Tugas:
1. Carilah definisi mengenai majas perbandingan.
Majas perbandingan adalah majas yang cara melukiskan keadaan apapun dengan
menggunakan perbandingan antara satu hal dengan hal lain.
Majas perbandingan dibagi menjadi tiga yaitu;
a. Simile (comparaison)
b. Metafora
c. Personifikasi.
2. Apa yang dimaksud dengan simile? Ada berapa jenis simile? Jelaskan!
Simile atau comparaison merupakan bagian dari majas perbandingan, simile berarti
perumpamaan atau padanan kata. Simile merupakan majas perbandingan yang bersifat
eksplisit. Dalam majas perbandingan, acuan pada unsur yang dibandingkan (Cé) dan
unsur pembanding (Ca) tetap berbeda, unsur pembanding (Ca) tetap pada makna yang
sebenarnya.
Simile adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu hal sama dengan hal lain dengan
menggunakan kata-kata yang menunjukkan kesamaan itu, ia menggunakan alat
perbandingan yaitu comme ‘sebagai’, ainsi que ‘bagaikan’, de même que ‘sama seperti’,
atau yang bersifat lebih argumentatif, tel (que) ‘seperti’.
Simile terbagi menjadi dua bentuk, yaitu:
a. Simile motivée (simile tertutup)
Merupakan perbandingan yang menampilkan titik persamaan dari perbandingan
tersebut.
Contoh:
Quand elle regardait les étoiles, ses yeux étaient comme des lacs tranquilles.
Titik persamaan dari kedua unsur dihadirkan dalam kalimat, yaitu adjektiva
tranquilles.
b. Simile non-motivée (simile terbuka)
Simile yang tidak mengandung perincian mengenai sifat persamaan itu sehingga
pembaca atau pendengar diharapkan akan mengisi sendiri sifat persamaannya.
Contoh:
La fatalité est comme un vautour.
‘nasib seperti burung bangkai’
Untuk mengetahui titik persamaan dari kedua unsur, pembaca harus mencari
makna denotatif atau makna sebenarnya dari kedua unsur yang sesuai dengan
konteks.
3. Apa yang dimaksud dengan metafora? Ada berapa jenis metafora? Jelaskan!
Metafora merupakan majas perbandingan yang bersifat implisit karena ia menggunakan
figur analogi.
Metafora terbagi ke dalam dua bentuk, yaitu:
a. Metafora in praesentia
Dalam metafora in praesentia, unsur pembandingnya (Ca) dan unsur yang
dibandingkan (Cé) dihadirkan secara langsung dalam kalimat.
Contohnya:
Cé Ca
Vous êtes mon lion superbe et généreux
‘Anda adalah singaku yang sangat baik dan murah hati’
Pada kalimat tersebut, vous sebagai unsur yang dibandingkan (Cé) dan mon lion
sebagai unsur pembanding (Ca), superbe et généreux adalah motif. Dalam
metafora in praesentia digunakan verba être untuk menjelaskan bahwa Cé adalah
Ca.
b. Metafora in absentia.
Dalam metafora in absentia, hanya terdapat unsur pembanding saja, sedangkan
unsur yang dibandingkan tidak dihadirkan.
Contohnya:
Ils n’avaient pas l’Hostie
‘Mereka tidak memiliki Tuan Rumah’
Kata l’Hostie yang terdapat pada contoh kalimat tersebut merupakan unsur
pembanding (Ca), sedangkan unsur yang dibandingkan (Cé) tidak dimunculkan
dalam kalimat, sehingga pembaca lah yang harus mencari makna yang sesuai
dengan unsur pembandingnya (Ca).
7. Apa yang dimaksud dengan konteks menurut Baylon dan Mignot? Jelaskan!
Baylon dan Mignot (1995) mendefinisikan konteks sebagai berikut:
- La situation dans laquelle se trouvent les communiquants : le destinateur et le
destinataire ; ‘sebuah situasi yang menghadirkan pelaku komunikasi : penutur dan
petutur’
- Les énoncés précédant et parfois suivant l’énoncé communiqué (c’est le contexte
proprement dit, appelé aussi cotexte) ; ‘pernyataan sebelumnya dan terkadang
pernyataan sesudahnya (disebut sebagai ko-teks)
- Ce dont il s’agit dans le message. ‘sesuatu yang terdapat dalam pesan’
8. Apa yang Anda ketahui tentang contexte, co-texte dan texte? Jelaskan dan beri
contoh!
- Contexte merupakan salah satu komponen dalam situasi tutur. Konteks juga
didefinisikan sebagai aspek yang berkaitan dengan lingkungan fisik dan sosial
sebuah tuturan.
- Co-texte merupakan hubungan antar wacana yang merupakan lingkungan
kebahasaan yang melingkupi suatu wacana. Ko-teks ini dapat berwujud
ujaran, paragraf, atau wacana (Cooks, 1994). Dapat disimpulkan ko-teks
merupakan teks lain baik yang sebelumnya atau yang sesudahnya yang
turut mempengaruhi makna teks yang akan dianalisis.
- Texte merupakan bahasa yang sedang digunakan dan terikat dengan
konteks situasi tertentu (Halliday & Hasan 1985). Maksud dari pernyataan ini,
teks merupakan bahasa yang sedang menjalankan fungsinya sebagai alat
komunikasi pada waktu tertentu dan dalam situasi kebahasaan dan situasi
lingkungan tertentu.
Contoh : « Elle le lui donna », « Elle le lui » merupakan koteks dari « donna »,
dengan khususnya, kata ganti elle, yang disebabkan oleh akhiran -a dari kata kerja
di masa lalu yang sederhana. Tetapi dalam Catherine, la voisine de Pierre, prit le
jus de fruit, elle le lui » mewakili koteks yang lebih luas dari« donna ».
10. Saat membuat penelitian semantik, menurut Anda seberapa pentingkah peneliti
untuk mengetahui denotasi dari suatu kata?
Saat membuat penelitian semantik, sangat penting untuk mengetahui denotasi dari
masing-masing kata karena setiap kata memiliki makna dan dari makna itulah peneliti
dapat menyimpulkan apa maksud dari objek yang diteliti tersebut.
12. Seberapa penting analisis komponen makna dalam penelitian majas perbandingan?
Analisis komponen makna dalam penelitian majas sangat penting karena setiap kata atau
leksikal yang diteliti memiliki maknanya masing-masing dan setiap komponen makna
dapat diuraikan hingga komponen makna sekecil-kecilnya. Selain itu dapat dengan
mudah menentukan suatu konteks pada setiap komponen makna.
13. Menurut Anda, kesulitan apa yang akan dihadapi oleh peneliti saat melakukan
penelitian mengenai majas perbandingan?
Kesulitan yang akan didapat Ketika meneliti majas perbandingan adalah menemukan
maksud dan memilah-milah dari masing-masing kata yang kemudian akan ditentukan
majas apa yang digunakan.
Catatan:
1. Carilah buku referensi yang dibutuhkan.
2. Gunakan contoh-contoh dalam bahasa Perancis.
3. Contoh bisa diambil dari buku referensi atau artikel-artikel berbahasa Perancis yang
membahas tentang majas perbandingan
Referensi:
Nafinuddin, S. (2020, July 30). MAJAS (MAJAS PERBANDINGAN, MAJAS
PERTENTANGAN, MAJAS PERULANGAN, MAJAS PERTAUTAN).
https://doi.org/10.31219/osf.io/a8rwt
Zaimar, O. K. (2002). Majas dan Pembentukannya. Makara Human Behavior Studies in Asia,
6(2), 45-57. https://doi.org/10.7454/mssh.v6i2.38
RELASI MAKNA ‘MENAMPAKKAN.’” Artikel Skripsi, vol. 12, no. Majas Perbandingan,
http://eprints.undip.ac.id/58068/1/ARTIKEL_SKRIPSI_WAHYU_(1).pdf . Accessed 11 10
2021.
Lering, M. E. D., Lautama, M., & Tiang, G. R. (2017). Teks, Ko-Teks dan Konteks pada
Peringatan Tertulis Bagi Pengendara Sepeda Motor di Kelurahan Kota Uneng Kabupaten