Anda di halaman 1dari 37

MODUL PEMBAHASAAN KISI-KISI UJIAN SEKOLAH (US) MATA PELAJARAAN

BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VI SD ISLAM INSAN KARIMA

Kisi-kisi Ujian Sekolah (US) Mata Pelajaraan Bahasa Indonesia


1. Makna Kata atau Istilah Kata, Antonim dan Sinonim
2. Jenis-jenis Paragraf
3. Cerita Anak
4. Pantun
5. Ungkapan dan Pribahasa
6. Iklan
7. Pidato Persuasif
8. Kata Baku
9. Penggunaan Kata, Ejaan dan Tanda Baca
10. Perbaikan Tata Kalimat

1. Makna Kata atau Istilah Kata, Antonim dan Sinonim


Setiap kata dan istilah memiliki makna atau arti.Mengetahui makna sebuah kata
dan istilah membantu kita memahami maksud sebuah kalimat.Kita dapat mencari makna
kata dan istilah menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Berbeda dari kata, istilah adalah satu atau gabungan kata yang mengungkapkan
konsep, proses, keadaan, atau sifat khas dalam bidang tertentu.Ada istilah umum yang
dikenal dan digunakan oleh masyarakat luas.
Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim
disebut juga dengan lawan kata. Antonim biasa disebut dengan lawan kata. Antonim
merupakan kata-kata yang mempunyai makna saling berlawanan satu sama lain. Berikut
adalah contoh kata-kata umum dengan antonimnya dan contoh kalimat yang berantonim.

Berikut Contoh Antonim dibawah ini :

Jauh = dekat

Jarak antara lapangan sepak bola dengan rumahku sangat jauh.

Jarak antara lapangan sepak bola dengan rumahku sangat dekat

Cepat = Lambat Besar = Kecil Akrab =Tak kenal Gelap = Terang


Berbeda=Sesuai Berhasil = Gagal Mahal = Murah Jual = Beli
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki
arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan
kata atau padanan kata. Sinonim ini biasa disebut dengan padanan kata atau persamaan
kata. Sinonim merupakan kata-kata yang mempunyai bentuk berbeda, misalnya pelafalan
dan tulisan, namun kata-kata tersebut sebenarnya mempunyai makna yang sama atau
mirip.

Berikut Contoh Sinonim dibawah ini

Hewan = Binatang

Ikan Paus merupakan salah satu hewan terbesar di dunia

Ikan Paus merupakan salah satu binatang terbesar di dunia

Haus = Dahaga. Aplikasi = Pelaksanaan Asumsi = Anggapan


Pintar = Cerdas Arogan = Sombong Lagu = Gita.
Bahari = Laut Mayat = Jenazah Artis = Seniman
Makan = Santap. Asa = Harapan
Puasa = Saum Bergaul = Berteman Bahagia = senang

Contoh Soal
 Siang itu sampah berserakan di halaman sekolah. Persamaan kata bergaris bawah
di dalam kalimat tersebut yaitu …
a. Berterbangan
b. Berguguran
c. Berhamburan
d. Bertabrakan
 Ali selalu mengerjakan pertanyaan yang mudah terlebih dahulu. Antonim kata
bergaris bawah di dalam kalimat tersebut adalah …
a. Sepele
b. Sulit
c. Tampak
d. Masuk

2. JENIS-JENIS PARAGRAF
Paragraf adalah suatu rangkaian kalimat yang memiliki suatu gagasan utama.
Dalam artikel ataupun model tulisan lainnya, teman-teman pasti sudah tidak asing
menemui rangkaian paragraf yang berisi tentang keseluruhan isi dari tulisan tersebut.
Terdapat berbagai jenis paragraf, yang diklasifikasikan menurut letak gagasan utamanya
dan menurut tujuannya.
Berdasarkan letak gagasan utamanya, paragraf dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
sebagai berikut:
a. Paragraf Deduktif
Jenis ini memiliki gagasan atau pikiran utama di bagian awal rangkaian kalimat.
Biasanya, pada paragraf deduktif, gagasan utamanya berada di kalimat pertama.
Sementara itu, kalimat-kalimat lainnya berisi penjelasan yang mendukung gagasan utama
yang telah dipaparkan di awal.
b. Paragraf Induktif
Berkebalikan dengan yang sebelumnya, gagasan utama pada jenis paragraf induktif baru
bisa ditemukan di bagian akhir dari rangkaian kalimat dan lebih sering berada di kalimat
terakhir. Gagasan utama di akhir ini bersifat menyimpulkan inti dari kalimat-kalimat
penjelas yang berada di kalimat sebelumnya
c. Paragraf Campuran
Yang dimaksud paragraf campuran adalah gabungan gagasan utama yang berada di awal dan
akhir rangkaian kalimat. Gagasan di kalimat awal biasanya berupa inti pikiran dari paragraf
tersebut. Sementara itu, di bagian akhir kembali ditekankan mengenai gagasan utama dengan
kalimat yang mungkin saja berbeda dari kalimat gagasan utama di awal.
.
Jenis Paragraf Menurut Tujuannya
Isi dari paragraf tentunya memiliki berbagai tujuan. Ada yang sifatnya memaparkan,
mengajak, mendebat, dan lain-lain. Berdasarkan tujuan dari isinya, paragraf dapat
dikelompokkan menjadi lima jenis.
a. Paragraf Narasi
Isi dari jenis paragraf ini bersifat menceritakan suatu hal secara kronologis. Untuk yang
bersifat naratif, tiap kalimatnya disusun secara runtut sehingga memudahkan pembaca
membayangkan kejadian atau peristiwa yang tengah diceritakan. Karena sifatnya yang
“bercerita”, pembaca akan menemukan sudut pandang dalam kalimat-kalimat di paragraf
tersebut. Jenis ini biasanya dijumpai pada cerpen, novel, ataupun prosa bebas lainnya.
b. Paragraf Argumentasi
Jenis paragraf yang bertujuan memberikan pandangan kepada para pembacanya ini tidak
hanya menyajikan fakta ataupun isu permasalahan dalam isinya, namun juga memberikan
pendapat-pendapat dari sang penulis. Jadi, data maupun fakta hanyalah pelengkap dari
opini sang penulis. Pada jenis paragraf argumentasi, akan dijumpai kesimpulan dari
rentetan pendapat penulis di dalam rangkaian kalimat tersebut. Kesimpulan tersebut
cenderung diletakkan di akhir paragraf.
c. Paragraf Persuasi
Hampir sama dengan paragraf argumentasi, paragraf persuasi biasanya menampilkan
pendapat-pendapat dari sang penulis terhadap suatu berita atau isu tertentu.
Perbedaannya, kalimat-kalimat yang isinya bertujuan memengaruhi pembaca ini
cenderung mengandung kata-kata ajakan atau imbauan, seperti ayo dan mari. Kata dan
gaya bahasa yang digunakan pun dipilih yang semenarik mungkin untuk semakin
meyakinkan pembaca atas ajakan tersebut.
d. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang isinya berupa penjelasan untuk memaparkan fakta-
fakta yang ada. Karena fakta yang menjadi dasarnya, tulisan-tulisan eksposisi cenderung bersifat
ilmiah. Tujuannya adalah memberikan informasi yang detail kepada pembaca. Ciri-cirinya adalah
memiliki fakta yang jelas dari berita ataupun penelitian dan tidak mencampurkan pendapat
penulis di dalamnya. Model seperti ini cenderung dijumpai pada artikel-artikel berita.
itulah, isinya merupakan gambaran lengkap dari sebuah objek yang disusun dalam
kalimat-kalimat.
e. Paragraf Deskripsi
Jenis paragraf yang satu ini bertujuan membuat pembaca dapat merasakan ataupun
membayangkan hal yang dideskripsikan secara jelas dan nyata, seolah-olah pembaca dapat
melihat, mendengar, ataupun mencecap objek yang dijelaskan tersebut. Karena itulah, isinya
merupakan gambaran lengkap dari sebuah objek yang disusun dalam kalimat-kalimat.

Contoh Soal

SBY yang didampingi cawapres Yusuf Kalla menegaskan bahwa beban negara ini sudah

sangat berat. Untuk bisa mengeluarkan masyarakat dari beban berat itu diperlukan

pemimpin yang dipercaya, bersih, tegas, dan pekerja keras. Kita tidak menginginkan

kehidupan seperti sekarang banyak masalah. Kita ingin maju, berkembang, aman,

sejahtera, dan makmur. Kalau masyarakat salah memilih, kita akan rugi lima tahun ke

depan.

Gagasan utama paragraf di atas adalah ........

A . beban negara ini sudah sangat berat

B . diperlukan pemimpin yang dipercaya, bersih, tegas, dan pekerja keras

C . tidak menginginkan kehidupan banyak masalah

D . kita ingin main, berkembang, sejahtera, dan makmur

E . masyarakat jangan salah memilih pemimpin

3. CERITA ANAK
Cerita anak merupakan salah satu karya sastra anak. Sastra anak sendiri adalah
karya sastra yang ditulis sebagai bacaan untuk anak, yang mana isinya sesuai tingkat
perkembangan intelektual serta emosi anak. Cerita anak bisa digunakan sebagai hiburan
maupun untuk memberikan anak pendidikan moral.

