Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian resiko yang dilakukan dengan cara
mengalihkan/transfer resiko dari satu pihak ke pihak lain dalam hal ini adalah
perusahaan asuransi.
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246 disebutkan
bahwa “asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang
penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu
premi untuk penggantian kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan di deritanya karena suatu peristiwa
yang tidak tentu”.
UNSUR-UNSUR ASURANSI
1. Principle of Indemnity, uang pertanggungan tidak lebih besar daripada kerugian yang
sebenarnya terjadi.
2. Principle of Insurable Interest, adanya kepentingan yang diasuransikan.
3. Principle of Subrogation, perusahaan asuransi berhak atas kas yang akan diterima pihak yang
mengasuransikan dari pihak ke-3.
4. Principle of Utmost Good Faith, kepercayaan Bersama dan standa kejujuran.
Jenis – Jenis Asuransi
Berdasarkan pasal 247 KUHD menyebutkan tentang lima jenis asuransi, yaitu :
Asuransi terhadap kebakaran
Asuransi terhadap bahaya hasil-hasil pertanian
Asuransi terhadap kematian orang ( Asuransi jiwa )
Asuransi terhadap bahaya dilaut dan perbudakan
Asuransi terhadap bahaya dalam pengangkutan didarat dan disungai-sungai
1. Memberikan jaminan perlindungan dari resiko-resiko kerugian yang diderita satu pihak
2. Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan dan
pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya
3. Pemerataaan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang jumlahnya tertentu dan
tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan
tidak pasti
4. Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan jaminan perlindungan
atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang
5. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan dikembalikan dalam
jumlah yang lebih besar. Khusus berlaku untuk asuransi jiwa
6. Menutup Loss of Earning Power seseorang atau badan usaha pada saat ia tidak dapat berfungsi
(bekerja)
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG TIMBULNYA USAHA
ASURANSI
2. Bagi Perusahaan:
a. Keuntungan dari premi yang diberikan ke nasabah
b. Keuntungan dari hasil penyertaan modal di perusahaan lain.
c. Keuntungan dari hasil bunga dari investasi di surat – surat berharga.
d.
TUJUAN ASURANSI
Berikut ini disajikan tujuan masyarakat menjadi nasabah perusahaan asuransi yaitu:
1. Dalam pertanggungan dapat dilakukan pencegahan kerugian yang akan memberikan
keuntungan tertentu yaitu berupa pengurangan kerugian dan pengurangan biaya yang
menyangkut pertanggungan tersebut.
2. Pencegahan dan perlindungan untuk memperkecil kerugian yang terjadi dapat berupa
pereduksian sebab-sebab yang dapat menimbulkan kerugian, perlindungan produk atau
orang yang akan dirugikan, pengurangan kerugian, dan perlindungan agar produk yang telah
rusak tidak semakin rusak.
3. Memberikan keuntungan tertentu pada masyarakat yang mengikuti asuransi karena dengan
mengetahui besarnya risiko yang terjadi dapat diketahui besarnya kerugian yang dialami.
OBYEK ASURANSI
1. Benda dan Jasa
2. Jiwa dan Raga Kesehatan Manusia
3. Tanggung Jawab Hukum
4. Semua kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi, atau berkurang nilainya.
PENGARUH ASURANSI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI
1. Risiko murni adalah risiko yang apabila benar-benar terjadi, akan memberikan kerugian dan
apabila tidak terjadi, tidak akan menimbulkan kerugian dan tidak juga memberikan
keuntungan
2. Risiko Spekulatif adalah risiko yang berkaitan dengan terjadinya dua kemungkinan untuk
mendapat kerugian.
3. Risiko Individu adalah risiko yang kemungkinan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti risiko pribadi, risiko harta, risiko tanggung gugat
RESIKO YANG BISA DIASURANSIKAN
Definisi asuransi syari'ah menurut Dewan Syariah Nasional adalah usaha untuk saling
melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan
atau tabarru' yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko/ bahaya tertentu melalui
akad yang sesuai dengan syariah.
Asuransi Syariah adalah sebuah sistem dimana para partisipan/ anggota/ peserta mendonasikan/
menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim, jika
terjadi musibah yang dialami oleh sebagian partisipan/ anggota/ peserta. Peranan perusahaan disini
hanya sebatas pengelolaan operasional perusahaan asuransi serta investasi dari dana-dana/ kontribusi
yang diterima/ dilimpahkan kepada perusahaan.
THANKS FOR ATTENTION