Anda di halaman 1dari 12

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

ASURANSI

Meskipun lembaga keuangan bukan bank tidak memiliki cara-cara penghimpunan dana
yang selengkap bank, namun pada pokoknya Lembaga Keuangan Bukan Bank
mempunyai kegiatan utama yang tidak jauh berbeda dengan Bank.
Secara umum kegiatan utama Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah menghimpun dana
dan menyalurkan kembali kepada masyarakat.
Lembaga Keuangan Bukan Bank hanya menghimpun dana secara tidak langsung
terutama melalui kertas berharga jangka menengah dan jangka panjang serta juga dalam
bentuk pinjaman/kredit dan penyertaan.
Lembaga Keuangan Non Bank pada prakteknya saat ini, kegiatan penyaluran dana tidak
terbatas hanya untuk investasi saja, jangka menengah ataupun jangka panjang saja.
Lembaga Keuangan Bukan Bank dalam kenyataannya menyalurkan dananya juga untuk
tujuan konsumsi dan modal kerja, untuk perorangan dan juga untuk jangka menengah.

PENGERTIAN
Pada prinsipnya asuransi kerugian adalah mekanisme proteksi atau perlindungan dari
risiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan risiko kepada pihak lain.
Ada beberapa definisi asuransi diantaranya :
a. Menurut kitab Undang-Undang Hukum Dagang Pasal 246
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana
seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung, dengan
menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin
terjadi karena suatu peristiwa tak tertentu.

BLK/FE.UNIGA/S1/AK/3/2021 @ TATANG HIDAYAT 1


BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

b. Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang usaha


Perasuransian
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan
suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.
c. Menurut paham Ekonomi
Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan karena melalui asuransi dapat
dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan,
disamping bermanfaat bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi,
serta asuransi bertujuan memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian
keuangan (financial Loss), yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga
sebelumnya (fortuitious event).

Usaha asuransi adalah suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada


tertanggung apabila terjadi resiko dimasa mendatang. Apabila risiko tersebut benar-
benar terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang
diperjanjikan antara penanggung dan tertanggung.

PENGATURAN PERASURANSIAN DI INDONESIA


Peraturan perundangan yang digunakan sebagai dasar acuan pembinaan dan
pengawasan atas usaha perasuransian di indonesia saat ini adalah :
1. UU Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
2. PP Nomor 73 Tahun 1992 tentang usaha Perasuransian
3. Keputusan Menteri Keuangan, antara lain :
a. Nomor 223/KMK.017/1993 tanggal 26 Pebruari 1993 tentang Perizinan
Perusahaan Asuransi dan Reasuransi.
b. No. 224/KNE.017/1993 tanggal 26 Pebruari 1993 tentanfg Kesehatan Keuangan
Perusahaan Asuransi atau Reasuransi.

BLK/FE.UNIGA/S1/AK/3/2021 @ TATANG HIDAYAT 2


BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

c. No. 225/KMK.017/1993 tanggal 26 Pebruari 1993 tentang penyelenggaraan Usaha


Perusahaan Asuransi atau Reasuransi.
d. No. 226/CMK.017/1993 tanggal 26 Pebruari 1993 tentang Perizinan dan
Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi.

MANFAAT ASURANSI
Pada dasarnya asuransi memberi manfaat bagi tertanggung, antara lain :
a. Rasa aman dan perlindungan
Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan rasa aman dari
risiko atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko atau kerugian tersebut
benar-benar terjadi, pihak tertanggung ( insured ) berhak atas nilai kerugian
sebesar nilai polis atau ditentukan berdasarkan perjanjian antara tertanggung dan
penanggung.
b. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
Prinsip keadilan diperhitungkan dengan matang untuk menentukan nilai
pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh pemegang polis secara
periodik dengan memperhatikan secara cermat faktor – faktor yang berpengaruh
besar dalam asuransi tersebut. Untuk mendapatkan nilai pertanggungan pihak
penanggung sudah membuat kalkulasi yang tidak merugikan kedua belah pihak,
semakin besar nilai pertanggungan semakin besar pula premi periodik yang harus
dibayar oleh tertanggung.
c. Polis asuransi bisa dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.
d. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan.
Premi yang dibayarkan setiap periode memiliki substansi yang sama dengan
tabungan. Pihak penanggung juga memperhitungkan bunga atas premi yang
dibayarkan dan juga bonus ( sesuai dengan perjanjian dari kedua belah pihak ).
e. Alat penyebaran resiko
Resiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan juga pada
penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas nilai
pertanggungan.
f. Membantu meningkatkan kegiatan usaha
Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan risiko kerugian yang
bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab ( pencurian, kebakaran, dan
sebagainya ).
BLK/FE.UNIGA/S1/AK/3/2021 @ TATANG HIDAYAT 3
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

