Anda di halaman 1dari 7

NAMA : GUNAWAN

NIM : 043811992
TUGAS : TUGAS 3
MATA KULIAH : BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

TUGAS TUTORIAL KE-3


PROGRAM STUDI AKUNTANSI

No Tugas Tutorial Skor Maksimal Sumber Tugas Tutorial


1 Jelaskan ruang lingkup dan kelompok usaha 25 Modul 7 Tentang Asuransi
perasuransian?
2 Sebutkan dan jelaskan syarat apa saja yang 25 Modul 7 Tentang Dana
harus dimiliki oleh Perusahaan Asuransi Pensiun
Jiwa dan Bank Umum agar dapat
menyelenggarakan dana pensiun ?
3 Sebutkan dan jelaskan fasilitas yang 25 Modul 6 Anjak Piutang
ditawarkan oleh perusahaan anjak piutang
berdasarkan pemberitahuan,
penanggungan risiko, pelayanan
pembayaran pada klien, dan berdasarkan
lingkup operasi ?
4 Seiring dengan perkembangan model 25 Modul 6 Plastic Card
transaksi, pembiayaan konsumen bisa
dilayani dengan berbagai kartu yang
dikenal dengan kartu plastik (plastic card).
Bagaimana sejarah kartu plastik tersebut di
Indonesia ?
* coret yang tidak sesuai
1. Jelaskan ruang lingkup dan kelompok usaha perasuransian?
Jawab :
Ruang lingkup perasuransian diantaranya :
1. Asuransi
 Perusahaan Asuransi Umum
Perusahaan asuransi umum hanya dapat menyelenggarakan:
 Usaha asuransi umum; adalah usaha jasa pertanggungan risiko yang memberikan penggantian
kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul,
kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwayang tidak pasti.
Usaha asuransi umum termasuk lini usaha asuransi kesehatan dan lini asuransi kecelakaan
diri.
 Usaha reasuransi; adalah usaha jasa pertanggungan ulang terhadap resiko yang dihadapi oleh
perusahaan asuransi, perusahaan penjaminan, atau perusahaan reasuransi lainnya. Usaha
reasuransi lingkupnya adalah pertanggungan risiko atas perusahaan asuransi umum lain

 Perusahaan Asuransi Jiwa


Perusahaan asuransi jiwa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha asuransi jiwa. 
 Usaha asuransi jiwa berdasarkan Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014
tentang Perasuransian adalah usaha yang menyelenggarakan jasa penanggulangan risiko yang
memberikan pembayaran kepada pemegang polis, tertanggung, atau pihak lain yang berhak
dalam hal tertanggung meninggal dunia atau tetap hidu, atau pembayaran lain kepada
pemegang polis, tertanggung, atau pihak lain yang berhak pada waktu tertentu yang diatur
dalam perjanjian, yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didsarkan pada hasil pengelolaan
dana.
 Perusahaan asuransi jiwa hanya dapat menyelenggarakan usaha asuransi jiwa termasuk lini
usaha anuitas, lini usaha asuransi kesehatan, dan lini usaha asuransi kecelakaan diri.

 Perusahaan Reasuransi
Perusahaan reasuransi adalah perusahaan yang melaksanakan usaha reasuransi yang merupakan
usaha jasa pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan penjamin.
Perusahaan reasuransi hanya dapat menyelenggarakan usaha reasuransi.

2. Asuransi Syariah
 Perusahaan Asuransi Umum Syariah
Perusahaan asuransi umum syariah hanya dapat menyelenggarakan:
 Usaha asuransi umum syariah; yaitu usaha pengelolaan risiko berdasarkan prinsip syariah
guna saling menolong dan melindungi  dengan memberikan penggantian kepada peserta atau
pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita peserta atau pemegang
polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti.
 Usaha reasuransi syariah; yaitu usaha pengelolaan risiko berdasarkan prinsip syariah atas
risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi syariah, perusahaan penjamin syariah, atau
perusahaan reasuransi syariah lainnya. Usaha reasuransi syariah untuk risiko perusahaan
asuransi umum syariah lain.

 Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah


Perusahaan asuransi jiwa syariah merupakan perushaan yang bergerak pada bidang usaha
asuransi jiwa syariah. Usaha asuransi jiwa syariah berdasarkan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian adalah usaha pengelolaan risiko berdasarkan
prinsip syariah guna saling menolong dan melindungi dengan memberikan pembayaran yang
didasarkan  pada meninggal atau hidupnya peserta, atau pembayaran lain kepada peserta atau
pihak lain yang berhak pada waktu tertentu yang diatur dalam perjanjian, yang besarnya telah
ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana. Perusahaan asuransi jiwa syariah
hanya dapat menyelenggarakan usaha asuransi jiwa syariah termasuk lini usaha anuitas
berdasarkan prinsip syariah, lini usaha asuransi kesehatan berdasarkan prinsip syariah, dan lini
usaha asuransi kecelakaan diri berdasarkan prinsip syariah.

 Perusahaan Reasuransi Syariah


Perusahaan reasuransi syariah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha reasuransi
syariah. Usaha reasuransi syariah berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2014 tentang Perasuransian adalah usaha pengelolaan risiko berdasarkan prinsip syariah
atas risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi syariah, perusahaan penjamin syariah, atau
perusahaan reasuransi syariah lainnya. Usaha reasuransi syariah untuk risiko perusahaan
asuransi umum syariah lain.

3. Jenis Perusahaan Arusansi Lainnya


 Perusahaan Pialang Asuransi
Perusahaan pialang asuransi merupakan perusahaan yang bidang usahanya adalah jasa
konsultansi dan/atau keperantaraan dalam penutupan asuransi atau asuransi syariah serta
penanganan penyelesaian klaimnya dengan bertindak untuk dan atas nama pemegang polis,
tertanggung, atau peserta. Perusahaan pialang asuransi hanya dapat menyelenggarakan usaha
pialang asuransi, dimana pialang asuransi menurut Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2014 tentang Perasuransian adalah usaha jasa konsultasi dan/atau keperantaraan dalam
penutupan asuransi atau asuransi syariah serta penanganan penyelesaian klaimnya dengan
bertindak untuk dan atas nama pemegang polis, tertanggung, atau peserta.

 Perusahaan Pialang Reasuransi


Perusahaan pialang reasuransi adalah perusahaan yang bidang usahanya adalah jasa konsultansi
dan/atau keperantaraan dalam penempatan reasuransi atau penempatan reasuransi syariah serta
penanganan penyelesaian klaimnya dengan bertindak untuk dan atas nama perusahaan asuransi,
perusahaan asuransi syariah, perusahaan penjaminan, perusahaan penjaminan syariah,
perusahaan reasuransi, atau perusahaan reasuransi syariah yang melakukan penempatan
reasuransi atau reasuransi syariah.
 Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi
Perusahaan penilai kerugian asuransi adalah perusahaan yang bidang usahanya adalah jasa
penilaian klaim dan/atau jasa konsultansi atas objek asuransi. Perusahaan penilai kerugian
asuransi hanya dapat menyelenggarakan usaha penilai kerugian asuransi, hal ini berdasarkan
pengertian usaha penilai kerugian asuransi berdasarkan Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor
40 Tahun 2014 tentang Perasuransian yang menyebutkan bahwa usaha penilai kerugian asuransi
adalah usaha jasa penilaian klaim dan/atau jasa konsultasi atas objek asuransi. Ruang lingkup
usaha asuransi umum dan asuransi jiwa serta usaha asuransi umum syariah dan usaha asuransi
jiwa syariah dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yangmana perluasan tersebut
dapat berupa penambahan manfaat yang besarnya didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

Kelompok Usaha perasuransian diantaranya :


Sebelumnya sesuai dengan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian
dijelaskan bahwa :
Jenis usaha perasuransian meliputi:
a. Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian,
kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa
yang tidak pasti;
b. Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan
hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
c. Usaha reasuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan
Jika dikelompokan berdasarkan kelompok usaha yang sudah berjalan diindonesia diantaranya

 Asuransi jiwa
 Term life. Asuransi jiwa ini akan memberi perlindungan dalam jangka waktu 1,5 atau 10 tahun.
Walaupun nilai pertanggungan produk asuransi jiwa ini jauh lebih besar, uang premi akan hangus
di akhir periode.
 Whole life. Perlindungan asuransi jiwa ini seumur hidup, tetapi preminya lebih mahal. Jika
pemegang polis tidak meninggal selama masa kontrak, maka uang pertanggungan dapat di klaim
namun jumlahnya tidak sebesar produk asuransi jiwa term life.
 Unit link.Unit link merupakan asuransi yang tergolong jenis asuransi nontradisional. Pengertian
dari unit link adalah produk asuransi yang mengombinasikan asuransi dan produk investasi. Jadi,
ibaratnya dana nasabah dipecah dan dimasukkan ke dalam dua keranjang, sebagian masuk
keranjang premi asuransi untuk perlindungan dan sebagian lagi disetorkan oleh perusahaan
asuransi ke manajer investasi agar dikelola sebagai investasi. Keputusan penempatan investasi
sepenuhnya ada di tangan nasabah.

