Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN KEUNGAN

ANALISIS INDEKS COMMON SIZE, MVA DAN EVA

Disusun oleh :
KELOMPOK 13

1. Daniel Kukuh 1911521049


2. Afifah rusydi 1911521089
3. Eka Adityawan Mayun Krisna 2107521279
4. I Made Arditya Jaya 2107521236

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat, rahmat, dan
karunia yang sudah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan Paper ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Paper ini kami susun sebagai pemenuhan tugas
yang diberikan oleh Bapak dosen pengampu mata kuliah Manajemen Keuangan.
Sekaligus sebagai media pembelajaran kami, untuk lebih memahami materi yang akan
disampaikan pada bangku perkuliahan nanti.
Materi ini kami susun terdiri dari topik-topik utama yang merupakan berbagai
pemahaman dasar bedasarkan teori dari beberapa sumber referensi dan literature yang
telah sesuai perkembangan perekonomian dunia seperti sekarang ini. Sehingga Paper
ini kiranya sangat diperlukan bagi Mahasiswa guna menambah wawasan yang terkait
erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang berfokus pada “Analisis Indeks
Common Size, MVA dan EVA”.
Kami berharap Paper ini dapat bermanfaat secara maksimal pada saat ini
maupun yang akan datang dalam kegiatan pembelajaran Manajemen Keuangan. Paper
ini tentunya masih terdapat kekurangan sehingga kritik dan saran sangat kami
perlukan untuk perbaikan di kemudian hari. karena kami menyadari, bahwasannya
keterbatasan ilmu merupakan kekurangan yang manusiawi tergantung bagaimana kita
menyiasati. Terima kasih.

Denpasar, 14 Februari 2022

Kelompok 13

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………..2
DAFTAR ISI…………………………………………..........……….3
BAB I...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................4
BAB II..................................................................................................6
2.1 Analisis Indeks.........................................................................6
2.2 Analisis laporan Keuangan Common Size............................7
2.3 Analisis EVA (Economic Value Added)...............................8
2.4 Analisis MVA (Market Value Added).................................11
BAB III..............................................................................................13
3.1 Kesimpulan.............................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap perusahaan memiliki tujuan masing – masing yang ingin dicapai. Namun,
tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mendapatkan keuntungan dan memberi
manfaat bagi pemegang saham. Tujuan ini juga menjamin sumber daya perusahaan yang
langka dialokasikan secara efisien dan memberi manfaat ekonomi bagi perusahaan
tersebut. Keuntungan tersebut dapat diperoleh dari kegiatan operasional perusahaan
maupun kegiatan insidental perusahaan. Untuk memenuhi target perusahaan, perusahaan
juga mengharapkan bantuan dana dari pihak eksternal untuk mendukung kegiatan
perusahaan. Pihak eksternal yang dimaksud adalah kreditur dan investor, pihak eksternal
tersebut mengharapkan pula feedback dari perusahaan. Oleh sebab itu dalam menarik
perhatian serta ketertarikan pihak eksternal, perusahaan harus benar benar memiliki
kinerja keuangan yang baik agar dalam operasi keuangan perusahaan, terlihat kinerja
keuangan perusahaan yang mampu menarik perhatian pihak eksternal, baik dalam
likuiditas mau, kebijakan kebijakan perusahaan dari keuntungan yang diperoleh. Dalam
pembahasan ini terdapat 4 cara yang digunakan dalam menganalisis manajemen keuangan
perusahaan
Analisis common size adalah analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan dengan cara seluruh item yang ada di laporan laba rugi dibagi penjualan,
sedangkan seluruh item yang ada pada laporan neraca dibagi dengan aktiva. Dalam
laporan common size, seluruh item yang ada di laporan laba rugi dibagi dengan aktiva.
Dalam laporan common size, seluruh akan dinyatakan dalam persentase dan tidak
ditunjukkan jumlah moneternya. Dalam laporan keuangan common size (laporan yang
berukuran sama) adalah karena total jumlah akun – akun dalam kelompok yang
bersangkutan adalah 100% kelebihan dari analisis common size itu sendiri.
Analisis Trend / Angka Indeks teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan
keuangan apakah menunjukkan perubahan naik atau mengalami penurunan. Salah satu
analisis ini merupakan cara yang terbaik untuk menganalisa laporan keuangan yang lebih
dari tiga tahun dengan menggunakan angka index, dan semua data laporan keuangan yang
dianalisa dihubungkan dengan angka indeks tersebut yang dinyatakan dalam prosentase.

