MODUL PERKULIAHAN
Lembaga
Keuangan
Syariah
Operasional Asuransi Syariah
Abstract Kompetensi
Operasional Asuransi Syariah Mahasiswa Mampu menjelaskan,
Ketepatan dalam memahami serta
menjelaskan ruang lingkup
perasuransian: definisi, aspek regulasi,
ruang lingkup, polis, premi, klaim, dan
fatwa terkait usaha perasuransian.
ASURANSI SYARIAH
06
Ekonomi Dan Bisnis Akuntansi F032100005 Dr. Siti Choiriah,SE.,MM
Pengertian Asuransi
Istilah asuransi dalam perkembangan di Indonesia berasal dari Belanda
assurantie yang kemudian menjadi “asuransi” dalam bahasa Indonesia. Namun
istilah assurantie itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu assecucare
yang berarti “meyakinkan orang”. Insurance mengandung arti menanggung segala
sesuatu yang mungkin terjadi sedangkan assurance berarti menanggung sesuatu
yang pasti terjadi. Istilah assurance selanjutnya dikaitkan dengan pertanggungan
yang berkaitan dengan masalah jiwa seseorang.
Asuransi atau pertanggungan menurut Undang – undang No.2 tahun 1992
tentang Usaha Perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.
Pada prinsipnya, pada asuransi syariah kelima prinsip asuransi konvensional di atas
bisa diterima dan diberlakukan juga pada asuransi syariah namun dalam asuransi
syariah ditambah dengan prinsip – prinsip berikut ini :
1. Prinsip ikhtiar dan berserah diri.
2. Prinsip saling membantu dan bekerja sama.
3. Prinsip saling melindungi dari berbagai macam kesulitan dan tidak
membiarkan uang menganggur dan tidak berputar dalam transaksi yang bermanfaat
bagi masyarakat umum.
4. Akad yang digunakan adalah akad yang sesuai dengan prinsip syariah. Akad
tersebut harus memenuhi ketentuan :
a). Hak dan kewajiban peserta dan perusahaan
2023 Lembaga Keuangan Syariah
7 Dr. Siti Choiriah, SE.,MM
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
b). Cara dan waktu pembayaran premi
c). Jenis akad (tijarah atau tabarru’)
5. Investasi atas dana yang terkumpul harus dilakukan sesuai dengan ketentuan
syariah.
6. Klaim
Klaim adalah hak peserta asuransi yang wajib diberikan oleh perusahaan
asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad. Ketentuan klaim dalam
asuransi syariah:
1. Klaim dibayarkan berdasarkan akad yang disepakati pada awal perjanjian
2. Klaim dapat bereda dalam jumlah, sesuai dengan premi yang dibayarkan.
2023 Lembaga Keuangan Syariah
13 Dr. Siti Choiriah, SE.,MM
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. Klaim atas akad tijarah sepenuhnya merupakan hak peserta, dan merupakan
kewajiban perusahaan untuk memenuhinya.
4. Klaim atas akad tabarru’ merupakan hak peserta dan merupakan kewajiban
perusahaan, sebatas yang disepakati dalam akad.
Umumnya ada 4 langkah proses pengajuan pembayaran klaim : pemberitahuan
kerugian, penyelidikan kerugian, bukti kerugian, dan pembayaran atau
penolakan klaim.
7. Penutupan Asuransi
Penutupan asuransi adalah berakhirnya perjanjian asuransi. Penyebab
berakhirnya perjanjian asuransi bisa disebabkan oleh 2 hal, yaitu:
1. Perjanjian berakhir secara wajar karena masa berlakunya sudah berakhir
sebagaimana perjanjian semula.
2. Perjanjian berakhir secara tidak wajar karena dibatalkan oleh salah satu pihak
walau masa berlaku perjanjian belum berakhir.
Masing-masing penutupan asuransi ini memiliki konsekuensi, sesuai dengan
klausul akad di awal yang sama-sama disepakati oleh para pihak.
Daftar Pustaka