Unsur-Unsur Cerita Anak

Cerita anak terdiri dari unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik
sendiri merupakan unsur cerita yang ada di dalam cerita secara langsung, menjadi bagian,
serta ikut membentuk eksistensi dari cerita seperti tokoh, sudut pandang, dan latar
belakang cerita. Sementara unsur ekstrinsik adalah jati diri dari pengarang yang memiliki
pandangan hidup bangsa, ideologi, sosial-budaya masyarakat sendiri yang dijadikan
sebagai latar dari cerita. Namun, yang akan dibahas di sini kali ini secara lebih lanjut
adalah unsur-unsur intrinsik dalam cerita anak. Pembahasannya sebagai berikut:

1) Tokoh

Tokoh adalah unsur yang selalu menarik perhatian serta kesan di dalam cerita anak.
Menurut Nurgiyantoro (2005:222) tokoh menjadi fokus perhatian baik dalam karakter
ataupun pelukisan fisik. Tokoh cerita merupakan pelaku yang diceritakan atau dikisahkan
di dalam cerita melalui alur.

Tokoh dalam cerita anak tidaklah harus manusia, namun juga berupa objek lain dalam
bentuk personifikasi manusia ataupun binatang. Tokoh-tokoh cerita anak yang diceritakan
sebagai hero atau pahlawan biasanya menjadi yang disukai atau diidolakan oleh anak-
anak, misalnya Tsubasa dalam cerita Kapten Tsubasa, kemudian Bawang Putih dalam
cerita Bawang Merah dan Bawang Putih.

2) Latar
Latar atau setting bisa diartikan sebagai tumpuan dimana berlangsungnya segala
peristiwa serta kisah dalam cerita. Latar ini tidak bisa terjadi tanpa ada kejelasan,
terutama dalam cerita anak yang di dalamnya banyak membutuhkan rincian yang
menjelaskan apa maupun bagaimana semua peristiwa diceritakan secara konkret.
Latar menunjukkan menunjukkan lokasi cerita terjadi, kapan cerita terjadi, serta
keadaan masyarakat tempat dimana tokoh berada dan peristiwa terjadi.
3) Alur
Alur dalam teks cerita akan berhubungan dengan segala hal seperti peristiwa,
konflik, klimaks hingga bagaimana cerita itu selesai. Sudjiman (1987:29) menyatakan
bahwa alur merupakan peristiwa diurutkan sehingga dapat membangun sebuah cerita.
Alur sangat berkaitan dengan masalah sebuah peristiwa terjadi, tokoh dan semua
sesuatu yang digerakkan, diceritakan sehingga menjadi rangkaian cerita yang menarik
dan padu. Tidak hanya itu, alur akan mengatur semua peristiwa serta tokoh di dalam
cerita tampil dengan urutan yang tepat, enak, menarik namun tetap terjaga kelogisan
di dalam cerita.
4) Tema
Tema secara sederhana bisa dipahami sebagai gagasan mengikat sebuah cerita.
Nurgiyantoro (2005:260) berpendapat jika tema adalah dasar dari pengembangan
sebuah cerita. Sementara Keraf (1984:107) menyatakan jika tema adalah amanat
utama yang disampaikan penulis lewat karangan (cerita yang dibuat).
Tema umumnya akan berkaitan dengan segala masalah kehidupan yang terjadi
pada manusia. Tema yang diangkat dalam suatu cerita akan tergantung dengan
kemampuan dari penulisnya, namun sekarang banyak ditemukan tema adalah hal
yang mempunyai kaitan dengan interaksi dari sesama.
5) Sudut Pandang
Menurut Nurgiyanto (2005:284), sudut pandang adalah cara atau pandangan yang
digunakan oleh penulis atau pengarang cerita sebagai sarana untuk penampilan tokoh,
tindakan serta peristiwa yang membentuk cerita pada pembaca. Dengan begitu, sudut
pandang adalah cara atau strategi yang dipilih oleh penulis secara sengaja untuk
mengungkapkan gagasannya dan cerita.
6) Moral
Moral merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis pada pembaca. Moral
mempunyai kaitan dengan masalah baik maupun buruk. Dalam cerita anak, moral bisa
dikatakan sebagai mengajarkan sesuatu. Adanya moral di dalam cerita bisa dilihat sebagai
saran pada suatu perilaku moral secara praktis, namun bukan petunjuk untuk bertingkah
laku.

Jenis-Jenis Cerita Anak dan Contohnya

1. Cerita Jenaka

Cerita jenaka adalah cerita yang menghibur serta mampu untuk membuat
pembaca ataupun pendengarnya tertawa. Cerita jenaka juga dapat dipahami sebagai cerita
lucu yang mampu menghibur baik dari penokohan maupun alurnya.

Ciri-ciri dari cerita ini adalah seperti semua unsurnya membentuk corak yang lucu
mulai dari judul cerita, nama tokoh, alur cerita hingga sifat dari tokoh, lalu sumber lucu
yang paling utama adalah berasal dari tindakan ataupun sifat tokoh utama, kemudian ada
tiga golongan watak yang sering ada di cerita seperti watak pintar, pintar dan bodoh, serta
bodoh dan sial, selanjutnya latar keadaan dari kehidupan alamiah atau nyata manusia
sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca, dan terakhir adalah selain digunakan
sebagai hiburan cerita biasanya digunakan juga sebagai kritikan sosial.

2. Fabel

Fabel memiliki pengertian secara umum sebagai cerita tentang kehidupan dunia
binatang yang memiliki nilai moral dan budi pekerti. Penggunaan binatang di dalam
cerita fabel adalah sebagai pengganti tokoh manusia, namun digambarkan tetap dapat
berpikir, mempunyai perasaan, berinteraksi, bersikap dan bisa berbicara.
Pelajaran budi pekerti serta moral yang terdapat di dalam cerita, bertujuan untuk
mengajarkan anak nilai kehidupan yang berhubungan dengan sifat baik maupun buruk
manusia di dalam bentuk binatang.

3. Legenda

Pengertian dari legenda merupakan cerita prosa rakyat yang dianggap atau
dipercaya sebagai cerita suatu kejadian yang benar pernah terjadi oleh yang mempunyai
cerita. Cerita legenda mempunyai sifat yang keduniawian atau sekuler dan terjadi di masa
yang tidak terlalu lampau.

Tokoh dari cerita legenda adalah manusia meski ada kalanya yang mempunyai
berbagai sifat luar biasa serta cukup sering dibantu oleh makhluk-makhluk yang ajaib.
Ciri-ciri dari cerita legenda adalah dipercaya kejadiannya pernah benar-benar terjadi,
tokoh umumnya manusia, sifat keduniawian, bersifat berpindah-pindah dan bersifat
semihistoris.

Ada beberapa jenis dari cerita legend, berikut adalah penjelasannya:

a. Legenda Alam Gaib

b. Legenda Keagamaan

c. Legenda Setempat

d. Legenda Perseorangan

Manfaat Cerita Anak

1. Melatih Kemampuan Bahasa Anak

2. Menumbuhkan Kreativitas Anak

3. Meningkatkan Kecerdasan Anak

Contoh Soal

Bacalah kutipan teks berikut ini!

Setiap pagi hari Saddam membantu menyiapkan kue buatan ibunya untuk dibawa ke
sekolah. Di sekolah, kue buatan ibunya itu akan dititipkan di kantin sekolah. Sepulang sekolah,
Saddam akan membantu ibunya berjualan kue keliling kampungnya.

Penggambaran watak tokoh dalam cerpen tersebut dengan cara....

a. Dialog antartokoh
b. Perilaku tokoh
c. Secara langsung
d. Pikiran tokoh

Pembahasan:

Penggambaran watak bisa dilihat dari dialog antartokoh, perilaku tokoh, paparang langsung, dan
pikiran tokoh sendiri. Di dalam teks tersebut, penggambaran watak tokoh terlihat dari perilaku
yang dilakukannya, yaitu Saddam rajin membantu ibunya menyiapkan dan berjualan kue. Oleh
sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan B.

4. PANTUN
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang masih terkenal sampai sekarang.
Teman-teman pun pasti setidaknya pernah mendengar pantun tidak hanya di dalam
pelajaran bahasa Indonesia, melainkan juga di acara-acara hiburan adat sampai program
hiburan komedi di stasiun televisi.
Ciri-ciri Pantun
Jenis puisi lama yang asal bermula dari kata patuntun ini pada dasarnya diharapkan
dapat menjadi penuntun hidup bagi orang yang mendengar maupun membacanya. Tidak
hanya sekadar berisi nasihat dan imbauan, penyampaiannya pun memiliki cirri khas yang
begitu kental, seperti berikut ini.

1. Tiap Bait Terdiri atas Empat Baris

Jika prosa mengenal ada paragraf untuk tiap rangkaian kalimat yang berada dalam
satu gagasan utama, jenis puisi lebih akrab menyebutnya sebagai bait. Tiap bait biasanya
berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan umumnya mempunyai ciri
khas tersendiri bergantung jenis puisinya.

