Anda di halaman 1dari 15

NAMA : RISKY NADILA SAFITRI

NIM : 66213314
KELAS : MANAJEMEN 2G
MATA KULIAH : AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH
FAKULTAS/PROGRAM STUDI : EKONOMI/MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPU : NOVI NURCAHYANI, S.E., M.AK.

Kerjakanlah Soal - Soal Dibawah Ini!


1. Jelaskan berdasarkan pemahaman Anda tentang kebutuhan akan standar berkualitas
tinggi. Elemen apa saja yang dapat membantu mencapainya?
Jawab : Serangkaian standar akuntansi yang berkualitas tinggi dan diterima secara
umum sangat penting untuk memastikan perbandingan yang adil. Globalisasi
membutuhkan seperangkat standar akuntansi internasional berkualitas tinggi. Pasar
global mengantisipasi kebutuhan standar akuntansi internasional berkualitas tinggi untuk
membantu bisnis memasuki pasar global. Berikut beberapa elemen untuk mencapainya:.
1. Satu set standar akuntansi berkualitas tinggi yang ditetapkan oleh satu badan
pembuat standar,
2. Konsistensi pada penerapan dan interpretasinya,
3. Pengungkapan secara umum, yang bisa dipahami dan diterima secara umum,
4. Standar dan praktik umum audit yang berkualitas tinggi,
5. Pendekatan umum untuk tinjauan dan penegakan peraturan,
6. Pendidikan dan pelatihan pelaku pasar,
7. Sistem pengiriman umum,
8. Pendekatan umum terhadap tata kelola perusahaan dan kerangka hukum di seluruh
dunia.
2. Uraikan yang Anda pahami mengenai tujuan atau maksud dari pelaporan keuangan.
Jelaskan apa saja tantangan yang dihadapi pada saat pelaporan keuangan?
Jawab : Tujuan umum penyusunan laporan keuangan adalah untuk menyediakan
informasi seperti; pelaporan Informasi yang relevan tentang posisi keuangan perusahaan,
realisasi anggaran, surplus/saldo anggaran, arus kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas
suatu entitas pelaporan yang membantu pengguna saat membuat dan mengevaluasi
keputusan tentang alokasi sumber daya. Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk
memberikan informasi keuangan dalam membuat keputusan ekonomi. Informasi
keuangan merupakan bagian penting dalam mengembangkan model penilaian saham.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan 2002:4), tujuan pelaporan
keuangan adalah sebagai berikut:.
1. Salah satu pelaporan keuangan adalah memenuhi kebutuhan Bersama sebagian besar
pemakai. Meski demikian, laporan keuangan tidak menyediakan seluruh informasi
yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan bertujuan untuk menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya.
3. Untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi
keuangan perusahaan untuk membantu berbagai pengguna dalam membuat
keputusan ekonomi.
4. Memberikan informasi tentang bagaimana sebuah organisasi dapat memperoleh dan
menggunakan berbagai sumber daya.
5. Memberikan informasi kepada pemegang saham dan masyarakat umum ketika
sebuah perusahaan terdaftar di berbagai aspek organisasi.
3. Gambarkan serta jelaskan secara singkat kerangka konseptual pelaporan keuangan?
Jawab :
Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) adalah pengaturan yang menjelaskan
konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan kepada pengguna
eksternal. Karena kerangka konseptual bukan PSAK, kerangka kerja tersebut tidak
mendefinisikan kriteria untuk evaluasi atau isu pengungkapan tertentu.
Terdapat 3 tingkat dalam kerangka konseptual, yaitu:
1. Tingkat Pertama : Tujuan Dasar
Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan tentang
entitas pelapor untuk membantu investor ekuitas saat ini dan masa depan, pemberi
pinjaman, dan kreditur lainnya memutuskan untuk mengalokasikan sumber daya
kepada entitas..
2. Tingkat Kedua : Konsep Dasar
Karakteristik kualitatif bisa bersifat mendasar atau meningkatkan, tergantung pada
bagaimana mereka mempengaruhi kegunaan pengambilan keputusan informasi.
Setiap karakteristik kualitatif berkontribusi pada kegunaan pengambilan keputusan
informasi pelaporan keuangan, seperti relevansi (relevance), keandalan (reliability),
daya banding (comparability), dan konsistensi (consistency).
3. Tingkat Ketiga : Pengakuan, Pengkuran, dan Konsep Pengungkapan
Menjelaskan bagaimana perusahaan perlu mengenali, mengukur, dan melaporkan
faktor dan peristiwa keuangan. Konsep juga dapat diidentifikasi sebagai asumsi,
prinsip, dan kendala biaya. Konsep-konsep ini berfungsi sebagai pedoman untuk
menangani masalah akuntansi yang kontroversial..
4. Sebutkan langkah langkah dalam siklus akuntansi yang dapat menunjukan urutan logis
dari prosedur akuntansi yang digunakan selama periode fiskal?
Jawab :
1. Mengidentifikasi Transaksi
Saat membuat siklus akuntansi, harus terlebih dahulu mengumpulkan semua transaksi
yang ada dalam jangka waktu tertentu. Dokumen transaksi seperti faktur, kwitansi,
penerimaan kas, dan lain sebagainya.
2. Posting Ke Buku Besar
Saat pemindahan catatan jurnal ke buku besar perlu menyesuaikannya agar sesuai
dengan sifat transaksi dan nama perkiraan untuk setiap transaksi. Buku besar berisi
kumpulan rekening pembukuanaktiva atau aset semua perusahaan terkait. Dengan
cara ini, laporan akuntansi buku besar dapat menjadi satu kesatuan dan memiliki
deskripsi yang lebih lengkap dan rinci.
3. Penyusunan Neraca Saldo
Saat penyusunan neraca saldo, yang harus dilakukan adalah menyalin nilai saldo
untuk setiap akun ke buku besar.
4. Jurnal Penyesuaian
Jika menemukan kesalahan selama proses penjurnalan atau posting, harus membuat
jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian juga perlu dibuat untuk memastikan bahwa
semua biaya dan pemasukan telah tercatat pada periode atau kurun waktu yang tepat.
5. Neraca Saldo yang Disesuaikan
Menyusun neraca saldo kedua dengan cara memindahkan saldo yang telah
disesuaikan pada buku besar ke dalam neraca saldo yang baru. Saldo dari akun-akun
pada buku besar dikelompokan ke dalam kelompok aktiva atau pasiva.
6. Susun Laporan Keuangan Sesuai dengan Informasi pada Neraca Saldo yang Telah
Disesuaikan
Pada tahap penyusunan laporan keuangan ini, diperlu memindahkan informasi akun
ke laporan keuangan melalui neraca saldo yang disesuaikan. Catatan juga harus
sesuai dengan format laporan keuangan.
7. Jurnal Penutup
Setelah rekening dalam buku besar telah menyesuaikan, setelah itu membuat jurnal
penutup untuk menutup rekening-rekening nominal/sementara ke rekening laba rugi
dan memindahkan saldo laba rugi ke rekening laba tidak dibagi. Setelah itu, informasi
pada jurnal tersebut dibukukan ke buku besar sesuai rekening yang bersangkutan.
Rekening yang ditutup hanya rekening nominal atau rekening laba rugi. Caranya
adalah me-nolkan atau membuat nihil rekening tersebut..
8. Membuat Neraca Saldo Setelah Penutupan
Tujuan dari pembuatan neraca saldo penutupan adalah untuk memastikan bahwa
informasi akun telah seimbang. Neraca saldo penutupan dibuat dengan memasukkan
akun-akun yang masih memiliki nilai saldo bahkan setelah jurnal penutup dibuat.
9. Pembuatan dan Pembukuan Jurnal Pembalik Pada Buku Besar
Tujuan pembuatan jurnal pembalik adalah untuk menyederhanakan cara pencatatan
transaksi. Umumnya, jurnal pembalik perlu dibuat jika terdapat catatan transaksi
yang bersifat repetitif pada periode laporan akuntansi berikutnya.
5. Jelaskan berdasarkan pemahaman Anda mengenai laporan laba rugi beserta dengan
batasan dan kegunaan laporan laba rugi bagi investor dan kreditor?
Jawab : Laporan laba rugi adalah laporan finansial perusahaan yang dibuat oleh bidang
keuangan tertentu. Isi dari laporan ini ialah data-data pendapatan sekaligus beban yang
ditanggung oleh perusahaan. Biasanya laporan ini dibuat untuk menjelaskan kondisi
keuangan perusahaan pada periode tertentu. Maka dari itu, sebagian besar laporan
dikerjakan pada akhir tahun atau akhir bulan, sesuai ketentuan di perusahaan tersebut.
Dengan adanya laporan keuangan ini, pihak atasan bisa mengetahui kondisi finansial
perusahaan yang terkini. Sehingga laporan tersebut bisa dijadikan sebagai dasar evaluasi
untuk langkah kebijakan selanjutnya..
Beberapa manfaat laporan laba rugi bagi investor dan kreditor adalah:
1. Mengevaluasi kinerja perusahaan. Survei pendapatan dan pengeluaran menunjukkan
kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan pesaingnya.
2. Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan. Informasi tentang kinerja
sebelumnya dapat membantu memberikan informasi tentang kinerja masa depan.
3. Membantu dalam menilai risiko atau ketidakpastian dalam menghasilkan arus kas
masa depan. Informasi tentang komponen laba (pendapatan, biaya, keuntungan dan
kerugian) mengungkapkan hubungan di antara mereka. Hasil dari operasional
berkelanjutan biasanya memiliki dampak yang signifikan pada perkiraan kinerja di
masa depan..
6. Jelaskan berdasarkan pemahaman Anda mengenai kegunaan dan batasan laporan posisi
keuangan dan laporan arus kas. Bagaimana cara mengidentifikasi klasifikasi utama dalam
laporan posisi keuangan dan mengidentifikasikan isi laporan arus kas?
Jawab :
A. Kegunaan laporan posisi keuangan:
a. Mengevaluasi Struktur Pendanaan
Dalam hal ini, yang dilihat adalah informasi tentang perbandingan sumber
pendanaan melalui utang dibandingkan dengan ekuitas.
b. Menganalisis Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajibannya yang
segera harus dipenuhi (current liabilities).
c. Menilai Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan entitas membayar utangnya pada saat jatuh tempo.
Entitas yang memiliki rasio utang yang tinggi berarti memiliki solvabilitas yang
rendah dibanding entitas, dengan rasio utang yang rendah. Entitas dengan
solvabilitas yang rendah artinya lebih berisiko, karena memerlukan lebih banyak
asset untuk membayar utangnya, baik pokok maupun beban bunga.
d. Menilai Fleksibilitas Keuangan
Likuiditas dan solvabilitas menentukan fleksibilitas keuangan entitas. Ini mengukur
kemampuan entitas untuk mengambil tindakan tertentu sesuai dengan kebutuhan dan
peluang yang ada.
B. Keterbatasan laporan posisi keuangan:
a. Laporan keuangan hanyalah potret atau catatan sejarah Ini terkait dengan situasi dan
peristiwa masa lalu dan tidak dapat digunakan sebagai bola kaca untuk memprediksi
situasi di masa depan kecuali jika memiliki data dan informasi lain yang diperlukan
untuk analitik proyeksi di masa depan.
b. Akuntansi menggunakan satuan mata uang sebagai penyebut atau pengukuran untuk
melakukan pencatatan, perhitungan, dan laporan. Namun, tidak semuanya dapat
diukur dengan nilai uang, dan nilai uang cenderung fluktuatif atau tidak stabil.
Konsep dasar akuntansi keuangan adalah aspek hukum yang sebagian tidak konsisten
atau bertentangan. Misalnya, konsep bahwa “makna lebih penting daripada bentuk”
(substance over form).
c. Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan. Standar
akuntansi keuangan dari berbagai standar memungkinkan beberapa metode akuntansi
alternatif. Dengan kata lain, laporan keuangan perusahaan yang berbeda tidak selalu
dapat dibandingkan.
C. Kegunaan laporan arus kan
a. Mengevaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas, waktu dan
kepastian dalam menghasilkannya.
b. Mengevaluasi struktur keuangan entitas (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan
kemampuannya dalam memenuhi kewajiban dan membayar deviden.
c. Memahami pos yang menjadi selisih antara laba rugi periode berjalan dengan arus
kas netto dari kegiatan operasi (akrual). Analisis perbedaan in seringkali dapat
membantu dalam mengevaluasi kulaitas laba entitas.
d. Membandingkan kinerja operasi antar-entitas yang berbeda, karena arus kas netto
dari laporan arus kas tidak dipengaruhi oleh perbedaan pilihan metode akuntansi dan
pertimbangan manajemen, tidak seperti basis akrual yang digunakan dalam
menentukan laba rugi entitas.
e. Memudahkan pengguna laporan keuangan untuk mengembangkan model untuk
menilai dan membandingkan nilai kini arus kas masa depan antar-entitas yang
berbeda.
D. Keterbatasan laporan arus kas
Menurut Dermawan 2013:19, laporan arus kas memiliki batasan sebagai berikut:
a. Tidak ada pengungkapan terpisah arus kas yang terkait dengan aktivitas operasi dan
transaksi eksternal atau pos luar biasa yang diperlukan.
b. Bunga dan dividen termasuk dalam arus kas operasi.
c. Pajak dimasukkan sebagai arus kas operasi dalam bentuk insentif pajak untuk tiga
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
d. Untuk penjualan aktiva tetap dan investasi jangka panjang, rugi dan laba dari
penjualan aktiva tetap dan investasi jangka panjang termasuk dalam arus kas operasi
sebelum dan sesudah pajak, bukan setelah pajak.
E. Mengidentifikasi klasifikasi utama dalam laporan posisi keuangan dan
mengidentifikasikan isi laporan arus kas.
Laporan posisi keuangan:
Aset dan liabilitas diklasifikasikan dengan suatu cara yang dapat memfasilitasi
pengguna untuk dapat mengevaluasi struktur modal entitas, likuiditas, solvabilitas dan
fleksibiltas keuangan sehingga aset dan liabilitas diklasifikasikan berdasarkan
karakteristik operasi perusahaan.
Laporan arus kas:
1. Siapkan Laporan Laba Rugi.
2. Siapkan Laporan Neraca.
3. Menyesuaikan Laba bersih yang Dilihat dari Laporan Laba/Rugi.
4. Melakukan Koreksi Pengaruh dari Transaksi bukan Kas.
5. Membuat Laporan Arus Kas.
7. Analis dapat mengumpulkan informasi kualitatif dari laporan keuangan dengan
memeriksa hubungan antara pos-pos pada laporan dan mengidentifikasi trend dalam
hubungan tersebut. Suatu hal awal yang berguna dalam pengembangan informasi ini
adalah analisis rasio.
Dari uraian tersebut tolong jelaskan:
a. Apa yang dimaksud dengan analisis rasio?
b. Bagaimana cara mengidentifikasi jenis rasio keuangan utama?
c. Deskripsikan apa saja yang diukur dalam rasio tersebut?
Jawab :
a. Analisis Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah alat analisis yang digunakan
perusahaan untuk mengevaluasi kinerja keuangannya berdasarkan data perbandingan
untuk setiap item dalam laporan keuangannya, seperti neraca, laba-rugi, dan arus kas
untuk periode waktu tertentu..
b. Jenis rasio keuangan
1. Profitability Ratio (Rasio Laba) 
Suatu metode untuk menganalisa perusahaan, seberapa besar kapasitas perusahaan
tersebut menghasilkan laba dari aktivitas bisnisnya. 
2. Liquidity Ratio (Rasio Hutang Jangka Pendek )
Teknik perhitungan untuk menganalisa kapasitas perusahaan untuk melunasi hutang
jangka pendeknya. Semakin banyak hutang, menunjukan ciri perusahaan yang tidak
sehat. Bahkan besarnya hutang dapat menimbulkan kebangkrutan. 
3. Solvency Ratio (Rasio Hutang) 
Metode untuk menganalisa kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka
panjang, dan jangka pendek. Kemampuan tersebut sangat penting sebagai bahan
pertimbangan para investor untuk menanamkan modalnya. 
4. Activity Ratio (Rasio Aktivitas) 
Setiap perusahaan tentunya memiliki aktiva yang dapat digunakan dalam proses
produksi. Oleh sebab itu, adanya analisa activity untuk menganalisa kemampuan
perusahaan dalam mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya guna menghasilkan
laba. Dengan demikian, dapat mengetahui efektifitas aktiva yang digunakan..
c. Yang bisa diukur
1. Profitability Ratio (Rasio Laba) 
a. Gross profit margin = penjualan neto – HPP / penjualan neto x 100%
Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba kotor. HPP
adalah harga pokok penjualan.
b. Operating income ratio = penjualan neto – HPP – (EBIT) / penjualan netto x
100%
Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba operasi
sebelum bunga dan pajak dari penjualan. EBIT adalah earnings before interest
& taxes.
c. Net profit margin = EAT / penjualan neto x 100%
Untuk menghitung tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba
bersih. EAT adalah earnings after tax atau laba bersih setelah pajak.
d. Earning power of total investment = laba sebelum pajak dan bunga / jumlah
aktiva x 100%
Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang
dimiliki dan diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva. Bisa juga untuk acuan
investor atau pemegang saham dalam mengukur tingkat keuntungan investasi
yang ditanamkan dalam perusahaan.
e. Return of Investment = EAT / jumlah aktiva x 100%
Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
yang digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan. 
f. Return on Equity = EAT / jumlah equity x 100%
Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bersih
berdasarkan ekuitas.
g. Return on Net Worth = EAT / jumlah modal sendiri x 100%
Untuk mengukur kemampuan modal sendiri yang diinvestasikan untuk
menghasilkan pendapatan bagi pemegang saham.
2. Liquidity Ratio (Rasio Hutang Jangka Pendek )
a. Rasio lancar (current ratio) = aktiva lancar / hutang lancar x 100%
Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek atau utang yang segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia.
Sebagai catatan, semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang
lancar maka semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban
jangka pendeknya..
b. Rasio cepat (quick ratio/acid test ratio) = kas + efek + piutang / hutang lancar
x 100%
Untuk mengukur kemampuan usaha dalam membayar utang jangka pendek
menggunakan aktiva yang lebih mudah cair (liquid assets). Perhitungan rasio
cepat mengabaikan faktor persediaan.
c. Rasio kas (cash ratio) = kas + efek / hutang lancar
Untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka
pendeknya dengan kas yang tersedia dan juga surat berharga. Maksud kas di
sini adalah uang perusahaan yang disimpan baik di kantor maupun bank dalam
bentuk rekening koran, sedangkan surat berharga adalah harta setara kas yang
dengan mudah diuangkan kembali..
3. Solvency Ratio (Rasio Hutang) 
a. Rasio hutang terhadap ekuitas = total kewajiban / ekuitas pemegang saham
Untuk mengukur berapa banyak hutang yang dibawa bisnis dibandingkan
dengan jumlah yang diinvestasikan oleh pemiliknya. Indikator ini diawasi
ketat oleh para bankir sebagai ukuran kemampuan bisnis untuk membayar
utangnya.
b. Rasio utang terhadap aset = total kewajiban / total aset
Untuk menunjukkan persentase aset perusahaan yang dibiayai oleh kreditur.
