Anda di halaman 1dari 13

RANGKUMAN BAHASA INDONESIA SEMESTER 1

TEMA 1 KD 3.1
 Ide pokok/pikiran utama/gagasan utama
 Ide pokok/pikiran utama/gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar
sebuah paragraf.
 Cara menentukan ide pokok: Membaca kalimat dalam paragraf satu demi satu,
menentukan inti paragraf tersebut. Inti paragraf itulah yang disebut ide
pokok/pikiran utama/gagasan utama.

 Kalimat utama/ kalimat topik


Kalimat utama/ kalimat topik ialah kalimat yang memuat pikiran utama/ide pokok/
gagasan utama.

 Kalimat penjelas/ kalimat pengembang


Kalimat penjelas/ kalimat pengembang adalah kalimat-kalimat yang isinya
merupakan penjelasan, uraian, atau berupa rincian-rincian detail tentang ide pokok
suatu paragraf.
Ciri-ciri kalimat penjelas/ kalimat pengembang, yaitu :
- Merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
- Berupa pendukung suatu kalimat utama yang menyajikan deskripsi,
contoh perbandingan, alasan, dan penjelasan mengenai topik yang
dibahas.
- Kalimat penjelas memerlukan kata-kata penghubung seperti “bahkan,
contohnya, terlebih lagi, misalnya, dll. Kalimat-kalimat pengembang
membutuhkan kata penghubung agar suatu paragraf menjadi
berkesinambungan antarkalimat.
- Terdapat kata-kata: ini, itu, tersebut, di atas.
- Terdapat kata-kata: artinya, maksudnya, pertama, kedua dst.
- Terdapat kata hasil pengulangan kata yang dimuat oleh kalimat
sebelumnya.
Catatan :
Bila kalimat kedua terdapat ciri-ciri di atas berarti kalimat nomor satu adalah
kalimat utamanya. Berarti pula ide pokoknya terdapat pada kalimat nomor satu.

 Kalimat Penegas
Kalimat penegas adalah kalimat yang menegaskan pikiran utama.
Ciri kalimat penegas terdapat kata-kata:
- Rangkumannya adalah ... .
- Dari contoh-contoh di atas dapat saya rangkum sebagai berikut ... .
- Jadi ... .
- Tegasnya ... .
Contoh :
a. 1) Visi adalah cita-cita kolektif yang dapat tercapai jika didukung oleh
kesalahan di tingkat individu. 2) Kesadaran individu hanya dapat dibangun
melalui proses pendidikan yang bermakna dan bernilai intrinsik. 3) Dalam proses
ini diperlukan introduksi pemahaman mengenai identitas diri dan masyarakatnya.
4) Di sinilah dibutuhkan peran pembelajaran sejarah budaya dan sosial di tingkat
lokal dan regional yang perlu didukung oleh pembelajaran mengenai geografi
wilayah sebagai konteks bagi perjalanan sejarah.
Keterangan:
 Kalimat utama : kalimat nomor 2
 Kalimat penjelasan : kalimat nomor 3
 Kalimat penegas : kalimat nomor 4

1) Absennya materi sejarah dan geografi lokal Yogya dari pembelajaran IPS,
khususnya di tingkat sekolah dasar, telah berlangsung cukup lama. 2)
Setidaknya hal ini terlihat dari dokumen pedoman kurikulum yakni
kurikulum 1975, yang berarti sejak lebih dari 30 tahun lalu.

Keterangan:
 Kalimat utama : Kalimat nomor 1
 Kalimat penjelas : Kalimat nomor 2

1) Sesuai skenario yang diatur dalam Propenas tersebut, pada tahun 2003,
kata dia,
2) harga BBM bersubsidi sudah sesuai harga keekonomian atau pasar. 3) Namun,
kebijakan itu tidak bisa dilakukan karena berbagai faktor termasuk politik,
sehingga memerlukan UU. 4) Padahal, selanjutnya, langkah pemerintah
menaikkan harga BBM bersubsidi merupakan upaya memberikan keadilan. 5)
Subsidi BBM yang kini besarnya Rp.6.000 – Rp. 7.000 per liter dinikmati
golongan mampu. 6) “ini sangat tidak adil,” jelasnya.

Keterangan:
 Kalimat utama : kalimat nomor 2
 Kalimat pengembang : kalimat nomor 3, 4, 5
 Kalimat penegas : Kalimat nomor 6

 Menanggapi penjelasan harus disampaikan dengan bahasa yang sopan dan logis.
 Macam-macam tanggapan:
 Tanggapan berupa saran.
 Tanggapan berupa pendapat atau pandangan.

 Berdasarkan letak gagasan utamanya ada 4 jenis paragraf yaitu:


1. Paragraf deduktif
adalah paragraf yang memiliki kalimat utama di awal paragraf.
2. Paragraf induktif
adalah paragraf yang memiliki kalimat utama di akhir paragraf.
3. Paragraf deduktif-induktif (campuran)
adalah paragraf yang memiliki kalimat utama di awal paragraf dan
ditegaskan kembali di akhir paragraf.
4. Paragraf deskriptif
adalah paragraf yang memiliki kalimat utama. Paragraf ini biasanya
digunakan dalam karya sastra untuk mendeskripsikan orang atau benda,
tempat dan suasana.

TEMA 2 KD 3.2
Jenis-jenis Kata Tanya
 Kata tanya yang digunakan untuk mengetahui informasi sering dikenal dengan istilah
adiksimba (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana) atau 5W+1H (what,
where, when, who, why, and how).

Kata Tanya Fungsi


Apa Menanyakan nama (jenis sifat) sesuatu, peristiwa, proses, benda, atau hal
yang sedang dijelaskan.
Contoh: Apa nama tempat itu?

Di mana Menanyakan tempat/ menerangkan tempat.


Contoh: Di mana rumah dia?

Kapan Menanyakan waktu.


Contoh: Kapan siswa kelas V retret?

Siapa Menanyakan orang atau pihak yang terlibat dalam peristiwa.


Contoh: Siapa yang memakai sepeda itu?

Mengapa Menanyakan sebab atau alasan terjadinya suatu peristiwa.


Contoh: Mengapa dia suka menangis?

Bagaimana Menanyakan proses/ cara, keadaan, bentuk, perbuatan, atau sifat terjadinya
suatu peristiwa.
Contoh: Bagaimana keadaan korban bencana di Lombok?

Berapa Menanyakan bilangan yang mewakili jumlah, ukuran, nilai, harga, satuan,
atau waktu.
Contoh: Berapa harga makanan ini?

Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Kapital dalam Penulisan Kalimat Huruf Kapital
a. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam kata pada awal kalimat.
Contoh : Aku membeli buku di toko buku.
b. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh : Paman berkata, “Kamu jangan nakal ya!”
c. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam kata yang memiliki hubungan
dengan agama, kitab suci, dan Tuhan termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Contoh : Alquran, Weda, Tripitaka, Alkitab, Injil.
d. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada nama orang, termasuk julukan.
Contoh : Orang itu bernama Angga. Jenderal Kancil.
e. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.
Contoh : Idul Fitri, Senin, Agustus.
f. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tempat.
Contoh : Pantai Pangandaran, Bandung.