Khusus untuk pantun, puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap
baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan
sebutan larik.

2. 8-12 Suku Kata di Tiap Baris

Mulanya pantun cenderung tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan.


Karena itulah, tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi.
Oleh karena alasan inilah, tiap baris pada pantun umumnya terdiri atas 8—12 suku kata.

3. Memiliki Sampiran dan Isi

Salah satu keunikan pantun yang membuatnya menjadi begitu mudah diingat
adalah jenis puisi lama yang satu ini tidak hanya padat berisi, melainkan juga memiliki
pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka. Pengantar tersebut biasanya tidak
berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiswa ataupun kebiasaan yang
terjadi di masyarakat. Pengantar isi pantun inilah yang kerap dikenal sebagai sampiran.

Untuk masalah penempatannya di dalam pantun, sampiran akan selalu berada di


baris pertama dan kedua. Sementara itu, isi pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai
keempat.

4. Berima a-b-a-b

Rima atau yang juga biasa disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang
terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan
pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri khas yang begitu
kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b.

Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b adalah ada kesamaan bunyi antara baris
pertama dengan ketiga pantun dan baris kedua dengan baris keempat. Jadi, kesamaan
bunyi pada pantun selalu terjadi antara sampiran dan isi.

Jenis-jenis Pantun

Setelah memahami ciri-ciri pantun, kini saatnya teman-teman juga mengenal


jenis-jenis pantun yang biasa diujarkan ataupun dituliskan seseorang. Berikut ini adalah
jenis-jenis pantun berdasarkan tema isinya.

1. Pantun Nasihat

Pada dasarnya, pantun dibuat untuk memberi imbauan dan anjuran terhadap
seseorang ataupun masyarakat. Karena itulah, tema isi pantun yang paling banyak
dijumpai berjenis pantun nasihat. Pantun yang satu ini memiliki isi yang bertujuan
menyampaikan pesan moral dan didikan.

Contoh:

Di jalan tak sengaja berjumpa daun sugi

Ingat manfaat, lantas cepat dibawa

Tiada belajar tiada yang rugi

Kecuali diri sendiri di masa tua

2. Pantun Jenaka

Sesuai namanya, jenis pantun yang satu ini memang memiliki kandungan isi yang
lucu dan menarik. Tujuannya tak lain untuk memberi hiburan kepada orang yang
mendengar ataupun membacanya. Tidak jarang pula, pantun jenaka digunakan untuk
menyampaikan sindiran akan kondisi masyarakat yang dikemas dalam bentuk ringan dan
jenaka.

Contoh:

Duduk manis di bibir pantai

Lihat gadis, aduhai tiada dua

Masa muda kebanyakan santai

Sudah renta sulit tertawa

3. Pantun Agama

Jenis pantun yang satu ini memiliki kandungan isi yang membahas mengenai
manusia dengan pencipta-Nya. Tujuannya serupa dengan pantun nasihat, yaitu
memberikan pesan moral dan didikan kepada pendengar dan pembaca. Akan tetapi, tema
di pantun agama lebih spesifik karena memegang nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.

Contoh:

Kalau sudah duduk berdamai

Jangan lagi diajak perang

Kalau sunah sudah dipakai

Jangan lagi dibuang-buang

(Tenas Effendy)

4. Pantun Teka-teki

Jenis pantun yang satu ini selalu memiliki ciri khas khusus di bagian isinya, yakni
diakhiri dengan pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk
hiburan dan mengakrabkan kebersamaan.

Contoh:

Terendak bentan lalu dibeli

Untuk pakaian, saya turun ke sawah

Kalaulah tuan bijak bestari

Apa binatang kepala di bawah?


5. Pantun Berkasih-kasihan

Sama dengan namanya, isi dari jenis pantun yang satu ini erat kaitannya dengan
cinta dan kasih sayang. Umumnya, pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi
Melayu untuk menyampaikan perasaan mereka kepada kekasih maupun orang yang
disukainya.

Contoh:

Jelas sudah muram si duda

Karena kasihnya tiada lagi asa

Tiada detik bias wajah dinda

Hingga lapar tak lagi terasa

6. Pantun Anak

Tidak hanya untuk orang dewasa, pantun bisa juga disampaikan untuk anak-anak.
Tentu saja isinya lebih ringan dan menyangkut hal-hal yang dianggap menyenangkan
oleh si kecil. Tujuan awal dari jenis pantun yang satu ini adalah untuk mengakrabkan
anak dengan pantun, sekaligus memberikan didikan moral bagi mereka.

Contoh:

Kita menari ke luar bilik

Sembarang tari kita tarikan

Kita bernyanyi bersama adik

Sembarang lagi kita nyanyikan

Contoh Soal

1. Boleh lupa kain dan baju

2. Laju-laju perau laju

3. Jangan lupa kepada saya

4. Perau laju ke Surabaya

Urutan agar menjadi pantun yang benar yaitu....

a. 3,2,4,1

b. 2,3,4,1
c. 2,3,1,4

d. 2,4,1,3

5. UNGKAPAN DAN PRIBAHASA


Pengertian Peribahasa
Peribahasa atau pepatah adalah kelompok kata atau kalimat yang menyatakan
maksud, keadaan seseorang ataupun hal yang mengungkapkan tentang, perbuatan,
kelakuan atau hal tentang seseorang.
Peribahasa dapat juga diartikan sebagai ungkapan yang tidak langsung, namun
tersirat menyampaikan suatu hal yang dapat dipahami pembaca atau pendengar.
Pengertian lain, menurut kamus linguistik peribahasa adalah penggalan kalimat yang
telah membeku bentuk, makna dan fungsinya dalam masyarakat.
Ciri-Ciri Peribahasa
Kata-kata yang ada pada peribahasa memiliki struktur yang tetap, artinya kata
kata dalam peribahasa sudah pasti dan tidak dapat diubah.
Peribahasa biasanya digunakan dengan tujuan untuk menyindir ataujuga memperindah
bahasa.
Kata-kata yang digunakan biasanya teratur, enak didengar serta memiliki makna.
Biasanya diciptakan atau dibentuk berdasarkan pandangan dan perbandingan yang sangat
teliti terhadap alam dan peristiwa yang terjadi dan berlaku dalam masyarakat.
Peribahasa dibentuk dengan ikatan bahasa yang padat dan indah sehingga peribahasa
akan melekat dimulut masyarakat hingga turun temurun.
Jenis-Jenis Peribahasa
1. Bidal atau Pameo
Bidal adalah salah satu jenis peribahasa yang mengandung ungkapan baik itu
sindiran, ejekan, dan juga peringatnya. Contohnya: Hidup segan mati tak mau, malu
bertanya sesat dijalan, dan lain sebagainya.
2. Pepatah
Pepatah adalah salah satu jenis peribahasa yang mengandung ajaran atau nasehat
dari orang-orang tua dan biasanya peribahasa ini digunakan untuk mematahkan lawan
bicara. Contohnya: Bagai bumi dan langiit, bagai kejatuhan bulan, sedikit sedikit, lama-
lama menjadi bukit, biar lambat asal selamat dan lain sebagainya.
3. Perumpamaan
Perumpamaan adalah jenis pribahasa yang berisi kata-kata yang mengungkapkan
keadaan atau kelakuan seseorang dengan mengambil perbandingan dari alam sekitar dan
biasanya diawali dengan kata bagai, bak, seperti dan lain sebagainya. Contohnya: bagai
pinang dibelah dua, bagai harimau menyembunyikan kuku dan lain sebagainya.
4. Ungkapan
Ungkapan adalah kalimat kiasan tentang keadaan atau kelakuan seseorang yang
dinyatakan dengan pepatah atau beberapa patah kata. Contoh: Kabar angin, besar kepala
dan lain sebagainya
5. Tamsil atau Ibarat
Tamsil adalah kalimat kiasan yang sering menggunakan kata ibarat yang
bertujuan untuk membandingkan suatu hal atau perkara. Contohnya: Tua-tua keladi
makin tua makin jadi, dan lain sebagianya.
6. Semboyan
semboyan adalah kumpulan kata, kalimat atau frasa yang digunakan sebagai
prinsip atau pedoman. Contohnya: Hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai, bersih
pangkal sehat dan lain sebagainya.
Contoh Peribahasa
Tong kosong nyaring bunyinya
(Orang yang bodoh biasanya banyaknya cakapnya atau pembicaraannya)
Ada udang di balik batu
(Ada suatu maksud yang tersembunyi)
Ada gula ada semut
(Dimana banyak kesenangan disitulah banyak orang datang)
Anjing menggonggong, khafilah berlalu
(Biarpun banyak rintangan dalam usaha kita, kita tidak boleh putus asa)
Air beriak tanda tak dalam
(Orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak ilmunya)
Bagai Makan Buah Simalakama
(Bagai seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit untuk dipilih)
Bagai air di daun talas
(Selalu berubah-ubah atau tidak tetap pendiriannya)
Bagai anak ayam kehilangan induk
(Bercerai berai karena kehilangan tumpuan)
Bagai duri dalam daging
(Selalu terasa tidak menyenangkan hati dan mengganggu pikiran)
Bagai kacang lupa akan kulitnya
(Tidak tahu diri, lupa akan asalnya)
Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
(Bersama-sama dalam suka dan duka, baik dan buruk sama ditanggung)
Besar pasak daripada tiang
(Besar pengeluaran daripada pendapatan)
Tak ada rotan akar pun jadi
(Apabila yang baik tidak ada, maka yang kurang baik pun juga bisa dimanfaatkan)
Bagaikan api dalam sekam
(Perbuatan jahat yang tak tampak)
Tak ada gading yang tak retak
(Tak ada sesuatu yang tidak ada cacatnya)
Contoh Soal

Nita: Fik, kamu mengerti tidak akibat orang yang suka mengonsumsi narkoba.

Ifik: Tahu kak. Kan sudah diajarkan dan dijelaskan panjang lebar oleh dokter sekolah
kami.

Nita: Tetapi, mengapa kamu tidak melarang teman kamu si Kiki.

Ifik: Kakak Nita saja yang memberitahukan karena kalau saya, tidak mau menurut.

Nita: Ya, kamu jangan mencontoh dia ya. Kalau sudah tertangkap, menyesal juga tidak
ada gunanya. Ibarat peribahasa ......

Peribahasa yang tepat untuk melanjutkan dialog tersebut adalah ...

a. Bergantung di akar lapuk


b. Nasi sudah menjadi bubur
c. Menangguk di air keruh
d. Berumah di tepi pantai

6. IKLAN
Iklan adalah sebuah ajakan atau bujukan yang ditujukan kepada para pembaca,
pendengar, maupun penonton yang menerima informasi tersebut untuk memakai atau
menggunakan, segala macam hal yang ditawarkan dari pembuat tawaran atau si
pengiklan.
Sebuah iklan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Menggugah pembaca/pendengar iklan. artinya iklan harus mencermati
kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian.
2. Informatif dan komunikatif. Sebuah iklan harus menggunakan kata-kata yang
jelas, bersahabat, mudah dipahami, dan tidak bertee-tele.
3. Persuasif, artinya rangkaian kalimat-kalimat dalam sebuah iklan haruslah
membuat konsumen nyaman, senang, tentram, serta menghibur. Jangan sampai
iklan yang kita buat langsung dinilai negatif saat penayangan pertamanya.
4. Menampilkan iklan di media cetak seperti koran, majalah dan sejenisnya,
maupun mealui media elektronik seperti televisi, radio, film, dan sejenisnya.
Ciri-ciri iklan
1. Informatif
2. Komunikatif
3. Bahasa mudah dimengerti
4. Menarik
Jenis-Jenis Iklan
Berdasarkan bentuknya iklan bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Iklan kolom
Iklan kolom adalah iklan dalam bentuk kolom (kotak), tarifnya dihitung per
mm.
Iklan Kolom adalah iklan bergambar di space halaman iklan. Dengan ukuran lebar
36 mm sedangkan untuk tinggi mulai dari 30 mm hingga ukuran maksimal 100
mm.

2. Iklan baris
Iklan baris adalah iklan yang berupa ataupun berbentuk baris dan memakai
kata-kata singkat .
Biasanya iklan ini digunakan untuk mempromosikan suatu barang/jasa. Iklan
baris dihitung per baris.
Contoh Iklan Baris

Dijual Rumah+Toko JL Banjar 15 Bandung. LT.175M, 4KT 2KM Lokasi


strategis, 087570000871

Sedangkan berdasarkan tujuannya, iklan bisa dibedakan menjadi :


1. Iklan penawaran (barang/jasa)
2. Iklan pencarian
3. Iklan penjualan
4. Iklan lowongan pekerjaan
5. Iklan pengumuman
Teks iklan merupakan sebuah teks yang mendorong, membujuk khalayak agar
tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan juga dapat diartikan sebagai
pemberitahuan kepada khalayak mengenai suatu barang atau jasa. Biasanya iklan
disampaikan melalui media masa seperti televisi, radio, surat kabar, dan internet.

Kaidah Kebahasaan Teks Iklan

1) Persuasif. Kata-kata yang terdapat dalam teks iklan harus persuasif (bersifat
mengajak) agar para konsumen yakin dan percaya terhadap produk/jasa yang
ditawarkan.
2) Imperatif. Imperatif merupakan permintaan, ajakan, dorongan atau larangan.
Biasanya ditandai dengan kata-kata, seperti ikutilah, hadirilah, wujudkan,
nyatakan, nikmati, sebaiknya, marilah, ayo dan janganlah.
3) Berima. Biasanya kata-kata yang terdapat dalam sebuah iklan memiliki rima
atau pengulangan nada yang sama agar iklannya menarik dan berkesan bagi
konsumen.
4) Berkesan positif. Sebuah barang/produk yang ditawarkan akan memiliki
saingan atau lawan. Untuk itu dalam sebuah iklan jangan sampai menjelek-
jelekkan atau bahkan sampai menghina produk/jasa lain. Bersaing secara sehat
yang lebih penting dan membuktikan produk/jasa yang ditawarkan memang
lebih baik daripada yang lain.
5) Ringkas. Iklan yang menarik biasanya iklan yang tidak bertele-tele tetapi
langsung menyampaikan apa maksud dan tujuannya. Iklan yang ringkas juga
berfungsi untuk memudahkan konsumen mengingat dan membuat kesan
kepada konsumen.
6) Fakta. Dalam sebuah iklan harus terdapat sebuah fakta. Misalnya alamat
perusahaan yang benar-benar ada, dan produk yang benar-benar ada. Biasanya
sebuah fakta berupa pernyataan yang bisa dibuktikan kebenarannya dan bukan
berupa pendapat seseorang.

Contoh Soal

Bacalah iklan berikut!

Ingin bayi sehat!

POSYANDU aja

Solusi tepat balita Anda

Maksud iklan tersebut adalah

a. Ajaran mendirikan posyandu

b. Ajakan membantu posyandu

c. Ajakan membawa balita ke posyandu


d. Ajakan menyehatkan bayi/balita

7. PIDATO PERSUASIF
Pengertian Pidato Persuasif
Pidato persuasif adalah jenis pidato yang bertujuan untuk menarik perhatian para
pendengar, memengaruhi, serta bersifat mengajak atau membujuk para pendengar agar
mereka menjadi yakin dan mau mengambil tindakan bahkan melakukan sesuai dengan
tujuan pidato tersebut. Isi pidato persuasif harus berlandaskan pada argumentasi yang
nalar, logis, masuk akal, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pidato persuasif bersifat mengajak dan menghimbau kepada masyarakat untuk
melakukan hal yang bermanfaat bagi kehidupan. Pidato persuasif merupakan salah satu
cara efektif guna menggerakan masyarakat untuk berbuat yang lebih baik dan lebih
kreatif. Seringkali pada event-event tertentu kita banyak menemui pidato persuasif yang
di lakukan kepada khalayak.
Tujuan Pidato Persuasif
Pidato persuasif bertujuan penguatan tanggapan, pembentukan tanggapan, dan
pengubahan tanggapan.
Struktur Pidato Persuasif
Dibawah ini merupakan struktur atau kerangka pidato persuasif.
1) Salam pembukaan.
2) Pendahuluan. Pendahuluan berisi gambaran dari isi pidato tersebut.
3) Isi pidato. Isi pidato meliputi maksud dan tujuan, rencana, sasaran, dan tindakan atau
langkah-langkah.
4) Penutup. Penutup berisi kesimpulan, harapan, dan salam penutup.
Baca juga : Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi
Ciri-ciri Pidato Persuasif
Apa sih ciri-ciri dari pidato persuasif? berikut ini 3 ciri dari pidato tersebut :
Besifat ajakan , perintah ataupun suatu rekomendasi terhadap suatu hal yang perlu
dilakukan
Menggunakan kalimat yang bersifat membangun
Menyertakan suatu permasalahan yang akan dibahas
Contoh Pidato Persuasif

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat


Tuhan Yang Maha Esa yang senantisa melimpahkan rahmatnya kepada kita semua
sehingga kita dapat berkumpul di sini, di gedung ini dengan keadaan sehat wa-
afiat. Yang kedua tidak lupa sholawat dan salam yang senantiasa kita haturkan
kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafaatnya di hari akhir nanti.
Yang saya hormati para petinggi perusahaan Anak Muda Kreatif
yang saya hormati para peserta Seminar Pengembangan Pemuda Menjadi Pribadi
Pengusaha.
Dan saya mengucapkan banyak terimakasih bagi panitia yang telah
mempersiapkan ini dengan baik dan lancar.
Sebelum kita membahasnya lebih jauh, pernahkah kita menyadari bahwa betapa
banyak pengusaha-pengusaha sukses yang meniti karir kehidupannya mulai dari
nol besar. Mereka-mereka adalah kebanyakan yang mempunyai latar belakang
orang susah atau orang tidak mampu namun mempunyai mimpi yang begitu besar.
Kebanyakan kisah dari pengusaha-pengusaha besar yang sukses mereka
yang mempunyai latar belakang pendidikan sekolah yang tidak terlalu tinggi,
lususan SD misalnya. Seperti kisahnya Pak Kusrin dari Karanganyar Jawa Tengah
yang sukses membuat tv dan usahanya berkembang sampai ke skala nasional
adalah seorang lulusan SD yang mempunyai etos kerja dan semangat juang yang
sangat tinggi mampu mewujudkan cita-citanya.
Pendidikan yang tinggi tidak menjamin kita akan mendapat pekerjaan
yang baik dan menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan jika kita tidak pernah
beranjak dari mimipin kita yang tidak pernah kita wujudkan.
Kebanyakan pengusaha-pengusaha yang telah berhasil malah memperkerjakan
orang-orang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi. Jadi, pada intinya,
kita yang berjiwa muda mempunyai kesempatan yang selebar-selebarnya untuk
mewujudkan mimpi-mimpi kita. Masih cukup banyak waktu untuk berusaha
sebaik mungkin dalam mewujudkan apa yang kita cita-citakan. Kita sebagai
generasi muda harus mempunyai cara berfikir yang visioner, yakni mampu
melihat peluang dimasa depan dan mampu memanfaatkan peluang tersebut. Disini
saya bukan berarti melarang anda untuk menempuh pendidikan yang setinggi-
tingginya. Kan tetapi kita semua harus mempunyai jiwa-jiwa pengusaha sehingga
nantinya dapat diandalkan untuk mengangkat perekonomian Indonesia yang lebih
baik.
Remaja-remaja yang saat ini sedang mencari dan membentuk jati dirinya
harus mempunyai sudut pandang yang lebih baik mengenai kehidupan.
Khususnya dalam membangun perekonomiannya sediri, terlebih dapat bermanfaat
dan memajukan perekonomian bangsa. Salah satu caranya adalah pembekalan dan
pelatihan berwira usaha sehingga nantinya dapat menumbuhkan benih-benih
pemuda berjiwa interpreneur. Hal ini penting, karena salah satu unsur pokok
penunjang kehidupan adalah perekonomian. Marilah para pemuda dan pemudi
generasi penerus bangsa teruslah bergerak, berfikir kreatif dan inovatif dan jangan
pernah ragu untuk mencoba. Jangan takut gagal, karena orang-orang yang sukses
bermuloa dari kegagalan-kegagalan yang mewarnai prosesnya menuju suatu
kesuksesan.
Jika kita mampu bergerak dan mengalahkan diri sendiri, segalanya
menjadi mungkin. Sebenarnya yang membatasi kemampuan kita adalah pikiran
kita sendiri. Kemampuan berfikir manusia itu tidak terbatas, kita sendiri yang
kadang membatasi pemikiran-pemikiran kita tersebut. Kita harus menjadi jiwa
muda yang mempunyai pengaruh-pengaruh yang baik bagi generasi-generasi yang
akan datang.
Sekian yang dapat saya sampaikan dalam sambutan pada acara seminar
kali ini, pada penutupan kali ini saya hendak menegaskan sekali lagi, kita harus
menjadi pemuda yang selalu memupuk semangat untuk menjadi generasi
wirausaha. Semoga apa yang saya katakan dan saya ungkapkan bermanfaat bagi
anda semua, dan mohon maaf atas semua kesalahan.
Billahitaufiq wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Contoh Soal

Dalam berpidato kita harus memilih bahasa yang santun dan komunikatif. Komunikatif artinya ...

a. mudah dipahami

b. bahasa resmi

c. mudah diucapkan

d. mudah dipelajari

8. KATA BAKU
Pengertian kata baku secara singkat adalah kata yang telah ditentukan dalam satu kaidah
tertentu dan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) menjadi acuannya.
Kata baku menjadi hal yang wajib diterapkan ketika membuat pesan tertulis maupun elektronik
yang bersifat resmi, atau dikirimkan kepada orang atau instansi tertentu.
Menggunakan kata baku juga dapat melestarikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar, serta dapat mempersatukan bangsa dengan satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia.
Selain itu, penggunaan kata baku dapat dilihat dari penggunaanya yang sudah sesuai
EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Penggunaaan kata baku ini biasanya digunakan untuk
pengungkapan bahasa yang bersifat resmi, dalam bentuk surat maupun naskah pidato.

Ciri-ciri Kata Baku:

1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah tertentu.

2. Tidak dipengaruhi bahasa asing.

3. Bukan bahasa percakapan.

4. Pemakaian imbuhan pada kata bersifat eksplisit.


5. Pemakaian kata sesuai dengan konteks kalimat.

6. Kata baku bukan kata rancu

7. Kata baku tidak mengandung hiperkorek.

8. Tidak mengandung pleonase.

Contoh Kata Baku dan Kata Tidak Baku :

Saya – Aku
Derajat - Derajad
Desain - Desaign
Detail - Detil
Detergen - Deterjen
Diagnosis – Diagnosa
Durian – Duren
Efektif – Efektip
Bus – Bis
Cabai – Cabe

Contoh Soal

Kata baku yang sesuai KBBI dibawah ini, kecuali ..

A. Bank

B. Ijin

C. Aktif

D. Apotek

9. PENGGUNAAN KATA, EJAAN DAN TANDA BACA


Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang
distandardisasikan. Lazimnya, ejaan mempunyai tiga aspek, yakni aspek fonologis yang
menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad.
Kesalahan penerapan ejaan dirasa sekain hari bukannya semakin berkurang malah
sebaliknya, semakin menjadi-jadi. Peraturan ejaan bersifat lebih ketat apabila dibandingkan
dengan peraturan tanda baca. Ejaan harus bersifat kesepakatan yang dianut dan dikuasai oleh
selingkung dalam bidang ilmu, khususnya yang, berkaitan dengan masalah peristilahan.

1) Huruf Kapital
Kesalahan pemakaian huruf kapital pada awal kalimat dahulu tidak pernah terjadi, kini
kesalahan seperti ini muncul, mungkin saja di daerah lain tidak terjadi, tetapi di Papua banyak
yang melakukannya. Dari hasil pengamatan banyak tulisan tangan mahasiswa dan siswa yang
tidak menggunakan huruf besar di awal kalimat. Sekali-kali juga ditemukan ketikan dengan
komputer. Padahal pada umumnya komputer akan mengganti huruf kecil setelah tanda titik.
Nama orang ditulis dengan huruf kecil. Jenis kesalahan lain yang cukup tinggi adalah penggunaan
huruf kapital pada nama jenis (unsur 5 -10).

Berikut uraian mengenai nama dan pengacuan yang harus diawali dengan huruf kapital.

a. Pada awal kalimat.

b. Petikan langsung.

c. Nama Tuhan dan Kitab Suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.

d. Nama orang.

e. Gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

f. Nama jabatan dan pangkat yang dikuti nama orang atau yang digunakan sebagai
pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

g. Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

h. Nama tahun, bulan, han, hari raya, dan peristiwa bersejarah

i. Semua kata dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata
depan dan kata hubung yang tidak terletak di awal kalimat.

j. Unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.

k. Kata penunjuk hubungan kekerabatan yang digunakan dalam penyapaan dan pengacuan
(kata ganti orang).

2) Huruf Miring

Huruf miring dipakai untuk:

a. menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutib dalam tulisan

b. menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.

c. menuliskan istilah ilmiah atau asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya..

3) Penulisan Kata

a. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran unsur
gabungan kata itu ditulis serangkai.

a) Gabungan Kata
Gabungan kata Berawalan Berakhiran Berawealan & berakhiran

Beri tahu

garis bawah

kerja sama

bekerja sama

beri tahukan

garis bawahi

sebar luaskan memberitahukan

menggarisbawahi

Bukan: memberi tahukan, mengaris bawahi, menganak tirikan, dikambing


hitamkan, dll.

b) Pengulangan gabungan kata

Gabungan Kata Pengulangan

kereta api

rumah susun

orang tua

sepeda motor

mobil baru kereta-kereta api

rumah-rumah susun

orang-orang tua

sepeda-sepeda motor

mobil-mobil baru

Catatan:

- Gabungan kata tanpa imbuhan ditulis terpisah.

- Gabungan kata yang mendapatkan awalan sekaligus akhiran ditulis serangkai


b. Jika salah satu unsur gahungan kata hanya dipukai dalam kombinasi, gabungan kata ini
ditulis serangkai.

Jika salah satu unsur gahungan kata hanya dipukai dalam kombinasi, gabungan kata ini
ditulis serangkai.

Contoh: antarkota, tramsmigrasi, mancanegara, subbagian, biopori, pascasarjana.

Catatan: .Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital. di antara
kedua unsur itu dituliskali tanda hubung (-) Contoh: Non-lndonesia, Pan-Afrika, neo-
Kolonialisme

- Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti kata esa dan kata

yang bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah.

Contoh: Tuhan Yang, Maha Esa, Tuhan Yang Maha Pengasih

Tuhan Yang Mahakuasa; Tuhan Yang Maha Agung

c. Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecualikata yang
sudah lazim dianggap satu kata : kepada, daripada

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali

kata yang sudah lazim dianggap satu kata : kepada, daripada

Contoh: Bermalam sajalah di sini. -> keterangan

Ke mana saja ia selama ini? -> keterangan

Ia sedang pergi ke luar negeri -> keterangan

Kesampingkan saja persoalan itu. -> predikat

la masuk, lalu keluar lagi -> predikat

Untuk dapat menulis secara benar harus dibedakan antara di sebagai kata depan dan di
sebagai awalan. Unsur di sebagai kata depan ditulis terpisah mendahului nomina atau
tempat dan tidak dapat dibalik menjadi me-. Sebaliknya di sebagai awalan penu-lisannya
dirangkai dengan kata dasar kata kerja dan dapat dibaliknya menjadi di-.

Contoh di depan nomina: di pasar di Jayapura

Contoh di depan kata kerja: diperbaiki

d. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Contoh: Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi. -) dapat diganti dengan kata juga.

Catatan: Kelompok kata yang sudah lazim dianggap padu ditulis serangkai.
Ada 12 kata: adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun,

kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun,

walaupun

Contoh: Walaupun miskin, ia selalu hidup bahagia -> kata penghubung

e. Penggunaan imbuhan me-

1) Imbuhan me- pada konsonan rangkap

me-+kritik -> mengkritik

me-+provokasi -> memprovokasi

2) Luluhnya kata dasar yang berhuruf awal k, p, t, s jika dilekati imbuhan me-¬

me-+ pilih -> memilih

me- + tolong -> menolong

me- + sapa -> menyapa

Namun, apabila me- dilekatkan pada kata dasar yang berasal dari bahasa asing, kata dasar itu
tidak mengalami peluluhan.

Me- + prediksi = Memprediksi

Me- + suplai =Mensuplai

Me- + support = Mensupport

3) Penggunaan me- pada kata dasar bersuku kata satu

Imbuhm me- yang melel:at pada kata dasar yang bersuku kata satu berubah

men jadi menge-.

me- + cat -> mengecat

me- + set -> mengeset

me- + tik -> mengetik

me- + pel -> mengepel

4) Pemenggalan kata

Kesalahan umum yang ada terjadi pada pemenggalan kata adalah dipenggal-nya nama orang,
nama badan, nama tempat dll.
a. Kata dasar dipenggal menurut suku katanya

------------------------------------------- makh-¬

luk

b. Kata berimbuhan dipenggal dengan mempertahankan keutuhan kata dasarnya.

-------------------------------------- meng-

¬ajar ----------------------------------- ber-

aktivitas ----------------------------------

--------------------------------------------- tabrak-

an -----------------------------------------

5) Singkatan dengan menggunakan huruf kecil yang terdiri atas dua huruf dipakai

dua buah titik.

Contoh benar:

s.d. dsb. dst. swt.

a.n. dll. dkk. saw.

Contoh salah

s - d s /d SWT

An AN SAW

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan suara, kata dan frasa pada
suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi padasuatu
tulisan,dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca
berbeda antarbahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah
suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis. Tanda baca seperti tanda titik
(.), koma (,), tanda seru (!), dan tanda tanya (?) pastinya sudah tidak asing bagi teman-teman. Di
dalam sebuah kalimat, sangat mudah sekali teman-teman menemukan tanda-tanda baca tersebut.
Namun selain empat tanda baca itu, ternyata masih ada beberapa tanda baca yang penting kamu
ketahui penulisan dan penggunaannya dalam sebuah kalimat. penting mengetahui berbagai
penulisan dan pemakaian tanda baca-tanda baca yang ada dalam bahasa Indonesia, seperti di
bawah ini.

Tanda Titik (.)


Tanda baca yang satu ini hampir selalu bisa dijumpai dalam sebuah kalimat. Menjadi penanda
akhir dari rangkaian kata, tanda titik lazim diletakkan di akhir sebuah kalimat. Namun, ada juga
beberapa penulisan dan pemakaian tanda baca titik (.) lainnya yang harus kamu pahami.

Dipakai untuk mengakhiri singkatan yang belum resmi. Sebagai contoh, tanda ini ditaruh setelah
yang merupakan singkatan yang terhormat, hlm. yang merupakan singkatan dari halaman,
ataupun a.n. yang merupakan singkatan dari atas nama.

Tanda titik (.) tidak dipakai pada judul ataupun keterangan pengirim maupun tujuan pada surat.

Dipakai untuk membatasi singkatan pada gelar sarjana dengan bidang yang diambilnya,
contohnya S.Pd yang merupakan sarjana pendidikan, S.E yang merupakan sarjana ekonomi,
maupun S.Hum yang merupakan singkatan dari sarjana humaniora.

Dipakai untuk mengakhiri angka ataupun huruf pada bentuk laporan ataupun tabel.

Dipakai sebagai pembatas untuk angka atau bilangan ribuan ataupun kelipatannya dan dipakai
pada pembatas jam dan menit dalam hitungan waktu.

Contoh: Saat ini, jumlah penduduk Jakarta hampir menembus 11.000.000 jiwa.

Tanda Tanya (?)

Tidak terlalu sulit memakai dan meletakkan tanda baca yang satu ini dalam kalimat. Berfungsi
sebagai penunjuk kalimat tanya, tanda tanya kerap menggantikan posisi tanda titik (.) di akhir
kalimat. Hanya saja, jika (.) lebih mengarah pada kalimat pernyataan, tanda tanya (?) cenderung
mengarah pada kalimat yang bersifat pertanyaan.

Tanda Seru (!)

Satu lagi tanda baca yang sering menggantikan posisi tanda titik (.) di akhir kalimat adalah tanda
seru (!). Tanda baca yang satu ini membentuk sebuah kalimat menjadi bersifat perintah atau
seruan. Akan tetapi, penggunaan tanda seru (1) juga biasa berfungsi untuk menegaskan,
mengajak, atau memengaruhi seseorang.

Tanda Koma (,)

Ada beberapa fungsi dari tanda koma (,) yang cenderung ditemukan dalam percakapan ataupun
kalimat sehari-hari. Berikut ini adalah pemakaian dan penulisan tanda koma (,) yang tepat dalam
bahasa Indonesia.

Menjadi pemerinci dalam sebuah kalimat yang memiliki subjek, objek, maupun keterangan yang
lebih dari dua. Pemakaiannya selalu berada di akhir kata yang dirincikan. Khusus pada kata
terakhir, pastikan (,) berada sebelum dan maupun atau yang menjadi kata hubung.

Contoh: Ibu membeli ayam, telur, sayuran, dan bumbu dapur di pasar.

Menjadi pemisah antara anak kalimat yang letaknya berada mendahului induk kalimat.
Contoh: Karena hujan lebat dan tidak membawa payung, Rina menjadi telat pulang ke rumah.

Menjadi pemisah antara petikan kalimat langsung dengan kalimat utama. Jika petikannya berada
belakang pengujar, tanda koma (,) diletakkan sebelum petikan langsung. Namun, jika petikan
kalimat langsungnya mendahului pengujar, tanda koma (,) diletakkan di akhir petikan, sebelum
tanda kutip (“).

Contoh:

Melihat Andy tiba di rumah dengan kondisi basah kuyub, ibu lantas berkata, “Kamu pasti tidak
bawa payung.”

“Kamu pasti tidak bawa payung,” kata ibu saat melihat Andy tiba di rumah dengan kondisi basah
kuyub.

Menjadi pemisah antara nama dengan gelar.

Contoh: Akhirnya, ia berhasil menjadi sarjana dan kini ia bergelar Ayuningtias, S.E.

Mengapit keterangan tambahan di dalam kalimat.

Contoh: Pria yang hampir berusia 80 tahun tersebut, Pak Kusnan, rutin berjalan pagi keliling
kompleks tiap harinya.

Tanda Hubung (-)

Tanda baca yang satu ini juga termasuk yang sering dijumpai penggunaannya dalam kalimat
sehari-hari. Berikut ini adalah kondisi-kondisi yang membaut tanda hubung harus dicantumkan
dalam sebuah kalimat.

Dipakai sebagai penghubung antara kata-kata yang mengalami pengulangan.

Contoh: Anak-anak bermain di taman hingga menjelang senja.

Dipakai sebagai penghubung antara imbuhan Indonesia dengan kata asing.

Contoh: Riasan wajahnya begitu rapi karena di-make up langsung oleh perias profesional.

Contoh Soal

Ibu:"Tina,Bantu ibu memindahkan kursi ini"

Tanda baca yangbenar untuk melengkapi kalimat

di atas adalah .....

a. (?)

b. (!)

c. (.)
d. (:)

10. PERBAIKAN TATA KALIMAT


Kalimat adalah satuan bahasa yang berdiri sendiri. Kalimat terdiri atas fungsi subjek,
predikat, objek, keterangan, dan pelengkap. Tidak semua fungsi tersebut ada dalam sebuah
kalimat. Akan tetapi, sebuah kalimat minimal terdiri atas fungsi subjek dan predikat. Kalimat
dianggap tidak tepat jika tidak efektif. Ketidakefektifan kalimat menyebabkan maksud kalimat
tidak dapat dipahami oleh penerima atau pendengar.

Penyebab Kalimat Dianggap Tidak Efektif

a. Ketidaklengkapan Unsur Kalimat

Dalam kalimat, minimal terdapat dua unsur, yaitu subjek dan predikat. Jika unsur tersebut tidak
ada dalam kalimat, kalimat menjadi tidak efektif.

