F.A. Milawasri
Universitas Tridinanti Palembang
mila_plg@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang analisis karakter tokoh utama wanita dalam cerpen Mendiang karya
S.N. Ratmana. Masalah penelitian ini yaitu bagaimanakah karakter tokoh utama wanita dalam Cerpen
Mendiang Karya S.N.Ratmana. Tujuan penelitan ini adalah mendeskripsikan karakter tokoh utama wanita
yang ada dalam cerpen Mendiang Karya S.N. Ratmana baik secara langsung maupun tidak langsung
digambarkan oleh pengarang dari kehidupan tokoh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat terlihat karakter tokoh pada cerpen
Mendiang karya S.N. Ratmana. Pelukisan karakter tokoh utama wanita yang bernama Wati dapat di
analisis dengan cara analitik dan cara dramatik. Dengan cara analitik, Wati dilukiskan pengarang sebagai
sosok seorang wanita yang mempunyai fisik seperti laki-laki. Sedangkan dengan cara dramatik, pelukisan
karakter tokoh Wati dilakukan dengan empat cara yaitu: (1) dengan cara melukiskan reaksi tokoh lain
terhadap tokoh utama. Wati bertabiat kurang terpuji. Wati kurang bisa menempatkan diri. (2) dengan cara
melukiskan keadaan sekitar tempat tokoh itu tinggal. Sebagai anak bungsu, tabiat Wati bisa dibayangkan,
apalagi keluargannya cukup mampu. Hal seperti ini kadang memang tak dapat dipungkiri membuat
seseorang menjadi manja. (3) dengan cara melukiskan jalan pikiran dan perasaan tokoh-tokoh dalam
cerita. Tokoh Wati merintis perombakan cara-cara bercinta. Tokoh Wati muncul dengan gagasan baru,
jika kita membutuhkan sesuatu katakanlah bahwa kita memang butuh. (4) dengan cara melukiskan
perbuatan tokoh. Wati mempunyai akhlak yang kurang baik. Tingkah lakunya yang lincah membuat ia
kurang disenangi gurunya.
prosa, dikisahkan sepenggal kehidupan persoalan dalam cerita atau rekaan sehingga
tokoh, yang penuh pertikaian peristiwa peristiwa itu dapat menjadi suatu cerita
yang mengharukan dan menyenangkan, dan yang menarik.
mengandung kesan yang tidak mudah
dilupakan. Dikemukan Joe (dalam Jenis-jenis Tokoh
Nurgiyantoro, 2010:10). Cerpen adalah Menurut Nurgiantoro (2012:176),
sebuah cerita yang selesai dibaca dalam tokoh dalam sebuah karya fiksi dapat
sekali duduk, kira-kira berkisar antara dibedakan menjadi lima jenis yaitu dilhat
setengah sampai dua jam. dari segi peranan atau tingkat pentingnya
Berdasarkan tiga pendapat di atas tokoh yaitu tokoh utama dan tokoh
dapat disimpulkan cerpen adalah cerita tambahan, berdasarkan fungsi penampilan
yang ditulis pendek, dikisahkan sepenggal tokoh yaitu tokoh protagonis dan tokoh
kehidupan tokoh, yang penuh pertikaian antagonis, berdasarkan perwatakan yaitu
peristiwa yang mengharukan dan tokoh sederhana dan tokoh bulat,
menyenangkan, yang selesai dibaca dalam berdasarkan kriteria berkembang dan
sekali duduk. tidaknya karakter tokoh yaitu tokoh statis
dan tokoh berkembang, dan berdasarkan
Pengertian Tokoh pencerminan tokoh yaitu tokoh tipikal dan
Dalam sebuah cerita fiksi biasanya tokoh netral.
terdapat tokoh atau pelaku cerita. Tokoh Menurut Aminuddin (2002:79)
dapat terdiri dari satu orang atau lebih. “Para tokoh yang terdapat dalam suatu
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa cerita memiliki peran yang berbeda-beda.
Indonesia (2014:1476), tokoh adalah Seorang yang memiliki peran penting
pemegang peran (peran utama) dalam dalam sebuah cerita disebut dengan tokoh
roman atau drama, sedangkan menurut utama. Sedangkan tokoh yang tidak
Aminuddin (2002:79), tokoh adalah pelaku berperan penting, karena kehadirannya
yang mengemban peristiwa dalam cerita hanya melengkapi, melayani, mendukung
fiksi (prosa) sehingga peristiwa itu mampu pelaku utama disebut tokoh pembantu”,
menjalin suatu cerita yang utuh. sedangkan menurut Zaidan (2004:206),
Selanjutnya, Aminuddin mengatakan tokoh terbagi menjadi delapann jenis, yaitu
bahwa tokoh-tokoh dalam sebuah karya tokoh utama, tokoh bawahan, tokoh bulat,
sastra biasanya merupakan rekaan, tetapi tokoh datar, tokoh kompleks, tokoh lawan,
tokoh-tokoh tersebut adalah unsur penting tokoh statis, dan tokoh tematik.
dalam sebuah cerita. Peran pentingnya
terdapat pada fungsi tokoh yang Pengertian Karakter Tokoh
memainkan suatu peran tersebut dapat Karakter tokoh dalam karya fiksi
dipahami oleh pembaca. Tokoh adalah juga sering disebut dengan penokohan atau
individu rekaan yang mengalami peristiwa perwatakan. Menurut Kosasih (2012:67),
atau lakuan dalam suatu cerita (Sembodo, karakter tokoh adalah cara pengarang
2009:5). menggambarkan dan mengembangkan
Menurut Zaidan (2004:206), tokoh karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
adalah orang yang memainkan peran dalam Sedangkan menurut Zaidan (2004:206),
karya sastra, sedangkan menurut kerakter tokoh adalah proses penampilan
Nurgiyantoro (2012:165), istilah “tokoh” tokoh dengan pemberian watak, sifat, atau
menunjuk pada orangnya, pelaku cerita kebiasaan tokoh pemeran suatu cerita.
misalnya sebagai jawab terhadap Perwatakan atau karakter tokoh adalah
pertanyaan: “siapakah tokoh utama novel pemberian sifat baik lahir maupun batin
itu?”. Kehadiran seorang tokoh dalam pada seorang pelaku atau tokoh yang
sebuah cerita merupakan hal yang sangat terdapat pada cerita (Sugiarti, 2007: 94).
penting karena tanpa tokoh atau pemeran Karakter tokoh adalah pelukisan
maka akan hilang daya geraknya. gambar yang jelas tentang seseorang yang
Berdasarkan pendapat di atas, dapat di tampilkan dalam sebuah cerita
disimpulkan tokoh adalah pelaku atau aktor (Nurgiantoro, 2012:165). Berdasarkan
yang mengalami peristiwa dan persoalan-
90 F.A. Milawasri, Analisis Karakter Tokoh
perbuatan atau tindakannya terutama dalam lain terhadap tokoh utama. Wati bertabiat
situasi kritis karena ia akan bertindak kurang terpuji. Wati kurang bisa
sepontan menurut karakternya. menempatkan diri. (2) dengan cara
melukiskan keadaan sekitar tempat tokoh
Pembahasan itu tinggal. Sebagai anak bungsu, tabiat
Berdasarkan hasil penelitian di atas, Wati bisa dibayangkan, apalagi
maka dapat terlihat karakter tokoh pada keluargannya cukup mampu. Hal seperti ini
cerpen Mendiang karya S.N. Ratmana. kadang memang tak dapat dipungkiri
Pelukisan karakter tokoh utama wanita membuat seseorang menjadi manja. (3)
yang bernama Wati dapat di analisis dengan dengan cara melukiskan jalan pikiran dan
cara analitik dan cara dramatik. Dengan perasaan tokoh-tokoh dalam cerita. Tokoh
cara analitik, Wati dilukiskan pengarang Wati merintis perombakan cara-cara
sebagai sosok seorang wanita yang bercinta. Tokoh Wati muncul dengan
mempunyai fisik seperti laki-laki. gagasan baru, jika kita membutuhkan
Sedangkan dengan cara dramatik, pelukisan sesuatu katakanlah bahwa kita memang
karakter tokoh Wati dilakukan dengan butuh. (4) denga cara melukiskan perbuatan
empat cara yaitu: (1) dengan cara tokoh. Wati mempunyai akhlak yang
melukiskan reaksi tokoh lain terhadap kurang baik. Tingkah lakunya yang lincah
tokoh utama. Wati bertabiat kurang terpuji. membuat ia kurang disenangi gurunya.
Wati kurang bisa menempatkan diri. (2)
dengan cara melukiskan keadaan sekitar Daftar Pustaka
tempat tokoh itu tinggal. Sebagai anak
bungsu, tabiat Wati bisa dibayangkan, Aminudin. (2002). Pengantar Apresiasi
apalagi keluargannya cukup mampu. Hal Karya Sastra. Jakarta: Sinar Baru.
seperti ini kadang memang tak dapat
dipungkiri membuat seseorang menjadi Departemen Pendidikan Nasional. (2014).
manja. (3) dengan cara melukiskan jalan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
pikiran dan perasaan tokoh-tokoh dalam Jakarta: PT Gramedia Pustaka
cerita. Tokoh Wati merintis perombakan Utama.
cara-cara bercinta. Tokoh Wati muncul
dengan gagasan baru, jika kita Kosasih, E. (2012). Dasar-dasar
membutuhkan sesuatu katakanlah bahwa Keterampilan Sastra. Bandung:
kita memang butuh. (4) dengan cara Yrama Widya.
melukiskan perbuatan tokoh. Wati
Minderop, Albertine. (2005). Metode
mempunyai akhlak yang kurang baik.
Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta:
Tingkah lakunya yang lincah membuat ia
Yayasan Obor Indonesia.
kurang disenangi gurunya.
Nurgiantoro, Burhan. (2012). Teori
Simpulan Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
Berdasarkan dari hasil penelitian Gadjah Mada University Press.
dan pembahasan analisis karakter tokoh
utama wanita dalam cerpen Mendiang Pradopo, dkk. (2012). Metodelogi
karya S.N. Ratmana. Menampilkan tokoh Penelitian Sastra. Yogyakarta: PT.
antagonis yang bernama Wati. Pelukisan Hanindita Graha Widya.
tokoh dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu secara analitik dan secara dramatik. Pranoto, Naning. (2015). Seni Menulis
Dengan cara analitik, Wati Cerita Pendek. Jakarta: PT Opuss
dilukiskan pengarang sebagai sosok Agrapana Mandiri.
seorang wanita yang mempunyai fisik
seperti laki-laki. Sedangkan dengan Rahmiah. (2013). Mendiang Karya S.N.
cara dramatik, pelukisan karakter tokoh Ratmana. (Rahmia mia-
Wati dilakukan dengan empat cara yaitu: blogspot.com/2013/01/ mendiang-
(1) dengan cara melukiskan reaksi tokoh
94 F.A. Milawasri, Analisis Karakter Tokoh