RISIKO DAN KETIDAKPASTIAN


Pengertian resiko secara umum adalah kemungkinan terjadinya hal – hal yang tidak
diinginkan yang menimbulkan kerugian.
Risiko dalam industri perasuransian diartikan sebagai ketidakpastian dari kerugian
financial atau kemungkinan terjadi kerugian.
Ketidakpastian dan peluang kerugian ini dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Hal
hal yang dapat menimbulkan ketidakpastian tersebut antara lain ketidakpastian
ekonomis, ketidakpastian yang berkaitan dengan alam, ketidakpastian terjadinya perang,
pembunuhan, pencurian dan sebagainya.
Dalam usaha perasuransian sudah dilakukan penilaian resiko. Dengan dilakukan
identifikasi secara tepat, pihak penanggung dapat melakukan perhitungan atau estimasi
yang tepat sehingga tidak merugikan pihak penanggung maupun pihak tertanggung.
a. Risiko murni ( Pure Risk )
Risiko murni adalah suatu resiko yang apabila benar – benar terjadi, akan
memberikan kerugian dan apabila tidak terjadi, tidak akan menimbulkan kerugian
dan tidak juga memberi keuntungan.
b. Risiko spekulatif
Adalah risiko yang berkaitan dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu
kemungkinan untuk mendapat keuntungan dan kemungkinan untuk mendapat
kerugian.
c. Risiko individu
Risiko individu adalah risiko yang dihadapi dalam kegiatan hidup sehari-hari.
Risiko individu dapat dipilah menjadi 3 jenis :
1. Risiko pribadi ( Personal Risk )
Risiko pribadi adalah risiko yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
memperoleh manfaat ekonomi. Apabila risiko tersebut tidak terjadi, seseorang
masih dapat mengusahakan atau memperoleh manfaat ekonomis untuk
menyelenggarakan hajat hidupnya. Berkurangnya atau bahkan hilangnya
kemampuan seseorang untuk berusaha dapat diakibatkan oleh beberapa hal,
antara lain : mati muda, uzur, cacat fisik, dan kehilangan pekerjaan.
2. Risiko Harta ( property risk )
Risiko harta adalah risiko bahwa harta yang kita miliki rusak, hilang atau dicuri.
Dengan kerusakan atau kehilangan tersebut, pemilik akan kehilangan

BLK/FE.UNIGA/S1/AK/3/2021 @ TATANG HIDAYAT 4


BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

kesempatan ekonomi yang diperoleh dari harta yang dimiliki. Sebagai


konsekuensinya, pemilik harus mengeluarkan biaya lagi untuk menggantikan
kinerja harta yang hilang.
3. Risiko Tanggung gugat ( liability risk )
Risiko yang mungkin kita alami atau derita sebagai tanggung jawab akibat
kerugian atau lukanya pihak lain.

Risiko yang dihadapi perlu ditangani dengan baik untuk mempertimbangkan kehidupan
perekonomian dimasa mendatang. Dalam menangani risiko tersebut ada 5 cara yang
dapat dilakukan, diantaranya :
5 CARA MENANGANI RISIKO
a. Menghindari risiko ( risk avoidance )
Orang yang bersangkutan perlu mempertimbangan risiko yang mungkin muncul
dari aktivitas yang akan dilakukan.
b. Mengurangi risiko ( risk reduction )
Mengurangi risiko berarti mengambil tindakan yang bersifat meminimalisasi
kemungkinan terjadinya risiko kerugian.
c. Menahan risiko ( risk retention )
Berarti kita tidak melakukan aktivitas apa – apa terhadap risiko tersebut. Risiko
tersebut dapat ditahan karena secara ekonomis biasanya melibatkan jumlah yang
kecil.
d. Membagi risiko ( risk sharing )
Membagi risiko berarti melibatkan orang lain untuk sama – sama menghadapi
risiko.
e. Menstransfer risiko ( risk transfering )
Berarti memindahkan risiko kerugian kepada pihak lain yang bersedia serta mampu
memikul beban resiko.

PRINSIP ASURANSI
Dalam suatu pertanggungan/ asuransi ada prinsip – prinsip yang mendasari suatu
pertanggungan, diantaranya :

BLK/FE.UNIGA/S1/AK/3/2021 @ TATANG HIDAYAT 5


BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

a. Insurable Interest principle


b. Utmost good faith prinsiple
c. Indemnity Principle
d. Subrogation Prinsiple
e. Contribution principle

INSURABLE INTEREST
Insurable Interest ( Prinsip kepentingan yang dipertanggungkan ) merupakan suatu
prinsip yang penting dalam asuransi, hal mana insurable interest memberikan kepada
seseorang hak untuk mengansuransikan, karena adanya hubungan keuangan yang di
akui oleh hukum antara orang tersebut dengan pokok pertanggungan, dimana yang
menjadi pokok perjanjian asuransi adalah kepentingan keuangan yang dimiliki seseorang
tertanggung dalam pokok pertanggungan tersebut
4 hal pokok dalam insurable Interest adalah :
1. Harus ada benda, hak, jiwa yang dapat dipertanggungkan/ diasuransikan
2. Benda, hak & jiwa tersebut harus merupakan objek pertanggungan
3. Tertanggung akan memperoleh manfaat bila pokok pertanggungan itu tidak
mengalami kerusakan. Dan sebaliknya akan menderita kerugian apabila pokok
pertanggungan tersebut mengalami kerusakan.
4. Harus ada hubungan yang berdasarkan hukum antara tertanggung dengan pokok
pertanggungan.
Sedangkan menurut KUHD pasal 268, menyebutkan bahwa asuransi dapat mengenai
segala kepentingan yang :
a. Dapat dinilai dengan uang
b. Dapat diancam oleh suatu bahaya
c. Tidak dikecualikan oleh Undang -Undang

Utmost good faith


Dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak dilandasi oleh itikad baik ( utmost
good faith ). Pihak penanggung perlu menjelaskan secara lengkap hak dan kewajibannya
selama masa asuransi.

BLK/FE.UNIGA/S1/AK/3/2021 @ TATANG HIDAYAT 6


BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

Kewajiban dari kedua belah pihak untuk mengungkapkan fakta disebut duty of
disclosure
Faktor faktor yang melanggar duty of disclosure adalah :
Nondisclosure adanya data-data penting yang tidak diungkapkan sehingga menyalahi
utmost good faith.
Concealment secara sengaja melakukan kebohongan dan tidak mengungkapkan fakta
penting.
Fraudulent misrepresentation sengaja memberikan gambaran yang tidak cocok
dengan kondisi riil.
Innocent Misrepresentation secara tidak sengaja memberi gambaran yang salah
yang memiliki pengaruh besar dalam proses asuransi.

INDEMNITY PRINCIPLE
Konsep indemnity adalah mekanisme penanggung untuk mengkompensasi risiko yang
menimpa tertanggung dengan ganti rugi financial. Prinsip indemnity tidak dapat
dilaksanakan dalam asuransi kecelakaan dan kematian. Dalam kedua jenis asuransi
tersebut, pihak penanggung tidak dapat mengganti nyawa yang hilang atau anggota
tubuh yang cacat/hilang karena indemnity berkaitan dengan ganti rugi financial.

SUBROGATION PRINCIPLE
Subrogation pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti
rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan
asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian. Dengan prinsip subrogation,
tertanggung tidak mungkin menerima ganti rugi yang lebih besar dari kerugian yang
dideritanya.

CONTRIBUTION PRINCIPLE
Prinsip kontribusi merupakan salah satu akibat wajar dari prinsip indemnity yaitu, bahwa
penanggung berhak mengajak penanggung – penanggung lain yang memiliki
kepentingan yang sama untuk ikut bersama membayar ganti rugi kepada seorang
tertanggung meskipun jumlah tanggungan masing – masing belum tentu sama besar.

BLK/FE.UNIGA/S1/AK/3/2021 @ TATANG HIDAYAT 7


BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

POLIS ASURANSI
Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak pihak yang
mengadakan perjanjian asuransi.
Dengan adanya polis asuransi perjanjian antara kedua belah pihak mendapatkan
kekuatan secara hukum.
Polis tersebut merupakan bukti otentik yang dapat digunakan oleh tertanggung untuk
mengajukan klaim apabila pihak penanggung mengabaikan tanggung jawabnya.
Polis asuransi juga berfungsi sebagai bukti pembayaran premi kepada penanggung.

PREMI ASURANSI
Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung yang
berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara periodik.
Jumlah premi sangat tergantung pada faktor – faktor yang menyebab tinggi rendahnya
tingkat resiko dan jumlah nilai pertanggungan.

PENGGOLONGAN ASURANSI
Menurut sifat pelaksanaannya :
1. Asuransi suka rela
Pada prinsipnya pertanggungan dilakukan dengan cara sukarela, dan semata-mata
dilakukan atas kesadaran seseorang akan kemungkinan terjadinya risiko kerugian
atas sesuatu yang dipertanggungkan tersebut, misal: asuransi kecelakaan,
asuransi kebakaran, asuransi kendaraan bermotor dsb.
2. Asuransi wajib
Merupakan asuransi yang sifatnya wajib dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang
pelaksanaannya dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh pemerintah, misalnya : asuransi tenaga kerja, asuransi kesehatan
dsb

BLK/FE.UNIGA/S1/AK/3/2021 @ TATANG HIDAYAT 8


BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

MENURUT JENIS USAHA PERASURANSIAN


Menurut jenis usaha perasuransian
Menurut UU Nomor 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian jenis usaha perasuransian
dibagi menjadi beberapa jenis :
A. Usaha asuransi
1. Asuransi kerugian ( nonlife insurance )
Asuransi kerugian menurut UU Nomor 2 Tahun 1992 yaitu usaha yang memberikan
jasa-jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak
pasti.
Usaha asuransi kerugian dapat dibagi menjadi:
a. Asuransi kebakaran adalah asuransi yang menutup resiko kebakaran.
Kebakaran adalah sesuatu yang terbakar yang seharusnya tidak terbakar yang
diakibatkan karena adanya kejadian yang tiba-tiba dan terlepas dari unsur
kesengajaan seperti : petir, ledakan dan kejatuhan pesawat.
b. Asuransi Pengangkutan adalah asuransi pengangkutan (marine insurance)
penanggung atau perusahaan asuransi akan menjamin kerugian yang dialami
tertanggung akibat terjadinya kehilangan atau kerusakan pada saat pelayaran.
c. Asuransi Aneka adalah jenis asuransi kerugian yang tidak dapat digolongkan ke
dalam asuransi kebakaran dan asuransi pengangkutan. Jenisnya antara lain
asuransi kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan diri, pencurian uang dalam
pengangkutan dan penyimpanan, kecurangan dsb.
2. Asuransi jiwa ( life insurance )
Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam
penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya seorang
yang dipertanggungkan.
Pada prinsipnya manusia menghadapi risiko berkurangnya atau hilangnya
produktivitas ekonomi yang diakibatkan oleh : kematian, mengalami cacat, PHK
dan pengangguran.
Asuransi jiwa memberikan :
a. Dukungan bagi pihak yang selamat dari suatu kecelakaan.
b. Santunan bagi tertanggung yang meninggal

BLK/FE.UNIGA/S1/AK/3/2021 @ TATANG HIDAYAT 9


BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

c. Bantuan untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh meninggalnya orang


kunci
d. Penghimpunan dana untuk persiapan pensiun.

Ruang lingkup usaha asuransi jiwa dapat digolongkan menjadi 3 golongan


1. Asuransi jiwa biasa ( ordinary life insurance ), biasanya polis asuransi ini
diterbitkan dalam suatu nilai tertentu dengan premi yang dibayar secara periodik
( bulanan, triwulan, semester dan tahunan ).
2. Asuransi jiwa kelompok ( group life insurance). Asuransi jiwa yang biasanya
dikeluarkan tanpa ada pemeriksaan medis atau suatu kelompok orang dibawah
satu polis induk dimana masing-masing anggota kelompok menerima sertifikat
partisipasi.
3. Asuransi jiwa industrial ( industrial life insurance ). Dalam jenis asuransi
ini dibuat dengan jumlah nominal tertentu. Premi umumnya dibayar mingguan
yang dibayarkan dirumah pemilik polis kepada agen yang disebut debit agent.

