1. Hikayat cenderung terikat oleh bahasa melayu, sedangkan cerita rakyat lebih
luwes.
2. Isi hikayat biasanya bercerita tentang kehebatan dan kesaktian para raja,
pangeran dll, sedangkan cerita rakyat umunya memiliki cerita tentang kehidupan
masyarakat setempat.
3. Hikyat umumnya menggunakan kata pembuka “ Alkisah “ , sedangkan cerita
rakyat menggunkan kata pembuka “ Pada Zaman Dahulu Kala “.
4. Hikaya biasanya menggunakan kata penghubung maka, syahibul hikayat,
shahdan, hatta dll, sedangkan cerita rakyat menggunakan kata penghubung kemudian,
selanjutnya, begitupula dll.
Contoh hikayat
• hikayat Aceh berasal dari Aceh, hikayat si miskin dari
Melayu , hikayat abu nawas dari Arab, dan hikayat
Panji Semirang dari Jawa. Contoh buku-buku hikayat:
• Hikayat Si Miskin, Hikayat Malin Dewa, Hikayat
Indera Bangsawan, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Seri
Rama, Hikayat Pandawa Jaya, Hikayat Sang Boma,
Hikayat 1001 Malam, Hikayat Kalilah dan Dimnah,
Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Panca Tantra,
Hikayat Bakhtiar.
Contoh pengagalan hikayat
Hatta maka berapa lamanya Masyhudulhakk pun besarlah.
Kalakian maka bertambah-tambah cerdiknya dan akalnya itu.
Maka pada suatu hari adalah dua orang laki-istri berjalan. Maka
sampailah ia kepada suatu sungai. Maka dicaharinya perahu
hendak menyeberang, tiada dapat perahu itu. Maka ditantinya
kalau-kalau ada orang lalu berperahu. Itu pun tiada juga ada lalu
perahu orang. Maka ia pun berhentilah di tebing sungai itu
dengan istrinya. Sebermula adapun istri orang itu terlalu baik
parasnya. Syahdan maka akan suami perempuan itu sudah tua,
lagi bungkuk belakangnya. Maka pada sangka orang tua itu, air…
Mashudulhakk arif bijaksana dan pandai memutuskan perkara-
perkara yang sulit .
Contoh soal
Maka pada suatu hari baginda pun sedang ramai di hadap oleh segala raja-
raja sekalian, maka si Miskin itu pun datanglah di hadapan Baginda itu.
Setelah dilihat orang banyak itu akan si Miskin itu datang dua laki istri
dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya, maka orang banyak
itu pun ramailah ia tertawa serta mengambil kayu dan batu, habislah
bengkak-bengkak, ada yang berdarah, segala tubuhnya itu berlumuranlah
dengan darah, maka orang pun gemparlah.
Nilai moral yang terdapat dalam kutipan cerita tersebut adalah….
A. Memukul orang hingga berdarah.
B. Orang miskin meminta kepada orang kaya.
C. Menyamakan orang miskin dengan anjing.
D. Menghina orang miskin secara berlebihan.
E. Seorang raja selalu disembah oleh rakyatnya.
Ciri- ciri / Karakteristik Hikayat
1. Anonim, yaitu tidak dikenal nama pengarangnya,
2. Istana sentris,
3. Bersifat statis, artinya tidak mengalami perubahan atau perkembangan
4. Bersifat komunal, artinya menjadi milik masyarakat
5. Mengunakan bahasa klise , yaitu kata-kata yang diulang-ulang; contoh :
hatta …., maka …., alkisah….., dst.
6. Bersifat tradisional, artinya meneruskan tradisi / kebiasaan lama yang
dianggap baik
7. Bersifat didaktis (mendidik), baik didaktis moral maupun didaktis religius,
8. Menceritakan kisah universal manusia, yaitu peperangan antara tokoh baik
dan buruk, dan selalu dimenangkan oleh yang baik
9. Mengandung hal-hal yang aneh, ajaib, atau mustahil.
10. Banyak Kata arkais /kata kuno dari bahasa melayu
11. Kemustahilan / tidak logis
INDERA BANGSAWAN MEMBUNUH BURAKSA
Ia mengisahkan mengenai raja Indra Bungsu yang berada dalam dilema mengenai
yang mana dari dua anak kembar lelakinya Syahpri dan Indra Bangsawan akan dijadikan
penggantinya. Raja Indra Bungsu kemudiannya bermimpi bahawa yang memperoleh alat
musik buluh perindulah akan diangkat jadi penggantinya. Kedua putra raja itu lalu pergi
mengembara tetapi berpisah kerana ribut. Syahpri menjumpai sebuah bangunan besar
yang dihuni oleh puteri Ratna Sari bersama dayangnya. Putri Ratna telah dicolek oleh
garuda setelah negerinya dihancurkannya, yang lalu menikah dengan Syahpri.
Sementara Indra Bangsawan tersesat di gua yang dihuni raksasa, kemudian keduanya
bersahabat. Raksasa itu memberi azimat yang dapat mengubah rupa Indra Bangsawan. Ia
kemudian mengabdi kepada raja negeri itu yang sedang mengadakan sayembara bagi
siapa yang dapat melenyapkan Buraksa yang mengancam negeri itu dengan meminta
putra dan putrinya. Barang siapa yang berhasil akan dikawinkan dengan sang putri.
Buraksa berhasil dilenyapkan Indra Bangsawan. Setelah menangguhkan pernikahannya,
atas bantuan sahabat raksasa, Indra berhasil memperoleh buluh perindu yang dicari dan
kemudian melangsungkan pernikahannya. Ketika suami-istri hendak berangkat ke negeri
Indra, tiba-tiba ia jatuh sakit parah akibat perbuatan saudara perempuan Buraksa.
Syahpri yang mendengar berita itu, menyusul saudara dan berhasil menyembuhkannya.
Setelah Indra Bangsawan menggantikan ayahnya, Syahpri diberi batu azimat oleh
saudaranya itu sebagai balas budi dan diciptakannya sebuah negeri lengkap dengan
rakyatnya. Kedua saudara itu hidup damai berdampingan.