 Asuransi kesehatan
Asuransi kesehatan merupakan produk asuransi yang menangani masalah kesehatan tertanggung
karena suatu penyakit serta menanggung biaya proses perawatan. Umumnya, penyebab sakit
tertanggung yang biayanya dapat ditanggung oleh perusahaan asuransi adalah cedera, cacat, sakit,
penyakit kritis, hingga kematian karena kecelakaan.
 Asuransi pendidikan
Tiap orang tua pastinya tak mau pendidikan anaknya putus ditengah jalan. Apalagi saat ini biaya
pendidikan pasti meningkat tiap tahunnya. Kesadaran akan hal tersebut membuat asuransi
pendidikan saat ini banyak diminati. Asuransi pendidikan pada umumnya dikombinasikan dengan
asuransi jiwa. Asuransi pendidikan bisa menjadi solusi bagi rencana para orang tua untuk
meringankan tingginya biaya pendidikan.
 Asuransi dana hari tua
Asuransi dana hari tua atau pensiun secara produk saat ini banyak yang di kombinasikan dengan
produk asuransi jiwa. Tujuan dari asuransi ini adalah untuk melindungi kecukupan finansial
seseorang ketika sudah tidak produktif lagi. Mudahnya, asuransi ini membantu kita dalam
mengumpulkan dana pensiun agar ketika masa pensiun datang, kita bisa mendapatkan jumlah
pensiun reguler. Bila terjadi kasus kematian, keluarga tertanggung dapat mengklaim uang
pertanggungan.
 Asuransi umum
Asuransi umum menawarkan kompensasi finansial atas kerugian selain kematian. Asuransi ini
mengasuransikan segalanya selain dari kehidupan manusia, seperti rumah, mobil, sepeda, kesehatan,
perjalanan dan lain-lain. Sederhananya, asuransi umum menawarkan perlindungan finansial untuk
semua aset tertanggung terhadap kehilangan, kerusakan, pencurian dan kewajiban lainnya.Asuransi
umum sendiri punya bebera jenis dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan kita sebagai nasabah,
antara lain:

 Asuransi kesehatan
 Asuransi properti
 Asuransi rumah
 Asuransi kebakaran
 Asuransi kendaraan
 Asuransi perjalanan
 Asuransi pekerja
 Asuransi sosial
2. Sebutkan dan jelaskan syarat apa saja yang harus dimiliki oleh Perusahaan Asuransi Jiwa dan Bank
Umum agar dapat menyelenggarakan dana pensiun ?
Jawab :
Sesuai dengan UU NOMOR 14 /POJK.05/2016
BAB II PENGESAHAN PENDIRIAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN Pasal 2
Bank atau Perusahaan Asuransi Jiwa yang akan mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Berbentuk badan hukum Indonesia dan berkantor pusat di Indonesia;
b. Paling singkat dalam 1 (satu) tahun terakhir sebelum mengajukan permohonan, dinyatakan sehat
oleh OJK;
c. Memiliki kesiapan untuk menyelenggarakan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

Penjelasannya :
Untuk mendapatkan pengesahan pendirian Dana Pensiun Lembaga Keuangan, Pendiri harus
mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya u.p. Kepala Departemen Pengawasan IKNB
1A, dengan menggunakan contoh formulir A sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan OJK ini dengan melampiarkan :
 Fotokopi anggaran dasar Pendiri;
 Rekomendasi tertulis dari OJK yang menunjukkan bahwa Pendiri dinyatakan sehat
 Kesiapan untuk menyelenggarakan Dana Pensiun Lembaga Keuangan, meliputi:
 Peraturan Dana Pensiun asli yang ditetapkan Pendiri, dibuat dalam rangkap 2 (dua);
 Program kerja Dana Pensiun Lembaga Keuangan;
Dibuat paling singkat disusun untuk periode jangka waktu 2 (dua) tahun, 5 (lima) tahun, dan 10
(sepuluh) tahun memuat :
o Calon peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan baik perseorangan maupun kelompok
atau pemberi kerja yang akan ikut serta dalam program pensiun, dan langkah-langkah
yang dilakukan untuk mewujudkannya;
o Proyeksi biaya yang diperlukan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan dan besarnya
imbalan jasa yang akan diterima oleh Pendiri atas penyelenggaraan Dana Pensiun
Lembaga Keuangan.
 Struktur organisasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang dilengkapi dengan uraian tugas;
 Manual sistem administrasi dan pengolahan data Dana Pensiun Lembaga Keuangan;
 Pedoman pelaksanaan penerapan prinsip mengenal nasabah bagi Dana Pensiun Lembaga
Keuangan;
 Formulir atau dokumen yang akan digunakan dalam rangka kepesertaan Dana Pensiun Lembaga
Keuangan;
 Fotokopi keputusan Pendiri mengenai penunjukan Pelaksana Tugas Pengurus.
Disertai dengan
o Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dari Pelaksana Tugas Pengurus yang ditunjuk;
o Pernyataan tertulis dari Pelaksana Tugas Pengurus untuk mengelola Dana Pensiun
Lembaga Keuangan sesuai Peraturan Dana Pensiun dan peraturan perundangan di
bidang dana pensiun;
o Fotokopi tanda lulus ujian pengetahuan dasar di bidang dana pensiun bagi Pelaksana
Tugas Pengurus;
o Fotokopi tanda bukti kelulusan penilaian kemampuan dan kepatutan dari OJK bagi
Pelaksana Tugas Pengurus.
3. Sebutkan dan jelaskan fasilitas yang ditawarkan oleh perusahaan anjak piutang berdasarkan
pemberitahuan, penanggungan risiko, pelayanan pembayaran pada klien, dan berdasarkan lingkup
operasi ?
Jawab :
Berdasarkan pemberitahuan
a. Disclose/notiifcation
Debitur akan diberitahu dahulu bahwa piutang akan dialihkan dari perusahaan kepada perusahaan
anjak piutang sehingga didalam faktur telah dicantumkan piutang tersebut telah dipindahkan kepada
perusahaan anjak piutang.
b. Indisclosed/non-notification
Piutang dialihkan dari supplier keperusahaan anjak piutang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Berdasarkan penanggungan risiko


a. Recourse factoring
Menyebutkan bahwa klien/supplier akan menaggung risiko kredit yang diserahkan ke perusahaan
anjak piutang.
b. Without recourse factoring
Seluruh risiko ditanggung oleh perusahaan anjak piutang atas seluruh piutang yang telah dialihkan
termasuk piutang tertagih.

Berdasarkan pelayanan pembayaran pada klien


a. Advanced payment
Pengalihan piutang yang pembayarannya diberikan dimuka oleh perusahaan anjak piutang klien
sebesar 80% nilai faktur.
b. Maturity
Pengalihan piutang yang pembayarannya dilakukan oleh perusahaan anjak piutang pada saat piutang
tersebut jatuh tempo.
c. Collection
Pengalihan piutang yang pembayarannya akan dilakukan jika perusahaan anjak piutang berhasil
melakukan penagihan kepada debitur.

Berdasarkan berdasarkan lingkup operasi


a. Indonesia factoring
Kegiatan transaksi anjak piutang dengan melibatkan perusahaan anjak piutang, klien, debitur yang
berdomisi didalam negri.
b. Indonesia factoring / export factoring
Kegiatan anjak piutang untuk transaksi ekspor dan impor barang melibatkan dua perusahaan
factoring masing-masing negarasebagai exspor dan impor factor
4. Seiring dengan perkembangan model transaksi, pembiayaan konsumen bisa dilayani dengan berbagai
kartu yang dikenal dengan kartu plastik ( plastic card). Bagaimana sejarah kartu plastik tersebut di
Indonesia ?
Jawab :
Awalnya kartu plastik identik dengan kartu kredit karena produk awal dari kartu plastik adalah kartu
kredit. Pertama kali kartu kredit yang masuk ke Indonesia terjadi sekitar tahun 1980-an. Diperkenalkan
oleh Bank Duta yang pada saat itu menjalin kerjasama dengan VISA dan MasterCard International. Bank
Duta merupakan bank yang pertama kali menerbitkan dan memasarkan kartu kredit di Indonesia. Dulu
kartu kredit terbitan bank Duta khusus bagi nasabahnya sendiri dan tidak bebas bagi kalangan umum.
Target market dari bisnis kartu kredit ini hanya ditujukan kepada kalangan orang kaya, pengusaha,
pejabat, dan orang-orang kelas atas lain dan didominasi oleh bank umum dari pada perusahaan
pembiayaan lainnya.
Puncak pertumbuhan kartu kredit terjadi setelah dikeluarkan paket regulasi yang disebut Paket
Desember 1988.
Bank indonesia sebagai pihak yang mengatur mekanisme penerbitan kartu plastik oleh bank umum
sedangkan Bapepam-Lk sebagai pihak yang mengatur mekanisme penerbitan kartu plastik oleh
perusahaan pembiayaan.
Seiring perkembangan teknologi, produk dari kartu plastik berkembang dengan berbagai macam bentuk
dan tujuannya seperti ATM dll

Referensi :
EKSI4205 Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank. Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai