Anda di halaman 1dari 60

1

Tes Kecerdasan

A. Tes Kemampuan Verbal


1. Tes Sinonim
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun
memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Ujian ini ditujukan untuk mengukur
kewaspadaan, wawasan, dan kecermatan terhadap suatu indikasi yang sama atau
mirip. Untuk menghadapi ujian di bagian ini, pahami kata serapan dari berbagai
bahasa baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Selain menggunakan bahasa
asing, soal jenis ini juga menggunakan berbagai istilah dalam dunia teknik,
kedokteran, sains, pertanian, dan sebagainya.

➢ Cara mengerjakan soal sinonim


1. Apabila kata yang terdapat pada soal adalah kata serapan, kembalikan
kata tersebut ke bahasa aslinya, kemudian artikan. Contoh :
▪ Kiper ➔ keeper
▪ Kreasi ➔ creation
▪ Lanskap ➔ landscape
▪ Inflasi ➔ inflation

2. Pahami makna awalan (prefiks) dan akhiran (sufiks) kata.


Prefiks (awalan) Sufiks (akhiran)
Tanpa perubahan : ektomi
Akhiran -ektomi dalam ilmu kedokteran
1. a-, ab-, abs- ➔ ”dari”, “menyimpang
berarti “membuang”
dari”, “menjauhkan dari” Ex: Adenektomi – operasi bedah untuk
mengangkat sebuah kelenjar
2. a-, an- ➔”tidak”, “bukan”,“tanpa”
3. am-, amb-➔”sekeliling”, “keduanya” isme
Akhiran ini menandakan suatu faham
4. ana-, an- ➔”ke atas”, “ke
atau ajaran atau kepercayaan.
belakang”, “terbalik” Beberapa agama yang bersumber
kepada kepercayaan tertentu memiliki
5. ante- ➔”sebelum”, “depan”
sufiks -isme. Hal-hal yang memiliki
6. anti-, ant- ➔”bertentangan dengan” akhiran -isme:
3

7. apo- ➔”lepas”, “terpisah”, 1. Agama (Buddhisme, Yudaisme,


Mormonisme)
“berhubungan dengan”
2. Doktrin atau filosofi (pasifisme,
8. aut-, auto- ➔”sendiri”, “bertindak olimpisme, nihilisme, dll)
3. Teori yang dikembangkan oleh orang
sendiri”
tertentu (Marxisme, Maoisme,
9. bi- ➔”pada kedua sisi”, “dua” Leninisme)
4. Gerakan politis (feminisme,
10. de- ➔”memindahkan”,
egalitarianisme, dll)
“mengurangi” 5. Gerakan artistik (kubisme,
anamorfisme, dll)
11. di-➔”dua kali”,“mengandung
6. Karakteristik, kualitas, atau bersumber
dua…” dari (nasionalisme, heroisme, dll)
7. dll
12. dia- ➔”melalui”, “melintas”
13. dis- ➔”ketiadaan”, “tidak” logi
Sufiks -logi berasal dari bahasa Yunani
14. em-, en- ➔”dalam”, “di dalam”
(-logia) yang kemudian diserap oleh
15. endo- ➔”di dalam” bahasa Latin -logia. Penggunaannya
kemudian dipopulerkan lewat bahasa
16. dll
Perancis (-logie) dan
kemudian bahasa Inggris (-logy).
Akhiran ini dapat memiliki arti sebagai
berikut:
Dengan perubahan :
1. akhiran sebagai pembentuk nama
1. ad-, ac-, ad-, ak- ➔”ke”, ilmu atau pengetahuan (misalnya
teologi atau
“berdekatan dengan”, “melekat
sosiologi)
pada” 2. akhiran yang berhubungan dengan
tulisan atau kumpulan tulisan (misalnya
2. cata-, kata- ➔”bawah”, “sesuai
eulogi atau
dengan” trilogi)
3. co-, com-, con-, ko-, kom-, kon-
oskopi
➔”dengan”, “bersama-sama”, Istilah kedokteran berakhiran -oskopi
diturunkan dari endoskopi yang berarti
“berhubungan dengan”
“melihat ke dalam” yang mengacu ke
4. contra-, kontra- ➔”menentang”, proses melihat ke dalam tubuh manusia
untuk berbagai keperluan
“berlawanan”
medis.
5. ec-, eco- , ek-, eko- ➔”lingkungan 1. Bronkoskopi - saluran pernapasan
bawah
hidup”
2. Sitoskopi - saluran kandung kemih
6. ex-, eks- ➔”sebelah luar”, 3. Thorakoskopi dan mediastinoskopi -
organ di dalam dada
“mengeluarkan”
7. exo-, ex-, ekso-, eks- ➔”di luar” grafi
8. extra-, ekstra- ➔”di luar”
4

9. hexa-, heksa- ➔”enam”, Sufiks -grafi berasal dari bahasa Yunani -


graphia, dari kata graphein, “menulis”
“mengandung enam”
yang
10. hyper-, hiper- ➔”di atas”, “lewat”, kemudian diserap oleh bahasa Latin
menjadi -graphia. Penggunaannya
“super”
kemudian
11. dll dipopulerkan lewat bahasa Perancis
(-graphie) dan kemudian bahasa Inggris
(-graphy).
Penyerapan dengan penerjemahan :
Akhiran ini dapat memiliki arti
1. a- ➔tak- 1. Tulisan atau salinan yang dibuat
dengan cara atau proses tertentu
Contoh: asymetric ? tak simetri
2. Tulisan mengenai bidang studi /
2. ante- ➔ purba- subyek tertentu
Contoh: antedate ? purbatanggal
3. anti- ➔ prati-
Contoh: antibiotics ? pratirasa
4. auto- ➔ swa- Otomi
Akhiran “-otomi” dalam ilmu kedokteran
Contoh: autobiography ? swariwayat
umumnya berarti “memotong” atau
5. de- ➔ awa- “memisahkan”
Contoh : Zootomi - operasi/irisan yang
Contoh: demultiplexing?
dilakukan pada hewan
awapemultipleksan
6. bi- ➔ dwi-,
Contoh: bilingual ? dwibahasa
7. inter- ➔ antar-,
Contoh: international ? antarbangsa
8. dll

3. Perbanyak literasi! Berikut adalah kumpulan sinonim berserta persamaan


katanya.

Abrasi = Pengikisan Gongseng = Sangrai Naratif = Terinci


Nir = Tidak
Absah = Sah Grasi = Pengampunan
Nisbi = Relatif
Absolut = Mutlak hukuman Niscaya = Pasti
Norma = kebiasaan
Absurd = Janggal dari presiden
Nuansa = Perbedaan
Acum = Rujukan Green belt = Jalur hijau makna
Omnivora = Hewan
Ad interim = Sementara Harmonis = Serasi
pemakan daging
Adjektiva = Kata sifat Harta benda = Mal dan tumbuh-tumbuhan
Opas = Pesuruh
5

Afeksi = Kasih sayang Hayati = Hidup Oral = Berkaitan dengan


mulut
Agresi = Serangan Hedonisme = Hura-hura
Orisinil = Asli
Agunan = Jaminan Hegemoni = Intervensi Ortodok = Konservatif
Otodidak = Belajar sendiri
Ahli = Pakar Hepotenusa = Sisi miring
Oval = Bulat telur
Akselerasi = Percepatan Herbi = Berhubungan Pangkas = Potong
Paparan = Gambaran
Akurat = Seksama dengan
Paradigma = Kerangka
Almanak = Penanggalan tumbuh-tumbuhan berpikir
Paradoks = Lawan asas
Ambiguitas = Bermakna Heroisme = Jiwa
Paradoksal = Kontras
ganda kepahlawanan Paras = Wajah
Paripurna = Sempurna
Andal = Tangguh Heterogen = Tidak sejenis
Partikelir = Swasta
Anemia = Kurang darah Higienis = Bersih Paseban = Penghadapan
Pedagogi = Pengajaran
Anggaran = Aturan Hiperbola = Berlebihan
Pedoman = Panduan
Anjung = Panggung Holistik = Keseluruhan Pembatasan = Restriksi
Pemugaran = Perbaikan
Antagonis = Berlawanan Homogen = Sejenis
Pencerahan = Kesadaran
Anulir = Abolisi Huma = Lahan Perdeo = Gratis
Perforasi = Perlubangan
Api = Barah Humanisme =
Perlop = Cuti
Aplikasi = Pelaksanaan Kemanusiaan Pingsan = Kelenger
Pioner = Perintis
Arogan = Sombong Identitas = Bukti diri
Plagiator = Penjiplak
Artis = Seniman Imbas = Efek Planning = Rencana
Poly = Banyak
Asa = Harapan Imbasan = Isapan
Preman = Partikelir
Asterik = Tanda bintang Implikasi = Akibat Premi = Iuran
pertanggungan
Asumsi = Anggapan Implisit = Tersirat
asuransi
Bahari = Laut Impulsif = Spontan Preposisi = Kata depan
Prestise = Martabat
Bahtera = Perahu Indolen = Lesu
Pretensi = Pura-pura
Bala = Bencana Infiltrasi = Penyusupan Primer = Utama
Prominen = Kondang
Bandela = Peti kemas Inheren = Melekat
Promotor = Penganjur
Barbar = Tidak beradab Injeksi = Suntik Prosedur = Mekanisme
Proteksi = Perlindungan
Berdikari = Mandiri Inovasi = Penemuan
Protesis = Buatan
Bergaul = Berteman Insentif = Bonus Rabat = Potongan harga
Rahib = Pendeta
Berongsang = Marah- Insinuasi = Sindiran
Ralat = Pembetulan
marah Insomnia = Tidak bisa tidur Rambang = Acak
Rancu = Kacau
Berpretensi = Prasangka Inspeksi = Pemeriksaan
Random = Secara acak
Bhineka = Berbeda-beda Insting = Naluri Rapel = Pembayaran
sekaligus
Bicu = Dongkrak Instruktur = Pelatih
Rapuh = Ringkih
6

