Anda di halaman 1dari 53

Primavera | Belajar Asyik

Hak Cipta oleh PrimaveraSTAN © 2018

Modul Tingkat II D3 PKN STAN


Tangerang Selatan, 2019
Diterbitkan oleh:
Primavera
Alamat : Jl. Ceger Raya No.112 B, Jurangmangu Timur, Pondon Aren, Tangerang
Selatan, Banten

Kontak : 0812-8321-0335

E-Mail : bimbelprimavera@gmail.com

Penyusun : Tim PrimaveraSTAN

Supported by : Tim PrimaveraSTAN

Cetakan Pertama 2018


DAFTAR ISI
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH.................................................................................................1
CHAPTER 1 FINANCIAL REPORTING AND ACCOUNTING STANDARDS.................................. 2
CHAPTER 2 CONCEPTUAL FRAMEWORKS……………………………………………………......8
CHAPTER 3 PPE……………………...................................…………………………………………..21
CHAPTER 5 STATEMENT OF FINANCIAL POSITION…………………………………………....28
CHAPTER 7 CASH AND RECEIVABLE………………………………………………………….....35
CHAPTER 13 CURRENT LIABILITY, PROVISION AND CONTINGENCY………………….......48

DAFTAR ISI
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |
UTS SEMESTER 3 1
CHAPTER 1 FINANCIAL REPORTING AND
ACCOUNTING STANDARDS

Apa itu Akuntansi?


Akuntansi merupakan alat untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak
berkepentingan. Tidak ayal akuntansi sering disebut sebagai ”the language of business”. Proses
akuntansi mencakup tiga tahapan penting yaitu identifikasi (identification), pengukuran
(measurement), dan pengkomunikasian (communication) mengenai informasi keuangan suatu
entitas ekonomi kepada pihak berkepentingan. Akuntansi sendiri terbagi menjadi dua bagian
terpisah yaitu financial accounting dan managerial accounting.
Financial Accounting
Financial accounting merupakan proses akuntansi untuk menghasilkan pelaporan keuangan
(financial reporting) yang berguna bagi banyak pihak yang meliputi pihak internal maupun pihak
eksternal. Pihak internal merupakan pihak-pihak yang menjalankan perusahaan. Seperti manager
dan direktur perusahaan. Sedangkan pihak eksternal terdiri dari investor, kreditor, pemerintah,
perserikatan, dan lain-lain.
Manager adalah pihak internal perusahaan yang membutuhkan laporan keuangan. Secara umum
digunakan untuk pengambilan keputusan, perencanaan, evaluasi, bahkan kontrol perusahaan.
Sementara pemerintah menggunakan laporan keuangan perusahaan untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menaati kewajibannya membayar pajak. Pihak inverstor dan kreditor sering
disebut sebagai primary user of financial accounting, mereka membutuhkan laporan keuangan
sebagai dasar pengambilan keputusan terkait investasi modal mereka.
Managerial accounting
Managerial accounting adalah proses akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan yang
dibutuhkan oleh manager perusahaan sebagai alat untuk perencanaan, pengawasan, dan evaluasi
kinerja perusahaan.
ITEM Financial Accounting Managerial Accounting
Tujuan laporan Digunakan oleh pihak internal dan eksternal. Hanya digunakan oleh pihak internal
keuangan Terutama untuk pihak eksternal.
Proses Harus mengikuti standard yang telah diatur. Tidak harus mengikuti suatu standar
penyusunan Saat ini banyak perusahaan mengikuti IFRS tertentu. Disusun sesuai kebijakan
perusahaan

Rentang waktu Disusun secara periodic dalam bentuk Disusun sesuai keinginan perusahaan
penyusunan laporan keungan tahunan atau laporan
keuangan interim yang dapat disusun
kuartalan atau perbulannya.
Ruang lingkup Menyajikan informasi keuangan untuk Menyajikan informasi keuangan
perusahaan secara keseluruhan melalui untuk bagian yang lebih sempit atau

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 2
laporan laba rugi,laporan perubahan lebih detail. Misalnya laporan untuk
ekuitas,neraca,dan laporan arus kas,serta divisi perusahaan,produk,atau pusat
catatan atas laporan keuangan. biaya lainnya
Sifat informasi Informasi yang dihasilkan lebih objektif Informasi yang dihasilkan cendrung
karena mengikuti standar tertentu subjektif

Apa tujuan umum laporan keuangan(general-purpose)?


Objek atau tujuan utama Financial Reporting adalah menyediakan informasi keuangan mengenai
entitas pelaporan yang berguna bagi investor dan kreditor dalam membuat keputusan-keputusan
dalam kapasitasnya sebagai penyedia modal. Dalam kata lain, tujuan financial reporting adalah:
1. Menyediakan informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit;
2. Menyediakan informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa depan;
3. Menggambarkan sumber daya perusahaan dan klaim atas sumber daya tersebut serta
perubahannya.
Mengapa perlu adanya standar akuntansi?
Sejauh ini kita telah setuju bahwa laporan keuangan digunakan oleh banyak pihak terutama
investor dan kreditor dalam hal pengambilan keputusan. Bayangkan ketika perusahaan
menerbitkan laporan keuangan yang berbeda-beda sesuai dengan kebijakan perusahaan masing-
masing. Tentu hal ini akan menyebabkan para investor dan pengguna laporan keuangan lainnya
menjadi kebingungan sehingga menyebabkan salah intrepetasi. Oleh karena itu, pentingnya suatu
standar akuntansi untuk menghindari adanya kesalahan tafsir tersebut. Sehingga laporan
keuangan yang disusun sesuai standar dan dapat dengan mudah dipahami.
Organisasi yang menyusun standar utama akuntansi terletak di London yang disebut
International Accounting Standards Board(IASB). IASB sendiri telah berhasil menyusun
International Financial Reporting Standards(IFRS) yang dewasa ini setidaknya telah
digunakan atau diadopsi di lebih dari 115 negara dan semakin berkermbang tiap tahunnya.
Pentingnya high quality standards
High Quality Standar menjamin dan memfasilitasi para investor dalam mengalokasikan
sumberdayanya yang terbatas. Mereka membutuhkan informasi yang relevan dan faithful
representation untuk memungkinkan mereka melakukan perbandingan antar perusahaan sehingga
mereka dapat melakukan alokasi sumber daya pada perusahaan yang paling menguntungkan bagi
mereka. Untuk dapat membandingkan performa keuangan dari perusahaan tersebut perlu adanya
satu-satunya standar akuntansi yang high quality dan dapat diterima secara global. Bayangkan
ketika investor membandingkan perusahaan AS dengan Jepang, tentu hal ini akan sulit dilakukan
jika keduanya mengikuti standar akuntansi yang berbeda.
Oleh karena itu, Dunia membutuhkan satu-satunya standar akuntansi yang high quality yang
memiliki elemen sebagai berikut :
a. Seperangkat standard akuntansi berkualitas tinggi yang disediakan oleh seperangkat badan
pembuat kebijakan
b. Konsistensi dalam menerapkan dan menginterpretasikan
c. Pengungkapan umum

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 3
d. Praktik dan standard pengauditan berkualitas tinggi secara umum
e. Pendeketan umum yang mengatur pertimbangan dan hokum
f. Pendidikan dan pelatihan partisipan pasar
g. System yang mengarah pada bentuk umum (contoh XBRL)
h. Pendekatan umum untuk corporate governance dan kerangka kerja yang sah diseluruh dunia
International Accounting Standards Board(IASB) International Organization of Securities
Organisasi yang menyusun IFRS selaku standar Commisions(IOSCO)
akuntansi.
Struktur: Bukan organisasi yang menyusun standar
1. IFRS FOUNDATION : mengawasi IASB,IFRS melainkan organisasi yang menjamin agar
Advisory,dan IFRS Interpretations Committee. pasar internasional berjalan efektif dan
Dalam hal ini,menunjuk anggota, mereviu kefektifan, efesien.
dan membantu meningkatkan dana untuk organisasi Mendorong pengembangan dan penggunaan
2. IASB : menyusun dan mengembangkan standar IFRS sebagai standar akuntansi berbasis
akuntansi yang dapat memenuhi general purpose dari internasional.
laporan keuangan
3. IFRS Advisory Council : memberikan nasehat dan
konsultasi terkait kebijakan dan masalah teknis
4. IFRS interpretations Committee : membantu IASB
dalam mengidentifikasi, mendiskusikan, dan memberi
resolusi dari pelaporan keuangan.
IASB telah berhasil menyusun 3 pronouncements yaitu:
1. International Financial Reporting Standards (IFRS)
Standard pelaporan keuangan yang diterbitkan oleh IASB. Telah diterbitkan 13 standard dari
waktu ke waktu, melingkupi kombinasi bisnis dan pembayaran-pembayaran dasar.
Sebelum IFRS (sebelum 2001), lembaga internasional penyusun standar adalah International
Accounting Standars Committee yang telah berhasil menyusun International Accounting
Standards (IAS). Badan tersebut telah menyusun 41 IAS yang secara umum telah diamandemen
atau diganti oleh IFRS.
2. Conceptual Framework for Financial Reporting (CFFR)
 Konsep fundamental yang disusun untuk mengembangkan standard pelaporan keuangan
di masa depan dan menyelesaikan berbagai permasalahan akuntansi yang muncul
 Tujuan dari dokumen ini adalah untuk menyatukan konsep-konsep yang saling
berhubungan sehingga menyediakan seperangkat solusi untuk menyelesaikan
permasalahan
 Konsep ini bukanlah IFRS dan tidak menetapkan standard untuk bagian pengukuran dan
pengungkapan isu. CFFR adalah kerangka dasar dari penetapan standar yang menjadikan

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 4
sebuah standar lebih berguna dan tetap konsisten tiap waktunya. Misalnya saja Tujuan
umum (general purpose) dari laporan keuangan tercantum pada CFFR.
3. International Financial Reporting Standards Interpretations (IFRSI)
Pedoman interpretasi yang disusun oleh IFRS IC/IFRIC yang melingkupi:
 Pembaharuan identifikasi isu-isu pelaporan keuangan yang tidak spesifik dengan IFRS
 Isu-isu yang tidak memuaskan atau bertentangan dengan interpretasi yang telah
dikembangkan dan mengisi kekurangannya
 Menyediakan pedoman interpretasi yang diterapkan berdasarkan pendekatan prinsip-
prinsip/konsep dasar akuntansi

Hierarchy of IFRS
a. IFRS, IAS(sebelum IFRS), dan IFRS interpretations
b. Conceptual framework
c. Pernyataan dari standar lainnya.
Apabila terjadi kekosongan aturan yang belum tertera pada IFRS selaku standar, maka
perusahaan dapat melihat hal tersebut pada Conceptual Framework, dan apabila lagi-lagi hal
tersebut tidak terdapat pada conceptual framework, selanjutnya perusahaan dapat mengadopsi
perlakuan dari standar lainnya misalnya melalui GAAP. Contohnya saja perlakuan terhadap
syarat financing lease. IFRS tidak secara detail menjelaskan syarat financing lease. Oleh
karenanya, perusahaan dapat melihat GAAP untuk memenuhi kekosongan aturan tersebut.
IFRS VS US GAAP
PERBEDAAN
IFRS US GAAP
principle based artinya IFRS lebih fokus rules based artinya GAAP lebih fokus
pada penetapan prinsip-prinsip akuntansi pada penetapan aturan baku sehingga
Isi dan landasan
dan bukan pada aturan baku yang lebih detail dan kaku untuk
melaksanakannya melaksanakan proses akuntansi
1. IASB 1. FASB
2. IFRS Foundation 2. FAF
Organisasi utama
3. IFRS AC 3. FASAC
4. IFRS IC 4. AICPA dalam EITF
1. IFRS 1. Standards, Interpretations, and Staff
Positions
Pronouncements 2. CFFR 2. FAC
3. IFRSI 3. EITF Statement
Di Indonesia, Standard Akuntansi Keuangan (SAK) untuk sektor swasta yang diterbitkan oleh
Dewan Standard Akuntasi Keuangan (DSAK) lebih cenderung menganut IFRS. Namun dalam
beberapa kasus, SAK juga mengadopsi aturan dalam GAAP.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 5
Masalah dalam penyusunan laporan keuangan
Dalam membuat sebuah laporan keuangan terdapat beberapa hambatan atau tantangan yang
sering dihadapi oleh seorang Akuntan. Beberapa tantangan diantaranya adalah:
 Pengukuran Non-Keuangan. Laporan keuangan tidak menyajikan ukuran kinerja yang
biasanya dipakai oleh manajemen, seperti tingkat kepuasan pelanggan dan lainnya.
 Informasi yang berorientasi ke depan. Informasi yang berorientasi ke depan yang dibutuhkan
oleh para investor maupun kreditor saat ini ataupun di masa depan tidak disajikan oleh
laporan keuangan.
 Harta tak berwujud. Laporan keuangan berfokus pada harta berwujud seperti bangunan
pabrik dan persediaan barang dagang, tetapi tidak menyajikan informasi untuk harta tak
berwujud seperti hak paten dan goodwill.
 Ketepatan waktu. Laporan keuangan disajikan secara kuartalan dan laporan keuangan yang
diaudit hanya disediakan satu kali dalam satu tahun. Tidak banyak laporan keuangan real-
time yang tersedia.
Isu-Isu Dalam Pelaporan
Implementasi standar akuntansi menimbulkan banyak perdebatan mengenai berbagai kepentingan
yang dialami beberapa pihak. Berikut adalah beberapa isu-isu dalam pelaporan laporan keuangan
yang sering terjadi:
1. Penetapan standar dalam lingkungan politik
Kekuatan terbesar yang mempengaruhi kecepatan perkembangan standar akuntansi adalah para
penggunanya sendiri, yang terdiri dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan masing-masing.
Standar akuntansi adalah produk dari sebuah tindakan politik. Maksudnya pengguna standar
akuntansi menginginkan suatu kejadian ekonomi tertentu yang dilaporkan dan diperlakukan
dengan cara tertentu. Mereka mengetahui bahwa cara yang paling efektif untuk mempengaruhi
standar sesuai yang mereka inginkan adalah dengan cara berpartisipasi dalam penetapan standar
akuntansi terkait. Oleh karena itu, IASB tidak menerbitkan ketetapan yang semata-mata bermotif
politik. Selain harus memperhatikan para pemilihnya, IASB juga mendasarkan standarnya pada
riset yang komprehensif dan kerangka kerja konseptual yang berlandaskan realita ekonomi.
2. Kesenjangan Ekspektasi
Kesenjangan ekspektasi atau dikenal dengan Expectations Gap terjadi karena kurangnya
manajemen komunikasi yang baik antara publik dan profesi akuntan yang dimana publik sudah
tidak mempercayai akuntan yang menurut mereka kurang menjunjung tinggi nilai transparansi
dalam menyajikan laporan keuangan. Pada akhirnya masyarakat yang dirugikan. Mungkin
kecurangan menjadi faktor utama dalam masalah ini. Namun seringkali kesalahan dilakukan oleh
diri para akuntan sendiri atau biasan disebut human eror. Tentunya hal semacam ini tidak perlu
terjadi apabila perusahaan atau instansi manapun menerapkan sistem baik dari sisi standar
akuntansi yang diterapkan, maupun dari manajemen sumber daya manusianya. Para karyawan
harus mendapatkan pelatihan yang intens agar siap cakap ketika melakukan tugasnya. Terlebih
lagi perusahaan harus menerapkan kode etik dalam pengungkapan laporan keuangan yang
transparan.
3. Standar Akuntansi Internasional

