Anda di halaman 1dari 24

Paragraf

Oleh: Rangga Agnibaya, S.Hum., M.A., M.Pd


 Alinea atau paragraf adalah satuan bentuk
bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat.
 Paragraf idealnya terdiri dari minimal tiga

kalimat.
 Dalam sebuah paragraf harus diperhatikan

adanya unsur kesatuan dan kepaduan.


a. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam
paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan
tunggal).
b. Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam
paragraf itu kompak, saling berkaitan
mendukung gagasan tunggal paragraf.
 Contoh:
Sampah yang setiap hari kita buang
sebenarnya dapat kita sederhanakan menjadi
dua macam, yaitu sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik adalah sampah
yang mudah membusuk, seperti sisa makanan
dan daun-daunan yang biasanya basah.
Sampah anorganik adalah sampah yang sulit
atau yang tidak bisa membusuk, umpanya
plastik, kaca, logam, kain, dan karet.
Struktur Paragraf
 Kalimat yang membangun paragraf umumnya
dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu
(1) Kalimat topik/ kalimat pokok yang berisi
ide pokok atau ide utama paragraf; (2)
Kalimat penjelas/ pendukung yang berfungsi
menjelaskan atau mendukung ide utama
paragraf.

 Ciri Kalimat topik:


1. Mengandung permasalahan yang potensial
untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut;
2. Merupakan kalimat lengkap yang dapat
berdiri sendiri;
3. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus
dihubungkan dengan kalimat lain;
4. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung
dan frasa transisi.
 Ciri kalimat penjelas
1. Sering merupakan kalimat yang tidak dapat
berdiri sendiri (dari segi arti);
2. Arti kalimat ini kadang-kadang baru jelas
setelah dihubungkan dengan kalimat lain
dalam satu paragraf;
3. Pembentuknya sering memerlukan bantuan
kata sampung dan frasa transisi.
4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh,
dan data tambahan lain yang bersifat kalimat
topik.
Kesatuan Paragraf
 Sebuah paragraf dikatakan mempunyai kesatuan
jika seluruh kalimat dalam paragraf hanya
membicarakan satu ide pokok.
 Contoh paragraf yg mempunyai lebih dari satu ide

