Anda di halaman 1dari 72

KISI-KISI TES INTELEGENSI UMUM (TIU)

Tes Intelegensi Umum merupakan salah satu mata uji seleksi kompetensi
dasar CPNS yang secara resmi dilaksanakan oleh BKN. Berikut adalah kisi-kisi
tes intelegensi umum berdasarkan permenpan-rb nomor 36 Tahun 2018 :

a) Kemampuan verbal yaitu kemampuan menyampaikan informasi

secara lisan maupun tulisan;


b) Kemampuan numerik yaitu kemampuan melakukan operasi

perhitungan angka dan melihat hubungan di antara angka-angka;


c) Kemampuan figural yaitu kemampuan yang berhubungan dengan
kegesitan mental seseorang dalam menganalisa gambar, simbol, dan
diagram;
d) Kemampuan berpikir logis yaitu kemampuan melakukan penalaran
secara runtut dan sistematis; dan
e) Kemampuan berpikir analitis yaitu kemampuan mengurai suatu

permasalahan secara sistematik.


➢ Kemampuan Verbal
1. SINONIM

Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun
memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Ujian ini ditujukan untuk
mengukur kewaspadaan, wawasan, dan kecermatan terhadap suatu indikasi
yang sama atau mirip. Untuk menghadapi ujian di bagian ini, pahami kata
serapan dari berbagai bahasa baik bahasa asing maupun bahasa daerah.
Selain menggunakan bahasa asing, soal jenis ini juga menggunakan
berbagai istilah dalam dunia teknik, kedokteran, sains, pertanian, dan
sebagainya.

➢ Cara mengerjakan soal sinonim


1. Apabila kata yang terdapat pada soal adalah kata serapan,
kembalikan kata tersebut ke bahasa aslinya, kemudian artikan.
Contoh :
▪ Kiper ➔ keeper
▪ Kreasi ➔ creation
▪ Lanskap ➔ landscape
▪ Inflasi ➔ inflation

2. Pahami makna awalan (prefiks) dan akhiran (sufiks) kata.

Prefiks (awalan) Sufiks (akhiran)


Tanpa perubahan : ektomi
Akhiran -ektomi dalam ilmu
1. a-, ab-, abs- ➔ ”dari”,
kedokteran berarti “membuang”
“menyimpang dari”, Ex: Adenektomi – operasi bedah
untuk mengangkat sebuah kelenjar
“menjauhkan dari”
2. a-, an- ➔”tidak”, isme
Akhiran ini menandakan suatu
“bukan”,“tanpa”
faham atau ajaran atau
3. am-, amb-➔”sekeliling”, kepercayaan. Beberapa agama
yang bersumber kepada
“keduanya”
kepercayaan tertentu memiliki sufiks
4. ana-, an- ➔”ke atas”, “ke -isme. Hal-hal yang memiliki akhiran -
isme:
belakang”, “terbalik”
1. Agama (Buddhisme, Yudaisme,
5. ante- ➔”sebelum”, “depan” Mormonisme)
2. Doktrin atau filosofi (pasifisme,
6. anti-, ant- ➔”bertentangan
olimpisme, nihilisme, dll)
dengan” 3. Teori yang dikembangkan oleh
orang tertentu (Marxisme, Maoisme,
7. apo- ➔”lepas”, “terpisah”,
Leninisme)
“berhubungan dengan” 4. Gerakan politis (feminisme,
egalitarianisme, dll)
8. aut-, auto- ➔”sendiri”, “bertindak
5. Gerakan artistik (kubisme,
sendiri” anamorfisme, dll)
6. Karakteristik, kualitas, atau
9. bi- ➔”pada kedua sisi”, “dua”
bersumber dari (nasionalisme,
10. de- ➔”memindahkan”, heroisme, dll)
7. dll
“mengurangi”
11. di-➔”dua kali”,“mengandung logi
Sufiks -logi berasal dari bahasa
dua…”
Yunani (-logia) yang kemudian
12. dia- ➔”melalui”, “melintas” diserap oleh bahasa Latin -logia.
Penggunaannya kemudian
13. dis- ➔”ketiadaan”, “tidak”
dipopulerkan lewat bahasa Perancis
14. em-, en- ➔”dalam”, “di dalam” (-logie) dan
kemudian bahasa Inggris (-logy).
15. endo- ➔”di dalam”
Akhiran ini dapat memiliki arti
16. dll sebagai berikut:
1. akhiran sebagai pembentuk
nama ilmu atau pengetahuan
(misalnya teologi atau
Dengan perubahan : sosiologi)
2. akhiran yang berhubungan
1. ad-, ac-, ad-, ak- ➔”ke”,
dengan tulisan atau kumpulan
“berdekatan dengan”, “melekat tulisan (misalnya eulogi atau
trilogi)
pada”
2. cata-, kata- ➔”bawah”, “sesuai oskopi
Istilah kedokteran berakhiran -oskopi
dengan”
diturunkan dari endoskopi yang
3. co-, com-, con-, ko-, kom-, kon- berarti “melihat ke dalam” yang
mengacu ke proses melihat ke
➔”dengan”, “bersama-sama”,
dalam tubuh manusia untuk
“berhubungan dengan” berbagai keperluan
4. contra-, kontra- ➔”menentang”, medis.
1. Bronkoskopi - saluran pernapasan
“berlawanan”
bawah
5. ec-, eco- , ek-, eko- ➔”lingkungan 2. Sitoskopi - saluran kandung kemih
3. Thorakoskopi dan mediastinoskopi
hidup”
- organ di dalam dada
6. ex-, eks- ➔”sebelah luar”,
grafi
“mengeluarkan”
Sufiks -grafi berasal dari bahasa
7. exo-, ex-, ekso-, eks- ➔”di luar” Yunani -graphia, dari kata graphein,
“menulis” yang
8. extra-, ekstra- ➔”di luar”
kemudian diserap oleh bahasa Latin
9. hexa-, heksa- ➔”enam”, menjadi -graphia. Penggunaannya
kemudian
“mengandung enam”
dipopulerkan lewat bahasa Perancis
10. hyper-, hiper- ➔”di atas”, (-graphie) dan kemudian bahasa
Inggris (-graphy).
“lewat”, “super”
Akhiran ini dapat memiliki arti
11. dll 1. Tulisan atau salinan yang dibuat
dengan cara atau proses tertentu
2. Tulisan mengenai bidang studi /
Penyerapan dengan penerjemahan
subyek tertentu
:
1. a- ➔tak-
Contoh: asymetric ? tak simetri
2. ante- ➔ purba-
Otomi
Contoh: antedate ? purbatanggal Akhiran “-otomi” dalam ilmu
kedokteran umumnya berarti
3. anti- ➔ prati-
“memotong” atau
Contoh: antibiotics ? pratirasa “memisahkan”
Contoh : Zootomi - operasi/irisan
4. auto- ➔ swa-
yang dilakukan pada hewan
Contoh: autobiography ?
swariwayat
5. de- ➔ awa-
Contoh: demultiplexing?
awapemultipleksan
6. bi- ➔ dwi-,
Contoh: bilingual ? dwibahasa
7. inter- ➔ antar-,
Contoh: international ?
antarbangsa
8. dll

3. Perbanyak literasi! Berikut adalah kumpulan sinonim berserta


persamaan katanya.

Abrasi = Pengikisan Gongseng = Sangrai Naratif = Terinci


Absah = Sah Grasi = Pengampunan Nir = Tidak
Absolut = Mutlak hukuman Nisbi = Relatif
Absurd = Janggal dari presiden Niscaya = Pasti
Acum = Rujukan Green belt = Jalur hijau Norma = kebiasaan
Ad interim = Sementara Harmonis = Serasi Nuansa = Perbedaan
Adjektiva = Kata sifat Harta benda = Mal makna
Afeksi = Kasih sayang Hayati = Hidup Omnivora = Hewan
Agresi = Serangan Hedonisme = Hura-hura pemakan daging
Agunan = Jaminan Hegemoni = Intervensi dan tumbuh-tumbuhan
Ahli = Pakar Hepotenusa = Sisi miring Opas = Pesuruh
Akselerasi = Herbi = Berhubungan Oral = Berkaitan
Percepatan dengan dengan mulut
Akurat = Seksama tumbuh-tumbuhan Orisinil = Asli
Almanak = Heroisme = Jiwa Ortodok = Konservatif
Penanggalan kepahlawanan Otodidak = Belajar
Ambiguitas = Bermakna Heterogen = Tidak sendiri
ganda sejenis Oval = Bulat telur
Andal = Tangguh Higienis = Bersih Pangkas = Potong
Anemia = Kurang Hiperbola = Berlebihan Paparan = Gambaran
darah Holistik = Keseluruhan Paradigma = Kerangka
Anggaran = Aturan Homogen = Sejenis berpikir
Anjung = Panggung Huma = Lahan Paradoks = Lawan asas
Antagonis = Humanisme = Paradoksal = Kontras
Berlawanan Kemanusiaan Paras = Wajah
Anulir = Abolisi Identitas = Bukti diri Paripurna = Sempurna
Api = Barah Imbas = Efek Partikelir = Swasta
Aplikasi = Pelaksanaan Imbasan = Isapan Paseban =
Arogan = Sombong Implikasi = Akibat Penghadapan
Artis = Seniman Implisit = Tersirat Pedagogi =
Asa = Harapan Impulsif = Spontan Pengajaran
Asterik = Tanda bintang Indolen = Lesu Pedoman = Panduan
Asumsi = Anggapan Infiltrasi = Penyusupan Pembatasan = Restriksi
Bahari = Laut Inheren = Melekat Pemugaran =
Bahtera = Perahu Injeksi = Suntik Perbaikan
Bala = Bencana Inovasi = Penemuan
Bandela = Peti kemas Insentif = Bonus Pencerahan =
Barbar = Tidak beradab Insinuasi = Sindiran Kesadaran
Berdikari = Mandiri Insomnia = Tidak bisa Perdeo = Gratis
Bergaul = Berteman tidur Perforasi = Perlubangan
Berongsang = Marah- Inspeksi = Pemeriksaan Perlop = Cuti
marah Insting = Naluri Pingsan = Kelenger
Berpretensi = Prasangka Instruktur = Pelatih Pioner = Perintis
Bhineka = Berbeda- Instrumental = Plagiator = Penjiplak
beda Fragmental Planning = Rencana
Bicu = Dongkrak Interaksi = Hubungan Poly = Banyak
Biologi = Hayati Interpelasi = Hak Preman = Partikelir
Bisa = Dapat bertanya Premi = Iuran
Boga = Makanan Intuisi = Bisikan Hati pertanggungan
kenikmatan Invasi = Pencaplokan asuransi
Bonafide = Dapat Investigasi = Preposisi = Kata depan
dipercaya Pemeriksaan Prestise = Martabat
Bromocorah = Residivis Ironi = Bertentangan Pretensi = Pura-pura
Bubut = Cabut dengan Primer = Utama
Bukti diri = Identitas harapan Prominen = Kondang
Bungalow = Iterasi = Perulangan Promotor = Penganjur
Pesanggrahan Jajak = Telaah Prosedur = Mekanisme
Bura = Sembur Jargon = Slogan Proteksi = Perlindungan
Burkak = Cadar Jeda = Jarak Protesis = Buatan
Centeng = Body guard Jemawa = Angkuh Rabat = Potongan
Citra = Gambaran Jumantara = Awang- harga
Copyright = Hak cipta awang Rahib = Pendeta
Dampak = Akibat Kaldera = Kawah Ralat = Pembetulan
Darma = Pengabdian Kampiun = Juara Rambang = Acak
Daur = Siklus Kapital = Modal Rancu = Kacau
Deduksi = Konklusi Kapling = Tanah yang Random = Secara acak
Defleksi = sudah Rapel = Pembayaran
Penyimpangan dipetak-petak sekaligus
Dehidrasi = Kehilangan Karakteristik = Ciri Rapuh = Ringkih
cairan tubuh Karat = Zat oksidasi Ratifikasi = Pengesahan
Dekade = Dasa warsa Karnivora = Hewan
Dekadensi = pemakan daging Referensi = Surat
Kemerosotan moral Kawat = Dawai keterangan
Delusi = Ilusi Kecenderungan = Relasi = Rekanan
Demagog = Tiran Kesamaan Rendezvous =
Demisioner = Habis Kedap = Rapat Pertemuan
masa jabatan Kekeh = Gelak tawa Residu = Sisa
Deportasi = Kelenger = Pingsan Restriksi = Pembatasan
Pembuangan ke luar Keletah = Genit Ringkih = Rapuh
negeri Kendala = Hambatan Risi = Khawatir
Derivasi = Afiksasi Khayalan = Imajinasi Romansa = Kisah cinta
Deskripsi = Pelukisan Kisi-kisi = Terali Rona = Warna
Diagnosis = Penaksiran Klarifikasi = Penjelasan Sahih = Benar
Dialog = Obrolan Klimaks = Titik puncak Sandang = Pakaian
Dikotomi = Dibagi dua Kolaborasi = Kerja sama Sanksi = Hukuman
Dinamis = Bergerak Kolong = Rongga di Sapta = Bilangan
maju bawah rumah Sasana = Gelanggang
Disharmoni = Tidak Komedi = Lawak Selebaran = Risalah
selaras Kompatriot = Rekan Semboyan = Slogan
Diskriminasi = senegara Serebrum = Otak besar
Subordinat Kompendium = Seremoni = Perayaan
Disorientasi = Salah Ringkasan Serikat = Perkumpulan
tujuan Komplotan = Sine qua non = Harus
Disparitas = Perbedaan Persekutuan ada
Dispensasi = Konduite = Perilaku Sinkron = Sesuai
Pengecualian Kondusif = Aman Sintesis = Buatan
Ditenggak = Ditelan Konfiden = Yakin Somasi = Gugatan
bulat-bulat Konfrontasi = Pertikaian Sosialisasi = Pengenalan
Divestasi = Pelepasan Konkaf = Cekung Spesifik = Khusus
Dominasi = Konklusi = Kesimpulan Sporadis = Jarang
Penguasaan Konkret = Nyata Stagnasi = Kemacetan
Donasi = Bantuan Konkurensi = Sengketa Standar = Baku
Dosis = Takaran Konsensus = Mufakat Statis = Tidak aktif
Dursila = Jahat Konservasi = Stigma = Cacat
Ebi = Udang kering Perlindungan Strata = Tingkatan
Ebonit = Kayu hitam Konspirasi = Strategi = Taktik
Ekonomis = Hemat Persekongkolan Sumbang = Tidak
Eksibisi = Perunjukan Konstan = Kontinu sinkron
Ekskavasi = Penggalian Kontemporer = Pada Supervisi =
Eksklusif = Tertentu masa ini Pengawasan
Ekspansi = Perluasan Kontiniu = Bersambung Sutradara = Pengarah
Eksploitasi = Kontradiksi = adegan
Pendayagunaan Pertentangan Swatantra = Otonomi
Ekspresi = Aktualisasi diri Konveks = Cembung Syahdan = Konon
Ekstensi = Perluasan Konvoi = Pergerakan Ta’aruf = Perkenalan
Ekuilibrium = Korelasi = Hubungan Tabiat = Watak
Keseimbangan Koreografi = Ilmu tari Talenta = Bakat
Elaborasi = Penjelasan Kreasi = Ciptaan Tandang = Lawatan
terperinci Kredibel = Andal Tanggal = Lepas
Embargo = Larangan Kredibilitas = Dapat Tangkal = Cegah
Embarkasi = dipercaya Tanur = Perapian
Keberangkatan Krusial = Penting Taraf = Tingkat
Empati = Ikut Kudeta = Perebutan Target = Sasaran
merasakan kekuasaan Telatah = Gerak-gerik
Empiris = Realitas Kudus = Suci Tendensi =
Endemi = Wabah Kuliner = Masakan Kecenderungan
Epilog = Penutup Kulminasi = Klimaks Tentatif = Belum pasti
Ereksi = Birahi Kuno = Antik Termin = Tahap
Estetika = Keindahan Laba = Keuntungan Timpang = Tak
Estimasi = Perkiraan seimbang
Etos = Pandangan Landskap = Tiran = Diktator
hidup Pertamanan Trail = Kisi-kisi
Evakuasi = Pengungsian Latif = Indah Transedental =
Evaluasi = Penilaian Legal = Sah Kesinambungan
Evokasi = Penggugah Liga = Perserikatan Trobadur = Penyanyi
rasa Loka = Tempat lagu cinta
Fauna = Hewan Majemuk = Beragam Vandalisme = Destruksi
Fenomena = Makar = Muslihat Ventilasi = Jendela
Kenyataan Makelar = Pialang Verifikasi = Pembuktian
Fertile = Subur Mal = Harta benda Versus = Lawan
File = Arsip Mala = Bencana Wahana = Sarana
Fitnah = Rekaan Manunggal = Bersatu Warta = Berita
Flegmatis = Mayapada = Dunia
Bertemperamen Mediator = Perantara
lamban Mekar = Mengembang
Flora = Tanaman Mengecoh =
Forum = Lembaga Mengakali
Frekuwensi = Sinyal Militan = Agresif
Friksi = Bentrokan Misteri = Rahasia
Frustasi = Putus Mistifikasi = Sakralisasi
Harapan Mistik = Gaib
Fundamental = Mitra = Kawan
Mendasar Mixer = Aduk-aduk
Fungi = Jamur Mobilitas = Gerak
Fusi = Gabugan Model = Contoh
Futuristis = Menuju masa Monoton = Terus-
depan menerus
Galat = Keliru Motilitas = Gerak
Gemar = Getol Mudun = Beradab
Generik = Umum Mutakhir = Terkini
Genjah = Cepat Mutakhir = Terkini
berbuah Mutilasi = Pemotongan
Genre = Aliran Nabati = Botani
Geothermal = Panas
bumi
Getir = Pahit
Global = Dunia
Glosarium = Kamus
ringkas
Contoh soal :
1. Sangsi = ...
a. Ragu c. Menduga
b. Protes d. Hukuman

Jawab : a
Sinonim dari kata ragu adalah sangsi

2. Misbah
a. Bencana c. Pelita
b. Banjir d. Tuan

Jawab : c
Sinonim dari kata misbah adalah pelita

3. Tanur
a. Jamur c. Daun Kelapa
b. Perapian d. Pakaian Kuda

Jawab : b
Sinonim dari kata tanur adalah perapian

4. Reduksi
a. Pengurangan c. Perlindungan
b. Sisa d. Oksidasi

Jawab : a
Sinonim dari kata reduksi adalah pengurangan
5. Imbasan
a. Isapan c. Ikatan
b. Dorongan d. Imaginasi

Jawab : b
Sinonim dari kata imbasan adalah dorongan

2. ANTONIM

Antonim merupakan lawan kata. Konsep dan caranya hampir sama


dengan sinonim, hanya saja untuk hal ini kita menggunakan lawan kata.

➢ Cara mengerjakan soal antonim :

1. Pilihlah jawaban yang paling berbeda dengan ketiga pilhan yang


lainnya. Biasanya jawaban yang benar adalah yang tidak berkaitan
dengan pilihan lainnya.

2. Kerjakan soal yang paling mudah terlebih dahulu.Dalam pengerjaan


soal, setiap soal memilki bobot yang sama. Karena itu ada soal yang susah
lewatin dulu, dan cari yang termudah.

3. Perbanyak literasi! Berikut adalah kumpulan berserta persamaan


katanya.

Kumpulan Antonim

Abadi X Fana Internal X Eksternal Planning X Tak


Abdi X Majikan Introyeksi X Proyeksi terencana
Abolisi X Pemberatan Jahat X Baik Plural X Tunggal
Absen X Hadir Jawab X Tanya Plus X Minus
Abstrak X Konkrit Jinak X Buas Polemik X Rukun
Absurd X Rasional Jumbo X Kecil Poliandri X Monogami
Aktual X Basi Kakek X Cucu Positif X Negatif
Afirmatif X Negatif Kaleidoskop X Seragam Positif X Ragu-ragu
Akrab X Tak kenal Kandang X Tandang Preambul X Penutup
Akurat X Meleset Kapabel X Bodoh Prefiks X Akhiran
Akut X Ringan Kapitalisme X Sosialisme Pro X Kontra
Alam fana X Alam Kebal X Mempan Professional X Amatir
baka Kecil X Besar Progresif X Regresif
Amatir X Ahli Kedaluwarsa X Baru Prolog X Epilog
Anomali X Normal Kekal X Fana Prominen X Biasa
Antagonis X Protagonis Kekang X Bebas Proporsional X Norak
Antagonis X Searah Kendala X Pendukung Proposisi X Reaksi
Antipati X Simpati Kohesi X Adhesi Raksasa X Kerdil
Antitesis X Tesis Kolektif X Individual Ramai X Sepi
Apatis X Aktif Kompatibel X Kaku Ramalan X Pasti
Apex X Zenit Konduktor X Rasional X Irrasional
Arbitrer X Esensial Penghambat Rasionalisme X
Artika X Antartika Konklusi X Uraian Empirisme
Asketisme X Hedonisme Konklusif X Elusif Regresif X Progresif
Asli X Duplikat Konrol X Acuh Remeh X Penting
Asli X Palsu Konservasi X Ekploitasi Remisi X Penambahan
Autentik X Palsu Konstan X Berubah- hukuman
Beraneka X Semacam ubah Revolusi X Evolusi
Berbeda X Sesuai Konsumen X Penghasil Ritel X Grosir
Berhasil X Gagal Kontan X Hutang Rivalitas X Persesuaian
Berongga X Rapat Kontiniu X Terputus Rutin X Jarang
Berpihak X Netral Kontra X Setuju Salaf X Mutakhir
Berselang-seling X Kontradiksi X Sampling X Random
Monoton Konvergensi Sederhana X Canggih
Bersimbah X Kering Konveks X Sekarang X Kemarin
Berubah X Konstan Cekung/konkaf Sekuler X Keagamaan
Bhineka X Tunggal Kredit X Pemasukan Sekulerisme X
Bonafid X Marjinal Krisis X Stabil Spiritualisme
Bongsor X Kerdil Krusial X Sepele Senang X Merana
Boros X Hemat Kualitas X Kuantitas Senior X Junior
Botani X Nabati Kurus X Tambun Separasi X Penyatuan
Brilian X Dungu Labil X Stabil Sesuai X Berbeda
Cacat X Normal Lambat X Cepat Setem X Sumbang
Canggih X Ketinggalan Lancar X Macet Siau X Mendidih
zaman Lancung X Asli Simpati X Antipati
Cepat X Lambat Langit X Bumi Sinergi X Dualistik
Deduksi X Induksi Las X Bubut Sinkron X Sumbang
Defertilisasi X Liberal X Pembatasan Sipil X Militer
Pemupukan Liberalisme X Skeptis X Yakin
Degenerasi X Fundamentalisme Soliter X Individual
Kemajuan Longgar X Sempit Sporadis X Jarang
Delusi X Nyata Makar X Jujur Stabil X Labil
Dependen X Makar X Setia Statis X Dinamis
Independen Mandiri X Bergantung Subur X Tandus
Depresi X Resesi Mandiri X Dependen Sumbang X Tepat
Destruktif X Konstruktif Marah X Senang Takzim X Lancang
Dialog X Monolog Maya X Nyata Tambun X Kurus
Diferensiasi X Merana X Senang Tawa X Tangis
Ekuivalensi Merdeka X Vasal Terapung X Tenggelam
Dinamis X Statis Metafisika X Nyata Teratur X Kacau
Diskursus X Dogma Metodis X Amburadul Terjamin X Tak tentu
Distansi X Densiti Minor X Mayor Terkatung X Terbenam
Dualisme X Padu Mistis X Realis Terputus X Kontinu
Dungu X Brilian Mitos X Fakta Tetiron X Asli
Eklektik X Gradul Mobilitas X Keajegan Tidak berdaya X Sinergi
Ekspresi X Impresi Modern X Kuno Tidak Peduli X Empati
Ekspresif X Pasif Modernisasi X Tinggi X Rendah
Eksternal X Internal Tradisional Transedensi X Imanesi
Ekstrinsik X Internal Monogami X Poligami Tunggal X Heterogen
Elastis X Kaku Universal X Parsial
Elektik X Tak pilih-pilih Monoton X Berubah- Vademikum X Kamus
Elusif X Canggih ubah besar
Elusif X Mudah Moral X Amoral Valuable X Tidak
dimengerti Mufakat X Tidak setuju berharga
Empati X Tidak peduli Nadir X Kosong Vassal X Merdeka
Epigon X Maestro Negasi X Konfirmasi Vektor X Skalar
Esoteris X Terbuka Nekat X Takut Vertikal X Horisontal
Evaporasi X Kondensasi Netral X Berpihak Virulen X Baik
Evolusi X Revolusi Nirwana X Dunia Vokal X Pendiam
Fakta X Fiksi Nisbi X Mutlak Wreda X Muda
Feminim X Maskulin Nomadik X Menetap
Fiksi X Nonfiksi Ofensif X Bertahan
Fiktif X Fakta Oponen X Eksponen
Fisik X Mental Orator X Pendengar
Frontal X Gradual Orisinil X Plagiat
Gagal X Berhasil Otokratis X Demokratis
Gamang X Berani Otoriter X Demokrasi
Gara-gara X Akibat Out put X Input
Gasal X Genap Padan X Bukan
Harmoni X Sumbang bandingan
Hayati X Baka Padanan X
Hayati X Mati Pertidaksamaan
Hemat X Boros Pakar X Awam
Higienis X Kotor Pancarona X Seragam
Hiperbola X Apa Pandai X Bodoh
adanya Panjang lebar X Ringkas
Holistik X Monistik Pasca X Pra
Idealisme X Kompromi Pejal X Berongga
Illegal X Sah Pejuang X Pengkhianat
Imigrasi X Emigrasi Pembangun X Destruktif
Impresi X Ekspresi Pemberani X Penakut
Individual X Kolektif Penambahan X
Induksi X Reduksi Eliminasi
Inferior X Superior Penting X Remeh
Inflasi X Deflasi Percaya diri X Rendah
Insomnia X Nyenyak diri
Perintis X Pewaris
Perkasa X Lemah
Pertahanan X Serangan

Contoh soal :

1. NIRWANA
A. Dunia C. Jagad
B. Kelak D. Ukhrowi

Jawab : A
Nirwana(n) 1 keadaan tidak menjelma kembali; dl keadaan lenyap
sama sekali (sesudah mati) menurut kepercayaan agama Budha dan
Hindu; 2 tempat yg tenteram dan sempurna (dl arti kiasan); surga

dunia(n) 1 bumi dng segala yg terdapat di atasnya; jagat tempat kita


hidup ini; 2 alam kehidupan; 3 semua manusia yg ada di muka bumi; 4
lingkungan atau lapangan kehidupan; 5 (segala) yg bersifat
kebendaan; yg tidak kekal; 6 mengenai (untuk dipakai dsb) seluruh
jagat atau segenap manusia;

yang paling mungkin menjdi antonim dari nirwana adalah dunia,


karena dunia dapat diartikan sebagai tempat yang fana, sedangkan
nirwana dapat diartikan sebagai surga atau tempat yang kekal, suci.

2. SINERGI
A. Dualistik C. Dialek
B. Metamorfosis D. Transformasi

Jawab : A
Sinergi, secara umum, dapat didefinisikan sebagai dua atau lebih agen
bekerja sama untuk menghasilkan hasil yang tidak mungkin diperoleh
oleh salah satu agen independen.

dualis 1 Ling terdiri atas dua atau menyatakan dua

jadi yang paling memungkinkan adalah jawaban A, karena sinergi


berarti bersatu, sedangkan dualistik bearti tdk menyatu dan tetap
menjadi dua bagian yang berbeda.

3. AKURAT
A. Tepat C. Cepat
B. Meleset D. Korset

Jawab : B
Akurat(a) teliti; saksama; cermat; tepat benar:

lawan dari tepat, benar adalah meleset

4. TERJAMIN
A. Fana C. Tergantung kondisi
B. Garansi D. Tak tentu

Jawab : D
Terjamin artinya telah memiliki kepastian, sudah pasti, tentu arah.

Jadi lawan kata dari tentu arah adalah tak tentu


5. EMIGRASI
A. pengungsian C. pemindahan
B. pemukiman D. imigrasi

Jawab : D
emigrasi/émigrasi/ (n) (perihal) pindah dr tanah air sendiri (keluar dari
Indonesia) ke negeri lain untuk tinggal menetap di sana;

imigrasi(n) perpindahan penduduk dr suatu negara ke negara lain


(masuk ke negara Indonesia) untuk menetap; berimigrasiv pindah atau
menetap ke negara lain.

Jadi lawan kata dari emigrasi adalah imigrasi

3. ANALOGI
Analogi adalah menyamakan suatu kata – kata berdasarkan kondisi yang
sama.

➢ Cara mengerjakan soal analogi :


1. Buat kata – kata tersebut menjadi kalimat, sehingga akan terlihat jelas
perbedaanya.
2. Cari kesesuaian antar premi
Contoh ➔ gelap : sinar = lapar : makanan
Gelap dan Lapar merupakan kata sifat, sedangkan sinar dan makanan
merupakan kata benda.
3. Gunakan premi kedalam sebuah kalimat perumpamaan
Contoh ➔ gelap : sinar = lapar : makanan
Keadaan gelap butuh sinar
Keadaan lapar butuh makanan
4. Terkadang sebuah analogi adalah pengertian yang saling
berhubungan
Contoh ➔ bunga : buket = kertas : buku
Buket adalah susunan karangan bunga
Buku adalah susunan penyatuan kertas
5. Gambarkan dan masukkan kedalam beberapa jenis analoginya,
beberapa jenis analogi antara lain
a. Analogi sebab – akibat
Contoh : penghormatan : jasa = insentif : prestasi
⇒ karena ber-jasa diber penghormatan
⇒ karena ber-prestasi diberi insentif
b. Analogi antonim/sinonim
Contoh : adagio : allegro = lambat : cepat
⇒ Adagio sinonim lambat
⇒ Allegro sinonim cepat
c. Analogi proses
Contoh : kayu : serut = kebun : cangkul
⇒ Kayu di serut
⇒ Kebun di cangkul
d. Analogi kegunaan
Contoh : fotosintesis : cahaya = cetak : tinta
⇒ Cahaya berguna untuk proses fotosintesis
⇒ Tinta berguna untuk proses cetak
e. Analogi kegunaan & sebab akibat
Contoh : cuci : air : bersih = tembak : peluru : mati
⇒ Bersih karena telah di cuci dengan air
⇒ Mati karena telah di tembak dengan peluru
f. Analogi bahan
Contoh : beras : nasi goring = kayu : kursi
⇒ Nasi goreng berbahankan beras
⇒ Kursi berbahankan kayu
g. Analogi tempat & fungsi
Contoh : guru : sekolah : murid = gembal : lapangan rumput : domba
⇒ Seorang guru fungsinya mengajar murid di sekolah
⇒ Seorang gembala fungsinya mengembara domba di lapangan
rumput
Contoh soal :

1. KILOGRAM : BOBOT =
a. Cahaya : Terang
b. Massa : Energi
c. Kelvin : Temperatur
d. Servis : Tenis

Jawab : c
Kilogram adalah satuan bobot. Maka kata-kata yang mempunyai
padanan hubungan dengan soal adalah Kelvin : Temperatur, karena
kelvin adalah satuan temperatur

Jadi jawaban yang paling tepat adalah Kelvin : Temperatur

2. KECIL : BESAR =
a. Anak : Baik
b. Kurus : Tinggi
c. Kurus : Gemuk
d. Tinggi : Langsing

Jawab : c
Kecil adalah lawan dari besar. Maka kata-lkata yang memiliki
padanan hubungan dengan soal adalah Kurus : gemuk, karena kurus
lawan dari gemuk

Jadi jawaban yang paling tepat adalah Kurus : Gemuk

3. GITAR : GITARIS =
a. Pesawat : Pilot
b. Orkestra : Perkusi
c. Film : Sutradara
d. Kunci : Not

Jawab : a
Gitar adalah alat yang dimainkan gitaris. Maka kata-lkata yang
memiliki padanan hubungan dengan soal adalah pesawat : piot,
karena pesawat digunakan oleh pilot

Jadi jawaban yang paling tepat adalah Pesawat : Pilot

4. ABRASI : AIR LAUT =


a. Penebangan : Kayu
b. Destruksi : Penghancuran
c. Deflasi : Angin
d. Memasak : Panas

Jawab : c
Abrasi disebabkan oleh air laut. Maka kata-kata yang mempunyai
padanan hubungan dengan soal adalah Deflasi : Angin, karena deflasi
disebabkan oleh angin

Jadi jawaban yang paling tepat adalah Deflasi : Angin

5 RUMAH : RUANGAN =
a. Gedung : Eskalator
b. Roda : Kursi
c. Pesawat : Kokpit
d. Kursi : Roda
Jawab : c
Rumah memiliki ruangan. Perbandingannya adalah pesawat memiliki
kokpit

Jadi jawaban yang paling tepat adalah Pesawat : Kokpit


➢ Kemampuan Numerik
1. OPERASI ALJABAR DAN PECAHAN

A. Menyelesaikan operasi hitung aljabar

Sifat – sifat operasi hitung aljabar:

1. Komutatif

a+b=b+a

axb=bxa

2. Asosiatif

(a+b)+c=a+(b+c)

(axb)xc=ax(bxc)

3. Distributif

- Perkalian terhadap penjumlahan


(a+b)xc=(axc)+(bxc)
- Perkalian terhadap pengurangan
(a-b)xc=(a:c)-(bxc)
- Pembagian terhadap penjumlahan
(a+b):c=(a:c)+(b:c)
- Pembagian terhadap pengurangan
(a-b):c=(a:c)-(b:c)

B. Macam – macam bilangan

1. Bilangan bulat

Bilangan yang terdiri atas bilangan bulat positif, bilangan nol, dan
bilangan bulat negative. Contoh: ….-1, 0, 1…

2. Bilangan asli
Merupakan bilangan bulat positif yang diawali angka 1 sampai tak
hingga. Contoh: 1, 2, 3,…

3. Bilangan cacah

Bilangan bulat positif yang diawali dari angka nol sampai tak hingga.
Contoh: 0, 1, 2, 3,…..

4. Bilangan rasional

Bilangan yang dapat dinyatakan sebagai suatu pembagian antara


dua bilangan bulat. Contoh: ½, 1/7

5. Bilangan irrasional

Bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam pembagian dua


bilangan bulat. Contoh: log 3

6. Bilangan prima

Yaitu bilangan asli yang hanya dapat dibagi dengan angka 1 dan
bilangan itu sendiri. Contoh: 2, 3, 5, 7, 11, 13

7. Bilangan riil

Adalah penggabungan bilangan rasional dengan bilangan


irrasional. Contoh: ½ , √2, log 5.

C. Pecahan

Pecahan terdiri dari pembilang dan penyebut. Hakikat transaksi dalam


bilangan pecahan adalah bagaimana cara menyederhanakan
pembilang dan penyebut. Penyederhanaan pembilang dan penyebut
akan memudahkan dalam operasi aritmetika sehingga tidak
menghasilkan angka yang terlalu besar tetapi tetap mempunyai nilai yang
sama.

1. Penjumlahan
Pembilang dapat langsung dijumlahkan apabila penyebut kedua
pecahan adalah bilangan yang sama.

Contoh:

𝑎 𝑏 𝑎+𝑏
+ =
𝑐 𝑐 𝑐

Dengan syarat c tidak sama dengan 0 (nol)

2. Pengurangan

Ketentuan pada penjumlahan berlaku juga pada operasi


pengurangan.

Contoh:

𝑎 𝑏 𝑎−𝑏
− =
𝑐 𝑐 𝑐

Dengan syarat c tidak sama dengan 0 (nol)

3. Perkalian

Dalam operasi perkalian, pembilang langsung dikalikan dengan


pembilang dan penyebut dikalikan dengan penyebut.

Contoh:

𝑎 𝑏 𝑎×𝑏
× =
𝑐 𝑑 𝑐×𝑑

4. Pembagian

Pembagian pecahan 1 dengan pecahan 2 sama dengan


mengalikan pecahan 1 dengan kebalikan dari pecahan 2.

Contoh:

𝑎 𝑏 𝑎 𝑑 𝑎𝑑
÷ = × =
𝑐 𝑑 𝑐 𝑏 𝑐𝑏
Contoh soal :

𝑦 𝑦 12
1. Jika + = 35 , maka y sama dengan...
7 5

a. 1 c. 12

b. √6 d. 16

Jawab : a

5y + 7y = 12 (kedua ruas dikalikan 35)

Maka y = 1

2. 0,875 : 0,25 + 0,44 : 2,75 = ….

a. 3,42 d. 3,66

b. 3,58

c. 3,60

Jawab : d

Untuk memudahkan perhitungan, maka kita buat:

(875 : 250) + (44 : 275) = 3,5 + 0,16 = 3,66

3. Jika 10n = 4, maka nilai dari 102n + 1 adalah…

a. 16 d. 40

b. 160

c. 100
Jawab : b

Jika 10n = 4

102n + 1 = (10n)2 x 10

= 42 x 10 = 160

4. Dari pecahan berikut ini yang terkecil adalah.....

7 8
𝑎. 𝑏.
8 9

1 6
𝑐. 𝑑.
2 7

Jawab : c

✓ Cara 1

- Hitung manual :

7/8 = 0,875

8/9 = 0,889

½ = 0,5

6/7 = 0,875

✓ Cara 2

Samakan penyebutnya terlebih dahulu, maka dapat diketahui bahwa


pecahan yang terkecil adalah ½

✓ Cara 3

- Lihat mana selisih (penyebut dikurangkan pembilang) yang terkecil, bila


selisih nya sama
Contoh :

½ = 0,5 (2-1 = 1) memiliki selisih satu

¾ = 0,75 (4-3 = 1)selisih satu juga

7/8 = 0,875 (8-7 = 1)selisih satu juga

kesimpulan : jika memiliki selisih yang sama, maka cari pembilang dan
penyebut yang lebih tinggi.

1 1 1 1
5. 1 − 10 − 100 − 1000 − 10000 = ⋯

8889 8989
𝑎. 𝑏.
10000 10000

8899 9889
𝑐. 𝑑.
10000 10000

Jawab : a

1 1 1 1 10000 − 1000 − 100 − 10 − 1 8889


1− − − − = =
10 100 1000 10000 10000 10000
2. PERBANDINGAN

Perbandingan adalah membandingkan dua nilai atau lebih dengan cara


yang sederhana.

𝐴 𝑝
Ditulis: A : B = p : q atau 𝐵 = 𝑞

✓ Mencari A jika B diketahui

𝒑
A:B=p:q→A= 𝒙B
𝒒

Contoh:
Uang Adam dibandingkan uang Bani adalah 3: 5. Jika uang Bani Rp 75
.000, berapakah uang Adam?

Penyelesaian:

A:B = 3: 5

3
A = 5 x 75.000 = 45.000

Jadi, uang Bani Rp 45.000,00.

✓ Mencari perbandingan jika jumlahnya (A + B) diketahui

A:B = p:q

Jika A+B diketahui, maka

𝒑 𝒒
A = 𝒑+𝒒 x (A+B) atau B = = 𝒑+𝒒 x (A+B)
Contoh:
Perbandingan bola R dan T adalah 5 : 10. Jika jumlah bola keduanya adal
ah 450. Tentukan jumlah

bola R ?

Penyelesaian:

R : T = 5 : 10

R + T = 450

5 5
R = 5+10 x 450 = = 15 x 450 = 150

✓ Mencari nilai perbandingan jika selisihnya (A – B) diketahui

A:B p:q

Jika A-B diketahui, maka

𝒑 𝒒
A = 𝒑−𝒒 x (A-B) atau B = = 𝒑−𝒒 x (A-B)

Catatan : Nilai p-q selalu positif karena hanya menunjukkan selisih di antara
keduanya

Contoh :
Perbandingan kelereng Vani: Zaki= 3: 5. Jika selisih kelereng Vani dan Zaki
adalah 50, berapakah jumlah kelereng Zaki?

Penyelesaian:
Vani : Zaki = 3: 5

Vani – Zaki = 50

3 3
Vani = = 3−5 x 50 = = 2 x 50 = 75

Jadi jumlah kelereng Vani adalah 75

➢ Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai

✓ Perbandingan Senilai ( Lurus)


Perbandingan senilai adalah perbandingan yang apabila nilai awa
lnya diperbesar, maka nilai akhir juga akan semakin besar. Sebalikny
a, apabila nilai awal diperkecil maka nilai akhir juga akan menjadi sem
akin kecil
𝑨 𝑨′
Rumus : = 𝑩′
𝑩

Contoh :

Sebuah tiang
yang panjangnya 15 m terletak tegak lurus di lapangan terbuka, baya
ngan tiang 3
m. Di tempat yang sama, tentukan panjang bayangan suatu pohon jik
a pohon tersebut tingginya 30 m.

Pembahasan:

𝑨 𝑨′ 𝟏𝟓 𝟑
= 𝑩′ = = 𝑩′
𝑩 𝟑𝟎

= 15B’ = 3.30

𝟗𝟎
= B’= =6
𝟏𝟓

Jadi, panjang bayangan tersebut 6 m


✓ Perbandingan berbalik nilai (Terbalik )
Perbandingan berbalik nilai adalah perbandingan yang bercirikan
bila nilai awal diperbesar maka nilai akhir menjadi lebih kecil.
Sebaliknya, bila nilai awal diperkecil maka nilai akhir menjadi lebih
besar.

Rumus : A. B = A’. B’

Banyak pekerja dan lama waktu pengerjaannya merupakan jenis


perbandingan berbalik nilai. Semakin banyak pekerja semakin pendek
waktu pengerjaannya.

Contoh :

Dengan jumlah pekerja sebanyak 12 orang sebuah proyek dapat


menyelesaikan selama 15 hari. Agar proyek dapat selesai selama 10
hari, maka banyak pekerja adalah…

Pembahasan

12.15 = A’. 10

180 = 10A’

180
= A’
10

18 = A’

A’= 18, jadi banyak pekerja yang dibutuhkan adalah 18 orang.

PERBANDINGAN BERVARIASI

Yaitu jika melibatkan 3 buah subjek yang di dalamnya terdapat perbandingan


lurus sekaligus

perbandingan terbalik.

𝑂1 𝑂2
Rumus : = 𝑆2𝑡2
𝑆1𝑡1
Ket: O= Objek (sesuatu yang dikenai pekerjaan)

S= Subjek (orang yang melakukan pekerjaan)

t= waktu

BEKERJA BERSAMA-SAMA

1 1 1
Rumus : = 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 1 + 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 2 t= waktu
𝑡

Contoh soal :

1. Sebuah mesin fotokopi dengan kecepatan konstan dapat


menghasilkan/memfotokopi 500 lembar dalam 10 menit. Berapa lama
diperlukan untuk memfotokopi 80 lembar ?
a. 80/ (500 x 10)
b. (80 x 500)/10
c. (500 x 10)/80
d. (80 x 10)/500

Jawab : d
Jumlah A/jumlah B = waktu A/waktu B
Waktu A = (jumlah A x waktu B)/jumlah B
= (80 x 10)/500

Jadi jawaban yang paling tepat adalah (80x10)/500


2. Jarak kota A dengan B di peta dengan perbandingan 1:25.000.000
adalah 3,8 cm. Berapa jarak sesungguhnya ?
a. 1000 km
b. 975 km
c. 950 km
d. 930 km

Jawab : c
Jarak sesungguhnya adalah :
3,8 x 25.000.000 / 100.000 =950

Jadi jawaban yang paling tepat adalah 950 km

3. Seorang siswa mengikuti kuis dan tidak dapat menjawab 30 soal. Jika
siswa tersebut memporeleh skor 85%, maka berapa soal yang bisa
dijawab oleh siswa tersebut ?
a. 170
b. 200
c. 85
d. 100

Jawab : b
Jika mampu menjawab seluruh soal berarti bisa mengerjakan 100%, jika
tidak bisa mengerjakan 30 soal bisa mengerjakan 85% artinya ia tidak
sanggup 15%. Jumlah soal seluruhnya adalah : 100/15 x 30 = 200

Jadi jawaban yang paling tepat adalah 200

4. Seorang anak yang tingginya 160 sentimeter difoto dalam ukuran kecil
dengan skala 1:20, kemudian foto tersebut diperbesar dengan skala 5:2,
maka tinggi anak di foto terakhir adalah ...
a. 16
b. 20
c. 36
d. 40

Jawab : b
Tinggi anak setelah diperkecil adalah : 1/20 x 160 =8
Tinggi anak setelah foto diperbesar : 5/2 x 8 =20

Jadi jawaban yang paling tepat adalah 20

5. Sebuah pohon tingginya 3,6 meter menghasilkan bayangan sepanjang


6 meter. Jika pada saat yang sama seseorang yang tingginya 1,71
menyebabkan bayangan. Berapa panjang bayangan ?
a. 2,75
b. 2,80
c. 2,85
d. 2,90

Jawab : c
3,6/6 = 1,71/A
A = (6x1,71) / 3,6
A = 2,85

Jadi jawaban yang paling tepat adalah 2,85


3. BARISAN DAN DERET
✓ Barisan dan Deret Aritmatika
A. BARISAN ARITMATIKA
Perhatikan barisan bilangan berikut :
a. 1, 2, 3, 4, 5, …
b. 2, 4, 6, 8, 10, …
c. 1, 3, 5, 7, 9, …

Dari barisan bilangan di atas tampak bahwa antara suku-suku yang


berurutan memiliki selisih yang sama. Barisan yang memiliki pola tersebut
dinamakan barisan aritmatika.
Barisan aritmatika adalah suatu barisan bilangan yang memiliki selisih dua
suku yang berurutan (beda) selalu tetap.

Suku ke-n dari barisan aritmatika ditentukan dengan rumus :

Un = a + (n – 1)b

Keterangan
Un = suku ke-n
a = suku pertama
b = beda = Un – Un – 1

DERET ARITMATIKA
Deret aritmatika adalah penjumlahan dari suku-suku pada barisan aritmatika
U1 + U2 + U3 + U4 + …+ Un
Jumlah n suku pertama dari deret aritmatika ditentukan dengan rumus
sebagai berikut :
Keterangan :
Sn = Jumlah n suku
a = suku pertama
b = beda

✓ BARISAN DAN DERET GEOMETRI


A. BARISAN GEOMETRI
Perhatikan barisan bilangan berikut :
a. 2, 4, 8, 16, …
b. 3, 9, 27, 81, …
c. 40, 20, 10, 5, …
Barisan bilangan di atas memiliki keteraturan dengan pola tertentu
Pada barisan (a) setiap suku yang berurutan diperoleh dengan mengalikan
bilangan 2 dari sebelumnya
Pada barisan (b) setiap suku yang berurutan diperoleh dengan mengalikan
bilangan 3 dari sebelumnya
Pada barisan (c) setiap suku yang berurutan diperoleh dengan mengalikan
bilangan dari sebelumnya
Barisan yang disusun dengan pola seperti itu disebut barisan geometri.
Dalam hal ini 2 dan 3 disebut rasio.

Barisan Geometri adalah suatu barisan bilangan yang memiliki


perbandingan (rasio) antara dua buah suku selalu tetap. Rumus suku ke-n
dari barisan geometri:
Un = arn – 1
Keterangan :
a = suku pertama
n = banyaknya suku
r = rasio
B. DERET GEOMETRI
Deret geometri adalah penjumlahan suku-suku dari barisan geometri. Secara
umum deret geometri ditulis sebagai berikut.
U1 + U2 + U3 + U4 + …+ Un

DERET GEOMETRI TAK HINGGA


Perhatikan deret geometri berikut :
4 + 2 + 1 + + …..

Contoh soal :

1. 8, 32, 97, 196, 199, …


Jawab : 4
Pola irama bilangan tersebut adalah {n1}, {(n1x4) +0}, {(n2x3) +1},
{(n3x2) + 2}, {(n4x1) + 3}, {(n5x0) + 4} sehingga pada titik yang kosong
adalah 4

2. 4, 10, 22, 52, 108, …

Jawab : 240
Pola dari deret ini adalah biilang awal ditambah (bilangan prima +
kuadrat bilangan prima tersebut). 4 +(2+4) 10 +(3+9) 22 +…..108
+(11+121) 240

3. 2, 4, 10, 22, 42, 72, …

Jawab : 108
Pola irama bilangan di atas adalah {n1}, {n1 + 1 + 12}, {n2 + 2 +22}, {n +
3 + 32}, {n4 + 4 + 42}, {n5 + 5 + 52}, {n6 + 6 + 62}, sehingga pada titik
yang kosong yaitu 108

4. 2, 12, 42, 132, 402, …

Jawab : 1212
Pola irama bilangan tersebut adalah {n1}, {(n1+2) x 3}, {(n2 +2) x 3},
{(n3+2) x 3}, {(n4+2) x 3}, {(n5+2) x 3} sehingga pada titik yang kosong
yaitu 1212

5. 3, 3, 5, 11, 23, 43, …

Jawab : 73
Pola irama bilangan di atas adalah {n1}, {n1 - 1 + 12}, {n2 – 2 +22}, {n3 –
3 + 32}, {n4 – 4 + 42}, {n5 – 5 + 52}, {n6 – 6 + 62}, sehingga pada titik
yang kosong yaitu 73

4. PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

A. Persamaan

1. Pengertian
Persamaan adalah kalimat terbuka dalam matematika yang
memuat tanda “sama dengan ( = )”.

2. Jenis – jenis Persamaan


a.) Persamaan Linear
1.) Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Bentuk umum:

𝑎𝑥 + 𝑏 = 0

Keterangan:
𝑎 = koefisien x yang berupa konstanta
B = konstanta
X = variabel
dimana a,b Є R dan a ≠ 0.

Sifat yang berlaku pada persamaan linear satu variabel :


- Nilai persamaan tidak berubah apabila kedua ruas ditambah
atau dikurangi dan dikali atau dibagi dengan bilangan yang
sama
- Jika unsur dari persamaan dipindahkan ruasnya maka akan
berlaku penjumlahan berubah menjadi pengurangan dan
perkalian berubah menjadi pembagian.
Contoh penyelesaian:
Tentukan penyelesaian dari persamaan berikut 2x + 5 = 10!
↔ 2x + 5 = 10
↔ 2x = 10 - 5 (kedua ruas dikurangi dengan 5)
10
↔ x = (kedua ruas dibagi dengan 2)
2

Maka, x adalah 5

2.) Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)


Bentuk umum:

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0

Keterangan:
a = koefisien x
b = koefisien y
c = konstanta
x,y = variabel
dimana a,b,c Є R dan a ≠ 0, b≠0

Ada 3 cara dalam penyelesaian SPLDV, perhatikan contoh


berikut.
Soal:
Tentukan penyelesaian x dan y dari persamaan 4x – 5y = 6!
Penyelesaian:

Cara 1: Eliminasi
Yaitu menghilangkan salah satu variabel dari kedua
persamaan, yaitu mengalikan salah satu atau kedua
persamaan dengan bilangan bukan nol sehingga salah satu
koefisien variabelnya sama, kemudian dijumlahkan atau
dikurangkan kedua persamaan tersebut, sehingga :
4x – 5y = 6 │x3│12x – 15y = 18
2x + 3y = 14 │x5│10x + 15y = 70 +
22x = 88
x=4

4x – 5y = 6 │x1│ 4x – 5y = 6
2x + 3y = 14 │x2│ 4x + 6y = 28 –
–11y = –22
y= 2

jadi nilai x = 4 dan y = 2

Cara 2: Substitusi
Yaitu dengan mengubah suatu persamaan menjadi
persamaan lain yang ekuivalen, kemudian masukkan
persamaan tersebut ke persamaan lainnya, sehingga :
4x – 5y = 6 ………………(1)
2x + 3y = 14 ...……………(2)

Dari persamaan (1)


↔ 4x = 6 + 5y
6+5𝑦
↔ x= ………………(3)
4

masukkan persamaan (3) ke persamaan (2), sehingga :


↔ 2𝑥 + 3𝑦 = 14
6 + 5𝑦
↔ 2( ) + 3𝑦 = 14
4
6 + 5𝑦
↔ + 3𝑦 = 14
2
↔ 6 + 5𝑦 + 6𝑦 = 28 …..kedua ruas dikalikan 2
↔ 11𝑦 = 22 …..kedua ruas dikurangi 6
y = 2
Cara 3: Campuran/Gabungan
Yaitu menggabungkan langkah eleminasi kemudian substitusi
atau sebaliknya, sehingga :
4x – 5y = 6 ………………(1)
2x + 3y = 14 ………………(2)
- Pertama, gunakan eliminasi
4x – 5y = 6 │x1│ 4x – 5y = 6
2x + 3y = 14 │x2│ 4x + 6y = 28 –
–11y = –22
y = 2
…………………. (3)
- Kemudian gunakan substitusi
4x – 5(2) = 6
↔ 4x – 10 = 6
↔ 4x = 16
↔ x= 4
Jadi, nilai x = 4 dan y = 2

b.) Pertidaksamaan

Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menggunakan tanda <,


>,≤,≥
Dalam variabel x, pertidaksamaan linear ini memiliki 4 macam bentuk
baku sebagai berikut.
■ ax + b < 0
■ ax + b ≤ 0
■ ax + b > 0
■ ax + b ≥ 0
dengan a dan b bilangan real dan a ≠ 0
Contoh:
5 + x >10
x – 4 < 12
3x – 2 ≤ 7
2x + 6 ≥ 4
Ketidaksamaan adalah kalimat tertutup yang menggunakan tanda <,
>, ≤, ≥
Penyelesaian Pertidaksamaan adalah konstanta pengganti variabel
yang menyebabkan suatu pertidaksamaan menjadi kalimat yang
benar. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan adalah himpunan
yang memuat semua penyelesaian Pertidaksamaan linier.

Sifat-sifat pertidaksamaan :
- Suatu pertidaksamaan tidak berubah tandanya jika kedua ruas
pertidaksamaan ditambah atau dikurangi dengan bilangan
yang sama misal x > y maka x + a > y + a
- Suatu pertidaksamaan tidak berubah tandanya jika kedua ruas
dikali atau dibagi dengan bilangan positif yang sama, misalnya
x ≤ y maka a .x ≤ y. a dengan a > 0
- Suatu pertidaksamaan akan berubah tandanya jika kedua ruas
dikali atau dibagi dengan bilangan negatif yang sama misal x ≤
y maka –x a ≥ -y a (berubah tanda karena kedua ruas dikali
dengan bilangan negatif yang sama) misal x ≤ y maka (berubah
tanda karena kedua ruas dibagi dengan bilangan negatif yang
sama.)

Contoh soal :

1. Uang Amir Rp. 20.000 lebih banyak daripada uang Budi ditambah dua
kali uang Hasan. Uang Amir, Budi, dan Hasan adalah Rp. 100.000.
Selisih uang Budi dan Hasan adalah Rp. 5000. Uang Amir adalah....
A. Rp. 22.000
B. Rp. 33.000
C. Rp. 51.000
D. Rp. 67.000

Jawab : D
A = 20.000 + B + 2H
A+B+H = 100.000
Substitusikan menjadi
-2B – 3H = - 80.000

B – H = 5.000
B = H +5000
Substitusikan menjadi
-2(H +5.000) – 3H = - 80.000
H= 14.000
JADI A = 67.000

2. Dua orang ibu berbelanja pada pasar tradisional. Ibu A harus


membayar Rp 10.700,- untuk 4 bungkus mie instan dan 3 kaleng susu
kental manis. Ibu B harus harus membayar Rp 14.900,- untuk 3 bungkus
mie instan dan 5 kaleng susu kental manis. Berapakah harga
sebungkus mie instan?
A. Rp 950,-
B. Rp 800,-
C. Rp 750,-
D. Rp 700,

Jawab : B
Misal : harga mie instan = x dan harga susu kental manis = y
4x + 3y = 10.700 (x5) ➔ 20x + 15y = 53.500
3x + 5y = 14.900 (x3) ➔ 9x + 15y = 44.700 -
11x = 8. 800
x = 800
3. Jika x = y = 2z dan x.y.z = 256, maka x sama dengan.......
A. 2
B. 4
C. 8
D. 16

Jawab : C
x = y = 2z
x.y.z = 256
x.x.1/2 x = 256
x3 = 512
x=8

4. Ani, Nia, dan Ina pergi bersama – sama ke toko buah. Ani membeli 2
kg apel, 2 kg anggur, dan I kg jeruk dengan harga Rp 67.000,00. Nia
membeli 3 kg apel, 1 kg anggur, dan I kg jeruk dengan harga Rp
61.000,00. Ina membeli 1 kg apel, 3 kg anggur, dan 2 kg jeruk dengan
harga Rp 80.000,00. Harga 1 kg apel, 1 kg anggur, dan 4 kg jeruk
seluruhnya adalah ….
A. Rp 37.000,00
B. Rp 44.000,00
C. Rp 51.000,00
D. Rp 55.000,00

Jawab : C
2a+2b+c= 67.000
3a+b+c= 61.000 +
5a+3b+2c=128.000..........(1)
5a+3b+2c=128.000
a+3b+2c= 80.000 +
a= 12.000

maka b= 19.000 dan c=5.000


jadi a+ b+4c = 12.000 + 19.000 + 5.000x4 = 51.000

5. Jika x = 3 dan (x-y)2 = 4, maka nilai y adalah...


A. -5
B. -1
C. 5
D. 4

Jawab : C
(x-y)2 = 4
(3-y)2 = 4
Maka 3-y = ± 2
y = 1 atau y = 5

5. GEOMETRI

A. Garis dan Sudut

1. Garis
Garis merupakan bangun paling sederhana dalam geometri,
karena garis adalah bangun berdimensi satu. Garis terbentuk dari
dua titik.
a. Garis sejajar
Garis sejajar adalah garis – garis yang terletak pada suatu
bidang datar dan tidak akan bertemu maupun berpotongan
jika garis tersebut diperpanjang sampai tak berhingga.
Perhatikan contoh
A B
C D
Dua garis di atas merupakan garis sejajar, dinotasikan dengan “
// “.

b. Garis berpotongan
Garis berpotongan adalah garis – garis yang terletak dalam
suatu bidang datar dan mempunyai suatu titik temu atau titik
potong.
Contoh:

Titik O merupakan titik potong kedua garis.

c. Garis berhimpit
Garis berhimpit adalah garis - garis yang terletak pada satu garis
lurus saja, sehingga terlihat sebagai satu garis lurus saja.

d. Garis bersilangan
Garis bersilangan adalah garis - garis yang tidak terletak pada
satu bidang datar dan t idak akan berpotongan satu sama lain
jika diperpanjang.
Perhatikan gambar berikut.
Terlihat kedua garis tidak terletak pada satu bidang datar. Garis
AC terletak pada bidang datar ABCD, sedangkan garis HF
terletak pada bidang datar EFGH.
Jika kedua garis tersebut masing-masing diperpanjang, kedua
garis tersebut tidak akan pernah bertemu. Atau dengan kata
lain, kedua garis tersebut tidak memiliki titik potong.

e. Garis vertical
Garis vertikal adalah garis yang membujur dari atas ke bawah
atau dari bawah ke atas.
f. Garis horizontal
Sedangkan garis horizontal adalah garis yang membujur dari kiri
ke kanan atau kanan ke kiri.

2. Sudut
sudut adalah daerah yang dibentuk oleh pertemuan antara dua
buah sinar atau dua buah garis lurus. Perhatikan gambar di bawah
ini.

Sudut dinotasikan dengan ” ∠ ”. Sudut di atas bisa diberi nama


dengan:
• Sudut ABC atau ∠ ABC
• Sudut CBA atau ∠ CBA
• Sudut B atau ∠B

a. Besar sudut
Besar suatu sudut dapat dinyatakan dalam suatu derajat ( ̊ ),
menit ( ‘ ), dan detik ( ‘’ ). Hubungan antara derajat, menit, dan
detik dapat dituliskan sebagai berikut.
1 ̊ = 60’
1’ = 60 ‘’
1 ̊ = 60’ x 60 ‘’ = 3600’’

b. Jenis sudut
- Sudut lancip : sudut yang besarnya kurang dari 90 ̊
- Sudut siku – siku : sudut yang besarnya 90 ̊
- Sudut tumpul : sudut yang besarnya lebih dari 90 ̊
- Sudut lurus : sudut yang besarnya 180 ̊
- Sudut reflex : sudut yang besarnya antara 180 ̊ dan 360 ̊

c. Hubungan antarsudut

1.) Sudut Berpelurus


C

A O B
Pada gambar diatas, garis AB merupakan garis lurus, sehingga
besar ∠AOB = 180 ̊. Pada garis AB, dari titik O dibuat garis
melalui titik C, sehingga terbentuk ∠AOC dan ∠COB. ∠AOC
merupakan pelurus atau suplemen dari ∠COB, begitu juga
sebaliknya. Sehingga diperoleh ∠AOC+∠COB=∠AOB.
Jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah dua sudut yang saling
berpelurus adalah 180 ̊. Sudut yang satu merupakan pelurus
dari sudut yang lain.

2.) Sudut Berpenyiku

Gambar di atas menunjukkan bahwa ∠PQR merupakan sudut


siku-siku (90 ̊). Jika pada ∠PQR ditarik garis dari titik sudut Q,
akan terbentuk dua sudut yang baru, yaitu ∠RQS dan ∠PQS.
∠RQS merupakan penyiku (komplemen) dari ∠PQS. Sehingga
∠PQS+∠RQS=∠PQR.
Jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah dua sudut yang saling
berpenyiku adalah Sudut yang satu merupakan penyiku dari
sudut yang lain.

3.) Sudut bertolak belakang

Pada gambar di atas menunjukkan garis KM dan LN saling


berpotongan di titik O. Dua buah sudut yang letaknya saling
membelakangi disebut dengan dua sudut yang saling
bertolak belakang, sehingga diperoleh ∠KON bertolak
belakang dengan ∠LOM dan ∠NOM bertolak belakang
dengan ∠KOL.

d. Hubungan antarsudut jika dua garis sejajar dipotong oleh garis


lain

P 1 2
4 3
a

Q 1 2

4 3 b

L
Pada gambar diatas menunjukkan bahwa garis M//garis N
dan dipotong oleh garis L. Titik potong garis L terhadap garis a
dan b berturut-turut di titik P dan titik Q.
• Pada gambar tampak bahwa ∠P1 dan Q1 menghadap
pada arah yang sama. Demikian juga ∠P2 dan ∠Q2, ∠P3
dan ∠Q3, serta ∠P4 dan ∠Q4. Sudut-sudut yang demikian
disebut dengan sudut sehadap. Dan sudut sehadap
besarnya sama. Jika dua garis yang sejajar dipotong oleh
garis lain, maka akan terbentuk empat pasang sudut
sehadap yang besarnya sama.
• Pada gambar juga terlihat bahwa ∠P3=∠Q1 dan ∠P2=∠Q4.
Pasangan sudut ini dinamakan sudut dalam
berseberangan.
• Perhatikan pasangan ∠P1 dan ∠Q3, dan pasangan ∠P2
dan ∠Q4. Pasangan sudut ini dinamakan sudut luar
berseberangan, dimana pasangan-pasangan sudut
tersebut besarnya sama.
• Pasangan ∠P3 dan ∠Q2, dan pasangan ∠P4 dan ∠Q1
adalah sudut – sudut dalam sepihak. Dimana ∠P3 + ∠Q2 =
180 derajat.
• Pasangan ∠P2 dan ∠Q3, dan pasangan ∠P1 dan ∠Q4
adalah sudut – sudut luar sepihak. Dimana ∠P2 + ∠Q3 = 180
derajat.
B. Bangun Datar

1. Segitiga

Keliling (K) = a + b + c

a b Luas (L) = ½ x alas x t

Selain itu berlaku juga rumus Phytagoras:

2. Persegi

K = 4 x sisi (4s)

L = s x s (s2)

3. Persegi panjang
𝐾 =2(𝑝 +𝑙)
𝐿=𝑝 × 𝑙

4. Jajargenjang

𝐾 =2(𝑎 +𝑏)
𝐿=𝑎 × 𝑡

5. Belah ketupat

𝐾 = 4𝑠
1
𝐿= × 𝑑1 × 𝑑2
2

6. Trapesium

𝐾 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑖


1
𝐿= × (𝑎 + 𝑏) × 𝑡
2

7. Lingkaran

𝐾 = 2𝜋𝑑
d
𝐿 = 𝜋𝑟 2

r = ½d
C. Bangun Ruang

1. Kubus

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑟 3

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 = 6𝑟 2

2. Balok

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
t 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 = 2 ((𝑝 × 𝑙) + (𝑝 × 𝑡) + (𝑙 × 𝑡))

3. Tabung

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡 = 𝜋𝑟 2 𝑡

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 = 2𝜋𝑟 2 + 2𝜋𝑑𝑡

4. Kerucut
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝜋𝑟 2 𝑡
3
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 = 𝜋𝑟 2 + 𝜋𝑟𝑠
5. Bola

4
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝜋𝑟 3
3
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 = 4𝜋𝑟 2

Contoh soal :

1. Sebuah kotak berisikan 80 balok, sebagian terbuat dari kayu dan


sebagian lagi terbuat dari plastik. Tiap balok diwarnai dengan warna
merah atau hijau. Jika 48 balok terbuat dari kayu dan 32 balok
berwarna merah, berapakah jumlah terbesar balok plastik hijau yang
mungkin?
a. 8 d. 32
b. 16
c. 24

Jawab : d
Balok hijau = 48
Balok plastic = 80 – 48 = 32
Jumlah terbesar balok plastic hijau = 32

2. Sebuah persegi panjang memiliki panjang 48 cm dan lebar 32 cm,


persegi panjang tersebut bisa ditutupi dengan sempurna oleh persegi
persegi kecil dengan ukuran 4 cm x 4cm Berapa banyaknya persegi
yang digunakan untuk menutupi persegi panjang tersebut?
a. 50 d. 100
b. 69
c. 96

Jawab : c
Persegi panjang = 48 cm x 32 cm
Persegi = 4 cm x 4cm
Banyaknya persegi = (48/4) x (32/4) = 12 x 8 = 96

3. Sebuah drum berisi minyak 2/5 bagian. Apabila kedalam drum


dituangkan 2 liter minyak maka drum itu menjadi 1/2 bagian. Kapasitas
drum tersebut adalah …. liter.

a. 10 d. 20
b. 14
c. 16

Jawab : d
Misalkan: Volume drum = V
Maka, berdasarkan soal dapat dibentuk:
2/5V + 2 = 1/2V
1/10V = 2
V = 20 liter

4. Dua buah lingkaran masing masing memiliki diameter sepanjang 40 cm


dan 10 cm. Berapa selisih luas kedua lingkaran (π = 3,14) ?
a. 2826 d. 942,5
b. 4710
c. 1177,5

Jawab : c
cara cepat.
Selisih luas = π r12 - π r22
= π (r12 - r22 ) -- merupakan selisih kuadrat
= 3,14 (20 + 5) (20 - 5)
=1177,5

5. Sebuah lantai kolam berbentuk persegi panjang dilapisi dengan ubin


yang berukuran 10 cm x 20 cm . Jika ubin-ubin ini tidak dipotong dan
tidak saling bertindihan, lantai tersebut tidak mungkin berukuran …
a. 40 x 90 d. 70x110
b. 60 x 90
c. 80 x 80

Jawab : d
Ubin 10 x 20 cm
Maka panjang lantai kolam 10x, lebar = 20y
Yang tdak memungkinkan = 70 x 110

6. ARITMATIKA SOSIAL
A. Harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi
Seorang pedagang membeli barang dari pabrik untuk dijual lagi
dipasar. Harga barang dari pabrik disebut modal atau harga pembelian
sedangkan harga dari hasil penjualan barang disebut harga penjualan.
Dalam perdagangan sering terjadi dua kemungkinan yaitu pedagan
mendapat untung dan rugi.
✓ Untung
Untuk memahami pengertian untung perhatikan contoh berikut:
Pak Umar membeli sebidang tanah dengan harga Rp 10.000.000,-
kemudian karena ada suatu leperluan pak Umar menjual kembali sawah
tersebut dengan harga Rp 11.500.000,-.
Ternyata harga penjualan lebih besar dibanding harga pembelian, berarti
pak Umar mendapat untung.
Selisih harga penjualan dengan harga pembelian
=Rp 11.500.000,- – Rp 10.000.000,-
=Rp 1.500.000,-
Jadi Pak Umar mendapatkan untung sebesar Rp 1.500.000,-
Berdasarkan contoh diatas, maka dapat ditarik kesimpulan:
“Penjual dikatakan untung jika jika harga penjualan lebih besar dibanding
dengan harga pembelian.”

Untung = harga jual – harga beli

✓ Rugi
Ruri membeli radio bekas dengan harga Rp 150.000,- radio itu diperbaiki
dan menghabiskan biaya Rp 30.000,- kemudian Ruri menjual radio itu dan
terjual dengan harga Rp 160.000,-
Modal (harga pembelian) = Rp 150.000,- + Rp 30.000,-
= Rp 180.000,-
Harga penjualan = Rp 160.000,-
Ternyata harga jual lebih rendah dari pada harga harga pembelian, jadi
Ruri mengalami rugi.
Selisih harga pembelian dan harga penjualan:
=Rp 180.000,- – Rp 160.000,-
=RP 20.000,-
“Berdasarkan uraian diatas penjual dikatakan rugi jika harga penjualan
lebih rendah dibanding harga pembelian.”

Rugi = harga beli – harga jual

✓ Harga pembelian dan harga penjualan


Telah dikemukakan bahwa besar keuntungan atau kerugian dapat
dihitung jika harga penjualan dan harga pembelian telah diketahui.
Besar keuntungan dirumuskan:

Untung =harga jual – harga beli


Maka dapat diturunkan dua rumus yaitu:
1. Harga jual = harga beli + Untung
2. Harga beli = harga jual – harga untung

Besar kerugian dirumuskan:


Rugi = harga beli – harga jual

Maka dapat diturunkan rumus:


1. Harga beli = harga jual + Rugi
2. Harga jual = harga beli – Rugi

B. Persentase untung dan rugi


✓ Menentukan Persentase Untung atau Rugi
Pada persentase untung berarti untung dibanding dengan harga
pembelian, dan persentase rugi berarti rugi dibanding harga pembelian.
Untung
Persentase Untung= X 100 %Harga beli
Rugi
Persentase Rugi = X 100 %Harga beli
Contoh:
a). Seorang bapak membeli sebuah mobil seharga Rp 50.000.000, karena
sudah bosan dengan mobil tersebut maka mobil tersebut dijual dengan
harga Rp 45.000.000,.Tentukan persentase kerugiannya!
Jawab:
Harga beli Rp 50.000.000
Harga jual Rp 45.000.000
Rugi = Rp 50.000.000 – Rp 45.000.000
= Rp 5.000.000
Rp 5.000.000
Rp 50.000.000
= Rp 10 %
Jadi besar persentase kerugiannya adalah 10 %.

b). Seorang pedagang membeli gula 5 kg dengan harga Rp 35.000,


kemudian dijual dengan harga Rp 45.000, Berapakah besar persentase
keuntungan pedagang tersebut?
Jawab:
Harga beli Rp 35.000,
Harga jual Rp 45.000,
Untung = Rp 45.000 – Rp 35.000
= Rp 10.000
Rp 10.000
Rp 35.000
= 28,7 %
Jadi persentase keuntungan adalah 28,7 %

2. Menentukan harga pembelian atau harga penjualan berdasarkan


persentase untung atau rugi
Contoh:
Seorang pedagang membeli ikan seharga Rp 50.000 / ekor. Jika pedagang
tersebut menghendaki untung 20 % berapa rupiahkah ikan tersebut harus
dijual?
Jawab:
Harga beli Rp 50.000
Untung 20 % dari harga beli = = Rp 10.000
Harga jual = harga beli + untung
=Rp 50.000 +Rp 10.000
=Rp 60.000
Jadi pedagang itu harus menjual dengan harga Rp 60.000
Persentase untung atau rugi selalu dibandingkan terhadap harga pembelian
(modal), kecuali ada keterangan lain.
Persentase Untung =
Persentase Rugi =
Hb = harga pembelian

C. Rabat(diskon), bruto, tara, dan neto


✓ Rabat
Rabat adalah potongan harga atau lebih dikenal dengan diskon.
Contoh:
Sebuah toko memberikan diskon 15 %, budi membeli sebuah rice cooker
dengan harga Rp 420.000. berapakah harga yang harus dibayar budi?
Jawab:
Harga sebelum diskon = Rp 420.000
Potongan harga = 15 % x Rp 420.000 = Rp 63.000
Harga setelah diskon = Rp 420.000 – Rp 63.000 = Rp 375. 000
Jadi budi harus membayar Rp 375.000
Berdasarkan contoh diatas dapat diperoleh rumus:

Harga bersih = harga kotor – Rabat (diskon)

Harga kotor adalah harga sebelum didiskon


Harga bersih adalah harga setelah didiskon

✓ Bruto, Tara, dan Neto


Dalam sebuah karung yang berisi pupuk tertera tulisan berat bersih 50 kg
sedangkan berat kotor 0,08 kg, maka berat seluruhnya = 50kg +
0,08kg=50,8kg.
Berat karung dan pupuk yaitu 50,8 kg disebut bruto(berat kotor)
Berar karung 0,08 kg disebut disebut tara
Berat pupuk 50 kg disebut berat neto ( berat bersih)
Jadi hubungan bruto, tara, dan neto adalah:
Neto = Bruto – Tara
Jika diketahui persen tara dan bruto maka untuk mencari tara digunakan
rumus:
Tara = Persen Tara x Bruto
Untuk setiap pembelian yang mendapat potongan berat(tara) dapat
dirumuskan:
Harga bersih = neto x harga persatuan berat
D. Bunga tabungan dan pajak
✓ Bunga tabungan (Bunga Tunggal)
Jika kita menyimpan uang dibank jumlah uang kita akan bertambah, hal itu
terjadi karena kita mendapatkan bunga dari bank. Jenis bunga tabungan
yang akan kita pelajari adalah bunga tunggal, artinya yang mendapat
bunga hanya modalnya saja, sedangkan bunganya tidak akan berbunga
lagi. Apabila bunganya turut berbunga maka jenis bunga tersebut disebut
bunga majemuk.
Contoh:
Rio menabung dibank sebesar Rp 75.000 dengan bunga 12% per tahun.
Hitung jumlah uang rio setelah enam bulan.
Jawab:
Besar modal (uang tabungan) = Rp 75.000
Bunga 1 tahun 12 % =
= Bunga 6 bulan = Rp 4500

Jadi jumlah uang Rio setelah disimpan selama enam bulan menjadi:
= Rp 75.000 + Rp 4500
= Rp 79.500

Dari contoh tersebut dapat disimpulkan


Bunga 1 tahun = persen bunga x modal
Bunga n bulan = x persen bunga x modal = x bunga 1 tahun
Persen bunga selalu dinyatakan untuk 1 tahun, kecuali jika ada keterangan
lain pada soal.

✓ Pajak
Pajak adalah statu kewajiban dari masyarakat untuk menyerahkan
sebagian kekayaannya pada negara menurut peraturan yan di tetapkan
oleh negara. Pegawai tetap maupun swasta negeri dikenakan pajak dari
penghasilan kena pajak yang disebut pajak penghasilan (PPh). Sedangkan
barang atau belanjaan dari pabrik, dealer, grosor, atau toko maka harga
barangnya dikenakan pajak yang disebut pajak pertambahan nilai (PPN).
Contoh:
Seorang ibu mendapat gaji sebulan sebesar Rp 1.000.000 dengan
penghasilan tidak kena pajak Rp 400.000. jira besar pajak penghasilan (PPh)
adalah 10 % berapakah gaji yang diterima ibu tersebut?
Jawab:
Diketahui: Pesar penghasilan Rp 1.000.000
Penghasilan tidak kena pajak Rp 400.000
Pengahasilan kena pajak = Rp 1.000.000 – Rp 400.000
= Rp 600.000
Pajak penghasilan 10 %
Ditanya: gaji yang diterima ibu tersebut
Jawab:
Besar pajak penghasilan = 10 % x Rp 600.000
= x Rp 600.000
= Rp 60.000
Jadi besar gaji yang diterima ibu tersebut adalah
= Rp 1.000.000 – Rp 60.000
= Rp 940.000

Contoh soal :

1. Ahmad membeli sepeda motor dengan harga Rp 15.000.000 dengan


pajaknya 10 %, setelah beberapa tahun Ahmad menjual motor
tersebut dengan harga Rp 11.500.000. berapakah kerugian yang
diderita Ahmad?

Jawab :
Diketahui: harga beli Rp 15.000.000
Pajak 10 % = 10 % x 15.000.000 = Rp 500.000
Harga jual Rp 11.500.000
Ditanya: kerugian?
Jawab:
Besar modal ( harga beli + pajak) = Rp 15.000.000 + Rp 500.000
= Rp 15.500.000
Rugi = Rp 15.500.000 – Rp 11.500.000
= Rp 4.000.000
Jadi kerugian yang diderita Ahmad adalah Rp 4.000.000.

2. Dalam sebuah toko terdapat diskonan, baju dengan harga Rp 40.000


didiskon 10 %, celana seharga Rp 70.000 didiskon 15 %, topi seharga
20.000 didiskon 5 %, tas seharga 35.000 didiskon 5 %, dan kaos seharga
Rp 55.000 didiskon 25 %. Jika Yuda ingin berbelanja dengan
menghabiskan uang antara Rp 130.000 s/d Rp 150.000 maka barang
apa saja yang akan Yuda beli?

Jawab :
Harga baju Rp 40.000, diskon 10 %
Harga celana Rp 70.000, diskon 15 %
Harga topi Rp 20.000, diskon 5 %
Harga tas Rp 35.000,diskon 5 %
Harga kaos Rp 55.000,diskon 15 %
Uang belanja Rp 130.000 s/d Rp 150.000
Ditanya: Barang apa saja yang bisa dibeli Yuda?
Jawab:
Harga setelah didiskon:
Baju = 40.000 – (10 % x Rp 40.000) = 40.000 – 4000 = 36.000
Celana = 70.000 – (15% x Rp 70.000) = Rp 64.500
Topi = 20.000 – (5 % x Rp 20.000) = Rp 19.000
Tas = Rp 35.000 – ( 5 % x Rp 35.000) = Rp 33.250
Kaos = Rp 55.000 – (15 % x Rp 55.000) = Rp 41.250
Jadi barang yang dapat dibeli Yuda adalah
Celana, tas, kaos
Baju, celana, tas
Baju, celana, kaos

3. Seorang pedagang membeli telur 10 kg dengan harga Rp 120.000,


kemudian telur itu dijual denan harga Rp12.500/kg. Berapakah
keuntungan pedagang tersebut?

Jawab :
harga beli 10 kg telur Rp 120.000
Harga jual 1 kg telur Rp 12.500
Ditanya: keuntungan pedagang?
Jawab:
Untung = Harga Jual – Harga Beli
Harga jual = 10 x Rp 12.500
= Rp 125.000
Untung = Rp 125.000 – Rp 120.000
= Rp 5.000
Jadi pedagang itu mendapat keuntungan Rp 5000
➢ Kemampuan Figural
1. LOGIKA GAMBAR

Logika gambar merupakan tes psikologi yang bertujuan mengukur


kecerdasan seseorang dalam hal dimensi keruangan (space).

✓ Cara mengerjakan soal logika gambar :

1. Dalam soal logika gambar, ada suatu pola yang harus kita temukan.
Setelah polanya ditemukan, maka dengan mudah akan terjawab
soalnya.
2. Konsentrasi itu sangat penting.
3. Rajin mengerjakan soal logika gambar, karena biasanya polanya hampir
mirip cuman ada variasi di gambar.

Contoh soal :

1. Tentukan bayangan dari gambar di bawah ini!

Jawaban: D
2.

Jawab : a

3.

Jawab : b
4.

Jawab : b

5. Manakah gambar yang tidak sesuai dengan yang lainnya?

Jawab: B
➢ Kemampuan Berpikir Logis dan Analitis
1. PENARIKAN KESIMPULAN
✓ Pernyataan adalah kalimat yang mengandung nilai benar atau salah tetapi
tidak sekaligus kedua-duanya.

Contoh :
a. Hasil kali 5 dan 4 adalah 20
b. Semua unggas dapat terbang
c. Ada bilangan prima yang genap
Contoh a dan c adalah pernyataan yang bernilai benar, sedangkan b
penyataan yang bernilai salah.
Contoh kalimat yang bukan pernyataan :
a. Semoga nanti engkau naik kelas
b. Tolong tutupkan pintu itu
c. Apakah ali sudah makan ?

Suatu pernyataan dinotasikan dengan huruf kecil seperti p, q, r dsb.


Misalnya :
P : Semua bilangan prima adalah ganjil
q : Jakarta ibukota Indonesia

Ada 2 dasar untuk menentukan nilai kebenaran suatun pernyataan yaitu :


a. Dasar empiris : jka nilai kebenaran ditentukan dengan pengamatan pada
saat tertentu. Contoh :
* Rambut adik panjang
* Besok pagi cuaca cerah
b. Dasar tidak empiris : jka nilai kebenaran ditentukan menurut kaidah atau
hukum tertentu. Jadi nilai mutlak tidak terikat oleh waktu dan tempat.
Contoh :
* Jumlah sudut dalam segitiga adalah 1800
* Tugu muda terletak di kota Semarang

✓ Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai


kebenaraanya. Ciri dasar kalimat terbuka adalah adanya peubah atau
variabel.
Contoh :
a. 2x + 3 = 9
b. 5 + n adalah bilangan prima
c. Kota A adalah ibukota provinsi jawa tengah
✓ Ingkaran dari pernyataan Ingkaran atau negasi dari suatu pernyataan adalah
pernyataan yang mengingkari pernyataan semula.
Ingkaran dari pernyataan p dinotasikan ~ p dibaca “ bukan p” atau “tidak p”.
Tabel kebenarannya sbb :
P ~P
B S
S B
Contoh :
a. p : Ayah pergi ke pasar
~ p : Ayah tidak pergi ke pasar
b. q : 2 + 5 < 10
~ q : 2 + 5 > 10

✓ PENARIKAN KESIMPULAN
Argumen adalah serangkaian pernyataan yang mempunyai ungkapan
penarikan kesimpulan. Suatu argumen terdiri dari 2 kelompok pernyataan
yaitu kelompok premis dan kelompok konklusi.
Contoh :
Premis 1 : Jika adik rajin belajar maka naik kelas
Premis 2 : Jika adik naik kelas maka Ibu senang
Premis 3 : Adik rajin belajar

Konklusi : Ibu senang

Suatu argumen dikatakan sah atau valid jika untuk semua kemungkinan nilai
kebenaran premis-premisnya mendapatkan konklusi yang benar pula.

Ada 3 dasar penarikan kesimpulan yaitu :

1. Modus Ponens Kerangka penarikan modus ponens sebagai berikut :


Premis 1 : p -> q
Premis 2 : p

Konklusi : q

2. Modus Tollens Kerangka penarikan kesimpulan dengan dasar modus tollens


sbb :
Premis 1 : p -> q
Premis 2 : ~ q

Konklusi : ~ p
3. Silogisme Kerangka penarikan kesimpulan dengan metode silogisme sbb :
Premis 1 : p -> q
Premis 2 : q -> r

Konklusi : p -> r

Contoh :
Tentukan konklusi dari argumen-argumen berikut ini :
1. Premis 1 : Jika sakit maka ibu minum obat Premis 2 : Ibu sakit
Konklusinya : Ibu minum obat
2. Premis 1 : Jika mesinnya rusak maka mobil itu tidak dapat bergerak Premis 2
: Mobil itu dapat bergerak
Konklusinya : Mesin mobil itu tidak rusak
3. Premis 1 : Jika BBM naik maka ongkos bis naik Premis 2 : Jika ongkos bis naik
maka uang saku naik
Konklusinya : Jika BBM naik maka uang saku naik

Contoh soal :
1. Pada hari sabtu, Abdullah selalu pergi ke pasar berbelanja, Tyo
menjaga rumah. Pada hari jumat, Abdullah selalu pergi ke masjid,
begitu juga dengan Tyo. Hari ini Abdullah tidak pergi. Kesimpulan yang
tepat....
A. Tyo tidak pergi juga
B. Hari ini bukan Jumat dan Sabtu
C. Hari ini adalah Minggu
D. Hari ini jatahnya Tyo pergi

Jawab: B
Abdullah hanya pergi pada hari sabtu dan jumat

2. Dosen-dosen STAN sekarang harus datang tepat waktu sesuai


dengan perintah direktur yang baru. Kesimpulan yang tepat dari
keterangan di atas adalah ...
A. Pada masa direktur lama, dosen banyak yang terlambat.
B. Sebelum masa direktur baru, mungkin ada dosen yang datang tidak
tepat waktu.
C. Pada masa direktur baru, tidak ada yang datang terlambat.
D. Dulu banyak dosen yang datang tepat waktu

Jawab : B
Karena direktur baru, dosen harus datang tepat waktu. Jadi masih
mungkin kalau sebelum direktur baru dosen ada yang tidak tepat waktu
3. Ada pedagang yang giat bekerja. Kebanyakan pedagang memiliki
toko yang luas
A. Pedagang yang memiliki toko luas harus giat bekerja
B. Ada pedagang yang memiliki toko luas dan giat bekerja
C. Pedagang yang giat bekerja adalah yang memiliki toko luas
D. Kesimpulan a,b,c salah

Jawab: B
Ada yang giat bekerja karena tokonya luas.

4. Gedung E kampus STAN lebih tinggi daripada gedung A.


Gedung C tidak lebih rendah daripada gedung A. Jadi, ...
A. Gedung A mungkin lebih tinggi daripada gedung C.
B. Gedung E yang paling tinggi.
C. Gedung E mungkin lebih tinggi daripada gedung C.
D. Gedung A merupakan gedung yang paling rendah.

Jawaban: C
Karena C belum tentu lebih tinggi dari E

5. Rio lebih berat daripada Frenda. Farid lebih ringan daripada Azis.
Frenda lebih berat daripada Andi.Farid beratnya sama dengan
Frenda. Manakah kesimpulan yang benar?
A. Azis paling berat.
B. Andi lebih ringan daripada Farid.
C. Rio lebih berat daripada Azis.
D. Frenda lebih berat daripada Azis

jawab: B
Andi<Frenda,Farid,<Aziz,Rio

Anda mungkin juga menyukai