Pemakaian Tanda Baca


a. Tanda Titik ( . )
- Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan seruan atau pertanyaan.
Contoh : Jamal seorang pahlawan sekolah.
- Tanda titik digunakan di belakang nama, singkatan, nama gelar, jabatan, pangkat dan
sapaan.
Contoh : Dr. (doktor), dr. (dokter)
- Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu.
Contoh : 11.30.10 (pukul 11 lewat 30 menit 10 detik)
- Tanda titik digunakan sebagai pemisah bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah.
Contoh : Rp 1.500.000,00
- Tanda titik tidak digunakan pada akhir judul yang merupakan kepala karangan.
Contoh : Laskar Pelangi, Pengalaman yang Menyenangkan
- Tanda titik tidak digunakan di belakang nama dan alamat surat, nama dan alamat
penerima surat, dan di belakang tanggal surat.
- Contoh : Yth. Kepala Kantor Kelurahan Jalan Flamboyan 20 Jakarta

b. Tanda Koma ( , )
- Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian.
Contoh : Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
- Tanda koma digunakan sebagai pemisah kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang mendahului kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali.
Contoh : Tas itu bukan milik saya, tetapi milik adik saya.
- Tanda koma digunakan sebagai pemisah anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Contoh : Karena rajin belajar, dia naik kelas.
- Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubung
dengan itu, dan meskipun begitu.
- Contoh : Jika tidak ingin terkena penyakit, jadi yang dilakukan adalah menjaga
kesehatan.
- Tanda koma digunakan sebagai pemisah kata seru seperti o, ya, wah, aduh, dan kasihan,
atau kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas yang terdapat dalam
kalimat.
Contoh : Wah, Indahnya!
- Tanda koma digunakan sebagai pemisah petikan langsung.
Contoh : Ibu berkata, “Saya tidak boleh nakal.”
- Tanda koma digunakan untuk menghindari salah baca atau salah pengertian di belakang
keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Contoh : Setelah pulang sekolah, aku ke
rumah nenek.

c. Tanda Titik Dua ( : )


- Tanda titik dua digunakan dalam naskah drama yang menunjukkan pelaku
percakapan.
Contoh : Paman : “Awasi dia, jangan sampai lari”
- Tanda titik dua digunakan sebagai akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian
atau penjelasan.
Contoh : Peralatan yang dibutuhkan: sapu, kemoceng, dan jam dinding.

d. Tanda Petik ( “ ” )
- Tanda petik digunakan sebagai pengapit petikan langsung yang bermula dari
pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lainnya.
Contoh : “Ada yang dapat saya bantu?” tanyaku.
- Tanda petik digunakan sebagai pengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang
digunakan dalam kalimat.
Contoh : Dia membaca novel “Laskar Pelangi”.

e. Tanda Tanya ( ? )
- Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat pertanyaan.
Contoh : Di mana alamatmu?

f. Tanda Seru ( ! )
- Tanda seru digunakan sebagai ungkapan yang berupa seruan atau perintah yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat.
Contoh : Pergi kau!

g. Tanda Hubung ( - )
- Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh : Anak-anak, kupu-kupu
 Pemakaian Kata Depan
- Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya jika kata
itu adalah kata tempat.
Contoh: di dalam, ke kantor
Penulisan kata depan berbeda dengan awalan di-

Kata depan Awalan di-


di sekolah dibuang
di halaman dimakan

 Tema 3 Bahasa Indonesia KD 3.4 Iklan


Iklan adalah berita atau pesan untuk membujuk dan mendorong orang agar tertarik pada
barang ataupun jasa yang ditawarkan, iklan biasa dipromosikan melalui media periklanan
seperti, televisi, radio, koran, majalah, internet dll.
- Kalimat yang umumnya digunakan dalam bahasa iklan adalah kalimat yang menarik atau
mengajak pembacanya untuk mengikuti hal yang ditulis atau disarankan oleh pembuat
iklan.
- Iklan bukan hanya alat untuk mempromosikan barang atau jasa tetapi juga sebagai alat
untuk mempromosikan hal-hal yang positif/ bermanfaat bagi masyarakat.
- Ciri bahasa iklan:
 Menarik
 Mudah dipahami
 Mudah diingat
 Logis
 Sopan

- Jenis iklan:
 Iklan layanan masyarakat merupakan iklan yang berisi pesan tentang suatu hal yang
berupa ajakan, pernyataan, atau himbauan bagi masyarakat.
 Iklan komersial cenderung menawarkan barang atau jasa suatu perusahaan.
 Iklan cetak dapat berupa iklan baris (terdiri atas beberapa baris saja) dan iklan kolom
(berbentuk kolom dilengkapi gambar, simbol, dll.).
Iklan media cetak dan elektronik
- Iklan media cetak
Iklan yang menggunakan media cetak yang dapat dijumpai di surat kabar, majalah, brosur,
dan lainnya.
- Iklan media elektronik
Iklan media elektronik dapat dijumpai di radio, televisi, internet, dan lainnya.