3. Reasuransi ( reinurance ).
Reasuransi adalah pertanggungan ulang atau pertanggungan yang
dipertanggungkan atau asuransi dari asuransi. Reasuransi adalah suatu sistem
penyebaran resiko dimana penanggung menyebarkan seluruh atau sebagian dari
pertanggungan yang ditutupnya kepada penanggung yang lain.
FUNGSI REASURANSI
1. Meningkatkan kapasitas akseptasi, dengan melakukan reasuransi, penanggung
akan dapat meningkatkan akseptasi sehingga pemasukan asuransi tersebut dapat
memperbesar jumlah nilai pertanggungan.
2. Alat penyebaran risiko.
3. Meningkatkan stabilitas usaha. Jumlah kerugian yang mungkin timbul karena
adanya klaim dari tertanggung sangat sulit untuk diprediksikan secara tepat.
Dengan penyebaran risiko ke perusahaan asuransi lain maka kekhawatiran akan
adanya kegagalan usaha akan semakin kecil.
4. Meningkatkan kepercayaan. Reasuransi akan menambah kepercayaan bagi
tertanggung karena kemungkinan risiko yang akan dialami mendapatkan jaminan
dari perusahaan asuransi.

BLK/FE.UNIGA/S1/AK/3/2021 @ TATANG HIDAYAT 10


BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

Reasuransi dapat dilakukan dengan cara :


a. Treaty dan facultative reinsurance
Mekanisme ini disebut juga automatic reinsurance. Dalam model ini,
reasuradur memberikan sejumlah pertanggungan yang diinginkan dengan
perjanjian kontrak dan reasuradur harus menerima jumlah yang ditawarkan.
b. Reasuransi proporsional
Pembagian resiko antara ceding company dengan reasuradur dilakukan secara
proporsional berdasarkan jumlah retensi yang telah ditetapkan. Retensi adalah
jumlah maksimum risiko yang ditahan atau ditanggung oleh ceding company.
c. Reasuransi nonproporsional
Bentuk ini memberikan kemungkinan bagi reasuradur untuk tidak membayar
klaim atau membayar klaim terbatas jumlah yang ada dalam treaty. Treaty
dalam mekanisme reasuransi adalah pertanggungan yang dilakukan
berdasarkan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang dituangkan dalam
suatu perjanjian antara ceding company dan reasuradur yang mana reasuradur
mengikatkan diri untuk menerima setiap penutupan yang diberikan oleh ceding
company.

b. USAHA PENUNJANG
1. PIALANG ASURANSI
Adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan asuransi
dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk
kepentingan tertanggung.
2. PIALANG REASURANSI
Adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam penempatan reasuransi
dan penanganan penyelesaian ganti rugi reasuransi dewan bertindak untuk
kepentingan perusahaan asuransi.
3. PENILAI KERUGIAN ASURANSI
Adalah usaha yang memberikan jasa penilaian terhadap kerugian pada objek
asuransi yang dipertanggungkan.

BLK/FE.UNIGA/S1/AK/3/2021 @ TATANG HIDAYAT 11


BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

4. KONSULTASI AKTUARIA
Adalah usaha yang memberikan jasa konsultan aktuaria.
5. AGEN ASURANSI
Adalah pihak yang memberikan jasa keperantaraan dalam rangka pemasaran jasa
asuransi untuk dan atas nama penanggung.

Pertanyaan :
1. Sebutkan pengertian Asuransi Menurut :
a. Undang-Undang Hukum Dagang Pasal 246
b. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang usaha Perasuransian
2. Pada dasarnya asuransi memberi manfaat bagi tertanggung, coba sebutkan dan
jelaskan ?
3. Apa yang anda ketahui tentang Resiko ? Dan Dalam usaha perasuransian sudah
dilakukan penilaian resiko, coba sebutkan resiko apa saja dan jelaskan.
4. Dalam Risiko individu ada dibagi menjadi 3 jenis resiko yaitu : Resiko pribadi,
resiko harta dan resiko tanggung gugat coba jelaskan ke 3 jenis resiko tersebut.
5. Sebutkan 5 cara penangani Resiko
6. Dalam suatu pertanggungan/ asuransi ada prinsip – prinsip yang mendasari suatu
pertanggungan, sebutkan dan jelaskan
7. Apa yang anda ketahui tentang Polis Asuransi dan Premi Asuransi
8. Coba sebutkan jenis asuransi berdasarkan : sifat pelaksanaan dan jenis usahanya
?

BLK/FE.UNIGA/S1/AK/3/2021 @ TATANG HIDAYAT 12

Anda mungkin juga menyukai