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 6
Saat ini terdapat dua standar yang dapat diterima untuk digunakan secara internasional, yaitu
GAAP dan IFRS. Perusahaan AS yang terdaftar di pasar saham negara lain masih diperbolehkan
menggunakan US GAAP dan sebaliknya, saat ini FASB dan IASB masih gencar dalam
menggerakkan sosialisai konvergensi antara US GAAP dan IFRS untuk diterapkan dalam standar
akuntansi internasional.
4. Etika dalam lingkungan akuntansi keuangan
Seringkali profesi yang terlibat langsung di dalam dunia ekonomi dan bisnis, khususnya
akuntansi terlena denga banyaknya peluang untuk melakukan tindakan yang tidak etis seperti
tindakan fraud ataupun korupsi dan sebagainya. Hal tersebut harus dicegah sedini mungkin.
Seorang sarjana muda pasti masih memiliki sifat idealis yang masih sangat tinggi.
Permasalahannya adalah bagaimana cara manajemen menjaga sifat tersebut agar dalam
prakteknya mereka dapat menjalankan tugas dengan jujur dan bersih. Dan yang terpenting adalah
manajemen harus menciptakan lingkungan kerja yang kondusif serta mendukung para
karyawannya dalam menegakkan kode etik prefesi akuntansi yang seharusnya.

CONTOH SOAL
1. Bagaimana akuntansi membantu perusahaan dalam capital allocation process?
2. Sebutkan perbedaan umum IFRS dengan US GAAP dan berikan salah satu contohnya!

Jawaban
1. Jika kinerja keuangan perusahaan diukur secara akurat, tepat, dan periodik, perusahaan dapat
menarik perhatian para investor untuk menginvestasikan dananya. Jika perusahaan
memberikan informasi yang tidak dapat diandalkan dan tidak relevan akan menyebabkan
alokasi modal yang buruk dan berdampak buruk pada pasar sekuritas, terutama masalah harga
pasar saham perusahaan tersebut.
2. IFRS bersifat principle based yang sehingga lebih flesibel, sementara US GAAP bersifat
rule-based sehingga lebih detail dan kaku.
Contohnya terkait balance sheet atau SOFP
GAAP akan memulai dengan aset lancar (current) diikuti aset tidak lancar (noncurrent)
begitu juga dengan kewajiban (liabilities) disajikan dari lancar ke tidak lancar.
Pada IFRS disusun terbalik yaitu IFRS akan memulai dengan aset tidak lancar kemudian
diikuti dengan aset lancar, begitu juga dalam kewajiban (liabilities) akan disajikan dari tidak
lancar ke lancar.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 7
CHAPTER 2 CONCEPTUAL FRAMEWORKS

Kerangka Kerja Konseptual (Conceptual Framework) menyediakan konsep yang melandasi


pelaporan keuangan.
Conceptual Framework adalah suatu system yang koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep
fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang
konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas akuntasi keuangan dan laporan keuangan.

Mengapa perlu Conceptual Frameworks?


1. Sebuah aturan haruslah dibentuk dan dibangun melalui sebuah konsep. Konsep ini akan
memungkinakan IASB menerbitkan standar yang lebih berguna dan pernyataan yang
konsisten sepanjang waktu serta menghasilkan aturan-aturan yang koheren. Di samping itu
juga meningkatkan pemahaman pengguna laporan keuangan atas pelaporan keuangan.
2. Para profesioanal dapat bertindak lebih cepat menyelesaikan masalah-masalah yang baru
muncul dalam praktik dengan mengacu pada teori dasar kerangka kerja yang ada.
Baik IASB maupun FASB memiliki kerangka kerja konseptual.
 IASB = Framework for preparation and presentation of financial statement atau kerangka
kerja untuk persiapan dan penyajian laporan keuangan
 FASB = Standard of financial accounting concept atau konsep standar akuntasi keuangan
yang telah diterbitkan dalam beberapa seri (SAFC No. 1-7)
IASB dan FASB saat ini bekerja sama dalam proyek pengembangan kerangka kerja konseptual
yang menyediakan aturan dasar pengembangan standar akutansi di masa depan. Kerangka kerja
yang baru akan dibangun berdasarkan kerangka kerja IASB dan FASB yang sudah ada dan
berdasarkan pengembangan berikutnya. Saat ini, kerangka kerja konseptual mencakup hal-hal
sebagai berikut:
1. Objek atas tujuan umum pelaporan keuangan
2. Pelaporan entitas
3. Karakterisitik kualitatif atas manfaat informasi keuangan

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 8
4. Kerangka kerja yang mencakup:
a. Asumsi yang melandasi-yakni asumsi going concern
b. Elemen-elemen laporan keuangan
c. Pengakuan (recognition) elemen-elemen laporan keuangan
d. Pengukuran (measurement) elemen-elemen laporan keungan dan
e. Konsep modal dan pemeliharaan modal.
ASSUMPTIONS PRINCIPLES
1. Economic entity 1. Measurement
CONSTRAINTS Third level
2. Going concern 2. Revenue recognition
1. Cost The "how"—
3. Monetary unit 3. Expense recognition
4. Periodicity 4. Full disclosure implementation
Accrual

ELEMENTS
QUALITATIVE 1. Assets
CHARACTERISTICS Second level
2. Liabilities
1. Fundamental qualities 3. Equity Bride between
2. Enhancing qualities 4. Income Level 1 and 3
5. Expenses

OBJECTIVE
Provide information about the reporting
entity that is useful to present and
First level
potential equity investors, lenders, and
other creditors in their capacity as Capital The "why"—purpose
providers. of accounting

Tingkatan satu : WHY-untuk apa laporan keuangan disusun?


Level pertama dari kerangka kerja konseptual membahas mengenai “mengapa”. Oleh karena itu,
objek kerangka kerja berfokus pada tujuan dasar pelaporan keuangan. Tujuan dasar pelaporan
keuangan yaitu untuk menyediakan informasi keuangan mengenai entitas pelaporan yang
bermanfaat bagi investor modal saat ini dan potensial, peminjam, dan kreditur lain dalam
membuat keputusan-keputusan dalam kapasitasnya sebagai penyedia modal. Dalam kata lain,
tujuan financial reporting adalah:
1. Menyediakan informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit;
2. Menyediakan informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa depan;
3. Menggambarkan sumber daya perusahaan dan klaim atas sumber daya tersebut serta
perubahannya.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 9
Tingkatan kedua : konsep fundamental
Tingakatan kedua terdiri dari syarat kualitatif yang menjadikan laporan keuangan bernilai dan
sesuai tujuan dan mendeskripsikan tentang element laporan keuangan.
Syarat kualitatif
Syarat kualitatif diklasifikasikan menjadi fundamental quality dan enhancing quality yang sama-
sama dapat mempengaruhi nilai dari laporan keuangan.

Fundamental quality

1. Relevance a. Predictive value : informasi keuangan harus menjadi input dalam


memprediksi untuk membentuk ekspektasi pengguna terkait masa
Informasi disebut relevan,
depan
jika informasi keuangan
tersebut mampu Contoh: Jika investor potensial tertarik untuk membeli saham biasa
mempengaruhi pengambilan dari PT KAMU..IYA KAMU, maka mereka akan menganalisis aset
keputusan. Financial dan klaim atas aset tersebut, pembayaran dividen, dan kinerja
information mampu pendapatan tahun-tahun sebelumnya, untuk memprediksi nilai,
membuat perbedaan waktu, dan tidak kepastian dari arus kas PT KAMU..IYA KAMU di
keputusan jika informasi masa mendatang.
tersebut memiliki predictive
b. Confirmatory value : informasi relevan juga membantu para user
value, confirmatory value
untuk mengkonfirmasi atau mengkoreksi ekspektasinya.
dan mengandung nilai

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 10
yang termasuk materill Contoh: Ketika PT OAOE menerbitkan laporan keuangan akhir
tahun, maka informasi keuangan tersebut mengkonfirmasi atau
merubah ekspektasi masa lalu (atau masa kini), yang berdasarkan
evaluasi sebelumnya.
c. Materiality : Informasi menjadi material, ketika tidak disajikan atau
salah saji informasi tersebut akan mempengaruhi keputusan
pengguna. Masing-masing individu perusahaan menentukan apakah
suatu informasi adalah material, dengan mempertimbangkan sifat dan
ukuran dari item-item tersebut. Jika informasi dirasa tidak
mempengaruhi keputusan atau bersifat immaterial,maka sebaiknya
tidak dilaporkan.
Contoh: Pengeluaran peralatan Rp50 juta akan tidak material bagi
perusahaan dengan aset Rp50 milyard (0,1%), sehingga dapat diakui
sebagai beban (expense). Tapi akan material bagi perusahaan dengan
aset Rp1 milyard (5%), sehingga diakui sebagai asset. Sejatinya tidak
ada aturan pasti terkait nilai dari materilitas, hanya saja banyak
Perusahaan dan auditors umumnya menerapkan rule of thumb bahwa
item yang bernilai < 5% dari net income, dipertimbangkan
immaterial.

2. Faithful a. Completeness: Completeness berarti bahwa seluruh informasi yang


Representation dibutuhkan harus tersedia.
Faithful representatif berarti Contoh: ketika PT OAOE gagal menyediakan informasi yang
bahwa angka-angka dan dibutuhkan untuk menilai value allowance dari receivables,
deskripsi-nya sesuai dengan informasi tersebut tidak lengkap, dan tidak faithful representation.
apa yang sebenarnya ada
b. Neutrality: Neutrality berarti bahwa perusahaan tidak memilih
atau terjadi. Agar faithful
informasi tertentu yang hanya menguntungkan salah satu pihak.
representation, informasi
Artinya informasi yang disajikan bersifat kredibel dan tidak bias.
harus lengkap, neutral, dan
bebas dari kesalahan. Contoh: dalam notes to financial statements, perusahaan rokok
seharusnya tidak menyembunyikan informasi terkait beberapa
tuntutan hukum yang dihadapi karena masalah kesehatan,—meskipun
pengungkapan tersebut dapat merusak nama perusahaan.
c. Free from Error: Item informasi yang bebas dari kesalahan material
akan lebih akurat.
Contoh: jika PT OAOE salah saji kerugian atas pinjamannya,
laporan keuangannya akan misleading dan tidak faithful
representation. Bagaimanapun, bukan berarti laporan keuangan harus
seutuhnya bebas dari kesalahan. Hal ini dikarenakan perusahaan
banyak menggunakan estimasi dalam perhitungan berbagai item

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 11
keuangan. Contohnya ketika management mengestimasi nilai
uncollectible accounts untuk menentukan bad debt expense atau
ketika mengestimasi masa manfaat asset dan nilai sisanya.

3. Enhancing Qualities a. Comparability: Agar dapat dibandingkan maka informasi perlu


diukur dan dilaporkan dengan cara yang serupa oleh perusahaan-
Merupakan pelengkap
perusahaan berbeda dalam industri yang sama.
karakteristik kualitatis.
Karakteristik-karakteristik Contoh: agar dapat dibandingkan, informasi asset dari PT ABC dan
ini membedakan informasi PT XYZ, maka informasi tersebut perlu diukur dan dilaporkan
yang lebih berguna dari dengan perlakuan akuntansi yang sama. Ini merupakan perbandingan
yang kurang berguna. secara horizontal. Sedangkan untuk melakukan perbandingan secara
vertikal harus memiliki consistency dalam menggunakan kebijakan
akuntansi dari periode ke periode dalam satu perusahaan yang sama.
Contoh, ketika PT ABC menggunakan metode FIFO untuk menilai
inventoriesnya, maka perlakuan tersebut diterapkan seterusnya dari
periode ke periode sehingga perusahaan dapat membandingkan
inventorynya tiap periode.
b. Verifiability: Verifiability terjadi apabila terdapat pihak independen
yang mengukur, dengan menggunakan metode yang sama, akan
mendapatkan hasil yang sama pula.
Contoh: Dua auditor independen yang berbeda menghitung
persediaan PT Indonesia dan mendapatkan hasil yang sama terkait
perhitungan fisik persediaan. Verifikasi nilai dari suatu aset dapat
terjadi dengan menghitung persediaan (disebut sebagai direct
verification).
c. Timeliness: Timeliness berarti menyediakan informasi kepada
pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan
kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan.
Contoh: jika PT Indonesia menunggu untuk melaporkan hasil
interim-nya setelah 9 bulan dari akhir periode pelaporan, informasi
tesebut akan kurang bernilai bagi tujuan decision making.
d. Understandbility: Laporan keuangan berguna apabila dapat
dimengerti oleh pengguna. Understandability meningkat ketika
informasi diklasifikasikan, dikarakteristikan, disajikan secara jelas
dan padat.
Contoh: PT Indonesia menerbitkan laporan triwulan yang
menunjukan pendapatan interim telah turun secara signifikan.
Laporan ini memberikan informasi yang relevant dan faithfully
represented untuk tujuan decision-making. Bagi yang paham

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 12
informasi keuangan, mereka akan menjual saham PT Indonesia,
namun bagi yang tidak paham, mereka akan mengabaikan informasi
tersebut.

