Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TA 2021/2022

ASRIYANSYAH / 2000003071
SEMANTIK / BIII
1. Relasi makna
a. Jelaskan dan berikan contoh yang jelas persinggungan antara sinonim dan kontigu,
berikan uraian dan contoh secukupnya.
b. Berikan penjelasan tentang homonim, homofon, dan homograf, dan
persinggungannya dengan polisemi. Berikan penjelasan dengan contoh secukupnya.
2. Analisis komponensial
Kumpulkan dan identifikasi leksikal dalam golongan verba yang bermakna “menyakiti
dengan tangan” untuk mahasiswa perempuan dan verba yang bermakna “menyakiti
dengan kaki” untuk mahasiswa laki-laki minimal sepuluh kata. Analisis komponen
maknanya, tuangkan dalam bentuk bagan yang mudah dibaca.
3. Penelitian semantik
Pilih kajian semantik yang saudara merasa paling bisa, aplikasi dalam sumber data yang
terjangkau saudara, rumuskan:
a. Judul
b. Masalah (minimal 2)
c. Teori yang digunakan
d. Sumber data
e. Contoh analisis
4. Aplikasi materi semantik dalam pembelajaran
a. Buat rancangan pengembangan materi jenis teks berita dengan materi makna
referensial dan makna nonreferensial. Rumuskan tujuan dan materi dalam 3 kegiatan
pembelajaran (tujuan, materi, latihan, kesimpulan).
b. Jelaskan proses penyusunan modul pada kelompok saudara, tunjukkan peran saudara
dalam penyusunan modul tersebut. Seandainya modul tersebut harus diperbaiki, apa
saran saudara?
Jawaban
1. Relasi Makna:
a. Relasi sinonimi adalah relasi antar dua leksem atau dua satuan lingual lain yang
bersesuaian atau berpadanan dalam hal maknanya. Contohnya, seperti kata buruk
dan jelek, bunga, kembang dan puspa. Sedangkan relasi makna kontigu adalah relasi
makna yang mempunyai ciri semantik sama tapi berbeda dalam hal maknanya, dan
hampir sama dengan sinonimi. Tetapi sebenarnya ada perbedaan tertentu, sehingga
kata-kata di dalam relasi makna kontigu tidak dapat saling menggantikan pada
informasi yang sama. Contohnya yang tergolong dalam kontigu misalnya
berceloteh, bercerita berkata, bernyanyi, bersenandung, berdialog, berkhotbah,
berceramah.
Makna-makna leksem dalam relasi kontigu tidak bersinonimi satu sama lain,
melainkan hanya memperlihatkan relasi makna yang berdekatan (kontigu). Karena
tidak bersinonimi, maka leksem-leksem itu tidak dapat menggantikan isi atau
informasi yang sama. Contohnya, dalam tuturan “ia mengawasi saya” tidak dapat
digantikan menjadi “ia melirik saya. Kata mengawasi berarti melakukan aktifitas
indera mata dengan intensif. Kata melirik berarti melihat dengan ke arah samping
dengan tajam.
b. Homonim merupakan ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang bentuknya
sama dengan ungkapan lain (juga berupa kata, frase atau kalimat) tetapi maknanya
tidak sama (Verhaar, 1981). Misalnya, kata bisa yang berarti ‘racun ular’ dan kata
bisa yang berarti ‘sanggup atau dapat’. Sedangkan, homofon dapat diartikan
homonim yang sama bunyinya, tetapi berbeda tulisan dan maknanya. Contohnya,
kata bank dan bang. Homograf adalah kata yang ejaannya sama dengan kata yang
lain, namun pengujarannya dan artinya berbeda. Misalnya, kata mental bermakna
terpelanting, sedangkan mental yang bermakna jiwa atau batin.
Polisemi merupakan bentuk bahasa (kata, frase) yang mempunyai makna lebih dari
satu. Contohnya ialah kata jatuh, pada kalimat “dia jatuh dari genting rumah” dan
“nilai ujian dia jatuh”. Kata jatuh dalam ke dua kalimat tersebut memiliki makna
‘turun dengan cepat tanpa disengaja’ dan ‘gagal’. Meskipun kata jatuh dalam ke dua
kalimat memiliki makna iyang berbeda, namun kata jatuh dalam bentuk asalnya
memiliki makna yang sama. Berbeda dengan homonim yang dua kata yang sama
dalam bentuk tulisan dan pengucapan, tetapi tetap memiliki makna asal yang
berbeda.
2. Analisis komponen makna
Verba menyakiti dengan Sasaran atas Sasaran bawah
kaki
mendengkul + -
Menendang + -
Menyepak + -
Menerjang + -
Menginjak - +
Menungkak + -
Mendepak + -
Menapak - +
Menggasak + -
Menghentak - +
Keterangan: (+) menandakan ciri-ciri yang sesuai,( -) tidak sesuai

3. Pilih Kajian Semantik


a. Judul
Jenis Makna pada Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye
b. Masalah
Menemukan makna Leksikal, makna grmaatikal, makna referensial, makna
nonreferensial, makna denotatif, makna konotatif, makna kata, makna istilah, makna
konseptual, makna asosiatif, makna idiomatik.
c. Teori yang digunakan
Teori yang digunakan adalah jenis makna pada kajian ilmu semantik. Sementara
metode penetilian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif
d. Sumber data
https://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/KAN/article/view/995/pdf
e. Contoh analisis
1) Makna Leksikal pada pada sub judul 1 Zas dan Qon
Kata “Ayah” merupakan makna leksikal yang menunjukan seorang laki-laki
yang sudah mempunyai seorang anak.
2) Deskripsi makna gramatikal pada sub judul 1 Zas dan Qon
Kata “Cerita-cerita” memiliki makna gramatikal, karena mengacu bahwa cerita
ini lebih dari satu.
3) Deskripsi makna referensial pada sub judul 1 Zas dan Qon
Kata “gelas” merupakan makna referensial, karena menunjukan wadah air yang
digunakan seseorang untuk minum.
4) Makna Nonreferensial pada sub judul 1 Zas dan Qon
Kata “dan” memiliki makna non referensial karena merupakan kata penghubung
sebuah kalimat. Di dalam novel dijelaskan bahwa Zas dan Qon harus segera
tidur besok mereka harus bangun pagi-pagi, serta bertumpuk alasan yang
lainnya mulai yang masuk akan dan dibuat-buat.
5) Makna denotatif pada sub judul 1 Zas dan Qon
Kata “gelas” yang digunakan minum, dimana gelas itu diambil oleh Zas dan
Qon yang akan diberikan kepada kakeknya.
6) Makna konotatif pada sub judul 1 Zas dan Qon
Kalimat “kode itu bilang dengan tegas” memiliki makna konotatif, karena
sebuah kalimat yang tidak sebenarnya. Di dalam novel dijelaskan ketika istri
Dam memberikan kode dibalik buku tebal.
7) Makna kata pada sub judul 1 Zas dan Qon
Kalimat “bertumpuk alasan” memiliki makna kata karena kata itu baru menjadi
jelas ketika sudah digunakan di dalam suatu kalimat.
8) Makna istilah pada sub judul 1 Zas dan Qon
Kata “uban” memiliki makna istilah karena mengandung makna yang pasti dan
sesuai. Yakni, rambut sudah memutih.
9) Makna konseptual pada sub judul 1 Zas dan Qon
Kata “gelas” merupakan makna konseptual, karena menunjukan wadah air yang
digunakan seseorang untuk minum.
10) Makna Asosiatif pada sub judul 1 Zas dan Qon
Kalimat “pemain super”, maksudnya ialah pemain yang memiliki kemampuan
lebih di antara yang lain. Di dalam novel disebutkan pemain super berbakat.
11) Makna idiomatikal pada sub judul 1 Zas dan Qon
Kalimat “monster kecil yang suka bermain bola”, yang disebutkan dalam novel
bahwa dua orang anak yang suka bermain bola yaitu Zas dan Qon.
4. Aplikasi semantik dalam pembelajaran
a. Membuiat rancangan pengembangan materi jenis teks berita dengan materi makna
referensial dan non referensial. (tujuan, materi, latihan, kesimpulan)

Tujuan :

a) Memahami pengertian teks berita, unsur-unsur berita 5W+1H, unsur-unsur


dalam pembuatan berita.
b) Memahami kaidah kebahasaan teks berita.
c) Memahami makna referensial dan makna nonreferensial
d) Mampu menelaah isi berita dengan menerapkan materi-materi yang telah
diberikan

Materi :

Teks Berita

Pengertian Teks Berita


Teks berita adalah teks yang melaporkan kejadian, peristiwa atau informasi
mengenai sesuatu yang telah atau sedang terjadi. Penyampaian berita dapat
dilakukan secara lisan atau lewat media cetak.

Unsur-unsur Berita (5W+1H)


Adapun unsur-unsur berita terdiri dari what (apa), who (siapa), where (dimana),
why (mengapa), dan how (bagaimana).
1) What (apa)
Berisi pernyatan yang dapat menjawab pertanyaan “apa”.
2) Who (siapa)
Menyertai unsur keterangan orang-orang yang teerlibat dalam peristiwa.
3) When (kapan)
Menyebutkan waktu kejadian peristiwa
4) Where (dimana)
Berisi deskripsi lengkap tentang tempat kejadian
5) Why (mengapa)
Disertai alasan latar belakang terjadinya peristiwa.
6) How (bagaimana)
Dapat dijelaskan proses kejadian suatu peristiwa dan akibat yang
ditimbulkan.
Unsur-unsur dalam pembuatan berita
1) Unsur Aktual
Mengandung unsur terkini, terbaru, terhangat, baru saja atau sedang terjadi.
2) Unsur Faktual
Kejadian yang terjadi merupakan suatu kenyataan, bukan suatu rekayasa.
Fakta dalam sebuah berita muncul dan diperoleh dari sebuah kejadian
nyata.
3) Unsur Penting
Ada dua hal dalam berita dinilai penting. Yang pertama, tokoh yang terlibat
pemeberitaan adalah tokoh penting atau memiliki kapasitas diakui oleh
masyarakat. Yang kedua, materi isi berita menyangkut kepentingan orang
banyak dan mempengaruhi kondisi masyarakat.
4) Unsur Menarik
Menimbulkan rasa ingin tahu, dan ketertarikan dari masyarakat untuk
menyimak isi berita. Seperti bersifat menghibur, memilki unsur kedekatan
dengan masyarakat, mengandung nilai kemanusiaan, dan lain-lain.

Kaidah Kebahasaan Teks Berita


1) Verba transitif
Merupakan verba yang dapat diubah ke bentuk pasif.
Contohnya: Kementrian Luar Negri Indonesia menuduh kapal-kapal asal
Malaysia telah lebih dari 1.400 kali menabrak kapal-kapal Indonesia di
dekat lokasi anjungan di sekitar selat Malaka.
2) Verba pewarta
Merupakan verba yang mengindikasikan suatu percakapan.
Contohnya: Dalam jumpa pers yang dilakukan oleh pihak kepolisian
Bantul, Kapolda Irrian mengatakan bahwa pelaku kekerasan yang dilakukan
oleh RA telah melanggar pasal undang-undang, dan akan ditindak lanjut.
3) Adverbia atau keterangan
Merupakan kelas kata yang memberikan keterangan kepada kata lain.
4) Konjungsi Temporal
Merupakan kata hubung yang berhubungan dengan waktu.
Contoh: kemudian, setelah, akhirnya.
5) Kalimat langsung
Merupakan sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari
pembicaraan seseorang yang sama persisi seperti apa yang dikatakannya.
6) Kalimat tidak langsung
Merupakan kalimat yang melaporkan atau memberitahukan perkataan orang
lain dalam bentuk kalimat berita.
7) Bahasa yang digunakan
Baku dan sederhana, menarik, singkat (padat dan lugas), komunikatif,
objektif.

Jenis Makna Referensial dan Nonreferensial

Makna referensial merupakan makna yang secara langsung menunjuk pada


sesuatu, dapat berupa benda, gejala, kenyataan, peristiwa, proses, dan sifat.
Misalnya, seorang petugas kepolisian terlihat marah kepada demonstran,
seseorang marah, maka yang diacu adalah gejala marah, muka cemberut,
gerakan dan nada bicara mengintimidasi. Pemberian makna referensial suatu
kata pada sisi lain tidak dapat dilepaskan dari pemahaman pemberi makna itu
sendiri terhadap ciri referen yang diacunya.

Sementara itu, kata-kata yang termasuk preposisi dan konjungsi, juga kata tugas
lainnya, tidak mempunyai referen, maka banyak orang menyatakan kata-kata
tersebut tidak mempunyai makna. Sebenarnya, kata-kata ini juga mempunyai
makna, hanya tidak mempunyai referen. Makna non-referensial merupakan
kata-kata yang memiliki makna namun tidak memiliki acuan. Contohnya ialah,
kata karena dan tetapi.

Latihan

Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan Penyebrangan Merak


mulai dipadati truk-truk. Truk-truk tersebut mengangkut barang nonsembilan bahan
pokok (non sembako).
Tingginya arus truk dalam dua hari terakhir berkaitan dengan adanya larangan
melintas bagi truk nonsembilan bahan pokok (non sembako) pada tangggal 21-25
Novembar. Larangan tersebut berlaku bagi truk bersumbu lebih dari dua. Truk
gandengan, truk tempelan, dan truk container.
Penumpukan truk bersumbu dua tersebut seperti di Pelabuhan Merak menyebabkan
antrean truk sekitar 100 meter dari pintu masuk kapal. Antrean tersebut masih dalam
batas normal. Antrean belum membludak ke luar area parkir pelabuhan. Akan akibat
penumpukan truk itu, beberapa sopir truk mengaku harus menunggu sekitar dua
hingga empat hari untuk bisa masuk kapal.
Soal :
1) Temukan unsur-unsur 5W+1H pada berita tersebut!
2) Temukan makna referensial dan nonf-referensial pada berita tersebut!

Kesimpulan

Teks berita adalah teks yang melaporkan kejadian, peristiwa atau informasi
mengenai sesuatu yang telah atau sedang terjadi. Penyampaian berita dapat
dilakukan secara lisan atau lewat media cetak. Di dalam suatu teks berita, terdapat
beberapa jenis makna dalam kajian semantik, yakni makna referensial dan non-
referensial.

b. Jelaskan proses penyusunan modul kelompok:


Pada awal penugasan modul, yakni mencari referensi teks diskusi yang ada di buku
ataupun internet, berjalan lancar. Pembagian tugas, merata, namun masih ada yang
tumpang tindih. Seperti pembuatan modul yang membebankan satu orang atau
beberapa saja yang terlihat aktif dan responsif.
Peran saya, selain mencari referensi-referensi. Saya juga mengambil bagian editing
modul.
Saran, membuat komposisi modul lebih menarik dan komprehensif lagi, baik
keunikan modul dan kedalaman materi.

Anda mungkin juga menyukai