Nim : 401190049
Kelas : Ekonomi Syariah B
TUGAS FIQH MUAMALAH KONTEMPORER
PETA KONSEP
REASURANSI
REASURANSI FAKULTATIF
MEKANISME
REASURANSI
OPERASIONAL
1. Transparency (keterbukaan)
2. Akuntabilitas
PRINSIP TATA
KELOLA 3. Pertanggung jawaban
4. kemandirian
Sumber: www.ojk.co.id
DASAR HUKUM UNDANG-UNDANG REASURANSI
Upaya untuk menciptakan industri perasuransian yang lebih sehat, dapat diandalkan,
amanah, dan kompetitif secara umum dilakukan, baik dengan penetapan ketentuan baru maupun
dengan penyempurnaan ketentuan yang telah ada. Upaya tersebut diwujudkan antara lain dalam
bentuk:
A. Penetapan landasan hukum bagi penyelenggaraan Usaha Asuransi Syariah dan Usaha
Reasuransi Syariah;
B. Penetapan status badan hukum bagi Perusahaan Asuransi berbentuk usaha bersama yang
telah ada pada saat Undang-Undang ini diundangkan;
C. Penyempurnaan pengaturan mengenai kepemilikan perusahaan perasuransian yang
mendukung kepentingan nasional;
D. Pemberian amanat lebih besar kepada Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Asuransi
Syariah untuk mengelola kerja sama dengan pihak lain dalam rangka pemasaran layanan
jasa asuransi dan asuransi syariah, termasuk kerja sama keagenan; dan
E. Penyempurnaan ketentuan mengenai kewajiban untuk menjaga tata kelola perusahaan
yang baik, kesehatan keuangan, dan perilaku usaha yang sehat.
Sejarah reasuransi tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan asuransi, karena
reasuransi lahir dari kepentingan asuransi, yaitu untuk menasuransikan kembali asuransi yang
telah diterimanya.1 Dalam kaidah fiqih disebutkan bahwa pada dasarnya, semua bentuk
muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.2 Dikalangan umat islam
ada anggapan bahwa asuransi atau reasuransi itu merupakan tindakan yang tidak islami dan yang
melakukannya sama halnya dengan mengingkari rahmat allah. 3 Salah satu ulama yang
mengharamkannya adalah Sayyid Sabid,, abd Allah al-Qalqi (mufti Yordania) beliau
berpendapat bahwa perasuransian merupakan tindakan perjudian dan hidup dan mati seseorang
tidak boleh dijadikan sebagai objek bisnis.4 Dewan Yurisprudensi Islam Liga Dunia Muslim,
Mekkah, Saudi Arabia, menganggap bahwa semua transaksi perasuransian modern termasuk
asuransi jiwa dan niaga adalah bertentangan dengan ajaran islam, akan tetapi Dewan menyetujui
adanya “Asuransi Koperatif”.5
Prinsip yang digunakan asuransi syariah adalah berasaskan konsep "takaful" yang
merupakan perpaduan tanggung jawab dan persaudaraan. Perpaduan tanggung jawab adalah
salah satu bentuk dari sikap saling tolong menolong (ta‟awun) yang menjadi doktrin ajaran
Islam juga bisa diartikan sebagai bentuk saling berbuat kejujuran, keadilan, dan saling
menjamin.6 Muhammad Mas’hum Billah juga mengajukan sebuah konsep yang diberi nama
Takaful, yaitu sebuah konsep asuransi Syariah yang didalamnya dilakukan kerja sama dengan
para peserta takaful (pemegang polis asuransi) atas prinsip al-Mudharabah.7 Ada juga yang
berpendapat cikal-bakal konsep asuransi syariah menurut sebagian ulama adalah ad-diyah `alā
al-`āqilah. Al-`āqilah adalah kebiasaan suku Arab jauh sebelum Islam datang. Jika salah seorang
anggota suku terbunuh oleh anggota suku lain pewaris korban akan dibayar uang darah (al-
diyah) sebagai kompensasi oleh saudara terdekat dari pembunuh.8 Dalam jurnalnya Siti
Hardyanti asuransi Syariah menggunakan akad takaful, tabarru’, dan ijarah dengan sistem
sharing of risk (saling menanggung antara satu peserta dengan peserta.9 Ulama atau cendikiawan
muslim yang membolehkan asuransi dan reasuransi diantaranya, Abdul Wahab Khallaf,
1
Eko Adhitama, “Metode Reasuransi Quota Share Treaty Ditinjau dari Hukum Perjanjian”, Jurnal Hukum dan
Pembangunan tahun ke-39, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, No.2 (2009): 175.
