Penempatan tenaga kerja di dalam negeri meliputi Antar Kerja Lokal (AKAL),
Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), dan penempatan tenaga kerja asing.
Pengertian Antar Kerja merupakan suatu proses kegiatan penempatan
tenaga kerja yang meliputi pelayanan Informasi Pasar Kerja (IPK), pendaftan
pencari kerja, pendaftaran lowongan pekerjaan, bimbingan dan penyuluhan
jabatan, penempatan, dan tindak lanjut penempatan (Pasal 1 huruf d
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep.203/Men/1999).
7. Perlindungan TKI
Setiap calon TKI/TKI mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
8. Penyelesaian Perselisihan
Dalam ketentuan Pasal 85 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 diatur
bahwa apabila terjadi sengketa antara TKI dan Pelaksana Penempatan TKI
Swasta mengenai pelaksanaan perjanjian penempatan, diupayakan
penyelesaiannya secara damai melalui musyawarah.
Dalam hal upaya musyawarah tidak tercapai, maka salah satu atau kedua
belah pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggung jawab di
bidang ketenagakerjaan di kabupaten/kota, provinsi, atau pemerintah.
9. Pengawasan
Berdasarkan ketentuan Pasal 92 dan 93 telah diatur sistem pengawasan
penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri, yaitu sebagai berikut:
a. Pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan dan perlindungan
TKI di luar negeri dilaksanakan oleh:
- Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada
pemen’ntah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.
- Perwakilan Republik Indonesia di negara tujuan.
b. Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan pada
pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota wajib melaporkan
hasil pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan penempatan
dan perlindungan TKI di luar negeri yang ada di daerahnya sesuai
dengan tugas, fungsi, dan wewenangnya kepada Menteri.