Anda di halaman 1dari 14

SOAL PILIHAN GANDA BAHASA INDONESIA

“CERPEN”

Disusun Oleh : Aliya Khotimah

Kelas : XII-IPS2

SMA AL CHASANAH

JAKARTA

1. Membaca cerpen tidak hanya mendapat hiburan semata, tetapi juga ada nila-nilai
kehidupan yang dapat kita ambil dari cerpen tersebut. Salah satu nilai yang
terkandung dalam cerpen adalah nilai agama (relegius) adalah...
a. nilai yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan tuhan
b. nilai yang menyangkut atura-aturan yang terkait dengan hubungan antar
manusia dengan Tuhan
c. nilai yang menyangkut masalah baik buruk, sopan santun, dan etika antar manusia
d. menyangkut masalah adat istiadat, kebiasaan, dan bahasa, dalam kehidupan
sosialnya
e. nilai yang menyangkut hubungan antara manusia dengan orang lain dalam
kehidupan

2. Bacalah teks cerpen berikut!

(1) Teman teman fajar bersorak gembira, (2) Daffa terkulai lemas karena layang-
layang putus. (3) Senja pun tiba. (4) Ketika terdengar suara azan, anak-anak mulai
membubarkan diri untuk pergi ke masjid. (5) Berita kemenangan Fajar atas daffa
makin menambah keyakinan anak-anak desa itu bahwa layang-layang milik
fajarmemang sakti. (6) Fajar menjadi makin tinggi hati.
Bukti nilai agama terdapat pada kalimat bertanda nomor ….
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)

3. Bacalah teks berikut!

“Hanafi, mudah-mudahan Tuhan mengampuni dosamu. Sebagai ibu yang engkau


durhakai dengan lillaahitaala sudh rela mengampuni akan dikau.” Hanafi tergeletak
tertawa seolah mencemooh pula,” Hai ibu, mengucap ibu dengan tulusnya barangkali
ibu akan mendapatkan ilham, lalu dapat berkata dengan benar. Pada hematku ibulah
juga yang banyak bersalah atas diriku.”
Nilai moral yang sesuai teks tersebut adalah ….
a. anak durhaka yang tidak perlu dicontoh
b. anak baik dan sopan santun
c. ibu yang durhaka
d. anak buruk hati
e. anak yang pamer

4. Bacalah kutipan teks cerpen berikut!

Astaga, siapa orang-orang ini? Tampang mereka seperti orang-orang criminal.


Namun, hak mereka sama dengan semua penumpang yang masuk taksiku. Aku tak
perlu tahu urusan mereka. Barangkali juga tidak berhak tahu. Meskipun banyak juga
yang aku tahu sebagai supir taksi.
Nilai moral yang terdapat dalam kutipan novel tersebut adalah ….
a. kehati-hatian seseorang terhadap keadaan sekelilingnya.
b. ketakutan yang timbul akibat pengalaman masa lalu.
c. jangan berprasangka buruk hanya karena melihat penampilannya
d. ketidakpercayaan terhadap orang-orang di sekitarya
e. ketakutan melihat orang jahat

5. Perhatikan kalimat berikut!


“Akhirnya Badu mengakui kekalahannya”, kalimat tersebut termasuk pada nilai ….
a. moral
b. sosial
c. budaya
d. agama
e. Pendidikan

6. Nilai yang terdapat dalam cerpen yang menyangkut masalah baik buruk, sopan
santun, dan etika antar manusia adalah nilai….
a. sosial
b. budaya
c. agama
d. politik
e. Moral
7. Salah satu nilai yang terkandung dalam cerpen adalah nilai sosial. Nilai sosial adalah

a. nilai yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan tuhan
b. nilai yang menyangkut aturan-aturan yang terkait dengan hubungan antara manusia
dengan tuhan
c. nilai yang menyangkut masalah baik buruk, sopan santun, dan etika antar manusia
d. menyangkut masalah adat istiadat, kebiasaan, dan bahasa dalam kehidupan
sosialnya
e. nilai yang menyangkut hubungan antar manusia dengan orang lain dalam
kehidupan

8. Bacalah kutipan teks cerpen berikut!


Aku tak bisa diam, setengah tahun aku ditempatkan di sekolah ini pengelolaan BK
aku ubah secara mendasar. Mulai administrasi, cara penanganan siswa, termasuk
ruang konsultasi siswa. Namun, langkahku membuat lukman terusik, terutama dalam
kasus Diah telah banyak menerima penderitaan, anakitu perlu bimbingan dan kasih
sayang bukan penghakiman.
Tema dalam cerpen tersebut adalah ….
a. kehidupan seorang guru BK di sekolah
b. kesedihan seorang guru BK melihat kondisi siswanya
c. keinginan seorang guru BK untuk melaksanakan tuganya dengan baik
d. seorang guru BK yang ingin membantu mengatasi masalah siswanya
e. memerlukan penanganan khusus