Melengkapi kalimat rumpang dan menuliskan informasi berdasarkan acara tv/ jadwal
kereta api
- Salah satu informasi yang dapat diperoleh dari iklan layanan masyarakat adalah jadwal
perjalanan atau jadwal televisi.
- Contohnya adalah Jadwal Perjalanan Kereta Api:
Nama Kereta Api Jurusan Berangkat Tiba
Bima (eksekutif) Jakarta-Bandung 22.02 03.53
Gajayana (eksekutif) Jakarta-Surabaya 22.28 07.55
Argo Lawu (eksekutif) Bandung-Jakarta 08.56 14.02
Senja Utama (bisnis) Bandung-Jogjakarta 18.30 03.30
- Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan:
1. Kereta Bima berangkat dari Jakarta
2. Perjalanan dari Bandung ke Jogjakarta dengan Kereta Senja Utama selama 9 jam.

TEMA 4 KD 3.6
Pantun
Pantun adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh aturan.
Ciri-ciri pantun
 Pantun bersajak a-b-a-b
 Satu bait terdiri atas empat baris
 Setiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata
 Setiap bait pantun terdiri dari sampiran dan isi

Pantun terdiri atas dua (2) bagian, yaitu :


1. Sampiran merupakan kata-kata dalam dua baris pertama atau baris kesatu dan kedua di
setiap bait (larik 1, 2).
2. Isi merupakan kata-kata dalam dua baris terakhir atau baris ketiga dan keempat di setiap
bait (larik 3, 4).

Macam-macam pantun berdasarkan siklus kehidupan (usia) manusia di golongkan


menjadi 3, yaitu :

1. Pantun kanak-kanak
Pantun kanak-kanak adalah pantun yang memiliki kaitan dengan masa kanak- kanak
yang menggambarkan makna suka cita maupun duka cita atau ungkapan perasaan
kegembiraan, kebahagiaan atau kesedihan.
Contoh :
Burung kenari burung dara (sampiran)
terbang kearah angkasa luas (sampiran)
Hati siapa tak gembira (isi – artinya setiap anak akan bahagia)
karena beta telah naik kelas (isi – artinya telah naik kelas)

2. Pantun muda
Pantun muda adalah pantun mengenai kehidupan masa muda yang berisi tentang
perkembangan atau bermakna perkenalan, hubungan asmara dan rumah tangga, perasaan
(kasih sayang, iba, iri, dll), dan nasib.
Contoh :
Jalan-jalan kunjungi taman (sampiran)
pergi naik odong-odong (sampiran)
Jika ingin miliki teman (isi –artinya ketika ingin memiliki banyak teman)
jangan engkau berlaku sombong (isi- artinya harus menjaga sikap tidak boleh sombong)

3. Pantun tua
Pantun tua adalah pantun berisi tentang nasihat, budaya, dan agama.
Contoh :
Enak benar tinggal di Batujajar
Segar udaranya, indah, dan permai
Anak sekolah rajinlah belajar
Agar cita-citanya kelak tercapai

Macam-macam pantun berdasarkan isinya, yaitu :


1. Pantun Nasihat
Pantun nasihat adalah pantun yang berisi nasihat dengan tujuan mendidik, dan
memberikan nasihat moral, budi pekerti, dll.
contoh:
Merah muda baju si bibi
di tangannya ada bayam seikat
Masalah warga datang bertubi
berkumpullah untuk mufakat
Makna pantun di atas adalah setiap manusia hendaknya menyisakan waktu untuk berkumpul
bersama warga kampungnya.