Contoh: Membeli ikan di pasar.

Kalimat di atas tidak efektif karena tidak menjelaskan orang yang membeli ikan di pasar.
Suntingan kalimat tersebut misalnya Ayah membeli ikan di pasar.

b. Ketidaktepatan Penempatan Unsur dalam Kalimat

Unsur-unsur dalam kalimat juga harus diletakkan di tempat yang tepat. Jika unsur-unsur tersebut
diletakkan tidak pada tempatnya, kalimat akan menjadi tidak efektif.

Contoh: Murid-murid sebelum ditegur oleh Ibu Guru, sering tidak mengerjakan PR.

Kalimat tersebut tidak efektif karena salah meletakkan kata murid-murid. Kata murid-murid
seharusnya diletakkan di belakang tanda koma. Suntingan kalimat tersebut adalah Sebelum
ditegur oleh ibu guru, murid-murid sering tidak mengerjakan PR.

c. Penggunaan Unsur Kalimat secara Berlebihan

Ketidaktepatan kalimat juga dapat dilihat dari penggunaan unsur kalimat secara berlebihan. Unsur
berlebihan itu dapat berupa penggunaan kata sama arti atau pemakaian kata tugas tidak perlu.

Contoh: Para siswa-siswa sedang mengamati pertumbuhan tanaman wortel.

Kalimat tersebut tidak efektif karena pemakaian kata para dan siswa-siswa yang keduanya
menunjukkan kata jamak. Kata siswa tidak perlu. Suntingan kalimat tersebut adalah Para siswa
sedang mengamati pertumbuhan tanaman wortel.

Contoh Soal
Semalam Desa Puloharjo kebanjiran. Luapan air menenggelamkan seluruh permukiman padat
penduduk. Seluruh penduduk mengungsi dan membuat penampungan sementara di desa tetangga
yang letaknya lebih tinggi. Mereka tidak hanya kehilangan rumah, tetapi harta benda di
dalamnya. Para penduduk semua sangat khawatir akan masa depan mereka sekalian.

Perbaikan kalimat bercetak miring dalam paragraf tersebut adalah …

a. Penduduk semua sangat khawatir akan masa depan mereka sekalian.

b. Penduduk sangat khawatir akan masa depan mereka.

c. Para penduduk sangat khawatir akan masa depan mereka.

d. Para penduduk sangat khawatir akan masa depan mereka sekalian.


LATIHAN SOAL

1. Sebuah Pertunjukan ini sangat cocok bagi kalangan Muda seperti para siswa SMK ini. Sinonim
kata yang dicetak miring adalah …
a. Kolot
b. Bangsawan
c. Petani
d. Remaja
2. Di alam akhirat dipercaya sebagai kehidupan yang abadi, sedangkan dunia itu kehidupan
sementara. Sinonim kata bergaris bawah adalah…
a. Kekal
b. Nikmat
c. Lamban
d. Susah
3. Dalam menulis Pendahuluan sebuah artikel itu di buat semenarik mungkin. Antonim kata yang
bercetak miring dalam kalimat tersebut adalah …
a. Isi
b. Salam
c. Penutupan
d. Pendeskripsian
4. Bacalah paragraf berikut!
Kilat boleh dikatakan ponsel sejuta umat. Dengan harga yang murah, ponsel ini lumayan
laku di pasaran terutama untuk pemula yang tidak membutuhkan fitur ala kadarnya.Untuk
itu, pada bahasan clinic kali ini, Tabloid Pulsa mengangkat tema trouble shooting pada
ponsel Kilat terutama mengenai masalah signal.
Inti paragraf tersebut adalah ........
a. Kilat termasuk ponsel sejuta umat karena murah.
b. Pulsa membahas masalah signal pada ponsel Kilat.
c. Kilat laku di pasaran karena harganya murah.
d. Ponsel Kilat memiliki fitur alakadarnya.
5. Bacalah paragraf berikut!
Jurgen Habermas mengatakan bahwa selama ini manusia modern telah terjebak pada
polamekanistis. Akibatnya, selama ini kita tak sadar bahwa kita hanya menjadi, instrument
belaka, baik instrumen kekuasaan maupun instrumen teknologi. Apa yang dikatakan oleh
Habermas?
Jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut yang sesuai dengan isi paragraf adalah ........
a. Manusia tidak menyadari bahwa ia menjadi instrumen belaka.
b. Manusia hanya menjadi instrumen kekuasaan semata.
c. Selama ini manusia modern hanya menjadi instrumen belaka.
d. Selama ini manusia modern menjadi instrumen teknologi yang mekanistis
6. Bacalah paragraf berikut !
Harga barang kebutuhan pokok daerah sungai Barito di pedalaman Kalimantan Tengah
terus merambat naik seiring dengan semakin dangkalnya alur sungai tersebut. Surutnya air
sungai Barito mengakibatkan pengangkutan bahan kebutuhan pokok ke wilayah
pedalaman terhambat dan biayanya lebih mahal.
Masalah yang disorot dalam paragraf di atas adalah ........
a. surutnya air sungai Barito
b. naiknya harga kebutuhan pokok
c. pengangkutan bahan pokok
d. alur sungai yang makin dangkal
7. Di bawah ini merupakaan manfaat cerita anak, kecuali …
a. Mencerdaskan anak
b. Membuat anak menjadi penakut
c. Menumbuhkan Kreativitas Anak
d. Meningkatkan Kecerdasan Anak
8. Perhatikan teks berikut ini untuk menjawab pertanyaan berikut !

Suatu hari seekor anjing pergi mencari makanan ke sebuah danau. Di sana kadang ada makanan,
kadang tidak ada makanan. Sang anjing menggunakan hidung, mata, dan telingannya untuk
mencari makanan sampai ia mencium bau anyir. Lalu, dia mengikuti arah bau itu dan sampailah
dia di situ. Namun, dia tidak menemukan ikan itu di tanah ataupun di dekat danau. Ketika dia
menengadah, ia melihat seekor bangau bertengger di sebuah pohon dengan paruh berisi ikan.
Burung bangau bukanlah burung yang sering dilihat oleh sang anjing.

Sang anjing tersenyum bahagia karena dia telah menemukan makanan meskipun makanan itu ada
di dalam paruh burung bangau. “Ah, aku tidak perlu mencari ke tempat yang jauh karena aku
sudah menemukan makanan yang aku cari dan makanan itu cukup untuk membuatku kenyang.”
pikir sang anjing. Sang anjing kini melihat sang burung bangau yang bertengger di pohon itu
dengan penuh rasa kagum. Lalu, ia berkata sambil berteriak dengan keras, “Hai, burung yang
indah dan cantik, kau kelihatan sangat indah ketika bertengger di dahan itu.” Sang burung bangau
menoleh ke arah sang anjing dengan memiringkan kepalanya memperhatikan sang anjing dengan
sangat curiga, sang burung bangau tetap menutup paruhnya dan tidak membalas sahutan sang
anjing.
“Lihatlah kakimu yang besar dan kuat itu,” kata sang anjing, “tubuhmu yang besar dan warna
bulumu yang cerah seperti pelangi, sayapmu yang lebar itu sangat cantik, dan paruhmu yang
panjang itu sangat indah.” Rayu sang anjing, “Burung indah seperti dirimu pasti memiliki suara
yang cukup bagus dan merdu. Kau adalah burung sempurna ketika kau bernyanyi dengan indah
dan aku akan memujimu selayaknya sang ratu burung yang indah.” Mendengar rayuan sang
anjing yang membuat senang hatinya, sang burung bangau kini lupa akan rasa curiga dan ikan
besar yang dipegang oleh mulutnya.
Sang burung bangau ingin sekali disebut-sebut sebagai sang ratu burung dan kini dia membuka
mulutnya dan mengeluarkan suara-suaranya yang cukup keras tanpa sadar ia menjatuhkan ikan
besarnya ke dekat sang anjing. Sang anjing yang berhasil mengelabui bangau segera menyambar
ikan yang meluncur jatuh dari mulut bangau sembari berkata, “Kau memang burung besar dan
cantik, kau memiliki suara meskipun tidak semerdu burung lain, tetapi di manakah otakmu? Kau
menjatuhkan ikan yang cukup besar ini, aku sangat berterima kasih.” Sang anjing menggigit dan
pergi dari sang burung sambil tersenyum manis dan sang burung kini menyesali perbuatannya.
Penyebab konflik dari fabel tersebut adalah....
a. Sang anjing mencari makanan di tepi danau
b. Sang anjing melihat makanannya di dalam mulut sang bangau
c. Sang anjing memuji sang bangau dengan kata yang indah-indah
d. Bangau kehilangan ikan, anjing berhasil mendapatkan makanannya
9. Fabel merupakan cerita anak yang meceritakan kehidupan …
a. Binatang
b. Alam Ghaib
c. Kisah Pahlawan
d. Cerita suatu tempat
10. Kalau ada jarum yang patah
Jangan dicari dalampeti
Kalu ada kata yang salah
......
Lanjutan pantun yang tepat adalah....
a. Bawa sampai mati
b. Kubur dalam hati
c. Simpan dalam hati
d. Jangan disimpan dalam hati
11. Baris ketiga dan ke empat dalam pantun
disebut.....
a. Sampiran
b. Inti
c. Judul
d. Isi
12. Dibawah ini bukan ciri-ciri pantun yaitu.....
a. Bersajak ab-ab
b. Satu bait terdiri dari 6 baris
c. baris 3 dan 4 merupakan isi
d. Baris 1 dan 2 merupakan sampiran

13. Aminah anak pemulung, tetapi ia pandai. Ketika ada tugas maupun akan ulangan, teman-teman
selalu mendekatinya. Mereka meminta bantuan kepada Aminah jika menemui kesulitan dalam
pelajaran. Aminah selalu membantunya dengan senang hati. Sayangnya, apabila kepentingan
mereka sudah terpenuhi, Aminah ditinggalkan begitu saja.

