Kontak : 0812-8321-0335
E-Mail : bimbelprimavera@gmail.com
DAFTAR ISI
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH |
UTS SEMESTER 3 1
CHAPTER 1 FINANCIAL REPORTING AND
ACCOUNTING STANDARDS
Rentang waktu Disusun secara periodic dalam bentuk Disusun sesuai keinginan perusahaan
penyusunan laporan keungan tahunan atau laporan
keuangan interim yang dapat disusun
kuartalan atau perbulannya.
Ruang lingkup Menyajikan informasi keuangan untuk Menyajikan informasi keuangan
perusahaan secara keseluruhan melalui untuk bagian yang lebih sempit atau
Hierarchy of IFRS
a. IFRS, IAS(sebelum IFRS), dan IFRS interpretations
b. Conceptual framework
c. Pernyataan dari standar lainnya.
Apabila terjadi kekosongan aturan yang belum tertera pada IFRS selaku standar, maka
perusahaan dapat melihat hal tersebut pada Conceptual Framework, dan apabila lagi-lagi hal
tersebut tidak terdapat pada conceptual framework, selanjutnya perusahaan dapat mengadopsi
perlakuan dari standar lainnya misalnya melalui GAAP. Contohnya saja perlakuan terhadap
syarat financing lease. IFRS tidak secara detail menjelaskan syarat financing lease. Oleh
karenanya, perusahaan dapat melihat GAAP untuk memenuhi kekosongan aturan tersebut.
IFRS VS US GAAP
PERBEDAAN
IFRS US GAAP
principle based artinya IFRS lebih fokus rules based artinya GAAP lebih fokus
pada penetapan prinsip-prinsip akuntansi pada penetapan aturan baku sehingga
Isi dan landasan
dan bukan pada aturan baku yang lebih detail dan kaku untuk
melaksanakannya melaksanakan proses akuntansi
1. IASB 1. FASB
2. IFRS Foundation 2. FAF
Organisasi utama
3. IFRS AC 3. FASAC
4. IFRS IC 4. AICPA dalam EITF
1. IFRS 1. Standards, Interpretations, and Staff
Positions
Pronouncements 2. CFFR 2. FAC
3. IFRSI 3. EITF Statement
Di Indonesia, Standard Akuntansi Keuangan (SAK) untuk sektor swasta yang diterbitkan oleh
Dewan Standard Akuntasi Keuangan (DSAK) lebih cenderung menganut IFRS. Namun dalam
beberapa kasus, SAK juga mengadopsi aturan dalam GAAP.
CONTOH SOAL
1. Bagaimana akuntansi membantu perusahaan dalam capital allocation process?
2. Sebutkan perbedaan umum IFRS dengan US GAAP dan berikan salah satu contohnya!
Jawaban
1. Jika kinerja keuangan perusahaan diukur secara akurat, tepat, dan periodik, perusahaan dapat
menarik perhatian para investor untuk menginvestasikan dananya. Jika perusahaan
memberikan informasi yang tidak dapat diandalkan dan tidak relevan akan menyebabkan
alokasi modal yang buruk dan berdampak buruk pada pasar sekuritas, terutama masalah harga
pasar saham perusahaan tersebut.
2. IFRS bersifat principle based yang sehingga lebih flesibel, sementara US GAAP bersifat
rule-based sehingga lebih detail dan kaku.
Contohnya terkait balance sheet atau SOFP
GAAP akan memulai dengan aset lancar (current) diikuti aset tidak lancar (noncurrent)
begitu juga dengan kewajiban (liabilities) disajikan dari lancar ke tidak lancar.
Pada IFRS disusun terbalik yaitu IFRS akan memulai dengan aset tidak lancar kemudian
diikuti dengan aset lancar, begitu juga dalam kewajiban (liabilities) akan disajikan dari tidak
lancar ke lancar.
ELEMENTS
QUALITATIVE 1. Assets
CHARACTERISTICS Second level
2. Liabilities
1. Fundamental qualities 3. Equity Bride between
2. Enhancing qualities 4. Income Level 1 and 3
5. Expenses
OBJECTIVE
Provide information about the reporting
entity that is useful to present and
First level
potential equity investors, lenders, and
other creditors in their capacity as Capital The "why"—purpose
providers. of accounting
Fundamental quality
Asumsi Dasar
1) Economic Entity
Aktifitas Perusahaan terpisah dengan aktifitas pemilik dan unit usaha lainnya. Konsep
entitas legal terpisah: perusahaan induk dengan anak perusahaan. Meskipun merupakan
entitas legal yang terpisah, namun penggabungan aktivitas-aktivitas mereka untuk tujuan
akuntasi (konsolidasi laporan keuangan) dan pelaporan tidak melanggar asumsi entitas
ekonomi.
Konsep entitas tidak selalu mengacu pada entitas legal: individu, departemen/divisi, juga
merupakan entitas terpisah non-legal.
2) Going Concern
Perusahaan diasumsikan akan beroperasi cukup lama untuk memenuhi tujuan dan
komitmennya. Asumsi ini memiliki implikasi:
a) Dengan pendekatan likuidasi, Perusahaan seharusnya mencatat nilai assetnya pada
net realizable value (sales price less costs of disposal), dan bukan pada acquisition
cost. Jika perusahaan mengadopsi pengekatan likuidasi, klasifikasi current/noncurrent
assets dan liabilities menjadi kehilangan maknanya. Justru, penyajian aset dan
liabilities berdasarkan prioritas likuidasinya akan menjadi lebih masuk akal.
b) Kebijakan depresiasi dan amortisasi dapat diterapkan dan layak hanya jika kita
mengasumsikan beberapa sifat permanen pada perusahaan. Sehingga Dampak asumsi
ini antara lain: pengakuan beban depresiasi, amortisasi, deplesi, laba atau rugi yang
belum direalisasi, dsb.
Principles
Measurement
Prinsip-prinsip Pengukuran (Measurement principles)
1) Prinsip biaya historis (Historical cost principle)
a) Dilaporkan berdasarkan harga akuisisi/perolehan.
b) Memiliki keunggulan yang dapat diandalkan. Secara umum, banyak yang
berpendapat historical cost merepresentasi lebih tepat jumlah yang dibayarkan untuk
pemberian item.
Mengidentifikasi Transaksi
Hal pertama yang harus dilakukan dalam siklus akuntansi adalah mengindentifikasi transaksi.
Transaksi adalah setiap aktivitas yang terjadi diantara dua pihak atau lebih yang dapat
menimbulkan perubahan terhadap posisi keuangan dan kepemilikan kekayaan diantara dua pihak
tersebut.
Transaksi terbagi menjadi dua jenis, yang pertama adalah transaksi internal, yaitu transaksi yang
terjadi di lingkungan internal suatu perusahaan saja. Contoh transaksi internal yaitu pembayaran
gaji kepada karyawan dan pengalokasian beban perusahaan. Sedangkan yang kedua adalah
transaksi eksternal, yaitu transaksi yang terjadi antara pihak internal dengan phak eksternal
perusahaan. Contoh transaksi eksternal yaitu pembelian bahan baku, penjualan produk
perusahaan, serta pembayaran utang usaha.
CONTOH SOAL
Jawablah syarat kualitatif, asumsi, prinsip yang dipenuhi atau dilanggar
a. Perusahaan A tidak melakukan penyesuaian retrospektif karena merubah metode akuntansi
yang dianutnya
b. Perusahaan A sejak tahun 2010 hingga sekarang menggunakan metode depresiasi straight line
c. Perusahaan A melaporkan pengeluaran terkait pembelian kendaraan sebagai beban bukan
asset karena memiliki nilai yang insignifikan
d. Perusahaan hanya mengakui beban ketika terjadi pengeluaran kas
e. Perusahaan B setiap 3 bulan membuat laporan keuangan interim untuk memenuhi kebutuhan
informasi para investor
JAWABAN
a. Melanggar comparability
b. Memenuhi comparability
c. Materialitas
d. Melanggar akrual
e. Timeliness
f. Melanggar Verifiability
g. Melanggar full disclosure
h. Going concern
i. Fair value
j. Revenue recognition
A. Perolehan PPE
Pada umumnya perusahaan menggunakan historical cost, yaitu biaya yg dikeluarkan untuk aset
tersebut sampai aset tersebut siap beroperasi
1. Cost of Land
Tanah masuk ke aset tetap,kecuali tanah untuk investasi. Jika tanah dimaksudkan untuk dijual,
maka masuk ke persediaan. Biayanya meliputi :
a. Harga beli
b. Biaya penutupan ( hak milik, honor pengacara, honor pencatatan)
c. Biaya persiapan tanah (meratakan, menimbun, dll)
d. Biaya terkait hak gadai, hipotik, atau lainnya
Catatan :
a. Land memiliki masa manfaat tak terbatas
b. Biaya pengembangan tanah dikapitalisasi
c. Jika ditujukan untuk membangun, biaya untuk mempersiapkan tanah dikapitalisasi
2. Cost of Building
Mencakup seluruh biaya yang kita keluarkan untuk perolehan dan pembangunan gedung,
meliputi :
a. Bahan baku, tenaga kerja, dan overhead
b. Perizinan gedung dan tenaga ahli
3. Cost of Equipment
Biaya yg dikeluarkan untuk perolehan dan persiapan penggunannya, meliputi :
a. Harga pembelian
b. Ongkos pengangkutan temasuk asuransi pengirimannya
c. Perakitan dan instalasi
d. Biaya uji coba oleh ahli
e. Pokoknya semua duitmu yg keluar buat memeprsiapkan equipment ini sampai si equipment
bisa dipakai sebagaimana mestinya hiyahiyahiya
4. Self Constructed Asset
Perusahaan mengalokasi sendiri biayanya terkait pembangunan sendiri ini.
