Anda di halaman 1dari 12

Lambang

Kelompok 4
Fiya Adilla Madania (2000003070)
Asriyansyah (2000003071)
Lulu Keenness Izzati (2000003072)
Ryanetta Oktavia (2000003073)
Intan Dea Vera (2000003076)
01
Pengertian
Chaer (2013: 37) mengemukakan bahwa lambang
sebenarnya juga adalah tanda. Hanya bedanya lambang tidak
memberi tanda secara langsung, melainkan melalui sesuatu
yang lain. Misalnya warna merah pada bendera Sang Merah
Putih merupakan lambang “keberanian”, dan warna putih
merupakan lambang “kesucian”.
Lambang atau simbol merupakan tanda yang bersifat konvensional
yang dihasilkan manusia melalui alat ucapnya. Seperti kata Odgen dan
Ridchard (1972: 9) dalam Chaer (2013: 38) bahwa lambang ini bersifat
konvensional , perjanjian; tetapi ia dapat diorganisasi, direkam dan
dikomunikasikan.

Lambang merupakan sesuatu seperti tanda (lukisan, tulisan, perkataan)


yang menyatakan suatu hal, yang mengandung suatu makna tertentu.
Bahasa terdiri atas dua lapis yang pasti yaitu lapis
bentuk dan makna. Lapis bentuk adalah lambang
bahasa berupa kata atau kalimat. Lapis makna adalah
referensi atau konsep-konsep yang berada dalam
pikiran manusia untuk memahami lambang tersebut.
Ciri-ciri
Lambang
1) Tanda
Orang berkata, “Mangga!” bermakna atau memberikan tanda
bahwa seseorang membeli, meminta mangga.
2) Mengganti atau mewakili. Seseorang berkata, “Kucing.”
lambang kata kucing mewakili atau mengganti hewan yang
namanya kucing. Hal serupa juga terjadi pada urutan lambang
kalimat. Seseorang berkata, “Ani, kupaskan buah itu!” seharusnya
orang tersebut mengupas buah itu sendiri. Namun, kegiatannya
diwakili atau diganti kalimat yang
diujarkan tersebut.
3) Berbentuk tulis atau lisan. Lambang-lambang yang
digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-
hari dapat berupa bentuk tulis maupun bentuk lisan.
Namun, lambang dengan bentuk lisan akan lebih jelas
dibandingkan dengan bentuk tulis. Sebab, orang dapat
bertanya jika ia tidak mengerti maksud dari yang
diujarkan.
4) Bermakna. Setiap lambang pasti bermakna, ada
konsep, ada pesan, dan ada gagasan yang dimilikinya.
5) Aturan. Lambang adalah aturan, aturan bagaimana
seseorang menentukan pilihan. Misalnya, seseorang
berkata, “Pergi!” maka lawan bicara harus pergi; jika
tidak, sesuatu akan terjadi.
6) Berisi banyak kemungkinan karena kadang-kadang
tidak jelas. Orang berkata, “Naik!” timbul pertanyaan
siapa yang naik, naik apa, mengapa naik, dan lainnya.
7) Berkembang, bertambah. Lambang akan
berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
8) Individual. Maksudnya, lambang-lambang itu
digunakan oleh perorangan meskipun terjadi
komunikasi.
9) Menilai. Maksudnya, lambang-lambang yang ada
berisi penilaian seseorang terhadap sesuatu.
10) Berakibat. Maksudnya, penggunaan lambang-lambing
dalam kehidupan sehari-hari pasti menimbulkan akibat
tertentu. Misalnya, seseorang berkata “Pencuri,” orang yang
dikenai lambang itu akan berpikir, lalu ia akan menentukan
sikap yang terkadang akan berakibat fatal bagi yang
mengucapakan ujaran tadi.
11) Memperkenalkan. Maksudnya, lambang-lambang yang
digunakan menjadi pengenal adanya sesuatu. Ciri ini
berlaku pada label-label sesuatu yang ditawarkan.

Anda mungkin juga menyukai