Anda di halaman 1dari 60

1

Daftar Isi

Bab 1 : Tes Kompetensi Dasar BUMN............................................................................................ 3


A. Tes Kemampuan Verbal ......................................................................................................... 3
1. Tes Sinonim .............................................................................................................................. 3
1. Tes Antonim ....................................................................................................................... 11
2. Tes Analogi......................................................................................................................... 17
3. Tes Perbendaharaan Kata ............................................................................................ 20
4. Pemahaman Wacana ................................................................................................... 23
B. Tes Kemampuan Kuantitatif ................................................................................................. 25
1. Pola Bilangan........................................................................................................................ 25
2. Deret Bilangan ..................................................................................................................... 27
3. Perbandingan ...................................................................................................................... 29
4. Aritmatika Sosial ................................................................................................................... 36
C. Tes Kemampuan Penalaran................................................................................................ 43
1. Penalaran Logis.................................................................................................................... 43
2. Penalaran Analitis................................................................................................................ 50
3. Penalaran Gambar ............................................................................................................ 55
3

Bab 1 : Tes Kompetensi Dasar BUMN

A. Tes Kemampuan Verbal


1. Tes Sinonim
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki
arti atau pengertian yang sama atau mirip. Ujian ini ditujukan untuk mengukur
kewaspadaan, wawasan, dan kecermatan terhadap suatu indikasi yang sama atau
mirip. Untuk menghadapi ujian di bagian ini, pahami kata serapan dari berbagai bahasa
baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Selain menggunakan bahasa asing, soal
jenis ini juga menggunakan berbagai istilah dalam dunia teknik, kedokteran, sains,
pertanian, dan sebagainya.

➢ Cara mengerjakan soal sinonim


1. Apabila kata yang terdapat pada soal adalah kata serapan, kembalikan kata
tersebut ke bahasa aslinya, kemudian artikan. Contoh :
▪ Kiper ➔ keeper
▪ Kreasi ➔ creation
▪ Lanskap ➔ landscape
▪ Inflasi ➔ inflation

2. Pahami makna awalan (prefiks) dan akhiran (sufiks) kata.


Prefiks (awalan) Sufiks (akhiran)
Tanpa perubahan : ektomi
Akhiran -ektomi dalam ilmu kedokteran
1. a-, ab-, abs- ➔ ”dari”, “menyimpang
berarti “membuang”
dari”, “menjauhkan dari” Ex: Adenektomi – operasi bedah untuk
mengangkat sebuah kelenjar
2. a-, an- ➔”tidak”, “bukan”,“tanpa”
3. am-, amb-➔”sekeliling”, “keduanya” isme
Akhiran ini menandakan suatu faham
4. ana-, an- ➔”ke atas”, “ke belakang”,
atau ajaran atau kepercayaan.
“terbalik” Beberapa agama yang bersumber
kepada kepercayaan tertentu memiliki
5. ante- ➔”sebelum”, “depan”
sufiks -isme. Hal-hal yang memiliki akhiran
6. anti-, ant- ➔”bertentangan dengan” -isme:
4

7. apo- ➔”lepas”, “terpisah”, 1. Agama (Buddhisme, Yudaisme,


Mormonisme)
“berhubungan dengan”
2. Doktrin atau filosofi (pasifisme,
8. aut-, auto- ➔”sendiri”, “bertindak olimpisme, nihilisme, dll)
3. Teori yang dikembangkan oleh orang
sendiri”
tertentu (Marxisme, Maoisme, Leninisme)
9. bi- ➔”pada kedua sisi”, “dua” 4. Gerakan politis (feminisme,
egalitarianisme, dll)
10. de- ➔”memindahkan”,
5. Gerakan artistik (kubisme, anamorfisme,
“mengurangi” dll)
6. Karakteristik, kualitas, atau bersumber
11. di-➔”dua kali”,“mengandung
dari (nasionalisme, heroisme, dll)
dua…” 7. dll
12. dia- ➔”melalui”, “melintas”
logi
13. dis- ➔”ketiadaan”, “tidak” Sufiks -logi berasal dari bahasa Yunani (-
logia) yang kemudian diserap oleh
14. em-, en- ➔”dalam”, “di dalam”
bahasa Latin -logia. Penggunaannya
15. endo- ➔”di dalam” kemudian dipopulerkan lewat bahasa
Perancis (-logie) dan
16. dll
kemudian bahasa Inggris (-logy). Akhiran
ini dapat memiliki arti sebagai berikut:
1. akhiran sebagai pembentuk nama ilmu
atau pengetahuan (misalnya teologi atau
Dengan perubahan :
sosiologi)
1. ad-, ac-, ad-, ak- ➔”ke”, “berdekatan 2. akhiran yang berhubungan dengan
tulisan atau kumpulan tulisan (misalnya
dengan”, “melekat pada”
eulogi atau
2. cata-, kata- ➔”bawah”, “sesuai trilogi)
dengan”
oskopi
3. co-, com-, con-, ko-, kom-, kon- Istilah kedokteran berakhiran -oskopi
diturunkan dari endoskopi yang berarti
➔”dengan”, “bersama-sama”,
“melihat ke dalam” yang mengacu ke
“berhubungan dengan” proses melihat ke dalam tubuh manusia
untuk berbagai keperluan
4. contra-, kontra- ➔”menentang”,
medis.
“berlawanan” 1. Bronkoskopi - saluran pernapasan
bawah
5. ec-, eco- , ek-, eko- ➔”lingkungan
2. Sitoskopi - saluran kandung kemih
hidup” 3. Thorakoskopi dan mediastinoskopi -
organ di dalam dada
6. ex-, eks- ➔”sebelah luar”,
“mengeluarkan” grafi
Sufiks -grafi berasal dari bahasa Yunani -
7. exo-, ex-, ekso-, eks- ➔”di luar”
graphia, dari kata graphein, “menulis”
8. extra-, ekstra- ➔”di luar” yang
kemudian diserap oleh bahasa Latin
9. hexa-, heksa- ➔”enam”,
menjadi -graphia. Penggunaannya
“mengandung enam” kemudian
5

10. hyper-, hiper- ➔”di atas”, “lewat”, dipopulerkan lewat bahasa Perancis (-
graphie) dan kemudian bahasa Inggris (-
“super”
graphy).
11. dll Akhiran ini dapat memiliki arti
1. Tulisan atau salinan yang dibuat
dengan cara atau proses tertentu
Penyerapan dengan penerjemahan :
2. Tulisan mengenai bidang studi / subyek
1. a- ➔tak- tertentu
Contoh: asymetric ? tak simetri
2. ante- ➔ purba-
Contoh: antedate ? purbatanggal
3. anti- ➔ prati- Otomi
Akhiran “-otomi” dalam ilmu kedokteran
Contoh: antibiotics ? pratirasa
umumnya berarti “memotong” atau
4. auto- ➔ swa- “memisahkan”
Contoh : Zootomi - operasi/irisan yang
Contoh: autobiography ? swariwayat
dilakukan pada hewan
5. de- ➔ awa-
Contoh: demultiplexing?
awapemultipleksan
6. bi- ➔ dwi-,
Contoh: bilingual ? dwibahasa
7. inter- ➔ antar-,
Contoh: international ? antarbangsa
8. dll

3. Perbanyak literasi! Berikut adalah kumpulan sinonim berserta persamaan


katanya.

Abrasi = Pengikisan Gongseng = Sangrai Naratif = Terinci


Nir = Tidak
Absah = Sah Grasi = Pengampunan
Nisbi = Relatif
Absolut = Mutlak hukuman Niscaya = Pasti
Norma = kebiasaan
Absurd = Janggal dari presiden
Nuansa = Perbedaan
Acum = Rujukan Green belt = Jalur hijau makna
Omnivora = Hewan
Ad interim = Sementara Harmonis = Serasi
pemakan daging
Adjektiva = Kata sifat Harta benda = Mal dan tumbuh-tumbuhan
Opas = Pesuruh
Afeksi = Kasih sayang Hayati = Hidup
Oral = Berkaitan dengan
Agresi = Serangan Hedonisme = Hura-hura mulut
Orisinil = Asli
Agunan = Jaminan Hegemoni = Intervensi
Ortodok = Konservatif
6

Ahli = Pakar Hepotenusa = Sisi miring Otodidak = Belajar sendiri


Oval = Bulat telur
Akselerasi = Percepatan Herbi = Berhubungan
Pangkas = Potong
Akurat = Seksama dengan Paparan = Gambaran
Paradigma = Kerangka
Almanak = Penanggalan tumbuh-tumbuhan
berpikir
Ambiguitas = Bermakna Heroisme = Jiwa Paradoks = Lawan asas
Paradoksal = Kontras
ganda kepahlawanan
Paras = Wajah
Andal = Tangguh Heterogen = Tidak sejenis Paripurna = Sempurna
Partikelir = Swasta
Anemia = Kurang darah Higienis = Bersih
Paseban = Penghadapan
Anggaran = Aturan Hiperbola = Berlebihan Pedagogi = Pengajaran
Pedoman = Panduan
Anjung = Panggung Holistik = Keseluruhan
Pembatasan = Restriksi
Antagonis = Berlawanan Homogen = Sejenis Pemugaran = Perbaikan
Pencerahan = Kesadaran
Anulir = Abolisi Huma = Lahan
Perdeo = Gratis
Api = Barah Humanisme = Perforasi = Perlubangan
Perlop = Cuti
Aplikasi = Pelaksanaan Kemanusiaan
Pingsan = Kelenger
Arogan = Sombong Identitas = Bukti diri Pioner = Perintis
Plagiator = Penjiplak
Artis = Seniman Imbas = Efek
Planning = Rencana
Asa = Harapan Imbasan = Isapan Poly = Banyak
Preman = Partikelir
Asterik = Tanda bintang Implikasi = Akibat
Premi = Iuran
Asumsi = Anggapan Implisit = Tersirat pertanggungan
asuransi
Bahari = Laut Impulsif = Spontan
Preposisi = Kata depan
Bahtera = Perahu Indolen = Lesu Prestise = Martabat
Pretensi = Pura-pura
Bala = Bencana Infiltrasi = Penyusupan
Primer = Utama
Bandela = Peti kemas Inheren = Melekat Prominen = Kondang
Promotor = Penganjur
Barbar = Tidak beradab Injeksi = Suntik
Prosedur = Mekanisme
Berdikari = Mandiri Inovasi = Penemuan Proteksi = Perlindungan
Protesis = Buatan
Bergaul = Berteman Insentif = Bonus
Rabat = Potongan harga
Berongsang = Marah- Insinuasi = Sindiran Rahib = Pendeta
Ralat = Pembetulan
marah Insomnia = Tidak bisa tidur
Rambang = Acak
Berpretensi = Prasangka Inspeksi = Pemeriksaan Rancu = Kacau
Random = Secara acak
Bhineka = Berbeda-beda Insting = Naluri
Rapel = Pembayaran
Bicu = Dongkrak Instruktur = Pelatih sekaligus
Rapuh = Ringkih
Biologi = Hayati Instrumental = Fragmental
Ratifikasi = Pengesahan
Bisa = Dapat Interaksi = Hubungan
Referensi = Surat
Boga = Makanan Interpelasi = Hak bertanya
keterangan
kenikmatan Intuisi = Bisikan Hati Relasi = Rekanan
7