5. Biaya bunga selama konstruksi
Ada 3 pendekatan :
a. Seluruh bunga tidak dimasukkan ke biaya PPE
Sebelumnya ada tiga hal yang harus diperhatikan sebelum pengkapitalisasian bunga, yaitu
Aset kualifikasian, Periode kapitalisasi, dan jumlah yg dikapitalisasi. Oke cus
B. Penilaian PPE
Ada banyak metode penilaian PPE sesuai dengan bagaimana pengadaan PPE tersebut dilakukan
oleh perusahaannya.
1. Cash Discount
Terdapat 2 pendapat, yang pertama diskon ini selalu menjadi pengurang biaya perolehan terlepas
diambil atau tidak. Yang kedua berpendapat bahwa akan menjadi loss ketika tidak diambil karena
akan memiliki dampak material ke perusahaan.
2. Deferred payment contract
Aset yang dibeli dengan kontrak kredit jangka panjang harus dinilai sesuai Present Value dari
nilai tukar aset tersebut.
3. Lump-Sum Purchase
Biaya pembelian dialokasikan ke setiap aset sesuai dengan proporsi harga jual atau harga
pasardari masing – masing aset.
4. Issuance of Shares
Nilai perolehan aset adalah sesuai harga pasar saham saat saham tersebut diterbitkan.
A B
c a
Y Unit An
Cost c l
e of nua
per a
a activit l
unit d n
r y dep
e c
p e
1
2
3 2
0
15000 0.2 300 0 7
1
0 0
2
0
1
2
9 2
0
30000 0.2 600 0 1
1
0 0
3
0
1
2 1
1
0 2
15000 0.2 300 8
1 0
0
4 0
0
Contoh :
Sebuah mesin diperoleh pada tanggal 1 Januari 2007 dengan harga Rp 8,000,000 ditaksir
memiliki umur ekonomis 8 tahun, dan apabila nanti ditarik diperkirakan besi tuanya dapat dijual
seharga Rp 150,000. Tambahan informasi: Perusahaan menggunakan metode garis lurus.
Depreciation Cost = 12/12 x [(Rp8.000.000-150.000) : 8] = Rp.981.250
B. DEPLESI
Deplesi merupakan berkurangnya harga perolehan (cost) yang disebabkan oleh pengelolaan
sumber daya alam menjadi persediaan, seperti penurunan nilai sumber alam pada tambang dan
hutan kayu. Deplesi ini terjadi pada benda yang bersifat alami dan tidak dapat diperbaharui.
Faktor faktor deplesi (yang perlu diperhatikan)
1. Depletion Base (harga perolehan) meliputi
a. Biaya sebelum eksplorasi
b. Biaya Eksplorasi dan evaluasi
c. Biaya Pengembangan
2. Taksiran nilai sisa apabila sumber alam sudah selesai dieksploitasi
3. Taksiran hasil yang secara ekonomis dapat dieksploitasi
4. Deplesi dihitung dari tiap unit hasil sumber alam
Menentukan Deplesi
Langkah pertama sebelum menentukan deplesi adalah tentukan dulu depletion cost per unitnya
えϠ㊰ Ϡ 냠ɟϠɎ闠ɟɟ ɟɟɟ ɟ Ɏ㊰ Ɏɟ ɟɟ j 闠ɟeɟɟ㊰Ɏえ えϠ㊰ eɟ냠 ɟ Ɏ㊰
Setelah itu baru menentukan deplesi dari perkalian unit yang di ekstrak dikali cost
eɟeɟɟ㊰Ɏえ j Ɏ㊰ ɟݔ㊰냠 ㊰ɟ闠 ݔえϠ㊰ eɟ냠 Ɏ㊰
Jurnal Untuk mengakui deplesi
Inventory XXX
Acc Depletion XXX
INTANGIBLE ASSET
A. Seputar Intangible Aset
1. Karakteristik :
a. Dapat identifikasi
b. Tidak berwujud
c. Bukan monetary aset
2. Penilaian Intangible aset
a. Purchase
Dinilai sebesar cost.
Kalau diperoleh dengan saham / aset lain, maka dinilai sesuai fair value
intangible asset atau fair value saham, tergantung mana yang lebih jelas.
Value in use : nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dari penggunaan masa
depan dan penjualan aset pada akhir masa manfaatnya. Jurnal :
Impairment Loss XXX
Intangible Asset XXX
Impairment Loss dicatat di Other Income and Expense.
b. Reversal of Impairment Loss
Terjadi ketika Recoverable amount lebih besar dari CA. Jurnal
Intangible Asset XXX
Recovery of Impairment Loss XXX
Recovery of Impairment dicatat di Other Income and Expense.
c. Impairment of Indefinite Life Intangible
Perlakuannya sama seperti poin a. Recoverynya juga sama seperti poin b. Biasanya
terjadi ketika perusahaan yg awalnya memperkirakan aset itu adalah indefinite, tetapi
lalu menjualnya. Oiya, Goodwill nggak termasuk ya.
d. Goodwill Impairment
Nah ini nih, goodwill ada sendiri hiyahiyahiya. Perusahaan harus rutin mengecek
goodwill. Goodwill menghasilkan arus kas hanya jika bergabung dengan aset lain,
jadi impairment hany akan dilakukan berdasarkan cash generating unit yang
diharapkan dari goodwill itu sendiri. Impairment terjadi jika Carrying Value
Goodwill lebih kecil dari recoverable amountnya. Kalau di periode selanjutnya CV
lebih besar, maka boleh direverse. Jurnalnya kaya yang diatas ya.