Rasio yang tinggi menunjukkan ketergantungan yang besar pada utang dan
bisa menjadi tanda kelemahan finansial.
4. Activity Ratio (Rasio Aktivitas) 
a. Perputaran piutang (receivable turnover) = penjualan / piutang rata-rata x
100%
Untuk mengukur kualitas dan efisiensi tingkat perputaran piutang perusahaan
dalam satu periode dengan membandingkan penjualan dengan rata-rata
piutang. Sebagai catatan, semakin tinggi rasionya maka semakin baik kualitas
dan efisiensi perputaran piutang perusahaan.
b. Perputaran persediaan (inventory turnover) = penjualan / persediaan x 100%
Untuk mengukur tingkat kualitas dan efisiensi perputaran persediaan
perusahaan terhadap penjualan dalam satu periode tertentu. Sebagai catatan,
Semakin tinggi rasionya maka pengelolaan persediaan yang dilakukan oleh
perusahaan semakin efisien.
c. Perputaran aktiva tetap (fixed asset turnover) = penjualan / aktiva tetap x
100%
Untuk mengukur dan mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan aktiva tetap secara efisien dalam rangka meningkatkan
penjualan. Sebagai catatan, semakin besar berarti semakin efektif perusahaan
dalam mengelola aktiva tetapnya.
d. Perputaran aktiva total (total asset turnover) = penjualan / total aktiva x 100%
Rasio ini juga melibatkan aktiva lancar dan aktiva tetap, di mana semakin
besar rasionya, maka semakin efektif perusahaan bisa memanfaatkan seluruh
aktivanya terhadap konversi penjualan.
e. Perputaran rerata tagihan (average collection turnover) = piutang x 365 /
penjualan x 100%
Untuk mengukur seberapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk
menerima tagihan dari konsumen dalam satu tahun.
f. Perputaran modal kerja (working capital turnover)  = penjualan / (aktiva lancar
– hutang lancar) x 100%
Untuk mengukur tingkat perputaran modal kerja bersih yaitu perbandingan
antara aktiva lancar dengan hutang lancar terhadap penjualan dalam satu
periode.
8. Jelaskan empat variable dasar untuk memecahkan masalah bunga?
Jawab :
Terdapat variable-variabel dalam perhitungan bunga, yaitu:
1. Pokok utang. Jumlah yang dipinjam atau diinvestasikan.
2. Suku bunga. Persentase dari pokok utang yang beredar.
3. Waktu. Jumlah dari tahun ketika jumlah pokok itang itu beredar.
Ketiga hubungan variable-variabel diatas dapat diterapkan sebagai berikut 3:
1. Semakin besar jumlah pokok utang, maka jumlah bunga semakin besar.
2. Semakin tinggi suku bunga, maka jumlah bunga semakin besar.
3. Semakin lama periode waktu, maka jumlah bunga semakin besar.
Bunga Majemuk
Bunga majemuk dihitung atas pokok dan akumulasi bunga yang dikenakan tetapi belum
dibayarkan. Bunga majemuk adalah pengembalian pokok selama dua periode waktu
ataulebih.
Variabel Fundamental
Empat variabel yang merupakan variabel fundamental terhadap kasus bunga majemuk :
1. Suku bunga. Merupakan tingkat bunga per tahun yang harus disesuaikan untuk
merefleksikan lamanya jangka waktu pemajemukkan jika kurang dari satu tahun.
2. Jumlah periode waktu. Merupakan jumlah jangka waktu pemajemukkan satu tahun
atau kurang.
3. Nilai masa depan. Nilai pada suatu titik di masa depan dari jumlah tertentu atau
jumlah yang diinvestasikan yang dikenakan bunga majemuk.
4. Nilai sekarang. Nilai saat ini dari jumlah yang didiskontokan dari masa depan dengan
menggunakan bunga majemuk..
9. Jelaskan bagaimana melaporkan dan menganalisis piutang?
Jawab :
a. Piutang usaha dilaporkan sebagai aset pada laporan posisi keuangan (neraca).
b. Piutang usaha dilaporkan sebesar jumlah yangdiharapkan dapat ditagih/diterima
pembayarannya oleh perusahaan.
c. Penjualan kredit mengakibatkan timbulnya risiko piutang tak tertagih.
d. Penilaian piutang bisa saja menyulitkan karena piutang yang tidak tertagih belum
diketahui sehingga harus diestimasi.
Pengakuan piutang dagang misalnya, dalam potongan tunai biasanya diberikan
oleh produsen (pabrik) kepada grosir (pedagang besar), atau dari grosir kepada
toko-toko pengecer yang umumnya merupakan langganan transaksinya dilakukan
dalam partai besar. Potongan tunai seperti itu tidak pernah dijumpai dalam
transaksi penjualan dari toko pengecer kepada konsumennya..
Piutang dagang apabila telah dicatat dalam pembukuan, selanjutnya adalah
bagaimana melaporkan piutang dagang dalam neraca. Menurut Prinsip Akuntansi
Indonesia, piutang dagang harus dicatat dan dilaporkan sebesar nilai kas (neto)
yang bisa direalisasiyaitu jumlah kas bersih yang diperkirakan dapat diterima,
jumlah atau nilai kas bersih yang dapat diterima adalah jumlah piutang bruto
setelah dikurangi dengan taksiran jumlah (nilai) piutang yang tidak dapat
diterima. Penentuan nilai kas bersih yang diterima memerlukan penaksiran jumlah
piutang yang tidak akan dapat diterima..
Piutang Menurut Rudianto (2012:211), sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku di Indonesia, piutang dicatat dan diakui sebesar jumlah
bruto (nilai jatuh tempo) dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak akan
diterima. Itu berarti piutang harus dicatat sebesar jumlah yang diharapkan akan
dapat ditagih. Karena itu berkaitan dengan pengelolaan piutang, perusahaan
harus membuat suatu cadangan piutang tak tertagih yang merupakan taksiran jumlah
piutang yang tidak akan dapat ditagih dalam periode tersebut. Sebagai contoh,
piutang usaha PT Mitra Usaha adalah Rp 190.000.000, sedangkan cadangan kerugian
piutangnya adalah Rp 24.000.000. Jadi, dalam neraca piutang tersebut dicatat sebagai
berikut:
- Piutang Usaha 190.000.000
- Cadangan Kerugian Piutang
- Piutang Bersih
10. Perusahaan melaporkan kas sebagai asset lancar pada laporan posisi keuangan. Pelaporan
kas dianggap relatif mudah. Setara kas, kas yang dibatasi penggunaannya dan cerukan
bank merupakan isu-isu yang berhubungan dengan pelaporan yang perlu perhatian
khusus. Mengapa demikian? Jelaskan secara terperinci dengan menyertakan contoh
kasusnya!
Jawab : Sistem pengendalian internal kas dan setara kas harus diterapkan untuk
mencegah dana perusahaan digunakan untuk membayar tagihan yang sudah dibayarkan.
Tujuan pemeriksaan kas dan setara kas adalah untuk memastikan bahwa kas yang
dilaporkan dalam neraca adalah akurat dalam hal penggunaan transaksional, penerimaan
dan pembayaran yang sebenarnya dan dicatat untuk periode penggunaan yang sesuai..
Perusahaan dan uang di bank Penggunaan dibatasi untuk tujuan tertentu berdasarkan
kebijakan perusahaan atau dibentuk sehubungan dengan perjanjian antara perusahaan
dan pihak lain, dan pembatasan penggunaan akan berakhir dalam waktu <1 (satu) tahun.
Contoh dari kas dan bank yang dibatasi penggunaannya adalah jaminan bank (bank
garansi). Kebijakan yang terkait dengan pembentukan deposit melalui
penyetoran/pembayaran dana oleh Perusahaan ke Bank/pihak ketiga lainnya, diatur dalam
kebijakan butir 277 tentang Security and Refundable Deposit..
11 Des
2011
Bank
PPh Pasal 4 ayat (2)
Pendapatan Bunga
Rp 60.000,00
Rp 15.000,00
Rp 75.000,00
10.
11. Rekonsiliasi Bank
PT RAINBOW
REKONSILIASI BANK
Per 31 Maret 2012
Saldo menurut Rekening Koran Rp 32,750,000.00
Ditambah:
Setoran dalam perjalanan Rp 4,875,000.00
Kesalahan bank Rp 2,500,000.00 Rp 7,375,000.00
Dikurang:
Kesalahan bank Rp 7,500,000.00
Cek beredar Rp 12,625,000.00 Rp 20,125,000.00
Saldo Rekening Koran yang disesuaikan Rp 20,000,000.00
Saldo menurut Pembukuan Rp 10,700,000.00
Ditambah:
Pendapatan bunga dari bank Rp 762,500.00
Pendapatan bunga atas wesel bayar Rp 225,000.00
Pelunasan wesel bayar Rp 15,000,000.00 Rp 15,987,500.00
Dikurang:
Kesalahan bank Rp 1,512,500.00
Beban administrasi rekening koran Rp 125,000.00
Beban administrasi pelunasan wesel bayar Rp 50,000.00
Cek kosong Rp 5,000,000.00 Rp 6,687,500.00
Saldo Pembukuan yang disesuaikan Rp 20,000,000.00
11 Des
2011
Bank
PPh Pasal 4 ayat (2)
Pendapatan Bunga
Rp 60.000,00
Rp 15.000,00
Rp 75.000,00
10.
11. Rekonsiliasi Bank
PT RAINBOW
REKONSILIASI BANK
Per 31 Maret 2012
Saldo menurut Rekening Koran Rp 32,750,000.00
Ditambah:
Setoran dalam perjalanan Rp 4,875,000.00
Kesalahan bank Rp 2,500,000.00 Rp 7,375,000.00
Dikurang:
Kesalahan bank Rp 7,500,000.00
Cek beredar Rp 12,625,000.00 Rp 20,125,000.00
Saldo Rekening Koran yang disesuaikan Rp 20,000,000.00
Saldo menurut Pembukuan Rp 10,700,000.00
Ditambah:
Pendapatan bunga dari bank Rp 762,500.00
Pendapatan bunga atas wesel bayar Rp 225,000.00
Pelunasan wesel bayar Rp 15,000,000.00 Rp 15,987,500.00
Dikurang:
Kesalahan bank Rp 1,512,500.00
Beban administrasi rekening koran Rp 125,000.00
Beban administrasi pelunasan wesel bayar Rp 50,000.00
Cek kosong Rp 5,000,000.00 Rp 6,687,500.00
Saldo Pembukuan yang disesuaikan Rp 20,000,000.00

PT Kakraffi yang melakukan pembelian barang dagang sebesar Rp 7.600.000


dengan term of payment sebesar 2/10, n/30 tertanggal 3 Juli 2020. Adapun jurnal yang
dibuat klien sebagai berikut ini.

Tanggal Keterangan Debit Kredit


03/07/2020 Persediaan Rp7.600.000
Hutang Dagang Rp7.600.000
13/07/2020 Hutang Dagang Rp7.600.000
Kas di Bank Rp7.600.000
Klien Auditor
Tanggal Keterangan Debit Kredit Keterangan Debit Kredit
03/07/2020 Persediaan Rp7.600.000 Persediaan Rp7.600.000
Hutang Dagang Rp7.600.000 Hutang Dagang Rp7.600.000
13/07/2020 Hutang Dagang Rp7.600.000 Hutang Dagang Rp7.600.000
Kas di Bank Rp7.600.000 Diskon Pembelian Rp152.000
Kas Rp7.448.000
Jawab:

Jurnal Penyesuaian:
Tanggal Keterangan Debit Kredit
13/07/2020 Kas Di Bank Rp. 152.000
Diskon Pembelian Rp. 152.000

Anda mungkin juga menyukai