9. Berdasarkan kutipan tersebut, tema cerpen termasuk masalah adalah ….


a. kemanusiaan
b. masalah pendidikan
c. kehidupan sosial
d. permasalahan ekonomi
e. Kemiskinan

10. Cara pengarang penyampaian tema cerpen adalah ….


a. melalui kisah hidup tokoh
b. narasi langsung oleh pengarang
c. melalui dialog
d. pendapat tokoh dalam cerita
e. melalui prolog

11. Tema yang terdapat dalam cerpen termasuk jenis tema ….


a. mayor
b. minor
c. sampingan
d. tunggal
e. ganda

12. Salah satu ciri alur cerpen yang baik adalah ….


a. memuat banyak konflik
b. berkembang sesuai dengan cerita
c. alur mengalir secara dramatik memuat masalah yang dibahas dari awal
hingga akhir cerita secara konsisten
d. harus memuat masalah kemanusiaan
e. memuat kehidupan masa lampau

13. Pada tahapan yang penulis mulai memperkenalkan masalah yang akan dihadapi oleh
tokoh utamanya disebut alur dalam tahapan ….
a. perkenalan
b. pemunculan masalah
c. menuju konflik
d. ketegangan
e. Penyelesaian

Bacalah kutipan teks berikut untuk menjawab nomor 14-17!

Setibanya Pak Usman di restoran kecil sepulang dari sekolah, Larasati segera
memulai pembicaraan. “Sebelum membicarakan soal Diah, saya perlu menjelaskan
mengapa saya tidak mau membicarakan hal ini di sekolah karena saya ingin bicarakan
adalah masalah yang harus diselesaikan dengan kacamata kemanusiaa, bukan
kedinasan” “Maksud ibu apa? Saya khawatir, keinginan bapak untuk menghabisi Diah
itu karena kebencian bapak terhadap saya. Selama ini orang kan tahu saya sangat
perhatian terhadap Diah. Dia anak yang lemah Pak, sudah mengalami berbagai
cobaan hidup, sering murung karena menerima beban yang terlalu banyak dalam
hidupnya.
14. Sifat tokoh Larasati berdasarkan kutipan di atas adalah …
a. sabar dan penyayang
b. angkuh dan disiplin
c. tegas dan pemberani
d. penuh perhatiaan dan tegas
e. angkuh dan pemberani

15. Karakter tokoh pak Usman dalam kutipan cerpen tersebut memiliki sifat...
a. pendendam
b. keras kepala dan mudah marah
c. tidak bisa membedakan urusan dinas dan pribadi
d. ingin menang sendiri
e. Pemurah

16. Gambaran karakter tokoh Diah dalam cerpen tersebut adalah …


a. kuat menerima cobaan
b. mudah putus asa
c. lemah dan penuh penderitaan
d. trauma dalam menjalani kehidupan
e. sedih dan terharu

17. Kedudukan tokoh pak Usman dan Larasati dalam kutipan cerpen di atas adalah ….
a. tokoh antagonis, tokoh penengah
b. tokoh protagonis, tokoh penengah
c. tokoh antagonis, tokoh protagonis
d. tokoh protagonis, tokoh protagonis
e. tokoh antagonis, tokoh antagonis

Perhatikan kutipan cerpen berikut!

Setiap sore menjelang, bapak selalu duduk di bangku tua kesayangannya. Bangku
yang terbuat dari bamboo itu telah menemani bapak melewati senja yang begitu
indah. Duduk dengan tenang sembari melempar pandang ke luar jendela untuk
menyaksikan betapa indah panorama yang senja sajikan. [ … .] Rasa lelah setelah
seharian memeras keringat tampak memudar ketika ia duduk di bangku tua
kesayangannya itu.

18. Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan teks novel tersebut adalah...

A. bapak memotret senja itu.

B. bapak tertidur Karen alelah.

C. bapak selalu menikmatinya.

D. bapak dan ibu duduk berdua.

E. bapak berharap kakak datang.

Perhatikan kutipan cerpen berikut!

Kali ini, untuk menggarap batik pesanan lelaki itu, ia memilih saat malam buta di
sebuah kamar berhias sarang laba-laba. Kamar penyimpan langut dan kemelut.
Sebelumnya, hampir lima tahun pintu kamar itu dibiarkan terkatup serupa kabisuan
mulut disumpal ujung selimut.

19. Makna kata langut dan kemelut dalam kutipan cerpen tersebut menyimbolkan ….

A. kesedihan dan penyesalan

B. kehilangan dan kesedihan

C. kehampaan dan kesendirian


D. kesedihan dan penderitaan

E. kehampaan dan kesepian

Perhatikan kutipan cerpen berikut!

1) Kalau ada pertandingan dini hari, aku dan Ayah bahu-membahu untuk
membangunkan. 2) Kami berdua beranak batanggang, atau tidak tidur sampai dini
hari, duduk terpaku di depan TV Grundig 14 inci yang berkerai kayu tripleks,
ditemani bergal-gelas kopi. 3) Di Stadion Ullevi Gothenburg, tim berambut pirang ini
meledakkan gawang Belanda hanya dalam 5 menit pertama melalui tandukan Larsen:
1 – 0. 4) Aku mengepalkan tangan tinggi-tinggi di udara, “Yes!” teriakku. 5) Aku lirik
Ayah, beliau menggeleng-geleng sambil mendeham.

20. Bukti latar tempat dalam kutipan novel tersebut ditunjukkan kalimat ….

A.1

B.2

C.3

D. 4

E.5

Perhatikan kutipan cerpen berikut untuk soal nomor !

“Kang, kita harus benar-benar pergi dari sini?” Tanya Siti Halimah di sela tangisnya.

“Tentu saja. Seperkasa apa pun perlawanan kita, ternyata tetap kalah melawan yang
berkuasa. Kita ini hanya wong cilik, orang iskin,” sahut Karjan sembari melihat
rumah Lik Paijan yang siap diruntuhkan.

Teriakan Lik Paijan masuh terdengar menyayat hati. Lelaki tua itu merebut tali yang
mengikat seekor sapi miliknya. Wajahnya memerah seperti nyaris terbakar, suaranya
melengking-lengking menolak pengosongan rumahnya. Tetapi, pelawanan Lik Paijan
pun percuma saja. Beberapa petugas berbadan tegap mengangkat tubuhnya. Melihat
itu, tangis Siti Halimah semakin pecah. Dia mendekap Satriya Piningit lebih erat.

“Akhirnya kita harus pergi dari rumah kita sendiri, Kang. Pergi dari kampong yang
membesarkan kita,” ucap Siti Halimah getir.

“Iya, mau tak mau kita harus mengalah. Gusti Allah tidak tidur, Bune. Di tempat lain,
semoga kita mendapat ladang rezeki yang lebih baik lagi,” ujar Karjan.

21. Tema yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….

A.sosial

B. politik

C. agama

D.ekonomi

E. pendidikan

22. Latar suasana yang tergambar dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….

A.menakutkan

B.mengenaskan

C. mengharukan

D. menegangkan

E.membingungkan

23. Sudut pandang dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….

A. orang pertama tunggal

B. orang pertama jamak


C.orang ketiga tunggal

D.orang ketiga jamak

E. campuran

24. Watak tokoh Karjan dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….

A. mudah pasrah

B. mudah mengalah

C. mudah menangis

D. mudah putus asa

E. mudah menyerah

25. Hubungan antar unsur intrinsik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….

A. latar tempat berkaitan dengan konflik

B. latar sosial berkaitan dengan konflik

C. lema berkaitan dengan watak tokoh

D. lema berkaitan dengan latar suasana

E. alur berkaitan dengan watak tokoh

Perhatikan kutipan cerpen berikut!

1) Kalau ada pertandingan dini hari, aku dan Ayah bahu-membahu untuk
membangunkan. 2) Kami berdua beranak batanggang, atau tidak tidur sampai dini
hari, duduk terpaku di depan TV Grundig 14 inci yang berkerai kayu tripleks,
ditemani bergal-gelas kopi. 3) Di Stadion Ullevi Gothenburg, tim berambut pirang ini
meledakkan gawang Belanda hanya dalam 5 menit pertama melalui tandukan Larsen:
1 – 0. 4) Aku mengepalkan tangan tinggi-tinggi di udara, “Yes!” teriakku. 5) Aku lirik
Ayah, beliau menggeleng-geleng sambil mendeham.

26. Bukti latar tempat dalam kutipan novel tersebut ditunjukkan kalimat ….

A.1

B.2

C. 3

D. 4

E. 5

Perhatikan kutipan cerpen berikut!

Kali ini, untuk menggarap batik pesanan lelaki itu, ia memilih saat malam buta di
sebuah kamar berhias sarang laba-laba. Kamar penyimpan langut dan kemelut.
Sebelumnya, hampir lima tahun pintu kamar itu dibiarkan terkatup serupa kabisuan
mulut disumpal ujung selimut.

27. Makna kata langut dan kemelut dalam kutipan cerpen tersebut menyimbolkan ….

A. kesedihan dan penyesalan

B. kehilangan dan kesedihan

C. kehampaan dan kesendirian

D. kesedihan dan penderitaan

E. kehampaan dan kesepian

Perhatikan kutipan cerpen berikut!

Setiap sore menjelang, bapak selalu duduk di bangku tua kesayangannya. Bangku
yang terbuat dari bamboo itu telah menemani bapak melewati senja yang begitu
indah. Duduk dengan tenang sembari melempar pandang ke luar jendela untuk
menyaksikan betapa indah panorama yang senja sajikan. [ … .] Rasa lelah setelah
seharian memeras keringat tampak memudar ketika ia duduk di bangku tua
kesayangannya itu.

28. Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan teks novel tersebut adalah …

A. bapak memotret senja itu.

B. bapak tertidur Karen alelah.

C. bapak selalu menikmatinya.

D. bapak dan ibu duduk berdua.

E. bapak berharap kakak datang.

Cermati kutipan cerpen berikut!

Hari-hari semenjak kepergianmu, pikiran ibu dipenuhi dirimu. Aku sering


memimpikan kau datang. Bahkan siang hari pun aku sering mendengar tangismu. Aku
begitu rindu dan kerinduan itu baru terobati kalau dekat dengan mu. Duduk berjam-
jam di pusaramu, berbincang dengan mu, bahkan tertawa!

Kau senang sekali bunga. Setiap hari, kupetikkan bunga untuk kubawa ke
rumah mungilmu, bahkan kau senang sekali kalau aku juga memakainya, lalu
bersenandung meninabobokanmu. Apabila aku tak pergi ke rumah mungilmu, kau
yang datang ke rumahku. Selalu memintakumemakai bunga hiasan di rambutku
hingga kepalaku penuh bunga. Kalau sudah begitu, kau akan tertawa dan aku pun ikut
tertawa. Ah, bahagianya! Ternyata kau tak membenciku. Tapi kebahagiaan bercumbu
dengan anakku seringterganggu orang-orang di sekelilingku. Merek aselalu
membawaku pulang ketika kau sedang berdua denganku.

“Sadar Las, nyebut ... istigfar ... ada enam anak yang masih membutuhkan
perhatianmu.Relakan dia. Dia sudah tenang di sana ....” Begitu selalu orang-orang
menasehati hatiku, juga suamiku. Heran aku, apa mereka tak melihat aku sedang
bercumbu dengan anakku? Kenapa mereka melarang? Sirik ... begitu pikirku. Hari-
hariku jadi begitu membosankan.Apa yang kukerjakan di mata mereka selalu salah.
Bahkan bunga-bunga kesenangan anakku yang kukumpulkan ikut jadi sasaran.
Selalu mereka buang. Jelas aku jadi marah. Kumaki mereka, kulempari batu mereka.
Bahkan kukejar mereka.

Sumber: Majalah Horison, Februari 2003

29. Tema dari cuplikan cerpen di atas adalah….

a. kesengsaraan seorang ibu

b. gangguan jiwa yang dialami seorang ibu karena kematian anaknya

c. sikap masyarakat yang peduli terhadap tetangganya

d. seorang ibu yang sangat rindu terhadap anaknya

e. suami yang tidak bertanggung jawab terhadap istrinya yang gangguan jiwa

Cermati kutipan cerpen berikut!

Pusing kepala Inop sekarang. Rasanya tumbuh sebuah uban sehari di kepalanya. Ke
mana hendak dicarikannya uang tiga juta rupiah untuk diserahkan kepada keluarga
calon mertuanya. Uang itu akan digunakan sebagai pengisi sudut namanya, suatu
istilah untuk menamakan pemberian pihak calon mempelai laki-laki kepada keluarga
calon mempelai perempuan.

“Apa yang harus aku lakukan sekarang, Mak?” tanya Inop agak melotot kepada
Anaknya.

“Kau sudah aku bilang, tak usah buru-buru kawin. Kababini seperti orang sasak
cirik sajo. Kini aden juo yang susah!” jawab Mak marah.

Sekarang bukan satu, tiga puluh tiga uban sehari bertunas di kepala Inop.

30. Nilai budaya yang terkandung dalam kutipan cerpen tersebut adalah….

a. mertua yang menginginkan uang dari menantunya


b. uang adalah segalanya dalam adat

c. pemberian uang kepada calon mertua perempuan

d. pihak mempelai laki-laki wajib memberikan perangkat nikah kepada calon


mempelai perempuan

e. kebiasaan di suatu tempat di Ranah Minang.

Anda mungkin juga menyukai