Tingkatan ketiga : HOW-bagaimana mengimplementasikan laporan


keuangan?

Asumsi Dasar
1) Economic Entity
Aktifitas Perusahaan terpisah dengan aktifitas pemilik dan unit usaha lainnya. Konsep
entitas legal terpisah: perusahaan induk dengan anak perusahaan. Meskipun merupakan
entitas legal yang terpisah, namun penggabungan aktivitas-aktivitas mereka untuk tujuan
akuntasi (konsolidasi laporan keuangan) dan pelaporan tidak melanggar asumsi entitas
ekonomi.
Konsep entitas tidak selalu mengacu pada entitas legal: individu, departemen/divisi, juga
merupakan entitas terpisah non-legal.
2) Going Concern
Perusahaan diasumsikan akan beroperasi cukup lama untuk memenuhi tujuan dan
komitmennya. Asumsi ini memiliki implikasi:
a) Dengan pendekatan likuidasi, Perusahaan seharusnya mencatat nilai assetnya pada
net realizable value (sales price less costs of disposal), dan bukan pada acquisition
cost. Jika perusahaan mengadopsi pengekatan likuidasi, klasifikasi current/noncurrent
assets dan liabilities menjadi kehilangan maknanya. Justru, penyajian aset dan
liabilities berdasarkan prioritas likuidasinya akan menjadi lebih masuk akal.
b) Kebijakan depresiasi dan amortisasi dapat diterapkan dan layak hanya jika kita
mengasumsikan beberapa sifat permanen pada perusahaan. Sehingga Dampak asumsi
ini antara lain: pengakuan beban depresiasi, amortisasi, deplesi, laba atau rugi yang
belum direalisasi, dsb.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 13
3) Monetary Unit
Asumsi monetary unit berarti bahwa uang merupakan denominator umum dari aktifitas
ekonomi dan memberikan basis untuk pengukuran dan analisis akuntansi. Maka itu,
monetary unit merupakan alat yang paling efektif untuk mengekspresikan kepada pihak
yang berkepentingan terhadap modal dan pertukaran barang dan jasa. Akuntansi
mengabaikan perubahan tingkat harga (inflation dan deflation) dan mengasumsikan
bahwa ukuran unit Rupiah tetap stabil.
4) Periodicity
Perusahaan dapat membagi aktifitas ekonominya ke dalam beberapa periode. Users perlu
mengetahui kinerja dan status ekonomi perusahaan, secara regular dan tepat waktu,
sehingga users dapat mengevaluasi dan membandingkan antar perusahaan, dan
mengambil tindakan yang tepat. Oleh karena itu, perusahaan harus melaporkan informasi
secara periodik.
Pertimbangan periodesitas melibatkan trade-off antara relevance dan faithful
representation. Semakin pendek periode pelaporan, maka semakin kurang verified
informasinya (faithful representation), namun semakin real-time informasi yang disajikan
(relevance). Dengan teknologi informasi saat ini, maka masalah trade-off dapat
diminimalkan.

Basis Akrual (Accrual basis)


Basis Akrual artinya bahwa transaksi dicatat dalam periode dimana hal itu terjadi, ketika terdapat
substansi ekonominya. Laporan keuangan menyajikan informasi berbasis akrual kepada pengguna
tidak hanya transaksi masa lalu, tetapi juga kewajiban atau hak untuk melakukan pengearan atau
penerimaan sumber daya/kas di masa depan. Di sisi lain, dikenal pula basis kas (cash basis) yakni
perusahaan mencatat transaksi hanya jika terjadi pengeluaran/penerimaan kas. Hanya ada satu
laporan keuangan yang menganut basis kas yakni Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows).
Akuntansi berbasis akrual menyediakan informasi yang lebih berguna bagi pembuat keputusan
ekonomi.

Principles
Measurement
Prinsip-prinsip Pengukuran (Measurement principles)
1) Prinsip biaya historis (Historical cost principle)
a) Dilaporkan berdasarkan harga akuisisi/perolehan.
b) Memiliki keunggulan yang dapat diandalkan. Secara umum, banyak yang
berpendapat historical cost merepresentasi lebih tepat jumlah yang dibayarkan untuk
pemberian item.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 14
c) Historical cost mengukur:
 Asset, untuk menentukan nilai jual dari setiap asset
 Kewajiban, untuk menilai biaya kewajiban pada harga yang disepakati
2) Prinsip nilai wajar/nilai pasar (Fair value principle)
a) Dilaporkan berdasarkan pada penilaian pasar
b) Didefinisikan sebagai “harga yang akan diterima untuk menjual aset atau membayar
untuk transfer kewajiban dalam sebuah transaksi yang teratur antara partisipan pasar
pada tanggal pengukuran”
c) Informasi fair value mungkin lebih berguna daripada historical cost untuk beberapa
jenis aktiva dan kewajiban dalam industry tertentu.
a. IASB telah memberikan opsi untuk menggunakan fair value sebagai basis pengukuran aset
keuangan (Financial assets) dan liabilitas keuangan (Financial liability)
b. IASB telah menyediakan hirarki nilai wajar (fair value hierarchy) yang menyediakan
perincian dalam prioritas teknis penilaian untuk menentukan nilai wajar.
1) Level 1: Dapat mengamati input yang merefleksikan harga yang tertera untuk
aset/liabilitas yang serupa dalam pasar aktif
2) Level 2: Input selain harga tertera yang termasuk dalam level 1 yang dapat diamati untuk
aset atau liabilitas baik secara langsung atau melalui penguatan dengan data yang dapat
diamati.
3) Level 3: Input yang tidak dapat diamati (semisal, data/asumsi milik perusahaan sendiri)

Pengakuan Pendapatan (Revenue recognition)


a. Ketika perusahaan menyetujui untuk melaksanakan jasa atau menjual produk kepada
pelanggan, perusahaan tekah melaksanakan kewajiban (performance obligation)
b. Perusahan harus mengakui pendapatan dalam periode akuntansi yang mana pelaksanaan
kewajiban terpenuhi (performance obligation is satisfied)
c. Terdapat lima langkah pengakuan pendapatan, lebih rinci di bab 18.

Pengakuan Beban (Expenses recognition)


“Biarkan beban mengikuti pendapatan (Let the expense follow the revenue)
Perusahaan mengakui beban bukan hanya pada saat kas dibayarkan (arus sumber daya keluar),
tetapi juga penggunaan aset, atau terjadinya liabilitas selama satu periode sebagai hasil dari
penyerahan atau produksi barang dan/atau jasa. Hal ini disebut dengan prinsip penandingan
(Matching concept / matching costs againsts revenue) karena menyatakan usaha (costs)
ditandingkan dengan pencapaian (revenue) sepanjang hal tersebut rasional dan dapat diterapkan.
Contoh:

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 15
a. Beban produk (Product costs) = beban yang berhubungan langsung antara biaya dan
pendapatan. Diakui pada periode terjadinya pendapatan (matching). Termasuk beban produk
adalah: bahan baku (materials), pegawai (labor), dan biaya lain-lain (overhead).
b. Beban periode (Period costs) = beban yang tidak berhubungan langsung antara biaya dan
pendapatan. Diakui pada saat terjadinya. Termasuk beban periode: karyawan kantor (salaries),
biaya administrasi (administration costs), dll

Pengungkapan Penuh (Full Disclosure)


1) Menyediakan informasi yang cukup penting untuk mempengaruhi pendapat dan
keputusan pengguna yang diinformasikan.
2) Penyediaan informasi melalui:
a) Laporan keuangan
b) Catatan atas laporan keuangan
Ditujukan untuk memperkuat/memperjelas pos-pos yang disajikan dalam laporan
keuangan bagian utama. Berfungsi tidak hanya untuk membantu tetapi juga penting
untuk memahami kinerja dan posisi keuangan perusahaan.
c) Informasi tambahan
Mencakup rincian atau jumlah yang merupakan perspektif yang berbeda dari yang
dipakai dalam laporan keuangan. Informasi ini dapat berupa:
 Informasi kuantitatif yang sangat relevan tetapi reliabilitasnya/representatifnya
rendah
 Informasi yang mencakup penjelasan manajemen informasi keuangan dan
pembahasannya mengenai signifikansi dari informasi keuangan tersebut.

Third Level: Constraints


Cost
Biaya untuk menyajikan informasi harus seimbang dengan manfaat yang diperoleh dari
pemanfaatan informasi tersebut.
Contoh:
Biaya penyajian termasuk: biaya pengumpulan dan pemrosesan, penyebarluasan, audit, potential
litigation, pengungkapan ke pihak competitors, dan analisis dan interprestasi. Manfaat yang
diperoleh yaitu kontrol management yang lebih baik dan akses ke sumber modal, yang
menawarkan biaya modal yang rendah.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 16
CHAPTER 3 ACCOUNTING CYCLES

Mengidentifikasi Transaksi
Hal pertama yang harus dilakukan dalam siklus akuntansi adalah mengindentifikasi transaksi.
Transaksi adalah setiap aktivitas yang terjadi diantara dua pihak atau lebih yang dapat
menimbulkan perubahan terhadap posisi keuangan dan kepemilikan kekayaan diantara dua pihak
tersebut.
Transaksi terbagi menjadi dua jenis, yang pertama adalah transaksi internal, yaitu transaksi yang
terjadi di lingkungan internal suatu perusahaan saja. Contoh transaksi internal yaitu pembayaran
gaji kepada karyawan dan pengalokasian beban perusahaan. Sedangkan yang kedua adalah
transaksi eksternal, yaitu transaksi yang terjadi antara pihak internal dengan phak eksternal
perusahaan. Contoh transaksi eksternal yaitu pembelian bahan baku, penjualan produk
perusahaan, serta pembayaran utang usaha.

Mencatat transaksi dalam jurnal


Kedua, hal yang perlu dilakukan adalah mencatat transaksi yang telah diidentifikasi dalam ayat
jurnal yang sesuai akun dan nilainya. Setiap ayat jurnal terdiri dari:
a. Tanggal transaksi
b. Akun dan jumlah yang di debet
c. Akun dan jumlah yang di kredit

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 17
d. Referensi

Memposting ke Buku Besar


Ayat jurnal yang telah dicatat akan dipindahkan ke buku besar dengan cara mempostingnya.
Dalam buku besar umum, secara sederhana setiap akun akan direpresentasikan dengan T-account.
Ingatlah bahwa setiap ayat jurnal mempengaruhi satu atau lebih item Asset, Liability, Equity,
Revenue atau Expenses.

Membuat Neraca Saldo


Neraca saldo merupakan daftar setiap akun dan saldonya yang muncul dalam buku besar. Saldo
debet berada dalam kolom sebelah kiri dan saldo kredit di kolom kanan. Neraca saldo digunakan
untuk:
a. Membuktikan persamaan matematis atas debet dan kredit
b. Mendeteksi kesalahan-kesalahan dalam pembuatan ayat jurnal dan posting
c. Sebagai data awal dalam penyusunan laporan keuangan.

Membuat Jurnal Penyesuaian


Jurnal penyesuaian diperlukan untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi prinsip pengakuan
pendapatand dan beban.
Jenis-jenis jurnal penyesuaian antara lain:
1. Tertangguh (Defferal) = kas diterima/dibayar sebelum jasa ditunaikan/dilaksanakan.
a. Beban dibayar dimuka (Prepaid Expenses)
b. Pendapatan diterima dimuka (Uneraned Revenue)
Jika perusahaan tidak membuat jurnal penyesuaian untuk defferals maka asset dan liability
akan kelebihan/overstated serta Expenses atau Revenue akan kekurangan/understated.
2. Akrual (Accrual) = Kas belum diterima/dibayar tetapi jasa telah ditunaikan/dilaksanakan.
a. Pendapatan Akrual (Accrued Revenue)
b. Beban Akrual (Accrued Expenses)
Jika perusahaan tidak membuat jurnal penyesuaian untuk accruals maka revenue dan akun
aset yang berkaitan akan overstated serta expenses dan akn liabilitas yang berkaitan akan
understated.

Membuat Neraca Saldo yang telah Disesuaikan


Akun-akun dalam jurnal penyesuaian diposting kembali ke dalam buku besar. Setelah itu saldo
akhir dari tiap-tiap akun dalam buku besar disajikan kembali dalam Neraca Saldo yang telah
disesuaikan yang akan menjadi dasar pembuatan Laporan Keuangan.

