Anda di halaman 1dari 11

TEKS ANEKDOT

A. Pengertian Teks Anekdot


Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur
lucu dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan. Teks anekdot
biasanya bertopik tentang layanan publik, politik, lingkungan, dan sosial.
Teks anekdot sendiri tentunya selain untuk memberi humor, teks tersebut
juga harus memuat amanat, pesan moral ataupun kebenaran secara umum.
Nah itu pengertian teks cerita anekdot.

B. Struktur teks anekdot


Struktur tersebut ada lima macam dan wajib dimasukan dalam sebuah
teks dengan bentuk anekdot.
1. Abstrak
Abstrak menjadi struktur teks humor paling awal yang ada dalam
sebuah teks bernama anekdot. Abstrak ditaruh di awal paragraf dengan
fungsi untuk menggambarkan mengenai teks tersebut secara umum agar
pembaca dapat membayangkan.
2. Orientasi
Orientasi merupakan awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang
menjelaskan latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita dapat
terjadi.
3. Krisis
Struktur teks anekdot berikutnya adalah Krisis. Krisis merupakan
bagian yang menjelaskan mengenai pokok masalah utama dengan warna
unik juga tidak biasa. Atau bahkan terjadi pasa penulisnya sendiri.
4. Reaksi
Reaksi berhubungan besar dengan struktur krisis. Reaksi adalah bagian
yang akan melengkapi berupa penyelasaian masalah menggunakna cara-cara
yang juga unik dan berbeda.
5. Koda
Seperti penutup, struktur teks anekdot yang terakhir ialah Koda. Koda
merupakan bagian yang menutup cerita dalam teks tersebut.

C. Ciri-ciri teks anekdot


1. Berupa teks yang mendekati perumpamaan
Perumpaan pada sebuah teks dengan struktur anekdot mendekati bentuk
sebuah dongeng. Layaknya karangan cerita berdasarkan imajinasi dan
ditambah dengan segala hal yang bersifat nyata atau benar-benar terjadi di
masayarakat.
2. Menampilkan tokoh-tokoh atau figure yang dekat dengan kehidupan
sehari-hari atau juga orang penting
Biasanya pada sebuah teks anekdot terdapat tokoh atau figure yang ada
dalam dunia nyata dan mudah kita temui dalam keseharian. Contohnya
seperti orang-orang pemerintahan, anggota keluar, dan lainnya.
3. Memiliki sifat humoris, lucu, menggelitik, dan berbau lelucon tapi
menyindir
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, teks yang berupa anekdot
memang dibuat untuk memberi kritik dengan cara yang berbeda. Semacam
guyonan yang sengaja dibuat dengan tujuan tertentu seperti menyindir.
Biasanya menyindiri di sini berkaitan dengan isu sosial dalam negeri yang
sudah menjadi rahasia umum.
4. Terselip kritikan atau tujuan
Mungkin ini juga dapat menjadi salah satu tujuan dari dibuatnya sebuah
teks berbentuk anekdot, di mana pembuatnya akan menyelipkan kritik
dengan cara yang lebih lucu dan mampu diterima oleh masyarakat.

D. Kaidah teks anekdot


Selain adanya struktur dan ciri-ciri teks anekdot dalam sebuah teks dalam
bentuk anekdot juga memilii kaidah teks anekdot ataupun kaidah bahasa
teks anekdot dimana juga dipakai sebagai pegangan menulis cerita. Apa saja
kaidah-kaidah tersebut? Kaidah-kaidahnya sebagai berikut:
1. Memakai pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang kreatif dan
efektif atau retorik.
2. Menulis sesuai struktur yaitu diawali dengan bagian abstrak dan diakhir
dengan bagian koda.
3. Menyatakan peristiwa serta bagian dari peristiwa menggunakan
konjungsi.
4. Memakai kata keterangan waktu lampau.
5. Memakai kata predikat atau kata kerja.
6. Memakai kalimat yang berbau peritah.
7. Dibuat secara berurut dan kronologis.

Setelah mengetahui mengenai struktur, ciri-ciri, dan juga kaida-kaidah


dalam teks anekdot kamu sudah mulai dapat membuat sendiri teks ini. Masih
bingung? Nah, kalau masih bingung dan belum terbayang secara jelas, coba
baca contoh-contoh teks berbentuk anekdot di bawah ini sebagai referensi.

E. Contoh Teks Anekdot


Sekolah Bertarif Internasial

Bu Guru memasuki kelas satu demi-persatu saat lonceng sekolah di


Kota A mulai bergema. Bu Guru tersebut berdiri di depan kelas sambil
menenteng lembaran pengumuman.
“Anak-anak, Ibu punya pengumuman penting dan gemabira untuk kalian.
Mulai bulan depan, sekolah kita akan berubah status sebagai sekolah bertaraf
internasional. Nah, bagaimana? Apa yang akan kalian lakukan untuk
menyambutnya?” Bu Guru mengoper lembaran pengumuman untuk
dibagikan.
Jono mengangkat tangan. “Saya mau les bahasa inggris buat
mendukung belajar dengan taraf internasional, Bu!”
“Bagus, Jono.” Bu Guru senang mendengarnya, dia melirik ke arah Ical. “Kalau
kamu Ical?”
“Saya? Saya mau meminta orangtua saya untuk menyiapkan biaya sekolah
lebih banyak lagi.”
“Lho? Kenapa?.”
“Soalnya dengan bergantinya status sekolah ini menjadi bertaraf
internasional maka biaya sekolahnya pun pasti lebih mahal. Iurannya akan
lebih tinggi, belum bayar ini itu,” jawab Ical.
Bu Guru mengkerutkan kening. “Kok jawaban kamu sinis sekali? Gini, kalau
sekolah kita jadi bertaaraf internasional kan jadinya sama kayak sekolah-
sekolah luar negeri. Lebih berkualitas.”
“Tapi, Bu, menurut saya sekolah bertaraf internasional itu sebenarnya punya
arti sekolah bertarih internasional,” jelas Ical.

TEKS EKSPOSISI

A. Pengertian Teks Eksposisi


Pengertian teks eksposisi adalah sebuah paragraf atau karangan yang
terkandung di dalamnya sejumlah informasi yang mana isinya ditulis dengan
tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya
penulisan yang singkat, padat dan akurat.

B. Ciri-ciri Teks Eksposisi


 Gaya informasi yang mengajak
 Penyampaian teksnya secara lugas dan menggunakan bahasa yang
baku
 Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan
 Tidak memihak berarti tidak memaksakan kemauan dari penulis
terhadap pembacanya
 Teks Eksposisi bersifat objektif dan netral
 Penjelasannya disertai data-data yang akurat
 Fakta digunakan sebagai alat konkritasi dan kontribusi
C. Struktur Teks Eksposisi
1. Pernyataan pendapat (Tesis) : Gagasan utama tentang salah satu
permasalahan berdasarkan fakta.
2. Argumentasi : Penjelasan secara mendalam tentang pernyataan
pendapat dan pengungkapan fakta sebagai penjelasan dari argumen si
penulis.
3. Penegasan ulang pendapat : Salah satu penguat dari pendapat serta
argumen yang ditunjang oleh fakta.

D. Jenis-jenis Teks Eksposisi


 Eksposisi Definisi
Eksposisi definisi adalah suatu paragraf eksposisi yang memaparkan
definisi suatu topik tertentu.
 Eksposisi Proses
Eksposisi proses adalah langkah-langkah atau cara-cara untuk
melakukan sesuatu dari awal hingga akhir.
 Eksposisi Ilustrasi
Eksposisi ilustrasi adalah teks yang memaparkan informasi atau
penjelasan-penjelasan tertentu dengan caranya memberikan
gambaran yang sederhana mengenai suatu topik dengan topik lainnya
yang memiliki kesamaan sifat atau kemiripan dalam hal-hal tertentu.
 Eksposisi Laporan
Eksposisi laporan adalah paragraf eksposisi yang mengemukakan
laporan dari sebuah berita atau penelitian tertentu.
 Eksposisi Perbandingan
Eksposisi perbandingan adalah eksposisi yang gagasan utamanya
disajikan dengan cara membandingkan dengan yang lain.
 Eksposisi Pertentangan
Eksposisi pertentangan adalah eksposisi ini berisi tentang hal
pertentangan akan suatu hal dengan hal lainnya.
E. Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi
Unsur kebahasaan merupakan bagian-bagian yang membangun teks
eksposisi. Unsur kebahasaan yang ada pada teks eksposisi adalah pronomina,
konjungsi dan kata leksikal.
1. Pronomina
Pronomina adalah kata ganti orang yang dapat digunakan terutama pada
saat pernyataan pendapat pribadi diungkapkan. Pronomina dapat
diklasifikasikan menjadi dua macam :
1. Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu persona tunggal. Contohnya :
Ia, Dia, Anda, Kamu, Aku, Saudara, -nya, -mu, -ku, si-. Dan pesona jamak
contohnya seperti : Kita, Kami, Kalian, Mereka, Hadirin, Para.
2. Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu pronomina
penunjuk, contohnya adalah : Ini, Itu, Sini, Situ, Sana. Dan pronomina
penanya contohnya : Apa, Mana, Siapa.

2. Konjungsi
Konjungsi atau kata penghubung digunakan dalam teks eksposisi untuk
memperkuat argumentasi. Berikut ini adalah jenis konjungsi yang dapat
ditemukan pada teks eksposisi :
1. Konjungsi waktu : sesudah, setelah, lalu, sebelum, setelah itu, kemudian
2. Konjungsi gabungan : serta, dan, dengan
3. Konjungsi pembatasan : asal, kecuali, selain
4. Konjungsi tujuan : untuk, supaya, agar
5. Konjungsi persyaratan : jika, jikalau, apabila, bila, asalkan, bilamana,
apabila
6. Konjungsi perincian : adalah, yaitu, ialah, antara lain, yakni
7. Konjungsi sebab-akibat : sehingga, karena, sebab, akibat, akibatnya
8. Konjungsi pertentangan : akan tetapi, tetapi, namun, melainkan,
sedangkan
9. Konjungsi pilihan : atau
10. Konjungsi penegasan/penguatan : apalagi, bahkan, hanya, lagi pula, itu
pun
11. Konjungsi penjelasan : bahwa
12. Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, serupa, ibarat
13. Konjungsi penyimpulan : oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan
demikian.

3. Kata leksikal
1. Nomina : kata yang mengacu pada benda, baik nyata ataupun abstrak.
2. Verba : kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau
keadaan yang bukan sifat.
3. Adjektiv : kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan
orang, benda, dan binatang.
4. Adverbia : kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa
keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara dan lain-lain.

F. Contoh Teks Eksposisi


Realita Hukum di Indonesia

Tesis :
Sebenarnya hukum di Indonesia sebagaimana yang telah diatur pada
Undang-undang telah secara tegas mengatur hukuman berbagai pelaku
tindak kejahatan. Namun, realitanya seringkali terjadi ketidakadilan hukum
yang merugikan banyak orang. Hukum boleh saja tegas, namun menjadi
tumpul di hadapan koruptor, itulah kenyataan saat ini.
Argumentasi :
Bukan rahasia umum lagi bahwa para koruptor di Indonesia mendapatkan
hukuman yang tingkatannya masih tergolong ringan, bahkan ada koruptor
yang menerima fasilitas mewah padahal sudah merugikan bangsa. Seringkali
kita menonton berita bahwa seorang maling dihajar masa hingga tewas.
Namun, belum pernah ada koruptor di Indonesia dikeroyok masa sampai
tewas.
Penegasan Ulang :
Hukum di Indonesia itu bisa dikatakan hanya tegas di hadapan rakyat kecil.
Sebut saja kasus yang pernah menimpa Nenek Asyani. Kasusnya hanya
karena diduga mencuri kayu, beliau terancam hukuman selama lima tahun
penjara. Sungguh tidak adil memang jika dibandingkan dengan hukuman
yang akan diterima koruptor.

TEKS OBSERVASI

A. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi


Teks laporan hasil observasi adalah teks yang memuat klasifikasi
mengenai jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan bersifat
global atau universal. Teks laporan lebih menekankan pada pengelompokan
berbagai hal ke dalam jenis sesuai dengan ciri setiap jenis pada umumnya.
Teks ini juga berkaitan dengan hubungan antara sebuah kelas dan subkelas
yang ada didalamnya.

B. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi


Struktur adalah bagian-bagian yang membangun sebuah teks menjadi
sebuah teks laporan hasil observasi, Secara umum, teks laporan hasil
observasi memiliki 2 struktur, diantaranya yaitu.
1. Pernyataan umum (klasifikasi), merupakan semacam pembuka atau
pengantar tentang hal yang dilaporkan. Pada tahap pembukaan
disampaikan bahwa benda-benda di dunia dapat diklasifikasikan
berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan.
2. Anggota/aspek yang dilaporkan, merupakan bahasan atau rincian
tentang objek yang diamati.
Adapun struktur lainnya dari teks laporan ini adalah sebagai berikut.
1. Definisi Umum, adalah pembukaan yang berisi pengertian tentang
sesuatu yang dibahas didam teks.
2. Definisi Bagian, adalah bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf
(penjelasan rinci).
3. Definisi Manfaat, bagian yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yang
dilaporkan
4. Penutup, adalah bagian rincian akhir dari teks.

C. Ciri Teks Laporan Hasil Observasi


Teks laporan hasil observasi setidaknya memiliki 3 ciri, diantaranya yaitu
sebagai berikut.
1. Bersifat umum (global dan universal).
2. Menekankan pada pengelompokan berbagai hal ke dalam jenis sesuai
dengan ciri setiap jenis pada umumnya.
3. Berkaitan dengan berhubungan berjenjang antara sebuah kelas dan
subkelas yang ada didalamnya.

D. Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi


Berikut akan saya jelaskan ciri kebahasaan atau kaidah kebahasaan dati
teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi memiliki ciri
kebahasaan yang diantaranya mengandung frasa, konjungsi, verba, nomina,
kalimat kompleks dan simplek, dan juga lainnya. Untuk lebih jelasnya
simaklah penjelasannya dibawah ini.
1. Menggunakan konjungsi; dan,tetapi.
2. Mengandung kata kerja (verba).
3. Mengandung kalimat simpleks ( kalimat yang terdiri dari satu verba).
4. Menggunakan kalimat kompleks (kalimat yang terdiri dari dua atau lebih
verba).
5. Mengandung kata benda (nomina).
6. Menggunakan Persamaan kata (sinonim).
7. Mengandung lawan kata (antonim).
8. Menggunakan frasa (kelompok kata).
9. Menggunakan berbagai istilah.
E. Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi, setidaknya memiliki 5 tujuan. Tujuan dari
teks tersebut diantaranya sebagai berikut.
1. Mengatasi suatu masalah,
2. Mengambil suatu keputusan yang lebih efektif.
3. Mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah.
4. Mengadakan pengawasan dan perbaikan.
5. Menemukan teknik–teknik baru.

F. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi


Berikut ini akan saya berikan contoh teks laporan hasil observasi yang
berjudul “Sekolah” lengkap dengan strukturnya.
Sekolah
Pernyataan Umum
Sekolah merupakan lingkungan baru bagi anak. Tempat bertemunya ratusan
anak dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda, baik status
sosial maupun agamanya. Di sekolah inilah anak akan terwarnai oleh
berbagai corak pendidikan, kepribadian dan kebiasaan, yang dibawa masing-
masing anak dari lingkungan dan kondisi rumah tangga yang berbeda.
Anggota / Aspek yang Dilaporkan
Seorang pengajar adalah merupakan figur dan tokoh yang menjadi panutan
anak-anak dalam mengambil semua nilai dan pemikiran memilah antara
yang baik dengan yang buruk. Karena anak-anak memandang, guru adalah
sosok yang disanjung, didengar, dan ditiru, sehingga pengaruh guru sangat
besar terhadap kepribadian dan pemikiran anak. Oleh sebab itu, seorang
pengajar harus membekali diri dengan ilmu dîn (agama) yang Shahîh sesuai
dengan pemahaman Salafush-Shalih dan akhlak yang mulia, serta rasa sayang
kepada anak didik.
Anggota / Aspek yang Dilaporkan
McDonald mengemukakan sebagai berikut “Sekolah adalah lingkungan yang
khusus untuk mengubah tingkah laku secara menetap dalam hubungan
dengan seluruh perkembangan pribadinya sebagai masyarakat.”
Anggota / Aspek yang Dilaporkan
Seorang pendidik sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian
seorang anak. pendidik yang memberikan pandangan hidup yang keliru
terhadap anak akan memberikan dampak atau pengaruh buruk terhadap
perkembangan kepribadian anak tersebut.

Anda mungkin juga menyukai