Neraca
Neraca atau laporan posisi keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi kumulatif
mengenai aktiva, kewajiban, dan modal pemegang saham, yang disajikan pada akhir periode
tertentu. Biasanya laporan ini digunakan sebagai sarana untuk mengukur berbagai rasio keuangan
yang berguna dalam perusahaan.
Kegunaan
Neraca dapat dimanfaatkan untuk menganalisis likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan
perusahaan.
a. Likuiditas dapat dikatakan sebagai tolak ukur dalam menggambarkan jumlah waktu yang
dibutuhkan sampai kewajiban dapat terealisasi atau dibayar. Rasio ini dapat membantu
investor dan kreditor menilai seberapa besar kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi
utang jangka pendeknya. Sementara bagi pemegang saham, rasio likuiditas untuk
mengevaluasi kemungkinan dividen tunai di masa depan atau pembelian kembali saham.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar rasio likuiditas suatu perusahaan, maka
risiko yang dihadapi perusahaan semakin kecil.
b. Solvensi adalah rasio yang mengacu pada kemampuan perusahaan dalam membayar utang-
utangnya pada saat jatuh tempo. Dapat dikatakan sebuah perusahaan berisiko apabila
perusahaan yang memiliki utang baik jangka pendek maupun jangka panjang, sementara
aktiva yang dimiliki perusahaan yang seharusnya dialokasikan untuk ekspansi dan
pengembangan perusahaan harus didistribusikan untuk menutup utang-utang tersebut.
Sehingga risiko yang dihadapi bukan hanya aktiva perusahaan yang berkurang, lebih buruk
lagi aktiva tidak dapat menutupi utang-utang perusahaan.
c. Fleksibilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam hal mengambil
keputusan-keputusan yang efektif dalam hal pengembangan perusahaan terkait dengan
kondisi keuangan perusahaan. Apabila kondisi keuangan perusahaan dikatakan tidak sehat,
maka keputusan-keputusan yang akan dikeluarkan oleh pemilik perusahaan akan sangat
terbatas melihat dengan terbatasnya aktiva yang dimiliki saat ini. Sehingga dalam kata lain,
semakin tinggi tingkat fleksibilitas perusahaan, makan semakin kecil risiko yang akan
dihadapi perusahaan tersebut.
Kelemahan
a. Hampir seluruh aktiva dan kewajiban dicatat sebesar biaya historisnya. Akibatnya, informasi
yang diungkapkan pada neraca memiliki tingkat reabilitas yang lebih tinggi, sementara
penggunaan prinsip nilai wajar yang dianggap lebih relevan tidak dilaporkan.
c. Banyak pos-pos yang merupakan nilai finansial atau material bagi perusahaan, namun
diabaikan karena tidak dapat dicatat secara objektif. Contoh yang paling konret adalah ketika
aktiva tak bewujud yang merupakan aktiva paling berharga dalam sebuah perusahaan, namun
tidak dilaporkan di dalam neraca karena ukuran objektifitasnya sulit untuk dinilai.
Klasifikasi
Tiga kelompok pos yang umum terdapat dalam laporan posisi keuangan atau neraca adalah aktiva,
kewajiban, dan ekuitas.
1. Asset, adalah sumberdaya yang dikontrol oleh entitas sebagai akibat dari kejadian di masa
lampau dan diharapkan memberikan masa manfaat di masa depan.
2. Liabilitas, kewajiban masa ini yang timbul dari peristiwa masa lampau yang diharapkan
memberikan sumber daya keluar di masa depan
Aktiva
1. Aktiva Tidak Lancar
Aktiva tidak lancar meliputi beberapa pos dibawah ini :
a. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang disajikan dalam neraca tepat dibawah aktiva lancar. Investasi jangka
panjang biasanya dipegang selama bertahun-tahun. Investasi jangka panjang terdiri dari empat
jenis investasi berikut :
1) Investasi dalam sekuritas, seperti obligasi, saham biasa, atau wesel jangka panjang.
2) Investasi dalam aktiva tetap berwujud, yang saat ini tidak digunakan dalam operasi,
seperti tanah yang ditahan untuk spekulasi.
3) Investasi yang disisihkan dalam dana khusus, seperti dana pelunasan, dana pensiun, atau
dana ekspansi pabrik.