Peribahasa yang tepat untuk ilustrasi tersebut adalah ...


a. Air beriak tanda tak dalam
b. Air tenang menghanyutkan
c. Habis manis sepah dibuang
d. Ada udang di balik batu
14. Pak Ali orang yang miskin. Ia harus menghidupi anak istrinya dengan susah payah. Itu terjadi
karena ia tak punya pekerjaan tetap. Suatu ketika, Pak Bonar memberi modal uang kepada Pak
Ali. Pak Ali kemudian berjualan kelontong di rumahnya dengan uang tersebut. Ternyata usaha
Pak Ali berkembang pesat dan akhirnya menjadi toko kelontong yang besar. Keadaan ekonomi
keluarga Pak Ali membaik. Tetapi ia kini melupakan Pak Bonar. Ia membenci Pak Bonar karena
kekayaan Pak Bonar masih melebihi dirinya. Pak Ali ingin menjadi orang terkaya di
kampungnya.

Peribahasa yang tepat untuk deskripsi sikap Pak Ali terhadap Pak Bonar adalah ...
a. Panas setahun dihapuskan hujan sehari
b. Tong kosong berbunyi nyaring
c. Bagaikan minyak dengan air
d. Air susu dibalas air tuba
15. Seseorang yang suka mengabaikan atau menunda-nunda pekerjaannya padahal waktu yang
tersedia cukup banyak. Tetapi, setelah diketahui manfaat dan keuntungan dari pekerjaan tersebut,
barulah dia memulai mengerjakannya. Namun waktu, pengerjaannya tinggal sedikit.

Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi adalah ....


a. Mulutmu harimaumu yang akan menerkam kepalamu
b. Hari pagi dibuang-buang, hari petang dikejar-kejar
c. Hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya
d. Ikut hati mati, ikut rasa binasa, ikut mata buta
16. Perhatikan iklan berikut!

(1) Kunjungilah pameran Buku Kiat Ujian!


(2) Peluang nilai ujian maksimal
(3) Harga buku murah terjangkau
(4) Pameran tanggal 2 Februari s.d. 10 Februari 2016 di Aula Serba Belajar.

Pernyataan yang berupa fakta pada iklan tersebut adalah . . .


a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
17. Perhatikan iklan berikut!
(1) Pameran buku di kota Anda
(2) Berbagai jenis buku dipamerkan
(3) Mutu dan harga bersaing
(4) Buka pukul 08.00 s.d.20.00 di Balai Agung

Penjelasan kalimat iklan (2) yang tepat adalah . . .


a. Buku pengetahuan anak sekolah banyak dipamerkan
b. Buku sampai yang tipis sampai yang tebal dipamerkan
c. Buku yang dipamerkan berbagai bidang ilmu
d. Harga buku yang dipamerkan bervariasi

18. Bacalah iklan berikut!

DIBUTUHKAN SEGERA
(1) Sales Supervisor (min. SMA, Pengalaman 2 th)
(2) Team Leader (min SMA, Pengalaman th)
(3) Driver (SIM B1, min. SMA, Pengalaman th)
(4) Wilayah Jabodetabek kirim lamaran
(5) PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
(6) Jl. Meruya Ilir Utara 1-3 Kav. DKI Jakarta Barat.

Penjelasan kalimat (4) pada iklan tersebut adalah . . .


a. Iklan diterbitkan di wilayah Jabodetabek.
b. PT yang memerlukan karyawan berada di Jabodetabek
c. Iklan diperuntukkan kepada yang berdomisili di Jabodetabek
d. Cara mengirim lamaran ke Jabodetabek.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh !

Yth. Bapak Kepala Sekolah serta Dewan Guru

Yth. Bapak dan Ibu Wali muridm, dan analk-anak sekalian yang berbahagia

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang dilimpahkan-
Nya sehingga kita dapat berkumpul di ruang ini dalam ranka silaturrahmi untuk mempererat
hubungan antar warga sekolah dengan masyarakat di lingkungan sekolah.

Tak lupa pula kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak sekolah yang telah mengundang
kami selaku ketua RT di lingkungan ini, sekaligus berkesempatan memberi sambutan.

Bapak, Ibu serta hadirin yang kami hormati,

Hubungan erat antar warga sekolah dengan masyarakat lingkungan sudah selayaknya terjalin.
Karena keduanya saling membutuhkan. Tanpa sekolah, warga kami tidak dapat menuntut ilmu.
Tanpa warga masyarakat, sekolah tak dapat menyelenggarakan pendidikan. Dengan kata lain,
Bapak dan Ibu Guru tidak dapat melaksanakan tugas mengajar.
Nah, melalui pertemuan ini kami berharap dapat bekerja sama bahu membahu dalam
mencerdaskan warga masyarakat dan membentuk warga masyarakat yang cerdas.

Bapak, Ibu, serta hadirin yang berbahagia,

Demikianlah, sepatah kata dari saya. Terima kasih atas segala perhatian Anda semua dan mohon
maaf atas segala kekurangan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

19. Melalui pertemuan ini kami berharap dapat bekerja sama.


Kalimat diatas merupakan bagian dari ...
a. wiraswasta
b. siswa
c. mahasiswa
d. dokter
20. Sambutan di atas dilakukan oleh ...
a. Bapak Komite Sekolah
b. Bapak Kepala Dinas
c. Bapak Ketua RT
d. Bapak wakil wali murid

f. Guru tidak akan dapat melaksanakan tugas tanpa warga sekitar. Sesuai dengan alenia ke ...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

g. Kata baku tidak dipengaruhi oleh ..

a. KBBI

b. Bahasa Daerah

c. EYD

d. Makna

h. Kalimat dibawah ini yang mengandung kata tidak baku adalah ..

a. Saya pergi ke apotik untuk membeli obat


b. Ibu Toni adalah seorang mantan atlet
c. Ayah melakukan ekspor barang dengan temannya
d. Rudi memberikan nasihat pada teman-temannya
i. Kalimat dibawah ini yang termasuk kata baku adalah ..
a. Dokter sedang mendiagnosis seorang pasien
b. Tina enggak mau makan
c. Veronica sedang bobok siang di kamarnya
d. Feri adalah anak yang aktiv dan berprestasi
j. Penggunaan tanda baca yang tepat adalah.....
a. Jakarta,17 Agustus 1945
b. Jakarta 17 Agustus,1945
c. Jakarta.17 Agustus 1945
d. Jakarta 17 Agustus 1945
k. Penulisan judul karangan yang benar di bawah ini ...
a. Dari Surabaya hingga Jakarta
b. Peristiwa Bandung lautan Api
c. Si Manis jembatan Ancol
d. Jakarta dari Tempo Dulu
l. Sampai dengan, jika disngkat penulisannya menjadi ...
a. s – d
b. s/d
c. s.d
d. s -- > d
m. Bacalah Teks Berikut!

Pada tahun 1980, Bung Hatta meninggal dunia dan di makamkan di Tanah Kusir, Jakarta.
Alasan ketidaktepatan penggunaan kata yang bergarisbawahi tersebut adalah …
a. Penulisan di digabung karena di sebagai awalan
b. Penulisan di digpisahkarena di sebagai kata depan
c. di makamkan diganti dengan di semayamkan
d. di makamkan diganti dengan di kebumikan
n. Cermatilah paragraf berikut!
(1) Potensi wilayah bahari telah menjadi penggerak ekonomi di Indonesia. (2) penyebabnya
adalah pariwisata telah mampu menggerakkan banyak sektor ekonomi lainnya. (3) di sekitar
tempat wisata biasanya sering selalu dibarengi dengan pertumbuhan industry perhotelan dan
rumah makan. (4) Selain itu, berkembang pula industry jasa, seperti pemandu wisata, transportasi
dan persewaan.
Kalimat tidak efektif ditunjukkan dalam paragraf nomor …
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
o. Cermatilah kalimat berikut!
Badu harus bertalian orang yang bersangkutan jika ingin mengetahui perdebatannya lebih jelas
lagi.
Perbaikan kata tepat untuk mengganti kata bercetak miring pada kalimat tersebut adalah
a. Menghampiri, perselisihannya
b. Berkaitan, pembahasannya
c. Bersambung, perbincangannya
d. Menghubungi, persoalannya

Anda mungkin juga menyukai