2. Pantun Jenaka
Pantun jenaka adalah pantun yang berisi hal-hal lucu dan menarik.
Contoh:
Buah pisang buah tomat
disimpan di dalam lumbung padi
Pantas tercium bau menyengat
rupanya kau belum mandi

3. Pantun Teka-teki
Pantun teka-teki adalah pantun yang berisi teka-teki dan pendengar atau pembaca
diberi kesempatan untuk menjawab atau membalas teka-teki pantun tersebut.
Contoh:
Angin beliung berputar-putar Kalau angin sedang berputar
sebelum hujan ada mendung jangan memetik buah cempedak
Jika kamu mengaku pintar Aku memang amat pintar
hewan apa tanduk di hidung? itu hewan namanya badak
4. Pantun Kiasan
Pantun kiasan adalah pantun yang berisi kiasan biasa untuk menyampaikan suatu hal
secara tersirat.
Contoh:
Kayu tempinis dari kualas (sampiran)
Dibawa orang pergi Melaka (sampiran)
Berapa manis bernama nira (isi – artinya sebaiknya mampu mengubah sesuatu, nira: air
kelapa)
Simpan lama menjadi cuka (isi – artinya agar nantinya mendapatkan manfaat darinya)

TEMA 5 KD 3.7
Teks Fiksi dan Nonfiksi
Teks Fiksi
 Fiksi atau fantasi adalah khayalan, lamunan, yang merupakan produk imajinasi penyajian
objek atau peristiwa yang mungkin atau tidak mungkin ada dalam kenyataan.
 Cerita fiksi biasanya menggambarkan dunia yang tidak nyata dan terkadang kurang bisa
diterima akal.
 Contoh cerita fiksi adalah dongeng dan cerita rakyat.
 Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam
masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa.
 Jenis-jenis cerita rakyat:
1. Fabel (cerita binatang) adalah cerita rakyat yang tokohnya binatang dengan peran
layaknya manusia. Misalnya : Kancil dan Siput, Kancil yang Cerdik, Kerbau Dungu
dan Ular, dll.
2. Legenda adalah cerita rakyat yang dikaitkan asal usul terjadinya suatu tempat.
Misalnya : Danau Toba, Tangkuban Perahu, Legenda Candi Prambanan, dll.
3. Mite adalah cerita rakyat yang isinya tentang dewa-dewi atau bersifat sacral, di
anggap suci, banyak mengandung hal-hal gaib. Umumnya ditokohi oleh dewa.
Misalnya : Nyi Roro Kidul, Dewi Sri, dll.
4. Sage adalah cerita rakyat yang mengandung unsur sejarah dan bercampur fantasi
rakyat.
Ciri-ciri Sage:
 Cerita yang berkaitan dengan sejarah yang terjadi di masa lampau.
 Ceritanya bertema heroic seperti keberanian, kepajlawanan atau bahkan
kesaktian dari si tokoh yang di ceritakan. Misalnya : Damarwulan, Ciung
Winara, Arya Penangsang, Jaka Tingkir dll.
5. Epos adalah cerita rakyat yang tentang kepahlawanan. Misalnya : Ramayana,
Mahabarata, Si Pitung, dll.
6. Jenaka adalah cerita rakyat yang menceritakan tentang kebodohan atau sesuatu
yang lucu yang fungsinya menghibur hati seseorang. Misalnya : Pak Pandir, Pak
Belalang, Kabayan, dll.

Teks Nonfiksi
 Teks nonfiksi merupakan cerita yang berdasarkan kenyataan.
 Teks cerita sejarah adalah sebuah teks yang menjelaskan dan menceritakan tentang
fakta dan kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang terjadinya sesuatu yang
mempunyai nilai sejarah.