Biologi = Hayati Instrumental = Fragmental Ratifikasi = Pengesahan


Bisa = Dapat Interaksi = Hubungan
Referensi = Surat
Boga = Makanan Interpelasi = Hak keterangan
Relasi = Rekanan
kenikmatan bertanya
Rendezvous = Pertemuan
Bonafide = Dapat Intuisi = Bisikan Hati Residu = Sisa
Restriksi = Pembatasan
dipercaya Invasi = Pencaplokan
Ringkih = Rapuh
Bromocorah = Residivis Investigasi = Pemeriksaan Risi = Khawatir
Romansa = Kisah cinta
Bubut = Cabut Ironi = Bertentangan
Rona = Warna
Bukti diri = Identitas dengan Sahih = Benar
Sandang = Pakaian
Bungalow = harapan
Sanksi = Hukuman
Pesanggrahan Iterasi = Perulangan Sapta = Bilangan
Sasana = Gelanggang
Bura = Sembur Jajak = Telaah
Selebaran = Risalah
Burkak = Cadar Jargon = Slogan Semboyan = Slogan
Serebrum = Otak besar
Centeng = Body guard Jeda = Jarak
Seremoni = Perayaan
Citra = Gambaran Jemawa = Angkuh Serikat = Perkumpulan
Sine qua non = Harus ada
Copyright = Hak cipta Jumantara = Awang-
Sinkron = Sesuai
Dampak = Akibat awang Sintesis = Buatan
Somasi = Gugatan
Darma = Pengabdian Kaldera = Kawah
Sosialisasi = Pengenalan
Daur = Siklus Kampiun = Juara Spesifik = Khusus
Sporadis = Jarang
Deduksi = Konklusi Kapital = Modal
Stagnasi = Kemacetan
Defleksi = Penyimpangan Kapling = Tanah yang Standar = Baku
Statis = Tidak aktif
Dehidrasi = Kehilangan sudah
Stigma = Cacat
cairan tubuh dipetak-petak Strata = Tingkatan
Strategi = Taktik
Dekade = Dasa warsa Karakteristik = Ciri
Sumbang = Tidak sinkron
Dekadensi = Karat = Zat oksidasi Supervisi = Pengawasan
Sutradara = Pengarah
Kemerosotan moral Karnivora = Hewan
adegan
Delusi = Ilusi pemakan daging Swatantra = Otonomi
Syahdan = Konon
Demagog = Tiran Kawat = Dawai
Ta’aruf = Perkenalan
Demisioner = Habis masa Kecenderungan = Tabiat = Watak
Talenta = Bakat
jabatan Kesamaan
Tandang = Lawatan
Deportasi = Pembuangan Kedap = Rapat Tanggal = Lepas
Tangkal = Cegah
ke luar Kekeh = Gelak tawa
Tanur = Perapian
negeri Kelenger = Pingsan Taraf = Tingkat
Target = Sasaran
Derivasi = Afiksasi Keletah = Genit
Telatah = Gerak-gerik
7

Deskripsi = Pelukisan Kendala = Hambatan Tendensi =


Kecenderungan
Diagnosis = Penaksiran Khayalan = Imajinasi
Tentatif = Belum pasti
Dialog = Obrolan Kisi-kisi = Terali Termin = Tahap
Timpang = Tak seimbang
Dikotomi = Dibagi dua Klarifikasi = Penjelasan
Tiran = Diktator
Dinamis = Bergerak maju Klimaks = Titik puncak Trail = Kisi-kisi
Transedental =
Disharmoni = Tidak selaras Kolaborasi = Kerja sama
Kesinambungan
Diskriminasi = Subordinat Kolong = Rongga di Trobadur = Penyanyi lagu
cinta
Disorientasi = Salah tujuan bawah rumah
Vandalisme = Destruksi
Disparitas = Perbedaan Komedi = Lawak Ventilasi = Jendela
Verifikasi = Pembuktian
Dispensasi = Kompatriot = Rekan
Versus = Lawan
Pengecualian senegara Wahana = Sarana
Warta = Berita
Ditenggak = Ditelan Kompendium =
bulat-bulat Ringkasan
Divestasi = Pelepasan Komplotan = Persekutuan
Dominasi = Penguasaan Konduite = Perilaku
Donasi = Bantuan Kondusif = Aman
Dosis = Takaran Konfiden = Yakin
Dursila = Jahat Konfrontasi = Pertikaian
Ebi = Udang kering Konkaf = Cekung
Ebonit = Kayu hitam Konklusi = Kesimpulan
Ekonomis = Hemat Konkret = Nyata
Eksibisi = Perunjukan Konkurensi = Sengketa
Ekskavasi = Penggalian Konsensus = Mufakat
Eksklusif = Tertentu Konservasi = Perlindungan
Ekspansi = Perluasan Konspirasi =
Eksploitasi = Persekongkolan
Pendayagunaan Konstan = Kontinu
Ekspresi = Aktualisasi diri Kontemporer = Pada
Ekstensi = Perluasan masa ini
Ekuilibrium = Kontiniu = Bersambung
Keseimbangan Kontradiksi =
Elaborasi = Penjelasan Pertentangan
terperinci Konveks = Cembung
Embargo = Larangan Konvoi = Pergerakan
8

Embarkasi = Korelasi = Hubungan


Keberangkatan Koreografi = Ilmu tari
Empati = Ikut merasakan Kreasi = Ciptaan
Empiris = Realitas Kredibel = Andal
Endemi = Wabah Kredibilitas = Dapat
Epilog = Penutup dipercaya
Ereksi = Birahi Krusial = Penting
Estetika = Keindahan Kudeta = Perebutan
Estimasi = Perkiraan kekuasaan
Etos = Pandangan hidup Kudus = Suci
Evakuasi = Pengungsian Kuliner = Masakan
Evaluasi = Penilaian Kulminasi = Klimaks
Evokasi = Penggugah Kuno = Antik
rasa Laba = Keuntungan
Fauna = Hewan Landskap = Pertamanan
Fenomena = Kenyataan Latif = Indah
Fertile = Subur Legal = Sah
File = Arsip Liga = Perserikatan
Fitnah = Rekaan Loka = Tempat
Flegmatis = Majemuk = Beragam
Bertemperamen lamban Makar = Muslihat
Flora = Tanaman Makelar = Pialang
Forum = Lembaga Mal = Harta benda
Frekuwensi = Sinyal Mala = Bencana
Friksi = Bentrokan Manunggal = Bersatu
Frustasi = Putus Harapan Mayapada = Dunia
Fundamental = Mendasar Mediator = Perantara
Fungi = Jamur Mekar = Mengembang
Fusi = Gabugan Mengecoh = Mengakali
Futuristis = Menuju masa Militan = Agresif
depan Misteri = Rahasia
Galat = Keliru Mistifikasi = Sakralisasi
Gemar = Getol Mistik = Gaib
Generik = Umum Mitra = Kawan
9

Genjah = Cepat berbuah Mixer = Aduk-aduk


Genre = Aliran Mobilitas = Gerak
Geothermal = Panas Model = Contoh
bumi Monoton = Terus-menerus
Getir = Pahit Motilitas = Gerak
Global = Dunia Mudun = Beradab
Glosarium = Kamus Mutakhir = Terkini
ringkas Mutakhir = Terkini
Mutilasi = Pemotongan
Nabati = Botani

Contoh soal :
1. Sangsi = ...
a. Ragu c. Menduga
b. Protes d. Hukuman

Jawab : a
Sinonim dari kata ragu adalah sangsi

2. Misbah
a. Bencana c. Pelita
b. Banjir d. Tuan

Jawab : c
Sinonim dari kata misbah adalah pelita

3. Tanur
a. Jamur c. Daun Kelapa
b. Perapian d. Pakaian Kuda

Jawab : b
Sinonim dari kata tanur adalah perapian
10

4. Reduksi
a. Pengurangan c. Perlindungan
b. Sisa d. Oksidasi

Jawab : a
Sinonim dari kata reduksi adalah pengurangan

5. Imbasan
a. Isapan c. Ikatan
b. Dorongan d. Imaginasi

Jawab : b
Sinonim dari kata imbasan adalah dorongan

2. Tes Antonim
Antonim merupakan lawan kata. Konsep dan caranya hampir sama
dengan sinonim, hanya saja untuk hal ini kita menggunakan lawan kata.

➢ Cara mengerjakan soal antonim :

1. Pilihlah jawaban yang paling berbeda dengan ketiga pilhan yang


lainnya. Biasanya jawaban yang benar adalah yang tidak berkaitan
dengan pilihan lainnya.

2. Kerjakan soal yang paling mudah terlebih dahulu.Dalam pengerjaan


soal, setiap soal memilki bobot yang sama. Karena itu ada soal yang susah
lewatin dulu, dan cari yang termudah.

3. Perbanyak literasi! Berikut adalah kumpulan berserta persamaan


katanya.

Kumpulan Antonim
11

Abadi X Fana Internal X Eksternal Planning X Tak


Abdi X Majikan Introyeksi X Proyeksi terencana
Abolisi X Pemberatan Jahat X Baik Plural X Tunggal
Absen X Hadir Jawab X Tanya Plus X Minus
Abstrak X Konkrit Jinak X Buas Polemik X Rukun
Absurd X Rasional Jumbo X Kecil Poliandri X Monogami
Aktual X Basi Kakek X Cucu Positif X Negatif
Afirmatif X Negatif Kaleidoskop X Seragam Positif X Ragu-ragu
Akrab X Tak kenal Kandang X Tandang Preambul X Penutup
Akurat X Meleset Kapabel X Bodoh Prefiks X Akhiran
Akut X Ringan Kapitalisme X Sosialisme Pro X Kontra
Alam fana X Alam Kebal X Mempan Professional X Amatir
baka Kecil X Besar Progresif X Regresif
Amatir X Ahli Kedaluwarsa X Baru Prolog X Epilog
Anomali X Normal Kekal X Fana Prominen X Biasa
Antagonis X Protagonis Kekang X Bebas Proporsional X Norak
Antagonis X Searah Kendala X Pendukung Proposisi X Reaksi
Antipati X Simpati Kohesi X Adhesi Raksasa X Kerdil
Antitesis X Tesis Kolektif X Individual Ramai X Sepi
Apatis X Aktif Kompatibel X Kaku Ramalan X Pasti
Apex X Zenit Konduktor X Rasional X Irrasional
Arbitrer X Esensial Penghambat Rasionalisme X
Artika X Antartika Konklusi X Uraian Empirisme
Asketisme X Hedonisme Konklusif X Elusif Regresif X Progresif
Asli X Duplikat Konrol X Acuh Remeh X Penting
Asli X Palsu Konservasi X Ekploitasi Remisi X Penambahan
Autentik X Palsu Konstan X Berubah- hukuman
Beraneka X Semacam ubah Revolusi X Evolusi
Berbeda X Sesuai Konsumen X Penghasil Ritel X Grosir
Berhasil X Gagal Kontan X Hutang Rivalitas X Persesuaian
Berongga X Rapat Kontiniu X Terputus Rutin X Jarang
12