Membuat Laporan Keuangan


1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 18
Laporan yang menunjukkan jumlah pendapatan dan beban selaam satu periode akuntansi
yang meliputi:
a. Pendapatan dan beban operasional = pendapatan dan beban yang dihasilkan dari aktifitas
bisnis utama (dagang, jasa, manufaktur)
b. Pendapatan dan beban non-operasional = pendapatan dan beban yang dihasilkan dari
aktifitas tidak rutin (keuntungan/kerugian penjualan aset, revaluasi aset, dsb)
2. Laporan Laba Ditahan (Retained Earning Statement)
Laporan yang menunjukkan perubahan jumlah saldo laba ditahan. Rumusnya adalah Revenue
dikurangi Expenses dikurangi Dividend.
3. Neraca (Statement of Financial Position)
Menunjukkan posisi sumber daya keuangan perusahaan di akhir periode.

Mempersiapkan ayat jurnal penutup dan Neraca Saldo penutup


Jurnal penutup (Closing Entries) merupakan prosedur yang umumnya digunakan untuk
mengurangi saldo akun nominal/temporer menjadi nol dalam rangka mempersiapkan akun-akun
tersebut untuk periode selanjutnya. Perusahaan menggunakan akun Ikhtisar Laba Rugi (Income
Summary) hanya pada akhir setiap periode akuntansi yang digunakan untuk memindahkan semua
pendapatan dan beban selama satu perioder ke akun Laba Ditahan (Retained Earning). Ingat
bahwa:
a. Semua akun nominal ditutup ke dalam Income Summary, yang kemudian saldo Income
Summary ditutup ke dalam Retained Earning
b. Akun-akun riil yang ada dalam SOFP tidak pernah ditutup
c. Dividen bukan merupakan beban karena dividen langsung dicatat ke akun Retained Earnings
pada tanggal pengumuman.
Neraca saldo penutup dibuat setelah seluruh ayat jurnal penutup dilakukan. Neraca saldo penutup
hanya menampilkan akun-akun riil beserta saldonya yang digunakan sebagai dasar untuk
menampilkan neraca di akhir periode. Jumlah debet dan kredit dalam neraca saldo penutup harus
sama untuk memastikan persamaan akuntansi tepat dan tidak ada kesalahan.

CONTOH SOAL
Jawablah syarat kualitatif, asumsi, prinsip yang dipenuhi atau dilanggar
a. Perusahaan A tidak melakukan penyesuaian retrospektif karena merubah metode akuntansi
yang dianutnya
b. Perusahaan A sejak tahun 2010 hingga sekarang menggunakan metode depresiasi straight line
c. Perusahaan A melaporkan pengeluaran terkait pembelian kendaraan sebagai beban bukan
asset karena memiliki nilai yang insignifikan
d. Perusahaan hanya mengakui beban ketika terjadi pengeluaran kas
e. Perusahaan B setiap 3 bulan membuat laporan keuangan interim untuk memenuhi kebutuhan
informasi para investor

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 19
f. BPK mengaudit kementerian X menghasilkan nilai yang berbeda dari laporan keuangan yang
disusun
g. Perusahaan B mengalami tuntutan ganti rugi dan diperkirakan akan kalah dalam persidangan
sehingga akan membayar sejumlah ganti rugi,tuntutan ganti rugi tersebut tidak diungkapkan
perusahaan
h. Perusahaan menyusutkan asset yang ia gunakan dalam operasi
i. Perusahaan melaporkan saham sesuai nilai pasar
j. Perusahaan telah selesai memberikan jasanya, kemudian mengakuinya sebagai pendapatan

JAWABAN
a. Melanggar comparability
b. Memenuhi comparability
c. Materialitas
d. Melanggar akrual
e. Timeliness
f. Melanggar Verifiability
g. Melanggar full disclosure
h. Going concern
i. Fair value
j. Revenue recognition

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 20
CHAPTER 3 PPE
Property, Plant and Equipment (PPE) atau Fixed Asset adalah salah satu bentuk Non-Current
Asset. Meliputi Tanah, Bangunan, dan Equipment. Karakteristik utamanya :
1. Digunakan untuk kegiatan operasional
2. Tidak untuk dijual
3. Masa manfaat lebih dari 1 tahun
4. Berwujud

A. Perolehan PPE
Pada umumnya perusahaan menggunakan historical cost, yaitu biaya yg dikeluarkan untuk aset
tersebut sampai aset tersebut siap beroperasi
1. Cost of Land
Tanah masuk ke aset tetap,kecuali tanah untuk investasi. Jika tanah dimaksudkan untuk dijual,
maka masuk ke persediaan. Biayanya meliputi :
a. Harga beli
b. Biaya penutupan ( hak milik, honor pengacara, honor pencatatan)
c. Biaya persiapan tanah (meratakan, menimbun, dll)
d. Biaya terkait hak gadai, hipotik, atau lainnya
Catatan :
a. Land memiliki masa manfaat tak terbatas
b. Biaya pengembangan tanah dikapitalisasi
c. Jika ditujukan untuk membangun, biaya untuk mempersiapkan tanah dikapitalisasi
2. Cost of Building
Mencakup seluruh biaya yang kita keluarkan untuk perolehan dan pembangunan gedung,
meliputi :
a. Bahan baku, tenaga kerja, dan overhead
b. Perizinan gedung dan tenaga ahli
3. Cost of Equipment
Biaya yg dikeluarkan untuk perolehan dan persiapan penggunannya, meliputi :
a. Harga pembelian
b. Ongkos pengangkutan temasuk asuransi pengirimannya
c. Perakitan dan instalasi
d. Biaya uji coba oleh ahli
e. Pokoknya semua duitmu yg keluar buat memeprsiapkan equipment ini sampai si equipment
bisa dipakai sebagaimana mestinya hiyahiyahiya
4. Self Constructed Asset
Perusahaan mengalokasi sendiri biayanya terkait pembangunan sendiri ini.
5. Biaya bunga selama konstruksi
Ada 3 pendekatan :
a. Seluruh bunga tidak dimasukkan ke biaya PPE

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 21
b. Seluruh bunga dimasukkan ke biaya PPE
c. Ada yang dikapitalisasi ada yang tidak. (ini yang repot)
Oke kita bahas yg poin c ya.

Sebelumnya ada tiga hal yang harus diperhatikan sebelum pengkapitalisasian bunga, yaitu
Aset kualifikasian, Periode kapitalisasi, dan jumlah yg dikapitalisasi. Oke cus

Langkah kapitalisasi bunga :


 Menentukan aset mana yang memenuhi syarat kapitalisasi bunga
 Menentukan periodenya
 Menghitung akumulasi pengeluaran rata – rata tertimbang (WAAE)
 Menghitung actual interest dan avoidable interest
 Menentukan jumlah yang dikapitalisasi. Caranya pilih yang paling rendah antara actual dan
avoidable.

B. Penilaian PPE
Ada banyak metode penilaian PPE sesuai dengan bagaimana pengadaan PPE tersebut dilakukan
oleh perusahaannya.
1. Cash Discount
Terdapat 2 pendapat, yang pertama diskon ini selalu menjadi pengurang biaya perolehan terlepas
diambil atau tidak. Yang kedua berpendapat bahwa akan menjadi loss ketika tidak diambil karena
akan memiliki dampak material ke perusahaan.
2. Deferred payment contract
Aset yang dibeli dengan kontrak kredit jangka panjang harus dinilai sesuai Present Value dari
nilai tukar aset tersebut.
3. Lump-Sum Purchase
Biaya pembelian dialokasikan ke setiap aset sesuai dengan proporsi harga jual atau harga
pasardari masing – masing aset.
4. Issuance of Shares
Nilai perolehan aset adalah sesuai harga pasar saham saat saham tersebut diterbitkan.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 22
PENILAIAN ASET TETAP SELAMA MASA PENGGUNAAN
A. DEPRESIASI
Depresiasi adalah proses pengalokasian biaya aset berwujud menjadi beban secara sistematis
dan rasional dalam periode tertentu untuk mendapatkan manfaat dari penggunaan aset
tersebut. Istilah depresiasi pengalokasian biaya untuk aset tetap, amortisasi untuk aset tidak
berwujud (intangible asset), Deplesi untuk sumber daya mineral.
Ada 4 faktor yang mempengaruhi penghitungan depresiasi:
a. Cost (biaya). Biaya yang dimaksud adalah biaya perolehan. Biaya perolehan menjadi
dasar penghitungan seberapa besar depresiasi yang harus dialokasikan per periode
akuntansi.
b. Useful life (masa manfaat). Masa manfaat merupakan estimasi umur produktif aktiva
yang kita harapkan. Dalam menentukan estimasi masa manfaat, manajemen
mempertimbangkan faktor-faktor seperti tujuan penggunaan aktiva, pemeliharaan dan
perbaikan, kerentanan atas kerusakannya.
c. Residual value (nilai sisa). Nilai sisa merupakan estimasi dari nilai aktiva di akhir masa
manfaatnya. Seperti masa manfaat, nilai sisa juga merupakan estimasi. Dalam
menentukan estimasi ini, manajemen mempertimbangkan bagaimana perusahaan
merencanakan melepaskan aktiva tersebut
d. Metode Depresiasi. Metode depresiasi juga mempengaruhi besarnya beban depresiasi.
Ada 3 metode depresiasi :

1. Activity Method (Unit of use/production)

えϠ㊰ Ϡ 냠ɟϠɎ闠ɟɟ ɟɟɟ えɟ냠Ϡ Ϡɟ闠 j eɟe냠ɟ Ɏ㊰Ɏえ


Contoh :
Pada 1 Januari 2012, PT Negeri membeli truk sebesar $ 13000. masa penggunaan 5 tahun.
Setelah 5 tahun harganya menjadi $1000. Pada tahun 2012 diasumsikan truk telah menempuh
jarak sejauh 15000 mil, pada tahun 2013 truk telah menempuh jarak sejauh 30000 mil dan tahun
2014 telah menempuh 15000 mil.
Diketahui Cost = $ 13000
Useful Life = 5 tahun
Residual Value = $ 1000
Unit of activity 2012 = 15000 mil
Unit of activity 2013 = 30000 mil
Unit of activity 2014 = 15000 mil
Jawab
 Depreciable cost = Cost - Residual Value
= 13000 - 1000
= $12000
 Depreciation Cost per Unit = Depreciable cost / Total Unit of Activity
= 2000 / (15000 + 30000 + 1500)
= 12000 / 60000

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 23
= 0.2

A B
c a
Y Unit An
Cost c l
e of nua
per a
a activit l
unit d n
r y dep
e c
p e
1
2
3 2
0
15000 0.2 300 0 7
1
0 0
2
0
1
2
9 2
0
30000 0.2 600 0 1
1
0 0
3
0
1
2 1
1
0 2
15000 0.2 300 8
1 0
0
4 0
0

2. Straight Line Method

えϠ㊰ Ϡ 냠ɟϠɎ闠ɟɟ ɟɟɟ Ϡ  ݊㊰ j 闠ɟe냠ɟϠɎϠɎ

Contoh :
Sebuah mesin diperoleh pada tanggal 1 Januari 2007 dengan harga Rp 8,000,000 ditaksir
memiliki umur ekonomis 8 tahun, dan apabila nanti ditarik diperkirakan besi tuanya dapat dijual
seharga Rp 150,000. Tambahan informasi: Perusahaan menggunakan metode garis lurus.
Depreciation Cost = 12/12 x [(Rp8.000.000-150.000) : 8] = Rp.981.250

3. Dimishining Charge Method

a. Sum Of The Years Digit

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 24
Pada Depreciation Fraction terdapat Denominator (penyebut) yang di dapat dari jumlah tahun
tahun yang ada atau dengan rumus ( +1)2 dan numerator (pembilang) yang dimulai dari angka
akhir
b. Declining Balance
Pada metode ini rate di dapat dari 2 x straight line method x 100%. Selain itu metode ini
Residual Value nya tidak dikurangkan .

B. DEPLESI
Deplesi merupakan berkurangnya harga perolehan (cost) yang disebabkan oleh pengelolaan
sumber daya alam menjadi persediaan, seperti penurunan nilai sumber alam pada tambang dan
hutan kayu. Deplesi ini terjadi pada benda yang bersifat alami dan tidak dapat diperbaharui.
Faktor faktor deplesi (yang perlu diperhatikan)
1. Depletion Base (harga perolehan) meliputi
a. Biaya sebelum eksplorasi
b. Biaya Eksplorasi dan evaluasi
c. Biaya Pengembangan
2. Taksiran nilai sisa apabila sumber alam sudah selesai dieksploitasi
3. Taksiran hasil yang secara ekonomis dapat dieksploitasi
4. Deplesi dihitung dari tiap unit hasil sumber alam

Menentukan Deplesi
Langkah pertama sebelum menentukan deplesi adalah tentukan dulu depletion cost per unitnya
えϠ㊰ Ϡ 냠ɟϠɎ闠ɟɟ ɟɟɟ ɟ Ɏ㊰  Ɏɟ ɟɟ j 闠ɟeɟɟ㊰Ɏえ えϠ㊰ eɟ냠 ɟ Ɏ㊰
Setelah itu baru menentukan deplesi dari perkalian unit yang di ekstrak dikali cost
eɟeɟɟ㊰Ɏえ j Ɏ㊰ ɟ‫ݔ‬㊰냠 ㊰ɟ闠 ‫ ݔ‬えϠ㊰ eɟ냠 Ɏ㊰
Jurnal Untuk mengakui deplesi

Inventory XXX
Acc Depletion XXX
INTANGIBLE ASSET
A. Seputar Intangible Aset
1. Karakteristik :
a. Dapat identifikasi
b. Tidak berwujud
c. Bukan monetary aset
2. Penilaian Intangible aset
a. Purchase
 Dinilai sebesar cost.
 Kalau diperoleh dengan saham / aset lain, maka dinilai sesuai fair value
intangible asset atau fair value saham, tergantung mana yang lebih jelas.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 25
 Kalau diperoleh dari suatu baske purchase, maka cost dialokasikan berdasarkan
fair value.
b. Intangible aset dibuat secara internal
Misalnya intangible aset dari R&D. Maka semua biaya yang timbul saat research
dibebankan (expense). Sedangkan ketika proses Development, beberapa biaya akan
dikapitalisasi. Syaratnya adalah jika diharapkan hasil dari development ini akan
mempengaruhi perusahaan secara ekonomi, hal ini disebut economic viability.
3. Amortisasi
Alokasi biaya dari intangible aset secara sistematis selama masa manfaat.
a. Limited Life Intangible
 Diamortisasikan dengan membebankan cost selama masa manfaatnya (periode
dimana berkontribusi terhadap arus kas).
 Jumlah beban amortisasi sesuai dengan pola konsumsinya, jika tdk dapat
ditentukan maka menggunakan straight line saja, lebih gampang.
 Beban amortisasi langsung dikurangkan ke nilai aset.
 Residual value bisa terjadi jika perusahaan lain memandang intangible aset itu
bernilai lebih.
 Kalau masa manfaat berubah, perlakuannya sama dengan depresiasi.
b. Unlimited Life Intangible
Tipe ini tidak memiliki batas waktu dalam memberi kontribusi kepada arus kas
perusahaan, pelakuannya dilakukan impairment terhadapnya tiap 1 tahun sekali.