4
Dengan menganalisa laporan keuangan untuk jangka waktu lebih dari tiga tahun akan
diketahui kecenderungan atau arah atau trend dari posisi keuangan ataupun hasil-hasil
yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Hal ini akan menunjukan apakah
arah yang tetap, meningkat atau bahkan menurun
Penerapan konsep EVA dalam suatu perusahaan akan membuat perusahan lebih
memfokuskan perhatian pada penciptaan nilai perusahaan. Hal ini merupakan keunggulan
EVA dibandingkan dengan metode perhitungan yang lain. Selain itu keunggulan EVA
yang lain adalah EVA dapat dipergunakan tanpa memerlukan data pembanding
sebagaimana halnya rasio keuangan. Penggunaan EVA dapat dijadikan acuan mengingat
EVA memberikan informasi dalam hal biaya modal sebagai kompensasi atas dana yang
digunakan untuk membiayai investasi tersebut. Selain konsep EVA, penilaian kinerja
perusahaan juga dapat dilakukan dengan konsep MVA. Menurut Sartono (2001), tujuan
utama perusahaan adalah memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Selain
memberi manfaat bagi pemegang saham, tujuan ini juga menjamin sumber daya
perusahaan yang langka dialokasikan secara efisien dan memberi manfaat ekonomi.
Kemakmuran pemegang saham dimaksimalkan dengan memaksimalkan kenaikan nilai
pasar dari modal perusahaan di atas nilai modal yang disetor pemegang saham. Kenaikan
ini disebut Market Value Added (MVA). MVA merupakan hasil kumulatif dari kinerja
perusahaan yang dihasilkan oleh berbagai investasi yang telah dilakukan maupun yang
akan dilakukan. Dengan demikian, peningkatan MVA merupakan keberhasilan
perusahaan dalam memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan alokasi sumber-
sumber yang tepat. Dengan demikian MVA merupakan ukuran kinerja eksternal
perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana melakukan analisis indeks dan common size?
2. Bagaimana melakukan analisis Eva dan MVA?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Cara melakukan analisis indeks dan common size
2. Untuk mengetahui cara melakukan analisis EVA dan MVA

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Indeks


Analisis tren angka indeks terhadap laporan keuangan merupakan suatu alat
yang digunakan untuk perbandingan tren jangka Panjang. Analisis indeks ini
memerlukan pemilihan tahun dasar untuk seluruh pos,yang biasanya diberi angka
indeks 100%. Sebagaiamana halnya presentase perubahan tahun ke tahun, perubahan-
perubahan tertentu seperti halnya perubahan dari angka negative ke angka positif
tidak dapat dinyatakan dalam angka indeks. Analisis trend (tendensi posisi)
merupakan teknik analisis untuk mengetahui bagaimana tendensi keadaan keuangan
tertentu apakah menunjukkan perubahan naik atau mengalami penurunan.
menurut S. Munawir (2007:17) menjelaskan “Trend atau tendesi posisi dan
kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam persentase adalah suatu
metode atau teknik dalam analisa untuk mengetahui tendensi dari pada keadaan
keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun”. Dengan
menggunakan teknik analisis indeks akan diketahui perubahan mana yang cukup
penting untuk dianalisa lebih lanjut. Teknik analisa tersebut hanya akan praktis bila
digunakan untuk menganalisa dua atau tiga (periode) laporan keuangan, karena bila
laporan keuangan yang diperbandingkan lebih dari tiga tahun akan ditemui kesulitan.
Cara yang terbaik untuk menganalisa laporan keuangan yang lebih dari tiga tahun
tersebut adalah dengan cara menggunakan angka index, dan semua data laporan
keuangan yang dianalisa dihubungkan dengan angka index tersebut yang dinyatakan
dalam persentase. Dengan menganalisa laporan keuangan untuk jangka waktu lebih
dari tiga tahun akan diketahui kecenderungan atau arah atau trend dari posisi
keuangan ataupun hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan, apakah
menunjukkan arah yang tetap, meningkat atau bahkan menurun. Teknik analisis ini
biasanya digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yang meliputi minimal 3
periode atau lebih. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan

6
perusahaan tentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memprediksi situasi masa
itu ke masa yang akan datang.
Jadi dapat dikatakan bahwa analisis indeks merupakan analisis laporan
keuangan yang biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu. Analisis ini dilakukan
dari periode ke periode untuk melihat sejauh mana perusahaan mengalami perubahan
yaitu naik, turun, ataupun menetap, serta seberapa besar perubahan tersebut yang
dihitung dalam persentase. Menurut salah satu ahli yaitu S. Munawir (2007:52), ada
beberapa langkah untuk melakukan analisis trend ini adalah sebagai berikut :
1. Tiap-tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang dipilih
sebagai tahun dasar diberikan angka index 100.
2. Menghitung angka indeks tahun-tahun lainnya dengan menggunakan
angka pos laporan keuangan tahun dasar sebagai penyebut.
Dalam Menentukan tahun dasar, biasanya data atau laporan keuangan dari tahun yang
paling awal dalam deretan laporan keuangan yang dianalisa tersebut dianggap sebagai
tahun dasar.

2.2Analisis laporan Keuangan Common Size


Analisis common size merupakan suatu analisis laporan keungan untuk satu
periode tertentu dengan cara membanding-bandingkan os yang satu dengan pos yang
lainnya, dimana salah satu pos ditetapkan sebagai patokan dan menggunakan
persentase(100%). Analisis ini melibatkan aktivitas merubah angka-angka yang ada
dalam neraca dan laba/rugi. Analisis Common Size dapat diartikan sebagai analisis
yang disusun dengan menghitung tiap – tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan
neraca menjadi suatu proporsi dari total penjualan untuk laporan laba-rugi atau dari
total aktiva untuk neraca. Laporan keuangan dalam persentase per-komponen
(Common-size statement) menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen
atas dasar total kelompoknya, cara penyusunan laporan keuangan ini disebut teknik
analisis common-size dan termasuk metode analisis vertikal.
Menghitung common size dalam neraca dapat dilakukan dengan menghitung
bagian aktiva (seluruh akun dibagi dengan total aktiva ,kemudian di kali 100% Pada
neraca,untuk bagian utang+ekuitas, seluruh akun dibagi dengan total
utang+ekuitas,kemudian dikali 100%. Pada laporan laba rugi seluruh akun dibagi
dengan penjualan,kemudaian dikali 100. Suatu neraca yang disusun dalam persentase

7
per-komponen (Common-size statement) dapat memberikan informasi mengenai k
omposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang
posisi relatif aktiva lancar terhadap aktiva tak lancar dan memeberikan informasi
mengenai Struktur modal atau komposisi pasiva , yang dapat memberikan gambaran
mengenai posisi relatif utang perusahaan terhadap modal sendiri. Persentase per
komponen setiap elemen laporan keuangan dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
- Elemen2 Aktiva = Elemen ybs / Total Aktiva
- Elemen2 Pasiva = Elemen ybs / Total Pasiva
- Elemen2 Laba/Rugi = Elemen ybs / Penjualan
Laporan dengan prosentase per komponen menunjukan prosentase dari total
aktiva yang telah diinvestasikan dalam setiap jenis aktiva. Dengan mempelajari
laporan dengan prosentase ini dan memperbandingkan dengan rata-rata industri
sebagai keseluruhan dari perusahaan yang sejenis, akan dapat diketahui apakah
investasi kita lakukan dalam suatu aktiva melebihi batas-batas yang umum berlaku
atau over investment atau justru masih terlalu kecil atau under investment, dengan
demikian untuk periode berikutnya kita dapat mengambil kebijaksanaan –
kebijaksanaan yang perlu, agar investasi kita dalam suatu aktiva tidak terlalu kecil
ataupun terlalu besar.
Tujuan dari melakukan analisis common – size itu sendiri adalah untuk
memperoleh gambaran tentang Komposisi dan proporsi investasi pada setiap jenis
aktiva, Struktur modal dan pendanaan, dan Distribusi hasil penjualan pada biaya dan
laba. Informasi hasil analisis bermanfaaat untuk menilai tepat tidaknya kebijakan
operasi, investasi, dan pendana yang diambil oleh perusahaam di masa lalu, serta
kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja keuangan perusahaan di masa
yang akan datang.

2.3Analisis EVA (Economic Value Added)


EVA (Economic value added) merupakan metode penilaian kinerja keuangan
perusahaan berdasarkan nilai tambah (Value added). Berdasarkan definisi EVA yang
dikemukakan oleh beberapa ahli tersebut menunjukkan bahwa pada dasarnya EVA
merupakan alat untuk menilai kinerja keuangan perusahaan berdasarkan nilai tambah
yang memperhatikan adanya biaya modal (cost of capital)yang ditanggung

8
perusahaan. EVA memberikan sistem pengukuran yang baik untuk menilai kinerja
keuangan perusahaan karena EVA memperhatikan adanya biaya modal. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa EVA merupakan metode analisis keuangan untuk
menilai profitabilitas dan kinerja manajemendari operasi perusahaan.
Jadi secara garis besar Economic Value Added atau EVA adalah semacam
sistem manajemen keuangan guna mengukur besaran laba keuangan dalam
perusahaan, yang memberikan pernyataan tentang kesejahteraan hanya bisa tercipta
apabila perusahaan mampu mencukupi seluruh biaya baik biaya modal maupun biaya
operasional. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

EVA = NOPAT – (WACC x modal yang diinvestasikan)


NOPAT = Net Operating Profit After Tex (laba operasi setelah pajak)
WACC = Weightet Average Cost of Capital (modal rata-rata
tertimbang)

EVA yang positif (EVA>0) menandakan perusahaan berhasil menciptakan


nilai bagi pemilik modal karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat penghasilan
melebihi tingkat biaya modal. Sebaliknya EVA yang negatif (EVA<0) menunjukkan
bahwa nilai perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah daripada
biaya modalnya. EVA memberikan tolok ukur yang baik tentang apakah perusahaan
telah memberikan nilai tambah kepada pemegang saham.

Contoh soal :
Diketahui ikhtisar laporan keuangan dari perusahaan XYZ pada periode 31
Desember 2020 adalah tertera pada tabel di bawah ini:
Total Hutang jangka panjang Rp. 95.000.000
Total Hutang jangka pendek Rp. 155.000.000
Ekuitas Rp. 152.000.000
Total Hutang Rp. 250.000.000
Laba Rp. 244.500.000
Beban bunga Rp. 185.500.000
Pajak Rp. 6.750.000
Hitunglah EVA perusahaan XYZ tersebut!
Jawabannya:

9
Langkah-langkah dalam perhitungan EVA adalah sebagai berikut:
1. Rumus Menghitung Net Operating After Tax (NOPAT)
NOPAT = EBIT x (1-pajak)
EBIT = Laba sebelum kena bunga dan pajak
Atau juga bisa menggunakan rumus:
NOPAT = (Laba (Rugi) Usaha + Beban bunga) - Pajak
Jadi, NOPAT perusahaan XYZ adalah:
NOPAT = (Rp. 224.000.000 + Rp. 185.500.000) - Rp. 6.750.000
= Rp. 409.500.000 - Rp. 6.750.000
= Rp. 402.750.000
2. Menghitung WACC
WACC = (D x Rd) (1-tax) + (E x Re)
Di mana,
Tingkat modal (D) = Utang total/total utang dan ekuitas total x 100%
Tingkat modal dan ekuitas (E) = Beban bunga/utang dan ekuitas total x 100%
Cost of debt (Rd) = Beban bunga/total utang jangka panjang x 100%
Cost of Equity (Re) = (Laba bersih - pajak)/total ekuitas x 100%
Tingkat pajak (Tax) = Pajak/laba bersih sebelum kena pajak x 100%
Sehingga didapatkan:
D = (Rp250.000.000/(Rp250.000.000+Rp152.000.000))*100% = 62,2%
E = (Rp152.000.000/(Rp250.000.000+Rp152.000.000))*100% = 37,8%
Rd = (Rp185.500.000/Rp95.000.000)*100% = 195,3%
Re = ((Rp224.500.000-Rp6.750.000)/Rp152.000.000)*100% = 143,3%
Tax = (Rp6.750.000/Rp224.500.000)*100% = 3,01%
WACC = [(D x rd) (1 - tax) + (E x re)]
= [(62,2% x 195,3%) (1 - 3,01%) + (37,8% x 143,3%)]
= [(0,622 x 1,953) (1 - 0,0301) + (0,378 x 1,433)]
= [(1,2) (0,97) + (0,54)]
= [1.16 + 0,54]
= 1,7
3. Rumus Menghitung IC
Invested Capital (IC) = (total utang + ekuitas) – utang dalam jangka pendek
Jadi, IC perusahaan XYZ adalah:
Invested Capital = (Rp. 250.000.000 + Rp. 152.000.000) - Rp. 155.000.000
10
= Rp. 402.000.000 - Rp. 155.000.000
= Rp. 247.000.000
4. Rumus Menghitung Capital Charges
Capital Charges (CC) = WACC x IC
Sehingga capital charges perusahaan XYZ adalah
= 1,7 x Rp.247.000.000
= Rp. 419.900.000
5. Menghitung EVA (Economic Value Added).
Rumus: EVA = NOPAT - Capital-Charges
= Rp. 402.750.000 - Rp. 419.900.000
= Rp. -17.150.000

Kesimpulannya, EVA < 0 atau bernilai negatif, artinya perusahaan XYZ tidak
mengalami nilai tambah ekonomi. Sehingga, perusahaan tidak bisa memenuhi
harapan para pemodal karena laba yang tersedia tidak mampu memenuhinya. Jika
EVA > 0, maka perusahaan telah mampu menciptakan nilai tambah ekonomis setelah
perusahaaan membayar semua kewajiban para pemodalnya. Sementara itu, apabila
EVA = 0, maka nilai tersebut menunjukan bahwa penerimaan perusahaan dalam
posisi impas, dan perusahaan telah mampu membayarkan semua kewajiban untuk
para pemodal kreditur sesuai ekspetasinya.

2.4Analisis MVA (Market Value Added)


MVA adalah suatu konsep untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dari
sudut pandang eksternal dengan menghitung selisih antara nilai pasar saham dengan
nilai buku saham. Berdasarkan MVA dapat dibuat kontrak untuk menentukan
besarnya bonus kinerja bagi pengelola. Masalahnya, MVA adalah ukuran kumulatif
jangka panjang. Padahal bonus kinerja biasanya perlu dibayar tiap tahun. MVA
menjelaskan seberapa besar kekayaan yang dapat diciptakan atau dihilangkan saat ini
dan EVA menggambarkan efisiensi dalam suatu periode tertentu. Dari kedua metode
pertambahan nilai EVA dan MVA ini dapat diperlihatkan valuasi perusahaan publik.
Keduanya menjelaskan seberapa besar kekayaan yang dapat diciptakan ataupun
sebaliknya dihilangkan oleh perusahaan selama melakukan kegiatan operasionalnya.
Sehingga kedua metode nilai tambah ini dapat dijadikan acuan yang lebih baik bagi

11
pemilik modal untuk mempertimbangkan apakah perusahaan tersebut akan
memberikan keuntungan atau kerugian terhadap modal yang diinvestasikan.

Rumus MVA = Nilai pasar saham – ekuitas pemegang saham


= (saham beredar x harga saham) – ekuitas

Sama seperti EVA, MVA memiliki penilaian sebagai berikut :


a) Jika MVA > 0 hal ini menunjukkan terjadi nilai tambah finansial bagi perusahaan
b) Jika MVA < 0 hal ini menunjukkan tidak terjadi nilai tambah finansial bagi
perusahaan
c) Jika MVA = 0 hal ini menunjukkan posisi impas

Sebagai contoh PT. ABC pada tahun 2002 total nilai ekuitas pasarnya adalah $
1.150 Juta, sedangkan neraca menunjukkan bahwa pemegang saham telah menyetorkan
$896 Juta. Jadi, MVA PT. ABC adalah $ 1.150 - $ 896 = $ 254 Juta. Semakin besar MVA
akan semakin baik bagi perusahaan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Analisis indeks merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya
dinyatakan dalam persentase tertentu. Analisis ini dilakukan dari periode ke periode
untuk melihat sejauh mana perusahaan mengalami perubahan yaitu naik, turun,
ataupun menetap, serta seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam
persentase. Analisis Common Size adalah suatu analisis yang disusun dengan
menghitung tiap – tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi suatu
proporsi dari total penjualan untuk laporan laba-rugi atau dari total aktiva untuk
neraca. Laporan keuangan dalam persentase per-komponen (Common-size statement)
menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total
kelompoknya, cara penyusunan laporan keuangan ini disebut teknik analisis common-
size dan termasuk metode analisis vertikal. Analisis EVA (Economic value added)
merupakan metode penilaian kinerja keuangan perusahaan berdasarkan nilai tambah
(Value added). EVA merupakan alat untuk menilai kinerja keuangan perusahaan
berdasarkan nilai tambah yang memperhatikan adanya biaya modal (cost of
capital)yang ditanggung perusahaan. Analisis MVA adalah suatu konsep untuk
menilai kinerja keuangan perusahaan dari sudut pandang eksternal dengan
menghitung selisih antara nilai pasar saham dengan nilai buku saham. Berdasarkan
MVA dapat dibuat kontrak untuk menentukan besarnya bonus kinerja bagi pengelola.

13
DAFTAR PUSTAKA

Rahmatcorp9.blogspot.com(2015/05). Cara Menghitung Nilai Tambah Pasar Mva. Diakses


21 Februari 2022, https://rahmatcorp9.blogspot.com/2015/05/cara-menghitung-nilai-tambah-
pasar-mva.html

Bahasaekonomi.blogspot.com(2017/05). Rumus dan Cara Menghitung Market Value.


Diakses Pada 21 Februari 2022, https://bahasekonomi.blogspot.com/2017/05/rumus-dan-
cara-menghitung-market-value.html

Obligasi.co.id ( 2021/06). Economic Value Added EVA adalah.Diakses Pada Februari 2022,
https://www.obligasi.co.id/2021/06/economic-value-added-eva-adalah.html

modulmercubuana.ac.id (2020). Analisa Laporan Keuangan. Diakses pada Februari 2022,


https://modul.mercubuana.ac.id/download.php?
f=ajlHWnUwbE1OUjFXZzRXWW41V1kxVjJTZzRXWXk5R2NoeEVJaE5YYXNGbWJC
QkNiMVIyYk45U1gzQURNd0F6TnhJek1YdEZJdUYyWnVGV2RsdEVJdUZtY3ZCWFlN
QlNZemxHYmg1V1FnMENJb0ZXYXlsMmJvTkVJcFJYYVQ5U2F6NVdZMDVXZHJGM
Ex6bG1iemxtUWc0V1lFQlNhdDltYnZ0V1JnTVhZMHhXZHJGbVI=

pdfcookie.com(2022). Analisis Indeks dan Common Size. Diakses pada Februari 2022,
https://pdfcookie.com/documents/analisis-indeks-dan-common-size-9lgr0og4d72o

14
15

Anda mungkin juga menyukai