Berpihak X Netral Kontra X Setuju Salaf X Mutakhir


Berselang-seling X Kontradiksi X Sampling X Random
Monoton Konvergensi Sederhana X Canggih
Bersimbah X Kering Konveks X Sekarang X Kemarin
Berubah X Konstan Cekung/konkaf Sekuler X Keagamaan
Bhineka X Tunggal Kredit X Pemasukan Sekulerisme X
Bonafid X Marjinal Krisis X Stabil Spiritualisme
Bongsor X Kerdil Krusial X Sepele Senang X Merana
Boros X Hemat Kualitas X Kuantitas Senior X Junior
Botani X Nabati Kurus X Tambun Separasi X Penyatuan
Brilian X Dungu Labil X Stabil Sesuai X Berbeda
Cacat X Normal Lambat X Cepat Setem X Sumbang
Canggih X Ketinggalan Lancar X Macet Siau X Mendidih
zaman Lancung X Asli Simpati X Antipati
Cepat X Lambat Langit X Bumi Sinergi X Dualistik
Deduksi X Induksi Las X Bubut Sinkron X Sumbang
Defertilisasi X Liberal X Pembatasan Sipil X Militer
Pemupukan Liberalisme X Skeptis X Yakin
Degenerasi X Fundamentalisme Soliter X Individual
Kemajuan Longgar X Sempit Sporadis X Jarang
Delusi X Nyata Makar X Jujur Stabil X Labil
Dependen X Makar X Setia Statis X Dinamis
Independen Mandiri X Bergantung Subur X Tandus
Depresi X Resesi Mandiri X Dependen Sumbang X Tepat
Destruktif X Konstruktif Marah X Senang Takzim X Lancang
Dialog X Monolog Maya X Nyata Tambun X Kurus
Diferensiasi X Merana X Senang Tawa X Tangis
Ekuivalensi Merdeka X Vasal Terapung X Tenggelam
Dinamis X Statis Metafisika X Nyata Teratur X Kacau
Diskursus X Dogma Metodis X Amburadul Terjamin X Tak tentu
Distansi X Densiti Minor X Mayor Terkatung X Terbenam
13

Dualisme X Padu Mistis X Realis Terputus X Kontinu


Dungu X Brilian Mitos X Fakta Tetiron X Asli
Eklektik X Gradul Mobilitas X Keajegan Tidak berdaya X Sinergi
Ekspresi X Impresi Modern X Kuno Tidak Peduli X Empati
Ekspresif X Pasif Modernisasi X Tinggi X Rendah
Eksternal X Internal Tradisional Transedensi X Imanesi
Ekstrinsik X Internal Monogami X Poligami Tunggal X Heterogen
Elastis X Kaku Monoton X Berubah- Universal X Parsial
Elektik X Tak pilih-pilih ubah Vademikum X Kamus
Elusif X Canggih Moral X Amoral besar
Elusif X Mudah Mufakat X Tidak setuju Valuable X Tidak
dimengerti Nadir X Kosong berharga
Empati X Tidak peduli Negasi X Konfirmasi Vassal X Merdeka
Epigon X Maestro Nekat X Takut Vektor X Skalar
Esoteris X Terbuka Netral X Berpihak Vertikal X Horisontal
Evaporasi X Kondensasi Nirwana X Dunia Virulen X Baik
Evolusi X Revolusi Nisbi X Mutlak Vokal X Pendiam
Fakta X Fiksi Nomadik X Menetap Wreda X Muda
Feminim X Maskulin Ofensif X Bertahan
Fiksi X Nonfiksi Oponen X Eksponen
Fiktif X Fakta Orator X Pendengar
Fisik X Mental Orisinil X Plagiat
Frontal X Gradual Otokratis X Demokratis
Gagal X Berhasil Otoriter X Demokrasi
Gamang X Berani Out put X Input
Gara-gara X Akibat Padan X Bukan
Gasal X Genap bandingan
Harmoni X Sumbang Padanan X
Hayati X Baka Pertidaksamaan
Hayati X Mati Pakar X Awam
Hemat X Boros Pancarona X Seragam
14

Higienis X Kotor Pandai X Bodoh


Hiperbola X Apa Panjang lebar X Ringkas
adanya Pasca X Pra
Holistik X Monistik Pejal X Berongga
Idealisme X Kompromi Pejuang X Pengkhianat
Illegal X Sah Pembangun X Destruktif
Imigrasi X Emigrasi Pemberani X Penakut
Impresi X Ekspresi Penambahan X
Individual X Kolektif Eliminasi
Induksi X Reduksi Penting X Remeh
Inferior X Superior Percaya diri X Rendah
Inflasi X Deflasi diri
Insomnia X Nyenyak Perintis X Pewaris
Perkasa X Lemah
Pertahanan X Serangan

Contoh soal :

1. NIRWANA
A. Dunia C. Jagad
B. Kelak D. Ukhrowi

Jawab : A
Nirwana(n) 1 keadaan tidak menjelma kembali; dl keadaan lenyap
sama sekali (sesudah mati) menurut kepercayaan agama Budha dan
Hindu; 2 tempat yg tenteram dan sempurna (dl arti kiasan); surga

dunia(n) 1 bumi dng segala yg terdapat di atasnya; jagat tempat kita


hidup ini; 2 alam kehidupan; 3 semua manusia yg ada di muka bumi; 4
lingkungan atau lapangan kehidupan; 5 (segala) yg bersifat
kebendaan; yg tidak kekal; 6 mengenai (untuk dipakai dsb) seluruh
jagat atau segenap manusia;
15

yang paling mungkin menjdi antonim dari nirwana adalah dunia,


karena dunia dapat diartikan sebagai tempat yang fana, sedangkan
nirwana dapat diartikan sebagai surga atau tempat yang kekal, suci.

2. SINERGI
A. Dualistik C. Dialek
B. Metamorfosis D. Transformasi

Jawab : A
Sinergi, secara umum, dapat didefinisikan sebagai dua atau lebih agen
bekerja sama untuk menghasilkan hasil yang tidak mungkin diperoleh
oleh salah satu agen independen.

dualis 1 Ling terdiri atas dua atau menyatakan dua

jadi yang paling memungkinkan adalah jawaban A, karena sinergi


berarti bersatu, sedangkan dualistik bearti tdk menyatu dan tetap
menjadi dua bagian yang berbeda.

3. AKURAT
A. Tepat C. Cepat
B. Meleset D. Korset

Jawab : B
Akurat(a) teliti; saksama; cermat; tepat benar:

lawan dari tepat, benar adalah meleset

4. TERJAMIN
A. Fana C. Tergantung kondisi
16

B. Garansi D. Tak tentu

Jawab : D
Terjamin artinya telah memiliki kepastian, sudah pasti, tentu arah.

Jadi lawan kata dari tentu arah adalah tak tentu

5. EMIGRASI
A. pengungsian C. pemindahan
B. pemukiman D. imigrasi

Jawab : D
emigrasi/émigrasi/ (n) (perihal) pindah dr tanah air sendiri (keluar dari
Indonesia) ke negeri lain untuk tinggal menetap di sana;

imigrasi(n) perpindahan penduduk dr suatu negara ke negara lain


(masuk ke negara Indonesia) untuk menetap; berimigrasiv pindah atau
menetap ke negara lain.

Jadi lawan kata dari emigrasi adalah imigrasi

3. Tes Analogi
Analogi adalah menyamakan suatu kata – kata berdasarkan kondisi yang
sama.

➢ Cara mengerjakan soal analogi :


1. Buat kata – kata tersebut menjadi kalimat, sehingga akan terlihat jelas
perbedaanya.
2. Cari kesesuaian antar premi
Contoh ➔ gelap : sinar = lapar : makanan
Gelap dan Lapar merupakan kata sifat, sedangkan sinar dan makanan
merupakan kata benda.
3. Gunakan premi kedalam sebuah kalimat perumpamaan
Contoh ➔ gelap : sinar = lapar : makanan
Keadaan gelap butuh sinar
17

Keadaan lapar butuh makanan


4. Terkadang sebuah analogi adalah pengertian yang saling
berhubungan
Contoh ➔ bunga : buket = kertas : buku
Buket adalah susunan karangan bunga
Buku adalah susunan penyatuan kertas
5. Gambarkan dan masukkan kedalam beberapa jenis analoginya,
beberapa jenis analogi antara lain
a. Analogi sebab – akibat
Contoh : penghormatan : jasa = insentif : prestasi
⇒ karena ber-jasa diber penghormatan
⇒ karena ber-prestasi diberi insentif
b. Analogi antonim/sinonim
Contoh : adagio : allegro = lambat : cepat
⇒ Adagio sinonim lambat
⇒ Allegro sinonim cepat
c. Analogi proses
Contoh : kayu : serut = kebun : cangkul
⇒ Kayu di serut
⇒ Kebun di cangkul
d. Analogi kegunaan
Contoh : fotosintesis : cahaya = cetak : tinta
⇒ Cahaya berguna untuk proses fotosintesis
⇒ Tinta berguna untuk proses cetak
e. Analogi kegunaan & sebab akibat
Contoh : cuci : air : bersih = tembak : peluru : mati
⇒ Bersih karena telah di cuci dengan air
⇒ Mati karena telah di tembak dengan peluru
f. Analogi bahan
Contoh : beras : nasi goring = kayu : kursi
⇒ Nasi goreng berbahankan beras
18

⇒ Kursi berbahankan kayu


g. Analogi tempat & fungsi
Contoh : guru : sekolah : murid = gembal : lapangan rumput : domba
⇒ Seorang guru fungsinya mengajar murid di sekolah
⇒ Seorang gembala fungsinya mengembara domba di lapangan
rumput

Contoh soal :

1. KILOGRAM : BOBOT =
a. Cahaya : Terang
b. Massa : Energi
c. Kelvin : Temperatur
d. Servis : Tenis

Jawab : c
Kilogram adalah satuan bobot. Maka kata-kata yang mempunyai
padanan hubungan dengan soal adalah Kelvin : Temperatur, karena
kelvin adalah satuan temperatur

Jadi jawaban yang paling tepat adalah Kelvin : Temperatur

2. KECIL : BESAR =
a. Anak : Baik
b. Kurus : Tinggi
c. Kurus : Gemuk
d. Tinggi : Langsing

Jawab : c
19

Kecil adalah lawan dari besar. Maka kata-lkata yang memiliki


padanan hubungan dengan soal adalah Kurus : gemuk, karena kurus
lawan dari gemuk

Jadi jawaban yang paling tepat adalah Kurus : Gemuk

3. GITAR : GITARIS =
a. Pesawat : Pilot
b. Orkestra : Perkusi
c. Film : Sutradara
d. Kunci : Not

Jawab : a
Gitar adalah alat yang dimainkan gitaris. Maka kata-lkata yang
memiliki padanan hubungan dengan soal adalah pesawat : piot,
karena pesawat digunakan oleh pilot