4. Tipe Intangible Aset


a. Marketting related
Digunakan dalam pemasaran maupun promosi suatu produk. Contoh : Trademark.
Hak menggunakan trademark berada pada pengguna awal dan diikat secara hukum.
Kalau perusahaan membeli trademark, maka biaya dalam proses pembeliannya
dikapitalisasi ke dalam nilai trademark itu.
b. Customer Related
Dihasilkan dari interaksi dengan pelanggan. Contohnya : Customer List.
c. Artistic Related
Berkaitan dengan karya seni. Copyright/hak cipta, biaya untuk memperolehnya akan
dikapitalisasi. Biasanya umurnya pendek sehingga perusahaan akan mengamortisasi
dalam jangka waktu pendek.
d. Goodwill
Ketika suatu perusahaan mengakuisisi perusahaan lain, maka akan ada selisih yang
dibayarkan antara Book Value dan yg diberikan. Inilah yang disebut Goodwill. Hal ini
mungkin dilihat sebagai kerugian, tetapi sejatinya bukan rugi. Kenapa? Karena ada suatu
harapan untuk perusahaan tertentu dimasa depan, bisa karena potensi beberapa aset yang
akan mendatangkan keuntungan di kemudian hari, atau mengharapkan hasil R&D yang
sedang dilakukan perusahaan sebelum diakuisisi. Faktor – faktor ini yang menyebabkan
selisih tersebut tidak diakui sebagai kerugian.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 26
5. Impairment of Intangible Asset
Terjadi ketika perusahaan tidak bisa memulihkan Carrying Asset melalui penjualan. Bisa
terjadi ketika tidak adanya revaluasi aset.
a. Impairment of Limited Life Intangible
Nilai aset akan menurun apabila CA tak dapat dipulihkan. Cara menghitungnya
adalah
݊Ɏ냠 ɟɟɟ Ϡ eɟ െɟɟɟ ㊰ɟ ɟɟɟ Ɏ ɟϠɟ

Value in use : nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dari penggunaan masa
depan dan penjualan aset pada akhir masa manfaatnya. Jurnal :
Impairment Loss XXX
Intangible Asset XXX
Impairment Loss dicatat di Other Income and Expense.
b. Reversal of Impairment Loss
Terjadi ketika Recoverable amount lebih besar dari CA. Jurnal
Intangible Asset XXX
Recovery of Impairment Loss XXX
Recovery of Impairment dicatat di Other Income and Expense.
c. Impairment of Indefinite Life Intangible
Perlakuannya sama seperti poin a. Recoverynya juga sama seperti poin b. Biasanya
terjadi ketika perusahaan yg awalnya memperkirakan aset itu adalah indefinite, tetapi
lalu menjualnya. Oiya, Goodwill nggak termasuk ya.
d. Goodwill Impairment
Nah ini nih, goodwill ada sendiri hiyahiyahiya. Perusahaan harus rutin mengecek
goodwill. Goodwill menghasilkan arus kas hanya jika bergabung dengan aset lain,
jadi impairment hany akan dilakukan berdasarkan cash generating unit yang
diharapkan dari goodwill itu sendiri. Impairment terjadi jika Carrying Value
Goodwill lebih kecil dari recoverable amountnya. Kalau di periode selanjutnya CV
lebih besar, maka boleh direverse. Jurnalnya kaya yang diatas ya.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 27
CHAPTER 5 STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

Neraca
Neraca atau laporan posisi keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi kumulatif
mengenai aktiva, kewajiban, dan modal pemegang saham, yang disajikan pada akhir periode
tertentu. Biasanya laporan ini digunakan sebagai sarana untuk mengukur berbagai rasio keuangan
yang berguna dalam perusahaan.
Kegunaan
Neraca dapat dimanfaatkan untuk menganalisis likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan
perusahaan.
a. Likuiditas dapat dikatakan sebagai tolak ukur dalam menggambarkan jumlah waktu yang
dibutuhkan sampai kewajiban dapat terealisasi atau dibayar. Rasio ini dapat membantu
investor dan kreditor menilai seberapa besar kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi
utang jangka pendeknya. Sementara bagi pemegang saham, rasio likuiditas untuk
mengevaluasi kemungkinan dividen tunai di masa depan atau pembelian kembali saham.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar rasio likuiditas suatu perusahaan, maka
risiko yang dihadapi perusahaan semakin kecil.
b. Solvensi adalah rasio yang mengacu pada kemampuan perusahaan dalam membayar utang-
utangnya pada saat jatuh tempo. Dapat dikatakan sebuah perusahaan berisiko apabila
perusahaan yang memiliki utang baik jangka pendek maupun jangka panjang, sementara
aktiva yang dimiliki perusahaan yang seharusnya dialokasikan untuk ekspansi dan
pengembangan perusahaan harus didistribusikan untuk menutup utang-utang tersebut.
Sehingga risiko yang dihadapi bukan hanya aktiva perusahaan yang berkurang, lebih buruk
lagi aktiva tidak dapat menutupi utang-utang perusahaan.
c. Fleksibilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam hal mengambil
keputusan-keputusan yang efektif dalam hal pengembangan perusahaan terkait dengan
kondisi keuangan perusahaan. Apabila kondisi keuangan perusahaan dikatakan tidak sehat,
maka keputusan-keputusan yang akan dikeluarkan oleh pemilik perusahaan akan sangat
terbatas melihat dengan terbatasnya aktiva yang dimiliki saat ini. Sehingga dalam kata lain,
semakin tinggi tingkat fleksibilitas perusahaan, makan semakin kecil risiko yang akan
dihadapi perusahaan tersebut.
Kelemahan
a. Hampir seluruh aktiva dan kewajiban dicatat sebesar biaya historisnya. Akibatnya, informasi
yang diungkapkan pada neraca memiliki tingkat reabilitas yang lebih tinggi, sementara
penggunaan prinsip nilai wajar yang dianggap lebih relevan tidak dilaporkan.

b. Dalam menentukan berbagai pos yang dilaporkan di dalam neraca, menggunakan


pertimbangan dan estimasi.

c. Banyak pos-pos yang merupakan nilai finansial atau material bagi perusahaan, namun
diabaikan karena tidak dapat dicatat secara objektif. Contoh yang paling konret adalah ketika
aktiva tak bewujud yang merupakan aktiva paling berharga dalam sebuah perusahaan, namun
tidak dilaporkan di dalam neraca karena ukuran objektifitasnya sulit untuk dinilai.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 28
Setiap pos harus dilaporkan dan diklasifikasikan terpisah dengan rincian yang tepat sehingga
pengguna laporan keuangan dapat menilai jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian arus kas
masa depan, serta mengevaluasi faktor likuiditas dan fleksibilitas keuangan, profitabilitas, serta
risiko perusahaan. Untuk mengklasifikasikan pos-pos dalam laporan keuangan, perusahaan
mengelompokkan pos-pos yang memiliki karakeristik serupa dan memisahkan pos-pos yang
memiliki karakteristik yang berbeda seperti, aktivitas yang berbeda jenis dan fungsinya yang
diharapkan pada operasi utama atau aktivitas lainnya, aktiva dan kewajiban yang memiliki
implikasi berbeda atas fleksibilitas keuangan perusahaan, dan aktiva dan kewajiban yang
memiliki perbedaan karakteristik likuiditas.

Klasifikasi
Tiga kelompok pos yang umum terdapat dalam laporan posisi keuangan atau neraca adalah aktiva,
kewajiban, dan ekuitas.
1. Asset, adalah sumberdaya yang dikontrol oleh entitas sebagai akibat dari kejadian di masa
lampau dan diharapkan memberikan masa manfaat di masa depan.

2. Liabilitas, kewajiban masa ini yang timbul dari peristiwa masa lampau yang diharapkan
memberikan sumber daya keluar di masa depan

3. Ekuitas, adalah nilai sisa dari asset dikurangi liabiliatas

Aktiva
1. Aktiva Tidak Lancar
Aktiva tidak lancar meliputi beberapa pos dibawah ini :
a. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang disajikan dalam neraca tepat dibawah aktiva lancar. Investasi jangka
panjang biasanya dipegang selama bertahun-tahun. Investasi jangka panjang terdiri dari empat
jenis investasi berikut :
1) Investasi dalam sekuritas, seperti obligasi, saham biasa, atau wesel jangka panjang.
2) Investasi dalam aktiva tetap berwujud, yang saat ini tidak digunakan dalam operasi,
seperti tanah yang ditahan untuk spekulasi.
3) Investasi yang disisihkan dalam dana khusus, seperti dana pelunasan, dana pensiun, atau
dana ekspansi pabrik.
4) Investasi dalam anak perusahaan atau afiliasi yang tidak dikonsolodasi.
b. Properti, Pabrik, dan Peralatan
Properti, pabrik, dan peralatan adalah jenis aktiva yang berumur panjang dan bersifat tahan lama
yang digunakan dalam aktivitas operasional perusahaan. Aktiva tersebut terdiri dari properti atau
kekayaan fisik seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan, dan sumber daya yang tidak dapat

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 29
diperbaharui. Sebagian besar dari aktiva ini juga dapat disusutkan, kecuali tanah. Penilaian
akumulasi penyusutan harus diungkapkan sebagai pengurang dari nilai guna aktiva tersebut.
c. Aktiva tak berwujud
Aktiva tak berwujud tidak termasuk ke dalam intrumen keuangan karena tidak memiliki substansi
fisik. Aktiva tak berwujud meliputi paten, hak cipta, franchise, goodwill, merek dagang, nama
dagang, dan kepercayaan pelanggan. Pada umumnya, semua aktiva tak berwujud diamortisasi
selama masa manfaatnya. Aktiva tak berwujud dapat menjadi sumber daya ekonomi yang paling
signifikan yang dimiliki oleh perusahaan, namun banyak perusahaan yang mengabaikannya
dalam pengungkapan laporan keuangan karena sisi objektifitasnya sulih diidentifikasi.
d. Aktiva lainnya
Pos-pos yang termasuk aktiva lain-lain meliputi biaya-biaya dibayar dimuka seperti biaya pensiun,
piutang jangka panjang, pajak penghasilan yang ditangguhkan, dan kas dan sekuritas yang
dibatasi. Perusahaan harus membatasi bagian ini hanya untuk pos-pos tidak biasa yang cukup
berbeda dengan aktiva yang termasuk dalam kategori khusus.
2. Aktiva lancar
Aktiva lancar merupakan kas dan bentuk aktiva lainnya yang diharapkan akan dapat dikonversi
menjadi kas, dijual, atau dialokasikan dalam satu tahun berjalan atau satu periode akuntansi,
tergantung mana yang paling lama. Siklus operasi yang dimaksud adalah dimulai dari kas yang
direalisasikan dari penjualan produk yang berasal dari penggunaan bahan baku dan penggunaan
peralatan dalam kegiatan produksi. Aktiva lancar disajikan dalam neraca menurut urutan
likuiditasnya. Aktiva lancar meliputi pos-pos berikut :
a. Persediaan
Untuk menyajikan persedian di laporan posisi keuangan secara tepat, dasar penilaian, yaitu mana
yang paling rendah antara biaya atau harga pasar, dan metode penetapan harga seperti FIFO,
LIFO, ataupun biaya rata-rata harus diungkapkan seluruhnya sebelum diakumulasi total.
b. Piutang
Setiap piutang yang digunakan sebagai jaminan atau antisipasi piutang yang tak tertagih harus
diidentifikasi secara jelas. Kategori piutang harus disajikan dalam neraca atau catatan terkait.
sedangkan untuk piutang untuk transaksi yang tidak biasa, perusahaan harus
mengklasifikasikannya secara terpisah sebagai piutang jangka panjang, kecuali diperkirakan akan
diterima dalam jangka waktu satu tahun.
c. Biaya dibayar di muka
Biaya dibayar di muka adalah pengeluaran yang telah dilakukan untuk manfaat yang akan
diterima dalam satu tahun atau siklus operasi. Biaya ini digolongkan ke dalam aktiva lancar
karena apabila biaya tersebut belum dibayarkan, maka perlu digunakan kas selama tahun berjalan
atau tahun berikutnya. Biaya dibayar di muka dilaporkan pada jumlah biaya yang belum jatuh
tempo atau belum digunakan. Contoh umumnya adalah pembayaran polis asuransi dan sewa
bangunan dibayar dimuka. Sehingga biaya dikeluarkan terlebih dahulu sebelum menerima
manfaat terkait.
d. Investasi jangka pendek

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 30
Investasi jangka pendek dalam hal ini investasi dalam sekuritas utang dan ekuitas harus
dilaporkan sebagai aktiva lancar dan dikelompokkan dalam tiga klasifikasi untuk tujuan
pelaporan yang terpisah.
1) Sekuritas yang dipegang-hingga-jatuh-tempo, adalah jenis sekuritas kewajiban
perusahaan yang memiliki nilai positif dan memiliki kemampuan untuk dipegang sampai
dengan tanggal jatuh temponya.

2) Sekuritas perdagangan, adalah jenis sekuritas kewajiban dan modal yang terutama
diotorisasi dan dipegang untuk dijual dalam jangka waktu dekat untuk mendapatkan
untung atas selisih harga jangka pendek tersebut.

3) Sekuritas yang tersedia-untuk-dijual, adalah jenis sekuritas kewajiban dan modal yang
tidak dapat dikelompokkan sebagai sekuritas yang dapat dipegang-hingga-jatuh tempo
dan sekuritas perdagangan.

e. Kas
Umumnya kas terdiri atas uang tunai dan giro. Kas atau dalam bentuk mata uang ini adalah
seluruh aktiva yang likuid dan dapat direduksi. Atau alat pertukaran yang dapat diterima bank
untuk disimpan. Sementara ekuivalen kas adalah investasi yang sangat likuid dan aman sehingga
dalam prakteknya sama dengan uang tunai. Untuk keperluan laporan keuangan, ekuivalen kas
diartikan sebagai surat berharga yang sangat likuid dengan nilai pasar dan waktu jatuh tempo
yang diketahui. Juga surat berharga pasar uang jangka pendek.

Kewajiban
Pos-pos kewajiban dikelompokkan menjadi dua, yaitu kewajiban jangka panjang dan kewajiban
jangka pendek.
1. Kewajiban jangka panjang
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diperkirakan tidak akan dilikuidasi dala siklus
operasi yang normal, melainkan akan dibayar pada pada tanggal tertentu pada periode yang
biasanya lebih dari satuh tahun akuntansi. Contoh dari kewajiban jangka panjang meliputi utang
obligasi, wesel bayar, sebagian pajak penghasilan yang ditangguhkan, dan utang sewa. Kewajiban
jangka panjang diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Kewajiban yang berasal dari situasi pembiayaan khusus, seperti penerbitan obligasi, utang
sewa jangka panjang, dan wesel bayar jangka panjang.

b. Kewajiban yang berasal dari operasi perusahaan, seperti kewajiban pajak penghasilan yang
ditangguhkan dan kewajiban pensiun.

c. Kewajiban yang tergantung pada terjadi atau tidaknya suatu kejadian di masa depan untuk
mengkonfirmasi jumlah yang harus dibayar, atau tanggal pelunasan seperti jaminan jasa atau
produk dan kontijensi lainnya.

2. Kewajiban jangka pendek

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 31
Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang diperkirakan akan dilikuidasi melalui
penggunaan aktiva lancar atau adanya kewajiban jangka pendek lainnya. Umumnya kewajiban
jangka panjang diharapkan dapat dilunasi dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus
akuntansi. Klasifikasi dari kewajiban jangka pendek meliputi :
a. Utang yang berasal dari akuisisi barang dan jasa, seprti utang usaha, utang gaji, dan utang
pajak.

b. Penagihan yang diterima di muka sebelum barang tersebut dikirimkan atau jasa belum
diberikan, seperti pendapatan sewa yang belum dihasilkan.

c. Kewajiban lain yang dilikuidasi akan dilunasi dalam siklus operasi seperti bagian obligasi
jangka panjang yang harus dibayarkan pada tahun berjalan, atau jangka pendek yang berasal
dari pembelian peralatan.

Modal
Modal atau ekuitas pemilik adalah salah satu kelompok yang diungkapkan di dalam neraca
sejumlah nilai par yang diotorisasi, diterbitkan dan beredar. Modal atau ekuitas pemilik ini dapat
diperoleh berdasarkan perjanjian modal saham dan laba ditahan dari periode tertentu. Pos-pos
yang terdapat dalam kelompok modal adalah :
a. Modal saham, yaitu nilai par atau yang ditetapkan atas saham yang diterbitkan. Modal saham
melingkupi saham biasa dan saham preferen. Baik saham biasa maupun preferen, perusahaan
harus mengungkapkan nilai par dan nilai saham yang diotorisasi, diterbitkan dan beredar

b. Saham premium, yaitu kelebihan jumlah yang dibayar dari jumlah yang tertera pada lembar
saham atau nilai par.

c. Laba ditahan, yaitu laba perusahaan yang tidak didistribusikan. Laba ditahan dibagi dalam
laba ditahan yang tidak semestinya, yaitu nilai yang tersedia untuk mendistribusikan dividen,
dan laba ditahan yang terbatas seperti perjanjian pinjaman.

d. Akumulasi pendapatan komprehensif lainnya, yaitu jumlah total dari pos-pos pendapatan
komprehensif lain-lain.

e. Saham treasury, yaitu saham yang beredar kemudian dibeli kembali oleh perusahaan.

f. Bunga tak terkendali, yaitu kepentingan dari para pemegang saham yang bila dikumpulkan
memiliki kurang dari separuh saham dalam suatu perusahaan. Pada neraca konsolidasi
perusahaan yang anak perusahaannya tidak dimiliki sepenuhnya, maka dilaporkan sebagai
suatu kewajiban.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 32
Dari klasifikasi pos-pos pada neraca yang telah dibahas sebelumnya, maka format dari
penyusunan lapran posisi keuangan atau neraca adalah sebagai berikut :

Informasi Tambahan
Umumnya laporan keuangan dilengkapi dengan catatan atas laporan keuangan, yang berisi
tentang penjabaran pos-pos yang dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan. Catatan atas
laporan keuangan juga memberikan informasi mengenai kebijakan perusahaan terkait akuntansi.
Kebijakan ini meliputi prinsip-prinsip khusus, dasar, konvensi, peraturan, dan praktek yang
diterapkan oleh perusahaan dalam penyusunan dan penyajian informasi keuangan.
Dalam rangka pemenuhan pengungkapan yang baik, maka dibedakan dua teknin-teknik
pengungkapan; parenthetical explanation, yaitu penjelasan yang terdapat pada bagian pos-pos
terkait; dan cross-reference and contra items, yaitu penjelasan mengenai pos-pos terkait yang
dijelaskan secara tersirat pada bagian pos-pos yang lain.
Terkait pelaporan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan, ada beberapa pedoman
yang perlu diingat. Pedoman yang pertama adalah offsetting. Offsetting menekankan pada
pentingnya aktiva dan kewajiban, serta pendapatan dan biaya untuk dilaporkan secara terpisah
untuk menjadikan laporan keuangan lebih informatif. Pedoman yang kedua adalah konsistensi.
Pedoman ini memiliki makna bahwa metode, prinsip, dan format yang digunakan perusahaan
untuk menyusun laporan keuangan harus selalu dijaga konsistensinya. Metode, prinsip, dan
format yang sama dari tahun ke tahun akan memudahkan analisis terhadap perusahaan itu sendiri.
Pedoman yang ketiga atau yang terakhir adalah fair presentation.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 33
CONTOH SOAL
True or False
1. IFRS memperbolehkan penggunaan format report maupun account.
2. Karena adanya prinsip historical cost, maka fair value tidak bisa disajikan dalam laporan
posisi keuangan.
3. Laporan posisi keuangan menggambarkan nominal aktiva, kewajiban serta ekuitas pada
periode tertentu.
4. Accrued interest on note receivable merupakan bagian dari working capital
5. Kewajiban pensiun merupakan bagian dari long term liability.
6. Debt securities yang digunakan untuk membiayai pembangunan gedung di masa depan
merupakan bagian dari long term investment.
7. Penggunaan historical cost merupakan salah satu keterbatasan dari laporan posisi keuangan,
demikian pula dengan income statement.
8. Discount on bond payable serta accumulated depreciation merupakan contoh dari kontra akun.

JAWABAN
1. T
2. F
3. T
4. T
5. T
6. T
7. F
8. F

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 34
CHAPTER 7 CASH AND RECEIVABLE

Kas
Kas adalah aktiva yang paling likuid dan merupakan dasar pengukuran akuntansi untuk pos-pos
lainnya. Kas diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Pada umumnya kas terdiri dari uang logam,
kertas, dan deposito yang tersedia di bank. Kas adalah financial asset sekaligus instrument
keuangan. Instrument keuangan adalah instrumen yang dapat dinegosiasikan atau tertera
perjanjian di dalamnya seperti cek pribadi, cek yang disahkan, cek kasir, wesel dan rekening
tabungan bank.
Financial asset Non-financial asset
Cash Inventory
Loans and receivables Prepaid expenses
Investments in debt securities PPE
Investments in equity securities Intangible Assets
Sedangkan kas ekuivalen atau setara kas merupakan aset keuangan yang menyerupai kas.
Maksudnya ialah aset tersebut sangat liquid dan nilainya stabil sehingga dapat dicairkan tanpa
perlu mengalami pengurangan jumlah kas yang nantinya akan diterima. Setara kas ini juga dapat
dicairkan menjadi kas dalam waktu yang relatif singkat.
Dalam pencatatan dan pengakuan kas dan setara kas terdapat klasifikasi yang telah diatur oleh
IFRS yang dijabarkan dallam tabel dibawah ini
POS KLASIFIKASI KETERANGAN
Kas Kas Apabila tidak dibatasi, maka dilaporkan sebagai
kas. Apabila dibatasi, maka diklasifikasikan dan
dilaporkan sebagai aktiva lancar.
Kas kecil (petty cash) Kas Dilaporkan sebagai kas.
Surat berharga jangka Ekuivalen kas Investasi Investasi dengan jatuh tempo kurang dari 3
pendek sementara bulan, umumnya digabungkan dengan kas.
Investasi dengan jatuh tempo 3 hingga 12 bulan.
Postdated checks dan Piutang Diasumsikan dapat tertagih.
IOU
Uang muka perjalanan Piutang Diasumsikan dapat tertagih dari karyawan atau
dikurangi dari gaji mereka.
Perangko Beban dibayar di Dapat juga diklasifikasikan sebagai persediaan
muka(prepaid expenses) perlengkapan kantor.
Overdraft Bank Kewajiban lancar Jika ada hak untuk mengoffset, kurangi kas.
Saldo kompensasi Kas didefinisikan secara Diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau tidak
terpisah sebagai deposito lancar dalam laporan keuangan. Diungkapkan
yang disimpan sebagai saldo secara terpisah dalam catatan yang merinci
kompensasi kesepakatan tersebut.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 35
CONTOH SOAL
Tentukan jumlah yang dilaporkan sebagai kas untuk setiap kondisi di bawah ini
1. Checking account balance 925,000;certificate of deposit 1,400,000;cash advance to
subsidiary of 980,000;utility deposit 180
2. Checking account balance 500,000;an overdraft in special account at the same bank
17,000;cash held in bond sinking fund 200,000;petty cash fund 300;currency on hand
1,350
3. Checking account balance 590,000;postdated check from customer 11,000;cash restricted
due to maintaining compensating balance requirement 100,000;certified check from
customer 9,800;postage on hand 620
4. Checking account balance 42,000;money market balance 48,000;NSF check received
from customer 800

JAWABAN
1. Cash balance of $925,000.
Certificates of deposit dilaporkan sebagai investmen;cash advance sebagai piutang;utility
deposit sebagai piutang
2.
Checking account balance.............................................................................. $500,000
Overdraft........................................................................................................
(17,000)
Petty cash....................................................................................................... 300
Coin Ana currency 1,350
$484,650
3.
Checking account balance...............................................................................
$590,000
Certified check from customer........................................................................
9,800
$599,800
postdated check merupakan receivable. Cash restricted due to compensating balance
seharusnya diungkapkan pada calk. Postage stamps on hand dapat menjadi supplies inventory
atau prepaid expenses.
4.
Checking account balance $42,000
Money market mutual Fund 48,000
$90,000

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 36
Piutang (Receivables)
Piutang atau receivables merupakan aset keuangan perusahaan yang nantinya akan diterima
kembali manfaatnya oleh perusahaan.
Piutang diklasifikasikan sebagai piutang lancar atau tidak lancar dalam pelaporan keuangan.
Piutang lancar adalah piutang yang diharapkan dapat tertagih dalam satu periode atau satu siklus
operasi, tergantung yang jangka waktunya lebih panjang dan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Dan piutang lainnya diklasifikasikan sebagai piutang tidak lancar. Piutang selanjutnya
diklasifikasikan dalam neraca baik secara piutang dagang atau piutang nondagang.
Piutang dagang (trade receivables) merupakan piutang yang jumlahnya biasanya paling
signifikan diartikan sebagai jumlah yang terutang oleh konsumen untuk barang atau jasa yang
telah diberikan sebagai bagian dari operasional perusahaan.
Piutang dagang dapat dibedakan menjadi piutang usaha dan wesel tagih. Piutang usaha adalah
perjanjian oral dimana pembeli akan melunasi utangnya dalam waktu 30 sampai 60 hari.
Sedangkan wesel tagih adalah perjanjian tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada
waktu tertentu di masa depan.
Sementara piutang nondagang berasal dari berbagai transaksi, seperti uang muka kepada
karyawan dan staff, uang muka kepada anak perusahaan, dan piutang dividen dan bunga.

Pengakuan Piutang Usaha


Dalam sebagian besar transaksi piutang, jumlah yang harus diakui adalah harga pertukaran di
antara kedua belah pihak.
Harga pertukaran merupakan jumlah yang terutang dari debitor dan perlu dibuktikan dengan
dokumen-dokumen yang legal, seperti contohnya adalah faktur.
Dua faktor yang dapat memperumit pengukuran harga pertukaran adalah adanya Diskon dagang
maupun diskon tunai.
Diskon dagang digunakan untuk untuk mengutip harga yang berbeda dari pembelian dalam
kuantitas yang berbeda pula atau untuk menyembunyikan harga faktur yang sebenarnya dari
competitor perusahaan. Misalnya harga buku $100, diskon 30 persen, maka produsen mencatat
penjualan senilai $70.
Diskon tunai biasanya diberikan sebagai stimulus sehingga pembeli membayar hutang
secepatnya. Pencatatanya ada dua metode yaitu gross dan net.
Metode Gross Metode Net
Penjualan $10,000,terms 2/10,n/30
Accounts Receivables 10,000 Accounts Receivables 9,800
Sales 10,000 Sales 9,800

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 37
Pembayaran $4,000 dalam periode diskon
Cash 3,920 Cash 3,920
Sales Discount 80 Accounts Receivables 3,920
Accounts Receivables 4,000

Pembayaran $6,000 setelah periode diskon


Cash 6,000 Cash 6,000
Accounts Receivables 6,000 Accounts Receivables 6,000
Accounts Receivables 120
Sales discount Forfeited 120
Sales Discount Forfeited digolongkan sebagai “other income and expense”. Untuk kepentingan
manajemen, net method dianggap lebih baik, hanya saja relative jarang karena cendrung rumit
dalam praktik.

Piutang Tak Tertagih


Penjualan atas dasar selain penjualan tunai berisiko menimbulkan kegagalan dalam menagih
piutang. Terdapat dua metode dalam pencatatan piutang tak tertagih, yaitu :
A. Metode Penghapusan Langsung
Metode ini langsung menghapus piutang tidak tertagih.Tidak ada ayat jurnal yang dibuat sampai
suatu akun telah ditetapkan secara pasti sebagai piutang tak tertagih. Kemudian kerugian tersebut
dicatat dengan mengkreditkan piutang usaha dan mendebit beban piutang tak tertagih. Contohnya
pada tanggal 10 Desember 2018 PT Adadeh menghapus piutang tak tertagih dari Bu Sally sebesar
$8000. Jurnal pada tanggal 10 Desember 2018 menjadi:
10 Dec 2018 Bad debt expense 8000
Account Receivable-Sally 8000
Metode ini simpel dan mudah untuk diterapkan, namun secara teoritis tidak dapat digunakan
karena tidak match antara revenue dengan cost, piutang tidak dinyatakan pada nilai realisasi kas,
dan tidak dapat diterima untuk pelaporan keuangan.

B. Metode Penyisihan
Metode penyisihan atas piutang tidak tertagih mengestimasikan berapa jumlah piutang yang
sekiranya benar-benar tidak bisa tertagih pada tiap periode. Metode ini tepat apabila digunakan
pada situasi dimana terdapat probabilitas bahwa nilai aktiva telah menurun dan dapat diestimasi
secara rasional. Contohnya manajer PT ABC melakukan write-off atas piutang dari Mr. Kim
sebesar $1000 pada tanggal 1 Maret 2018. Maka jurnalnya adalah sebagai berikut
1 Maret 2018 Allowance for doubtful account 1000
Account Receivable-Mr Kim 1000

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 38
Metode penyisihan ini biasanya dibuat atas dasar berikut :
a. Pendekatan Percentage of Sales (Income Statement Approach)
Pendekatan ini menandingkan biaya dengan pendapatan karena hal tersebut mengaiktkan beban
pada periode dimana penjualan dicatat. Penyisihan pada piutang tak tertagih merupakan akun
penilaian dan dikurangi dari nilai piutang dagang pada neraca. Jumlah beban piutang tak tertagih
dan kredit yang berkaitan dengan akun penyisihan tidak dipengaruhi oleh saldo awal yang
tersedia.
b. Pendekatan Persentase-Piutang (NERACA)
Tujuan dari pendekatan ini yaitu untuk melaporkan nilai realisasi bersih piutang pada neraca.
Maka sebelum mendapatkan nilai AFDA, harus membuat aging schedule pada piutang. Skedul ini
mengindikasikan bahwa akun mana yang memerlukan perhatian khusus dengan menunjukkan
umur piutang usaha tersebut. Sehingga dapat dikatakan metode ini menghasilkan penilaian
piutang yang lebih akurat di neraca. Pada metode ini, jumlah beban piutang tak tertagih dan kredit
yang berkaitan dengan akun penyisihan dipengaruhi oleh saldo awal yang tersedia.

Penagihan Piutang Usaha yang Telah Dihapus


Apabila piutang usaha tertentu dipastikan tidak akan tertagih di masa depan, maka saldonya harus
dipindahkan dari pembukuan dengan mendebit penyisihan untuk piutang tak tertagih dan piutang
usaha di sisi kredit. Apabila penagihan terhadap piutang usaha yang sebelumnya telah dihapus
dilakukan, maka perusahaan harus memunculkan kembali piutang usaha tersebut terlebih dahulu
dengan cara mendebit piutang usaha dan mengkredit penyisihan untuk piutang tak tertagih.
Kemudian, perusahaan juga harus membuat ayat jurnal untuk mendebit kas dan mengkredit akun
piutang sebesar jumlah yang diterima. Namun apabila yang dipakai metode penghapusan
langsung, maka jumlah yang ditagih didebit ke kas dan dikredit ke akun jumlah tak tertagih yang
dipulihkan, dengan penjelasan atau catatan terkait pada akun pelanggan.

Pengakuan Wesel Tagih


Wesel tagih didasari pada perjanjian tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal
tertentu di masa depan. Wesel diklasifikasikan menjadi wesel berbungan dan tanpa bunga. Wesel
berbunga memiliki suku bunga yang telah ditetapkan, sementara itu wesel tanpa bunga
memasukkan faktor bunga sebagai bagian dari nilai nominal yang tidak dinyatakan secara
eksplisit.
Wesel jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal yang dikurangi dengan penyisihannya,
karena bunga implisit pada nilai jatuh tempo bersifat tidak material. Secara umum, wesel tagih
yang diperlakukan sebagai ekuivalen kas dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang, bukan
merupakan subjek amortisasi premi atau diskonto. Sedangkan wesel jangka panjang dicatat
pada nilai sekarang(present value) kas yang diestimasi akan tertagih di masa depan. Suku
bunga yang ditetapkan pada wesel disebut coupon rate

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 39
Jika CR = MR,maka wesel memiliki nilai yang sama dengan nilai
nominalnya
CR<MR = diskon
CR>MR= premium

Contoh kasus untuk wesel yang diterbitkan pada nilai nominal


PT. Adi Jaya meminjamkan $100,000 kepada PT. Indo Utama dan menerima wesel berbunga
dengan jangka waktu 5 tahun senilai $100,000 dengan suku bunga tahunan 8%. Suku bunga
pasar wesel dengan resiko serupa juga 8%. Bagaimana PT. Adi Jaya mencatat transaksi
tersebut

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 40
Contoh kasus untuk wesel diskon
PT. Adi Jaya memberikan pinjaman kepada PT. Indo Utama dan menerima wesel bernilai
$100,000, berjangka waktu 5 tahun, dan berbunga tahunan 8% dibayar pada desember 31. Suku
bunga pasar untuk wesel dengan resiko serupa adalah 10%. Bagaimana PT. Adi Jaya mencatat
transaksi tersebut?

Notes Receivable 92,418


Cash 92,418
Cash 8,000
Notes Receivable 1,242
Interest revenue 9,242

10% Carrying
Cash Interest Discount Amount
Received Revenue Amortized of Note
Date of issue $ 92,418
End of yr. 1 8,000 $ 9,242 $ 1,242 93,660
End of yr. 2 8,000 9,366 1,366 95,026
End of yr. 3 8,000 9,503 1,503 96,529
End of yr. 4 8,000 9,653 1,653 98,182
End of yr. 5 8,000 9,818 1,818 100,000
40,000 47,582 7,582

Wesel yang Diterima untuk Properti, Barang, atau Jasa


Jika wesel diterima sebagai pertukaran barang, jasa, maupun aktiva tetap dalam suatu transaksi
bisnis dengan suku bunga yang ditetapkan, maka diasumsikan secara rasional, kecuali :
a) Tidak ada suku bunga yang ditetapkan, atau
b) Suku bunga yang ditetapkan tidak masuk akal, atau
c) Jumlah nominal dari wesel berbeda dari harga jual tunai sekarang untuk pos-pos yang
sama atau dari nilai pasar sekarang instrument utang.
Jika kondisi di atas terjadi, maka nilai Wesel ialah sama dengan Fair value asset yang diterima.
Contoh: Tanah dengan cost $17,000. Jika diketahui FV= $25,000.Tanah tersebut diijual dengan
Notes yang memiliki nilai saat jatuh tempo $45,551 tanpa adanya stated rate(coupon rate).
Notes receivable 25,000
Land 17,000
Gain on sale 8,000

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 41
Penilaian Wesel Tagih
Wesel tagih jangka pendek dicatat dan dilaporkan sebesar nilai realisasi bersihnya, yaitu pada
jumlah pokok yang dikurangi semua penyisihan. Akun penyisihan wesel tagih yang paling utama
yaitu penyisihan untuk wesel tak tertagih yang bersangkutan. Wesel tagih nilainya akan
berkurang apabila terdapat kemungkinan bahwa kreditor tidak mampu menagih seluruh jumlah
piutang, baik pokok maupun bunganya, sesuai dengan ketentuan kontraktual pinjaman.
Transfer of Receivable
1. Peminjaman yang Dijamin
Piutang pada umumnya digunakan sebagai jaminan dalam suatu pinjaman. Kreditor akan
meminta debitur untuk menggadaikan piutang sebagai jaminan pinjaman tersebut. Apabila
pinjaman tersebut tidak dibayarkan ketika tanggal jatuh tempo, maka kreditur memiliki hak untuk
mengkonversi jaminan itu menjadi kas, yaitu untuk menagih utang.
Pada 1 Maret 2018, PT Aku Anak Indonesia menjaminkan piutang usahanya kepada Bank
Indonesia senilai $700,000 untuk mendapatkan notes senilai $500,000. PT Aku Anak Indonesia
tetap bertugas untuk menagih piutangnya. BI mengenakan 1 persen dari Piutang usaha sebagai
finance charge dan mengenakan bunga atas note sebesar 12 persen. PT Aku Anak Indonesia
membayar cicilan bulanan kepada BI untuk semua kas yang ia berhasil tagih.
PT Aku Anak Indonesia Bank Indonesia
Transfer Accounts Receivables dan penerbitan
Notes
Cash 493,000 Notes Receivable 500,000
Interest Expense 7,000 Cash 493,000
Notes Payable 500,000 Interest revenue 7,000
Piutang yang berhasil ditagih adalah 440,000
dikurangi kas diskon 6,000 dan return 14,000
Cash 434,000
Sales Discount 6,000 No entry
Sales Return and Allowances 14,000
Accounts Receivable 454,000
Pembayaran cicilan kepada BI plus accrued
interest pada April 1
Interest Expense 5,000 Cash 439,000
Notes Payable 434,000 Notes Receivable 434,000
Cash 439,000 Interest Revenue 5,000
Piutang yang berhasil ditagih pada April
dikurangi piutang tak tertagih 2,000
Cash 244,000 No entry
Allowance for doubtful accounts 2,000
Accounts Receivable 246,000

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 42
Pembayaran pokok notes 66,000(500,000-
434,000) dan interest pada May 1
Interest Expense 660 Cash 66,660
Notes Payable 66,000 Notes Receivable 66,000
Cash 66,660 interest Expense 660

2. Penjualan Piutang
Penjualan piutang atau kegiatan facatoring biasanya di perjual-belikan kepada faktor atau
perusahaan pembiayaan atau bank agar mereka mendapatkan imbalan dan kemudian menagih
utang secara langsung dari pelanggan. Factoring biasanya melibatkan penjualan kepada satu
perusahaan saja, biayanya tinggi, kualitas piutang rendah, dan penjual tidak perlu menagih
piutang.
a. Penjualan tanpa jaminan
Jika piutang dijual tanpa recourse, maka pembeli menanggung resiko ketertagihan piutang dan
setiap kerugian kredit.
PT Aku Cinta Indonesia menjual piutang 500,000 tanpa jaminan kepada perusahaan factor
komersil. Perusahaan factor yang akan sendiri menagih piutang tersebut. Perusahaan factor
mengenakan 3 persen dari piutang sebagai finance charge dan menahan 5 persen piutang untuk
kemungkinan adanya penyesuain
DEBITOR KREDITOR

Cash 460,000 Accounts receivable 500,000


Due From Factor 25,000 Cash 460,000
Lose on sale of Receivable 15,000 Due to customer 25,000
Accounts receivable 500,000 Interest revenue 15,000
b. Penjualan dengan jaminan
Jika penjualan piutang dengan recourse, penjual menjamin pembayaran kepada pembeli
seandainya debitur tidak mampu membayar.
DEBITOR KREDITOR

Cash 460,000 Accounts receivable 500,000


Due From Factor 25,000 Cash 460,000
Finance Charge 15,000 Due to customer 25,000
Recourse Liability 500,000 Interest revenue 15,000

Rasio Perputaran Uang


Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi likuiditas piutang usaha perusahaan. rasio
tersebut adalah rasio perputaran piutang. Rasio ini mengukur rata-rata jumlah piutang yang
berhasil ditagih dalam satu periode akuntansi. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 43
bersih dengan piutang rata-rata yang beredar selama satu tahun berjalan. Informasi ini
menunjukkan seberapa berhasil perusahaan melakukan penagihan piutang yang beredar.
Contoh :
PT. Adi Jaya melaporkan penjualan bersih tahun 2004 sebesar $9,745 juta. Saldo awal dan akhir
piutang masing-masing adalah $380 juta dan $580 juta. Rasio perputaran piutang usaha PT. Adi
Jaya adalah sebagai berikut :

CONTOH SOAL
1. PT. Mantan Terindah mengestimasikan dari pengalaman masa lalu bahwa sekitar 3% dari
penjualan kredit tidak akan tertagih. Jika penjualan kredit bersih adalah $50,000 di tahun
2017, tulislah jurnal dalam mengakui adanya beban tak tertagih tersebut apabila perusahaan
menggunakan pendekatan presentase penjualan, diketahui piutang yang benar benar taki
tertagih adalah $1,000 pada bulan April. Pada bulan desember, ternyata piutang yang telah
dihapus dapat ditagih sebesar $500 dan telah diterima pelunasannya. Tuliskan jurnalnya!
Jurnal estimasi
Bad Debt Expense 1,500
Allowance for Doubtful Accounts 1,500
Jurnal piutang yang dihapus bulan April
AFDA 1,000
AR 1,000
Recovery dari piutang pada bulan Desember
AR 500
AFDA 500
Pelunasan piutang
Cash 500
AR 500

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 44
2. Berikut merupakan sebuah Aging Schedule dari Account Receivable:

Jika diketahui bahwa saldo awal dari BDE adalah 800, buatlah jurnal estimasinya!
Jurnal Estimasi
BDE 36,850
AFDA 36,850
NB: Ingatlah bahwa percentage of receivables method terpengaruh oleh saldo awal.

Isu-Isu Terkait Rekonsiliasi Bank


Bank Rekonsiliasi secara sederhana dapat diartikan sebagai proses penyesuaian informasi catatan
kas menurut perusahaan dan menurut bank.
Bank secara berkala mengirimkan statement berupa laporan rekening koran yang berisi informasi
tentang seluruh transaksi penyetoran maupun pengambilan oleh perusahaan selama periode
tertentu serta dilengkapi dengan bukti cek untuk bukti pelengkap.

Setiap akhir bulan, biasanya perusahaan melakukan pencocokan data terkait dengan catatan yang
dimiliki oleh perusahaan dengan catatan yang diterbitkan oleh Bank. Jika dalam proses
pencocokan tersebut, baik catatan dari bank maupun perusahaan terdapat kesalahan, maka perlu
dilakukan Rekonsiliasi Bank.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 45
Item-item Rekonsiliasi
1. Deposit in Transit (deposit/setoran dalam perjalanan)
Merupakan uang yang akan disetor ke Bank tapi belum masuk ke rekening perusahaan.
Faktor ini terjadi karena setoran yang dikirimkan oleh perusahaan ke bank pada akhir bulan
belum diterima oleh bank sampai pada bulan berikutnya. Sehingga perusahaan sudah
mencatat sebagai pengeluaran (setoran) namun bank belum mencatat karena belum menerima
setoran tersebut.

Rekonsiliasi= Menambah saldo kas dalam rekening koran (Bank)

2. Outstanding Check
Merupakan cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan misalnya guna membayar utang
kepada supplier, namun supplier belum mencairkan cek tersebut. Sehingga perusahaan sudah
mencatat adanya kas keluar, namun Bank belum mencatat pengurangan itu.

Rekonsiliasi= Mengurangi saldo kas dalam rekening koran (Bank)

3. Collection of Notes Receivable


Terdapat pelunasan wesel tagih yang langsung dikirimkan ke rekening perusahaan. Sehingga
otomatis saldo rekening di Bank bertambah, padahal perusahaan belum mencatatnya.

Rekonsiliasi= Menambah saldo kas dalam catatan perusahaan

4. Service Charge/biaya admin bank


Masing-masing bank memiliki potongan biaya sendiri-sendiri. Dalam sistem Bank sudah
otomatis memotong biaya charge setiap bulannya, namun perusahaan belum mencatat dan
potongan tersebut sebagai beban.

Rekonsiliasi= Mengurangi saldo kas dalam catatan perusahaan

5. Not Sufficient Fund/Cek Kosong


Yaitu cek masuk yang diterima perusahaan atas penagihan terhadap kliennya dan rencananya
langsung ditransfer ke saldo perusahaan. Tetapi ternyata dana cek dari klien tersebut tidak
cukup sehingga catatan yang sudah dibuat perusahaan harus dibatalkan karena pada
kenyataannya, saldo rekening di Bank belum bertambah.

Rekonsiliasi= Mengurangi saldo kas dalam catatan perusahaan

6. Errors
Error bisa dilakukan oleh perusahaan maupun bank. Biasanya terjadi karena salah mencatat
jurnal atau salah dalam menginput jumlah nominalnya.

Rekonsiliasi= Tergantung kesalahan dilakukan oleh siapa. Jika bank yang melakukan
kesalahan maka saldo dalam rekening koran yang harus direkonsiliasi. Bisa menambah bisa
mengurangi. Begitu juga sebaliknya.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 46
Contoh Soal
PT Move On Dong menyiapkan item-item untuk dilakukan rekonsiliasi pada tanggal 31 Juli
2018
Berikut adalah yang menyebabkan perbedaan:
a) Terdapat setoran berjalan sebesar $816.20 yang belum di record oleh Bank
b) Bank menerima pelunasan wesel totalnya $400 dan terdapat bunga sebesar $8
c) Bank mengembalikan cek kosong sejumlah $300 dari supplier bernama Thomas Co.
d) Tiga cek berikut tidak dicatat oleh Bank: #812, $1,061; #878, $435.39, #883, $48.60.
e) Terdapat biaya admin Bank sebesar $18
f) Cek No. 879 sebesar $732.26 kepada Taylor Co, tercatat di jurnal sebesar $723.26.

Jawaban
PT Move On Dong
Bank Reconciliation
31 July 2018

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 47
Chapter 13 Current Liability, Provision, and Contingency

Apa itu Liabilitas?


Liabilitas adalah kewajiban masa kini yang timbul dari kejadian masa lampau sebagai hasil dari
keluarnya sumber daya (cash, goods, services).
Sebagai contoh pada tahun 2017 PT Blackpink berhutang kepada PT Younglex sebesar Rp 1
Milyar dan akan jatuh tempo 3 tahun setelahnya. Pada saat itu PT Blackpink mendapatkan uang
(Cash) sebesar 1 Milyar dari PT Younglex yang digunakan untuk berproduksi. Dari kejadian di
tahun 2017, pada tahun 2020 PT Blackpink harus melunasi uang yang sudah didapatkan dan
digunakan pada masa lampau tersebut.

Klasifikasi Liabilitas
1. Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas bisa dikategorikan menjadi liabilitas jangka pendek apabila kewajiban yang dimiliki
diharapkan akan dilunasi dalam satu siklus operasi normal atau dilunasi dalam waktu 12 bulan
setelah tanggal pelaporan.
Siklus operasi normal perusahaan berbeda dengan siklus pelaporan keuangan. Siklus operasi
normal perusahaan adalah jumlah hari yang dibutuhkan untuk mengkonversikan barang
persediaan dan piutang menjadi kas (masuk). Semakin pendek siklus operasi semakin bagus.
Sehingga, patokan untuk mengkategorikan suatu liabilitas menjadi jangka pendek atau jangka
panjang tidak selalu 12 bulan. Apabila siklus operasi normal perusahaan kurang dari 12 bulan,
maka yang dijadikan patokan adalah bulan dalam siklus operasi normal (yang paling kecil)
Contoh: PT ABC berhutang kepada PT DEF sebesar Rp 500 juta. Utang tersebut harus dilunasi 5
bulan setelah tanggal peminjaman. Diketahui siklus operasi normal perusahaan 9 bulan dan
melakukan tutup buku tiap satu tahun sekali. Maka hutang dari PT ABC dikategorikan sebagai
liabilitas jangka pendek karena kurang dari 9 bulan.

2. Liabilitas Jangka Panjang


Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban yang memiliki umur lebih dari satu siklus operasi
normal atau lebih dari 12 bulan.
Contoh: PT ABC berhutang kepada PT DEF sebesar Rp 500 juta. Utang tersebut harus dilunasi
10 bulan setelah tanggal peminjaman. Diketahui siklus operasi normal perusahaan adalah 9 bulan
dan melakukan tutup buku tiap satu tahun sekali. Maka hutang dari PT ABC dikategorikan
sebagai liabilitas jangka panjang karena melebihi 9 bulan.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 48
Jenis-jenis Liabilitas Jangka Pendek
a. Account Payable
Account Payable merupakan utang dagang yang bersifat non-interest. Account payable timbul
karena ada perbedaan waktu antara pembayaran dengan penerimaan barang.

b. Notes Payable
Notes Payable dapat diklasifikasikan sebagai jangka panjang dan jangka pendek. Tergantung dari
umurnya. Terbagi menjadi Interest bearing note dan Zero interest bearing note. Notes payable
dapat diubah dari short term notes payable menjadi long term notes payable, istilah tersebut
dinamakan Refinance Complete.

c. Dividend Payable
Dividend payable merupakan hutang berupa dividen yang dicatat saat tanggal pengumuman.
Hutang dividen biasanya akan dibayar dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan setelah tanggal
pengumuman dividen. Beberapa ketentuan dalam pengakuan dividend payable:
- Dividen saham preferen kumulatif yang telah diakumulasi tetapi belum diumumkan tidak diakui
sebagai kewajiban.
- Hutang dividen dalam bentuk saham tambahan tidak diakui sebagai kewajiban. Namun
dilaporkan dalam ekuitas.

d. Customer Advance and Deposit


Merupakan deposit kas yang dapat dikembalikan, diterima dari pelanggan ataupun karyawan.

e. Unearned Revenue
Merupakan pembayaran dimuka yang diterima sebelum perusahaan menunaikan kewajibannya.
Contoh: tanggal 20 Januari 2018, PT KAI mendapatkan pemasukan uang dari customernya yang
akan melakukan perjalanan kereta tanggal 20 Februari 2018. Pada saat PT KAI menerima uang
tanggal 20 Januari, PT KAI menggolongkannya sebagai unearned revenue karena PT KAI belum
menunaikan kewajibannya. Setelah customer tersebut melakukan perjalanan kereta, barulah dapat
diakui sebagai pendapatan.

f. Sales Tax Payable


Merupakan pajak dari barang yang diperdagangkan oleh perusahaan yang terutang kepada
pemerintah.

g. Salary and Wages Payable


Merupakan jumlah kewajiban yang terhutang kepada karyawan untuk gaji dan upah pada akhir
periode akuntansi.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 49
h. Profit Sharing and Bonus Plans
Merupakan pembayaran kepada pegawai tertentu sebagai tambahan atas gaji mereka
- Bonus paid = operating expense
- Unpaid bonus = current liability

Provisi
Provisi adalah liabilitas yang belum pasti jumlah maupun waktunya. Yang membedakan provisi
dengan liabilitas jangka pendek lainnya adalah mengenai waktu dan jumlahnya yang belum pasti.
Umumnya entitas mengetahui peristiwa masa lalu yang mengakibatkan adanya kewajiban kini.
Namun dalam kasus tertentu, dibutuhkan pendapat ahli untuk menentukan kewajiban kini yang
timbul. Misalnya : untuk kasus hukum, diperlukan pendapat ahli hukum atau pengacara untuk
menentukan jumlah kewajiban dan kemungkinan menang atau kalahnya suatu perkara.
Jenis-jenis provisi:
- Obligation related to litigation (refund saat customer tidak puas)
- Product Warantee (jaminan garansi produk yang sewaktu-waktu dapat di klaim oleh customer)
- Business Restructuring (pembayaran pesangon untuk karyawan yang di-PHK atau
dipindahtugaskan)
- Environmental Damage (kerusakan lingkungan yang timbul dari proses produksi)
- Lawsuit Loss (perkara hukum yang dihadapi oleh perusahaan)

Kontingensi
Kontingensi merupakan kewajiban yang mungkin terjadi (possible), sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu, dan keberadaannya akan dikonfirmasikan dengan terjadinya atau tidak terjadinya satu
atau lebih peristiwa di masa depan yang belum pasti dan di luar kendali entitas.
Liabilitas kontinjensi yang bersifat signifikan dan dapat diprediksi (walaupun bukan berupa
estimasi yang handal) dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan, sedangkan yang tidak
akan diabaikan.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 50
CONTOH SOAL
1. Manakah yang termasuk liabilitas jangka pendek?
a. Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan
b. Pembayaran tunai atas jasa yang akan selesai dalam jangka waktu 6 bulan ke depan
c. Beban gaji yang belum dibayar
d. Semua benar

2. Mana dari yang berikut bukan current liabilities:


a. Accrued (unpaid) interest dari notes payable
b. Accrued interest dari bond payable
c. Rent revenue di terima dimuka
d. Premium on long-term bonds payable, a credit (unamortized)

3. PT. Matahara perusahaan ritel yang mempunyai kebijakan mengembalikan uang pembelian
dari pelanggan yang tidak puas, meskipun tidak ada kewajiban hukum yang mengharuskan
entitas untuk mengembalikan uang konsumen. Tentukan apakah perlu mengakui
kewajibannya?

Jawab:
Bagian I: Peristiwa mengikatnya adalah peristiwa penjualan produk, yang menimbulkan
kewajiban konstruktif karena tindakan entitas telah menciptakan ekspektasi yang valid bagi
pembeli bahwa entitas akan mengembalikan uang mereka.
Bagian II: Terdapat kemungkinan besar keluarnya sumber daya, yaitu sebagian barang akan
dikembalikan dan perusahaan mengembalikan uang pelanggan
Bagian III: Perusahaan harus mengakui kewajiban diestimasi sebesar estimasi terbaik dari
biaya pengembalian.

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |


UTS SEMESTER 3 51

Anda mungkin juga menyukai