4) Investasi dalam anak perusahaan atau afiliasi yang tidak dikonsolodasi.
b. Properti, Pabrik, dan Peralatan
Properti, pabrik, dan peralatan adalah jenis aktiva yang berumur panjang dan bersifat tahan lama
yang digunakan dalam aktivitas operasional perusahaan. Aktiva tersebut terdiri dari properti atau
kekayaan fisik seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan, dan sumber daya yang tidak dapat
2) Sekuritas perdagangan, adalah jenis sekuritas kewajiban dan modal yang terutama
diotorisasi dan dipegang untuk dijual dalam jangka waktu dekat untuk mendapatkan
untung atas selisih harga jangka pendek tersebut.
3) Sekuritas yang tersedia-untuk-dijual, adalah jenis sekuritas kewajiban dan modal yang
tidak dapat dikelompokkan sebagai sekuritas yang dapat dipegang-hingga-jatuh tempo
dan sekuritas perdagangan.
e. Kas
Umumnya kas terdiri atas uang tunai dan giro. Kas atau dalam bentuk mata uang ini adalah
seluruh aktiva yang likuid dan dapat direduksi. Atau alat pertukaran yang dapat diterima bank
untuk disimpan. Sementara ekuivalen kas adalah investasi yang sangat likuid dan aman sehingga
dalam prakteknya sama dengan uang tunai. Untuk keperluan laporan keuangan, ekuivalen kas
diartikan sebagai surat berharga yang sangat likuid dengan nilai pasar dan waktu jatuh tempo
yang diketahui. Juga surat berharga pasar uang jangka pendek.
Kewajiban
Pos-pos kewajiban dikelompokkan menjadi dua, yaitu kewajiban jangka panjang dan kewajiban
jangka pendek.
1. Kewajiban jangka panjang
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diperkirakan tidak akan dilikuidasi dala siklus
operasi yang normal, melainkan akan dibayar pada pada tanggal tertentu pada periode yang
biasanya lebih dari satuh tahun akuntansi. Contoh dari kewajiban jangka panjang meliputi utang
obligasi, wesel bayar, sebagian pajak penghasilan yang ditangguhkan, dan utang sewa. Kewajiban
jangka panjang diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Kewajiban yang berasal dari situasi pembiayaan khusus, seperti penerbitan obligasi, utang
sewa jangka panjang, dan wesel bayar jangka panjang.
b. Kewajiban yang berasal dari operasi perusahaan, seperti kewajiban pajak penghasilan yang
ditangguhkan dan kewajiban pensiun.
c. Kewajiban yang tergantung pada terjadi atau tidaknya suatu kejadian di masa depan untuk
mengkonfirmasi jumlah yang harus dibayar, atau tanggal pelunasan seperti jaminan jasa atau
produk dan kontijensi lainnya.
b. Penagihan yang diterima di muka sebelum barang tersebut dikirimkan atau jasa belum
diberikan, seperti pendapatan sewa yang belum dihasilkan.
c. Kewajiban lain yang dilikuidasi akan dilunasi dalam siklus operasi seperti bagian obligasi
jangka panjang yang harus dibayarkan pada tahun berjalan, atau jangka pendek yang berasal
dari pembelian peralatan.
Modal
Modal atau ekuitas pemilik adalah salah satu kelompok yang diungkapkan di dalam neraca
sejumlah nilai par yang diotorisasi, diterbitkan dan beredar. Modal atau ekuitas pemilik ini dapat
diperoleh berdasarkan perjanjian modal saham dan laba ditahan dari periode tertentu. Pos-pos
yang terdapat dalam kelompok modal adalah :
a. Modal saham, yaitu nilai par atau yang ditetapkan atas saham yang diterbitkan. Modal saham
melingkupi saham biasa dan saham preferen. Baik saham biasa maupun preferen, perusahaan
harus mengungkapkan nilai par dan nilai saham yang diotorisasi, diterbitkan dan beredar
b. Saham premium, yaitu kelebihan jumlah yang dibayar dari jumlah yang tertera pada lembar
saham atau nilai par.
c. Laba ditahan, yaitu laba perusahaan yang tidak didistribusikan. Laba ditahan dibagi dalam
laba ditahan yang tidak semestinya, yaitu nilai yang tersedia untuk mendistribusikan dividen,
dan laba ditahan yang terbatas seperti perjanjian pinjaman.
d. Akumulasi pendapatan komprehensif lainnya, yaitu jumlah total dari pos-pos pendapatan
komprehensif lain-lain.
e. Saham treasury, yaitu saham yang beredar kemudian dibeli kembali oleh perusahaan.
f. Bunga tak terkendali, yaitu kepentingan dari para pemegang saham yang bila dikumpulkan
memiliki kurang dari separuh saham dalam suatu perusahaan. Pada neraca konsolidasi
perusahaan yang anak perusahaannya tidak dimiliki sepenuhnya, maka dilaporkan sebagai
suatu kewajiban.