Jadi jawaban yang paling tepat adalah Pesawat : Pilot

4. ABRASI : AIR LAUT =


a. Penebangan : Kayu
b. Destruksi : Penghancuran
c. Deflasi : Angin
d. Memasak : Panas

Jawab : c
Abrasi disebabkan oleh air laut. Maka kata-kata yang mempunyai
padanan hubungan dengan soal adalah Deflasi : Angin, karena deflasi
disebabkan oleh angin

Jadi jawaban yang paling tepat adalah Deflasi : Angin


20

5 RUMAH : RUANGAN =
a. Gedung : Eskalator
b. Roda : Kursi
c. Pesawat : Kokpit
d. Kursi : Roda

Jawab : c
Rumah memiliki ruangan. Perbandingannya adalah pesawat memiliki
kokpit

Jadi jawaban yang paling tepat adalah Pesawat : Kokpit

4. Tes Perbendaharaan Kata


Tes perbendaharaan kata merupakan suatu tes mencari kata yang tidak
termasuk dalam suatu kelompok. Fungsi tes ini tentunya untuk melihat kecermatan,
ketepatan, dan kecepatan berpikir dalam mengelompokkan sesuatu. Hal ini sangat
penting dalam dunia kerja, karena seseorang yang dapat mengelompokkan sesuatu
dengan cepat akan lebih mudah memilah pekerjaan yang harus diutamakan
sehingga cara kerjanya akan lebih cepat, tepat dan efektif.

Tips dan Trik Hadapi Tes Perbendaharaan Kata :

✓ Perhatikan setiap kata soal. Jika pilihan jawaban yang tersedia terdapat
kata yang tidak anda pahami, beralihlah ke pilihan jawaban yang lain. Jika
jawaban lain termasuk kelompok kata pada soal, artinya kata yang tidak
anda pahamilah jawabannya.
✓ Jika anda menemukan hubungan kata pada soal tetapi belum yakin
dengan jawaban tersebut, rangkailah kata tersebut menjadi sebuah
kalimat. Kalimat dapat membantu anda memperkirakan makna dari
kalimat tersebut.
✓ Jawaban yang memiliki akhiran atau awalan yang sama bisa jadi bukan
termasuk dalam kelompok kata yang dimaksudkan dalam soal.
✓ Rajinlah membaca untuk memperkaya literasi
21

Contoh Soal :

1. Pilihlah kata berikut yang tidak termasuk dalam kelompoknya!

A. April

B. Juni

C. Agustus

D. September

E. November

Jawaban: C

Pembahasan: Semua kata di atas merupakan nama bulan. Hanya saja April,
Juni, September, dan November merupakan bulan dengan jumlah harinya
ada 30. Sedangkan, Agustus adalah bulan yang jumlah harinya ada 31. Maka,
sudah terlihat bahwa kata yang tidak termasuk dalam kelompok di atas
adalah Agustus.

2. Pilihlah kata berikut yang tidak termasuk dalam kelompoknya!

A. Jawa

B. Kalimantan

C. Timor Leste

D. Sulawesi

E. Bali

Jawaban: C
22

Pembahasan: Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali merupakan nama pulau-


pulau di Indonesia. Dengan demikian, yang tidak termasuk dalam kelompok
nama pulau di Indonesia adalah Timor Leste.

3. Pilihlah kata berikut yang tidak termasuk dalam kelompoknya!

A. Daun

B. Akar

C. Batang

D. Ranting

E. Pupuk

Jawaban: E

Pembahasan: Daun, akar, batang, dan ranting merupakan bagian dari


pohon. Pupuk bukan merupakan bagian dari pohon.

4. Pilihlah kata berikut yang tidak termasuk dalam kelompoknya!

A. Kamboja

B. Mawar

C. Lili

D. Tulip

E. Pisang

Jawaban : E

Pembahasan: Pilihan jawaban A, B, C, dan D merupakan kata yang termasuk


dalam kategori yang sama, yaitu jenis bunga. Sedangkan pisang bukan
termasuk dalam kelompok kata-kata tersebut.
23

5. Pilihlah kata berikut yang tidak termasuk dalam kelompoknya!

A. Harimau

B. Lumba-Lumba

C. Orang Utan

D. Monyet

E. Arwana

Jawaban: E

Pembahasan: Harimau, lumbalumba, orang utan, dan monyet merupakan


binatang yang bernapas dengan paru-paru. Sedangkan arwana tidak
termasuk di dalamnya. Sebab, binatang tersebut bernapas dengan insang.

5. Pemahaman Wacana

Tes pemahaman bacaan adalah tes untuk memahami makna keseluruhan


yang terdapat dalam sebuah teks atau memahami isi teks secara keseluruhan.
Tujuan tes pemahaman bacaan adalah meningkatkan kemampuan seseorang
dalam memahami sebuah bacaan. Dengan tes ini, seseorang akan terbiasa
menganalisis sebuah bacaan sehingga akan terlatih dan lebih cepat dalam
memahami sebuah bacaan. Tes pemahaman bacaan membutuhkan analisis
terhadap teks, seperti menentukan kalimat utama. ide pokok, kesimpulan, atau
pernyataan yang sesuai dan tidak sesuai dengan bacaan.Tes pemahaman bacaan
tidak terlepas dari teks sehingga membutuhkan konsentrasi dan ketelitian dalam
mengerjakan soal ini.

Tips dan trik mengerjakan tes pemahaman bacaan :

✓ Bacalah soal terlebih dahulu, kemudian baca teks secara keseluruhan


✓ Catat kata kunci atau pokok-pokok bacaan kemudian rumuskan sebuah
kalimat yang menjadi gagasan atau pokok permasaiahan dalam bacaan
tersebut
24

✓ Carilah kalimat utama yang menjadi dasar pengembangan bacaan.


Kalimat ini biasa terletak di awal atau akhir paragraf.

Contoh Soal :
1. Orang yang akan pensiun tidak perlu stres. Pensiun berarti tidak bekerja
tetapi mendapat gaji. Dengan tidak berdinas lagi, berarti mereka sudah
tidak memiliki beban pikiran terhadap pekerjaan dan banyak waktu luang
untuk bersantai. Kalau waktu luang itu dapat dioptimalkan dengan berbagai
kegiatan yang positif dan produktif, tentu orang tidak akan terkena stres.
Gagasan utama paragraf tersebut adalah.....
A. Mendapat gaji tanpa bekerja.
B. Terkena stres karena pensiun.
C. Terkena stres karena tidak bekerja.
D. Tidak perlu stres menghadapi pensiun.
E. Mengoptimalkan kegiatan di masa pensiun.

Jawaban : D
Pembahasan
Gagasan utama merupakan ide yang menjadi dasar pengembangan suatu
paragraf. Gagasan utama paragraf tersebut terdapat di awal paragraf yaitu
kalimat pertama. Gagasan utama tersebut adalah tidak perlu stres
menghadapi pensiun.

2. Pemerintah terpaksa melakukan kebijakan menaikkan BBM untuk mengurangi


subsidi yang terlalu memberatkan pemerintah. Untuk selanjutnya, pemerintah
memberikan kompensasi subsidi BBM kepada rakyat miskin sehingga rakyat
yang kurang mampu dapat menikmati secara langsung subsidi yang diberikan
oleh pemerintah. Diharapkan rakyat miskin makin berkurang.
Isi kutipan berita tersebut yang tepat adalah......
A. Nilai tukar rupiah menurun akibat subsidi pemerintah.
B. Rencana penurunan harga BBM dilakukan pihak pemerintah.
C. Swasta menanggung subsidi BBM untuk mengurangi kemiskinan.
D. Pemerintah memberikan subsidi kepada semua pengguna kendaraan.
25

E. Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM untuk membantu masyarakat


miskin.

Jawaban : E
Pembahasan:
Kutipan tersebut membahas tentang kebijakan pemerintah untuk menaikkan
harga BBM dan memberikan kompensasi subsidi BBM kepada rakyat miskin
agar dapat menikmati secara langsung subsidi dari pemerintah.

3. Warga negara berkebangsaan Thailand ditangkap petugas Bea Cukai


Bandara
Juanda Surabaya karena kedapatan membawa heroin seberat 2,671kg.
Chanraem Suwason, ditangkap diterminal kedatangan internasional, Kamin
(23/4/2009)malam. Polisi menduga Chanraem Suwason hanya sebagai kurir.
Wanita berusia 27 tahun ini diduga menjadi korban sindikat narkotika
internasional. Dari pengakuan tersangka selama diinterogasi polisi barang itu
berasal dari seorang ABK asli Liberia saat di Thailand.
Pihak yang tidak terlibat langsung dalam kasus di atas adalah....
A. Abk asal liberia
B. Polisi
C. Petugas bea cukai
D. Chanraem Suwason

Jawaban : A

Pembahasan : Pihak yang tidak terlibat langsung dalam kasus yang


disebutkan pada bacaan tersebut adalah ABK asal Liberia.
ABK asal Liberia adalah pihak yang memberikan heroin seberat 2,671kg
kepada Chanraem Suwason dan tidak berada tempat kejadian, yaitu
bandara.

B. Tes Kemampuan Kuantitatif


1. Pola Bilangan
BARISAN ARITMATIKA
26

Perhatikan barisan bilangan berikut :


a. 1, 2, 3, 4, 5, …
b. 2, 4, 6, 8, 10, …
c. 1, 3, 5, 7, 9, …

Dari barisan bilangan di atas tampak bahwa antara suku-suku yang berurutan
memiliki selisih yang sama. Barisan yang memiliki pola tersebut dinamakan barisan
aritmatika.
Barisan aritmatika adalah suatu barisan bilangan yang memiliki selisih dua suku
yang berurutan (beda) selalu tetap.

Suku ke-n dari barisan aritmatika ditentukan dengan rumus :


Un = a + (n – 1)b

Keterangan
Un = suku ke-n
a = suku pertama
b = beda = Un – Un – 1

BARISAN GEOMETRI
Barisan Geometri adalah suatu barisan bilangan yang memiliki perbandingan (rasio)
antara dua buah suku selalu tetap.

Rumus suku ke-n dari barisan geometri:


Un = arn – 1

Keterangan :
a = suku pertama
n = banyaknya suku
r = rasio

Perhatikan barisan bilangan berikut :


a. 2, 4, 8, 16, …
27

b. 3, 9, 27, 81, …
c. 40, 20, 10, 5, …
Barisan bilangan di atas memiliki keteraturan dengan pola tertentu
Pada barisan (a) setiap suku yang berurutan diperoleh dengan mengalikan
bilangan 2 dari sebelumnya
Pada barisan (b) setiap suku yang berurutan diperoleh dengan mengalikan
bilangan 3 dari sebelumnya
Pada barisan (c) setiap suku yang berurutan diperoleh dengan mengalikan
bilangan dari sebelumnya
Barisan yang disusun dengan pola seperti itu disebut barisan geometri. Dalam hal ini
2 dan 3 disebut rasio.

2. Deret Bilangan
Tes Deret Bilangan merupakan tes matematika yang terdiri dari bilangan-
bilangan yang disusun dengan pola tertentu. Pola hubungan antarbilangan tersebut
merupakan bentuk dari penggunaan operasi hitung matematika dasar, baik operasi
penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian, maupun perpangkatan. Dalam
tes ini, diperlukan kemampuan dalam menganalisis pola hubungan ter sebut dengan
benar. Deret dibagi menjadi dua, yaitu deret aritmatika dan deret geometri.

DERET ARITMATIKA
Deret aritmatika adalah penjumlahan dari suku-suku pada barisan aritmatika
U1 + U2 + U3 + U4 + …+ Un
Jumlah n suku pertama dari deret aritmatika ditentukan dengan rumus sebagai
berikut:

Keterangan :
Sn = Jumlah n suku
a = suku pertama
b = beda

DERET GEOMETRI
Deret geometri adalah penjumlahan suku-suku dari barisan geometri. Secara umum
deret geometri ditulis sebagai berikut.
28

U1 + U2 + U3 + U4 + …+ Un

DERET GEOMETRI TAK HINGGA

Tips dan trik mengerjakan soal deret bilangan :


Carilah hubungan yang sama antar bilangan. Bisa berupa pengurangan,
penambahan, perkalian, pembagian, ataupun perpangkatan.

Contoh Soal :
1. 4, 10, 22, 52, 108, …

Jawab : 240
Pola dari deret ini adalah biilang awal ditambah (bilangan prima + kuadrat
bilangan prima tersebut). 4 +(2+4) 10 +(3+9) 22 +…..108 +(11+121) 240
29

2. 8, 32, 97, 196, 199, …

Jawab : 4
Pola irama bilangan tersebut adalah {n1}, {(n1x4) +0}, {(n2x3) +1}, {(n3x2) + 2},
{(n4x1) + 3}, {(n5x0) + 4} sehingga pada titik yang kosong adalah 4

3. 2, 4, 10, 22, 42, 72, …

Jawab : 108
Pola irama bilangan di atas adalah {n1}, {n1 + 1 + 12}, {n2 + 2 +22}, {n + 3 +
32}, {n4 + 4 + 42}, {n5 + 5 + 52}, {n6 + 6 + 62}, sehingga pada titik yang kosong
yaitu 108

4. 2, 12, 42, 132, 402, …

Jawab : 1212
Pola bilangan tersebut adalah {n1}, {(n1+2) x 3}, {(n2 +2) x 3}, {(n3+2) x 3},
{(n4+2) x 3}, {(n5+2) x 3} sehingga pada titik yang kosong yaitu 1212

5. 3, 3, 5, 11, 23, 43, …

Jawab : 73
Pola irama bilangan di atas adalah {n1}, {n1 - 1 + 12}, {n2 – 2 +22}, {n3 – 3 +
32}, {n4 – 4 + 42}, {n5 – 5 + 52}, {n6 – 6 + 62}, sehingga pada titik yang kosong
yaitu 73

3. Perbandingan
Perbandingan adalah membandingkan dua nilai atau lebih dengan cara
yang sederhana.

𝐴 𝑝
Ditulis: A : B = p : q atau 𝐵 = 𝑞

✓ Mencari A jika B diketahui


30

𝒑
A:B=p:q→A= 𝒙B
𝒒

Contoh:
Uang Adam dibandingkan uang Bani adalah 3: 5. Jika uang Bani Rp 75
.000, berapakah uang Adam?

Penyelesaian:

A:B = 3: 5

3
A = 5 x 75.000 = 45.000

Jadi, uang Bani Rp 45.000,00.

✓ Mencari perbandingan jika jumlahnya (A + B) diketahui

A:B = p:q

Jika A+B diketahui, maka

𝒑 𝒒
A = 𝒑+𝒒 x (A+B) atau B = = 𝒑+𝒒 x (A+B)

Contoh:
Perbandingan bola R dan T adalah 5 : 10. Jika jumlah bola keduanya adal
ah 450. Tentukan jumlah

bola R ?

Penyelesaian:
31

R : T = 5 : 10

R + T = 450

5 5
R = 5+10 x 450 = = 15 x 450 = 150

✓ Mencari nilai perbandingan jika selisihnya (A – B) diketahui


A:B p:q

Jika A-B diketahui, maka

𝒑 𝒒
A = 𝒑−𝒒 x (A-B) atau B = = 𝒑−𝒒 x (A-B)

Catatan : Nilai p-q selalu positif karena hanya menunjukkan selisih di antara
keduanya

Contoh :
Perbandingan kelereng Vani: Zaki= 3: 5. Jika selisih kelereng Vani dan Zaki
adalah 50, berapakah jumlah kelereng Zaki?

Penyelesaian:

Vani : Zaki = 3: 5

Vani – Zaki = 50

3 3
Vani = = 3−5 x 50 = = 2 x 50 = 75

Jadi jumlah kelereng Vani adalah 75

➢ Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai

✓ Perbandingan Senilai ( Lurus)


32

Perbandingan senilai adalah perbandingan yang apabila nilai awa


lnya diperbesar, maka nilai akhir juga akan semakin besar. Sebalikny
a, apabila nilai awal diperkecil maka nilai akhir juga akan menjadi sem
akin kecil
𝑨 𝑨′
Rumus : = 𝑩′
𝑩

Contoh :

Sebuah tiang
yang panjangnya 15 m terletak tegak lurus di lapangan terbuka, baya
ngan tiang 3
m. Di tempat yang sama, tentukan panjang bayangan suatu pohon jik
a pohon tersebut tingginya 30 m.

Pembahasan:

𝑨 𝑨′ 𝟏𝟓 𝟑
= 𝑩′ = = 𝑩′
𝑩 𝟑𝟎

= 15B’ = 3.30

𝟗𝟎
= B’= =6
𝟏𝟓

Jadi, panjang bayangan tersebut 6 m

✓ Perbandingan berbalik nilai (Terbalik )


Perbandingan berbalik nilai adalah perbandingan yang bercirikan
bila nilai awal diperbesar maka nilai akhir menjadi lebih kecil.
Sebaliknya, bila nilai awal diperkecil maka nilai akhir menjadi lebih
besar.

Rumus : A. B = A’. B’

Banyak pekerja dan lama waktu pengerjaannya merupakan jenis


perbandingan berbalik nilai. Semakin banyak pekerja semakin pendek
waktu pengerjaannya.

Contoh :
33

Dengan jumlah pekerja sebanyak 12 orang sebuah proyek dapat


menyelesaikan selama 15 hari. Agar proyek dapat selesai selama 10
hari, maka banyak pekerja adalah…

Pembahasan

12.15 = A’. 10

180 = 10A’

180
= A’
10

18 = A’

A’= 18, jadi banyak pekerja yang dibutuhkan adalah 18 orang.

PERBANDINGAN BERVARIASI

Yaitu jika melibatkan 3 buah subjek yang di dalamnya terdapat perbandingan


lurus sekaligus

perbandingan terbalik.

𝑂1 𝑂2
Rumus : = 𝑆2𝑡2
𝑆1𝑡1

Ket:

O= Objek (sesuatu yang dikenai pekerjaan)

S= Subjek (orang yang melakukan pekerjaan)

t= waktu

BEKERJA BERSAMA-SAMA

1 1 1
Rumus : = 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 1 + 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 2 t= waktu
𝑡

Contoh soal :
34

1. Sebuah mesin fotokopi dengan kecepatan konstan dapat


menghasilkan/memfotokopi 500 lembar dalam 10 menit. Berapa lama
diperlukan untuk memfotokopi 80 lembar ?
a. 80/ (500 x 10)
b. (80 x 500)/10
c. (500 x 10)/80
d. (80 x 10)/500

Jawab : d
Jumlah A/jumlah B = waktu A/waktu B
Waktu A = (jumlah A x waktu B)/jumlah B
= (80 x 10)/500

Jadi jawaban yang paling tepat adalah (80x10)/500

2. Jarak kota A dengan B di peta dengan perbandingan 1:25.000.000


adalah 3,8 cm. Berapa jarak sesungguhnya ?
a. 1000 km
b. 975 km
c. 950 km
d. 930 km

Jawab : c
Jarak sesungguhnya adalah :
3,8 x 25.000.000 / 100.000 =950

Jadi jawaban yang paling tepat adalah 950 km

3. Seorang siswa mengikuti kuis dan tidak dapat menjawab 30 soal. Jika
siswa tersebut memporeleh skor 85%, maka berapa soal yang bisa
dijawab oleh siswa tersebut ?
35

a. 170
b. 200
c. 85
d. 100

Jawab : b
Jika mampu menjawab seluruh soal berarti bisa mengerjakan 100%, jika
tidak bisa mengerjakan 30 soal bisa mengerjakan 85% artinya ia tidak
sanggup 15%. Jumlah soal seluruhnya adalah : 100/15 x 30 = 200

Jadi jawaban yang paling tepat adalah 200

4. Seorang anak yang tingginya 160 sentimeter difoto dalam ukuran kecil
dengan skala 1:20, kemudian foto tersebut diperbesar dengan skala 5:2,
maka tinggi anak di foto terakhir adalah ...
a. 16
b. 20
c. 36
d. 40

Jawab : b
Tinggi anak setelah diperkecil adalah : 1/20 x 160 =8
Tinggi anak setelah foto diperbesar : 5/2 x 8 =20

Jadi jawaban yang paling tepat adalah 20

5. Sebuah pohon tingginya 3,6 meter menghasilkan bayangan sepanjang


6 meter. Jika pada saat yang sama seseorang yang tingginya 1,71
menyebabkan bayangan. Berapa panjang bayangan ?
a. 2,75
b. 2,80
36

c. 2,85
d. 2,90

Jawab : c
3,6/6 = 1,71/A
A = (6x1,71) / 3,6
A = 2,85

Jadi jawaban yang paling tepat adalah 2,85

4. Aritmatika Sosial
A. Harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi

Seorang pedagang membeli barang dari pabrik untuk dijual lagi dipasar.
Harga barang dari pabrik disebut modal atau harga pembelian sedangkan harga
dari hasil penjualan barang disebut harga penjualan. Dalam perdagangan sering
terjadi dua kemungkinan yaitu pedagan mendapat untung dan rugi.

✓ Untung

Untuk memahami pengertian untung perhatikan contoh berikut:

Pak Umar membeli sebidang tanah dengan harga Rp 10.000.000,- kemudian


karena ada suatu leperluan pak Umar menjual kembali sawah tersebut dengan
harga Rp 11.500.000,-.

Ternyata harga penjualan lebih besar dibanding harga pembelian, berarti pak
Umar mendapat untung.

Selisih harga penjualan dengan harga pembelian

=Rp 11.500.000,- – Rp 10.000.000,-

=Rp 1.500.000,-

Jadi Pak Umar mendapatkan untung sebesar Rp 1.500.000,-

Berdasarkan contoh diatas, maka dapat ditarik kesimpulan:

“Penjual dikatakan untung jika jika harga penjualan lebih besar dibanding
dengan harga pembelian.”

Untung = harga jual – harga beli


37

✓ Rugi

Ruri membeli radio bekas dengan harga Rp 150.000,- radio itu diperbaiki dan
menghabiskan biaya Rp 30.000,- kemudian Ruri menjual radio itu dan terjual
dengan harga Rp 160.000,-

Modal (harga pembelian) = Rp 150.000,- + Rp 30.000,-

= Rp 180.000,-

Harga penjualan = Rp 160.000,-

Ternyata harga jual lebih rendah dari pada harga harga pembelian, jadi Ruri
mengalami rugi.

Selisih harga pembelian dan harga penjualan:

=Rp 180.000,- – Rp 160.000,-

=RP 20.000,-

“Berdasarkan uraian diatas penjual dikatakan rugi jika harga penjualan lebih
rendah dibanding harga pembelian.”

Rugi = harga beli – harga jual

✓ Harga pembelian dan harga penjualan

Telah dikemukakan bahwa besar keuntungan atau kerugian dapat dihitung jika
harga penjualan dan harga pembelian telah diketahui.

Besar keuntungan dirumuskan:

Untung =harga jual – harga beli

Maka dapat diturunkan dua rumus yaitu:

1. Harga jual = harga beli + Untung

2. Harga beli = harga jual – harga untung

Besar kerugian dirumuskan:

Rugi = harga beli – harga jual

Maka dapat diturunkan rumus:


38

1. Harga beli = harga jual + Rugi

2. Harga jual = harga beli – Rugi

B. Persentase untung dan rugi

✓ Menentukan Persentase Untung atau Rugi

Pada persentase untung berarti untung dibanding dengan harga pembelian, dan
persentase rugi berarti rugi dibanding harga pembelian.

Untung

Persentase Untung= X 100 %Harga beli

Rugi

Persentase Rugi = X 100 %Harga beli

Contoh:

a). Seorang bapak membeli sebuah mobil seharga Rp 50.000.000, karena sudah
bosan dengan mobil tersebut maka mobil tersebut dijual dengan harga Rp
45.000.000,.Tentukan persentase kerugiannya!

Jawab:

Harga beli Rp 50.000.000

Harga jual Rp 45.000.000

Rugi = Rp 50.000.000 – Rp 45.000.000

= Rp 5.000.000

Rp 5.000.000

Rp 50.000.000

= Rp 10 %

Jadi besar persentase kerugiannya adalah 10 %.

b). Seorang pedagang membeli gula 5 kg dengan harga Rp 35.000, kemudian


dijual dengan harga Rp 45.000, Berapakah besar persentase keuntungan
pedagang tersebut?

Jawab:

Harga beli Rp 35.000,

Harga jual Rp 45.000,

Untung = Rp 45.000 – Rp 35.000

= Rp 10.000
39

Rp 10.000

Rp 35.000

= 28,7 %

Jadi persentase keuntungan adalah 28,7 %

2. Menentukan harga pembelian atau harga penjualan berdasarkan persentase


untung atau rugi

Contoh:

Seorang pedagang membeli ikan seharga Rp 50.000 / ekor. Jika pedagang tersebut
menghendaki untung 20 % berapa rupiahkah ikan tersebut harus dijual?

Jawab:

Harga beli Rp 50.000

Untung 20 % dari harga beli = = Rp 10.000

Harga jual = harga beli + untung

=Rp 50.000 +Rp 10.000

=Rp 60.000

Jadi pedagang itu harus menjual dengan harga Rp 60.000

Persentase untung atau rugi selalu dibandingkan terhadap harga pembelian


(modal), kecuali ada keterangan lain.

Persentase Untung =

Persentase Rugi =

Hb = harga pembelian

C. Rabat(diskon), bruto, tara, dan neto

✓ Rabat

Rabat adalah potongan harga atau lebih dikenal dengan diskon.

Contoh:

Sebuah toko memberikan diskon 15 %, budi membeli sebuah rice cooker dengan
harga Rp 420.000. berapakah harga yang harus dibayar budi?

Jawab:

Harga sebelum diskon = Rp 420.000

Potongan harga = 15 % x Rp 420.000 = Rp 63.000


40

Harga setelah diskon = Rp 420.000 – Rp 63.000 = Rp 375. 000

Jadi budi harus membayar Rp 375.000

Berdasarkan contoh diatas dapat diperoleh rumus:

Harga bersih = harga kotor – Rabat (diskon)

Harga kotor adalah harga sebelum didiskon

Harga bersih adalah harga setelah didiskon

✓ Bruto, Tara, dan Neto

Dalam sebuah karung yang berisi pupuk tertera tulisan berat bersih 50 kg
sedangkan berat kotor 0,08 kg, maka berat seluruhnya = 50kg + 0,08kg=50,8kg.

Berat karung dan pupuk yaitu 50,8 kg disebut bruto(berat kotor)

Berar karung 0,08 kg disebut disebut tara

Berat pupuk 50 kg disebut berat neto ( berat bersih)

Jadi hubungan bruto, tara, dan neto adalah:

Neto = Bruto – Tara

Jika diketahui persen tara dan bruto maka untuk mencari tara digunakan rumus:

Tara = Persen Tara x Bruto

Untuk setiap pembelian yang mendapat potongan berat(tara) dapat dirumuskan:

Harga bersih = neto x harga persatuan berat

D. Bunga tabungan dan pajak

✓ Bunga tabungan (Bunga Tunggal)

Jika kita menyimpan uang dibank jumlah uang kita akan bertambah, hal itu terjadi
karena kita mendapatkan bunga dari bank. Jenis bunga tabungan yang akan kita
pelajari adalah bunga tunggal, artinya yang mendapat bunga hanya modalnya
saja, sedangkan bunganya tidak akan berbunga lagi. Apabila bunganya turut
berbunga maka jenis bunga tersebut disebut bunga majemuk.

Contoh:

Rio menabung dibank sebesar Rp 75.000 dengan bunga 12% per tahun. Hitung
jumlah uang rio setelah enam bulan.

Jawab:
41

Besar modal (uang tabungan) = Rp 75.000

Bunga 1 tahun 12 % =

= Bunga 6 bulan = Rp 4500

Jadi jumlah uang Rio setelah disimpan selama enam bulan menjadi:

= Rp 75.000 + Rp 4500

= Rp 79.500

Dari contoh tersebut dapat disimpulkan

Bunga 1 tahun = persen bunga x modal

Bunga n bulan = x persen bunga x modal = x bunga 1 tahun

Persen bunga selalu dinyatakan untuk 1 tahun, kecuali jika ada keterangan lain
pada soal.

✓ Pajak

Pajak adalah statu kewajiban dari masyarakat untuk menyerahkan sebagian


kekayaannya pada negara menurut peraturan yan di tetapkan oleh negara.
Pegawai tetap maupun swasta negeri dikenakan pajak dari penghasilan kena
pajak yang disebut pajak penghasilan (PPh). Sedangkan barang atau belanjaan
dari pabrik, dealer, grosor, atau toko maka harga barangnya dikenakan pajak yang
disebut pajak pertambahan nilai (PPN).

Contoh:

Seorang ibu mendapat gaji sebulan sebesar Rp 1.000.000 dengan penghasilan tidak
kena pajak Rp 400.000. jira besar pajak penghasilan (PPh) adalah 10 % berapakah
gaji yang diterima ibu tersebut?

Jawab:

Diketahui: Pesar penghasilan Rp 1.000.000

Penghasilan tidak kena pajak Rp 400.000

Pengahasilan kena pajak = Rp 1.000.000 – Rp 400.000

= Rp 600.000

Pajak penghasilan 10 %

Ditanya: gaji yang diterima ibu tersebut

Jawab:

Besar pajak penghasilan = 10 % x Rp 600.000

= x Rp 600.000
42

= Rp 60.000

Jadi besar gaji yang diterima ibu tersebut adalah

= Rp 1.000.000 – Rp 60.000

= Rp 940.000

Contoh soal :

1. Ahmad membeli sepeda motor dengan harga Rp 15.000.000 dengan


pajaknya 10 %, setelah beberapa tahun Ahmad menjual motor tersebut
dengan harga Rp 11.500.000. berapakah kerugian yang diderita Ahmad?

Jawab :
Diketahui: harga beli Rp 15.000.000
Pajak 10 % = 10 % x 15.000.000 = Rp 500.000
Harga jual Rp 11.500.000
Ditanya: kerugian?
Jawab:
Besar modal ( harga beli + pajak) = Rp 15.000.000 + Rp 500.000
= Rp 15.500.000
Rugi = Rp 15.500.000 – Rp 11.500.000
= Rp 4.000.000
Jadi kerugian yang diderita Ahmad adalah Rp 4.000.000.

2. Dalam sebuah toko terdapat diskonan, baju dengan harga Rp 40.000


didiskon 10 %, celana seharga Rp 70.000 didiskon 15 %, topi seharga 20.000
didiskon 5 %, tas seharga 35.000 didiskon 5 %, dan kaos seharga Rp 55.000
didiskon 25 %. Jika Yuda ingin berbelanja dengan menghabiskan uang
antara Rp 130.000 s/d Rp 150.000 maka barang apa saja yang akan Yuda
beli?