pokok:
Pekerjaan saya sehari-hari adalah guru bahasa
Indonesia. Sebelum menjadi guru, saya mempelajari
bahasa Indonesia dengan sungguh-sungguh.
Pekerjaan sehari-hari Clinton adalah presiden
Amerika. Melalui perjuangannya, Clinton berhasil
menjadi presiden Amerika. Clinton termasuk
presiden Amerika yang populer. Amerika adalah
negara kaya. Di Amerika perkembangan ilmu penge-
tahuan maju pesat. Semua bahasa yang besar
dipelajari untuk kepentingan politik Amerika,
termasuk bahasa Indonesia. Pernah terlintas di
benak saya, suatu hari nanti mungkin saya akan
menjadi guru bahasa Indonesia di Amerika.
- Ada tiga ide pokok yang potensial untuk
dikembangkan. (1) saya sebagai guru bahasa
Indonesia, (2) Clinton sebagai presiden
Amerika, (3) Amerika adalah negara kaya.
 Perbaikan paragraf menjadi tiga paragraf dengan tiga
ide pokok:
Pekerjaan saya sehari-hari adalah guru bahasa
Indonesia. Bahasa Indonesia tidak hanya diajarkan di
Indonesia, tetapi juga di mancanegara termasuk di
Amerika. Di Amerika semua bahasa yang besar termasuk
bahasa Indonesia dipelajari untuk kepentingan politik
Amerika. Pernah terlintas di benak saya, suatu hari nanti
mungkin saya akan menjadi guru bahasa Indonesia di
Amerika.
Pekerjaan sehari-hari Clinton adalah presiden Amerika.
Jabatan itu diperolehnya dengan perjuangan yang gigih.
Clinton termasuk Presiden Amerika yang populer.
Amerika adalah negara kaya. Di Amerika perkembangan
ilmu pengetahuan maju pesat. Di sana semua bahasa yang
besar, termasuk bahasa Indonesia dipelajari untuk
kepentingan politik Amerika.
Kepaduan Paragraf
 Koherensi atau kepaduan dapat dicapai dengan
kata ganti dan kata sambung.
 Contoh:
Salah satu presiden yang unik dan nyentrik di
dunia adalah presiden Abdurrahman Wahid alias
Gus Dur. Beliau dapat terpilih .... Presiden ke-4
Republik Indonesia ini di awal masa
jabatannya .... Kyai dari Jawa Timur ini sering
juga mengeluarkan pernyataan .... Mantan ketua
PBNU ini sering diminta untuk mundur .... Suami
dari Sinta Nuriah ini tetap pada prinsipnya ....
 Selain dengan kata ganti kepaduan dapat juga
dijalin dengan kata atau frasa penghubung.
 Kata dan frasa penghubung sebagai pengait
paragraf:
a. Akibat/ hasil: akibatnya, karena itu, maka, oleh
sebab itu, dengan demikian, jadi.
b. Pertambahan: berikutnya, demikian juga,
kemudian, selain itu, lagi pula, lalu, selanjutnya.
c. Perbandingan: dalam hal yang sama, lain halnya
dengan, sebaliknya, lebih dari itu, berbeda
dengan itu.
d. Pertentangan: akan tetapi, bagaimanapun,
meskipun begitu, namun, sebaliknya, walaupun
demikian, sedangkan.
e. Tempat: berdekatan dengan iu, di sini, di
seberang sana, tak jauh dari sana, di bawah,
persis di depan.
f. Tujuan: agar, untuk/ guna, untuk maksud itu
g. Waktu: baru-baru ini, beberapa saat
kemudian, mulai, sebelum, segera, sesudah,
sejak, ketika.
i. Singkatan: singkatnya, ringkasnya, akhirnya,
sebagai simpulan, pendek kata.
 Contoh hubungan akibat/ hasil:
Tenaga kerja di pulau Jawa, Bali, Madura, dan
Lombok kelebihan, sedangkan di pulau-pulau
lain kekurangan. Oleh sebab itu, tenaga kerja
dari keempat pulau tersebut dipindahkan ....
Dengan demikian, akan terjadi pemerataan ....

Contoh hubungan pertambahan:


Deterjen tidak cocok dipakai untuk mencuci
bahan yang halus seperti sutra. Selain itu,
deterjen dapat juga dipakai untuk mencuci
perabot dapur. Lagi pula, perabotan yang dicuci
dengan bubuk deterjen ini warnanya tidak pudar.
 Contoh hubungan pertentangan:
Manusia diizinkan Tuhan untuk memanfaatkan
semua isi alam ini termasuk memakan daging
binatang. Namun, manusia tidak diizinkan menyiksa,
menyakiti, atau menyia-nyiakan binatang. Sebaliknya,
siapa yang menolong binatang akan mendapat pahala.

Contoh hubungan tujuan:


Sidang Istimewa MPR akan digelar dan pasti
memerlukan pengamanan. Untuk maksud itu,
pimpinan MPR telah mengirim surat untuk bantuan
pengamanan. Untuk mengamankan SI MPR ini Polri
akan dibantu oleh TNI mengingat jumlah Polri yang
terbatas. Agar terjalin koordinasi yang baik ....
Paragraf Pembuka
 Dapat difungsikan sebagai:
1. Menghantar pokok pembicaraan;
2. Menarik minat dan perhatian pembaca;
3. Menyiapkan atau menata pikiran pembaca
untuk mengetahui isi seluruh karangan.
 Contoh:
Siapa yang tidak mengenal kota Yogyakarta.
Kota gudeg ini memiliki sejumlah tempat wisata
yang sudah dianggap iconic oleh wisatawan.
Tempat tempat tersebut antara lain Candi
Prambanan, Pantai Parangtritis, dan Mallioboro.
Kota yang dipimpin oleh Sultan Hamengku
Buwono X ini kini mempunyai sejumlah tempat
wisata baru yang patut dikunjungi. Tempat-
tempat wisata tersebut beberapa diantaranya
dapat dijumpai di pusat kota Yogyakarta.
Paragraf Pengembang
 Dapat difungsikan sebagai:
1. Mengemukakan inti persoalan;
2. Memberi ilustrasi atau contoh;
3. Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada
paragraf berikutnya;
4. Meringkas paragraf sebelumnya;
5. Mempersiapkan dasar atau landasan bagi
simpulan.
 Contoh:
Semangat belajar Alina menurun menjelang
ujian kenaikan kelas. Hal ini bisa dilihat dari
seringnya dia terlambat masuk ke kelas, serta
dalam mengumpulkan tugas. Selain itu, Alina
sering sekali terlihat tidak fokus saat belajar di
dalam kelas. Kondisi yang dialami Alina
tersebut berbeda  dengan apa yang dialami
Alisya saat ini. Semangat belajarnya justru
semakin tinggi, dan dia pun semakin rajin dan
fokus dalam belajar.
Paragraf Penutup
 Dapat difungsikan sebagai:
1. Sebagai bagian penutup;
2. Isi paragraf berisi simpulan sementara atau
simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh
uraian;
3. Sebagai bagian yang paling akhir dibaca,
hendaknya paragraf ini dapat menimbulkan
kesan yang mendalam bagi pembacanya.
 Contoh:
Dari pemaparan di atas, kita bisa simpulkan
bahwa sampah elektronik adalah sampah yang
sulit diurai layaknya sampah plastik. Salah satu
alternatif mengelola sampah ini adalah di daur
ulang menjadi barang yang berguna. Hal ini
perlu dilakukan karena sampah ini tidak bisa
dibuang ke tempat sampah. Jika dibuang ke
tempat sampah, maka pencemaran lingkungan
pun pasti akan terjadi.
Paragraf Deduktif
 Kalimat pokok ada di awal paragraf.
 Contoh:

Chairil Anwar merupakan salah satu penyair


ternama di tanah air. Penyair kelahiran Medan
ini juga merupakan bagian dari sastrawan
angkatan ’45 yang terkenal selain Asrul Sani
dan Rivai Apin. Puisi-puisi Chairil begitu dikenal
dan dicintai masyarakat Indonesia. Salah
satunya adalah puisi berjudul Aku.
Paragraf Induktif
 Kalimat pokok ada di akhir paragraf.
 Contoh:

Menjaga kebersihan di sekolah bukan hanya


dilakukan petugas kebersihan sekolah saja.
Menjaga kebersihan juga harus dilakukan para
siswa. Bapak/Ibu Guru juga bertanggung jawab
untuk menjaga kebersihan sekolah. Karyawan
sekolah, mulai Tata Usaha, kantin, koperasi,
satpam, dan sebagainya juga harus sigap menjaga
kebersihan sekolah. Semua warga sekolah wajib 
menjaga kebersihan sekolah.
Paragraf Deskriptif
 Paragraf yang melukiskan atau menggambarkan
sesuatu dengan bahasa
 Contoh:

Kamarku mempunyai ukuran 2,5 m² x 3,5 m²


dengan warna hijau tosca sebagai warna latarnya.
Kamar ini dijejali oleh beberapa perabot kamar,
seperti kasur, meja belajar, dan lemari baju.
Benda-benda lain pun turut menjejali ruang
tempat aku tidur tersebut, seperti gitar, tempat
cucian baju,komputer, serta rak berisi buku dan
CD.
Paragraf Eksposisi
 Paragraf yang isinya memaparkan sesuatu fakta atau
kejadian tertentu.
 Contoh:

Kewirausahaan atau wirausaha adalah kemandirian dalam


upaya pemenuhan kebutuhan akan hajat hidup secara
mandiri. Wirausaha lebih menekankan pada bagaimana
menghadapi risiko atau ketidakpastian. Dewasa ini
kesadaran masyarakat untuk mulai berwirausaha mulai
tumbuh dan geliatnya semakin terlihat. Hal tersebut dapat
dilihat dari persentasi jumlah karyawan yang mengundurkan
diri demi menjalani hidup sebagai wirausahawan, sebagian
besar lulusan perguruan tinggi yang memilih untuk
berwirausaha dari pada menjadi karyawan, mulai
mengalirnya dana bantuan untuk usaha kecil dan menengah,
dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai