5.758.148.000.000. Artinya, setiap Rp 1 penjualan turut andil dalam menciptakan
Rp0,14. Dikonklusikan bahwa tingkat pengembalian atas penjualan turun 2,11% dari tahun
2020, menunjukkan bahwa manajemen tidak dapat mendapatkan NPM yang cukup untuk
menghasilkan laba.
Dengan perhitungan NPM sebesar 13,01% pada tahun 2022, perusahaan mampu
menghasilkan laba bersih sebesar 5,364,761.000.000 dari penjualan sebesar
41,218,881.000.000, artinya setiap Rp 1 dari total aset turut andil dalam menghasilkan Rp0,13.
Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian atas penjualan turun sebesar 1,55% dari
tahun 2021. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen tidak cukup menghasilkan keuntungan.
Table 3. Perkembangan Net Profit Margin (NPM) pada PT Unilever Indonesia Tahun 2020-
2022.

NPM
Tahun
Real (%) Naik/Turun
2020 16,67% -
2021 14,56% 2,11% (turun)
2022 13,01% 1,55% (turun)
Rata-rata 14,74%
Sumber: Laporan Keuangan PT Unilever Indonesia Tahun 2020-2022

Berdasarkan tabel perkembangan NPM diatas selama 3 tahun yaitu dari tahun 2020-2022 PT
Unilever Indonesia tahun 2020-2022 mengalami pada tiap tahunnya. Perusahaan mampu

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 8

menghasilkan laba bersih rata-rata sebesar 14,74% dari penjualan, dengan nilai tertinggi
sebesar 16,67% pada tahun 2020 dan nilai terendah sebesar 13,01% pada tahun 2022. Namun,
jika dibandingkan dengan standar rata-rata industri sebesar 20%, NPM pada tahun 2020
sampai 2022 lebih rendah dari standar rata-rata industri yang ditetapkan. Maka, dapat
dikonklusikan bahwa rasio yang dicapai PT Unilever Indonesia dikategorikan dalam kelompok
kurang baik.
4.2 Return On Asset (ROA)
Sebuah rasio yang disebut Return on Assets (ROA) menunjukkan seberapa jauh aset
perusahaan digunakan untuk menghasilkan laba bersih. Laba bersih aset (ROA) diperoleh
dengan membagi laba bersih dengan total aset, dan ini adalah rasio keuangan yang digunakan
untuk mengukur kinerja perusahaan. Semakin tinggi ROA, semakin efektif perusahaan
menghasilkan laba bersih atas asetnya. Adapun perhitungan ROA pada PT Unilever Indonesia
Tahun 2020-2022.
Table 4. Perhitungan Return on Assets (ROA) pada PT Unilever Indonesia Tahun 2020-2022.

Laba bersih Total asset 𝑨


Tahun ROA= ×100%
(A) (B) 𝑩

2020 Rp7.163.536.000.000 Rp20.534.632.000.000 34,88%


2021 Rp5.758.148.000.000 Rp19.068.532.000.000 30,19%
2022 Rp5.364.761.000.000 Rp18.318.114.000.000 29,28%
Sumber: Laporan Keuangan PT Unilever Indonesia Tahun 2020-2022

Dari hasil perhitungan ROA pada tabel diatas, diketahui bahwa nilai ROA pada tahun 2020
mencapai sebesar 34,88%. Dari total asset sebesar Rp20.534632.000.000, perusahaan
mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp7.163.536.000.000 yang artinya Rp1 total asset
turut andil menciptakan Rp0,34 laba bersih.
Hasil dari perhitungan ROA sebesar 30,19% pada tahun 2021 menunjukkan bahwa perusahaan
mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp5,758,148.000.000 dari total aset sebesar
Rp19,068.532.000.000. Dengan kata lain, setiap Rp1 dari total aset perusahaan turut andil
dalam menghasilkan Rp0,30. Tingkat pengembalian aset turun sebesar 4,69% sejak 2020. Hal
ini menunjukkan bahwa manajemen tidak cukup mampu menghasilkan keuntungan.
Hasil dari perhitungan ROA sebesar 29,28% pada tahun 2022 menunjukkan bahwa perusahaan
dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp5,364,761.000.000 dari total aset sebesar
Rp18,318.114.000.000, yang berarti bahwa setiap Rp1 dari total aset turut andil dalam

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 9

menghasilkan Rp0,29. Tingkat pengembalian aset turun 0,91% dari 2021. Hal ini menunjukkan
bahwa manajemen tidak dapat menghasilkan keuntungan.
Table 5. Perkembangan Return on Assets (ROA) PT Unilever Indonesia Tahun 2020-2022
ROA
Tahun
Real (%) Naik/Turun
2020 34,88% -
2021 30,19% 4,69% (turun)
2022 29,28% 0,91% (turun)
Rata-rata 31,45%
Sumber: Laporan keuangan PT Unilever Indonesia Tahun 2020-2022

PT Unilever Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2020–2022 berdasarkan tabel


perkembangan ROA selama 3 tahun di atas. Perusahaan mampu menghasilkan laba bersih
sebesar 31,45% dari total aset yang digunakan. Nilai tertingginya pada tahun 2020 adalah
34,88% dan nilai terendahnya pada tahun 2022 adalah 29,28%. Namun, Return On Assets (ROA)
dari tahun 2020 hingga 2022 lebih tinggi dari rata-rata industri sebesar 130%, yang
menempatkan PT Unilever Indonesia dalam kelompok yang Sehat. Penurunan nilai ROA ini
menunjukkan aktivitas penjualan yang belum optimal dan beban operasional yang terlalu
besar, serta tanggung jawab lain yang ditanggung PT Unilever Indonesia.
4.3 Return On Equity (ROE)
Dengan membagi laba bersih dengan ekuitas, Return on Equity (ROE) adalah rasio yang
menunjukkan seberapa baik sebuah perusahaan dapat menghasilkan laba atas ekuitasnya.
Tingkat ROE yang lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang
kuat untuk menghasilkan laba. Adapun perhitungan Return on Equity (ROE) pada PT Unilever
Indonesia tahun 2020-2022.
Tabel 6. Perhitungan ROE PT Unilever Indonesia Tahun 2020-2022

Laba bersih Total ekuitas 𝑨


Tahun ROA= 𝑩 ×100%
(A) (B)
2020 Rp7.163.536.000.000 Rp4.937.368.000.000 145,08%
2021 Rp5.758.148.000.000 Rp4.321.269.000.000 133,25%
2022 Rp5.364.761.000.000 Rp3.997.256.000.000 134,21%
Sumber: laporan keuangan PT Unilever Indonesia Tahun 2020-2022

Hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai ROE di tahun 2020 mencapai
sebesar 145,08%. Dari total ekuitas sebesar Rp4.937.368.000.000., dikonklusikan bahwa

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 10

perusahaan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp7.163.536.000.000 yang artinya,


Rp1 total ekuitas turut andil menciptakan Rp1,45 laba bersih.
Lalu pada tahun 2021, perhitungan pada tabel menunjukkan nilai ROE mencapai 133,25%.
Sebagai hasil dari total ekuitas sebesar Rp4.321.269.000.000, perusahaan memiliki
kemampuan untuk menghasilkan laba bersih sebesar Rp5.758.148.000.000. Ini berarti bahwa
setiap satu rupiah ekuitas yang ada turut andil dalam menghasilkan laba bersih sebesar 1,33.
Tingkat pengembalian atas ekuitas turun sebesar 11,83% sejak 2020. Ini menunjukkan bahwa
manajemen tidak dapat memperoleh ROE yang cukup tinggi untuk menghasilkan keuntungan
bagi perusahaan.
Hasil dari perhitungan ROE tahun 2022 sebesar 134,21% menunjukkan bahwa perusahaan
mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp5.364.761.000.000 dari total ekuitas sebesar
Rp3.997.256.000.000, yang berarti bahwa setiap Rp1 dari total ekuitas turut andil dalam
menciptakan Rp1,34. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian atas ekuitas naik
sebesar 0,96% dari tahun 2021. Ini menunjukkan bahwa manajemen tidak dapat memperoleh
ROE yang cukup tinggi untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Tabel 7. Perkembangan ROE PT Unilever Indonesia Tahun 2020-2022


ROA
Tahun
Real (%) Naik/Turun
2020 145,08% -
2021 133,25% 11,83% (turun)
2022 134,21% 0,96% (naik)
Rata-rata 137,51%
Sumber: laporan keuangan PT Unilever Indonesia Tahun 2020-2022
Tabel perkembangan ROE di atas menunjukkan bahwa PT Unilever Indonesia mengalami
fluktuasi ROE setiap tahun dari tahun 2020 hingga 2022. Perusahaan mampu menghasilkan
laba bersih sebesar 137,51% dari total ekuitas yang digunakan. Nilai tertingginya pada tahun
2020 adalah 145,08% dan nilai terendahnya pada tahun 2021 adalah 133,25%. Namun, Return
On Equity (ROE) dari tahun 2020 hingga 2023 lebih besar dari standar industri sebesar 40%,
sehingga PT. Unilever Indonesia dianggap Cukup Baik.
5. Kesimpulan
Net Profit Margin (NPM):
• NPM mengalami penurunan dari 16,67% pada tahun 2020 menjadi 13,01% pada tahun
2022.
• Secara rata-rata, NPM selama periode tersebut adalah 14,74%, tetapi masih di bawah
standar industri sebesar 20%.