Jawab :
Harga baju Rp 40.000, diskon 10 %
Harga celana Rp 70.000, diskon 15 %
Harga topi Rp 20.000, diskon 5 %
43

Harga tas Rp 35.000,diskon 5 %


Harga kaos Rp 55.000,diskon 15 %
Uang belanja Rp 130.000 s/d Rp 150.000
Ditanya: Barang apa saja yang bisa dibeli Yuda?
Jawab:
Harga setelah didiskon:
Baju = 40.000 – (10 % x Rp 40.000) = 40.000 – 4000 = 36.000
Celana = 70.000 – (15% x Rp 70.000) = Rp 64.500
Topi = 20.000 – (5 % x Rp 20.000) = Rp 19.000
Tas = Rp 35.000 – ( 5 % x Rp 35.000) = Rp 33.250
Kaos = Rp 55.000 – (15 % x Rp 55.000) = Rp 41.250
Jadi barang yang dapat dibeli Yuda adalah
Celana, tas, kaos
Baju, celana, tas
Baju, celana, kaos

3. Seorang pedagang membeli telur 10 kg dengan harga Rp 120.000, kemudian


telur itu dijual denan harga Rp12.500/kg. Berapakah keuntungan pedagang
tersebut?

Jawab :
harga beli 10 kg telur Rp 120.000
Harga jual 1 kg telur Rp 12.500
Ditanya: keuntungan pedagang?
Jawab:
Untung = Harga Jual – Harga Beli
Harga jual = 10 x Rp 12.500
= Rp 125.000
Untung = Rp 125.000 – Rp 120.000
= Rp 5.000
Jadi pedagang itu mendapat keuntungan Rp 5000
44

C. Tes Kemampuan Penalaran


1. Penalaran Logis
Penalaran Logis menguji peserta untuk mendayagunakan logikanya dalam
memahami pernyataan ataupun informasi yang diberikan. Pola yang digunakan
dalam tes ini adalah peserta diminta menentukan kesimpulan dari beberapa
pernyataan singkat yang diberikan di soal. Peserta wajib menghindari perasaan
(opini pribadi) dalam menyelesaikan soal tersebut, karena soal yang diberikan
membutuhkan jawaban dari hasil analisis secara logis.

Pelajari teknik penarikan kesimpulan yang logis.

a. Modus Ponens

Pernyataan 1 : p ⇒ q
Pernyataan 2 : p
Kesimpulan : q

Contoh:
Pernyataan 1 :
Jika Mandalika lulus ujian maka ia mendapat beasiswa.
Pernyataan 2 :
Mandalika lulus ujian.
Kesimpulan :
Ia mendapat beasiswa.

a. Modus Tollens

Pernyataan 1 : p ⇒ q
Pernyataan 2 : -q
Kesimpulan : -p

Contoh :
Pernyataan 1 :
Jika Mandalika lulus ujian maka ia mendapat beasiswa.
45

Pernyataan 2 :
Mandalika tidak mendapat beasiswa.
Kesimpulan :
Mandalika tidak lulus ujian.

b. Silogisme

Pernyataan 1: p ⇒ q
Pernyataan 2: q ⇒ r
Kesimpulan: p ⇒ r

Contoh :
Pernyataan 1 :
Jika Mandalika lulus ujian maka ia mendapat beasiswa.
Pernyataan 2 :
Jika Mandalika mendapat beasiswa maka biaya pendidikan menjadi ringan.
Kesimpulan :
Jika Mandalika lulus ujian maka biaya pendidikan menjadi ringan.

Untuk soal yang tidak bisa dikerjakan dengan menggunakan teknik penarikan
kesimpulan di atas, maka Anda membutuhkan analisis pernyataan yang telah
disediakan di soal sehingga dapat menarik kesimpulan yang tepat. Oleh karena itu,
pelajari analisis kejadian berdasarkan Diagram Venn berikut.

a. Semua A bersifat B

Artinya:

o Setiap anggota A memiliki sifat seperti B.


o Ada anggota B yang tidak memiliki sifat seperti A.
46

b. Ada C yang bersifat A dan B

Artinya:

o Setiap anggota C memiliki sifat seperti A sekaligus/dan seperti B.


o Ada anggota A yang tidak memiliki sifat seperti B.
o Ada anggota B yang tidak memiliki sifat seperti A.
c. A dan B tidak ada hubungan

Artinya:

o Kejadian saling lepas/tidak ada hubungan antara dua kejadian.


o Tidak ada A yang bersifat B.
o Tidak ada B yang bersifat A.
d. Sifat tidak langsung

Artinya:
47

o Semua A bersifat B.
o Semua B bersifat C.
o Semua A bersifat C.

e. Sifat irisan tiga kejadian

Artinya:

o D bersifat A, B, dan C.
o Ada A yang tidak bersifat B dan tidak bersifat C.
o Ada B yang tidak bersifat Adan tidak bersifat C.
o Ada C yang tidak bersifat A dan tidak bersifat B.
o Ada yang bersifat A dan B, namun tidak bersifat C.
o Ada yang bersifat B dan C, namun tidak bersifat A.
o Ada yang bersifat A dan C, namun tidak bersifat B.

Bedakan makna "Semua/Setiap", "Beberapa/Ada/Sementara/Sebagian".

• "Semua" memiliki arti yang sama dengan "Setiap" Apabila suatu kejadian
melibatkan "Semua" berarti setiap anggota tersebut tanpa terkecuali.
• "Beberapa" memiliki arti yang sama dengan "Ada", "Sementara", atau
"Sebagian".
Apabila suatu kejadian melibatkan "Beberapa" berarti hanya sebagian kecil
anggotanya atau cukup disebut ada.

Tips Mengerjakan Soal Penalaran Logis


48

1. Pahami dan analisis setiap pernyataan yang diberikan di soal.


2. Ambil kesimpulan logis sesuai dengan pernyataan yang telah diberikan di soal
(fakta di soal).
3. Kesimpulan yang diambil merupakan hasil analisis gabungan dari semua
pernyataan yang diberikan di soal.
4. Hindari opini.
5. Kerjakanlah sesuai fakta yang terdapat di pernyataan soal.
6. Konsentrasi, fokus, rileks dan jangan panik.
7. Pergunakan waktu sebaik mungkin karena waktu pengerjaan sangat terbatas.
Artinya, Anda jangan terpaku pada soal yang sulit. Segera lewati soal tersebut
setelah memberi tanda bahwa belum dikerjakan dan beralihlah pada soal
yang Anda rasa lebih mudah. Jika nanti ada sisa waktu pengerjaan maka
kembalilah mengerjakan soal yang sudah Anda tandai.

Contoh soal :

1. Pada hari sabtu, Abdullah selalu pergi ke pasar berbelanja, Tyo menjaga
rumah. Pada hari jumat, Abdullah selalu pergi ke masjid, begitu juga dengan
Tyo. Hari ini Abdullah tidak pergi. Kesimpulan yang tepat....
A. Tyo tidak pergi juga
B. Hari ini bukan Jumat dan Sabtu
C. Hari ini adalah Minggu
D. Hari ini jatahnya Tyo pergi

Jawab: B
Abdullah hanya pergi pada hari sabtu dan jumat

2. Dosen-dosen STAN sekarang harus datang tepat waktu sesuai dengan


perintah direktur yang baru. Kesimpulan yang tepat dari keterangan di atas
adalah ...
A. Pada masa direktur lama, dosen banyak yang terlambat.
49

B. Sebelum masa direktur baru, mungkin ada dosen yang datang tidak tepat
waktu.
C. Pada masa direktur baru, tidak ada yang datang terlambat.
D. Dulu banyak dosen yang datang tepat waktu

Jawab : B
Karena direktur baru, dosen harus datang tepat waktu. Jadi masih mungkin
kalau sebelum direktur baru dosen ada yang tidak tepat waktu

3. Ada pedagang yang giat bekerja. Kebanyakan pedagang memiliki toko yang
luas
A. Pedagang yang memiliki toko luas harus giat bekerja
B. Ada pedagang yang memiliki toko luas dan giat bekerja
C. Pedagang yang giat bekerja adalah yang memiliki toko luas
D. Kesimpulan a,b,c salah

Jawab: B
Ada yang giat bekerja karena tokonya luas.

4. Gedung E kampus STAN lebih tinggi daripada gedung A. Gedung


C tidak lebih rendah daripada gedung A. Jadi, ...
A. Gedung A mungkin lebih tinggi daripada gedung C.
B. Gedung E yang paling tinggi.
C. Gedung E mungkin lebih tinggi daripada gedung C.
D. Gedung A merupakan gedung yang paling rendah.

Jawaban: C
Karena C belum tentu lebih tinggi dari E

5. Semua murid pandai berhitung dan sopan.


Asnan tidak sopan, tetapi pandai berhitung.
Kesimpulan ...
a. Asnan adalah seorang murid yang pandai berhitung.
b. Asnan adalah seorang murid yang tidak sopan.
50

c. Asnan adalah seorang murid yang pandai berhitung dan tidak sopan.
d. Asnan adalah bukan seorang murid meskipun pandai berhitung.
e. Asnan adalah bukan seorang murid yang sopan.

Jawaban : D
Asnan adalah bukan seorang murid meskipun pandai berhitung.
Pembahasan:
Sangat jelas bahwa Asnan adalah bukan seorang murid meskipun pandai
berhitung.
Terlihat pada Diagram Venn berikut.

A= sifat pandai berhitung


B = sifat sopan
C = murid yang bersikap pandai berhitung dan sopan
Daerah arsiran menunjukkan posisi Asnan sehingga Asnan adalah bukan
seorang murid meskipun pandai berhitung.

2. Penalaran Analitis
Dalam soal jenis ini, Anda diminta untuk mempelajari suatu cerita singkat dan
kemudian melakukan penalaran terhadap setiap pertanyaan yang diberikan
berdasarkan informasi dari cerita. Umumnya jawaban dari soal jenis ini tidaklah
eksplisit (terlihat langsung dalam cerita). Namun kita harus melakukan
penalaran terlebih dulu, untuk kemudian bisa menemukan jawaban yang
benar.

Pelajari model penalaran analitis.

1. Model perbandingan
Pada model ini kasus yang terjadi di soal berupa perbandingan dua
51

atau lebih nilai. Kemudian Anda diminta untuk


menyimpulkan/menganalisis hubungan dari beberapa perbandingan
tersebut. Prinsip menyelesaikannya sama seperti yang sudah diuraikan
di ringkasan materi aritmetika dasar pada bagian perbandingan.
2. Model urutan
Perbandingan sering kali muncul bersamaan dengan model urutan.
Urutan yang terjadi di soal cerita memiliki kata kunci "kurang dari",
"lebih dari", "sama dengan/sama seperti/sama banyaknya" sehingga
Anda bisa memberi:
o tanda < untuk kata kunci "kurang dari"
o tanda > untuk kata kunci "lebih dari"
o tanda = untuk kata kunci "sama dengan/sama seperti/sama
banyaknya"

Beberapa contoh kasus yang berkaitan dengan urutan adalah


peringkat, pemenang, skor, tercepat, terpandai, prioritas pengerjaan,
dan sebagainya.

3. Model hubungan antarsyarat


Beberapa kejadian berasal dari suatu kondisi yang memenuhi syarat
tertentu, hubungannya adalah "sebabaklbat", "syarat-hasil", "jika ...
maka ..." atau p ⇒ Q. Untuk itu harus dicermati keterangan/kata kunci
pada soal cerita sehingga dapat menyimpulkan dengan tepat. Syarat
terbagi menjadi "syarat cukup", "syarat perlu", dan "syarat mutlak".

a. Syarat Cukup

Pernyataan P dikatakan syarat cukup dari pernyataan Q. Jika P


terjadi pastilah terjadi Q dengan kata lain adanya P menjamin
adanya Q.
Contoh:
P: Budi bujangan
Q: belum menikah
52

Mengetahui si Budi Bujangan sudah cukup untuk mengetahui ia


belum menikah.

b. Syarat Perlu

Pernyataan Q dikatakan syarat perlu dari pernyataan P, jika Q


mutlak diperlukan untuk terjadinya P. Dengan kata lain mustahil
ada P tanpa ada Q.
Contoh:
P: Budi bujangan
Q: belum menikah
Jelas jika Budi sudah menikah maka ia tidak bujangan lagi. Jadi,
belum menikah adalah syarat perlu untuk menjadi bujangan.

c. Syarat mutlak

Artinya adalah syarat yang harus/mutlak terjadi, p ⇔ Q atau "...


jika dan hanya jika ...".
Contoh:
P: air turun dari langit
Q: terjadi hujan
Air turun dari langit jika dan hanya jika terjadi hujan. Dengan
demikian air turun dari langit adalah syarat mutlak terjadinya
hujan, dan terjadinya hujan juga merupakan syarat mutlak air
turun dari langit.

d. Model kombinasi

Permasalahan yang sering muncul di soal cerita dengan


penyelesaian model kombinasi adalah masalah tentang
penyusunan jadwal suatu kegiatan, kemungkinan banyaknya
cara yang terjadi, kemungkinan posisi dengan syarat atau kondisi
tertentu (seperti posisi duduk, objek dan ruangan yang tepat,
posisi wilayah, dan lain sebagainya), serta pemilihan atau
53

penunjukan objek/calon berdasarkan syarat atau kondisi tertentu


(seperti penugasan suatu pekerjaan, calon peserta lomba, dan
sebagainya). Untuk mempermudah pengerjaannya, Anda bisa
menggunakan tabel atau ilustrasi gambar sesuai dengan aturan
penempatan di soal tersebut.

Perhatikan hubungan urutan

a. A < B
B<C
A < C atau A < B < C

b. A < B
B>C
A<B>C
A dan C tidak dapat ditentukan hubungan urutannya
c. A < B
B<C
C=D
A < C atau
A < D atau
A<B<C
A < B < D atau

Perhatikan jawaban yang disediakan Cara paling cepat saat menyelesaikan


soal cerita tes penalaran analitis adalah dengan mencermati pilihan jawaban
yang disediakan. Terkadang Anda tidak perlu mencari jawaban sesuai
keterangan pada soal, tetapi cukup memilih jawaban yang paling tepat
tentunya sesuai dengan syarat dan kondisi pada soal tersebut.
54

Tips Mengerjakan Soal Tes Penalaran Analitis

1. Cermati dan pahami soal cerita.


2. Fokus, konsentrasi, cermat dan teliti saat mengerjakan.
3. Beri tanda pada kata kunci soal cerita.
4. Permudah dengan membuat ilustrasi gambar atau tabel.
5. Perbanyak latihan soal.

Contoh soal :

1. Hesty, Belly, Penky, dan Melly adalah mahasiswa satu angkatan dari universitas
yang sama.
Hesty lulus sebelum Belly tetapi sesudah Penky, dan Melly lulus sebelum Hesty.
Kesimpulan ...
a. Hesty lulus sebelum Penky.
b. Belly lulus paling akhir.
c. Melly lulus paling awal.
d. Penky lulus paling awal.
e. Penky dan Melly lulus pada waktu yang sama.

Jawab : B

Belly lulus paling akhir.


Pembahasan:
Dengan menggunakan model urutan maka diperoleh

Sehingga, Belly lulus paling akhir.


55

2. Ada lima mahasiswa P, Q, R, S, dan T yang mengikuti sebuah seminar. Mahasiswa


P dan Q berasal dari fakultas yang sama, dan S dan T juga berasal dari fakultas
yang sama. Bila mahasiswa yang berasal dari fakultas yang sama tidak boleh
duduk berdekatan, kemungkinan posisi tempat duduk mereka dalam satu
deretan adalah ...
a. P, S, T, Q, R
b. P, Q, R, S, T
c. T, R, S, P, Q
d. P, R, T, S, Q
e. S, R, P, T, Q

Jawab : E

S, R, P, T, Q
Pembahasan:
Pergunakan TRIK melihat jawaban. Jawaban A, B, C, dan D sangat tidak mungkin
karena P berdekatan dengan Q dan S berdekatan dengan T. Jadi jelas bahwa E
adalah jawaban paling tepat.

3. Tabungan Ana lebih banyak daripada jumlah tabungan Betty dan Kiki.
Tabungan Betty lebih banyak daripada tabungan Kiki.
Tabungan Dini lebih banyak daripada jumlah tabungan Ana, Betty, dan Kiki.
Kesimpulan ...
a. Tabungan Ana lebih banyak daripada tabungan Dini.
b. Jumlah tabungan Dini dan Kiki sama denganjumlah tabungan Ana dan Betty.
c. Tabungan Dini merupakan penjumlahan tabungan Ana, Betty, dan Kiki.
d. Yang mempunyai tabungan paling banyak adalah Dini.
e. Kiki mempunyai tabungan paling sedikit.

Jawab : D

Yang mempunyai tabungan paling banyak adalah Dini.


56

Pembahasan:
Dengan menggunakan model urutan maka diperoleh

Sehingga, yang mempunyai tabungan paling banyak adalah Dini.

3. Penalaran Gambar

Tes penalaran gambar terdiri dari deret gambar baik dua maupun tiga dimensi.
Tujuan dari tes ini adalah mengukur kemampuan dalam memahami pola-pola
tertentu dalam wujud gambar untuk kemudian melakukan prediksi berdasarkan pola
tersebut. Dalam mengerjakan deret gambar, diperlukan konsentrasi yang tinggi
karena bentuk-bentuk gambar yang ditampilkan hampir serupa, padahal ada
bagian-bagian kecil yang berbeda.

Berikut adalah jenis-jenis pola gambar yang sering muncul dalam tes penalaran
gambar.

1. Rotasi Gambar
Dalam pola ini, kita harus mencari gambar serupa dari pilihan yang diberikan. Pilihan
gambar akan diputar dengan derajat tertentu atau ada bagian kecil dari gambar
yang diubah untuk menjebak kita.
Contoh :

Gambar selanjutnya adalah …


57

Jawaban : C
perhatikan untuk kedua jenis segitiga, yaitu segitiga putih dan segitiga hitam. Untuk
segitiga putih diputar 90o searah dengan jarum jam, sedangkan untuk segitiga hitam
diputar 90o berlawanan arah jarum jam.

2. Melanjutkan gambar
Dalam bagian ini, kita harus mengamati pola dari beberapa gambar dan
menentukan lanjutan dari gambar-gambar tersebut. Lanjutan gambar tersebut
haruslah logis dan konsisten dari gambar-gambar sebelumnya.

Contoh soal :

Gambar selanjutnya adalah …..

Jawaban : B

Perhatikan kotak kecil yang tidak di blok dari kejauhan. Ternyata membentuk angka
3, 4, 5, dan 6. Berarti angka selanjutnya yang benar adalah membentuk angka 7.
58

3. Membandingkan Gambar
Bagian ini hampir sama konsepnya dengan analogi kata, hanya saja disajikan
dalam bentuk gambar.
Contoh Soal :

Gambar selanjutnya adalah …..

Jawaban : A

Untuk bangun di bagian tengah warnanya akan berselang-seling antara warna


hitam dan warna putih. Bangun yang berada pada pojok kanan bawah dan kiri
atas selalu berwarna hitam, sedangkan yang berada di kiri bawah dan kanan
atas selalu berwarna putih. Arah rotasi bangun searah dengan jarum jam

4. Pencerminan Gambar

Pada bagian ini, terdapat suatu gambar lalu menentukan bayangan dari
gambar tersebut atas suatu cermin yang diletakkan dalam posisi tertentu.

Contoh Soal :

Jawaban : B
Pembahasan :
59

Hasil pencerminan gambar di atas adalah gambar persegi dengan sudut kiri bawah
berwarna hitam , garis diagonal dari sudut kanan atas ke sisi hitam dan belok ke kiri
atas, dan garis vertikal dari sisi bawah. Gambar tersebut ditunjukkan oleh gambar 2.

5. Sembilan kotak gambar

Pada bagian ini, disediakan Sembilan kotak gambar. Tugas kita adalah mencari
gambar yang cocok untuk dimasukkan ke dalam kotak yang kosong.

Contoh soal :

Jawaban: B

Gambar di kolom pertama itu adalah gabungan dari gambar yang ada di kolom 2 dan 3.
Aturan ini tidak hanya berlaku di salah satu baris, tapi berlaku untuk ketiganya. Baik barisan
gambar yang atas, tengah, maupun yang bawah mengikuti pola ini.

6. Jaring-jaring gambar
Pada tes jaring-jaring gambar menguji imajinasimu. Tes jaring-jaring ini merupakan
gambaran pola sebuah bangun dan kamu harus Menyusun pola tersebut
menjadi sebuah bangun.

Contoh soal :
60

Jawaban : A

Gunakan lingkaran yang ada di jaring sebagai acuannya. Jika membentuk


bangun, lingkaran tersebut akan berada di atas dan bawah/dasar bangun.

7. Mencari perbedaan gambar


Dalam tes perbedaan gambar, kamu harus mencari pola yang paling berbeda
diantara gambar yang lainnya.

Contoh Soal :

Jawaban : B.

Sekilas, kamu mungkin akan terkecoh dengan gambar A karena gambar tersebut
punya lekukan sendiri. Tapi jika diperhatikan lebih lanjut, jawabannya adalah B
karena hanya B lah yang berbetuk segi empat. Sedangkan yang lain adalah segi
lima.

Anda mungkin juga menyukai