ASURANSI
Meskipun lembaga keuangan bukan bank tidak memiliki cara-cara penghimpunan dana
yang selengkap bank, namun pada pokoknya Lembaga Keuangan Bukan Bank
mempunyai kegiatan utama yang tidak jauh berbeda dengan Bank.
Secara umum kegiatan utama Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah menghimpun dana
dan menyalurkan kembali kepada masyarakat.
Lembaga Keuangan Bukan Bank hanya menghimpun dana secara tidak langsung
terutama melalui kertas berharga jangka menengah dan jangka panjang serta juga dalam
bentuk pinjaman/kredit dan penyertaan.
Lembaga Keuangan Non Bank pada prakteknya saat ini, kegiatan penyaluran dana tidak
terbatas hanya untuk investasi saja, jangka menengah ataupun jangka panjang saja.
Lembaga Keuangan Bukan Bank dalam kenyataannya menyalurkan dananya juga untuk
tujuan konsumsi dan modal kerja, untuk perorangan dan juga untuk jangka menengah.
PENGERTIAN
Pada prinsipnya asuransi kerugian adalah mekanisme proteksi atau perlindungan dari
risiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan risiko kepada pihak lain.
Ada beberapa definisi asuransi diantaranya :
a. Menurut kitab Undang-Undang Hukum Dagang Pasal 246
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana
seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung, dengan
menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin
terjadi karena suatu peristiwa tak tertentu.
MANFAAT ASURANSI
Pada dasarnya asuransi memberi manfaat bagi tertanggung, antara lain :
a. Rasa aman dan perlindungan
Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan rasa aman dari
risiko atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko atau kerugian tersebut
benar-benar terjadi, pihak tertanggung ( insured ) berhak atas nilai kerugian
sebesar nilai polis atau ditentukan berdasarkan perjanjian antara tertanggung dan
penanggung.
b. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
Prinsip keadilan diperhitungkan dengan matang untuk menentukan nilai
pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh pemegang polis secara
periodik dengan memperhatikan secara cermat faktor – faktor yang berpengaruh
besar dalam asuransi tersebut. Untuk mendapatkan nilai pertanggungan pihak
penanggung sudah membuat kalkulasi yang tidak merugikan kedua belah pihak,
semakin besar nilai pertanggungan semakin besar pula premi periodik yang harus
dibayar oleh tertanggung.
c. Polis asuransi bisa dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.
d. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan.
Premi yang dibayarkan setiap periode memiliki substansi yang sama dengan
tabungan. Pihak penanggung juga memperhitungkan bunga atas premi yang
dibayarkan dan juga bonus ( sesuai dengan perjanjian dari kedua belah pihak ).
e. Alat penyebaran resiko
Resiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan juga pada
penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas nilai
pertanggungan.
f. Membantu meningkatkan kegiatan usaha
Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan risiko kerugian yang
bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab ( pencurian, kebakaran, dan
sebagainya ).
BLK/FE.UNIGA/S1/AK/3/2021 @ TATANG HIDAYAT 3
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
Risiko yang dihadapi perlu ditangani dengan baik untuk mempertimbangkan kehidupan
perekonomian dimasa mendatang. Dalam menangani risiko tersebut ada 5 cara yang
dapat dilakukan, diantaranya :
5 CARA MENANGANI RISIKO
a. Menghindari risiko ( risk avoidance )
Orang yang bersangkutan perlu mempertimbangan risiko yang mungkin muncul
dari aktivitas yang akan dilakukan.
b. Mengurangi risiko ( risk reduction )
Mengurangi risiko berarti mengambil tindakan yang bersifat meminimalisasi
kemungkinan terjadinya risiko kerugian.
c. Menahan risiko ( risk retention )
Berarti kita tidak melakukan aktivitas apa – apa terhadap risiko tersebut. Risiko
tersebut dapat ditahan karena secara ekonomis biasanya melibatkan jumlah yang
kecil.
d. Membagi risiko ( risk sharing )
Membagi risiko berarti melibatkan orang lain untuk sama – sama menghadapi
risiko.
e. Menstransfer risiko ( risk transfering )
Berarti memindahkan risiko kerugian kepada pihak lain yang bersedia serta mampu
memikul beban resiko.
PRINSIP ASURANSI
Dalam suatu pertanggungan/ asuransi ada prinsip – prinsip yang mendasari suatu
pertanggungan, diantaranya :
INSURABLE INTEREST
Insurable Interest ( Prinsip kepentingan yang dipertanggungkan ) merupakan suatu
prinsip yang penting dalam asuransi, hal mana insurable interest memberikan kepada
seseorang hak untuk mengansuransikan, karena adanya hubungan keuangan yang di
akui oleh hukum antara orang tersebut dengan pokok pertanggungan, dimana yang
menjadi pokok perjanjian asuransi adalah kepentingan keuangan yang dimiliki seseorang
tertanggung dalam pokok pertanggungan tersebut
4 hal pokok dalam insurable Interest adalah :
1. Harus ada benda, hak, jiwa yang dapat dipertanggungkan/ diasuransikan
2. Benda, hak & jiwa tersebut harus merupakan objek pertanggungan
3. Tertanggung akan memperoleh manfaat bila pokok pertanggungan itu tidak
mengalami kerusakan. Dan sebaliknya akan menderita kerugian apabila pokok
pertanggungan tersebut mengalami kerusakan.
4. Harus ada hubungan yang berdasarkan hukum antara tertanggung dengan pokok
pertanggungan.
Sedangkan menurut KUHD pasal 268, menyebutkan bahwa asuransi dapat mengenai
segala kepentingan yang :
a. Dapat dinilai dengan uang
b. Dapat diancam oleh suatu bahaya
c. Tidak dikecualikan oleh Undang -Undang
Kewajiban dari kedua belah pihak untuk mengungkapkan fakta disebut duty of
disclosure
Faktor faktor yang melanggar duty of disclosure adalah :
Nondisclosure adanya data-data penting yang tidak diungkapkan sehingga menyalahi
utmost good faith.
Concealment secara sengaja melakukan kebohongan dan tidak mengungkapkan fakta
penting.
Fraudulent misrepresentation sengaja memberikan gambaran yang tidak cocok
dengan kondisi riil.
Innocent Misrepresentation secara tidak sengaja memberi gambaran yang salah
yang memiliki pengaruh besar dalam proses asuransi.
INDEMNITY PRINCIPLE
Konsep indemnity adalah mekanisme penanggung untuk mengkompensasi risiko yang
menimpa tertanggung dengan ganti rugi financial. Prinsip indemnity tidak dapat
dilaksanakan dalam asuransi kecelakaan dan kematian. Dalam kedua jenis asuransi
tersebut, pihak penanggung tidak dapat mengganti nyawa yang hilang atau anggota
tubuh yang cacat/hilang karena indemnity berkaitan dengan ganti rugi financial.
SUBROGATION PRINCIPLE
Subrogation pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti
rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan
asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian. Dengan prinsip subrogation,
tertanggung tidak mungkin menerima ganti rugi yang lebih besar dari kerugian yang
dideritanya.
CONTRIBUTION PRINCIPLE
Prinsip kontribusi merupakan salah satu akibat wajar dari prinsip indemnity yaitu, bahwa
penanggung berhak mengajak penanggung – penanggung lain yang memiliki
kepentingan yang sama untuk ikut bersama membayar ganti rugi kepada seorang
tertanggung meskipun jumlah tanggungan masing – masing belum tentu sama besar.
POLIS ASURANSI
Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak pihak yang
mengadakan perjanjian asuransi.
Dengan adanya polis asuransi perjanjian antara kedua belah pihak mendapatkan
kekuatan secara hukum.
Polis tersebut merupakan bukti otentik yang dapat digunakan oleh tertanggung untuk
mengajukan klaim apabila pihak penanggung mengabaikan tanggung jawabnya.
Polis asuransi juga berfungsi sebagai bukti pembayaran premi kepada penanggung.
PREMI ASURANSI
Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung yang
berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara periodik.
Jumlah premi sangat tergantung pada faktor – faktor yang menyebab tinggi rendahnya
tingkat resiko dan jumlah nilai pertanggungan.
PENGGOLONGAN ASURANSI
Menurut sifat pelaksanaannya :
1. Asuransi suka rela
Pada prinsipnya pertanggungan dilakukan dengan cara sukarela, dan semata-mata
dilakukan atas kesadaran seseorang akan kemungkinan terjadinya risiko kerugian
atas sesuatu yang dipertanggungkan tersebut, misal: asuransi kecelakaan,
asuransi kebakaran, asuransi kendaraan bermotor dsb.
2. Asuransi wajib
Merupakan asuransi yang sifatnya wajib dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang
pelaksanaannya dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh pemerintah, misalnya : asuransi tenaga kerja, asuransi kesehatan
dsb
3. Reasuransi ( reinurance ).
Reasuransi adalah pertanggungan ulang atau pertanggungan yang
dipertanggungkan atau asuransi dari asuransi. Reasuransi adalah suatu sistem
penyebaran resiko dimana penanggung menyebarkan seluruh atau sebagian dari
pertanggungan yang ditutupnya kepada penanggung yang lain.
FUNGSI REASURANSI
1. Meningkatkan kapasitas akseptasi, dengan melakukan reasuransi, penanggung
akan dapat meningkatkan akseptasi sehingga pemasukan asuransi tersebut dapat
memperbesar jumlah nilai pertanggungan.
2. Alat penyebaran risiko.
3. Meningkatkan stabilitas usaha. Jumlah kerugian yang mungkin timbul karena
adanya klaim dari tertanggung sangat sulit untuk diprediksikan secara tepat.
Dengan penyebaran risiko ke perusahaan asuransi lain maka kekhawatiran akan
adanya kegagalan usaha akan semakin kecil.
4. Meningkatkan kepercayaan. Reasuransi akan menambah kepercayaan bagi
tertanggung karena kemungkinan risiko yang akan dialami mendapatkan jaminan
dari perusahaan asuransi.
b. USAHA PENUNJANG
1. PIALANG ASURANSI
Adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan asuransi
dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk
kepentingan tertanggung.
2. PIALANG REASURANSI
Adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam penempatan reasuransi
dan penanganan penyelesaian ganti rugi reasuransi dewan bertindak untuk
kepentingan perusahaan asuransi.
3. PENILAI KERUGIAN ASURANSI
Adalah usaha yang memberikan jasa penilaian terhadap kerugian pada objek
asuransi yang dipertanggungkan.
4. KONSULTASI AKTUARIA
Adalah usaha yang memberikan jasa konsultan aktuaria.
5. AGEN ASURANSI
Adalah pihak yang memberikan jasa keperantaraan dalam rangka pemasaran jasa
asuransi untuk dan atas nama penanggung.
Pertanyaan :
1. Sebutkan pengertian Asuransi Menurut :
a. Undang-Undang Hukum Dagang Pasal 246
b. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang usaha Perasuransian
2. Pada dasarnya asuransi memberi manfaat bagi tertanggung, coba sebutkan dan
jelaskan ?
3. Apa yang anda ketahui tentang Resiko ? Dan Dalam usaha perasuransian sudah
dilakukan penilaian resiko, coba sebutkan resiko apa saja dan jelaskan.
4. Dalam Risiko individu ada dibagi menjadi 3 jenis resiko yaitu : Resiko pribadi,
resiko harta dan resiko tanggung gugat coba jelaskan ke 3 jenis resiko tersebut.
5. Sebutkan 5 cara penangani Resiko
6. Dalam suatu pertanggungan/ asuransi ada prinsip – prinsip yang mendasari suatu
pertanggungan, sebutkan dan jelaskan
7. Apa yang anda ketahui tentang Polis Asuransi dan Premi Asuransi
8. Coba sebutkan jenis asuransi berdasarkan : sifat pelaksanaan dan jenis usahanya
?