Informasi Tambahan
Umumnya laporan keuangan dilengkapi dengan catatan atas laporan keuangan, yang berisi
tentang penjabaran pos-pos yang dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan. Catatan atas
laporan keuangan juga memberikan informasi mengenai kebijakan perusahaan terkait akuntansi.
Kebijakan ini meliputi prinsip-prinsip khusus, dasar, konvensi, peraturan, dan praktek yang
diterapkan oleh perusahaan dalam penyusunan dan penyajian informasi keuangan.
Dalam rangka pemenuhan pengungkapan yang baik, maka dibedakan dua teknin-teknik
pengungkapan; parenthetical explanation, yaitu penjelasan yang terdapat pada bagian pos-pos
terkait; dan cross-reference and contra items, yaitu penjelasan mengenai pos-pos terkait yang
dijelaskan secara tersirat pada bagian pos-pos yang lain.
Terkait pelaporan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan, ada beberapa pedoman
yang perlu diingat. Pedoman yang pertama adalah offsetting. Offsetting menekankan pada
pentingnya aktiva dan kewajiban, serta pendapatan dan biaya untuk dilaporkan secara terpisah
untuk menjadikan laporan keuangan lebih informatif. Pedoman yang kedua adalah konsistensi.
Pedoman ini memiliki makna bahwa metode, prinsip, dan format yang digunakan perusahaan
untuk menyusun laporan keuangan harus selalu dijaga konsistensinya. Metode, prinsip, dan
format yang sama dari tahun ke tahun akan memudahkan analisis terhadap perusahaan itu sendiri.
Pedoman yang ketiga atau yang terakhir adalah fair presentation.
JAWABAN
1. T
2. F
3. T
4. T
5. T
6. T
7. F
8. F
Kas
Kas adalah aktiva yang paling likuid dan merupakan dasar pengukuran akuntansi untuk pos-pos
lainnya. Kas diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Pada umumnya kas terdiri dari uang logam,
kertas, dan deposito yang tersedia di bank. Kas adalah financial asset sekaligus instrument
keuangan. Instrument keuangan adalah instrumen yang dapat dinegosiasikan atau tertera
perjanjian di dalamnya seperti cek pribadi, cek yang disahkan, cek kasir, wesel dan rekening
tabungan bank.
Financial asset Non-financial asset
Cash Inventory
Loans and receivables Prepaid expenses
Investments in debt securities PPE
Investments in equity securities Intangible Assets
Sedangkan kas ekuivalen atau setara kas merupakan aset keuangan yang menyerupai kas.
Maksudnya ialah aset tersebut sangat liquid dan nilainya stabil sehingga dapat dicairkan tanpa
perlu mengalami pengurangan jumlah kas yang nantinya akan diterima. Setara kas ini juga dapat
dicairkan menjadi kas dalam waktu yang relatif singkat.
Dalam pencatatan dan pengakuan kas dan setara kas terdapat klasifikasi yang telah diatur oleh
IFRS yang dijabarkan dallam tabel dibawah ini
POS KLASIFIKASI KETERANGAN
Kas Kas Apabila tidak dibatasi, maka dilaporkan sebagai
kas. Apabila dibatasi, maka diklasifikasikan dan
dilaporkan sebagai aktiva lancar.
Kas kecil (petty cash) Kas Dilaporkan sebagai kas.
Surat berharga jangka Ekuivalen kas Investasi Investasi dengan jatuh tempo kurang dari 3
pendek sementara bulan, umumnya digabungkan dengan kas.
Investasi dengan jatuh tempo 3 hingga 12 bulan.
Postdated checks dan Piutang Diasumsikan dapat tertagih.
IOU
Uang muka perjalanan Piutang Diasumsikan dapat tertagih dari karyawan atau
dikurangi dari gaji mereka.
Perangko Beban dibayar di Dapat juga diklasifikasikan sebagai persediaan
muka(prepaid expenses) perlengkapan kantor.
Overdraft Bank Kewajiban lancar Jika ada hak untuk mengoffset, kurangi kas.
Saldo kompensasi Kas didefinisikan secara Diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau tidak
terpisah sebagai deposito lancar dalam laporan keuangan. Diungkapkan
yang disimpan sebagai saldo secara terpisah dalam catatan yang merinci
kompensasi kesepakatan tersebut.
JAWABAN
1. Cash balance of $925,000.
Certificates of deposit dilaporkan sebagai investmen;cash advance sebagai piutang;utility
deposit sebagai piutang
2.
Checking account balance.............................................................................. $500,000
Overdraft........................................................................................................
(17,000)
Petty cash....................................................................................................... 300
Coin Ana currency 1,350
$484,650
3.
Checking account balance...............................................................................
$590,000
Certified check from customer........................................................................
9,800
$599,800
postdated check merupakan receivable. Cash restricted due to compensating balance
seharusnya diungkapkan pada calk. Postage stamps on hand dapat menjadi supplies inventory
atau prepaid expenses.
4.
Checking account balance $42,000
Money market mutual Fund 48,000
$90,000
B. Metode Penyisihan
Metode penyisihan atas piutang tidak tertagih mengestimasikan berapa jumlah piutang yang
sekiranya benar-benar tidak bisa tertagih pada tiap periode. Metode ini tepat apabila digunakan
pada situasi dimana terdapat probabilitas bahwa nilai aktiva telah menurun dan dapat diestimasi
secara rasional. Contohnya manajer PT ABC melakukan write-off atas piutang dari Mr. Kim
sebesar $1000 pada tanggal 1 Maret 2018. Maka jurnalnya adalah sebagai berikut
1 Maret 2018 Allowance for doubtful account 1000
Account Receivable-Mr Kim 1000
10% Carrying
Cash Interest Discount Amount
Received Revenue Amortized of Note
Date of issue $ 92,418
End of yr. 1 8,000 $ 9,242 $ 1,242 93,660
End of yr. 2 8,000 9,366 1,366 95,026
End of yr. 3 8,000 9,503 1,503 96,529
End of yr. 4 8,000 9,653 1,653 98,182
End of yr. 5 8,000 9,818 1,818 100,000
40,000 47,582 7,582
2. Penjualan Piutang
Penjualan piutang atau kegiatan facatoring biasanya di perjual-belikan kepada faktor atau
perusahaan pembiayaan atau bank agar mereka mendapatkan imbalan dan kemudian menagih
utang secara langsung dari pelanggan. Factoring biasanya melibatkan penjualan kepada satu
perusahaan saja, biayanya tinggi, kualitas piutang rendah, dan penjual tidak perlu menagih
piutang.
a. Penjualan tanpa jaminan
Jika piutang dijual tanpa recourse, maka pembeli menanggung resiko ketertagihan piutang dan
setiap kerugian kredit.
PT Aku Cinta Indonesia menjual piutang 500,000 tanpa jaminan kepada perusahaan factor
komersil. Perusahaan factor yang akan sendiri menagih piutang tersebut. Perusahaan factor
mengenakan 3 persen dari piutang sebagai finance charge dan menahan 5 persen piutang untuk
kemungkinan adanya penyesuain
DEBITOR KREDITOR
CONTOH SOAL
1. PT. Mantan Terindah mengestimasikan dari pengalaman masa lalu bahwa sekitar 3% dari
penjualan kredit tidak akan tertagih. Jika penjualan kredit bersih adalah $50,000 di tahun
2017, tulislah jurnal dalam mengakui adanya beban tak tertagih tersebut apabila perusahaan
menggunakan pendekatan presentase penjualan, diketahui piutang yang benar benar taki
tertagih adalah $1,000 pada bulan April. Pada bulan desember, ternyata piutang yang telah
dihapus dapat ditagih sebesar $500 dan telah diterima pelunasannya. Tuliskan jurnalnya!
Jurnal estimasi
Bad Debt Expense 1,500
Allowance for Doubtful Accounts 1,500
Jurnal piutang yang dihapus bulan April
AFDA 1,000
AR 1,000
Recovery dari piutang pada bulan Desember
AR 500
AFDA 500
Pelunasan piutang
Cash 500
AR 500
Jika diketahui bahwa saldo awal dari BDE adalah 800, buatlah jurnal estimasinya!
Jurnal Estimasi
BDE 36,850
AFDA 36,850
NB: Ingatlah bahwa percentage of receivables method terpengaruh oleh saldo awal.
Setiap akhir bulan, biasanya perusahaan melakukan pencocokan data terkait dengan catatan yang
dimiliki oleh perusahaan dengan catatan yang diterbitkan oleh Bank. Jika dalam proses
pencocokan tersebut, baik catatan dari bank maupun perusahaan terdapat kesalahan, maka perlu
dilakukan Rekonsiliasi Bank.
2. Outstanding Check
Merupakan cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan misalnya guna membayar utang
kepada supplier, namun supplier belum mencairkan cek tersebut. Sehingga perusahaan sudah
mencatat adanya kas keluar, namun Bank belum mencatat pengurangan itu.
6. Errors
Error bisa dilakukan oleh perusahaan maupun bank. Biasanya terjadi karena salah mencatat
jurnal atau salah dalam menginput jumlah nominalnya.
Rekonsiliasi= Tergantung kesalahan dilakukan oleh siapa. Jika bank yang melakukan
kesalahan maka saldo dalam rekening koran yang harus direkonsiliasi. Bisa menambah bisa
mengurangi. Begitu juga sebaliknya.
Jawaban
PT Move On Dong
Bank Reconciliation
31 July 2018
Klasifikasi Liabilitas
1. Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas bisa dikategorikan menjadi liabilitas jangka pendek apabila kewajiban yang dimiliki
diharapkan akan dilunasi dalam satu siklus operasi normal atau dilunasi dalam waktu 12 bulan
setelah tanggal pelaporan.