2
Hidayatulloh, “Asuransi Syariah dan Gagasan Amandemen Undang-Undang Nomor 02 Tahun 1992 Tentang
Perasuransian”, FIAT Justisia: Jurnal Ilmu Hukum, Volume 8 Nomor 02 (2014): 312.
3
Mukhsinun, Utihatli, “Dasar Hukum dan Prinsip Asuransi Syariah di Indonesia”, Labatila: Jurnal Ilmu Ekonomi
Islam, Kebumen: Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen, Volume 2 Nomor 1 (2018): 56.
4
Muh. Fudhail Rahman,” Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam”, Al- ‘Adalah: Jurnal Syariah dan Hukum Islam,
Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Volume 10 Nomor 1 (2011): 30.
5
Abdurrauf, “Asuransi dalam Pandangan Ulama Fikih Kontenpore”r, Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonmi Syariah,
Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, Volume 11 Nomor 02 (2010): 145.
6
Muhammad Fadhil Junery, “Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam”, Jurnal Iqtishaduna: Ekonomi Kita, Riau:
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Bengkalis: 129.
7
Andri Soemitra, Asuransi Syariah, Medan: Wal Ashri Publishing, 21.
8
Uswatun Hasanah, “Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam”, Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum,
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Volume 47 Nomor 1 (2013): 242.
9
Nanda Hardyanti, “Otentisitas Penerapan Asuransi Syariah di Indonesia”, Yogyakarta: Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga: 20.
Musthofa Ahmad Zarqa, Muhammad Yusuf Musa, Abdur Rahman Isya, Masyfuq Zuhdi, dan
Bahjat Ahmad Hilmi.10
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrauf. “Asuransi dalam Pandangan Ulama Fikih Kontenporer”. Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu
Ekonmi Syariah, Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, Volume 11 Nomor 02
(2010): 145.
Adhitama, Eko. “Metode Reasuransi Quota Share Treaty Ditinjau dari Hukum Perjanjian”.
Jurnal Hukum dan Pembangunan tahun ke-39, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, No.2 (2009): 175.
Avarik, Havis. “Asuransi dalam Perspektif Islam”. Nurani: Jurnal Kajian Syari’ah dan
Masyarakat, Palembang: Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah Indo Global
Mandiri. Volume 16 Nomor 2 (2016): 31.
Hasanah, Uswatun. “Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam”. Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syariah
dan Hukum, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Volume 47 Nomor 1 (2013):
242.
Junaery, Muhammad Fadhil. “Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam”. Jurnal Iqtishaduna:
Ekonomi Kita, Riau: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Bengkalis: 129.
Mukhsinun, Utihatli. “Dasar Hukum dan Prinsip Asuransi Syariah di Indonesia”. Labatila:
Jurnal Ilmu Ekonomi Islam, Kebumen: Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen,
Volume 2 Nomor 1 (2018): 56.
Rahman, Muh. Fudhail. “Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam”. Al- ‘Adalah: Jurnal Syariah
dan Hukum Islam, Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Volume
10 Nomor 1 (2011): 30.
10
Havis Avarik, “Asuransi dalam Perspektif Islam”, Nurani: Jurnal Kajian Syari’ah dan Masyarakat, Palembang:
Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah Indo Global Mandiri, Volume 16 Nomor 2 (2016): 31.