Bonafide = Dapat Invasi = Pencaplokan Rendezvous = Pertemuan


Residu = Sisa
dipercaya Investigasi = Pemeriksaan
Restriksi = Pembatasan
Bromocorah = Residivis Ironi = Bertentangan Ringkih = Rapuh
Risi = Khawatir
Bubut = Cabut dengan
Romansa = Kisah cinta
Bukti diri = Identitas harapan Rona = Warna
Sahih = Benar
Bungalow = Pesanggrahan Iterasi = Perulangan
Sandang = Pakaian
Bura = Sembur Jajak = Telaah Sanksi = Hukuman
Sapta = Bilangan
Burkak = Cadar Jargon = Slogan
Sasana = Gelanggang
Centeng = Body guard Jeda = Jarak Selebaran = Risalah
Semboyan = Slogan
Citra = Gambaran Jemawa = Angkuh
Serebrum = Otak besar
Copyright = Hak cipta Jumantara = Awang- Seremoni = Perayaan
Serikat = Perkumpulan
Dampak = Akibat awang
Sine qua non = Harus ada
Darma = Pengabdian Kaldera = Kawah Sinkron = Sesuai
Sintesis = Buatan
Daur = Siklus Kampiun = Juara
Somasi = Gugatan
Deduksi = Konklusi Kapital = Modal Sosialisasi = Pengenalan
Spesifik = Khusus
Defleksi = Penyimpangan Kapling = Tanah yang
Sporadis = Jarang
Dehidrasi = Kehilangan sudah Stagnasi = Kemacetan
Standar = Baku
cairan tubuh dipetak-petak
Statis = Tidak aktif
Dekade = Dasa warsa Karakteristik = Ciri Stigma = Cacat
Strata = Tingkatan
Dekadensi = Kemerosotan Karat = Zat oksidasi
Strategi = Taktik
moral Karnivora = Hewan Sumbang = Tidak sinkron
Supervisi = Pengawasan
Delusi = Ilusi pemakan daging
Sutradara = Pengarah
Demagog = Tiran Kawat = Dawai adegan
Swatantra = Otonomi
Demisioner = Habis masa Kecenderungan =
Syahdan = Konon
jabatan Kesamaan Ta’aruf = Perkenalan
Tabiat = Watak
Deportasi = Pembuangan Kedap = Rapat
Talenta = Bakat
ke luar Kekeh = Gelak tawa Tandang = Lawatan
Tanggal = Lepas
negeri Kelenger = Pingsan
Tangkal = Cegah
Derivasi = Afiksasi Keletah = Genit Tanur = Perapian
Taraf = Tingkat
Deskripsi = Pelukisan Kendala = Hambatan
Target = Sasaran
Diagnosis = Penaksiran Khayalan = Imajinasi Telatah = Gerak-gerik
Tendensi =
Dialog = Obrolan Kisi-kisi = Terali
Kecenderungan
Dikotomi = Dibagi dua Klarifikasi = Penjelasan Tentatif = Belum pasti
Termin = Tahap
Dinamis = Bergerak maju Klimaks = Titik puncak
Timpang = Tak seimbang
Disharmoni = Tidak selaras Kolaborasi = Kerja sama Tiran = Diktator
8

Diskriminasi = Subordinat Kolong = Rongga di Trail = Kisi-kisi


Transedental =
Disorientasi = Salah tujuan bawah rumah
Kesinambungan
Disparitas = Perbedaan Komedi = Lawak Trobadur = Penyanyi lagu
cinta
Dispensasi = Pengecualian Kompatriot = Rekan
Vandalisme = Destruksi
Ditenggak = Ditelan bulat- senegara Ventilasi = Jendela
Verifikasi = Pembuktian
bulat Kompendium = Ringkasan
Versus = Lawan
Divestasi = Pelepasan Komplotan = Persekutuan Wahana = Sarana
Warta = Berita
Dominasi = Penguasaan Konduite = Perilaku
Donasi = Bantuan Kondusif = Aman
Dosis = Takaran Konfiden = Yakin
Dursila = Jahat Konfrontasi = Pertikaian
Ebi = Udang kering Konkaf = Cekung
Ebonit = Kayu hitam Konklusi = Kesimpulan
Ekonomis = Hemat Konkret = Nyata
Eksibisi = Perunjukan Konkurensi = Sengketa
Ekskavasi = Penggalian Konsensus = Mufakat
Eksklusif = Tertentu Konservasi = Perlindungan
Ekspansi = Perluasan Konspirasi =
Eksploitasi = Persekongkolan
Pendayagunaan Konstan = Kontinu
Ekspresi = Aktualisasi diri Kontemporer = Pada masa
Ekstensi = Perluasan ini
Ekuilibrium = Kontiniu = Bersambung
Keseimbangan Kontradiksi = Pertentangan
Elaborasi = Penjelasan Konveks = Cembung
terperinci Konvoi = Pergerakan
Embargo = Larangan Korelasi = Hubungan
Embarkasi = Koreografi = Ilmu tari
Keberangkatan Kreasi = Ciptaan
Empati = Ikut merasakan Kredibel = Andal
Empiris = Realitas Kredibilitas = Dapat
Endemi = Wabah dipercaya
Epilog = Penutup Krusial = Penting
Ereksi = Birahi Kudeta = Perebutan
Estetika = Keindahan kekuasaan
9

Estimasi = Perkiraan Kudus = Suci


Etos = Pandangan hidup Kuliner = Masakan
Evakuasi = Pengungsian Kulminasi = Klimaks
Evaluasi = Penilaian Kuno = Antik
Evokasi = Penggugah rasa Laba = Keuntungan
Fauna = Hewan Landskap = Pertamanan
Fenomena = Kenyataan Latif = Indah
Fertile = Subur Legal = Sah
File = Arsip Liga = Perserikatan
Fitnah = Rekaan Loka = Tempat
Flegmatis = Majemuk = Beragam
Bertemperamen lamban Makar = Muslihat
Flora = Tanaman Makelar = Pialang
Forum = Lembaga Mal = Harta benda
Frekuwensi = Sinyal Mala = Bencana
Friksi = Bentrokan Manunggal = Bersatu
Frustasi = Putus Harapan Mayapada = Dunia
Fundamental = Mendasar Mediator = Perantara
Fungi = Jamur Mekar = Mengembang
Fusi = Gabugan Mengecoh = Mengakali
Futuristis = Menuju masa Militan = Agresif
depan Misteri = Rahasia
Galat = Keliru Mistifikasi = Sakralisasi
Gemar = Getol Mistik = Gaib
Generik = Umum Mitra = Kawan
Genjah = Cepat berbuah Mixer = Aduk-aduk
Genre = Aliran Mobilitas = Gerak
Geothermal = Panas bumi Model = Contoh
Getir = Pahit Monoton = Terus-menerus
Global = Dunia Motilitas = Gerak
Glosarium = Kamus ringkas Mudun = Beradab
Mutakhir = Terkini
Mutakhir = Terkini
Mutilasi = Pemotongan
Nabati = Botani
10

Contoh soal :
1. Sangsi = ...
a. Ragu c. Menduga
b. Protes d. Hukuman

Jawab : a
Sinonim dari kata ragu adalah sangsi

2. Misbah
a. Bencana c. Pelita
b. Banjir d. Tuan

Jawab : c
Sinonim dari kata misbah adalah pelita

3. Tanur
a. Jamur c. Daun Kelapa
b. Perapian d. Pakaian Kuda

Jawab : b
Sinonim dari kata tanur adalah perapian

4. Reduksi
a. Pengurangan c. Perlindungan
b. Sisa d. Oksidasi

Jawab : a
Sinonim dari kata reduksi adalah pengurangan

5. Imbasan
a. Isapan c. Ikatan
11

b. Dorongan d. Imaginasi

Jawab : b
Sinonim dari kata imbasan adalah dorongan

1. Tes Antonim
Antonim merupakan lawan kata. Konsep dan caranya hampir sama dengan
sinonim, hanya saja untuk hal ini kita menggunakan lawan kata.

➢ Cara mengerjakan soal antonim :

1. Pilihlah jawaban yang paling berbeda dengan ketiga pilhan yang lainnya.
Biasanya jawaban yang benar adalah yang tidak berkaitan dengan pilihan
lainnya.

2. Kerjakan soal yang paling mudah terlebih dahulu.Dalam pengerjaan soal,


setiap soal memilki bobot yang sama. Karena itu ada soal yang susah lewatin
dulu, dan cari yang termudah.

3. Perbanyak literasi! Berikut adalah kumpulan berserta persamaan katanya.

Kumpulan Antonim

Abadi X Fana Internal X Eksternal Planning X Tak


Abdi X Majikan Introyeksi X Proyeksi terencana
Abolisi X Pemberatan Jahat X Baik Plural X Tunggal
Absen X Hadir Jawab X Tanya Plus X Minus
Abstrak X Konkrit Jinak X Buas Polemik X Rukun
Absurd X Rasional Jumbo X Kecil Poliandri X Monogami
Aktual X Basi Kakek X Cucu Positif X Negatif
Afirmatif X Negatif Kaleidoskop X Seragam Positif X Ragu-ragu
Akrab X Tak kenal Kandang X Tandang Preambul X Penutup
Akurat X Meleset Kapabel X Bodoh Prefiks X Akhiran
Akut X Ringan Kapitalisme X Sosialisme Pro X Kontra
Alam fana X Alam Kebal X Mempan Professional X Amatir
baka Kecil X Besar Progresif X Regresif
12

Amatir X Ahli Kedaluwarsa X Baru Prolog X Epilog


Anomali X Normal Kekal X Fana Prominen X Biasa
Antagonis X Protagonis Kekang X Bebas Proporsional X Norak
Antagonis X Searah Kendala X Pendukung Proposisi X Reaksi
Antipati X Simpati Kohesi X Adhesi Raksasa X Kerdil
Antitesis X Tesis Kolektif X Individual Ramai X Sepi
Apatis X Aktif Kompatibel X Kaku Ramalan X Pasti
Apex X Zenit Konduktor X Rasional X Irrasional
Arbitrer X Esensial Penghambat Rasionalisme X
Artika X Antartika Konklusi X Uraian Empirisme
Asketisme X Hedonisme Konklusif X Elusif Regresif X Progresif
Asli X Duplikat Konrol X Acuh Remeh X Penting
Asli X Palsu Konservasi X Ekploitasi Remisi X Penambahan
Autentik X Palsu Konstan X Berubah- hukuman
Beraneka X Semacam ubah Revolusi X Evolusi
Berbeda X Sesuai Konsumen X Penghasil Ritel X Grosir
Berhasil X Gagal Kontan X Hutang Rivalitas X Persesuaian
Berongga X Rapat Kontiniu X Terputus Rutin X Jarang
Berpihak X Netral Kontra X Setuju Salaf X Mutakhir
Berselang-seling X Kontradiksi X Sampling X Random
Monoton Konvergensi Sederhana X Canggih
Bersimbah X Kering Konveks X Sekarang X Kemarin
Berubah X Konstan Cekung/konkaf Sekuler X Keagamaan
Bhineka X Tunggal Kredit X Pemasukan Sekulerisme X
Bonafid X Marjinal Krisis X Stabil Spiritualisme
Bongsor X Kerdil Krusial X Sepele Senang X Merana
Boros X Hemat Kualitas X Kuantitas Senior X Junior
Botani X Nabati Kurus X Tambun Separasi X Penyatuan
Brilian X Dungu Labil X Stabil Sesuai X Berbeda
Cacat X Normal Lambat X Cepat Setem X Sumbang
Canggih X Ketinggalan Lancar X Macet Siau X Mendidih
zaman Lancung X Asli Simpati X Antipati
13

Cepat X Lambat Langit X Bumi Sinergi X Dualistik


Deduksi X Induksi Las X Bubut Sinkron X Sumbang
Defertilisasi X Liberal X Pembatasan Sipil X Militer
Pemupukan Liberalisme X Skeptis X Yakin
Degenerasi X Fundamentalisme Soliter X Individual
Kemajuan Longgar X Sempit Sporadis X Jarang
Delusi X Nyata Makar X Jujur Stabil X Labil
Dependen X Makar X Setia Statis X Dinamis
Independen Mandiri X Bergantung Subur X Tandus
Depresi X Resesi Mandiri X Dependen Sumbang X Tepat
Destruktif X Konstruktif Marah X Senang Takzim X Lancang
Dialog X Monolog Maya X Nyata Tambun X Kurus
Diferensiasi X Merana X Senang Tawa X Tangis
Ekuivalensi Merdeka X Vasal Terapung X Tenggelam
Dinamis X Statis Metafisika X Nyata Teratur X Kacau
Diskursus X Dogma Metodis X Amburadul Terjamin X Tak tentu
Distansi X Densiti Minor X Mayor Terkatung X Terbenam
Dualisme X Padu Mistis X Realis Terputus X Kontinu
Dungu X Brilian Mitos X Fakta Tetiron X Asli
Eklektik X Gradul Mobilitas X Keajegan Tidak berdaya X Sinergi
Ekspresi X Impresi Modern X Kuno Tidak Peduli X Empati
Ekspresif X Pasif Modernisasi X Tinggi X Rendah
Eksternal X Internal Tradisional Transedensi X Imanesi
Ekstrinsik X Internal Monogami X Poligami Tunggal X Heterogen
Elastis X Kaku Monoton X Berubah- Universal X Parsial
Elektik X Tak pilih-pilih ubah Vademikum X Kamus
Elusif X Canggih Moral X Amoral besar
Elusif X Mudah Mufakat X Tidak setuju Valuable X Tidak
dimengerti Nadir X Kosong berharga
Empati X Tidak peduli Negasi X Konfirmasi Vassal X Merdeka
Epigon X Maestro Nekat X Takut Vektor X Skalar
Esoteris X Terbuka Netral X Berpihak Vertikal X Horisontal
14

Evaporasi X Kondensasi Nirwana X Dunia Virulen X Baik


Evolusi X Revolusi Nisbi X Mutlak Vokal X Pendiam
Fakta X Fiksi Nomadik X Menetap Wreda X Muda
Feminim X Maskulin Ofensif X Bertahan
Fiksi X Nonfiksi Oponen X Eksponen
Fiktif X Fakta Orator X Pendengar
Fisik X Mental Orisinil X Plagiat
Frontal X Gradual Otokratis X Demokratis
Gagal X Berhasil Otoriter X Demokrasi
Gamang X Berani Out put X Input
Gara-gara X Akibat Padan X Bukan
Gasal X Genap bandingan
Harmoni X Sumbang Padanan X
Hayati X Baka Pertidaksamaan
Hayati X Mati Pakar X Awam
Hemat X Boros Pancarona X Seragam
Higienis X Kotor Pandai X Bodoh
Hiperbola X Apa Panjang lebar X Ringkas
adanya Pasca X Pra
Holistik X Monistik Pejal X Berongga
Idealisme X Kompromi Pejuang X Pengkhianat
Illegal X Sah Pembangun X Destruktif
Imigrasi X Emigrasi Pemberani X Penakut
Impresi X Ekspresi Penambahan X
Individual X Kolektif Eliminasi
Induksi X Reduksi Penting X Remeh
Inferior X Superior Percaya diri X Rendah
Inflasi X Deflasi diri
Insomnia X Nyenyak Perintis X Pewaris
Perkasa X Lemah
Pertahanan X Serangan
15

Contoh soal :

1. NIRWANA
A. Dunia C. Jagad
B. Kelak D. Ukhrowi

Jawab : A
Nirwana(n) 1 keadaan tidak menjelma kembali; dl keadaan lenyap sama
sekali (sesudah mati) menurut kepercayaan agama Budha dan Hindu; 2
tempat yg tenteram dan sempurna (dl arti kiasan); surga

dunia(n) 1 bumi dng segala yg terdapat di atasnya; jagat tempat kita


hidup ini; 2 alam kehidupan; 3 semua manusia yg ada di muka bumi; 4
lingkungan atau lapangan kehidupan; 5 (segala) yg bersifat kebendaan;
yg tidak kekal; 6 mengenai (untuk dipakai dsb) seluruh jagat atau segenap
manusia;

yang paling mungkin menjdi antonim dari nirwana adalah dunia, karena
dunia dapat diartikan sebagai tempat yang fana, sedangkan nirwana
dapat diartikan sebagai surga atau tempat yang kekal, suci.

2. SINERGI
A. Dualistik C. Dialek
B. Metamorfosis D. Transformasi

Jawab : A
Sinergi, secara umum, dapat didefinisikan sebagai dua atau lebih agen
bekerja sama untuk menghasilkan hasil yang tidak mungkin diperoleh oleh
salah satu agen independen.

dualis 1 Ling terdiri atas dua atau menyatakan dua


16

jadi yang paling memungkinkan adalah jawaban A, karena sinergi berarti


bersatu, sedangkan dualistik bearti tdk menyatu dan tetap menjadi dua
bagian yang berbeda.

3. AKURAT
A. Tepat C. Cepat
B. Meleset D. Korset

Jawab : B
Akurat(a) teliti; saksama; cermat; tepat benar:

lawan dari tepat, benar adalah meleset

4. TERJAMIN
A. Fana C. Tergantung kondisi
B. Garansi D. Tak tentu

Jawab : D
Terjamin artinya telah memiliki kepastian, sudah pasti, tentu arah.

Jadi lawan kata dari tentu arah adalah tak tentu

5. EMIGRASI
A. pengungsian C. pemindahan
B. pemukiman D. imigrasi

Jawab : D
emigrasi/émigrasi/ (n) (perihal) pindah dr tanah air sendiri (keluar dari
Indonesia) ke negeri lain untuk tinggal menetap di sana;

imigrasi(n) perpindahan penduduk dr suatu negara ke negara lain (masuk


ke negara Indonesia) untuk menetap; berimigrasiv pindah atau menetap
ke negara lain.

Jadi lawan kata dari emigrasi adalah imigrasi


17

2. Tes Analogi
Analogi adalah menyamakan suatu kata – kata berdasarkan kondisi yang
sama.

➢ Cara mengerjakan soal analogi :


1. Buat kata – kata tersebut menjadi kalimat, sehingga akan terlihat jelas
perbedaanya.
2. Cari kesesuaian antar premi
Contoh ➔ gelap : sinar = lapar : makanan
Gelap dan Lapar merupakan kata sifat, sedangkan sinar dan makanan
merupakan kata benda.
3. Gunakan premi kedalam sebuah kalimat perumpamaan
Contoh ➔ gelap : sinar = lapar : makanan
Keadaan gelap butuh sinar
Keadaan lapar butuh makanan
4. Terkadang sebuah analogi adalah pengertian yang saling berhubungan
Contoh ➔ bunga : buket = kertas : buku
Buket adalah susunan karangan bunga
Buku adalah susunan penyatuan kertas
5. Gambarkan dan masukkan kedalam beberapa jenis analoginya,
beberapa jenis analogi antara lain
a. Analogi sebab – akibat
Contoh : penghormatan : jasa = insentif : prestasi
⇒ karena ber-jasa diber penghormatan
⇒ karena ber-prestasi diberi insentif
b. Analogi antonim/sinonim
Contoh : adagio : allegro = lambat : cepat
⇒ Adagio sinonim lambat
⇒ Allegro sinonim cepat
c. Analogi proses
Contoh : kayu : serut = kebun : cangkul
⇒ Kayu di serut
18

⇒ Kebun di cangkul
d. Analogi kegunaan
Contoh : fotosintesis : cahaya = cetak : tinta
⇒ Cahaya berguna untuk proses fotosintesis
⇒ Tinta berguna untuk proses cetak
e. Analogi kegunaan & sebab akibat
Contoh : cuci : air : bersih = tembak : peluru : mati
⇒ Bersih karena telah di cuci dengan air
⇒ Mati karena telah di tembak dengan peluru
f. Analogi bahan
Contoh : beras : nasi goring = kayu : kursi
⇒ Nasi goreng berbahankan beras
⇒ Kursi berbahankan kayu
g. Analogi tempat & fungsi
Contoh : guru : sekolah : murid = gembal : lapangan rumput : domba
⇒ Seorang guru fungsinya mengajar murid di sekolah
⇒ Seorang gembala fungsinya mengembara domba di lapangan rumput

Contoh soal :

1. KILOGRAM : BOBOT =
a. Cahaya : Terang
b. Massa : Energi
c. Kelvin : Temperatur
d. Servis : Tenis

Jawab : c
Kilogram adalah satuan bobot. Maka kata-kata yang mempunyai
padanan hubungan dengan soal adalah Kelvin : Temperatur, karena
kelvin adalah satuan temperatur

Jadi jawaban yang paling tepat adalah Kelvin : Temperatur


19

2. KECIL : BESAR =
a. Anak : Baik
b. Kurus : Tinggi
c. Kurus : Gemuk
d. Tinggi : Langsing

Jawab : c
Kecil adalah lawan dari besar. Maka kata-lkata yang memiliki padanan
hubungan dengan soal adalah Kurus : gemuk, karena kurus lawan dari
gemuk

Jadi jawaban yang paling tepat adalah Kurus : Gemuk

3. GITAR : GITARIS =
a. Pesawat : Pilot
b. Orkestra : Perkusi
c. Film : Sutradara
d. Kunci : Not

Jawab : a
Gitar adalah alat yang dimainkan gitaris. Maka kata-lkata yang memiliki
padanan hubungan dengan soal adalah pesawat : piot, karena pesawat
digunakan oleh pilot

Jadi jawaban yang paling tepat adalah Pesawat : Pilot

4. ABRASI : AIR LAUT =


a. Penebangan : Kayu
b. Destruksi : Penghancuran
c. Deflasi : Angin
d. Memasak : Panas
20

Jawab : c
Abrasi disebabkan oleh air laut. Maka kata-kata yang mempunyai
padanan hubungan dengan soal adalah Deflasi : Angin, karena deflasi
disebabkan oleh angin

Jadi jawaban yang paling tepat adalah Deflasi : Angin

5 RUMAH : RUANGAN =
a. Gedung : Eskalator
b. Roda : Kursi
c. Pesawat : Kokpit
d. Kursi : Roda

Jawab : c
Rumah memiliki ruangan. Perbandingannya adalah pesawat memiliki
kokpit

Jadi jawaban yang paling tepat adalah Pesawat : Kokpit

3. Tes Perbendaharaan Kata


Tes perbendaharaan kata merupakan suatu tes mencari kata yang tidak
termasuk dalam suatu kelompok. Fungsi tes ini tentunya untuk melihat kecermatan,
ketepatan, dan kecepatan berpikir dalam mengelompokkan sesuatu. Hal ini sangat
penting dalam dunia kerja, karena seseorang yang dapat mengelompokkan sesuatu
dengan cepat akan lebih mudah memilah pekerjaan yang harus diutamakan sehingga
cara kerjanya akan lebih cepat, tepat dan efektif.

Tips dan Trik Hadapi Tes Perbendaharaan Kata :

✓ Perhatikan setiap kata soal. Jika pilihan jawaban yang tersedia terdapat kata
yang tidak anda pahami, beralihlah ke pilihan jawaban yang lain. Jika
jawaban lain termasuk kelompok kata pada soal, artinya kata yang tidak
anda pahamilah jawabannya.
21

✓ Jika anda menemukan hubungan kata pada soal tetapi belum yakin dengan
jawaban tersebut, rangkailah kata tersebut menjadi sebuah kalimat. Kalimat
dapat membantu anda memperkirakan makna dari kalimat tersebut.
✓ Jawaban yang memiliki akhiran atau awalan yang sama bisa jadi bukan
termasuk dalam kelompok kata yang dimaksudkan dalam soal.
✓ Rajinlah membaca untuk memperkaya literasi

Contoh Soal :

1. Pilihlah kata berikut yang tidak termasuk dalam kelompoknya!

A. April

B. Juni

C. Agustus

D. September

E. November

Jawaban: C

Pembahasan: Semua kata di atas merupakan nama bulan. Hanya saja April, Juni,
September, dan November merupakan bulan dengan jumlah harinya ada 30.
Sedangkan, Agustus adalah bulan yang jumlah harinya ada 31. Maka, sudah
terlihat bahwa kata yang tidak termasuk dalam kelompok di atas adalah Agustus.

2. Pilihlah kata berikut yang tidak termasuk dalam kelompoknya!

A. Jawa

B. Kalimantan

C. Timor Leste

D. Sulawesi

E. Bali
22

Jawaban: C

Pembahasan: Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali merupakan nama pulau-


pulau di Indonesia. Dengan demikian, yang tidak termasuk dalam kelompok
nama pulau di Indonesia adalah Timor Leste.

3. Pilihlah kata berikut yang tidak termasuk dalam kelompoknya!

A. Daun

B. Akar

C. Batang

D. Ranting

E. Pupuk

Jawaban: E

Pembahasan: Daun, akar, batang, dan ranting merupakan bagian dari pohon.
Pupuk bukan merupakan bagian dari pohon.

4. Pilihlah kata berikut yang tidak termasuk dalam kelompoknya!

A. Kamboja

B. Mawar

C. Lili

D. Tulip

E. Pisang

Jawaban : E

Pembahasan: Pilihan jawaban A, B, C, dan D merupakan kata yang termasuk


dalam kategori yang sama, yaitu jenis bunga. Sedangkan pisang bukan termasuk
dalam kelompok kata-kata tersebut.
23

5. Pilihlah kata berikut yang tidak termasuk dalam kelompoknya!

A. Harimau

B. Lumba-Lumba

C. Orang Utan

D. Monyet

E. Arwana

Jawaban: E

Pembahasan: Harimau, lumbalumba, orang utan, dan monyet merupakan


binatang yang bernapas dengan paru-paru. Sedangkan arwana tidak termasuk
di dalamnya. Sebab, binatang tersebut bernapas dengan insang.

4. Pemahaman Wacana

Tes pemahaman bacaan adalah tes untuk memahami makna keseluruhan yang
terdapat dalam sebuah teks atau memahami isi teks secara keseluruhan. Tujuan tes
pemahaman bacaan adalah meningkatkan kemampuan seseorang dalam
memahami sebuah bacaan. Dengan tes ini, seseorang akan terbiasa menganalisis
sebuah bacaan sehingga akan terlatih dan lebih cepat dalam memahami sebuah
bacaan. Tes pemahaman bacaan membutuhkan analisis terhadap teks, seperti
menentukan kalimat utama. ide pokok, kesimpulan, atau pernyataan yang sesuai dan
tidak sesuai dengan bacaan.Tes pemahaman bacaan tidak terlepas dari teks sehingga
membutuhkan konsentrasi dan ketelitian dalam mengerjakan soal ini.

Tips dan trik mengerjakan tes pemahaman bacaan :

✓ Bacalah soal terlebih dahulu, kemudian baca teks secara keseluruhan


✓ Catat kata kunci atau pokok-pokok bacaan kemudian rumuskan sebuah
kalimat yang menjadi gagasan atau pokok permasaiahan dalam bacaan
tersebut
✓ Carilah kalimat utama yang menjadi dasar pengembangan bacaan. Kalimat ini
biasa terletak di awal atau akhir paragraf.
24

Contoh Soal :
1. Orang yang akan pensiun tidak perlu stres. Pensiun berarti tidak bekerja
tetapi mendapat gaji. Dengan tidak berdinas lagi, berarti mereka sudah tidak
memiliki beban pikiran terhadap pekerjaan dan banyak waktu luang untuk
bersantai. Kalau waktu luang itu dapat dioptimalkan dengan berbagai kegiatan
yang positif dan produktif, tentu orang tidak akan terkena stres.
Gagasan utama paragraf tersebut adalah.....
A. Mendapat gaji tanpa bekerja.
B. Terkena stres karena pensiun.
C. Terkena stres karena tidak bekerja.
D. Tidak perlu stres menghadapi pensiun.
E. Mengoptimalkan kegiatan di masa pensiun.

Jawaban : D
Pembahasan
Gagasan utama merupakan ide yang menjadi dasar pengembangan suatu
paragraf. Gagasan utama paragraf tersebut terdapat di awal paragraf yaitu
kalimat pertama. Gagasan utama tersebut adalah tidak perlu stres
menghadapi pensiun.

2. Pemerintah terpaksa melakukan kebijakan menaikkan BBM untuk mengurangi


subsidi yang terlalu memberatkan pemerintah. Untuk selanjutnya, pemerintah
memberikan kompensasi subsidi BBM kepada rakyat miskin sehingga rakyat yang
kurang mampu dapat menikmati secara langsung subsidi yang diberikan oleh
pemerintah. Diharapkan rakyat miskin makin berkurang.
Isi kutipan berita tersebut yang tepat adalah......
A. Nilai tukar rupiah menurun akibat subsidi pemerintah.
B. Rencana penurunan harga BBM dilakukan pihak pemerintah.
C. Swasta menanggung subsidi BBM untuk mengurangi kemiskinan.
D. Pemerintah memberikan subsidi kepada semua pengguna kendaraan.
E. Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM untuk membantu masyarakat
miskin.

Jawaban : E
Pembahasan:
25

Kutipan tersebut membahas tentang kebijakan pemerintah untuk menaikkan


harga BBM dan memberikan kompensasi subsidi BBM kepada rakyat miskin agar
dapat menikmati secara langsung subsidi dari pemerintah.

3. Warga negara berkebangsaan Thailand ditangkap petugas Bea Cukai Bandara


Juanda Surabaya karena kedapatan membawa heroin seberat 2,671kg.
Chanraem Suwason, ditangkap diterminal kedatangan internasional, Kamin
(23/4/2009)malam. Polisi menduga Chanraem Suwason hanya sebagai kurir.
Wanita berusia 27 tahun ini diduga menjadi korban sindikat narkotika
internasional. Dari pengakuan tersangka selama diinterogasi polisi barang itu
berasal dari seorang ABK asli Liberia saat di Thailand.
Pihak yang tidak terlibat langsung dalam kasus di atas adalah....
A. Abk asal liberia
B. Polisi
C. Petugas bea cukai
D. Chanraem Suwason

Jawaban : A

Pembahasan : Pihak yang tidak terlibat langsung dalam kasus yang disebutkan
pada bacaan tersebut adalah ABK asal Liberia.
ABK asal Liberia adalah pihak yang memberikan heroin seberat 2,671kg kepada
Chanraem Suwason dan tidak berada tempat kejadian, yaitu bandara.

B. Tes Kemampuan Kuantitatif


1. Pola Bilangan
BARISAN ARITMATIKA

Perhatikan barisan bilangan berikut :


a. 1, 2, 3, 4, 5, …
b. 2, 4, 6, 8, 10, …
c. 1, 3, 5, 7, 9, …
26

Dari barisan bilangan di atas tampak bahwa antara suku-suku yang berurutan
memiliki selisih yang sama. Barisan yang memiliki pola tersebut dinamakan barisan
aritmatika.
Barisan aritmatika adalah suatu barisan bilangan yang memiliki selisih dua suku yang
berurutan (beda) selalu tetap.

Suku ke-n dari barisan aritmatika ditentukan dengan rumus :


Un = a + (n – 1)b

Keterangan
Un = suku ke-n
a = suku pertama
b = beda = Un – Un – 1

BARISAN GEOMETRI
Barisan Geometri adalah suatu barisan bilangan yang memiliki perbandingan (rasio)
antara dua buah suku selalu tetap.

Rumus suku ke-n dari barisan geometri:


Un = arn – 1

Keterangan :
a = suku pertama
n = banyaknya suku
r = rasio

Perhatikan barisan bilangan berikut :


a. 2, 4, 8, 16, …
b. 3, 9, 27, 81, …
c. 40, 20, 10, 5, …
Barisan bilangan di atas memiliki keteraturan dengan pola tertentu
Pada barisan (a) setiap suku yang berurutan diperoleh dengan mengalikan bilangan 2
dari sebelumnya
27

Pada barisan (b) setiap suku yang berurutan diperoleh dengan mengalikan bilangan 3
dari sebelumnya
Pada barisan (c) setiap suku yang berurutan diperoleh dengan mengalikan
bilangan dari sebelumnya
Barisan yang disusun dengan pola seperti itu disebut barisan geometri. Dalam hal ini 2
dan 3 disebut rasio.

2. Deret Bilangan
Tes Deret Bilangan merupakan tes matematika yang terdiri dari bilangan-
bilangan yang disusun dengan pola tertentu. Pola hubungan antarbilangan tersebut
merupakan bentuk dari penggunaan operasi hitung matematika dasar, baik operasi
penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian, maupun perpangkatan. Dalam tes
ini, diperlukan kemampuan dalam menganalisis pola hubungan ter sebut dengan
benar. Deret dibagi menjadi dua, yaitu deret aritmatika dan deret geometri.

DERET ARITMATIKA
Deret aritmatika adalah penjumlahan dari suku-suku pada barisan aritmatika
U1 + U2 + U3 + U4 + …+ Un
Jumlah n suku pertama dari deret aritmatika ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :
Sn = Jumlah n suku
a = suku pertama
b = beda

DERET GEOMETRI
Deret geometri adalah penjumlahan suku-suku dari barisan geometri. Secara umum
deret geometri ditulis sebagai berikut.
U1 + U2 + U3 + U4 + …+ Un
28

DERET GEOMETRI TAK HINGGA

Tips dan trik mengerjakan soal deret bilangan :


Carilah hubungan yang sama antar bilangan. Bisa berupa pengurangan,
penambahan, perkalian, pembagian, ataupun perpangkatan.

Contoh Soal :
1. 4, 10, 22, 52, 108, …

Jawab : 240
Pola dari deret ini adalah biilang awal ditambah (bilangan prima + kuadrat
bilangan prima tersebut). 4 +(2+4) 10 +(3+9) 22 +…..108 +(11+121) 240

2. 8, 32, 97, 196, 199, …

Jawab : 4
29

Pola irama bilangan tersebut adalah {n1}, {(n1x4) +0}, {(n2x3) +1}, {(n3x2) + 2},
{(n4x1) + 3}, {(n5x0) + 4} sehingga pada titik yang kosong adalah 4

3. 2, 4, 10, 22, 42, 72, …

Jawab : 108
Pola irama bilangan di atas adalah {n1}, {n1 + 1 + 12}, {n2 + 2 +22}, {n + 3 + 32},
{n4 + 4 + 42}, {n5 + 5 + 52}, {n6 + 6 + 62}, sehingga pada titik yang kosong yaitu
108

4. 2, 12, 42, 132, 402, …

Jawab : 1212
Pola bilangan tersebut adalah {n1}, {(n1+2) x 3}, {(n2 +2) x 3}, {(n3+2) x 3}, {(n4+2)
x 3}, {(n5+2) x 3} sehingga pada titik yang kosong yaitu 1212

5. 3, 3, 5, 11, 23, 43, …

Jawab : 73
Pola irama bilangan di atas adalah {n1}, {n1 - 1 + 12}, {n2 – 2 +22}, {n3 – 3 + 32},
{n4 – 4 + 42}, {n5 – 5 + 52}, {n6 – 6 + 62}, sehingga pada titik yang kosong yaitu 73

3. Perbandingan
Perbandingan adalah membandingkan dua nilai atau lebih dengan cara yang
sederhana.

𝐴 𝑝
Ditulis: A : B = p : q atau 𝐵 = 𝑞

✓ Mencari A jika B diketahui

𝒑
A:B=p:q→A= 𝒙B
𝒒
30

Contoh:
Uang Adam dibandingkan uang Bani adalah 3: 5. Jika uang Bani Rp 75.00
0, berapakah uang Adam?

Penyelesaian:

A:B = 3: 5

3
A = 5 x 75.000 = 45.000

Jadi, uang Bani Rp 45.000,00.

✓ Mencari perbandingan jika jumlahnya (A + B) diketahui

A:B = p:q

Jika A+B diketahui, maka

𝒑 𝒒
A = 𝒑+𝒒 x (A+B) atau B = = 𝒑+𝒒 x (A+B)

Contoh:
Perbandingan bola R dan T adalah 5 : 10. Jika jumlah bola keduanya adalah
450. Tentukan jumlah

bola R ?

Penyelesaian:

R : T = 5 : 10

R + T = 450

5 5
R= x 450 = = x 450 = 150
5+10 15
31

✓ Mencari nilai perbandingan jika selisihnya (A – B) diketahui


A:B p:q

Jika A-B diketahui, maka

𝒑 𝒒
A = 𝒑−𝒒 x (A-B) atau B = = 𝒑−𝒒 x (A-B)

Catatan : Nilai p-q selalu positif karena hanya menunjukkan selisih di antara
keduanya

Contoh :
Perbandingan kelereng Vani: Zaki= 3: 5. Jika selisih kelereng Vani dan Zaki
adalah 50, berapakah jumlah kelereng Zaki?

Penyelesaian:

Vani : Zaki = 3: 5

Vani – Zaki = 50

3 3
Vani = = 3−5 x 50 = = 2 x 50 = 75

Jadi jumlah kelereng Vani adalah 75

➢ Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai

✓ Perbandingan Senilai ( Lurus)


Perbandingan senilai adalah perbandingan yang apabila nilai awalny
a diperbesar, maka nilai akhir juga akan semakin besar. Sebaliknya, ap
abila nilai awal diperkecil maka nilai akhir juga akan menjadi semakin kec
il
𝑨 𝑨′
Rumus : = 𝑩′
𝑩

Contoh :
32

Sebuah tiang
yang panjangnya 15 m terletak tegak lurus di lapangan terbuka, bayang
an tiang 3
m. Di tempat yang sama, tentukan panjang bayangan suatu pohon jika
pohon tersebut tingginya 30 m.

Pembahasan:

𝑨 𝑨′ 𝟏𝟓 𝟑
= 𝑩′ = = 𝑩′
𝑩 𝟑𝟎

= 15B’ = 3.30

𝟗𝟎
= B’= =6
𝟏𝟓

Jadi, panjang bayangan tersebut 6 m

✓ Perbandingan berbalik nilai (Terbalik )


Perbandingan berbalik nilai adalah perbandingan yang bercirikan bila
nilai awal diperbesar maka nilai akhir menjadi lebih kecil. Sebaliknya, bila
nilai awal diperkecil maka nilai akhir menjadi lebih besar.

Rumus : A. B = A’. B’

Banyak pekerja dan lama waktu pengerjaannya merupakan jenis


perbandingan berbalik nilai. Semakin banyak pekerja semakin pendek
waktu pengerjaannya.

Contoh :

Dengan jumlah pekerja sebanyak 12 orang sebuah proyek dapat


menyelesaikan selama 15 hari. Agar proyek dapat selesai selama 10 hari,
maka banyak pekerja adalah…

Pembahasan

12.15 = A’. 10

180 = 10A’
33

180
= A’
10

18 = A’

A’= 18, jadi banyak pekerja yang dibutuhkan adalah 18 orang.

PERBANDINGAN BERVARIASI

Yaitu jika melibatkan 3 buah subjek yang di dalamnya terdapat perbandingan


lurus sekaligus

perbandingan terbalik.

𝑂1 𝑂2
Rumus : = 𝑆2𝑡2
𝑆1𝑡1

Ket:

O= Objek (sesuatu yang dikenai pekerjaan)

S= Subjek (orang yang melakukan pekerjaan)

t= waktu

BEKERJA BERSAMA-SAMA

1 1 1
Rumus : = 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 1 + 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 2 t= waktu
𝑡

Contoh soal :

1. Sebuah mesin fotokopi dengan kecepatan konstan dapat


menghasilkan/memfotokopi 500 lembar dalam 10 menit. Berapa lama
diperlukan untuk memfotokopi 80 lembar ?
a. 80/ (500 x 10)
b. (80 x 500)/10
c. (500 x 10)/80
d. (80 x 10)/500
34

Jawab : d
Jumlah A/jumlah B = waktu A/waktu B
Waktu A = (jumlah A x waktu B)/jumlah B
= (80 x 10)/500

Jadi jawaban yang paling tepat adalah (80x10)/500

2. Jarak kota A dengan B di peta dengan perbandingan 1:25.000.000 adalah


3,8 cm. Berapa jarak sesungguhnya ?
a. 1000 km
b. 975 km
c. 950 km
d. 930 km

Jawab : c
Jarak sesungguhnya adalah :
3,8 x 25.000.000 / 100.000 =950

Jadi jawaban yang paling tepat adalah 950 km

3. Seorang siswa mengikuti kuis dan tidak dapat menjawab 30 soal. Jika siswa
tersebut memporeleh skor 85%, maka berapa soal yang bisa dijawab oleh
siswa tersebut ?
a. 170
b. 200
c. 85
d. 100

Jawab : b
Jika mampu menjawab seluruh soal berarti bisa mengerjakan 100%, jika
tidak bisa mengerjakan 30 soal bisa mengerjakan 85% artinya ia tidak
sanggup 15%. Jumlah soal seluruhnya adalah : 100/15 x 30 = 200
35

Jadi jawaban yang paling tepat adalah 200

4. Seorang anak yang tingginya 160 sentimeter difoto dalam ukuran kecil
dengan skala 1:20, kemudian foto tersebut diperbesar dengan skala 5:2,
maka tinggi anak di foto terakhir adalah ...
a. 16
b. 20
c. 36
d. 40

Jawab : b
Tinggi anak setelah diperkecil adalah : 1/20 x 160 =8
Tinggi anak setelah foto diperbesar : 5/2 x 8 =20

Jadi jawaban yang paling tepat adalah 20

5. Sebuah pohon tingginya 3,6 meter menghasilkan bayangan sepanjang 6


meter. Jika pada saat yang sama seseorang yang tingginya 1,71
menyebabkan bayangan. Berapa panjang bayangan ?
a. 2,75
b. 2,80
c. 2,85
d. 2,90

Jawab : c
3,6/6 = 1,71/A
A = (6x1,71) / 3,6
A = 2,85

Jadi jawaban yang paling tepat adalah 2,85


36

4. Aritmatika Sosial
A. Harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi

Seorang pedagang membeli barang dari pabrik untuk dijual lagi dipasar. Harga
barang dari pabrik disebut modal atau harga pembelian sedangkan harga dari hasil
penjualan barang disebut harga penjualan. Dalam perdagangan sering terjadi dua
kemungkinan yaitu pedagan mendapat untung dan rugi.

