Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 2 (TT2)

PDGK4204/PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD

NAMA : RANNY ANGGIAWATI


NIM : 858741925
KELAS : 3A

1. Buatlah 5 kata antonim dan jenis antonimnya.


Jawab :
Adapun jenis-jenis kata antonim adalah sebagai berikut :
 Antonim majemuk adalah kata yang mencakup suatu perangkat yang terdiri dari
dua kata. Antonim majemuk ini memiliki ciri utama yaitu penegasan terhadap suatu
anggota akan mencakup penyangkalan dari semua anggota yang lain.
Contoh : “agus tidak suka bakso” dalam kalimat tersebut bermakna “agus suka mie
goreng, agus suka ayam , dan lain-lain”
 Antonim kembar atau mutlak adalah jenis sifat antonim yang mencakup dua
anggota.
Contoh : Perempuan >< laki-laki, hidup >< mati
 Antonim gradual adalah pertentangan antara dua kata dengan melibatkan tingkatan.
Ciri antonim gradual ada penyangkalan terhadap suatu kata.
Contoh : bila dikatakan tidak kecil, tidak berarti besar, artinya bisa jadi agak besar
atau sedang.
 Antonim inversi adalah antonim yang ada pada pasangan kata.
Contoh : harus-boleh, beberapa-semua, mungkin-wajib
 Antonim relasional adalah suatu pertentangan di antara dua buah kata yang hadirnya
kemudian saling berhubungan. Pada antonim ini termasuk diantaranya dalam kata-
kata yang menyatakan arah berlawanan.
Contoh : utara><Selatan, bawah><atas

2. Apakah yang dimaksud leksikal dan gramatikal. Berikan masing-masing 3 contoh


kata leksikal dan gramatikal, serta dengan penjelasannya
Jawab :
 Makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan kamus yaitu dapat berdiri sendiri
tanpa bergantung pada struktur kalimat.
Contoh makna leksikal adalah :
a. Paman sedang membeli rumah baru , arti Rumah sama dengan kamus yaitu
Bangunan untuk tempat tinggal
b. Kakek duduk di kursi, arti kursi adalah sebagai tempat untuk duduk
c. Ayah sedang tidur di kamar, arti tidur adalah dalam keadaan berhenti (mengaso)
badan dan kesadarannya (biasanya dengan memejamkan mata)
 Makna gramatikal adalah makna suatu kata setelah kata itu mengalami proses
gramatikalisasi, seperti pengimbuhan, pengulangan, atau pemajemukan. Makna
gramatikal sangat bergantung pada struktur kalimatnya. Oleh karena itu, makna
gramatikal disebut pula makna struktural.
Contoh makna gramatikal adalah :
a. Andi jalan kaki menuju rumah setiap pulang sekolah Di kalimat ini, arti kata
jalan adalah berpindah dari suatu titik ke titik lainnya.
b. Maya suka jalan-jalan di malam hari menikmati indahnya pemandangan kota.
Di kalimat ini, kata jalan mengalami pengulangan sehingga memiliki makna
yang berbeda, yakni berkeliling.
c. Jangan khawatir, kita akan menemukan jalan keluar dari masalah ini. Di kalimat
ini, kata jalan telah menjadi kata majemuk sehingga memiliki makna yang
berbeda, yakni solusi

3. Apakah yang dimaksud dengan homonim dan berikan contoh homonim dan
penjelasannya
Jawab :
Homonim adalah jenis kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama dengan kata lain,
tetapi maknanya berbeda.
Contoh :
 Hak (milik) dan hak (bagian sepatu)
a. Rumah ini sudah menjadi hak dari bapak dirga. (hak bermakna milik)
b. Dina memakai sepatu yang memiliki hak tinggi. (hak bermakna sepatu)
 Bisa (dapat/mampu) dan bisa (racun)
a. Pak danang bisa membuat patung dari kayu. (bisa bermakna dapat/mampu)
b. Jangan mendekat dengan ular itu karna ular itu mengandung bisa yang
berbahaya. (bisa bermakna racun)
 Bulan (kalender) dan bulan (benda langit)
a. Juliano lahir di bulan agustus (bulan bermakna kalender)
b. Tadi malam bulan tertutup awan karna cuaca mendung (bulan bermakna benda
langit)

4. Apakah perbedaan sastra anak dan sastra umum


Jawab :
 Sastra anak adalah karya sastra yang sengaja ditulis sebagai bacaan anak yang
menempatkan sudut pandang anak sebagai pusat penceritaan, isi dan bahasa sesuai
dengan minat dan pengalaman anak serta tingkat perkembangan intelektual dan
emosional anak.
 Sastra dewasa adalah sastra yang berisikan kehidupan manusia yang rumit dengan
menggunakan bahasa maupun isi yang kompleks. Biasanya, sastra dewasa
menceritakan percintaan, kesenjangan sosial, ataupun masalah-masalah rumit
lainnya.
Dalam perbedaannya meliputi beberapa hal yaitu:
a. Segi bahasa
Dalam sastra anak bahasa menggunakan kalimat yang sederhana, struktur
gramatikal yang mudah dan pemilihan diksi yang disesuaikan dengan
pemerolehan bahasa anak sehingga anak dapat mencerna kalimat-kalimat
dengan baik. Sedangkan sastra dewasa cenderung memakai bahasa yang
rumit. Struktur gramatikal dan pemilihan diksi yang dipakai lebih kompleks.
b. Segi Kognisi
Dalam sastra anak hanya memberikan pengetahuan dan pengenalan yang
masih bersifat sederhana, belum diperkenalkan dengan pengetahuan yang
kompleks dalam kehidupan. Misalnya, anak-anak hanya diberikan
pengetahuan dan pengenalan seputar konsep angka, warna, dan bentuk.
Sedangkan sastra dewasa memberikan pengetahuan yang lebih kompleks
seputar kehidupan dan di dalam sastra dewasa sudah terdapat konflik,
pengalaman, dan konsep kehidupan.
c. Segi Psikologis
Dalam sastra anak sudah mulai diperkenalkan cerita-cerita yang dapat
membuat anakanak berkembang secara social, dididik dengan nilai-nilai
moral yang baik dalam kehidupan, diajarkan untuk dapat mengerti
bagaimana diri mereka sendiri dan kehidupan sosial yang mereka jalani
secara sederhana. Contohnya, mengenai cerita pertemanan anak-anak
disekolah dan di rumah. Sedangkan dalam sastra dewasa untuk sisi
psikologisnya umumnya mempersoalkan banyak hal, seperti perkembangan
moral, permasalahan jiwa, dan pemahaman psikologi sosial kehidupan.
d. Segi sosial cerita
Dalam sastra anak umumnya mengambil ide cerita yang berada di sekitar
kehidupan anak-anak, seperti dalam kehidupan keluarga dan sekolah.
Seputar berbakti pada orang tua, bersahabat baik dengan teman, dan dekat
dengan guru. Sedangkan dalam ide sosial dalam sastra dewasa sudah
disampaikan masalah sosial cerita mengenai seks, kekerasan, dan kehidupan
masyarakat.

5. Cara apresiasi karya sastra dapat dilakukan dengan 4 kegiatan, jelaskan!


Apresiasi sastra secara umum dapat diartikan sebagai penghargaan, penilaian
dan pengertian terhadap karya sastra. Dalam mengapresiasi karya sastra ada 4 kegiatan
yaitu:
 Melacak pendahuluan merupakan bentuk langkah penentuan strategi dalam
sebuah pengapresiasian karya sastra. Dalam hal ini, penikmat karya sastra
diharapkan bisa menentukan aspek-aspek apa saja yang akan yang akan
mendapatkan perhatian-perhatian secara khusus.
 Penentuan sikap praktis merupakan langkah yang dilakukan dengan
memberikan informasi yang jelas untuk lebih memahami karya-karya sastra
yang sedang di apresiasi.
 Introduksi merupakan langkah yang dilakukan untuk memberikan beberapa info
dasar terkait karya sastra yang sedang di apresiasi dan biasanya informasi yang
diberikan adalah konten dari karya yang diapresiasi secara singkat, informasi
tentang pengarang beserta karya-karya buatannya yang lain.
 Penyajian, diskusi, dan pengukuhan merupakan langkah bentuk inti dari
apresiasi karya sastra. Dalam langkah ini adalah analisa mendalam terhadap
unsur-unsur yang ada di dalamnya, kemudian memberikan interpretasi terhadap
setiap tanda-tanda yang muncul didalam karya sastra tersebut, serta
memberikan penilaian atas karya tersebut baik itu kelebihan ataupun
kekurangannya.

Anda mungkin juga menyukai