ASRIYANSYAH / 2000003071
SEMANTIK / BIII
1. Relasi makna
a. Jelaskan dan berikan contoh yang jelas persinggungan antara sinonim dan kontigu,
berikan uraian dan contoh secukupnya.
b. Berikan penjelasan tentang homonim, homofon, dan homograf, dan
persinggungannya dengan polisemi. Berikan penjelasan dengan contoh secukupnya.
2. Analisis komponensial
Kumpulkan dan identifikasi leksikal dalam golongan verba yang bermakna “menyakiti
dengan tangan” untuk mahasiswa perempuan dan verba yang bermakna “menyakiti
dengan kaki” untuk mahasiswa laki-laki minimal sepuluh kata. Analisis komponen
maknanya, tuangkan dalam bentuk bagan yang mudah dibaca.
3. Penelitian semantik
Pilih kajian semantik yang saudara merasa paling bisa, aplikasi dalam sumber data yang
terjangkau saudara, rumuskan:
a. Judul
b. Masalah (minimal 2)
c. Teori yang digunakan
d. Sumber data
e. Contoh analisis
4. Aplikasi materi semantik dalam pembelajaran
a. Buat rancangan pengembangan materi jenis teks berita dengan materi makna
referensial dan makna nonreferensial. Rumuskan tujuan dan materi dalam 3 kegiatan
pembelajaran (tujuan, materi, latihan, kesimpulan).
b. Jelaskan proses penyusunan modul pada kelompok saudara, tunjukkan peran saudara
dalam penyusunan modul tersebut. Seandainya modul tersebut harus diperbaiki, apa
saran saudara?
Jawaban
1. Relasi Makna:
a. Relasi sinonimi adalah relasi antar dua leksem atau dua satuan lingual lain yang
bersesuaian atau berpadanan dalam hal maknanya. Contohnya, seperti kata buruk
dan jelek, bunga, kembang dan puspa. Sedangkan relasi makna kontigu adalah relasi
makna yang mempunyai ciri semantik sama tapi berbeda dalam hal maknanya, dan
hampir sama dengan sinonimi. Tetapi sebenarnya ada perbedaan tertentu, sehingga
kata-kata di dalam relasi makna kontigu tidak dapat saling menggantikan pada
informasi yang sama. Contohnya yang tergolong dalam kontigu misalnya
berceloteh, bercerita berkata, bernyanyi, bersenandung, berdialog, berkhotbah,
berceramah.
Makna-makna leksem dalam relasi kontigu tidak bersinonimi satu sama lain,
melainkan hanya memperlihatkan relasi makna yang berdekatan (kontigu). Karena
tidak bersinonimi, maka leksem-leksem itu tidak dapat menggantikan isi atau
informasi yang sama. Contohnya, dalam tuturan “ia mengawasi saya” tidak dapat
digantikan menjadi “ia melirik saya. Kata mengawasi berarti melakukan aktifitas
indera mata dengan intensif. Kata melirik berarti melihat dengan ke arah samping
dengan tajam.
b. Homonim merupakan ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang bentuknya
sama dengan ungkapan lain (juga berupa kata, frase atau kalimat) tetapi maknanya
tidak sama (Verhaar, 1981). Misalnya, kata bisa yang berarti ‘racun ular’ dan kata
bisa yang berarti ‘sanggup atau dapat’. Sedangkan, homofon dapat diartikan
homonim yang sama bunyinya, tetapi berbeda tulisan dan maknanya. Contohnya,
kata bank dan bang. Homograf adalah kata yang ejaannya sama dengan kata yang
lain, namun pengujarannya dan artinya berbeda. Misalnya, kata mental bermakna
terpelanting, sedangkan mental yang bermakna jiwa atau batin.
Polisemi merupakan bentuk bahasa (kata, frase) yang mempunyai makna lebih dari
satu. Contohnya ialah kata jatuh, pada kalimat “dia jatuh dari genting rumah” dan
“nilai ujian dia jatuh”. Kata jatuh dalam ke dua kalimat tersebut memiliki makna
‘turun dengan cepat tanpa disengaja’ dan ‘gagal’. Meskipun kata jatuh dalam ke dua
kalimat memiliki makna iyang berbeda, namun kata jatuh dalam bentuk asalnya
memiliki makna yang sama. Berbeda dengan homonim yang dua kata yang sama
dalam bentuk tulisan dan pengucapan, tetapi tetap memiliki makna asal yang
berbeda.
2. Analisis komponen makna
Verba menyakiti dengan Sasaran atas Sasaran bawah
kaki
mendengkul + -
Menendang + -
Menyepak + -
Menerjang + -
Menginjak - +
Menungkak + -
Mendepak + -
Menapak - +
Menggasak + -
Menghentak - +
Keterangan: (+) menandakan ciri-ciri yang sesuai,( -) tidak sesuai
Tujuan :
Materi :
Teks Berita
Sementara itu, kata-kata yang termasuk preposisi dan konjungsi, juga kata tugas
lainnya, tidak mempunyai referen, maka banyak orang menyatakan kata-kata
tersebut tidak mempunyai makna. Sebenarnya, kata-kata ini juga mempunyai
makna, hanya tidak mempunyai referen. Makna non-referensial merupakan
kata-kata yang memiliki makna namun tidak memiliki acuan. Contohnya ialah,
kata karena dan tetapi.
Latihan
Kesimpulan
Teks berita adalah teks yang melaporkan kejadian, peristiwa atau informasi
mengenai sesuatu yang telah atau sedang terjadi. Penyampaian berita dapat
dilakukan secara lisan atau lewat media cetak. Di dalam suatu teks berita, terdapat
beberapa jenis makna dalam kajian semantik, yakni makna referensial dan non-
referensial.