Anda di halaman 1dari 23

Manajemen Resiko

Asuransi
Rani dwi maharani (186410188)
Rohmat abidin (186410182)
Novita eka pujianti (186410198)
Dina nirmla hidayah (186410175)
Pengertian Asuransi
• Menurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 2014 tentang
Pertanian, dikatakan bahwa aruranni adalah perjanjian antara
dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polisi
yang menjadi dasar penerimaan premi oleh perusahaan
asuransi sebagai imbalan
Lanjutan
• Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal
246, dikatakan behwa asuran tan pertanggungan adalah suatu
perjanjian yang mana seorang penanggung mengikatkan diri
pada tertanggung dengan menerima suatu premi untuk
memberikan pergantian kepadanya suatu kerugian,
kemasakan, atau kehilaruan keuntungan yang diharapkan yang
mungkin akan dideritanya karera satu peristiwa yang tak tentu
Dalam konsep manajemen resiko pada perusahaan
asuransi terdapat dua pihak yaitu

• Penanggung
• Tertanggung
USAHA PERASURANSIAN
• Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang
Perasuransian bahwa usaha perasuransian adalah segala
usaha menyangkut jasa pertanggungan atau pengelolaan
risiko, pertanggungan ulang risiko, pemasaran dan distribusi
produk asuransi atau asuransi syariah, konsultasi dan
kaperantaraan asuransi, asaransi syarial reasuransi atau
reasurat syariah atau penilaian kerugian asuransi atau asuransi
syariah.
Usaha asuransi umum
• Yaitu merupakan usaha jasa pertanggungan risiko yang
memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang
polis karena erugian kerusakan, biaya yang timbul kehilangan
keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis
karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti.
• Perusahaan asuransi unum hanya dapat menyelenggarakan
unaba anurani umum, formasuk lini usaha rai kesehatan dan
lini usaha asuransi kecelakaan diri dan usaha reasuransi untuk
risiko perusahaan asura umum lain.
Usaha asuransi jiwa
• Usaha asuransi jiwa adalah usaha yang menyelenggarakan jasa
penanggulangan risiko yang memberikan pembayaran kepada
pemegang polis bertanggung atau pihak lain yang berhak
dalam hal tertanggung meninggal dunia atau tetap hidup atau
pembayaran lain larpada pemegang polis, tertanggung atau
pihak lain yang berhak pada waktu tertentu yang diatur dalam
perjanjian yang besamya telah ditetapkan dan atau didasarkan
pada hasil pengelolaan dana.
• Perusahaan asuransi jiwa hanya dapat menyelenggarakan
usaha asuransi jiwa termasuk lini usaha anuitas, lini usaha
asuransi kesehatan, dan lini usaha asuransi kecelakaan diri.
Manfaat Dan Biaya Asuransi Ahazul
1. Rasa aman dan perlindungan Tertanggung terhidar dari
kerugian-kerugian yang mungkin timbul
2. Pendistribusian biaya dan mandaat lebih adil. Semakin besar
kemungkinan terjadinya suatu kerugian, semakin besar
kerugian yang mungkin timbul. sehingga makin besar pula
preminya
3. Polis asuransi dapat dijadikan jaminan memperoleh kredit
4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan
5. Alat penyebaran risiko. Kerugian disebarkan kepada
penanggung
• Di samping memberikan manfaat, ternyata asuransi juga
menimbulkan biaya-biaya, yaitu:
• Biaya Operasional
• Moral Hazard
• Morale Hazard
Biaya operasional
• Biaya operasional ini harus dikeluarkan oleh perusahaan
asuransi dalam menciptakan laba perusahaannya. Biaya
tersebut di antaranya adalah biaya penilaian, biaya gaji
karyawan, pajak, ditambah profit dan cadangan yang harus
bisa ditutup oleh premi
Moral hazard
• Moral hazard adalah sebuah kondisi ketika seseorang atau
perusahaan dengan sengaja menyebabkan kerugian dengan
maksud memperoleh uang asuransi, misalnya membuat klaim
fiktif.
Morale Hazard
• Kelalaian dan tindakan yang tidak bertanggung jawab
seseorang yang akan menyebabkan terjadinya suatu kerugian.
Prinsip Dasar Asuransi
1. Insurable interest
2 Utmost good faith
3. Indemnity
4. Subrogation
5. Proximate cause
Premi Asuransi
• merupakan sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh setiap
Nasabah yang terdaftar kepada perusahaan Asuransi sebagai
penanggung. Jumlah uang yang harus dibayarkan setiap
bulannya sudah ditentukan oleh perusahaan asuransi dengan
memperhatikan keadaan pihak Nasabah.
Transfer Risiko
Ada beberapa risiko yang umum dikenal dalam usaha
perasuramian yaitu :
• risiko murni
• risiko spekulatif
• risiko individu.
• Risiko murni adalah terdapat ketidakpastian terjadinya suatu
kerugian atau, dengan kata lain, hanya ada peluang merugi
dan bukan suatu peluang keuntungan.
• Risiko spekulatif terkait dengan kemungkinan peluang
kerugian finansial Berbeda dengan risiko murni, risiko
spekulatif memiliki kemungkinan rugi atau untung, Misalnya,
investasi saham di Bursa Efek.
• Risiko individu dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari
• Risiko harta terjadinya kerugian bila memiliki harta sedangkan
risiko tanggung gagat adalah risiko yang diderita akitut
kerugian pihak lain.
Risiko Yang Dapat Diasuransikan
1. Kerugian potensial cukup besar tetapi probabilitasnya tidak
tinggi sehingga membuat perusahaan asuransi dapat bekerja
seekonemis mungkin (kelayakan ekonomis).
2. Probabilitas kerugian dapat diperhitungkan.
3. Tendapat sejumlah unit yang terbuka (expose) terhadap
risiko yang sama (massal dan homogeny)
4. Kerugian yang terjadi bersifat kebetulan
5. Kerugian tertentu.
6. Bukan risiko orfautnyhe (bencana besar dan serentak)
Sekian Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai