Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
2.1 Analisis Indeks......................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................19
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
lOMoARcPSD|19992292
Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi 2 yang penting
disamping informasi lain seperti informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar
perusahaan, kualitas manajemen dan lainnnya.
Pengukuran kinerja keuangan perusahaan pada umumnya lebih banyak diukur
dengan menggunakan analisis rasio keuangan selama satu periode tertentu. Pengukuran
kinerja menggunakan rasio memiliki kelemahan yaitu tidak memperhatikan biaya modal
dalam perhitungannya. Analisis rasio keuangan juga memiliki kelemahan lain yaitu tidak
dapat mengukur kinerja perusahaan dari sisi nilai perusahaan, rasio keuangan hanya
mengukur tingkat profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas perusahaan. Kelemahan ini
menjadikan pendekatan economic value added (EVA) dan market value added (MVA)
sebagai alat pengukur kinerja keuangan yang baru untuk memperbaiki kelemahan dari
pengukuran kinerja keuangan menggunakan analisis rasio.
Konsep economic value added (EVA) dapat melengkapi analisis rasio keuangan
karena dapat mengukur kinerja secara tepat dengan memperhatikan sepenuhnya
kepentingan dan harapan penyedia dana (kreditur dan pemegang saham). Konsep EVA
dapat mengetahui berapa sebenarnya biaya yang harus dikeluarkan sehubungan dengan
penggunaan modal usaha. Penerapan konsep EVA dalam suatu perusahaan akan membuat
perusahaan lebih memfokuskan perhatian pada penciptaan nilai perusahaan, ini merupakan
salah satu dari keunggulan EVA dibandingkan dengan metode perhitungan yang lain.
Keunggulan konsep EVA yang lain 3 adalah EVA dapat dipergunakan tanpa memerlukan
data pembanding sebagaimana halnya pada rasio keuangan. Penggunaan EVA dapat
dijadikan acuan mengingat EVA memberikan informasi dalam hal biaya modal sebagai
kompensasi atas dana yang digunakan untuk membiayai investasi tersebut.
Pengukuran kinerja keuangan yang lain untuk mengatasi kelemahan analisis rasio
keuangan selain EVA juga dapat diukur dengan Market Value Added (MVA), metode ini
dihitung berdasarkan nilai pasar saham dibandingkan dengan nilai bukunya. Pendekatan
menggunakan metode market value added (MVA) juga memiliki keunggulan seperti
metode EVA, apabila EVA difokuskan pada efektivitas manajerial selama satu tahun
tertentu maka MVA difokuskan pada pengaruh tindakan manajerial sejak pendirian
perusahaan. Pengukuran kinerja menggunakan EVA berfokus pada periode jangka
pendek, maka pengukuran kinerja menggunakan MVA berfokus pada periode jangka
Panjang.
2
lOMoARcPSD|19992292
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Analisis Indeks dan Analisis Common Size
2. Untuk mengetahui cara menyusun Analisis Indeks
3. Untuk mengetahui informasi yang didapat dari Common Size
4. Untuk mengetahui MVA dan EVA
5. Untuk mengetahui cara menghitung MVA dan EVA
6. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan EVA
3
lOMoARcPSD|19992292
BAB II PEMBAHASAN
4
lOMoARcPSD|19992292
PT. PRADNYANA
NERACA PERBANDINGAN DENGAN PERSEN KECENDERUNGAN PER 31
DESEMBER 2008-2012
POS-POS Desember 31 (000.000) % kecenderungan th dasar
2008=100%
Aktiva Lancar 2008 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012
Jumlah Aktiva Lancar 149 153 181,5 214,5 256 103 122 144 172
Tanah 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 100 100 100 100
Bangunan 71 78 73,5 54,5 50,5 110 104 77 71
Cad. Peny. Aktiva (9) (11) (11) (12) (13) (117) (122) (133) (144)
tetap
5
lOMoARcPSD|19992292
Jumlah aktiva 251 263,5 283 309,5 346 105 113 123 138
Hutang dan modal :
Jumlah hutang lancer 69 88,5 141,5 170 224,5 128 205 246 325
Jumlah hutang 74 93,4 146,5 175 229 126 198 236 310
Jml. Hutang & modal251 263,5 283 309,5 346 105 113 123 138
6
lOMoARcPSD|19992292
PT PRADNYANA
LAPORAN LABA RUGI PERBANDINGAN DENGAN PERSEN KECENDERUNGAN 31
DESEMBER 2008-2012
Desember 31 (Rp. 000.000) Persen kecenderungan th
POS-POS dasar 2008 = 100%
2008 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012
Biaya lain-lain (bunga) 1,5 2 2,5 5,5 7,5 133 167 367 500
3. Aspek Rentabilitas
Trend laba dari tahun ke tahun menunjukan penurunan. Laba operasitahun 2009
turun 5%, tahun 2010 naik 26%, tahun 2011 naik 14% dan tahun 2012 turun 11%.
Sementara jumlah aktyiva dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 naik masing-
masing 5%, 13%,23%, dan 38%. Dari trendangka tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kecenderungan rentabilitas perusahaan semakin menurun.
4. Aspek Aktivitas Usaha
Trend penjualan neto dari tahun 20009 sampai dengan tahun 2011 turun masing-
masing 9%, 33%, 14%, dan tahun 2012 naik 4%. Kalu dibandingkan dengan trend
piutang dagang yang naik dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 masing-masing
4%, 35%, 71%, dan 98%, maka dapat disimpulkan bahwa bagian penagihan bekerja
kurang efektif. Seharusnya apabila trend penjualan trurun, maka trend piutang dagang
selayaknya turun. Kemudian kalau dibandingkan antara trend penjualan dengan trend
persediaan menunjukan bahwa trend persediaan tahun 2009 naik 3%, tahun 2010 naik
17%, tahun 2011 naik 31% dan tahun 2012 naik 61%. Apabila keadaannya noirmal,
maka dapat disimpulkan bahwa ada kemungkinan bagian pembelian atau bagian
pemasaran atau bagian produksi bekerja kurang efisien. Jadi kalau yang menumpuk
bahan baku berarti bagian pembelian yang kurang beres, dan apabila yang menumpuk
barang bjadi/dalam proses, maka kemungkinan bagian pemasaran atau bagian produksi
yang bekerja kurang sermat.
9
lOMoARcPSD|19992292
Total Utang & Modal Rp. 14.000 Rp. 16.000 100% 100%
10
lOMoARcPSD|19992292
Dari perhitungan rugi lab, tampah bahwa distribusi setiap Rp. 1,00 penjualan kepada
harga pokok penjualan misalnya mengalami penurunan, meskipun distribusi untuk biaya
lainnya (pemasaran, administrasi, dan bunga), secara total mengalami kenaikan.
Contoh
PT Wisatawan memiliki market value of equity Rp 150 juta dan nilai modal yang
disetor adalah Rp 10 juta.
11
lOMoARcPSD|19992292
MVA PT WISTAWAN tahun 2011 adalah Rp 254 juta dan tahun 2012 adalah Rp 460
juta, Hal tersebut menunjukkan bahwa dampak tindakan manajerial sejak perusahaan
berdiri meningkat pada tahun 2011 dan 2012 masing-masing sebesar 254 juta dan Rp
460 juta.
12
lOMoARcPSD|19992292
operating asset, yaitu modal kerja operasi bersih atau net operating working capital
ditambah investasi pabrik dan peralatan bersih. Operating asset sama dengan modal untuk
membeli operating asset. EVA mampu menghitung laba ekonomi yang sebenarnya suatu
persahaan pada tahun tertentu dan sangat berbeda dibandingkan laba akuntansi. EVA
mencerminkan residual income yang tersisa setelah semua biaya modal, termasuk modal
saham, telah dikurangkan, Sedangkan laba akuntansi dihitung tanpa mengurangkan biaya
modal.
Dengan adanya EVA, pemilik perusahaan akan memberikan imbalan aktivitas
yang menambah nilai dan membuang fasilitas yang merusak atau mengurangi nilai
keseluruhan suatu perusahaan dan membantu manajemen dalam hal menentukan tujuan
internal perusahaan untuk implikasi jangka panjang. Suatu sistem pengukuran kinerja
dalam perusahaan harus dapat membedakan aktivitas value added dengan aktivitas yang
non value added, sehingga manajemen organisasi dapat fokus untuk mengurangi biaya-
biaya yang timbul akibat aktivitas yang non value added. Dengan mengkomunikasikan
secara awal bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai bukan laba, sehingga
para manajer menjadi lebih terfokus pada penciptaan nilai dan bukan mengejar laba yang
besar.
EVA memberikan pengukuran yang lebih baik atas nilai tambah yang diberikan
perusahaan kepada pemegang saham. Oleh karena itu manajer yang menitikberatkan pada
EVA dapat diartikan telah beroperasi pada cara-cara yang konsisten untuk
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Perlu dicatat bahwa EVA dapat juga
diterapkan pada tingkat divisi atau subsidiari perusahaan. Dengan demikian EVA
merupakan salah satu kriteria yang lebih baik dalam pemilihan penilaian kebijakan
manajerial dan kompensasi.
2011 2012
Perhitungan EVA
DEBIT 283 263
Pajak (t) 40% 40%
NOPAT = EBIT (1-t) 169,8 157,8
Total Investor Supplied Operating Working 1.800 1.455
Capital
Biaya Modal Setelah Pajak 11% 10,80%
Biaya Modal (Rp) 198 157,1
EVA = NOPAT - Biaya Modal (28,2) 0,7
EVA tahun 2012 positif yaitu Rp 0,70 juta sedangkan tahun 2011 negatif Rp 28,20 juta.
NOPAT mengalami penurunan namun EVA mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan
karena penurunan NOPAT 8% lebih kecil dari pada tingkat penurunan rupiah biaya
modal 26% sehingga penurunan biaya modal tersebut akan mengakibatkan EVA
meningkat. Berdasakan perhitungan MVA dan EVA yang telah diuraikan dapat
dinyatakan 2 (dua) pengamatan yaitu :
15
lOMoARcPSD|19992292
1) Berdasarkan perhitungan MVA dan EVA PT Wistawan tahun 2011 dan 2012,
terlihat terjadi kombinasi antara peningkatan harga saham Rp 23 ke Rp 26 juta, dan
kenaikan nilai buku modal dari Rp 1.150 menjadi Rp 1.300, sehingga menyebabkan
peningkatan MVA, sehingga terjadi peningkatan nilai kemakmuran pemegang
saham sebesar Rp 460 - Rp 254 Rp 206 juta.
Ada hubungan antara MVA dan EVA namun sifatnya tidak selalu searah. Jika suatu
perusahaan memiliki EVA negatif, maka MVA mungkin saja akan bernilai negatif
atau sebaliknyajika suatu perusahaan memiliki EVA positif, maka MVA akan
bernilai positif. Harga saham sebagai salah satu komponen MVA akan lebih banyak
ditentukan oleh kinerja masa depan dan bukan kinerja masa lalunya. Sehingga
perusahaan dengan EVA negatif dapat saja memiliki MVA positif jika investor
memiliki harapan akan perubahan yang lebih baik pada perusahaan di masa depan.
2) EVA secara umum lebih bermanfaat dibanding MVA untukmengevaluasi kinerja
manajerial dengan alasan:
a) EVA menunjukkan value added yang terjadi pada tahun tertentu
b) EVA dapat diterapkan pada tingkat divisi atau unit dari perusahaan besar secara
individual, sedangkan MVA harus diterapkan pada tingkat divisi atau unit dari
perusahaan besara secara individual, sedangkan MVA harus diterapkan untuk
perusahaan secara keseluruhan. Karena alasan ini MVA lebih banyak digunakan
untuk mengevaluasi kinerja top manajemen selama jangka waktu yang panjang.
16
lOMoARcPSD|19992292
3.1 Kesimpulan
Analisis Indeks adalah salah satu metode analisis laporan keuangan untuk
mengetahui kecenderungan atau tendensi keadaan keuangan suatu perusahaan apakah
naik, turun atau tetap. Kecenderungan posisi keuangan tersebut dapat diketahui dari
laporan keuangan yang disusun untuk tiga periode atau lebih. Untuk melihat trend
tersebut digunakan angka indeks
100. Angka indeks 100 adalah untuk tahun dasar. Tahun dasar tidak selamannya tahun
awal, melainkan tahun yang dianggap Representative. Rasio trend/kecenderungan pada
umumnya tidak semua pos-pos neraca dan laporan tugi laba dari beberapa periode
tersebut dihitung, karena tujuan utama dari perhitungan rasio adalah membuat
perbandingan antara pos-pos yang mempunyai hubungan informasi dengan pos-pos
lainnya.
Analisis common-size ialah analisis yang disusun dengan menghitung tiap-tiap
rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk
laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Untuk angka-angka yang ada
dalam neraca, common basenya adalah total aktiva. Dengan kata lain total aktiva
dipergunakan sebagai 100%. Penyajian dalam common size akan mempermudah
pembaca laporan keuangan memerhatikan perubahan-perubahan yang terjadi dalam
neraca.
EVA (Economic Value Added) dan MVA (Market Value Added) merupakan
indicator tentang adanya penciptaan nilai dari suatu investasi. EVA dan MVA dianggap
paling memiliki korelasi dengan perubahan dan penciptaan nilai saham diperusahaan.
EVA dan MVA yang posotif menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi
pasar dan pemilik modal karena perusahaan dapat menghasilkan tingkat pengembalian
yang melebihi tingkat biaya modalnya. Hal ini sejalan dengan tujuan perusahaan yaitu
memaksimalkan nilai perusahaan. Sebaliknya, EVA dan MVA yang negatif menunjukan
nilai perusahaan yang menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya
modal.
MVA digunakan untuk mengukur seluruh pengaruh kinerja manajerial sejak
perusahaan berdiri hingga sekarang. MVA yang dihasilkan oleh kinerjal manajerial
17
lOMoARcPSD|19992292
sepanjang umur perusahaan yang di-present value-kan. MVA diperoleh dengan melalui
selisih antara nilai pasar ekuity dengan modal ekuitas yang disetor pemegang saham.
EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan perusahaan sebagai
akibat dari aktifitas atau strategi manajemen. EVA diperoleh melalui selisih laba bersih
operasi setelah pajak dengan biaya modal setelah pajak yang diperlukan untuk
mendukung operasi perusahaan.
18
lOMoARcPSD|19992292
DAFTAR PUSTAKA
19