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 11

• Penurunan NPM menunjukkan perlunya perhatian pada strategi pengelolaan biaya dan
peningkatan efisiensi operasional.
Return On Assets (ROA):
• ROA mengalami penurunan dari 34,88% pada tahun 2020 menjadi 29,28% pada tahun
2022.
• Meskipun terjadi penurunan, nilai ROA selama ketiga tahun masih di atas standar industri
(30%), menunjukkan kesehatan keuangan perusahaan.
• Penurunan ROA dapat diatributkan kepada aktivitas penjualan yang belum optimal dan
beban operasional yang terlalu besar.
Return On Equity (ROE):
• ROE mengalami fluktuasi, dari 145,08% pada tahun 2020, turun ke 133,25% pada tahun
2021, dan kembali naik menjadi 134,21% pada tahun 2022.
• Meskipun terjadi fluktuasi, nilai ROE selama ketiga tahun tetap di atas standar industri
(40%), menunjukkan kinerja keuangan yang cukup baik.
• Penurunan ROE pada tahun 2021 dapat diartikan sebagai ketidakmampuan manajemen
dalam mempertahankan tingkat pengembalian yang tinggi, namun kembali meningkat
pada tahun 2022.
Untuk Net Profit Margin (NPM), karena tingkat rata-rata rasionya di bawah rata-rata industri,
perusahaan dinilai memiliki kinerja keuangan yang kurang baik. Hal ini merupakan hasil dari
pengendalian biaya operasional yang tidak efektif dan maksimal. Di samping itu, PT Unilever
Indonesia merupakan perusahaan yang tergolong sehat dan cukup baik jika ditinjau
berdasarkan ROA dan ROE. Meskipun terdapat fluktuasi, perusahaan mampu menghasilkan
laba besar dari semua aset dan ekuitasnya. Manajemen perlu memperhatikan aktivitas
penjualan dan efisiensi operasional untuk meningkatkan ROA, serta mempertahankan dan
meningkatkan ROE secara konsisten. Dengan demikian, sementara terdapat penurunan dalam
beberapa indikator kinerja, PT Unilever Indonesia tetap menunjukkan kesehatan keuangan
yang relatif baik selama periode tersebut.
Referensi
Arsita, Y. (2021). Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pt Sentul City,
Tbk. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(1), 152–167.
https://doi.org/https://doi.org/10.38035/jmpis.v2i1

Dewi, M. (2017). Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Smartfren
Telecom, Tbk. Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI), 1(1), 1–14.

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 12

Faisal, A., Samben, R., & Pattisahusiwa, S. (2017). Analisis Kinerja Keuangan. 2020 The 4th
International Conference on Business and Information Management, 14(1), 8–15.
https://doi.org/10.1145/3418653.3418670

Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan (Integrated And Compraehensive Edition).Jakarta. PT


Grasido.

Kasmir. (2016). Analisis Laporan Keuangan (Sembilan). Jakarta. PT Grafindo Persada.

Kasmir. (2019). Analisis Laporan Keuangan (Sebelas). Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Lase, L. P. D., Telaumbanua, A., & Harefa, A. R. (2022). Analisis Kinerja Keuangan Dengan
Pendekatan Rasio Profitabilitas. Jurnal Akuntansi, Manajemen, Dan Ekonomi (JAMANE),
1(2), 254–260.

Margaretha, V. G., Manoppo, W. S., & Pelleng, F. A. O. (2021). Analisis Laporan Keuangan Untuk
Mengukur Kinerja Keuangan PT. ACE Hardware Indonesia Tbk. Productivity, 2(2), 169–
175.

Noordiatmoko, D. (2020). Analisis Rasio Profitabilitas Sebagai Alat Ukur Untuk Menilai Kinerja
Keuangan Pada Pt Mayora Indah Tbk, Periode 2014-2018. Jurnal Parameter, 5(4), 38–51.

Permana, K. W. A., Saleh, R., Sari, L., & Sutandi, S. (2021). Analisis Return on Assets (Roa),
Return on Equity (Roe), Net Profit Margin (Npm) Dan Gross Profit Margin Untuk Mengukur
Kinerja Keuangan Pada Pt Raje Baginda Jurai Di Palemban. Jurnal Ekobis Kajian Ekonmi
Dan Bisns, v(Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal EKOBIS Kajian Ekonomi dan Bisnis Vol 5 No 1
(Desember 2021)), 1–76.

Sanjaya, S., & Rizky, M. F. (2018). Analisis Profabilitas Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada
PT. Taspen (Persero)Medan. KITABAH, 2(2).

Subardi, A. (2019). ANALISIS RASIO PROFITABILITAS PADA PT BANK PERMATA, Tbk.


Business, Economics and Entrepreneurship, 1(2), 1–8. https://doi.org/
10.46229/b.e.e..v1i2.123

Wijaya, R. (2019). Analisis Perkembangan Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE)
untuk Mengukur Kinerja Keuangan. Jurnal Ilmu Manajemen, 9(1), 40.
https://doi.org/10.32502/jimn.v9i1.2115

Winarno, S. H. (2019). Analisis NPM, ROA, dan ROE dalam Mengukur Kinerja Keuangan. Jurnal

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 13

STEI Ekonomi, 28(02), 254–266. https://doi.org/10.36406/jemi.v28i02.254

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 14

Lampiran

Laporan Posisi Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk


Periode 31 Desember 2020

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 15

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 16

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 17

Laporan Posisi Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk


Periode 31 Desember 2021

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 18

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 19

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 20

Laporan Posisi Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk


Periode 31 Desember 2022

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 21

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan


JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 22

Initial manuscript submitted to JIAN: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan

Anda mungkin juga menyukai