 Contok teks sejarah fiksi : novel, cerpen, legenda, roman


 Contoh teks sejarah non fiksi adalah:
 cerita perjalanan: berisi cerita sejarah yang menceritakan sebuah perjalanan.
 catatan sejarah : Kejadian atau peristiwa masa lalu yang memiliki nilai historis
tersendiri.
 Biografi : kisah tentang hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Contohnya
: Buku berjudul Jokowi, Sprit Bantaran Kali Anyar; Soekarno, Bapak
Bangsa; dan Chairul Tanjung, Si Anak Singkong. Biasanya tokoh akan dituliskan/
diceritakan dengan penulisan namanya atau “Dia”.
 Autobiografi : kisah tentang hidup seseorang yang diceritakan oleh dirinya sendiri.
Contohnya : Daftar Riwayat Hidup. Biasanya tokoh akan menuliskan dirinya
dengan kata “Aku” atau “Saya” .

Unsur Intrinsik Cerita


Unsur Intrinsik (unsur yang membangun cerita dari dalam)
a. Tokoh adalah pemeran atau pelaku dalam suatu cerita. Tokoh dibagi menjadi tiga jenis:
1. Protagonis : tokoh yang mendukung cerita/ tokoh baik.
2. Antagonis : tokoh yang menentang cerita/ tokoh jahat.
3. Tritagonis : tokoh pembantu/ tokoh penengah.
b. Tema adalah ide pokok yang mendasari cerita, contoh tema adalah lingkungan, kasih
sayang, kemanusiaan, dan lain sebagainya.
c. Latar adalah segala keterangan mengenai, tempat, waktu, dan suasana dalam cerita.
Latar dibagi menjadi 3 yaitu :
 Latar tempat adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang tempat terjadinya
peristiwa dalam cerita. Contoh : di sekolah, di gunung, di Prambanan, dll.
 Latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam suatu cerita. Contoh : pagi,
siang, sore, malam, jam 07.00, dll.
 Latar suasana adalah penjelasan mengenai suasana pada saat peristiwa terjadi.
Contoh : menyedihkan, menyenangkan, mengerikan, menegangkan, dll.
d. Amanat adalah pesan yang disampaikan oleh pengarang cerita kepada pembacanya
melalui jalan ceritanya.
e. Alur adalah jalan cerita.
Secara umum alur terbagi dalam beberapa bagian:
 pengenalan situasi cerita (memperkenalkan tokoh)
 pengungkapan peristiwa (menyajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai
masalah)
 adanya konflik (hubungan dari berbagai situasi/ sebab-akibat)
 puncak konflik (inti permasalahan)
 penyelesaian masalah

Alur dibagi menjadi tiga :


1. Alur maju : jalan cerita dari awal sampai akhir.
2. Alur mundur : jalan cerita dari akhir sampai ke awal.
3. Alur campuran : perpaduan antara alur maju dan mundur.

f. Sudut Pandang adalah pemosisian si pengarang Ketika mengisahkan cerita.


Sudut pandang juga di klasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Sudut pandang orang pertama, Cirinya penulisan ceritanya menggunakan kata
“Aku”.
2) Sudut pandang orang kedua, cirinya dalam penulisan ceritanya menggunakan kata
“Kamu” atau “Anda”.
3) Sudut pandang orang ketiga, cirinya pada ceritanya menggunakan kata ganti orang
ketiga seperti, “Mereka” atau “Dia”.

Wawancara
- Wawancara merupakan tanya jawab dengan seseorang untuk meminta keterangan
tentang sesuatu yang hendak diketahui.
- Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara:
1. Menentukan tujuan;
2. Membuat janji untuk pelaksanaan wawancara;
3. Menyusun pertanyaan berdasarkan informasi yang ingin diperoleh (5W+1H);
4. Menyiapkan alat-alat untuk keperluan wawancara;
5. Melakukan wawancara;
6. Mengembangkan informasi menjadi sebuah laporan wawancara.
- Laporan wawancara disusun dengan kalimat yang ringkas dan jelas.
- Berikut ini contoh laporan wawancara:

Laporan Wawancara
Nama narasumber : Mulyadi
Pekerjaan narasumber : Tukang kebun sekolah
Tujuan wawancara : Mengetahui kehidupan pekerjaan tukang kebun
Waktu dan tempat : Senin, 30 Maret 2015
di halaman sekolah pukul 12.30-selesai
Jawaban dari narasumber:
1. Bapak sudah mulai bekerja pada awal bulan Agustus 2005.
2. Bapak bekerja mulai pukul lima pagi, menyapu halaman sekolah hingga selesai. Selain
itu merapikan dan menyiram tanaman.
3. Bapak tinggal di belakang halaman sekolah.
4. Sebagai tukang kebun, pekerjaan ini sangat melelahkan karena halaman sekolah sangat
luas. Akan tetapi, bapak sangat menikmati pekerjaan ini.

Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses “mengapa”dan “bagaimana” kejadian-
kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi.
Suatu kejadian baik itu kejadian alam maupun kejadian sosial yang terjadi di sekitar kita,
selalu memiliki hubungan sebab akibat dan proses. Fungsi fakta dalam teks eksplanasi yakni
untuk menguatkan kebenaran dan hubungan sebab akibat yang dipaparkan dalam tulisan.

Ciri-ciri Teks Eksplanasi


1. Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual)
2. Hal yang dibahas yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan
dengan ilmu pengetahuan
3. Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap
hal yang dibahas
Teks eksplanasi fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami,
banjir, gempa bumi, hujan, dan lainnya.

Contoh teks eksplanasi fenomena sosial

Jejak Digital
Jejak digital memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sosial. Apa yang diunggah pada
media sosial sewaktu-waktu bisa menjadi bumerang bila tidak disikapi dengan bijak.
Perkembangan dunia digital pun semakin memberikan peluang lebar pencurian dan penjualan
data pribadi.
Alhasil ruang privasi menjadi semakin sempit. Salah bertindak di media sosial, bisa
membawa pengaruh besar. Pada tingkatan yang paling parah, masyarakat dapat terjerat UU
ITE. Oleh karena itu, bijak bermedia sosial menjadi hal wajib di era digital. Setiap lapisan
masyarakat perlu mendapat sosialisasi mengenai keamanan berinternet dan menjaga data
pribadi.

Contoh Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam Gempa Bumi


Gempa bumi merupakan getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran atau
pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar permukaan bumi.
Peristiwa alam ini sering terjadi di daerah yang berada dekat gunung berapi atau gunung yang
masih aktif dan di daerah yang dikelilingi lautan yang sangat luas.
Gempa bumi terjadi karena pergesaran atau gerakan lapisan dasar bumi dan letusan gunung
berapi yang sangat dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang
sangat besar bagi lingkungan sekitarnya.
Getaran gempa bumi yang sangat besar dan merambat ke segala arah sehingga dapat
meratakan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya,
gempa bumi dapat digolongkkan menjadi dua jenis, yaitu gempa vulkanik dan gempa
tektonik.
Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi lunak sehinggal mengalami
pergeseran atau pergerakan. Teori “Tektonik Plate” menjelaskan bahwa bumi kita ini terdiri
dari beberapa lapisan buatan.
Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung dilapisan, seperti halnya
salju. Lapisan ini bergerak sangat lambat sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu sama
lain.
Itulah yang menyebabkan mengapa gempa bumi dapat terjadi. Sementara itu, gempa bumi
vulkanik terjadi dikarenakan adanya letusan gunung berapi yang sangat besar. Gempa
vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.
Gempa dapat terjadi kapan saja tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi
gempa cenderung terjadi ditempat-tempat tertentu saja, seperti pada perbatasan plat Pacifik.
Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyak terdapat gunung berapi.

Anda mungkin juga menyukai