✓ Untung

Untuk memahami pengertian untung perhatikan contoh berikut:

Pak Umar membeli sebidang tanah dengan harga Rp 10.000.000,- kemudian karena
ada suatu leperluan pak Umar menjual kembali sawah tersebut dengan harga Rp
11.500.000,-.

Ternyata harga penjualan lebih besar dibanding harga pembelian, berarti pak Umar
mendapat untung.

Selisih harga penjualan dengan harga pembelian

=Rp 11.500.000,- – Rp 10.000.000,-

=Rp 1.500.000,-

Jadi Pak Umar mendapatkan untung sebesar Rp 1.500.000,-

Berdasarkan contoh diatas, maka dapat ditarik kesimpulan:

“Penjual dikatakan untung jika jika harga penjualan lebih besar dibanding dengan
harga pembelian.”

Untung = harga jual – harga beli

✓ Rugi

Ruri membeli radio bekas dengan harga Rp 150.000,- radio itu diperbaiki dan
menghabiskan biaya Rp 30.000,- kemudian Ruri menjual radio itu dan terjual dengan
harga Rp 160.000,-

Modal (harga pembelian) = Rp 150.000,- + Rp 30.000,-

= Rp 180.000,-

Harga penjualan = Rp 160.000,-

Ternyata harga jual lebih rendah dari pada harga harga pembelian, jadi Ruri
mengalami rugi.

Selisih harga pembelian dan harga penjualan:

=Rp 180.000,- – Rp 160.000,-


37

=RP 20.000,-

“Berdasarkan uraian diatas penjual dikatakan rugi jika harga penjualan lebih rendah
dibanding harga pembelian.”

Rugi = harga beli – harga jual

✓ Harga pembelian dan harga penjualan

Telah dikemukakan bahwa besar keuntungan atau kerugian dapat dihitung jika
harga penjualan dan harga pembelian telah diketahui.

Besar keuntungan dirumuskan:

Untung =harga jual – harga beli

Maka dapat diturunkan dua rumus yaitu:

1. Harga jual = harga beli + Untung

2. Harga beli = harga jual – harga untung

Besar kerugian dirumuskan:

Rugi = harga beli – harga jual

Maka dapat diturunkan rumus:

1. Harga beli = harga jual + Rugi

2. Harga jual = harga beli – Rugi

B. Persentase untung dan rugi

✓ Menentukan Persentase Untung atau Rugi

Pada persentase untung berarti untung dibanding dengan harga pembelian, dan
persentase rugi berarti rugi dibanding harga pembelian.

Untung

Persentase Untung= X 100 %Harga beli

Rugi

Persentase Rugi = X 100 %Harga beli

Contoh:
38

a). Seorang bapak membeli sebuah mobil seharga Rp 50.000.000, karena sudah bosan
dengan mobil tersebut maka mobil tersebut dijual dengan harga Rp
45.000.000,.Tentukan persentase kerugiannya!

Jawab:

Harga beli Rp 50.000.000

Harga jual Rp 45.000.000

Rugi = Rp 50.000.000 – Rp 45.000.000

= Rp 5.000.000

Rp 5.000.000

Rp 50.000.000

= Rp 10 %

Jadi besar persentase kerugiannya adalah 10 %.

b). Seorang pedagang membeli gula 5 kg dengan harga Rp 35.000, kemudian dijual
dengan harga Rp 45.000, Berapakah besar persentase keuntungan pedagang
tersebut?

Jawab:

Harga beli Rp 35.000,

Harga jual Rp 45.000,

Untung = Rp 45.000 – Rp 35.000

= Rp 10.000

Rp 10.000

Rp 35.000

= 28,7 %

Jadi persentase keuntungan adalah 28,7 %

2. Menentukan harga pembelian atau harga penjualan berdasarkan persentase


untung atau rugi

Contoh:

Seorang pedagang membeli ikan seharga Rp 50.000 / ekor. Jika pedagang tersebut
menghendaki untung 20 % berapa rupiahkah ikan tersebut harus dijual?

Jawab:

Harga beli Rp 50.000

Untung 20 % dari harga beli = = Rp 10.000


39

Harga jual = harga beli + untung

=Rp 50.000 +Rp 10.000

=Rp 60.000

Jadi pedagang itu harus menjual dengan harga Rp 60.000

Persentase untung atau rugi selalu dibandingkan terhadap harga pembelian (modal),
kecuali ada keterangan lain.

Persentase Untung =

Persentase Rugi =

Hb = harga pembelian

C. Rabat(diskon), bruto, tara, dan neto

✓ Rabat

Rabat adalah potongan harga atau lebih dikenal dengan diskon.

Contoh:

Sebuah toko memberikan diskon 15 %, budi membeli sebuah rice cooker dengan
harga Rp 420.000. berapakah harga yang harus dibayar budi?

Jawab:

Harga sebelum diskon = Rp 420.000

Potongan harga = 15 % x Rp 420.000 = Rp 63.000

Harga setelah diskon = Rp 420.000 – Rp 63.000 = Rp 375. 000

Jadi budi harus membayar Rp 375.000

Berdasarkan contoh diatas dapat diperoleh rumus:

Harga bersih = harga kotor – Rabat (diskon)

Harga kotor adalah harga sebelum didiskon

Harga bersih adalah harga setelah didiskon

✓ Bruto, Tara, dan Neto

Dalam sebuah karung yang berisi pupuk tertera tulisan berat bersih 50 kg sedangkan
berat kotor 0,08 kg, maka berat seluruhnya = 50kg + 0,08kg=50,8kg.

Berat karung dan pupuk yaitu 50,8 kg disebut bruto(berat kotor)

Berar karung 0,08 kg disebut disebut tara


40

Berat pupuk 50 kg disebut berat neto ( berat bersih)

Jadi hubungan bruto, tara, dan neto adalah:

Neto = Bruto – Tara

Jika diketahui persen tara dan bruto maka untuk mencari tara digunakan rumus:

Tara = Persen Tara x Bruto

Untuk setiap pembelian yang mendapat potongan berat(tara) dapat dirumuskan:

Harga bersih = neto x harga persatuan berat

D. Bunga tabungan dan pajak

✓ Bunga tabungan (Bunga Tunggal)

Jika kita menyimpan uang dibank jumlah uang kita akan bertambah, hal itu terjadi
karena kita mendapatkan bunga dari bank. Jenis bunga tabungan yang akan kita
pelajari adalah bunga tunggal, artinya yang mendapat bunga hanya modalnya saja,
sedangkan bunganya tidak akan berbunga lagi. Apabila bunganya turut berbunga
maka jenis bunga tersebut disebut bunga majemuk.

Contoh:

Rio menabung dibank sebesar Rp 75.000 dengan bunga 12% per tahun. Hitung jumlah
uang rio setelah enam bulan.

Jawab:

Besar modal (uang tabungan) = Rp 75.000

Bunga 1 tahun 12 % =

= Bunga 6 bulan = Rp 4500

Jadi jumlah uang Rio setelah disimpan selama enam bulan menjadi:

= Rp 75.000 + Rp 4500

= Rp 79.500

Dari contoh tersebut dapat disimpulkan

Bunga 1 tahun = persen bunga x modal

Bunga n bulan = x persen bunga x modal = x bunga 1 tahun

Persen bunga selalu dinyatakan untuk 1 tahun, kecuali jika ada keterangan lain pada
soal.

✓ Pajak
41

Pajak adalah statu kewajiban dari masyarakat untuk menyerahkan sebagian


kekayaannya pada negara menurut peraturan yan di tetapkan oleh negara. Pegawai
tetap maupun swasta negeri dikenakan pajak dari penghasilan kena pajak yang
disebut pajak penghasilan (PPh). Sedangkan barang atau belanjaan dari pabrik,
dealer, grosor, atau toko maka harga barangnya dikenakan pajak yang disebut pajak
pertambahan nilai (PPN).

Contoh:

Seorang ibu mendapat gaji sebulan sebesar Rp 1.000.000 dengan penghasilan tidak
kena pajak Rp 400.000. jira besar pajak penghasilan (PPh) adalah 10 % berapakah gaji
yang diterima ibu tersebut?

Jawab:

Diketahui: Pesar penghasilan Rp 1.000.000

Penghasilan tidak kena pajak Rp 400.000

Pengahasilan kena pajak = Rp 1.000.000 – Rp 400.000

= Rp 600.000

Pajak penghasilan 10 %

Ditanya: gaji yang diterima ibu tersebut

Jawab:

Besar pajak penghasilan = 10 % x Rp 600.000

= x Rp 600.000

= Rp 60.000

Jadi besar gaji yang diterima ibu tersebut adalah

= Rp 1.000.000 – Rp 60.000

= Rp 940.000

Contoh soal :

1. Ahmad membeli sepeda motor dengan harga Rp 15.000.000 dengan pajaknya


10 %, setelah beberapa tahun Ahmad menjual motor tersebut dengan harga Rp
11.500.000. berapakah kerugian yang diderita Ahmad?

Jawab :
Diketahui: harga beli Rp 15.000.000
Pajak 10 % = 10 % x 15.000.000 = Rp 500.000
Harga jual Rp 11.500.000
Ditanya: kerugian?
42

Jawab:
Besar modal ( harga beli + pajak) = Rp 15.000.000 + Rp 500.000
= Rp 15.500.000
Rugi = Rp 15.500.000 – Rp 11.500.000
= Rp 4.000.000
Jadi kerugian yang diderita Ahmad adalah Rp 4.000.000.

2. Dalam sebuah toko terdapat diskonan, baju dengan harga Rp 40.000 didiskon
10 %, celana seharga Rp 70.000 didiskon 15 %, topi seharga 20.000 didiskon 5 %,
tas seharga 35.000 didiskon 5 %, dan kaos seharga Rp 55.000 didiskon 25 %. Jika
Yuda ingin berbelanja dengan menghabiskan uang antara Rp 130.000 s/d Rp
150.000 maka barang apa saja yang akan Yuda beli?

Jawab :
Harga baju Rp 40.000, diskon 10 %
Harga celana Rp 70.000, diskon 15 %
Harga topi Rp 20.000, diskon 5 %
Harga tas Rp 35.000,diskon 5 %
Harga kaos Rp 55.000,diskon 15 %
Uang belanja Rp 130.000 s/d Rp 150.000
Ditanya: Barang apa saja yang bisa dibeli Yuda?
Jawab:
Harga setelah didiskon:
Baju = 40.000 – (10 % x Rp 40.000) = 40.000 – 4000 = 36.000
Celana = 70.000 – (15% x Rp 70.000) = Rp 64.500
Topi = 20.000 – (5 % x Rp 20.000) = Rp 19.000
Tas = Rp 35.000 – ( 5 % x Rp 35.000) = Rp 33.250
Kaos = Rp 55.000 – (15 % x Rp 55.000) = Rp 41.250
Jadi barang yang dapat dibeli Yuda adalah
Celana, tas, kaos
Baju, celana, tas
Baju, celana, kaos
43

3. Seorang pedagang membeli telur 10 kg dengan harga Rp 120.000, kemudian


telur itu dijual denan harga Rp12.500/kg. Berapakah keuntungan pedagang
tersebut?

Jawab :
harga beli 10 kg telur Rp 120.000
Harga jual 1 kg telur Rp 12.500
Ditanya: keuntungan pedagang?
Jawab:
Untung = Harga Jual – Harga Beli
Harga jual = 10 x Rp 12.500
= Rp 125.000
Untung = Rp 125.000 – Rp 120.000
= Rp 5.000
Jadi pedagang itu mendapat keuntungan Rp 5000

C. Tes Kemampuan Penalaran


1. Penalaran Logis
Penalaran Logis menguji peserta untuk mendayagunakan logikanya dalam
memahami pernyataan ataupun informasi yang diberikan. Pola yang digunakan dalam
tes ini adalah peserta diminta menentukan kesimpulan dari beberapa pernyataan
singkat yang diberikan di soal. Peserta wajib menghindari perasaan (opini pribadi)
dalam menyelesaikan soal tersebut, karena soal yang diberikan membutuhkan jawaban
dari hasil analisis secara logis.

Pelajari teknik penarikan kesimpulan yang logis.

a. Modus Ponens

Pernyataan 1 : p ⇒ q
Pernyataan 2 : p
Kesimpulan : q

Contoh:
44

Pernyataan 1 :
Jika Mandalika lulus ujian maka ia mendapat beasiswa.
Pernyataan 2 :
Mandalika lulus ujian.
Kesimpulan :
Ia mendapat beasiswa.

a. Modus Tollens

Pernyataan 1 : p ⇒ q
Pernyataan 2 : -q
Kesimpulan : -p

Contoh :
Pernyataan 1 :
Jika Mandalika lulus ujian maka ia mendapat beasiswa.
Pernyataan 2 :
Mandalika tidak mendapat beasiswa.
Kesimpulan :
Mandalika tidak lulus ujian.

b. Silogisme

Pernyataan 1: p ⇒ q
Pernyataan 2: q ⇒ r
Kesimpulan: p ⇒ r

Contoh :
Pernyataan 1 :
Jika Mandalika lulus ujian maka ia mendapat beasiswa.
Pernyataan 2 :
Jika Mandalika mendapat beasiswa maka biaya pendidikan menjadi ringan.
Kesimpulan :
Jika Mandalika lulus ujian maka biaya pendidikan menjadi ringan.
45

Untuk soal yang tidak bisa dikerjakan dengan menggunakan teknik penarikan
kesimpulan di atas, maka Anda membutuhkan analisis pernyataan yang telah
disediakan di soal sehingga dapat menarik kesimpulan yang tepat. Oleh karena itu,
pelajari analisis kejadian berdasarkan Diagram Venn berikut.

a. Semua A bersifat B

Artinya:

o Setiap anggota A memiliki sifat seperti B.


o Ada anggota B yang tidak memiliki sifat seperti A.
b. Ada C yang bersifat A dan B

Artinya:

o Setiap anggota C memiliki sifat seperti A sekaligus/dan seperti B.


o Ada anggota A yang tidak memiliki sifat seperti B.
o Ada anggota B yang tidak memiliki sifat seperti A.
c. A dan B tidak ada hubungan
46

Artinya:

o Kejadian saling lepas/tidak ada hubungan antara dua kejadian.


o Tidak ada A yang bersifat B.
o Tidak ada B yang bersifat A.
d. Sifat tidak langsung

Artinya:

o Semua A bersifat B.
o Semua B bersifat C.
o Semua A bersifat C.

e. Sifat irisan tiga kejadian

Artinya:
47

o D bersifat A, B, dan C.
o Ada A yang tidak bersifat B dan tidak bersifat C.
o Ada B yang tidak bersifat Adan tidak bersifat C.
o Ada C yang tidak bersifat A dan tidak bersifat B.
o Ada yang bersifat A dan B, namun tidak bersifat C.
o Ada yang bersifat B dan C, namun tidak bersifat A.
o Ada yang bersifat A dan C, namun tidak bersifat B.

Bedakan makna "Semua/Setiap", "Beberapa/Ada/Sementara/Sebagian".

• "Semua" memiliki arti yang sama dengan "Setiap" Apabila suatu kejadian
melibatkan "Semua" berarti setiap anggota tersebut tanpa terkecuali.
• "Beberapa" memiliki arti yang sama dengan "Ada", "Sementara", atau "Sebagian".
Apabila suatu kejadian melibatkan "Beberapa" berarti hanya sebagian kecil
anggotanya atau cukup disebut ada.

Tips Mengerjakan Soal Penalaran Logis

1. Pahami dan analisis setiap pernyataan yang diberikan di soal.


2. Ambil kesimpulan logis sesuai dengan pernyataan yang telah diberikan di soal
(fakta di soal).
3. Kesimpulan yang diambil merupakan hasil analisis gabungan dari semua
pernyataan yang diberikan di soal.
4. Hindari opini.
5. Kerjakanlah sesuai fakta yang terdapat di pernyataan soal.
6. Konsentrasi, fokus, rileks dan jangan panik.
7. Pergunakan waktu sebaik mungkin karena waktu pengerjaan sangat terbatas.
Artinya, Anda jangan terpaku pada soal yang sulit. Segera lewati soal tersebut
setelah memberi tanda bahwa belum dikerjakan dan beralihlah pada soal yang
Anda rasa lebih mudah. Jika nanti ada sisa waktu pengerjaan maka kembalilah
mengerjakan soal yang sudah Anda tandai.
48

Contoh soal :

1. Pada hari sabtu, Abdullah selalu pergi ke pasar berbelanja, Tyo menjaga rumah.
Pada hari jumat, Abdullah selalu pergi ke masjid, begitu juga dengan Tyo. Hari ini
Abdullah tidak pergi. Kesimpulan yang tepat....
A. Tyo tidak pergi juga
B. Hari ini bukan Jumat dan Sabtu
C. Hari ini adalah Minggu
D. Hari ini jatahnya Tyo pergi

Jawab: B
Abdullah hanya pergi pada hari sabtu dan jumat

2. Dosen-dosen STAN sekarang harus datang tepat waktu sesuai dengan


perintah direktur yang baru. Kesimpulan yang tepat dari keterangan di atas
adalah ...
A. Pada masa direktur lama, dosen banyak yang terlambat.
B. Sebelum masa direktur baru, mungkin ada dosen yang datang tidak tepat
waktu.
C. Pada masa direktur baru, tidak ada yang datang terlambat.
D. Dulu banyak dosen yang datang tepat waktu

Jawab : B
Karena direktur baru, dosen harus datang tepat waktu. Jadi masih mungkin kalau
sebelum direktur baru dosen ada yang tidak tepat waktu

3. Ada pedagang yang giat bekerja. Kebanyakan pedagang memiliki toko yang
luas
A. Pedagang yang memiliki toko luas harus giat bekerja
B. Ada pedagang yang memiliki toko luas dan giat bekerja
C. Pedagang yang giat bekerja adalah yang memiliki toko luas
D. Kesimpulan a,b,c salah

Jawab: B
49

Ada yang giat bekerja karena tokonya luas.

4. Gedung E kampus STAN lebih tinggi daripada gedung A. Gedung C


tidak lebih rendah daripada gedung A. Jadi, ...
A. Gedung A mungkin lebih tinggi daripada gedung C.
B. Gedung E yang paling tinggi.
C. Gedung E mungkin lebih tinggi daripada gedung C.
D. Gedung A merupakan gedung yang paling rendah.

Jawaban: C
Karena C belum tentu lebih tinggi dari E

5. Semua murid pandai berhitung dan sopan.


Asnan tidak sopan, tetapi pandai berhitung.
Kesimpulan ...
a. Asnan adalah seorang murid yang pandai berhitung.
b. Asnan adalah seorang murid yang tidak sopan.
c. Asnan adalah seorang murid yang pandai berhitung dan tidak sopan.
d. Asnan adalah bukan seorang murid meskipun pandai berhitung.
e. Asnan adalah bukan seorang murid yang sopan.

Jawaban : D
Asnan adalah bukan seorang murid meskipun pandai berhitung.
Pembahasan:
Sangat jelas bahwa Asnan adalah bukan seorang murid meskipun pandai
berhitung.
Terlihat pada Diagram Venn berikut.

A= sifat pandai berhitung


B = sifat sopan
50

C = murid yang bersikap pandai berhitung dan sopan


Daerah arsiran menunjukkan posisi Asnan sehingga Asnan adalah bukan
seorang murid meskipun pandai berhitung.

2. Penalaran Analitis
Dalam soal jenis ini, Anda diminta untuk mempelajari suatu cerita singkat dan
kemudian melakukan penalaran terhadap setiap pertanyaan yang diberikan
berdasarkan informasi dari cerita. Umumnya jawaban dari soal jenis ini tidaklah
eksplisit (terlihat langsung dalam cerita). Namun kita harus melakukan penalaran
terlebih dulu, untuk kemudian bisa menemukan jawaban yang benar.

Pelajari model penalaran analitis.

1. Model perbandingan
Pada model ini kasus yang terjadi di soal berupa perbandingan dua atau
lebih nilai. Kemudian Anda diminta untuk menyimpulkan/menganalisis
hubungan dari beberapa perbandingan tersebut. Prinsip
menyelesaikannya sama seperti yang sudah diuraikan di ringkasan materi
aritmetika dasar pada bagian perbandingan.
2. Model urutan
Perbandingan sering kali muncul bersamaan dengan model urutan.
Urutan yang terjadi di soal cerita memiliki kata kunci "kurang dari", "lebih
dari", "sama dengan/sama seperti/sama banyaknya" sehingga Anda bisa
memberi:
o tanda < untuk kata kunci "kurang dari"
o tanda > untuk kata kunci "lebih dari"
o tanda = untuk kata kunci "sama dengan/sama seperti/sama
banyaknya"

Beberapa contoh kasus yang berkaitan dengan urutan adalah peringkat,


pemenang, skor, tercepat, terpandai, prioritas pengerjaan, dan
sebagainya.
51

3. Model hubungan antarsyarat


Beberapa kejadian berasal dari suatu kondisi yang memenuhi syarat
tertentu, hubungannya adalah "sebabaklbat", "syarat-hasil", "jika ... maka
..." atau p ⇒ Q. Untuk itu harus dicermati keterangan/kata kunci pada
soal cerita sehingga dapat menyimpulkan dengan tepat. Syarat terbagi
menjadi "syarat cukup", "syarat perlu", dan "syarat mutlak".

o Syarat Cukup

Pernyataan P dikatakan syarat cukup dari pernyataan Q. Jika P


terjadi pastilah terjadi Q dengan kata lain adanya P menjamin
adanya Q.
Contoh:
P: Budi bujangan
Q: belum menikah
Mengetahui si Budi Bujangan sudah cukup untuk mengetahui ia
belum menikah.

o Syarat Perlu

Pernyataan Q dikatakan syarat perlu dari pernyataan P, jika Q


mutlak diperlukan untuk terjadinya P. Dengan kata lain mustahil
ada P tanpa ada Q.
Contoh:
P: Budi bujangan
Q: belum menikah
Jelas jika Budi sudah menikah maka ia tidak bujangan lagi. Jadi,
belum menikah adalah syarat perlu untuk menjadi bujangan.

o Syarat mutlak

Artinya adalah syarat yang harus/mutlak terjadi, p ⇔ Q atau "... jika


dan hanya jika ...".
Contoh:
52

P: air turun dari langit


Q: terjadi hujan
Air turun dari langit jika dan hanya jika terjadi hujan. Dengan
demikian air turun dari langit adalah syarat mutlak terjadinya hujan,
dan terjadinya hujan juga merupakan syarat mutlak air turun dari
langit.

o Model kombinasi

Permasalahan yang sering muncul di soal cerita dengan


penyelesaian model kombinasi adalah masalah tentang
penyusunan jadwal suatu kegiatan, kemungkinan banyaknya cara
yang terjadi, kemungkinan posisi dengan syarat atau kondisi tertentu
(seperti posisi duduk, objek dan ruangan yang tepat, posisi wilayah,
dan lain sebagainya), serta pemilihan atau penunjukan objek/calon
berdasarkan syarat atau kondisi tertentu (seperti penugasan suatu
pekerjaan, calon peserta lomba, dan sebagainya). Untuk
mempermudah pengerjaannya, Anda bisa menggunakan tabel
atau ilustrasi gambar sesuai dengan aturan penempatan di soal
tersebut.

Perhatikan hubungan urutan

a. A < B
B<C
A < C atau A < B < C

b. A < B
B>C
A<B>C
A dan C tidak dapat ditentukan hubungan urutannya
53

c. A < B
B<C
C=D
A < C atau
A < D atau
A<B<C
A < B < D atau

Perhatikan jawaban yang disediakan Cara paling cepat saat menyelesaikan


soal cerita tes penalaran analitis adalah dengan mencermati pilihan jawaban
yang disediakan. Terkadang Anda tidak perlu mencari jawaban sesuai
keterangan pada soal, tetapi cukup memilih jawaban yang paling tepat
tentunya sesuai dengan syarat dan kondisi pada soal tersebut.

Tips Mengerjakan Soal Tes Penalaran Analitis

1. Cermati dan pahami soal cerita.


2. Fokus, konsentrasi, cermat dan teliti saat mengerjakan.
3. Beri tanda pada kata kunci soal cerita.
4. Permudah dengan membuat ilustrasi gambar atau tabel.
5. Perbanyak latihan soal.

Contoh soal :

1. Hesty, Belly, Penky, dan Melly adalah mahasiswa satu angkatan dari universitas
yang sama.
Hesty lulus sebelum Belly tetapi sesudah Penky, dan Melly lulus sebelum Hesty.
Kesimpulan ...
a. Hesty lulus sebelum Penky.
b. Belly lulus paling akhir.
c. Melly lulus paling awal.
54

d. Penky lulus paling awal.


e. Penky dan Melly lulus pada waktu yang sama.

Jawab : B

Belly lulus paling akhir.


Pembahasan:
Dengan menggunakan model urutan maka diperoleh

Sehingga, Belly lulus paling akhir.

2. Ada lima mahasiswa P, Q, R, S, dan T yang mengikuti sebuah seminar. Mahasiswa P


dan Q berasal dari fakultas yang sama, dan S dan T juga berasal dari fakultas yang
sama. Bila mahasiswa yang berasal dari fakultas yang sama tidak boleh duduk
berdekatan, kemungkinan posisi tempat duduk mereka dalam satu deretan adalah
...
a. P, S, T, Q, R
b. P, Q, R, S, T
c. T, R, S, P, Q
d. P, R, T, S, Q
e. S, R, P, T, Q

Jawab : E

S, R, P, T, Q
Pembahasan:
Pergunakan TRIK melihat jawaban. Jawaban A, B, C, dan D sangat tidak mungkin
karena P berdekatan dengan Q dan S berdekatan dengan T. Jadi jelas bahwa E
adalah jawaban paling tepat.
55

3. Tabungan Ana lebih banyak daripada jumlah tabungan Betty dan Kiki.
Tabungan Betty lebih banyak daripada tabungan Kiki.
Tabungan Dini lebih banyak daripada jumlah tabungan Ana, Betty, dan Kiki.
Kesimpulan ...
a. Tabungan Ana lebih banyak daripada tabungan Dini.
b. Jumlah tabungan Dini dan Kiki sama denganjumlah tabungan Ana dan Betty.
c. Tabungan Dini merupakan penjumlahan tabungan Ana, Betty, dan Kiki.
d. Yang mempunyai tabungan paling banyak adalah Dini.
e. Kiki mempunyai tabungan paling sedikit.

Jawab : D

Yang mempunyai tabungan paling banyak adalah Dini.

Pembahasan:
Dengan menggunakan model urutan maka diperoleh

Sehingga, yang mempunyai tabungan paling banyak adalah Dini.

3. Penalaran Gambar

Tes penalaran gambar terdiri dari deret gambar baik dua maupun tiga dimensi. Tujuan
dari tes ini adalah mengukur kemampuan dalam memahami pola-pola tertentu dalam
wujud gambar untuk kemudian melakukan prediksi berdasarkan pola tersebut. Dalam
mengerjakan deret gambar, diperlukan konsentrasi yang tinggi karena bentuk-bentuk
gambar yang ditampilkan hampir serupa, padahal ada bagian-bagian kecil yang
berbeda.

Berikut adalah jenis-jenis pola gambar yang sering muncul dalam tes penalaran gambar.
56

1. Rotasi Gambar
Dalam pola ini, kita harus mencari gambar serupa dari pilihan yang diberikan. Pilihan
gambar akan diputar dengan derajat tertentu atau ada bagian kecil dari gambar yang
diubah untuk menjebak kita.
Contoh :

Gambar selanjutnya adalah …

Jawaban : C
perhatikan untuk kedua jenis segitiga, yaitu segitiga putih dan segitiga hitam. Untuk segitiga
putih diputar 90o searah dengan jarum jam, sedangkan untuk segitiga hitam diputar
90o berlawanan arah jarum jam.

2. Melanjutkan gambar
Dalam bagian ini, kita harus mengamati pola dari beberapa gambar dan menentukan
lanjutan dari gambar-gambar tersebut. Lanjutan gambar tersebut haruslah logis dan
konsisten dari gambar-gambar sebelumnya.

Contoh soal :

Gambar selanjutnya adalah …..


57

Jawaban : B

Perhatikan kotak kecil yang tidak di blok dari kejauhan. Ternyata membentuk angka 3,
4, 5, dan 6. Berarti angka selanjutnya yang benar adalah membentuk angka 7.

3. Membandingkan Gambar
Bagian ini hampir sama konsepnya dengan analogi kata, hanya saja disajikan
dalam bentuk gambar.
Contoh Soal :

Gambar selanjutnya adalah …..

Jawaban : A

Untuk bangun di bagian tengah warnanya akan berselang-seling antara warna


hitam dan warna putih. Bangun yang berada pada pojok kanan bawah dan kiri atas
selalu berwarna hitam, sedangkan yang berada di kiri bawah dan kanan atas selalu
berwarna putih. Arah rotasi bangun searah dengan jarum jam

4. Pencerminan Gambar

Pada bagian ini, terdapat suatu gambar lalu menentukan bayangan dari gambar
tersebut atas suatu cermin yang diletakkan dalam posisi tertentu.
58

Contoh Soal :

Jawaban : B
Pembahasan :
Hasil pencerminan gambar di atas adalah gambar persegi dengan sudut kiri bawah
berwarna hitam , garis diagonal dari sudut kanan atas ke sisi hitam dan belok ke kiri atas,
dan garis vertikal dari sisi bawah. Gambar tersebut ditunjukkan oleh gambar 2.

5. Sembilan kotak gambar

Pada bagian ini, disediakan Sembilan kotak gambar. Tugas kita adalah mencari
gambar yang cocok untuk dimasukkan ke dalam kotak yang kosong.

Contoh soal :

Jawaban: B

Gambar di kolom pertama itu adalah gabungan dari gambar yang ada di kolom 2 dan 3.
Aturan ini tidak hanya berlaku di salah satu baris, tapi berlaku untuk ketiganya. Baik barisan
gambar yang atas, tengah, maupun yang bawah mengikuti pola ini.
59

6. Jaring-jaring gambar
Pada tes jaring-jaring gambar menguji imajinasimu. Tes jaring-jaring ini merupakan
gambaran pola sebuah bangun dan kamu harus Menyusun pola tersebut menjadi
sebuah bangun.

Contoh soal :

Jawaban : A

Gunakan lingkaran yang ada di jaring sebagai acuannya. Jika membentuk bangun,
lingkaran tersebut akan berada di atas dan bawah/dasar bangun.

7. Mencari perbedaan gambar


Dalam tes perbedaan gambar, kamu harus mencari pola yang paling berbeda
diantara gambar yang lainnya.

Contoh Soal :

Jawaban : B.
60

Sekilas, kamu mungkin akan terkecoh dengan gambar A karena gambar tersebut
punya lekukan sendiri. Tapi jika diperhatikan lebih lanjut, jawabannya adalah B karena
hanya B lah yang berbetuk segi empat. Sedangkan yang lain adalah segi lima.

Anda mungkin juga menyukai