Siklus operasi normal perusahaan berbeda dengan siklus pelaporan keuangan. Siklus operasi
normal perusahaan adalah jumlah hari yang dibutuhkan untuk mengkonversikan barang
persediaan dan piutang menjadi kas (masuk). Semakin pendek siklus operasi semakin bagus.
Sehingga, patokan untuk mengkategorikan suatu liabilitas menjadi jangka pendek atau jangka
panjang tidak selalu 12 bulan. Apabila siklus operasi normal perusahaan kurang dari 12 bulan,
maka yang dijadikan patokan adalah bulan dalam siklus operasi normal (yang paling kecil)
Contoh: PT ABC berhutang kepada PT DEF sebesar Rp 500 juta. Utang tersebut harus dilunasi 5
bulan setelah tanggal peminjaman. Diketahui siklus operasi normal perusahaan 9 bulan dan
melakukan tutup buku tiap satu tahun sekali. Maka hutang dari PT ABC dikategorikan sebagai
liabilitas jangka pendek karena kurang dari 9 bulan.
b. Notes Payable
Notes Payable dapat diklasifikasikan sebagai jangka panjang dan jangka pendek. Tergantung dari
umurnya. Terbagi menjadi Interest bearing note dan Zero interest bearing note. Notes payable
dapat diubah dari short term notes payable menjadi long term notes payable, istilah tersebut
dinamakan Refinance Complete.
c. Dividend Payable
Dividend payable merupakan hutang berupa dividen yang dicatat saat tanggal pengumuman.
Hutang dividen biasanya akan dibayar dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan setelah tanggal
pengumuman dividen. Beberapa ketentuan dalam pengakuan dividend payable:
- Dividen saham preferen kumulatif yang telah diakumulasi tetapi belum diumumkan tidak diakui
sebagai kewajiban.
- Hutang dividen dalam bentuk saham tambahan tidak diakui sebagai kewajiban. Namun
dilaporkan dalam ekuitas.
e. Unearned Revenue
Merupakan pembayaran dimuka yang diterima sebelum perusahaan menunaikan kewajibannya.
Contoh: tanggal 20 Januari 2018, PT KAI mendapatkan pemasukan uang dari customernya yang
akan melakukan perjalanan kereta tanggal 20 Februari 2018. Pada saat PT KAI menerima uang
tanggal 20 Januari, PT KAI menggolongkannya sebagai unearned revenue karena PT KAI belum
menunaikan kewajibannya. Setelah customer tersebut melakukan perjalanan kereta, barulah dapat
diakui sebagai pendapatan.
Provisi
Provisi adalah liabilitas yang belum pasti jumlah maupun waktunya. Yang membedakan provisi
dengan liabilitas jangka pendek lainnya adalah mengenai waktu dan jumlahnya yang belum pasti.
Umumnya entitas mengetahui peristiwa masa lalu yang mengakibatkan adanya kewajiban kini.
Namun dalam kasus tertentu, dibutuhkan pendapat ahli untuk menentukan kewajiban kini yang
timbul. Misalnya : untuk kasus hukum, diperlukan pendapat ahli hukum atau pengacara untuk
menentukan jumlah kewajiban dan kemungkinan menang atau kalahnya suatu perkara.
Jenis-jenis provisi:
- Obligation related to litigation (refund saat customer tidak puas)
- Product Warantee (jaminan garansi produk yang sewaktu-waktu dapat di klaim oleh customer)
- Business Restructuring (pembayaran pesangon untuk karyawan yang di-PHK atau
dipindahtugaskan)
- Environmental Damage (kerusakan lingkungan yang timbul dari proses produksi)
- Lawsuit Loss (perkara hukum yang dihadapi oleh perusahaan)
Kontingensi
Kontingensi merupakan kewajiban yang mungkin terjadi (possible), sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu, dan keberadaannya akan dikonfirmasikan dengan terjadinya atau tidak terjadinya satu
atau lebih peristiwa di masa depan yang belum pasti dan di luar kendali entitas.
Liabilitas kontinjensi yang bersifat signifikan dan dapat diprediksi (walaupun bukan berupa
estimasi yang handal) dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan, sedangkan yang tidak
akan diabaikan.
3. PT. Matahara perusahaan ritel yang mempunyai kebijakan mengembalikan uang pembelian
dari pelanggan yang tidak puas, meskipun tidak ada kewajiban hukum yang mengharuskan
entitas untuk mengembalikan uang konsumen. Tentukan apakah perlu mengakui
kewajibannya?
Jawab:
Bagian I: Peristiwa mengikatnya adalah peristiwa penjualan produk, yang menimbulkan
kewajiban konstruktif karena tindakan entitas telah menciptakan ekspektasi yang valid bagi
pembeli bahwa entitas akan mengembalikan uang mereka.
Bagian II: Terdapat kemungkinan besar keluarnya sumber daya, yaitu sebagian barang akan
dikembalikan dan perusahaan mengembalikan uang pelanggan
Bagian III: Perusahaan harus mengakui kewajiban diestimasi sebesar estimasi terbaik dari
biaya pengembalian.